SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  105
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Integritas ● Proferionalisme ● Sinergi ● Pelayanan ● Kesempurnaan
ALUR PEMBAHASAN
A. PENDAHULUAN
  1. Visi dan Misi
  2. Organisasi dan SDM
  3. Strategi dan Arah Kebijakan
  4. Balanced Scorecard TA 2012
B. PAGU ANGGARAN 2013
  1. Program/Kegiatan Prioritas TA 2013
  2. Anggaran Kemenkeu TA 2013
C. REALOKASI ANGGARAN 2012
  1. Penyerapan Anggaran TA 2012 (per 31 Agustus)
  2. Realokasi dan Refocusing Anggaran TA 2012

                            2
VISI & MISI KEMENTERIAN KEUANGAN


  VISI

  MISI FISKAL               MISI KEKAYAAN         MISI PASAR MODAL                   MISI PENGUATAN
                               NEGARA               DAN LEMBAGA                      KELEMBAGAAN
                                                      KEUANGAN

Mengembangkan             Mewujudkan              Mewujudkan industri     • Membangun dan Mengembangkan
Kebijakan Fiskal yang :   pengelolaan             pasar modal dan           Organisasi Berlandaskan Administrasi
                          kekayaan negara         lembaga keuangan non      Publik Sesuai dengan Tuntutan
• Sehat,
                          yang optimal sesuai     bank sebagai              Masyarakat;
• Berkelanjutan,
                          dengan azas             penggerak dan penguat   • Membangun dan Mengembangkan SDM
• Hati-hati               fungsional, kepastian   perekonomian nasional     yang Amanah, Profesional, Berintegritas
  (Prudent), dan          hukum, transparan, e    yang tangguh dan          Tinggi dan Bertanggung Jawab;
• Bertanggungjawab        fisien, dan             berdaya saing global.
                                                                          • Membangun dan Mengembangkan
                          bertanggungjawab.
                                                                            Teknologi Informasi Keuangan yang
                                                                            Modern dan Terintegrasi serta Sarana dan
                                                                            Prasarana Strategis Lainnya.


                                                          3
ORGANISASI DAN SDM
STRUKTUR ORGANISASI




                  5
UNIT ORGANISASI DAN SATUAN KERJA
      KEMENTERIAN KEUANGAN
                           Satker           Satker
No               Unit                                 Total Satker
                        Kantor Pusat    Kantor Daerah
1.      SETJEN                     10              19           29
2.      ITJEN                       1                -           1
3.      DJA                         1                -           1
4.      DJP                         2             570          572
5.      DJBC                        1             142          143
6.      DJPK                        1                -           1
7.      DJPU                        1                -           1
8.      DJPB                        4             207          211
9.      DJKN                        1              87           88
10.     BAPEPAM - LK                1               --           1
11.     BPPK                        8              12           20
12.     BKF                         1                -           1
         JUMLAH                    32           1.037        1.069

                              6
JUMLAH PEGAWAI KEMENTERIAN KEUANGAN


NO           UNIT   SD       SMP       SMA       D1/D2/D3 D4/S1     S2        S3       JUMLAH

1    SETJEN          27        32       438           848   1.135    268       12        2.760
2    ITJEN               2         4     65           183    219     103           0      576
3    DJA                 1         3     65           185    376     163           1      794
4    DJP             23        44      4.411       10.222 11.916    4.594      43       31.253
5    DJBC            73       370      3.055        3.757   2.263    650           8    10.176
6    DJPK                2         2     26           114    188     108           3      443
7    DJPU                1         1         9         60    170         82        2      325
8    DJPB           101       281      3.324        2.518   2.570    270           2     9.066
9    DJKN            19        40       817         1.147   1.351    166           3     3.543
10   BAPEPAM-LK          8         9    125           157    580     157           0     1.036
11   BPPK            11        34       176           445    397     144       10        1.217
12   BKF                 3         5     36            96    168     133           9      450
     JUMLAH         271       825 12.547           19.732 21.333    6.838      93       61.639


                                             7
JUMLAH PEGAWAI KEMENTERIAN KEUANGAN


               WAKIL ESELON ESELON ESELON ESELON ESELON FUNGSIONAL
NO     UNIT                                                            JUMLAH
              MENTERI   I      II     III   IV      V   / PELAKSANA

1 SETJEN            2      6     16     94       273     0     2.369       2.760
2 ITJEN             0      1     8          5     28     0      534         576
3 DJA               0      1     9      42       161     0      581         794
4 DJP               0      1     47    552      4.013    0    26.640      31.253
5 DJBC              0      1     28    196      1.037   794    8.120      10.176
6 DJPK              0      1     5      25        97     0      315         443
7 DJPU              0      0     5      23        89     0      208         325
8 DJPB              0      1     34    322      1.368    0     7.341       9.066
9 DJKN              0      1     27    186       786     0     2.543       3.543
   BAPEPAM-
10                  0      1     16     53       149     0      817        1.036
   LK
11 BPPK             0      1     8      42        74     0     1.092       1.217
12 BKF              0      1     7      29       107     0      306         450
     JUMLAH         2     16    210   1.569     8.182   794   50.866      61.639

                                        8
STRATEGI DAN
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
        STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN SEKTOR KEUANGAN NEGARA (sesuai dengan Renstra 2010 - 2014)




    Penyeimbangan antara           • Penerimaan negara yang meningkat dan
                                     belanja negara yang efisien dengan tetap
    peningkatan alokasi              mengupayakan pemberian stimulus fiskal
1   anggaran dengan                  secara terbatas
    upaya untuk
                                   • Pembiayaan defisit anggaran yang tidak
    memantapkan                      menyebabkan berkurangnya pembiayaan
    kesinambungan fiskal             sektor swasta (crowding out effect)



