SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  74
KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN
ARAH KEBIJAKAN FISKAL RAPBN 2013

RAPAT KERJA KOMISI XI DPR RI DENGAN PEMERINTAH (MENTERI KEUANGAN,
MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS, dan KEPALA BPS) DAN GUBERNUR BI

5 SEPTEMBER 2012
POKOK BAHASAN
3
1
2   DASAR PENYUSUNAN RAPBN 2013
3
2
2   PERKEMBANGAN EKONOMI GLOBAL

3   PERKEMBANGAN DOMESTIK TERKINI 2012

3
4
2
3   ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO

3
2
5   ARAH KEBIJAKAN FISKAL DAN POSTUR
    RAPBN 2013
                                         2
Dasar Penyusunan RAPBN
2013




                         3
DASAR PENYUSUNAN RAPBN 2013 (1)
Secara hukum, penyusunan RAPBN Tahun 2013 didasarkan pada:
 Pasal 23 UUD 1945 Amendemen Keempat;
 UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
 UU No.27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD
     Yang mengamanatkan bahwa:
     APBN sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan
        setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka
        dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;
     RUU APBN diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan
        Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
        Perwakilan Daerah;
     APBN 2013 disusun dengan berpedoman kepada:
          Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2013;
          Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal Tahun
           2013.




                                                                            4
DASAR PENYUSUNAN RAPBN 2013 (2)

Secara ekonomi, penyusunan RAPBN Tahun 2013 didasarkan pada:
 Perkembangan ekonomi global dan domestik yang tercermin pada
    asumsi dasar ekonomi makro;
 Potensi fiskal dan kebutuhan anggaran untuk penyelenggaraan
    negara;
 Kebijakan pembangunan nasional dalam rangka menjawab
    tantangan untuk mencapai tujuan nasional;
 Perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara terkini, baik
    domestik maupun internasional;




                                                                 5
Penyusunan RAPBN 2013 dan
                       Arah Kebijakan Fiskal
RAPBN 2013 disusun untuk mencapai sasaran pembangunan (RPJM) dan
untuk menjawab dan mengantisipasi tantangan dan perkembangan
ekonomi Global dan Domestik

   Sasaran Pembangunan 2010-2014:                •Penetapan asumsi ekonomi makro
                                                  2013, dalam kerangka pencapaian
 • Pertumbuhan Ekonomi
                                                  sasaran RPJM
 • Kemiskinan
 • Pengangguran                                  •Penambahan variabel lifting gas 
                                                  optimalisasi sumber penerimaan
   Tantangan dan Perkembangan Ekonomi
                                                  SDA, antisipasi fluktuasi harga
                  Global
                                                  minyak, serta mendorong konversi
 • Perlambatan Ekonomi dan Permintaan Global      energi.
 • Fluktuasi harga komoditas pangan dan energi   •Mendorong dan mengembangkan
                                                  sumber sumber pertumbuhan
   Tantangan dan Perkembangan Ekonomi             domestik
                 Domestik                        Investasi dan infrastruktur
                                                 Pengembangan industri dalam
 • Pelemahan sumber PDB dari eksternal
 • Volatilitas nilai tukar                        negeri
 • Penurunan kapasitas produksi migas            Mempertahankan daya beli
 • Daya saing ekonomi domestik                    masyarakat (pengelolaan inflasi,
 • Defisit Neraca Transaksi Berjalan              perbaikan distribusi dan pasokan).6
Penetapan sasaran pembangunan dan asumsi didasarkan
             pada sasaran RPJM dan kondisi aktual

                     Tabel realisasi dan Sasaran RPJM 2010 – 2014
                                             2010         2011         2012          2013           2014
                                            Realisasi    Realisasi    Sasaran       Sasaran        Sasaran
Pertumbuhan Ekonomi (%)                       6,2          6,5          6,5           6,8          7,0 - 7,6
Angka Kemiskinan (%)                         13,33         12,6      10,5 - 11,5   9,5 - 10 ,5    8,0 - 10,0
Tingkat Pengangguran (%)                      7,14         6,56       6,0 - 6,4     5,8 - 6,1      5,0 - 6,0


                     Realisasi dan Asumsi Makro RPJM 2010 - 2014
                                                 2010       2011       2012          2013            2014
                                                 LKPP       LKPP      APBN-P        RAPBN            RPJM
Pertumbuhan Ekonomi (%)                           6,2        6,5        6,5           6,8           7,0 - 7,6
Nilai Tukar (Rp/US$)                             9.087      8.779      9.000         9.300       8.700 - 9.300
Inflasi (%)                                      6,96       3,79        6,8           4,9           3,5 - 5,5
Suku Bunga SPN 3 Bulan (%)                        6,6        4,8        5,0           5,0           4,5 - 5,5
Harga Minyak ICP (US$/barel)                     79.4       111.5       105           100          100 - 120
Lifting Minyak (rb barel/hari)                    954        900        930           900        970 - 1.000
Lifting Gas (rb barel setara minyak/hari)         N/A        N/A        N/A          1360

                                                                                                                 7
                                                                                                                 7
Perkembangan Perekonomian
Global




                            8
Perkembangan Perekonomian Global
        Terkini (Eropa)
• Perekonomian Eropa mengalami kontraksi sebesar 0,4% (yoy) pada Q2:2012 lebih
  rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 0,0% (yoy).
• Tingkat pengangguran Eropa pada Juni ‘12 sebesar 11,2%. (sama dengan periode
  sebelumnya)
• 24 Juli 2012, Moody’s memberikan negative outlook bagi rating Jerman, Belanda dan
  Luxemburg. Menandakan meningkatnya ketidakpastian penyelesaian krisis Eropa.
• Rasio utang per PDB Eropa meningkat dari 86,2% pada Q1:2011 menjadi 88,2% di
  Q1:2012. Yunani, Italia dan Portugal merupakan negara dengan tingkat utang tertinggi
  yang mencapai 132,4%, 123,3% dan 111,7%.
• Perekonomian Inggris kembali mengalami kontraksi pada kuartal kedua 2012sebesar
  0,8% (yoy) atau kontraksi sebesar 0,7% (qoq). Perekonomian Spanyol Q2:2012 kembali
  kontraksi 1% (yoy) dengan tingkat pengangguran yang telah mencapai rekor 24,8%.
  Perekonomian Italia dan Spanyol pada Q2:2012 menunjukkan kontraksi yang lebih
  dalam. Italia tumbuh sebesar minus 2,5% (yoy) lebih rendah dari Q1:2012 sebesar
  minus 1,4% (yoy).
• Stimulus pembelian obligasi Eropa masih tertahan, menunggu keputusan dari pihak
  Jerman.



                                                                                     9
Perkembangan Perekonomian Global
      Terkini (Amerika Serikat)

• Pertumbuhan AS Q2:2012 melambat dari 2,0% (QoQ) menjadi
  1,7% (QoQ).
• Tingkat pengangguran AS pada Juli ‘12 naik ke level 8,3%
  (sebelumnya 8,2%).
• IMF menurunkan perkiraan pertumbuhan AS 2012 dari 2,1%
  menjadi 2% dan 2013 dari 2,4% menjadi 2,25%.
• Operation twist diperkirakan masih akan terus dijalankan dengan
  menukar utang jangka pendek senilai US$667 miliar dengan
  utang jangka panjang.
• Pemulihan ekonomi AS menghadapi risiko keharusan penerapan
  "fiscal cliff" dan apa yang terjadi di zona Euro. Namun penerapan
  fiscal cliff (kenaikan pajak dan pemotongan belanja) akan
  berdampak pada kontraksi ekonomi.

                                                                  10
Perkembangan Perekonomian Global
          Terkini (Asia)
•   Pertumbuhan ekonomi China pada Q2-2012 China turun ke level 7,6% (yoy), lebih rendah dari kuartal
    sebelumnya sebesar 8,1% (yoy). Bahkan Bank Sentral Cina memperkirakan pada Q3-2012
    pertumbuhan akan kembali melambat ke 7,4% (yoy).
•   IMF menurunkan pertumbuhan Cina menjadi 8,0% (2012) dan 8,5% (2013).
•   Inflasi Cina pada Juli ‘12 melambat ke 1,8% (yoy) lebih rendah dari Juni ‘12 sebesar 2,2% (yoy) 
    peluang pelonggaran moneter melalui pemngkasan GWM dan suku bunga acuan.
•   Surplus perdagangan Cina pada Juli ‘12 sebesar US$25,15 miliar turun dari bulan sebelumnya sebesar
    US$31,7 miliar, dimana ekspor tumbuh 1,0% (yoy), impor tumbuh 4,7% (yoy).
•   Pada Q2:2012 Jepang tumbuh sebesar 0,3% (qoq) lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 1,3%
    (qoq)
•   Neraca perdagangan Jepang mengalami surplus pada Juni ‘12 sebesar ¥61,7 miliar (atau sebesar
    US$789), namun kinerja ekspor Jepang turun sebesar 2,28% (yoy) dan impor turun sebesar 2,21%
    (yoy).
•   IMF menurunkan pertumbuhan India menjadi 6,1% (2012) dan 6,5% (2013).
•   Sejak Juli tahun lalu, Rupee India mencatat penurunan terbesar di antara mata uang Asia, jatuh lebih
    dari 27% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Faktor utamanya adalah inflasi, defisit transaksi
    berjalan yang cukup besar, permasalahan fiskal serta situasi politik domestik.
•   Vietnam mengalami “bank rush” dimana para deposan menarik dana dari Asia Commercial Bank
    (ACB). Selain itu sektor perbankan juga terpukul oleh meningkatnya kredit macet yang berasal dari
    kerugian di BUMN besar.