                                   • Reformasi kebijakan dan administrasi
    Peningkatan                      perpajakan dan kepabeanan,
2
    penerimaan negara              • PNBP yang terkelola secara optimal baik dari
                                     jenisnya maupun perbaikan administrasinya




                                             10
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
        STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN SEKTOR KEUANGAN NEGARA (sesuai dengan Renstra 2010 - 2014)



                                   • Kewenangan antara Pemerintah Pusat dan
                                     daerah dapat dipisahkan secara jelas yang
    Peningkatan efektivitas          diikuti dengan pendanaannya
3   dan efisiensi                  • Realokasi belanja negara agar lebih terarah
    pengeluaran negara               dan tepat sasaran
                                   • Sistem pengadaan barang/jasa pemerintah
                                     yang lebih baik


                                   Stok pinjaman luar negeri yang menurun, baik
4
    Peningkatan                    relatif terhadap PDB maupun absolut. Untuk
    pengelolaan pinjaman           pinjaman dalam negeri, diupayakan tetap adanya
    pemerintah                     ruang gerak yang cukup pada sektor swasta




                                             11
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
        STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN SEKTOR KEUANGAN NEGARA (sesuai dengan Renstra 2010 - 2014)



    Percepatan fungsi
    intermediasi dan               • Perbankan dan pasar modal syariah yang
    penyaluran dana                  berkembang
    masyarakat, termasuk           • Diversifikasi sumber pendanaan melalui LKBB
5
    peningkatan akses              • Perluasan cakupan pelayanan lembaga jasa
    lembaga jasa keuangan            keuangan terutama untuk sektor UMKM
    (LJK) kepada                   • Pengembangan infrastruktur pendukung LJK
    masyarakat miskin

                                   • Risiko sistemik di sektor keuangan dapat dicegah
                                     melalui: (1) pemantapan koordinasi kebijakan fiskal
                                     dan moneter, (2) implementasi konsep Jaring
                                     Pengaman Sistem Keuangan
6
    Peningkatan ketahanan          • kinerja dan stabilitas industri LJK yang mantap
    sektor keuangan                  melalui: (1) Penerapan standar internasional
                                     terutama untuk pengaturan dan pengawasan industri
                                     jasa-jasa keuangan, (2) Perkuatan kualitas
                                     manajemen dan operasional LJK, (3) Perkuatan
                                     perlindungan bagi konsumen LJK

                                             12
DAFTAR 12 PROGRAM KEMENTERIAN KEUANGAN
  UNIT                                 PROGRAM                                 KEGIATAN
             Pembinaan, Koordinasi Dan Dukungan Manajerial Serta Pelaksanaan
  SETJEN                                                                          17
             Tugas Lainnya
             Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian
  ITJEN                                                                           4
             Keuangan
   DJA       Pengelolaan Anggaran Negara                                           7
   DJP       Peningkatan dan Pengamanan Penerimaan Pajak                          16
             Pengawasan, Pelayanan, dan Penerimaan Di Bidang Kepabeanan dan
   DJBC                                                                           16
             Cukai
             Peningkatan Pengelolaan Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
   DJPK                                                                           5
             Pusat dan Pemerintahan Daerah
   DJPU      Pengelolaan dan Pembiayaan Utang                                      6
   DJPB      Pengelolaan Perbendaharaan Negara                                    10
             Pengelolaan Kekayaan Negara , Penyelesaian Pengurusan Piutang
   DJKN                                                                           10
             Negara dan Pelayanan Lelang
             Pengaturan , Pembinaan dan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga
BAPEPAM-LK                                                                        13
             Keuangan Non Bank
   BPPK      Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Keuangan               9
    BKF      Perumusan Kebijakan Fiskal                                           6

                                          13
BALANCED SCORECARD
TA 2012
Balanced Scorecard TA 2012
                                                                    VISI
                            Menjadi pengelola keuangan dan kekayaan negara yang dipercaya, akuntabel, dan terbaik di
                            tingkat regional untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan
Stakeholder
Perspective




                                                        KK-3                                                                              KK-7
                                    KK-2        Pembiayaan dalam                                   KK-5               KK-6              Industri
                 KK-1                                                       KK-4
                              Perencanaan dan      jumlah yang                                 Perimbangan         Pengelolaan      pasar modal dan
              Pendapatan                                                   Utilisasi
                                pelaksanaan     cukup, aman, dan                              keuangan yang         keuangan         jasa keuangan
              negara yang                                              kekayaan negara
                               belanja negara       efisien bagi                                  adil dan         negara yang       non bank yang
                optimal                                                  yang optimal
                                yang optimal     kesinambungan                                  transparan          akuntabel       stabil, tahan uji
                                                       fiskal                                                                          dan likuid
Perspective
 Customer




                                                                                 KK-8
                                                                           Tingkat kepuasan
                                                                           pengguna layanan
                                                                              yang tinggi




                      Perumusan                         Pengelolaan dan Pengembangan                                         Pengawasan dan
Perspective




                                                                                                                            Penegakan Hukum
 Internal
  Process




                                                             KK-10
                           KK-9                                                                 KK-11
                                                    Pelaksanaan pengelolaan                                                         KK-12
                    Kajian dan rumusan                                                    Peningkatan edukasi
                                                    keuangan dan kekayaan                                                       Pengawasan dan
                      kebijakan yang                                                        masyarakat dan
                                                     negara yang efektif dan                                                 penegakan hukum yang
                        berkualitas                                                         pelaku ekonomi
                                                             efisien                                                                efektif
and Growth
Perspective




                            SDM                          Organisasi                                 TIK                          Anggaran
 Learning




                                                                                                                                     KK-16
                                                             KK-14                                  KK-15
                            KK-13
                     Pembentukan SDM yang
                                                                `
                                                            Penataan                           Perwujudan TIK
                                                                                                                                  Pelaksanaan
                                                                                                                                 anggaran yang
                                                         organisasi yang                       yang terintegrasi
                      berkompetensi tinggi                                                                                          optimal
                                                             adaptif                              dan andal


                                                                               15
Sasaran Strategis dan IKU Kemenkeu
                                                                                                              Stakeholder Perspective
                                                                                      KK-3
                                                                             Pembiayaan dalam
                                             KK-2                                                                        KK-4
          KK-1                                                                   jumlah yang
                                      Perencanaan dan                                                                   Utilisasi
    Pendapatan negara                                                         cukup, aman, dan
                                         pelaksanaan                                                                   kekayaan
       yang optimal                                                               efisien bagi
                                     belanja negara yang                                                              negara yang
                                                                            kesinambungan fiskal
                                           optimal                                                                      optimal

KK-1.1 Jumlah pendapatan         KK-2.1 Persentase dana blokir        KK- 3.1 Persentase pemenuhan           KK-4.1 Nilai kekayaan
negara                           (tanda bintang) (DJA)                target pembiayaan melalui utang        negara yang diutilisasi
KK-1.1.1 Jumlah penerimaan       KK-2.2 Persentase                    yang cukup (DJPU)                      (DJKN)
pajak (DJP)                      penyerapan belanja negara            KK-3.2 Persentase pencapaian
KK-1.1.2 Jumlah Penerimaan       dalam DIPA K/L                       target effective cost
Bea dan Cukai (DJBC)             (DJPB)                               (DJPU)
KK-1.1.3 Jumlah PNBP
nasional (DJA)

                                                                                                  KK-7
                   KK-5                             KK-6
                                                                                                 Industri
               Perimbangan                      Pengelolaan
                                                                                         pasar modal dan jasa
            keuangan yang adil                keuangan negara
                                                                                       keuangan non bank yang
              dan transparan                   yang akuntabel
                                                                                       stabil, tahan uji dan likuid

       KK-5.1 Indeks pemerataan         KK-6.1 Indeks jumlah LK K/L         KK-7.1 Rata-rata tingkat kesehatan perusahaan
       keuangan antar-daerah            dan LK BUN yang andal               efek, asuransi, dan pembiayaan (Bapepam-LK)
       (DJPK)                           dengan opini audit yang baik        KK-7.2 Persentase nilai transaksi perusahaan efek
       KK-5.2 Persentase ketepatan      (DJPB)                              yang tidak memenuhi persyaratan minimum
       jumlah penyaluran dana           KK-6.2 Rata-rata indeks opini       MKBD yang berpotensi mengganggu
       transfer ke daerah(DJPK)         BPK RI atas LK BA 15, LK            perdagangan saham di Bursa (Bapepam-LK)
       KK-5.3 Persentase Perda          BUN, dan LK BA 999 (ITJEN)
       PDRD yang sesuai dengan
       peraturan perundang-
       undangan (DJPK)

                                                                 16
Sasaran Strategis dan IKU Kemenkeu
                                                                                 KK-8
                                                                           Tingkat kepuasan
Perspective




                                                                           pengguna layanan
 Customer




                                                                              yang tinggi

                                                             KK-8.1 Indeks kepuasan pengguna layanan
                                                             (SETJEN, DJA, DJP, DJBC, DJPB, DJKN, DJPK, DJP
                                                             U, Bapepam-LK, Koord:SETJEN)



                                                                  KK-10
                               KK-9                                                                    KK-11                       KK-12
                                                         Pelaksanaan pengelolaan
                        Kajian dan rumusan                                                      Peningkatan edukasi            Pengawasan dan
                                                         keuangan dan kekayaan
                          kebijakan yang                                                          masyarakat dan              penegakan hukum
                                                          negara yang efektif dan
                            berkualitas                                                           pelaku ekonomi                 yang efektif
                                                                  efisien

                   KK-9.1 Deviasi proyeksi            KK-10.1 Rata-rata persentase            KK-11.1 Tingkat           KK-12.1 Rata-rata persentase
Internal Process




                   indikator ekonomi makro (BKF)      realisasi janji layanan unggulan        efektivitas edukasi dan   kepatuhan dan penegakan
  Perspective




                   KK-9.2 Deviasi proyeksi APBN       (DJA, DJP, DJBC, DJPB, DJKN, DJPK, D    komunikasi (seluruh       hukum
                   (BKF)                              JPU, Bapepam-LK)                        unit eselon I, kecuali    (DJP, DJBC, DJKN, DJPK, DJPB,
                   KK-9.3 Deviasi proyeksi exercise   KK-10.2 Persentase tingkat akurasi      Setjen, Itjen dan BPPK)   Bapepam-LK)
                   I-account (DJA)                    perencanaan kas (DJPB)                                            KK-12.2 Indeks ketepatan
                   KK-9.4 Deviasi penetapan dana      KK-10.3 Persentase pemenuhan                                      waktu penyelesaian tindak
                   transfer ke daerah (DJPK)          target risiko portofolio utang (DJPU)                             lanjut Instruksi Presiden
                   KK-9.5 Jumlah kebijakan dalam      KK-10.4 Penyelesaian LKPP dan                                     (Seluruh Unit Eselon I, koord:
                   rangka peningkatan penerimaan      Rancangan UU PPAPBN secara tepat                                  Itjen)
                   negara                             waktu (DJPB)                                                      KK-12.3 Persentase ketepatan
                   (BKF dan DJA)                      KK-10.5 Persentase penyelesaian                                   pola penarikan dana DIPA K/L
                                                      BMN Kemenkeu yang bermasalah                                      (DJPB)
                                                      dengan kategori rusak berat (DJKN)