                                                                                                           11
Update Proyeksi Perekonomian Global dan
      Indonesia oleh beberapa Institusi
                       Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global
                                                          2012                          2013
World Economic Outlook (WEO)        2011
                                                  April          Juli          April           Juli
                        Global      3.9            3.5           3.5            4.1            3.9
                          AS        1.7            2.1           2.0            2.4            2.3
                        Eropa       1.5           -0.3           -0.3           0.9            0.7
       GDP
                        China       9.2            8.2           8.0            8.8            8.5
                        India       7.1            6.9           6.1            7.3            6.5
                       Asean-5      4.5            5.4           5.4            6.2            6.1
Volume Perdagangan      Dunia       5.9            4.0           3.8            5.6            5.1

                     Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
                        Continuing Turmoil        Return to 2009        Severe Global Slowdown
    Proyeksi PDB            (Baseline)              (Possible)                (Less Likely)
        Oleh
     Bank Dunia          2012          6.0                5.8                     5.7
                         2013          6.4                4.7                     3.8

    Proyeksi PDB          Tahun              Banggar 29 Mei 2012            RDG 12 Juli 2012
        Oleh               2012                    6.3 -6.7                    6.1 - 6.5
   Bank Indonesia          2013                   6.4 - 6.8                     6.3 - 6.7
                                                                                                      12
Pada awal Juli, harga minyak dunia kembali
                     meningkat
                                                                                                                                                                                                               WTI     Brent    Minas      ICP
   140                                             Harga Minyak Dunia (US$/ barel)
   130                                                                                                                                                                                                Jan-12    98,5    110,8    115,7     115,9
   120
                                                                                                                                                                                                     Feb-12    107,1    123,9    128,4     122,2
   110
                                                                                                                                                                                                     Mar-12    103,0    123,8    128,1     128,1
   100

    90                                                                                                                                                                                               Apr-12    104,9    119,7    125,9     124,6
    80                                                                                                                                                                                               May-12     86,5    102,1    111,6     113,8
    70
                                                                                                                                                                                                     Jun-12     84,9      97     100,6      99,1
                                                                                                                                                                                                      Jul-12    88,1    105,9    113,7     102,9
                                                                 Brent                   WTI                    ICP Minas
                                                                                                                                                                                                    Agust-12    94,2    113,0    116,2     111.7
             Perkembangan rata-rata harga ICP                                                                                                                                                      • Per Agustus 2012 ICP naik 8,6% (mtm)
                    (USD per barel)                                                                                                                                                                  menjadi US$111,7/barel. Rata-rata ICP Jan-
   135,0
                                                                                                                                                                                                     Juli 2012 US$114,8/barel
   125,0
                                                                                                                                                                                                   • Peningkatan harga minyak mentah dunia
   115,0
                                                                                                                                                                                                     didorong oleh: Turunnya produksi minyak dari
   105,0
                                                                                                                                                                                                     negara-negara OPEC khususnya diakibatkan
    95,0
                                                                                                                                                                                                     oleh turunnya produksi minyak Iran, dan
    85,0                                                                                                                                                                                             ketegangan politik yang masih berlanjut di
                                                                                              Okt-11
                                                        Jun-11




                                                                                                                                                                      Jun-12
                                                                                                                                           Mar-12
                    Feb-11
                             Mar-11


                                               Mei-11


                                                                 Jul-11




                                                                                                                                  Feb-12



                                                                                                                                                             Mei-12
                                                                                                                Des-11




                                                                                                                                                                               Jul-12
                                      Apr-11




                                                                                                                                                    Apr-12
                                                                                                       Nop-11
           Jan-11




                                                                                                                         Jan-12
                                                                          Agust-11
                                                                                     Sep-11




                                                                                                                                                                                        Agust-12




                                                                                                                                                                                                     Timur Tengah, serta respon positif pasar atas
                                                                                                                                                                                                     harapan membaiknya perekonomian global

Sumber : Bloomberg                                                                                                                                                                                                                               13
Harga komoditas internasional mulai mendapat
                 tekanan kenaikan
                        FAO Food Price Index                                                             Perkembangan Harga Pangan Dunia
                       Food Price Index            Cereals Price Index
                                                                                                                 (Des 2011 =100)
   290.0                                                                      430.0
                       Oils Price Index            Sugar Price Index
   280.0                                                                      410.0      160
                                                                                                      Palm Oil      Gandum      Kedelai     Jagung
   270.0                                                                      390.0      150
   260.0                                                                                 140
                                                                              370.0
   250.0
                                                                              350.0      130
   240.0
                                                                              330.0      120
   230.0
                                                                              310.0      110
   220.0
   210.0                                                                      290.0      100
   200.0                                                                      270.0
                                                                                          90
   190.0                                                                      250.0
                                                                                          80
                                                                                           Jan-12   Feb-12 Mar-12    Apr-12   May-12   Jun-12   Jul-12   Aug-12



                                                                                      • Indeks harga pangan FAO meningkat sejak Juli
                       Harga Komoditas Tambang Dunia
                               (Des 2011=100)                                           2012, didorong harga biji-bijian, gula, dan minyak
   120                 Alumunium            Tembaga               Emas
                                                                                        nabati.
                                                                                      • Kekeringan di AS telah mendorong harga pangan
   115
                                                                                        meningkat (IFPRI).
   110                                                                                    o Departemen Pertanian AS: kenaikan harga
   105                                                                                      jagung dan kedelai akan mencapai titik
   100
                                                                                            tertinggi sepanjang sejarah.
                                                                                      • Harga komoditas tambang sebelumnya cenderung
    95
                                                                                        terus turun seiring dengan pelemahan ekonomi
    90                                                                                  global, mulai meningkat di minggu terakhir
     Dec-11   Jan-12    Mar-12     Apr-12 May-12    Jun-12    Jul-12     Aug-12         Agustus.


Sumber : Bloomberg, FAO                                                                                                                                           14
Perkembangan Perekonomian
Domestik dan Perkiraan 2012




                              15
Perkembangan Perekonomian Domestik Terkini
          Indikator                                                               Kinerja
Nilai Tukar                 • Rp 9.572/US$  depresiasi 5.25% (ytd) per 31 Agust 2012

IHSG                        • IHSG 4060,331 menguat 6,24% (ytd) per 31 Agust 2012
                            • Inflasi Sem I 2012: 4,53% (yoy), 1,79 (ytd)
Inflasi
                            • Inflasi Agustus 2012: 0,95%(mtm) – 3,48% (ytd) – 4,58 %(yoy) per Agustus 2012
                            • Pada Juli 2012 tercatat total arus modal masuk (net capital inflow) sebesar Rp14,5 T, berasal dari pasar saham
                              sebesar Rp4,59 T dan pasar SUN sebesar Rp10,14 T. Sedangkan di pasar SBI terjadi capital outflow sebesar Rp0,23 T.
Arus Modal Masuk
                            • S.d. 31 Agustus 2012 hanya Rp0,41T dana asing masuk ke Saham, sedangkan s.d 30 Agustus 2012 terjadi outflow
                              sebesar Rp1,09T pada pasar SUN.
                            • Q2 2012: 6,4% (yoy)
Pertumbuhan PDB
                            • Sem I- 2012: 6,3% (yoy)
Indikator Konsumsi          •   Indeks Keyakinan Konsumen pada Juli 2012 sedikit turun dari 114,4 menjadi 113,5.
                            • Pada Sem.I 2012 realisasi investasi sebesar Rp 148,1 T atau naik 28,1% (yoy) :
                                PMA : Rp 107,6 T naik 30,4% (yoy)
Investasi
                                PMDN : Rp 40,5 T naik 22,7% (yoy)
                            • Pertumbuhan sektor manufaktur 6,1% di H1-2012, dan estimasi FY 2012 7,1%.
                            Juli 2012
                            • Ekspor turun 7,3 % (yoy) atau turun 2,5% (ytd) menjadi US$ 16,1 miliar, tetapi naik 4,60% (mtm)
Perdagangan Internasional
                            • Impor naik 0,7% (yoy) atau 17,0% (ytd) menjadi US$ 16,2 miliar, tetapi turun 2,39% (mtm)
                               Surplus Neraca Perdagangan (Jan-Jul) sebesar US$335 juta
                            • Defisit transaksi berjalan Q2 2012 sebesar US$6,9 miliar (3,1% PDB), lebih besar dari defisit pada Q1-2012 (US$3,2 M
                              atau 1,5% PDB).
                            • Surplus transaksi modal dan finansial Q2-2012 sebesar US$5,5 miliar (2,5% PDB), lebih besar dibandingkan pada Q1-
Neraca Pembayaran
                              2012 (US$2,5 M atau 1,1% PDB).
                            • Defisit neraca pembayaran sebesar US$2,8 miliar (1,3% PDB) lebih besar dari defisit pada Q1-2012 (US$ 1,0 M atau
                              0,5% PDB).


                                                                                                                                               16
IHSG menguat sementara Rupiah dan beberapa
       mata uang di kawasan Asia terdepresiasi
9600
                           IDR 31 Agustus 2012                                                           4200
9400                          Rp9.572/USD
                                                                                                         3800
9200
                                                                                                         3400
9000
                                                                                                         3000
8800
                                                                        JCI 31 Agustus 2012
8600                              IDR   JCI
                                                                              4060,33                    2600

8400                                                                                                     2200
   Jan-10        Jun-10     Nov-10       Apr-11       Sep-11              Feb-12           Jul-12


            Exchange Rate (ytd)                                           Stock (ytd)
                                                    Thailand                                           19.72
                                                  Philippines                                         18.85
                                                   Singapore                                 14.33
                                                         India                            12.78
                                                    Malaysia                      7.54
                                                           US                    7.15
                                                   Indonesia                   6.24
                                                        Japan               4.55
                                                        Korea              4.35
                                                           UK           2.50

                                                                 0.00    5.00     10.00   15.00      20.00     25.00
                                                                                                                       17
Yield SUN domestik dan Global Bond mengalami tekanan
               walaupun lebih baik dari negara-negara lain…
                                                                        Perbandingan Yield of Global Bond 10Y
     Yield SUN Domestik (30 Des ‘11 – 31 Agustus ’12)
                                                                               (per 4 September ’12)
                                                                  5,5
     8                                                                                                       Indonesia       Turki

    7,5                                                            5                                         Filipina        Rusia
                                                                                                             Mexico          Colombia
     7
                                                                  4,5

    6,5
                                                                   4
     6
                                             30 Des 11
    5,5                                                           3,5
                                             29 Jun 12
     5                                       31 Jul 12             3

    4,5                                      31 Agust 12
                                                                  2,5
     4
                                                                   2
                                                                 20/04/2012   20/05/2012   20/06/2012   20/07/2012       20/08/2012




•     31 Agustus 2012, yield SUN Domestik berada pada posisi 6,26% lebih tinggi dibandingkan 31 Juli (5,71%) and 30
      Desember 2011 (6,03%).
•     31 Agustus 2012, yield Global Bond berada pada posisi 3,35% level, lebih tinggi dibandingkan 31 Juli 2012 (3,19%)
      namun masih lebih rendah dibandingkan 20 April (3,87%).
•     Yeild SUN domestik dan global bond mengalami tekanan terutama dipengaruhi oleh krisis ekonomi Eropa yang belum
      mengalami titik terang serta rencana Quantitative Easing ketiga di AS yang belum dapat dipastikan. Hal ini memicu
      investor untuk berada dalam kondisi wait and see dan mengalihkan asetnya dalam bentuk emas dan Dolar Amerika
      Serikat.
•     Net foreign buying per 31 Agustus 2012 sebesar Rp10,29 triliun dan sepanjang bulan Agustus mengalami net selling
      sebesar Rp1,41 triliun.                                                                                         18
    Sumber: Bloomberg, diolah                                                                                                           18
Pada bulan Agustus 2012 tercatat sebesar Rp0,41T dana asing masuk
 ke Saham, dan sebesar Rp0,59T masuk ke SBI serta sebesar Rp1,41T
 keluar dari SUN. Secara agregat dari portofolio Saham, SUN, dan SBI
 total dana asing tercatat keluar Rp0,41T dari

                                             NFB SBI, SBN, Saham (Triliun Rupiah)

50                                                                                                                                                                                                              50

40                    37,05                                                                     37,06                                                                                                           40
                                   27,90
30                                                                                                                                                                                                              30
                 20,75                      20,57                                   25,42
20                                             19,93                                       22,26                     18,75                               15,41                                  14,50           20
       13,29
                                         15,42    18,02
10 12,72                                                               4,30                                                                                               5,15                                  10
                                                                                                                                                   1,82               3,50                            -0,41
                                                                                                                                                                                          -2,82
 0                                                                                                                                     -5,28                                                                    0
                                                                                                               -1,60                                            -10,11
                                                                            -13,34                                                          -11,99
-10                                                                                                                       -15,76                                                   -14,66                       -10
                                                                -18,13                                  -6,14