                                                                                 17
Sasaran Strategis dan IKU Kemenkeu
                                                                               Learning and Growth Perspective


            KK-13                                                                               KK-16
                                            KK-14                       KK-15
      Pembentukan SDM                                                                        Pelaksanaan
                                           Penataan                Perwujudan TIK
             yang                                                                           anggaran yang
                                        organisasi yang            yang terintegrasi
        berkompetensi                                                                          optimal
                                            adaptif                   dan andal
            tinggi


KK-13.1 Persentase pejabat       KK-14.1 Persentase             KK-15.1 Persentase       KK-16.1 Persentase
yang telah memenuhi standar      mitigasi risiko yang selesai   integrasi TIK            Penyerapan DIPA
kompetensi jabatannya            dijalankan.                    Kemenkeu                 (Setjen)
(Setjen)                         (seluruh unit eselon I)        (Setjen)
KK-13.2 Persentase diklat yang   KK-14.2 Indeks reformasi       KK-15.2 Persentase
berkontribusi terhadap           birokrasi (seluruh unit        akurasi data SIMPEG
peningkatan kompetensi           eselon I, koord: Itjen)        (seluruh unit eselon
(BPPK)                           KK- 14.3 Indeks kepuasan       I, Koord. Setjen)
KK-13.3 Rasio jam pelatihan      pegawai (seluruh unit
pegawai dibandingkan jam         eselon I)
kerja (BPPK)                     KK-14.4 Persentase policy
                                 recommendation hasil
                                 pengawasan yang
                                 ditindaklanjuti (Seluruh
                                 unit eselon I, Koord: Itjen)




                                                      18
Prioritas Nasional
Kementerian Keuangan
Sesuai RKP 2013
1   TEMA PEMBANGUNAN DALAM RKP 2013
    “Memperkuat Perekonomian Domestik Bagi Peningkatan
             dan Perluasan Kesejahteraan Rakyat”
1    Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
                               2    Pendidikan
                               3    Kesehatan
                               4    Penanggulangan Kemiskinan

                               5    Ketahanan Pangan
Prioritas Nasional
Kabinet Indonesia Bersatu II   6    Infrastruktur
2009-2014                      7    Iklim Investasi dan Iklim Usaha
                               8    Energi

                               9    Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

                               10   Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca konflik

                               11   Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi

                               1    Bidang Politik, Hukum, Keamanan
Prioritas Lainnya              2    Bidang Perekonomian

                               3    Kesejahteraan Rakyat



                                     21
Peranan Kementerian Keuangan dalam mendukung Prioritas ini dijabarkan pada
Substansi Inti:

  • Otonomi Daerah
    Penataaan otonomi daerah melalui:
    Peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan
    daerah;

  • Regulasi
    Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundangan di
    tingkat pusat maupun daerah hingga tercapai keselarasan arah dalam
    implementasi pembangunan, diantaranya penyelesaian kajian 12.000
    peraturan daerah.



                                   22
Peranan Kementerian Keuangan dalam mendukung Prioritas ini dijabarkan pada
Substansi Inti:

  Investasi, Pembiayaan, dan Subsidi
  Dorongan untuk investasi pangan, pertanian, dan industri perdesaan
  berbasis produk lokal oleh pelaku usaha dan pemerintah, penyediaan
  pembiayaan yang terjangkau, serta sistem subsidi yang menjamin
  ketersediaan benih varietas unggul yang teruji, pupuk, teknologi dan
  sarana pasca panen yang sesuai secara tepat waktu, tepat jumlah, dan
  terjangkau.




                                    23
Peranan Kementerian Keuangan dalam mendukung Prioritas ini dijabarkan pada
Substansi Inti:

  • Logistik Nasional
    Pengembangan dan penetapan sistem logistik nasional yang menjamin
    kelancaran arus barang dan mengurangi biaya transaksi/ekonomi biaya tinggi;
  • Sistim Informasi
    Beroperasinya secara penuh National Single Window (NSW) untuk impor
    (sebelum Januari 2010) dan ekspor. Percepatan realisasi proses penyelesaian Bea
    Cukai di luar pelabuhan dengan implementasi tahap pertama Customs Advanced
    Trade System (CATS) di Dry Port Cikarang;
  • Kawasan Ekonomi Khusus
    Pengembangan KEK di lima lokasi melalui skema Public – Private Partnership
    sebelum 2012.




                                        24
2   PROGRAM UNGGULAN
2           PROGRAM UNGGULAN

2.1   PEMBANGUNAN SISTEM TIK YANG TERINTEGRASI
PEMBANGUNAN SISTEM TIK YANG TERINTEGRASI

• Pengelolaan TIK dilakukan sendiri-sendiri oleh unit eselon-I
• Sebagian besar sistem informasi dibangun “in-house” dan memiliki
  keterbatasan berkaitan dengan a.l. skalabilitas, realibilitas
• Tata kelola & infrastruktur TIK belum memenuhi best practise


                       SISTEM INFORMASI

                                                                 CORE

     DJA              DJPB             DJPK          DJPU                 DJKN           DJP         DJBC           BAPEPAM-LK

   Budgeting    Spending Authority    Monitoring      Debt               Fixed Asset     SIDJP     SKP Impor     SI PasarModal & LK
   Virement         Virement           Report         Bond                 Claim                   SKP Ekspor
                                                                                        SIPMOD

    MonEv           Payment                                               Auction       SISMIOP   SKP Manifest

                     Receipt                                                            AproWeb      BC2.3
   Non-Tax            Cash                                                                         SKP Cukai

  BA999.07/08      BA999.04/99        BA999.05     BA999.01/02           BA999..03




  INFRA           INFRA                INFRA         INFRA                INFRA          INFRA      INFRA           INFRA
STRUKTUR        STRUKTUR             STRUKTUR      STRUKTUR             STRUKTUR       STRUKTUR   STRUKTUR        STRUKTUR




                                                                 27
ROADMAP TIK
                                                                      Integrasi
                                                                       Sistem

                                                                       IFMIS*
                                    Konsolidasi
                                                                   < 2014 ~ 2015 >
       Penyiapan                    Resource
        DC - DRC                   Integration                           2014
                                 < 2012 ~ 2013 >              • Integrasi Sistem Informasi
    Integrated D/C                                              Tahap II
       relocation                         2012
                                                              • Migrasi DC
        < 2011 >
                          • Penyiapan Gedung DC & DRC
                          • Konsolidasi Infrastruktur                    2015
          2011
• Pembangunan DC          • Operasional DC-DRC                • Operasional DC
  Gedung Syafrudin P.     • Penyiapan Perangkat Integrasi     • Operasional IFMIS
• BIA                       Tahap II             Rp355,99 M
• Pembangunan DRC                         2013                    *IFMIS : Integrated
                          • Integrasi Sistem Informasi                     Financial
  Surabaya
                                                                           Management
• Penyiapan Perangkat       Tahap I                                        Information
  Integrasi Tahap I       • Pembangunan Gedung DC                          System
             Rp328,84 M   • Operasional DRC Balikpapan
                                                 Rp325,76 M


                                     28
2     PROGRAM UNGGULAN

2.2   PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK
TRANSFORMASI DJP
                                       Kebijakan, Standardisasi dan Bimbingan Teknis,
                                        Penggalian Potensi, Pelaksanaan di Bidang Analisis dan
                                        Evaluasi Penerimaan Perpajakan hasil tindak lanjut
             Kegiatan Potensi,          Sensus pada sektor :
             Kepatuhan,                 • Sektor Pertambangan
                                        • Sektor Perkebunan
             Penerimaan dan             • Sektor Real Estate / Properti
             Ekstensifikasi             • Sektor Otomotif
             Perpajakan                 • Sektor Asuransi
                                        • Sektor Bendaharawan
                                        • WP Orang Pribadi Berbasis Profesi
                                       Kebijakan Peningkatan Ekstensifikasi Sebagai
Bidang                                  Penunjang Penerimaan Pajak yang Optimal
Penunjang                                                                          Rp 8,51 Miliar
Penerimaan   Pengembangan
                                       Pengembangan Aplikasi berbasis Web (Approweb)
             Aplikasi                   Pengembangan Aplikasi Benchmark
Perpajakan   Perpajakan
                                      
                                       Pengembangan Aplikasi Profil Instansi Vertikal (Pro-IV)
             Modern                    Pengembangan Aplikasi eTax Invoice
                                       Otomasi Mapping Potensi Pajak Nasional
                                       Sinkronisasi e-KTP (NIK) dan NPWP
                                       Sinkronisasi Sistem Kliring Nasional (SKN) antara Bank
                                        Indonesia dan Modul Penerimaan Negara (MPN)
                                       Pembenahan Sistem Administrasi PPN pada:
                                       • Program dan Kegiatan Pengukuhan PKP
                                       • Program dan Kegiatan Pengawasan Penerbitan Faktur
                                          Pajak
                                       • Program dan Kegiatan Pengawasan Pengkreditan dan
                                          Pelaporan Faktur Pajak
                                       Sarana dan Prasarana Perangkat Teknologi Informasi

                                 30                                             Rp 249,80 Miliar
TRANSFORMASI DJP
                               Menggerakkan seluruh element masyarakat
                                untuk mendukung kebijakan Direktur Jenderal
              Revitalisasi      Pajak
Bidang        Pusat            Meningkatkan kegiatan Media Management
              Penanganan        dalam berbagai bentuk untuk mendukung
Kehumasan     Krisis DJP        kegiatan kehumasan Direktorat Jenderal Pajak
                               Optimalisasi fungsi Situs Pajak untuk
                                mendukung kegiatan kehumasan Direktorat
                                Jenderal Pajak
                               Mengintensifkan Komunikasi Internal terkait
                                pemberian informasi kepada pegawai melalui
                                media internal
                                                            Rp 85,03 Miliar

               Peningkatan,
Bidang         Pembinaan
                               Mengoptimalkan Whistle Blower System
SDM dan                        Strategi dan Perencaan Sistem Investigasi
               dan
                               Internal
Kelembagaan    Pengawasan
                               Internisalisasi Kepatuhan
               SDM
                               Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Aparat
                               Pengawasan
                               Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
                               Aparat
                                Pengawasan
                                                             Rp 13,75 Miliar