-20                                                                                                                                                                                                             -20

-30                                                                  NFB SBI                                NFB SBN                                                                                             -30
                                                                                                                                -41,53
-40                                                                                                                                                                                                             -40
                            -52,32                                   NFB Stock                              Total NFB
-50                                                                                                                                                                                                             -50

-60                                                                                                                                                                                                             -60




                                                                                                                                                                                                          Agt
                                                                                                                                           Oct
               Feb




                                                               Oct
                                                         Sep




                                                                                          Feb




                                                                                                                                     Sep




                                                                                                                                                                      Feb
                                             Jul




                                                                                                                         Jul




                                                                                                                                                                                                    Jul
                                                                                                                                                                                  Apr
                           Apr




                                                                                                      Apr
                                       Jun




                                                                                                                   Jun




                                                                                                                                                                                              Jun
                                                   Aug




                                                                                                                               Aug




                                                                                                                                                                                        Mei
                                                                           Dec




                                                                                                                                                       Dec
                     Mar




                                                                                                Mar




                                                                                                                                                                            Mar
                                                                     Nov




                                                                                                                                                 Nov
      Jan-10




                                 May




                                                                                 Jan-11




                                                                                                             May




                                                                                                                                                             Jan-12
                                                                                                                                                                                                                      19
Laju Inflasi Agustus 2012 Sebesar 0,95% (mtm)
            atau 4,58% (yoy)
    2,00                    Perkembangan Inflasi, (persen)                                  10,00

    1,50                                                         m-t-m      y-o-y           8,00
                                                                                     0,95
    1,00                                                                                    6,00

    0,50                                                                                    4,00
                                                                                     4,58
    0,00                                                                                    2,00

    -0,50                                                                                   0,00
            Feb




            Sep




            Feb




            Sep




            Feb
            Oct




            Oct




            Sep




            Feb
            Oct
            Apr


              Jul




            Apr


              Jul
            Apr


              Jul




            Apr


              Jul
             Jun




             Jun
             Jun




             Jun
            Aug




            Aug
            Aug




            Aug
            Dec




            Dec
            Mar




            Mar




            Mar




            Dec


            Mar
            Nov
            Nov




            Nov
             Jan




             Jan
            May




            May




             Jan




            May




             Jan




            May
                2009                2010                2011               2012


                         Inflasi Menurut Komponen, (%,y-o-y)
    20%

    15%

    10%                                                                                        7,76%
      5%                                                                                       4,16%

      0%                                                                                       2,78%
            Feb




            Sep




            Feb




            Sep




            Feb




            Sep




            Feb
             Jan




             Jan




             Jan




             Jan
            Mar




            Mar




            Mar




            Mar
             Jun
             Jun




             Jun




             Jun
            Dec




            Dec




            Dec
            May




            May




            May




            May
            Nov
            Nov




            Nov
            Oct




            Oct




            Oct
            Apr
            Apr




            Apr




            Apr
              Jul




              Jul




              Jul




              Jul
            Aug




            Aug
            Aug




            Aug
     -5%

    -10%         2009                2010                 2011                2012
                                    Core          Administered           Volatile

Inflasi volatile food dan inti bulan Agustus 2012 cenderung meningkat karena faktor
musiman (masa liburan, tahun ajaran baru, dan ramadhan). Sementara inflasi administered
prices masih relatif rendah sejalan dengan minimnya kebijakan pemerintah terhadap harga
barang strategis.
                                                                                                    20
Pertumbuhan ekonomi tahun 2012 diperkirakan
                 mencapai 6,3% - 6,5%
                Pertumbuhan Ekonomi 2010 - 2012                                Semester II hingga akhir tahun 2012:
                           6.8
  7.0
                                  6.4     6.5    6.5       6.5                  Konsumsi Rumah Tangga masih cukup
                                                                 6.3   6.4
  6.5          6.3                                                               tinggi, investasi masih akan meningkat dan
         5.9
  6.0                5.8                                                         kontribusinya relatif sama dengan RT, ekspor mulai
  5.5                                                                            membaik, impor meningkat terutama didorong
  5.0                                                                            kebutuhan investasi.
  4.5                                                                           Hampir seluruh sektor mengalami peningkatan
  4.0                                                                            kecuali sektor perdagangan yang dipengaruhi oleh
         Q1    Q2    Q3    Q4     Q1      Q2     Q3        Q4    Q1    Q2        aktivitas ekspor impor, dan sektor pertanian yang
                                                                                 sedikit melambat.
                 2010                         2011                 2012

                                                                                                                          2012*
                                                 2012                                       Sektor
        Komponen                                                                                            Q1     Q2 Sem1        2012*
                           Q1           Q2           Sem1          2012*
                                                                                Pertanian                   4.3    3.7     4.0    3.5 – 3.7
    PDB (%,yoy)            6.3          6.4          6.3          6.3 – 6.5     Pertambangan                2.8    3.1     2.9    2.9 – 3.1

    Konsumsi RT            4.9          5.0          5.0          4.8 – 5.0     Industri manufaktur         5.7    5.4     5.5    5.7 – 5.9
                                                                                Listrik, gas, air           5.2    5.9     5.6    6.2 – 6.4
    Belanja
                           5.9          7.0          6.5          6.8 – 7.0     Konstruksi                  7.2    7.3     7.2    7.6 – 7.8
    Pemerintah
                                                                                Perdagangan                 8.3    8.9     8.6    7.1 – 7.3
    Investasi              10.0         12.3         11.2        10.5 – 10.7                                                       11.6 –
                                                                                Transportasi & Komunikasi   10.3   10.1    10.2
    Ekspor                 7.8          1.9          4.8          7.0 – 7.2                                                         11.8
                                                                                Keuangan                    6.3    7.0     6.7    6.6 – 6.8
    Impor                  8.0          10.9         9.5          8.5 – 8.7
                                                                                Jasa-jasa                   5.5    5.7     5.6    6.6 – 6.8
Sumber: BPS, Kemenkeu                                                                                                                         21
Kinerja Investasi Semester I 2012 Kembali Meningkat
         Sebesar 28,1% (Yoy)

                Perkembangan Investasi (triliun Rp)
  170
                                                                                 40.5
  150
  130
  110
                                                                                 107.6
   90                                                                     20.8
                                                            24     19.7
   70                                         18.9   19
                         16.6   22     14.1
                 15
   50     7
                                                                   51.1   56.1
   30                                         43.1   46.4   46.2
         35.4   35.6     40.1   36.9   39.5
   10
         Q1     Q2       Q3     Q4     Q1     Q2     Q3     Q4     Q1     Q2     Sem I
                                                                                 2012

                      2010                      2011                      2012
                                        PMA     PMDN


• Secara kumulatif sampai dengan semester I 2012 realisasi investasi sebesar Rp148,1T
  atau naik 28,1% (yoy) :
   PMA : Rp 107,6 T naik 30,4% (yoy)
   PMDN : Rp 40,5 T naik 22,7% (yoy)
• Sektor dengan proporsi investasi terbesar pada sem I 2012 yakni:
    • PMDN : Pertambangan (18,0%) ; Tanaman Pangan dan Perkebunan (10,7%) ; Industri Logam
      Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik (10,3%)
    • PMA : Pertambangan (17,5%) ; Industri Kimia dasar, Barang Kimia dan Farmasi (11,4,0%);
      Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (9,0%)

                                                                                          22
Indikator-indikator investasi juga mencerminkan
                    pertumbuhan investasi yang positif
                                                                                                                                                  Pertumbuhan Konsumsi Semen (%, yoy)
                          Indeks Harga Konstruksi
210
                                                                                                                    207 45.0%                                                                                              4500
205
                                                                                                                             35.0%                                                                                         3500
200

195                                                                                                                          25.0%                                                                                         2500

190                                                                                                                          15.0%                                                                                         1500

185
                                                                                                                               5.0%                                                                                        500
                                                                         Nop
                                Mei




                                                                                                             Mei
                                                                               Des
              Feb




                                                                                           Feb
        Jan




                                                          Sep




                                                                                     Jan
                                                  Agust
                                            Jul
                          Apr


                                      Jun




                                                                                                       Apr


                                                                                                                   Jun
                                                                Okt
                    Mar




                                                                                                 Mar




                                                                                                                                        F
                                                                                                                                        F
                                                                                                                                       A



                                                                                                                                       N
                                                                                                                                       D




                                                                                                                                       A




                                                                                                                                       A



                                                                                                                                       N
                                                                                                                                       D




                                                                                                                                       A
                                                                                                                                       M

                                                                                                                                       M




                                                                                                                                       M

                                                                                                                                       M
                                                                                                                                        J




                                                                                                                                        J




                                                                                                                                        J
                                                                                                                                        J




                                                                                                                                        J
                                                                                                                                        J

                                                                                                                                        S
                                                                                                                                        S
                                                                                                                                       O




                                                                                                                                       O




                                                                                                                                       J*
                                                                                                                               -5.0%                                                                                       -500
                                                                                                                                           2010                              2011                            2012
                                      2011                                                       2012
                                                                                                                           -15.0%                                                                                          -1500
                                                                                                                                                   Kilo Ton (RHS)                YoY (LHS)       Ytd (LHS)




      65%                                                                Impor Barang Modal (Juta USD, % )                                                                                                          4200
      55%                                                                                                                                                                                                           3700
      45%                                                                                                                                                                                                           3200
                                                                                                                                                                                                                    2700
      35%
                                                                                                                                                                                                                    2200
      25%
                                                                                                                                                                                                                    1700
      15%
                                                                                                                                                                                                                    1200
       5%
                                                                                                                                                                                                                    700
      -5%                                                                                                                                                                                                           200
      -15%                                                                                                                                                                                                          -300
      -25%                                                                                                                                                                                                          -800
                                  O




                                                                                                                                           O
                    A




                                                                2011-J




                                                                                             A




                                                                                                                                                                                                     J

                                                                                                                                                                                                              J
                          S




                                                                                     M



                                                                                                       M

                                                                                                              J

                                                                                                                         J

                                                                                                                                 A




                                                                                                                                                                    2012-J
                                                                                                                                       S




                                                                                                                                                                                    M

                                                                                                                                                                                             A

                                                                                                                                                                                                 M
                                                      D




                                                                                                                                                          D
                                            N




                                                                           F




                                                                                                                                                   N




                                                                                                                                                                             F
                                  Juta USD                                           yoy                                 ytd

Source: BI, BPS< Asosiasi                                                                                                                                                                                                   23
Defisit neraca perdagangan Indonesia pada bulan Juli 2012 mencapai US$176,5 juta.
                        Namun secara kumulatif dari Januari s.d. Juli 2012, neraca perdagangan Indonesia
                        masih menunjukan surplus sebesar US$335 juta. Pada Juli 2012, kinerja ekspor
                        Indonesia meskipun mengalami penurunan sebesar -7,3% dibanding Juli 2011 namun
                        mulai menunjukkan trend peningkatan
                     4000                                                                  Neraca Perdagangan (per bulan)

                     3000



                     2000
          Juta USD




                     1000



                        0



                     -1000
                                               MIGAS                    NONMIGAS
                                               TOTAL
                     -2000
                                                A




                                                                           S




                                                                                                                                        A




                                                                                                                                                                                                  A
                                                                    A




                                                                                                                  A




                                                                                                                                                 S
                                      F




                                                                                                         F




                                                                                                                        M




                                                                                                                                                                                      F
                                           M




                                                     M




                                                                                                             M




                                                                                                                                                                                          M




                                                                                                                                                                                                       M
                                                                               O




                                                                                                                                                         O
                             2010-J




                                                                                                                                                                         2012-J
                                                                                                2011-J
                                                           J

                                                                J




                                                                                                                            J

                                                                                                                                    J




                                                                                                                                                                                                                   J

                                                                                                                                                                                                                       J
                                                                                            D
                                                                                     N




                                                                                                                                                             N

                                                                                                                                                                     D
                                                                                                                                        Pertumbuhan Ekspor Impor
                                               Jul-'12                                    Jun-'12                70%

                                      Juta USD      yoy             ytd            yoy               ytd         60%

                                                                                                                 50%
 Total Ekspor                             16,151.6     -7.3%        -2.5%          -16.0%         -1.7%
                                                                                                                 40%
 Total Impor                              16,328.1       0.7%       13.0%          11.0%         15.4%
                                                                                                                 30%
 Non Migas
                                                                                                                 20%
  Ekspor                                  13,173.8     -3.2%        -2.9%          -15.2%         -2.8%
                                                                                                                 10%

  Impor                                   13,595.0       9.6%       15.5%          13.1%         16.6%            0%
 Migas                                                                                                           -10%

  Ekspor                                   2,977.8   -21.7%         -1.0%          -19.3%           3.0%         -20%
                                                                                                                        A
                                                                                                                            S




                                                                                                                                                                                                                       A
                                                                                                                                                             A




                                                                                                                                                                                  A
                                                                                                                                                                                      S
                                                                                                                                                     F




                                                                                                                                                                                                               F
                                                                                                                                                                                                                   M


                                                                                                                                                                                                                           M
                                                                                                                                                         M


                                                                                                                                                                 M
                                                                                                                                O




                                                                                                                                                                                          O
                                                                                                                                            2011-J




                                                                                                                                                                                                      2012-J




                                                                                                                                                                                                                               J
                                                                                                                                                                                                                                   J
                                                                                                                                    N
                                                                                                                                        D




                                                                                                                                                                     J
                                                                                                                                                                         J




                                                                                                                                                                                                  D
                                                                                                                                                                                              N
  Impor                                    2,733.1   -28.1%         4.9%           3.4%          11.4%
                                                                                                                            X yoy                    M yoy               X ytd                    M ytd
Sumber: BPS                                                                                                                                                                                                                            24
Perkembangan Realisasi Asumsi Dasar
                             Ekonomi Makro 2012

                                                                2012

                      URAIAN
                                              APBN-P    Q1      Q2     Agustus   Outlook



- Pertumbuhan ekonomi (%) y-o-y                6,5      6,3     6,4              6,3 - 6,5

- Inflasi (%) y-o-y                            6,80    3,97    4,53     4,58       4,80

- Inflasi (%) y-t-d                                    0,88    1,79     3,48       4,80

- Tingkat bunga SPN 3 bulan (%)                5,0      2,5     3,7      3,0       3,9

- Nilai tukar (Rp/US$1)                       9.000    9.100   9.306   9.271      9.250

- Harga minyak Mentah Indonesia (US$/barel)   105,0    122,1   112,5   111,7      110,0

- Lifting minyak (ribu bph/periode des-nov)    930     846     852                 900




                                                                                             25
ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO
RAPBN 2013




                             26
Asumsi Dasar Ekonomi Makro
                         Tahun 2012-2013
                                              2012                         2013

               URAIAN                                          Kesepakatan
                                      APBNP          Outlook   Pembicaraan        RAPBN
                                                               Pendahuluan

Pertumbuhan ekonomi (%,yoy)            6,5           6,3-6,5     6,8-7,2           6,8

Inflasi (%, yoy)                       6,8             4,8       4,4-5,4           4,9

Suku Bunga SPN 3 bulan (%)             5,0             3,9       4,5-5,5           5,0

Nilai Tukar (Rp/USD)                  9.000           9.250    9.000-9.300        9.300

Harga Minyak (USD/Barel)               105            110        95-120            100

Lifting Minyak (ribu barel/hari)       930            900       890-930            900

Lifting Gas (ribu barel/hari setara
                                       n.a             n.a     1.325-1.390        1.360
minyak)
                                                                                          27
Pertumbuhan ekonomi tahun 2013 diperkirakan
        mampu mencapai 6,8%

                                                Pertumbuhan ekonomi dari sisi
                                                pengeluaran didukung :
                                                • Investasi yang masih cukup tinggi
                                                  didorong minat investor, percepatan
                                                  infrastruktur
                                                • Konsumsi RT masih cukup tinggi,
                            2012*: outlook        didorong dominasi usia produktif
                            2013** : RAPBN      • Aktivitas ekspor mulai membaik,
                                                  didorong pemulihan demand global,
                                                  depresiasi Nilai Tukar
                                                • Dukungan kebijakan kebijakan stimulus
                                                  (Kenaikan PTKP, fasilitas perpajakan, dll)

                              Pertumbuhan                Kontribusi thd Pertumbuhan
                            2012             2013             2012              2013
                           Range                              Range
PDB Menurut Penggunaan    6,3 -6,5            6,8
Konsumsi RT               4,8 - 5,0           4,9           2,70   - 2,76        2,71
Konsumsi Pemerintah       6,8 - 7,0           6,7           0,56   - 0,58        0,55
PMTB                     10,5 - 10,7         11,9           2,57   - 2,62        3,03
Ekspor Neto              1,96 - 2,01          5,2           0,22   - 0,23        0,55
   - Ekspor               7,0 - 7,2          11,7           3,48   - 3,55        5,83
   - Impor                8,5 - 8,7          13,5           3,26   - 3,32        5,27
                                                                                           28
Sumber pertumbuhan juga didorong oleh sektor industri
                  manufaktur serta perdagangan dan tranportasi

                                                                  2012            2013            2012            2013
                                                                  Range                           Range
  PDB Menurut Sektor                                             6,3 -6,5          6,8
  Pertanian                                                      3,5 - 3,7         3,7          0,45 - 0,47       0,45
  Pertambangan dan Penggalian                                    2,9 - 3,1         2,8          0,22 - 0,24       0,20
  Industri Manufaktur                                            5,7 - 5,9         6,5          1,47 - 1,51       1,65
  Listri, Air Bersih, Gas                                        6,2 - 6,4         6,6          0,05 -0,05        0,05
  Konstruksi                                                     7,6 - 7,8         7,5          0,49 - 0,50       0,49
  Perdagangan, Hotel, Restoran                                   7,1 - 7,3         8,9          1,26 -1,29        1,61
  Transportasi dan Komunikasi                                   11,6 - 11,8       12,1          1,14 - 1,15       1,24
  Jasa Keuangan, Js. Perush., Riil Estat                         6,6 -6,8          6,1          0,63 - 0,65       0,58
  Jasa Lainnya                                                   6,6 -6,8          6,0          0,62 - 0,64       0,57
     Jasa
                   Struktur Ekonomi 2013                              • Dari sisi sektoral, pertumbuhan tertinggi
lainnya, 11.5
                                                            Pertanian, 14 diperkirakan masih pada sektor pengangkutan dan
                Keuangan
                                                                 .2
                                                                          komunikasi, Sementara itu, sektor pertanian
                  , 6.9
                                                                          diharapkan tumbuh lebih baik dalam rangka
        Transportasi,
                                                                          mencapai surplus beras 10 juta ton di tahun 2014.
                                                   Pertambanga
             6.7                                      n, 12.6         • Namun kontributor pada pertumbuhan terbesar
                        Perdagangan                                       adalah sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran,
                           , 13.1
                                             Manufaktur,                  serta sektor Industri manufaktur (karena peran
                           Konstruksi, 1
                                0.2
                                                24.1
                                                                          yang cukup besar pada perekonomian)
                                     Listrik, 0.7
                                                                                                                         29
Nilai Tukar Tahun 2013: Rp9.300,00/US$
         Rp per USD
  10.500,0
                                                                  10.408

  10.000,0

                      9.705                        9.691
   9.500,0                                                                                Outlook
                                                                                           9.250
                                 9.164                                                                    9.300
                                                                                                APBN-P:
   9.000,0
                                                                                                 9.000

                                                                                  8.780
   8.500,0
               2005           2006       2007   2008       2009            2010   2011      2012       2013
                                                                                                      RAPBN



Faktor Penentu Apresiasi Rupiah di tahun 2013:
    • Arus modal masuk : FDI masih terus tumbuh
    • Global demand meningkat ekspor membaik
Faktor Penentu Depresiasi Rupiah di tahun 2013 :
    • Aktivitas ekonomi, investasi Peningkatan impor
    • Flight to quality
    • Tingginya impor BBM
                                                                                                                  30
Laju inflasi 2013 diperkirakan mencapai
               4,9%
                                         Laju Inflasi 2006-2013
 Persen, yoy

       12                         11,1

       10

        8                                                 7,0
                6,6                                                            APBN-P: 6,8

        6              6,6
                                                                    3,8                       4,9
        4                                                                      Outlook:
                                                                                 4,8

        2                                    2,8
               2006    2007       2008        2009       2010      2011       2012            2013
                                                                                             RAPBN



1. Inflasi masih dapat dikendalikan yang didasarkan pada laju inflasi yang relatif rendah
   dan stabil
2. Arah Kebijakan pengendalian inflasi tahun 2013:
    • Menjaga ketersediaan pasokan barang kebutuhan dan kelancaran distribusi:
      a. Program-program peningkatan produk pertanian dan pangan
      b. Operasi pasar melalui penyediaan anggaran subsidi pangan dan stabilisasi harga pangan
      c. Perbaikan infrastruktur untuk menjamin pasokan ke seluruh wilayah RI (MP3EI)
    • Koordinasi kebijakan Fiskal, Moneter dan Sektor Riil

                                                                                                     31
Suku Bunga rata-rata SPN 3 BULAN, Tahun 2013
                             diperkirakan sebesar 5,0 persen
                                                                                                        Yield SPN-3 Bulan
    persen
   6,00
                                                                                                                                   5,46                                                 APBN-P 2012= 5,0%                                                                                                             5,50
   5,50

   5,00                                                                                                                                                             4,84
                                                                                                                                                                                                    5,00                       5,00                         5,00                         5,00
   4,50
                                                                                                                                                                                                    Outlook 2012: 3,9%                                                                                                4,50
   4,00
                                                                                                                                                                                                                                                                                                       3,90
   3,50                                                                                                                                                                               3,87
                                                                                                                                                                                                                                                 3,08
                                                                                                                                                                                                                                                                                        3,31
   3,00
                                                                                                                                                                                                                                                     3,00
   2,50

   2,00                                                                                                                                                                                 1,92                                                 2,20
   1,50
                                                                                                                                                                                                                  1,69
   1,00




                                                                                                                                                                                                                                                                          17-Apr-2012
                                   19-Apr-2011




                                                                                                                                                                                                                                                                                         19-Jun-2012
                                                              21-Jun-2011