                         31       31
PENERIMAAN PAJAK

  Triliun Rupiah

                                                                   1031,7 T
1,100.0                                   885,1 T
1,000.0                                                       Rp33,7 T
  900.0                                  Rp35,3 T
  800.0                                                       Rp423,7 T
  700.0              425,3 T         Rp336,1 T
  600.0
  500.0            Rp32,4 T
   400.0           Rp154,5 T
   300.0                             Rp513,7 T               Rp574,3 T
   200.0           Rp238,4 T
   100.0
     0.0

                   2007
                                  2012 APBN-P
                                                           2013 RAPBN

                   PPh     PPN & PPnBM       PBB & Pajak Lainnya

                                            32
2         PROGRAM UNGGULAN

2.3          PENINGKATAN PENERIMAAN
               KEPABEANAN & CUKAI
      PENINGKATAN FUNGSI FASILITASI & REGULASI
TRANSFORMASI DJBC

                              Pemberian Jalur Prioritas
             Trade
                              Pengembangan Sistim Otomasi Kepabeanan*)
             Facilitator      Sistim Pembayaran Elektronik/ Online
                              Penyempurnaan Website DJBC


             Industrial       Kawasan Berikat, Gudang Berikat, KPPT
                              Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE)
             Assistance
                              Fasilitas impor Mesin, Barang Modal,Bahan Baku
Bidang                        Fasilitas Pembebasan BM Industri Tertentu

Kepabeanan   Revenue        Optimalisasi Penerimaan Negara
             Collector      Optimalisasi Penagihan Tunggakan
                            Penyempurnaan Administrasi Penerimaan


             Community      Penanggulangan Penyelundupan
             Protector        - Rehabilitasi & Reposisi Kapal Patroli
                              - Pengawasan Penyelundupan. Modus Antar Pulau
                              - Koordinasi dengan Instansi lain
                              - Operasi/ Patroli bersama
                            Penanggulangan Pelanggaran Kepabeanan
                             - Registrasi Importir
                             - Risk Management & Selectivity
                             - Pengembangan Database Harga
                             - Database Intelijen dan CIS
                             - Optimalisasi Post Clearance Audit
                             - Penyempurnaan Sistim Verifikasi Dokumen
                             - Optimalisasi Penggunaan Hi-Co Scan X-Ray

                                     34
TRANSFORMASI DJBC
                                  Optimalisasi Penerimaan Cukai
              Penerimaan
                                  Penyempurnaan Administrasi Penerimaan
Bidang
Cukai
                                    Peningkatan Pelayanan Permintaan Pita Cukai
                                    Pemberian Ijin NPPBKC
              Pelayanan             Fasilitas Penundaan Pembayaran Cukai
                                    Program Otomasi Pelayanan Cukai



                                  Pengawasan Peredaran BKC tanpa Pita Cukai
              Pengawasan          Pengawasan Peredaran BKC dengan Pita Cukai Palsu


                                    Program peningkatan integritas pegawai
                                    Program peningkatan kemampuan teknis
Bidang        SDM
                                    Penyempurnaan Kode Etik dan Perilaku
                                    Pembentukan Komite Kode Etik
SDM dan
                                    Diklat berbasis kinerja
Kelembagaan

                                  Pembentukan Unit Kepatuhan Internal
                                  Penetapan SOP Layanan Unggulan
              Kelembagaan         Evaluasi dan konsep Reorganisasi DJBC
                                   (Kantor Modern; 2012-2014 76 Kantor)
                                  Office-automation & sistim administrasi
                                  Penyediaan Saluran Pengaduan
                            35
ALOKASI PAGU TRANSFORMASI DJBC

                                                        Dalam miliar rupiah

Trade
              Pengembangan Sistim Otomasi
Facilitator
              Kepabeanan dan Cukai
                                                                133,49


Community
Protector
               Penanggulangan Penyelundupan                   237,67
               Penanggulangan Pelanggaran Kepabeanan
                dan Cukai




                                  36
PENERIMAAN KEPABEAN DAN CUKAI

Triliun Rupiah
                                                                     147,2 T
 150.0                                     131,2 T
                                                                     Rp31,7 T
 120.0                                 Rp23,2 T

                                                                    Rp26,5 T
                                       Rp24,7 T
   90.0              65,6 T


                   Rp4,2 T
   60.0            Rp16,7 T
                                       Rp83,3 T                     Rp89,0 T
   30.0            Rp44,7 T


     0.0

                  2007
                                   2012 APBN-P
                                                                  2013 RAPBN

                          Cukai   Bea Masuk          Bea Keluar

                                      37
2          PROGRAM UNGGULAN

2.4                     SPAN
      (SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA)
Upaya Peningkatan Kualitas
        Penganggaran dan Perbendaharaan



Memperbaiki kualitas kebijakan pengelolaan anggaran
& belanja negara;

Memperbaiki tata kelola perencanaan & penyusunan
anggaran;

Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi
pengelolaan belanja negara;

Modernisasi sistem pengelolaan anggaran dan belanja
negara.