                                                                                         19-Jul-2011

                                                                                                       16-Aug-2011




                                                                                                                                                                                                                                               6-Mar-2012
                                                                                                                                                                                      10-Jan-2012

                                                                                                                                                                                                    26-Jan-2012
                      5-Apr-2011




                                                                                                                                                                                                                  7-Feb-2012
                                                                                                                     27-Sep-2011

                                                                                                                                   4-Oct-2011




                                                                                                                                                                                                                               21-Feb-2012



                                                                                                                                                                                                                                                            20-Mar-2012
                                                                            5-Jul-2011
                                                 3-May-2011




                                                                                                                                                18-Oct-2011
          22-Mar-11




                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      2013 Outlook
                                                                                                                                                                                                                                                                                                        2012 APBN-P
                                                                                                                                                              01 Nov 11

                                                                                                                                                                          22 Nov 11
1. Faktor Eksternal yang mempengaruhi tingkat suku bunga SPN 3 bulan tahun 2013
   • Membaiknya perekonomian global, namun masih terdapat risiko di kawasan Eropa
   • Likuiditas global yang masih cukup tinggi, kebijakan negara-negara maju: insentif bagi
     pemulihan ekonomi, pengucuran likuiditas dan tingkat bunga
2. Faktor Internal yang mempengaruhi tingkat suku bunga SPN 3 bulan tahun 2013
   • Tingkat imbal investasi portofolio yang cukup bersaing.
   • Obligasi Pemerintah merupakan instrumen yang cukup aman dan menarik


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                     32
ARAH KEBIJAKAN FISKAL RAPBN 2013




                               33
ARAH KEBIJAKAN FISKAL RAPBN 2013

 RAPBN 2013 disusun dengan mengacu pada (1) RKP 2013,
  (2) Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal tahun
  2013, serta (3) hasil kesepakatan Pemerintah dengan DPR RI pada
  pembicaraan pendahuluan RAPBN 2013.
 Tema RKP 2013: Memperkuat Perekonomian Domestik Bagi
  Peningkatan dan Perluasan Kesejahteraan Rakyat
 Empat pilar pembangunan:
   Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, inklusif, dan
    berkeadilan (pro-growth);
   Memperluas kesempatan kerja (pro-job);
   Menanggulangi kemiskinan (pro-poor);
   Mendukung (ramah terhadap) upaya pelestarian lingkungan hidup
    (pro-environment).

 Tema RAPBN 2013: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Yang
  Berkelanjutan Melalui Upaya Penyehatan Fiskal.

                                                                      34
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013

Contenu connexe

Tendances

Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013Abdul Hadi Ilman
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013Rosa Kristiadi
 
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanik
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanikCatatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanik
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanikUmi Hanik
 
Bps asumsi makro apbn 2013
Bps asumsi makro apbn 2013Bps asumsi makro apbn 2013
Bps asumsi makro apbn 2013Abdul Hadi Ilman
 
Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017Tony Hidayat
 
Pbs weekly newsletter 1st edition
Pbs weekly newsletter 1st editionPbs weekly newsletter 1st edition
Pbs weekly newsletter 1st editionAndreas Andri
 
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013Rosa Kristiadi
 
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank IndonesiaKebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank IndonesiaBambang Muliyadi
 
Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Setiono Winardi
 
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
2017 Tantangan Risiko Global IndonesiaPerdana Wahyu Santosa
 
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanikKrisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanikUmi Hanik
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012Rosa Kristiadi
 
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanik
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanikSimalakama kebijakan subsidi bbm umi hanik
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanikUmi Hanik
 
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 bennySlide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 bennyBenny Siallagan
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Tony Hidayat
 

Tendances (19)

Final informasi apbn 2018
Final informasi apbn 2018 Final informasi apbn 2018
Final informasi apbn 2018
 
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013
 
T
TT
T
 
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanik
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanikCatatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanik
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanik
 
Bps asumsi makro apbn 2013
Bps asumsi makro apbn 2013Bps asumsi makro apbn 2013
Bps asumsi makro apbn 2013
 
Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017
 
Hutang indonesia
Hutang indonesiaHutang indonesia
Hutang indonesia
 
Pbs weekly newsletter 1st edition
Pbs weekly newsletter 1st editionPbs weekly newsletter 1st edition
Pbs weekly newsletter 1st edition
 
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013
 
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank IndonesiaKebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
 
Ppt iero juni 2013
Ppt iero juni 2013Ppt iero juni 2013
Ppt iero juni 2013
 
Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018
 
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
 
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanikKrisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012
 
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanik
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanikSimalakama kebijakan subsidi bbm umi hanik
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanik
 
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 bennySlide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
 

En vedette

FDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaFDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaAbdul Hadi Ilman
 
Infant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesInfant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesAbdul Hadi Ilman
 
Perbandingan apbn 2013 dan apbn 2014
Perbandingan apbn 2013 dan apbn 2014Perbandingan apbn 2013 dan apbn 2014
Perbandingan apbn 2013 dan apbn 2014Loly
 
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013Abdul Hadi Ilman
 
Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan Dadang Solihin
 
Transportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaTransportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaAbdul Hadi Ilman
 
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2Abdul Hadi Ilman
 

En vedette (7)

FDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaFDI and growth in Indonesia
FDI and growth in Indonesia
 
Infant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesInfant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN Countries
 
Perbandingan apbn 2013 dan apbn 2014
Perbandingan apbn 2013 dan apbn 2014Perbandingan apbn 2013 dan apbn 2014
Perbandingan apbn 2013 dan apbn 2014
 
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
 
Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan
 
Transportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaTransportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesia
 
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
 

Similaire à Kemenkeu asumsi makro apbn 2013

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANKEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANTri Damri
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018H2O Management
 
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalProspek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalAbdul Hadi Ilman
 
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011Badan Kebijakan Fiskal
 
Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional
Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasionalBank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional
Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasionalYudy Yunardy
 
6. Kementerian Keuangan RI - Musrenbang RKPD 2024.pdf
6. Kementerian Keuangan RI - Musrenbang RKPD 2024.pdf6. Kementerian Keuangan RI - Musrenbang RKPD 2024.pdf
6. Kementerian Keuangan RI - Musrenbang RKPD 2024.pdfMohamadIksan4
 
Indonesia Economic Outlook 2nd Semester 2015
Indonesia Economic Outlook 2nd Semester 2015Indonesia Economic Outlook 2nd Semester 2015
Indonesia Economic Outlook 2nd Semester 2015IGIco Advisory
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasDeki Zulkarnain
 
IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...
IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...
IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...IGIco Advisory
 
Potensi ekonomi Aceh
Potensi ekonomi AcehPotensi ekonomi Aceh
Potensi ekonomi AcehAchmad Ridha
 
Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...
Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...
Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...Oswar Mungkasa
 
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanArah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanOswar Mungkasa
 
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbangPaparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbangmuzakir tombolotutu
 
Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)
Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)
Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)mekon
 

Similaire à Kemenkeu asumsi makro apbn 2013 (20)

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANKEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018
 
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalProspek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
 
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
 
RAPBN 2011
RAPBN 2011RAPBN 2011
RAPBN 2011
 
Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional
Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasionalBank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional
Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional
 
Perekonomian Terkini (Kebanksentralan BAB 1).
Perekonomian Terkini (Kebanksentralan BAB 1).Perekonomian Terkini (Kebanksentralan BAB 1).
Perekonomian Terkini (Kebanksentralan BAB 1).
 
15. apbnp 2015
15. apbnp 201515. apbnp 2015
15. apbnp 2015
 
6. Kementerian Keuangan RI - Musrenbang RKPD 2024.pdf
6. Kementerian Keuangan RI - Musrenbang RKPD 2024.pdf6. Kementerian Keuangan RI - Musrenbang RKPD 2024.pdf
6. Kementerian Keuangan RI - Musrenbang RKPD 2024.pdf
 
Indonesia Economic Outlook 2nd Semester 2015
Indonesia Economic Outlook 2nd Semester 2015Indonesia Economic Outlook 2nd Semester 2015
Indonesia Economic Outlook 2nd Semester 2015
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
 
IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...
IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...
IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...
 
Market update 19 Desember 2013
Market update 19 Desember 2013Market update 19 Desember 2013
Market update 19 Desember 2013
 
Potensi ekonomi Aceh
Potensi ekonomi AcehPotensi ekonomi Aceh
Potensi ekonomi Aceh
 
Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...
Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...
Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...
 
Outlook of Indonesian Economic 2017-Indonesian
Outlook of Indonesian Economic 2017-IndonesianOutlook of Indonesian Economic 2017-Indonesian
Outlook of Indonesian Economic 2017-Indonesian
 
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanArah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
 
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbangPaparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
 
Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)
Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)
Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)
 

Plus de Abdul Hadi Ilman

9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptxAbdul Hadi Ilman
 
9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptxAbdul Hadi Ilman
 
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxSpeaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxAbdul Hadi Ilman
 
How to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfHow to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfAbdul Hadi Ilman
 
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxBimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxAbdul Hadi Ilman
 
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahPeran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahAbdul Hadi Ilman
 
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Abdul Hadi Ilman
 
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityMacroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityAbdul Hadi Ilman
 
Post crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaPost crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaAbdul Hadi Ilman
 
How does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthHow does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthAbdul Hadi Ilman
 
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 

Plus de Abdul Hadi Ilman (17)

9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptx
 
9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx
 
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxSpeaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
 
How to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfHow to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdf
 
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxBimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
 
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahPeran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
 
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
 
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityMacroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
 
Post crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaPost crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesia
 
How does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthHow does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growth
 
Korean history
Korean historyKorean history
Korean history
 
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
 
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
 
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
 
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
 
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
 

Kemenkeu asumsi makro apbn 2013

  • 1. KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN ARAH KEBIJAKAN FISKAL RAPBN 2013 RAPAT KERJA KOMISI XI DPR RI DENGAN PEMERINTAH (MENTERI KEUANGAN, MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS, dan KEPALA BPS) DAN GUBERNUR BI 5 SEPTEMBER 2012
  • 2. POKOK BAHASAN 3 1 2 DASAR PENYUSUNAN RAPBN 2013 3 2 2 PERKEMBANGAN EKONOMI GLOBAL 3 PERKEMBANGAN DOMESTIK TERKINI 2012 3 4 2 3 ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO 3 2 5 ARAH KEBIJAKAN FISKAL DAN POSTUR RAPBN 2013 2
  • 4. DASAR PENYUSUNAN RAPBN 2013 (1) Secara hukum, penyusunan RAPBN Tahun 2013 didasarkan pada:  Pasal 23 UUD 1945 Amendemen Keempat;  UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;  UU No.27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD Yang mengamanatkan bahwa:  APBN sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;  RUU APBN diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah;  APBN 2013 disusun dengan berpedoman kepada:  Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2013;  Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2013. 4
  • 5. DASAR PENYUSUNAN RAPBN 2013 (2) Secara ekonomi, penyusunan RAPBN Tahun 2013 didasarkan pada:  Perkembangan ekonomi global dan domestik yang tercermin pada asumsi dasar ekonomi makro;  Potensi fiskal dan kebutuhan anggaran untuk penyelenggaraan negara;  Kebijakan pembangunan nasional dalam rangka menjawab tantangan untuk mencapai tujuan nasional;  Perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara terkini, baik domestik maupun internasional; 5
  • 6. Penyusunan RAPBN 2013 dan Arah Kebijakan Fiskal RAPBN 2013 disusun untuk mencapai sasaran pembangunan (RPJM) dan untuk menjawab dan mengantisipasi tantangan dan perkembangan ekonomi Global dan Domestik Sasaran Pembangunan 2010-2014: •Penetapan asumsi ekonomi makro 2013, dalam kerangka pencapaian • Pertumbuhan Ekonomi sasaran RPJM • Kemiskinan • Pengangguran •Penambahan variabel lifting gas  optimalisasi sumber penerimaan Tantangan dan Perkembangan Ekonomi SDA, antisipasi fluktuasi harga Global minyak, serta mendorong konversi • Perlambatan Ekonomi dan Permintaan Global energi. • Fluktuasi harga komoditas pangan dan energi •Mendorong dan mengembangkan sumber sumber pertumbuhan Tantangan dan Perkembangan Ekonomi domestik Domestik Investasi dan infrastruktur Pengembangan industri dalam • Pelemahan sumber PDB dari eksternal • Volatilitas nilai tukar negeri • Penurunan kapasitas produksi migas Mempertahankan daya beli • Daya saing ekonomi domestik masyarakat (pengelolaan inflasi, • Defisit Neraca Transaksi Berjalan perbaikan distribusi dan pasokan).6
  • 7. Penetapan sasaran pembangunan dan asumsi didasarkan pada sasaran RPJM dan kondisi aktual Tabel realisasi dan Sasaran RPJM 2010 – 2014 2010 2011 2012 2013 2014 Realisasi Realisasi Sasaran Sasaran Sasaran Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,2 6,5 6,5 6,8 7,0 - 7,6 Angka Kemiskinan (%) 13,33 12,6 10,5 - 11,5 9,5 - 10 ,5 8,0 - 10,0 Tingkat Pengangguran (%) 7,14 6,56 6,0 - 6,4 5,8 - 6,1 5,0 - 6,0 Realisasi dan Asumsi Makro RPJM 2010 - 2014 2010 2011 2012 2013 2014 LKPP LKPP APBN-P RAPBN RPJM Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,2 6,5 6,5 6,8 7,0 - 7,6 Nilai Tukar (Rp/US$) 9.087 8.779 9.000 9.300 8.700 - 9.300 Inflasi (%) 6,96 3,79 6,8 4,9 3,5 - 5,5 Suku Bunga SPN 3 Bulan (%) 6,6 4,8 5,0 5,0 4,5 - 5,5 Harga Minyak ICP (US$/barel) 79.4 111.5 105 100 100 - 120 Lifting Minyak (rb barel/hari) 954 900 930 900 970 - 1.000 Lifting Gas (rb barel setara minyak/hari) N/A N/A N/A 1360 7 7
  • 9. Perkembangan Perekonomian Global Terkini (Eropa) • Perekonomian Eropa mengalami kontraksi sebesar 0,4% (yoy) pada Q2:2012 lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 0,0% (yoy). • Tingkat pengangguran Eropa pada Juni ‘12 sebesar 11,2%. (sama dengan periode sebelumnya) • 24 Juli 2012, Moody’s memberikan negative outlook bagi rating Jerman, Belanda dan Luxemburg. Menandakan meningkatnya ketidakpastian penyelesaian krisis Eropa. • Rasio utang per PDB Eropa meningkat dari 86,2% pada Q1:2011 menjadi 88,2% di Q1:2012. Yunani, Italia dan Portugal merupakan negara dengan tingkat utang tertinggi yang mencapai 132,4%, 123,3% dan 111,7%. • Perekonomian Inggris kembali mengalami kontraksi pada kuartal kedua 2012sebesar 0,8% (yoy) atau kontraksi sebesar 0,7% (qoq). Perekonomian Spanyol Q2:2012 kembali kontraksi 1% (yoy) dengan tingkat pengangguran yang telah mencapai rekor 24,8%. Perekonomian Italia dan Spanyol pada Q2:2012 menunjukkan kontraksi yang lebih dalam. Italia tumbuh sebesar minus 2,5% (yoy) lebih rendah dari Q1:2012 sebesar minus 1,4% (yoy). • Stimulus pembelian obligasi Eropa masih tertahan, menunggu keputusan dari pihak Jerman. 9
  • 10. Perkembangan Perekonomian Global Terkini (Amerika Serikat) • Pertumbuhan AS Q2:2012 melambat dari 2,0% (QoQ) menjadi 1,7% (QoQ). • Tingkat pengangguran AS pada Juli ‘12 naik ke level 8,3% (sebelumnya 8,2%). • IMF menurunkan perkiraan pertumbuhan AS 2012 dari 2,1% menjadi 2% dan 2013 dari 2,4% menjadi 2,25%. • Operation twist diperkirakan masih akan terus dijalankan dengan menukar utang jangka pendek senilai US$667 miliar dengan utang jangka panjang. • Pemulihan ekonomi AS menghadapi risiko keharusan penerapan "fiscal cliff" dan apa yang terjadi di zona Euro. Namun penerapan fiscal cliff (kenaikan pajak dan pemotongan belanja) akan berdampak pada kontraksi ekonomi. 10
  • 11. Perkembangan Perekonomian Global Terkini (Asia) • Pertumbuhan ekonomi China pada Q2-2012 China turun ke level 7,6% (yoy), lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 8,1% (yoy). Bahkan Bank Sentral Cina memperkirakan pada Q3-2012 pertumbuhan akan kembali melambat ke 7,4% (yoy). • IMF menurunkan pertumbuhan Cina menjadi 8,0% (2012) dan 8,5% (2013). • Inflasi Cina pada Juli ‘12 melambat ke 1,8% (yoy) lebih rendah dari Juni ‘12 sebesar 2,2% (yoy)  peluang pelonggaran moneter melalui pemngkasan GWM dan suku bunga acuan. • Surplus perdagangan Cina pada Juli ‘12 sebesar US$25,15 miliar turun dari bulan sebelumnya sebesar US$31,7 miliar, dimana ekspor tumbuh 1,0% (yoy), impor tumbuh 4,7% (yoy). • Pada Q2:2012 Jepang tumbuh sebesar 0,3% (qoq) lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 1,3% (qoq) • Neraca perdagangan Jepang mengalami surplus pada Juni ‘12 sebesar ¥61,7 miliar (atau sebesar US$789), namun kinerja ekspor Jepang turun sebesar 2,28% (yoy) dan impor turun sebesar 2,21% (yoy). • IMF menurunkan pertumbuhan India menjadi 6,1% (2012) dan 6,5% (2013). • Sejak Juli tahun lalu, Rupee India mencatat penurunan terbesar di antara mata uang Asia, jatuh lebih dari 27% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Faktor utamanya adalah inflasi, defisit transaksi berjalan yang cukup besar, permasalahan fiskal serta situasi politik domestik. • Vietnam mengalami “bank rush” dimana para deposan menarik dana dari Asia Commercial Bank (ACB). Selain itu sektor perbankan juga terpukul oleh meningkatnya kredit macet yang berasal dari kerugian di BUMN besar. 11
  • 12. Update Proyeksi Perekonomian Global dan Indonesia oleh beberapa Institusi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2012 2013 World Economic Outlook (WEO) 2011 April Juli April Juli Global 3.9 3.5 3.5 4.1 3.9 AS 1.7 2.1 2.0 2.4 2.3 Eropa 1.5 -0.3 -0.3 0.9 0.7 GDP China 9.2 8.2 8.0 8.8 8.5 India 7.1 6.9 6.1 7.3 6.5 Asean-5 4.5 5.4 5.4 6.2 6.1 Volume Perdagangan Dunia 5.9 4.0 3.8 5.6 5.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Continuing Turmoil Return to 2009 Severe Global Slowdown Proyeksi PDB (Baseline) (Possible) (Less Likely) Oleh Bank Dunia 2012 6.0 5.8 5.7 2013 6.4 4.7 3.8 Proyeksi PDB Tahun Banggar 29 Mei 2012 RDG 12 Juli 2012 Oleh 2012 6.3 -6.7 6.1 - 6.5 Bank Indonesia 2013 6.4 - 6.8 6.3 - 6.7 12