                        39
SASARAN STRATEGIS



     HIERARKI PENGELOLAAN                              KRITERIA

  LEVEL 1
MANAJEMEN
                  FRAME WORK
              LEVEL 2
            MANAJEMEN
                             LEVEL 3
                          MANAJEMEN
                                          PEMAKAIAN
                                         SUMBER DAYA   TRANSPARAN    AKUNTABEL
                                                                                   SASARAN
              ALOKASI     OPERASIONAL
   FISKAL                                 YG OPTIMAL
            SUMBER DAYA    (EFISIENSI)




MANAJEMEN
  FISKAL       BUDGET GOALS
             BUDGET
             REALISM
                          ANGGARAN YG
                          KOMPREHENSIF
                                         INFORMASI     KONTROL
                                                                    TRANSPARANSI
                                                                         &
                                                                    AKUNTBILITAS
                                                                                   BUDGET
                                                                                   CONTROL

                                                                                     Semua
                                                                                     kegiatan
                                                                                     sejak proses
                  PENYUSUNAN
                   PENYUSUNAN                                                        pengadaan
                ANGGARAN YANG
                 ANGGARAN YANG                                                       sampai
                                                       BIAYA PER
                                                        BIAYA PER    PEMAKAIAN
                                                                     PEMAKAIAN
                   DISIPLIN DAN
                   DISIPLIN DAN                                                      dengan
                                         INFORMASI
                                          INFORMASI    TRANSAKSI
                                                        TRANSAKSI       SISTEM
                                                                         SISTEM
  SPAN          MEMUNGKINKAN
                 MEMUNGKINKAN             MUTAKHIR
                                           MUTAKHIR    YANG TER-
                                                        YANG TER-     YANG TER-
                                                                       YANG TER-
                                                                                     berakhirnya
                                                                                     manfaat
                     SIMULASI
                      SIMULASI                           KENDALI
                                                         KENDALI       OTOMASI
                                                                        OTOMASI      aset harus
                REALISASINYA DGN
                REALISASINYA DGN                                                     dimasukkan
                BERBAGAI ASUMSI
                 BERBAGAI ASUMSI                                                     dalam SPAN

                                            40
TAHAPAN IMPLEMENTASI


               2011                2012          2013


SPAN       Pengembangan         Transisional   Operasional



LEGACY      Operasional        Transisional



ALOKASI
            Rp98,97 M          Rp113,84 M        Rp89,3 M
 PAGU


           Secara bertahap, sistem
             aplikasi legacy akan
            dimigrasikan ke SPAN
                          41
2        PROGRAM UNGGULAN

2.5   DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
PROGRAM UNGGULAN DJKN




Dukungan Sertifikasi BMN berupa tanah



Percepatan Penyelesaian Pengurusan Piutang Negara




                       43
BADAN LAYANAN UMUM

1. PUSAT INVESTASI PEMERINTAH (PIP)
2. LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN (LPDP)
3. SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA (STAN)
1. PUSAT INVESTASI PEMERINTAH (PIP)




                 • Pengembangan Informasi dan Kerja Sama Luar Negeri
   PAGU          • Investasi Pinjaman
BELANJA PIP      • Investasi Penyertaan Modal (termasuk Pembelian
                   Inalum)
                 • Investasi PPP dan Penugasan Khusus
                 • Fasilitas Dana Geothermal

                                       Pagu Belanja non-investasi Rp 115,94 Miliar




                                  45
1. PUSAT INVESTASI PEMERINTAH (PIP) (2)
                          RENCANA INVESTASI PIP TA 2013     (dalam milyar Rupiah)


                                  URAIAN                  PROYEKSI RBA 2013

A.   INVESTASI REGULER                                                       611,68

     Pinjaman Non Mandatori :                                                611,68
     -Cluster A (Public Private Partnership /PPP)                            100,00
     -Cluster B (Infrastruktur BUMN dan Swasta)                              311,68
      a. Pinjaman Sektor Swasta                                              211,68
      b. Pinjaman BUMN                                                       100,00
     -Cluster C (Infrastruktur Daerah)                                       200,00
     Penyertaan Modal                                                               -
     Surat Berharga                                                                 -
B.   INVESTASI MANDATORY                                                   7.430,00

     -Pengambilalihan Inalum                                               5.000,00
     -Fasilitas Dana Geothermal                                            2.430,00
                    Total Portofolio Investasi (A+B)                       8.041,68


                                                    46
2. LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN (LPDP)

       Alokasi Pagu :
      Rp 904,98 Miliar

1                          • Menyiapkan pemimpin dan profesional Indonesia kelas dunia;
    Program Beasiswa       • Memperluas akses kepada pendidikan tinggi;
    Dalam dan Luar         • Diutamakan untuk bidang-bidang yang sesuai dengan prioritas
    Negeri
                             MP3EI.

2
                            • Memberikan insentif bagi penelitian termasuk karya
    Program Beasiswa          Jurnal, buku, riset dan paten;
    Penelitian              • Mendorong semangat inovasi di kalangan intelektual dan peneliti.


3

    Program Rehabilitasi
                            • Melaksanakan penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan
    Fasilitas Pendidikan      akibat bencana alam,.




                                               47
2. LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN (LPDP)

                                                        Dalam Miliar Rp
                                                TAHUN
                   INDIKATOR
                                        2012               2013
1 RENCANA PENYALURAN                           239.47           884.31
  Jumlah dana :
   - beasiswa untuk 3.346 orang                172.42
   - beasiswa untuk 13.934 orang                                728.59
   - rehab fasilitas 5 unit                     67.05
   - rehab fasilitas 95 unit                                    155.72

2 BIAYA OPERASIONAL                           11.82               20.67
3 RENCANA PENGGUNAAN                         251.29              904.98
4 TARGET PNBP                                525.46            1,208.92
   - Saldo penggunaan tahun lalu              75.16              274.17
   - tahun berjalan                          450.30              934.75
5 RENCANA KEBUTUHAN DPPN                  10,617.70           15,617.70
   - tahun lalu                            3,617.70           10,617.70
   - tahun berjalan                        7,000.00            5,000.00


                                   48
2. LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN (LPDP)



Dana yang diperlukan untuk TA 2013     Rp904,98 M


Pagu Anggaran TA 2013 yang tersedia     Rp31,14 M


Usulan tambahan dari PNBP TA 2013      Rp873,84 M




                          49
3. SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA (STAN)