  • 13. Pada awal Juli, harga minyak dunia kembali meningkat WTI Brent Minas ICP 140 Harga Minyak Dunia (US$/ barel) 130 Jan-12 98,5 110,8 115,7 115,9 120 Feb-12 107,1 123,9 128,4 122,2 110 Mar-12 103,0 123,8 128,1 128,1 100 90 Apr-12 104,9 119,7 125,9 124,6 80 May-12 86,5 102,1 111,6 113,8 70 Jun-12 84,9 97 100,6 99,1 Jul-12 88,1 105,9 113,7 102,9 Brent WTI ICP Minas Agust-12 94,2 113,0 116,2 111.7 Perkembangan rata-rata harga ICP • Per Agustus 2012 ICP naik 8,6% (mtm) (USD per barel) menjadi US$111,7/barel. Rata-rata ICP Jan- 135,0 Juli 2012 US$114,8/barel 125,0 • Peningkatan harga minyak mentah dunia 115,0 didorong oleh: Turunnya produksi minyak dari 105,0 negara-negara OPEC khususnya diakibatkan 95,0 oleh turunnya produksi minyak Iran, dan 85,0 ketegangan politik yang masih berlanjut di Okt-11 Jun-11 Jun-12 Mar-12 Feb-11 Mar-11 Mei-11 Jul-11 Feb-12 Mei-12 Des-11 Jul-12 Apr-11 Apr-12 Nop-11 Jan-11 Jan-12 Agust-11 Sep-11 Agust-12 Timur Tengah, serta respon positif pasar atas harapan membaiknya perekonomian global Sumber : Bloomberg 13
  • 14. Harga komoditas internasional mulai mendapat tekanan kenaikan FAO Food Price Index Perkembangan Harga Pangan Dunia Food Price Index Cereals Price Index (Des 2011 =100) 290.0 430.0 Oils Price Index Sugar Price Index 280.0 410.0 160 Palm Oil Gandum Kedelai Jagung 270.0 390.0 150 260.0 140 370.0 250.0 350.0 130 240.0 330.0 120 230.0 310.0 110 220.0 210.0 290.0 100 200.0 270.0 90 190.0 250.0 80 Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 May-12 Jun-12 Jul-12 Aug-12 • Indeks harga pangan FAO meningkat sejak Juli Harga Komoditas Tambang Dunia (Des 2011=100) 2012, didorong harga biji-bijian, gula, dan minyak 120 Alumunium Tembaga Emas nabati. • Kekeringan di AS telah mendorong harga pangan 115 meningkat (IFPRI). 110 o Departemen Pertanian AS: kenaikan harga 105 jagung dan kedelai akan mencapai titik 100 tertinggi sepanjang sejarah. • Harga komoditas tambang sebelumnya cenderung 95 terus turun seiring dengan pelemahan ekonomi 90 global, mulai meningkat di minggu terakhir Dec-11 Jan-12 Mar-12 Apr-12 May-12 Jun-12 Jul-12 Aug-12 Agustus. Sumber : Bloomberg, FAO 14
  • 16. Perkembangan Perekonomian Domestik Terkini Indikator Kinerja Nilai Tukar • Rp 9.572/US$  depresiasi 5.25% (ytd) per 31 Agust 2012 IHSG • IHSG 4060,331 menguat 6,24% (ytd) per 31 Agust 2012 • Inflasi Sem I 2012: 4,53% (yoy), 1,79 (ytd) Inflasi • Inflasi Agustus 2012: 0,95%(mtm) – 3,48% (ytd) – 4,58 %(yoy) per Agustus 2012 • Pada Juli 2012 tercatat total arus modal masuk (net capital inflow) sebesar Rp14,5 T, berasal dari pasar saham sebesar Rp4,59 T dan pasar SUN sebesar Rp10,14 T. Sedangkan di pasar SBI terjadi capital outflow sebesar Rp0,23 T. Arus Modal Masuk • S.d. 31 Agustus 2012 hanya Rp0,41T dana asing masuk ke Saham, sedangkan s.d 30 Agustus 2012 terjadi outflow sebesar Rp1,09T pada pasar SUN. • Q2 2012: 6,4% (yoy) Pertumbuhan PDB • Sem I- 2012: 6,3% (yoy) Indikator Konsumsi • Indeks Keyakinan Konsumen pada Juli 2012 sedikit turun dari 114,4 menjadi 113,5. • Pada Sem.I 2012 realisasi investasi sebesar Rp 148,1 T atau naik 28,1% (yoy) :  PMA : Rp 107,6 T naik 30,4% (yoy) Investasi  PMDN : Rp 40,5 T naik 22,7% (yoy) • Pertumbuhan sektor manufaktur 6,1% di H1-2012, dan estimasi FY 2012 7,1%. Juli 2012 • Ekspor turun 7,3 % (yoy) atau turun 2,5% (ytd) menjadi US$ 16,1 miliar, tetapi naik 4,60% (mtm) Perdagangan Internasional • Impor naik 0,7% (yoy) atau 17,0% (ytd) menjadi US$ 16,2 miliar, tetapi turun 2,39% (mtm) Surplus Neraca Perdagangan (Jan-Jul) sebesar US$335 juta • Defisit transaksi berjalan Q2 2012 sebesar US$6,9 miliar (3,1% PDB), lebih besar dari defisit pada Q1-2012 (US$3,2 M atau 1,5% PDB). • Surplus transaksi modal dan finansial Q2-2012 sebesar US$5,5 miliar (2,5% PDB), lebih besar dibandingkan pada Q1- Neraca Pembayaran 2012 (US$2,5 M atau 1,1% PDB). • Defisit neraca pembayaran sebesar US$2,8 miliar (1,3% PDB) lebih besar dari defisit pada Q1-2012 (US$ 1,0 M atau 0,5% PDB). 16
  • 17. IHSG menguat sementara Rupiah dan beberapa mata uang di kawasan Asia terdepresiasi 9600 IDR 31 Agustus 2012 4200 9400 Rp9.572/USD 3800 9200 3400 9000 3000 8800 JCI 31 Agustus 2012 8600 IDR JCI 4060,33 2600 8400 2200 Jan-10 Jun-10 Nov-10 Apr-11 Sep-11 Feb-12 Jul-12 Exchange Rate (ytd) Stock (ytd) Thailand 19.72 Philippines 18.85 Singapore 14.33 India 12.78 Malaysia 7.54 US 7.15 Indonesia 6.24 Japan 4.55 Korea 4.35 UK 2.50 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 17
  • 18. Yield SUN domestik dan Global Bond mengalami tekanan walaupun lebih baik dari negara-negara lain… Perbandingan Yield of Global Bond 10Y Yield SUN Domestik (30 Des ‘11 – 31 Agustus ’12) (per 4 September ’12) 5,5 8 Indonesia Turki 7,5 5 Filipina Rusia Mexico Colombia 7 4,5 6,5 4 6 30 Des 11 5,5 3,5 29 Jun 12 5 31 Jul 12 3 4,5 31 Agust 12 2,5 4 2 20/04/2012 20/05/2012 20/06/2012 20/07/2012 20/08/2012 • 31 Agustus 2012, yield SUN Domestik berada pada posisi 6,26% lebih tinggi dibandingkan 31 Juli (5,71%) and 30 Desember 2011 (6,03%). • 31 Agustus 2012, yield Global Bond berada pada posisi 3,35% level, lebih tinggi dibandingkan 31 Juli 2012 (3,19%) namun masih lebih rendah dibandingkan 20 April (3,87%). • Yeild SUN domestik dan global bond mengalami tekanan terutama dipengaruhi oleh krisis ekonomi Eropa yang belum mengalami titik terang serta rencana Quantitative Easing ketiga di AS yang belum dapat dipastikan. Hal ini memicu investor untuk berada dalam kondisi wait and see dan mengalihkan asetnya dalam bentuk emas dan Dolar Amerika Serikat. • Net foreign buying per 31 Agustus 2012 sebesar Rp10,29 triliun dan sepanjang bulan Agustus mengalami net selling sebesar Rp1,41 triliun. 18 Sumber: Bloomberg, diolah 18
  • 19. Pada bulan Agustus 2012 tercatat sebesar Rp0,41T dana asing masuk ke Saham, dan sebesar Rp0,59T masuk ke SBI serta sebesar Rp1,41T keluar dari SUN. Secara agregat dari portofolio Saham, SUN, dan SBI total dana asing tercatat keluar Rp0,41T dari NFB SBI, SBN, Saham (Triliun Rupiah) 50 50 40 37,05 37,06 40 27,90 30 30 20,75 20,57 25,42 20 19,93 22,26 18,75 15,41 14,50 20 13,29 15,42 18,02 10 12,72 4,30 5,15 10 1,82 3,50 -0,41 -2,82 0 -5,28 0 -1,60 -10,11 -13,34 -11,99 -10 -15,76 -14,66 -10 -18,13 -6,14 -20 -20 -30 NFB SBI NFB SBN -30 -41,53 -40 -40 -52,32 NFB Stock Total NFB -50 -50 -60 -60 Agt Oct Feb Oct Sep Feb Sep Feb Jul Jul Jul Apr Apr Apr Jun Jun Jun Aug Aug Mei Dec Dec Mar Mar Mar Nov Nov Jan-10 May Jan-11 May Jan-12 19
  • 20. Laju Inflasi Agustus 2012 Sebesar 0,95% (mtm) atau 4,58% (yoy) 2,00 Perkembangan Inflasi, (persen) 10,00 1,50 m-t-m y-o-y 8,00 0,95 1,00 6,00 0,50 4,00 4,58 0,00 2,00 -0,50 0,00 Feb Sep Feb Sep Feb Oct Oct Sep Feb Oct Apr Jul Apr Jul Apr Jul Apr Jul Jun Jun Jun Jun Aug Aug Aug Aug Dec Dec Mar Mar Mar Dec Mar Nov Nov Nov Jan Jan May May Jan May Jan May 2009 2010 2011 2012 Inflasi Menurut Komponen, (%,y-o-y) 20% 15% 10% 7,76% 5% 4,16% 0% 2,78% Feb Sep Feb Sep Feb Sep Feb Jan Jan Jan Jan Mar Mar Mar Mar Jun Jun Jun Jun Dec Dec Dec May May May May Nov Nov Nov Oct Oct Oct Apr Apr Apr Apr Jul Jul Jul Jul Aug Aug Aug Aug -5% -10% 2009 2010 2011 2012 Core Administered Volatile Inflasi volatile food dan inti bulan Agustus 2012 cenderung meningkat karena faktor musiman (masa liburan, tahun ajaran baru, dan ramadhan). Sementara inflasi administered prices masih relatif rendah sejalan dengan minimnya kebijakan pemerintah terhadap harga barang strategis. 20
  • 21. Pertumbuhan ekonomi tahun 2012 diperkirakan mencapai 6,3% - 6,5% Pertumbuhan Ekonomi 2010 - 2012 Semester II hingga akhir tahun 2012: 6.8 7.0 6.4 6.5 6.5 6.5  Konsumsi Rumah Tangga masih cukup 6.3 6.4 6.5 6.3 tinggi, investasi masih akan meningkat dan 5.9 6.0 5.8 kontribusinya relatif sama dengan RT, ekspor mulai 5.5 membaik, impor meningkat terutama didorong 5.0 kebutuhan investasi. 4.5  Hampir seluruh sektor mengalami peningkatan 4.0 kecuali sektor perdagangan yang dipengaruhi oleh Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 aktivitas ekspor impor, dan sektor pertanian yang sedikit melambat. 2010 2011 2012 2012* 2012 Sektor Komponen Q1 Q2 Sem1 2012* Q1 Q2 Sem1 2012* Pertanian 4.3 3.7 4.0 3.5 – 3.7 PDB (%,yoy) 6.3 6.4 6.3 6.3 – 6.5 Pertambangan 2.8 3.1 2.9 2.9 – 3.1 Konsumsi RT 4.9 5.0 5.0 4.8 – 5.0 Industri manufaktur 5.7 5.4 5.5 5.7 – 5.9 Listrik, gas, air 5.2 5.9 5.6 6.2 – 6.4 Belanja 5.9 7.0 6.5 6.8 – 7.0 Konstruksi 7.2 7.3 7.2 7.6 – 7.8 Pemerintah Perdagangan 8.3 8.9 8.6 7.1 – 7.3 Investasi 10.0 12.3 11.2 10.5 – 10.7 11.6 – Transportasi & Komunikasi 10.3 10.1 10.2 Ekspor 7.8 1.9 4.8 7.0 – 7.2 11.8 Keuangan 6.3 7.0 6.7 6.6 – 6.8 Impor 8.0 10.9 9.5 8.5 – 8.7 Jasa-jasa 5.5 5.7 5.6 6.6 – 6.8 Sumber: BPS, Kemenkeu 21
  • 22. Kinerja Investasi Semester I 2012 Kembali Meningkat Sebesar 28,1% (Yoy) Perkembangan Investasi (triliun Rp) 170 40.5 150 130 110 107.6 90 20.8 24 19.7 70 18.9 19 16.6 22 14.1 15 50 7 51.1 56.1 30 43.1 46.4 46.2 35.4 35.6 40.1 36.9 39.5 10 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Sem I 2012 2010 2011 2012 PMA PMDN • Secara kumulatif sampai dengan semester I 2012 realisasi investasi sebesar Rp148,1T atau naik 28,1% (yoy) :  PMA : Rp 107,6 T naik 30,4% (yoy)  PMDN : Rp 40,5 T naik 22,7% (yoy) • Sektor dengan proporsi investasi terbesar pada sem I 2012 yakni: • PMDN : Pertambangan (18,0%) ; Tanaman Pangan dan Perkebunan (10,7%) ; Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik (10,3%) • PMA : Pertambangan (17,5%) ; Industri Kimia dasar, Barang Kimia dan Farmasi (11,4,0%); Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (9,0%) 22
  • 23. Indikator-indikator investasi juga mencerminkan pertumbuhan investasi yang positif Pertumbuhan Konsumsi Semen (%, yoy) Indeks Harga Konstruksi 210 207 45.0% 4500 205 35.0% 3500 200 195 25.0% 2500 190 15.0% 1500 185 5.0% 500 Nop Mei Mei Des Feb Feb Jan Sep Jan Agust Jul Apr Jun Apr Jun Okt Mar Mar F F A N D A A N D A M M M M J J J J J J S S O O J* -5.0% -500 2010 2011 2012 2011 2012 -15.0% -1500 Kilo Ton (RHS) YoY (LHS) Ytd (LHS) 65% Impor Barang Modal (Juta USD, % ) 4200 55% 3700 45% 3200 2700 35% 2200 25% 1700 15% 1200 5% 700 -5% 200 -15% -300 -25% -800 O O A 2011-J A J J S M M J J A 2012-J S M A M D D N F N F Juta USD yoy ytd Source: BI, BPS< Asosiasi 23
  • 24. Defisit neraca perdagangan Indonesia pada bulan Juli 2012 mencapai US$176,5 juta. Namun secara kumulatif dari Januari s.d. Juli 2012, neraca perdagangan Indonesia masih menunjukan surplus sebesar US$335 juta. Pada Juli 2012, kinerja ekspor Indonesia meskipun mengalami penurunan sebesar -7,3% dibanding Juli 2011 namun mulai menunjukkan trend peningkatan 4000 Neraca Perdagangan (per bulan) 3000 2000 Juta USD 1000 0 -1000 MIGAS NONMIGAS TOTAL -2000 A S A A A A S F F M F M M M M M O O 2010-J 2012-J 2011-J J J J J J J D N N D Pertumbuhan Ekspor Impor Jul-'12 Jun-'12 70% Juta USD yoy ytd yoy ytd 60% 50% Total Ekspor 16,151.6 -7.3% -2.5% -16.0% -1.7% 40% Total Impor 16,328.1 0.7% 13.0% 11.0% 15.4% 30% Non Migas 20% Ekspor 13,173.8 -3.2% -2.9% -15.2% -2.8% 10% Impor 13,595.0 9.6% 15.5% 13.1% 16.6% 0% Migas -10% Ekspor 2,977.8 -21.7% -1.0% -19.3% 3.0% -20% A S A A A S F F M M M M O O 2011-J 2012-J J J N D J J D N Impor 2,733.1 -28.1% 4.9% 3.4% 11.4% X yoy M yoy X ytd M ytd Sumber: BPS 24
  • 25. Perkembangan Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2012 2012 URAIAN APBN-P Q1 Q2 Agustus Outlook - Pertumbuhan ekonomi (%) y-o-y 6,5 6,3 6,4 6,3 - 6,5 - Inflasi (%) y-o-y 6,80 3,97 4,53 4,58 4,80 - Inflasi (%) y-t-d 0,88 1,79 3,48 4,80 - Tingkat bunga SPN 3 bulan (%) 5,0 2,5 3,7 3,0 3,9 - Nilai tukar (Rp/US$1) 9.000 9.100 9.306 9.271 9.250 - Harga minyak Mentah Indonesia (US$/barel) 105,0 122,1 112,5 111,7 110,0 - Lifting minyak (ribu bph/periode des-nov) 930 846 852 900 25
  • 26. ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO RAPBN 2013 26
  • 27. Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2012-2013 2012 2013 URAIAN Kesepakatan APBNP Outlook Pembicaraan RAPBN Pendahuluan Pertumbuhan ekonomi (%,yoy) 6,5 6,3-6,5 6,8-7,2 6,8 Inflasi (%, yoy) 6,8 4,8 4,4-5,4 4,9 Suku Bunga SPN 3 bulan (%) 5,0 3,9 4,5-5,5 5,0 Nilai Tukar (Rp/USD) 9.000 9.250 9.000-9.300 9.300 Harga Minyak (USD/Barel) 105 110 95-120 100 Lifting Minyak (ribu barel/hari) 930 900 890-930 900 Lifting Gas (ribu barel/hari setara n.a n.a 1.325-1.390 1.360 minyak) 27
  • 28. Pertumbuhan ekonomi tahun 2013 diperkirakan mampu mencapai 6,8% Pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran didukung : • Investasi yang masih cukup tinggi didorong minat investor, percepatan infrastruktur • Konsumsi RT masih cukup tinggi, 2012*: outlook didorong dominasi usia produktif 2013** : RAPBN • Aktivitas ekspor mulai membaik, didorong pemulihan demand global, depresiasi Nilai Tukar • Dukungan kebijakan kebijakan stimulus (Kenaikan PTKP, fasilitas perpajakan, dll) Pertumbuhan Kontribusi thd Pertumbuhan 2012 2013 2012 2013 Range Range PDB Menurut Penggunaan 6,3 -6,5 6,8 Konsumsi RT 4,8 - 5,0 4,9 2,70 - 2,76 2,71 Konsumsi Pemerintah 6,8 - 7,0 6,7 0,56 - 0,58 0,55 PMTB 10,5 - 10,7 11,9 2,57 - 2,62 3,03 Ekspor Neto 1,96 - 2,01 5,2 0,22 - 0,23 0,55 - Ekspor 7,0 - 7,2 11,7 3,48 - 3,55 5,83 - Impor 8,5 - 8,7 13,5 3,26 - 3,32 5,27 28
  • 29. Sumber pertumbuhan juga didorong oleh sektor industri manufaktur serta perdagangan dan tranportasi 2012 2013 2012 2013 Range Range PDB Menurut Sektor 6,3 -6,5 6,8 Pertanian 3,5 - 3,7 3,7 0,45 - 0,47 0,45 Pertambangan dan Penggalian 2,9 - 3,1 2,8 0,22 - 0,24 0,20 Industri Manufaktur 5,7 - 5,9 6,5 1,47 - 1,51 1,65 Listri, Air Bersih, Gas 6,2 - 6,4 6,6 0,05 -0,05 0,05 Konstruksi 7,6 - 7,8 7,5 0,49 - 0,50 0,49 Perdagangan, Hotel, Restoran 7,1 - 7,3 8,9 1,26 -1,29 1,61 Transportasi dan Komunikasi 11,6 - 11,8 12,1 1,14 - 1,15 1,24 Jasa Keuangan, Js. Perush., Riil Estat 6,6 -6,8 6,1 0,63 - 0,65 0,58 Jasa Lainnya 6,6 -6,8 6,0 0,62 - 0,64 0,57 Jasa Struktur Ekonomi 2013 • Dari sisi sektoral, pertumbuhan tertinggi lainnya, 11.5 Pertanian, 14 diperkirakan masih pada sektor pengangkutan dan Keuangan .2 komunikasi, Sementara itu, sektor pertanian , 6.9 diharapkan tumbuh lebih baik dalam rangka Transportasi, mencapai surplus beras 10 juta ton di tahun 2014. Pertambanga 6.7 n, 12.6 • Namun kontributor pada pertumbuhan terbesar Perdagangan adalah sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran, , 13.1 Manufaktur, serta sektor Industri manufaktur (karena peran Konstruksi, 1 0.2 24.1 yang cukup besar pada perekonomian) Listrik, 0.7 29
  • 30. Nilai Tukar Tahun 2013: Rp9.300,00/US$ Rp per USD 10.500,0 10.408 10.000,0 9.705 9.691 9.500,0 Outlook 9.250 9.164 9.300 APBN-P: 9.000,0 9.000 8.780 8.500,0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 RAPBN Faktor Penentu Apresiasi Rupiah di tahun 2013: • Arus modal masuk : FDI masih terus tumbuh • Global demand meningkat ekspor membaik Faktor Penentu Depresiasi Rupiah di tahun 2013 : • Aktivitas ekonomi, investasi Peningkatan impor • Flight to quality • Tingginya impor BBM 30
  • 31. Laju inflasi 2013 diperkirakan mencapai 4,9% Laju Inflasi 2006-2013 Persen, yoy 12 11,1 10 8 7,0 6,6 APBN-P: 6,8 6 6,6 3,8 4,9 4 Outlook: 4,8 2 2,8 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 RAPBN 1. Inflasi masih dapat dikendalikan yang didasarkan pada laju inflasi yang relatif rendah dan stabil 2. Arah Kebijakan pengendalian inflasi tahun 2013: • Menjaga ketersediaan pasokan barang kebutuhan dan kelancaran distribusi: a. Program-program peningkatan produk pertanian dan pangan b. Operasi pasar melalui penyediaan anggaran subsidi pangan dan stabilisasi harga pangan c. Perbaikan infrastruktur untuk menjamin pasokan ke seluruh wilayah RI (MP3EI) • Koordinasi kebijakan Fiskal, Moneter dan Sektor Riil 31
  • 32. Suku Bunga rata-rata SPN 3 BULAN, Tahun 2013 diperkirakan sebesar 5,0 persen Yield SPN-3 Bulan persen 6,00 5,46 APBN-P 2012= 5,0% 5,50 5,50 5,00 4,84 5,00 5,00 5,00 5,00 4,50 Outlook 2012: 3,9% 4,50 4,00 3,90 3,50 3,87 3,08 3,31 3,00 3,00 2,50 2,00 1,92 2,20 1,50 1,69 1,00 17-Apr-2012 19-Apr-2011 19-Jun-2012 21-Jun-2011 19-Jul-2011 16-Aug-2011 6-Mar-2012 10-Jan-2012 26-Jan-2012 5-Apr-2011 7-Feb-2012 27-Sep-2011 4-Oct-2011 21-Feb-2012 20-Mar-2012 5-Jul-2011 3-May-2011 18-Oct-2011 22-Mar-11 2013 Outlook 2012 APBN-P 01 Nov 11 22 Nov 11 1. Faktor Eksternal yang mempengaruhi tingkat suku bunga SPN 3 bulan tahun 2013 • Membaiknya perekonomian global, namun masih terdapat risiko di kawasan Eropa • Likuiditas global yang masih cukup tinggi, kebijakan negara-negara maju: insentif bagi pemulihan ekonomi, pengucuran likuiditas dan tingkat bunga 2. Faktor Internal yang mempengaruhi tingkat suku bunga SPN 3 bulan tahun 2013 • Tingkat imbal investasi portofolio yang cukup bersaing. • Obligasi Pemerintah merupakan instrumen yang cukup aman dan menarik 32
  • 33. ARAH KEBIJAKAN FISKAL RAPBN 2013 33
  • 34. ARAH KEBIJAKAN FISKAL RAPBN 2013  RAPBN 2013 disusun dengan mengacu pada (1) RKP 2013, (2) Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal tahun 2013, serta (3) hasil kesepakatan Pemerintah dengan DPR RI pada pembicaraan pendahuluan RAPBN 2013.  Tema RKP 2013: Memperkuat Perekonomian Domestik Bagi Peningkatan dan Perluasan Kesejahteraan Rakyat  Empat pilar pembangunan:  Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, inklusif, dan berkeadilan (pro-growth);  Memperluas kesempatan kerja (pro-job);  Menanggulangi kemiskinan (pro-poor);  Mendukung (ramah terhadap) upaya pelestarian lingkungan hidup (pro-environment).  Tema RAPBN 2013: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkelanjutan Melalui Upaya Penyehatan Fiskal. 34

Notes de l'éditeur

  1. 840 juta