                  • Prodip Keuangan Reguler
Penyelenggaraan
   Pendidikan
                  • Prodip Keuangan Kerjasama
Prodip Keuangan   • Prodip Keuangan Tugas Belajar
                    (DIII Khusus dan DIV)
                                         Rp 84,22 Miliar




                           50
ANGGARAN KEMENKEU TA 2013
- Pagu Indikatif 2013
- Pagu Anggaran 2013
PERBANDINGAN ANGGARAN 2012, PAGU INDIKATIF 2013 dan
        PAGU ANGGARAN 2013 PER SUMBER DANA


                                                                     (dalam miliar rupiah)



              Unit              Anggaran          Pagu Indikatif     Pagu Anggaran
  No.
            Eselon I            TA 2012 *           TA 2013             TA 2013

   1    Rupiah Murni                  16.761,09          17.631,10             17.781,55

   2    PNBP/BLU                         297,54              46,25                 160,77

   3    PHLN/PDN                         310,07             302,58                 300,68

        TOTAL                         17.368,70         17.979,93              18.242,99


*Pagu Kemenkeu TA 2012 per 31 Agustus 2012


                                             52
PERBANDINGAN ANGGARAN 2012, PAGU INDIKATIF 2013 dan
      PAGU ANGGARAN 2013 PER UNIT ESELON I
                                                                      (dalam miliar rupiah)

             Unit             Anggaran             Pagu Indikatif     Pagu Anggaran
No.
           Eselon I           TA 2012 *              TA 2013             TA 2013
 1    SETJEN                          6.810,45             7.195,46               6.854,77
 2    ITJEN                              94,74                98,70                 110,85
 3    DJA                               124,39               130,73                 157,10
 4    DJP                             5.122,32             5.202,68               5.655,17
 5    DJBC                            2.034,34             2.097,38               2.310,50
 6    DJPK                              117,46               140,00                 129,29
 7    DJPU                               70,75                79,96                  84,32
 8    DJPB                            1.467,02             1.545,81               1.596,79
 9    DJKN                              601,26               677,66                 686,77
 10   BAPEPAM-LK                        361,10               196,11                      -
 11   BPPK                              418,88               443,17                 484,13
 12   BKF                               145,99               172,26                 173,30
      TOTAL                          17.368,70            17.979,93             18.242,99

* Pagu Kemenkeu TA 2012 per 31 Agustus 2012

                                              53
USULAN PENAMBAHAN PAGU AKIBAT PENAMBAHAN PNBP

• Berkenaan dengan Peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
  BLU LPDP, pada tahun 2013 diperkirakan memperoleh pendapatan
  sebesar Rp1.208,92 Miliar;

• Dari PNBP tersebut direncanakan untuk beasiswa, rehabilitasi fasilitas
  pendidikan, dan operasional LPDP sebesar Rp904,98 Miliar;

• Dari rencana penggunaan PNBP Rp904,98 Miliar, dalam Pagu Anggaran
  TA 2013 baru tersedia sebesar Rp31,14 Miliar;

• Berkenaan dengan hal tersebut, kami mengusulkan penambahan pagu
  anggaran LPDP sebesar Rp873,84 Miliar yang bersumber dari PNBP
  LPDP, sehingga pagu anggaran LPDP menjadi Rp904,98 Miliar.



                                   54
PAGU ANGGARAN KEMENKEU TA 2013
          SETELAH TAMBAHAN PNBP LPDP
                                                      (dalam miliar rupiah)

                                       Usulan      Pagu Anggaran
           Unit     Pagu Anggaran
No.                               Penambahan Pagu TA 2013 Setelah
         Eselon I      TA 2013
                                     PNBP LPDP    Tambahan PNBP
1     SETJEN               6.854,77          873,84            7.728,61
2     ITJEN                  110,85               -              110,85
3     DJA                    157,10               -              157,10
4     DJP                  5.655,17               -            5.655,17
5     DJBC                 2.310,50               -            2.310,50
6     DJPK                   129,29               -              129,29
7     DJPU                    84,32               -               84,32
8     DJPB                 1.596,79               -            1.596,79
9     DJKN                   686,77               -              686,77
10    BAPEPAM-LK                  -               -                    -
11    BPPK                   484,13               -              484,13
12    BKF                    173,30               -              173,30
      TOTAL               18.242,99          873,84           19.117,83

                                       55                                     55
                                  55
Kegiatan Unggulan
Kementerian Keuangan
per Unit Eselon I
TA 2013
Kegiatan Unggulan Sekretariat Jenderal (1/2)

      Alokasi Pagu :
    Rp 7.728,61 Miliar

1
                              - Penyiapan Gedung Baru untuk keperluan Data Center/ Disaster
     Pengintegrasian
           IT                   Recovery Center;
                              - Melaksanakan Konsolidasi Infrastruktur IT Kemenkeu dan dukungan
                                operasional DC-DRC;
                              - Penyiapan Perangkat Integrasi Tahap II.
                                                                                   Rp 325,76 Miliar

2   Reformasi Birokrasi      - Penyusunan Blue Print transformasi kelembagaan Kemenkeu
    dan Transformasi         - Internalisasi nilai-nilai Kemenkeu;
    Kelembagaan
                             - Pemanfaatan Assesment Centre untuk pengembangan SDM;
    Kemenkeu
                             - Penyusunan pedoman penerapan Manajemen Talenta.

                                                                                   Rp 93,30 Miliar




                                                  57
Kegiatan Unggulan Sekretariat Jenderal




3   Pembinaan dan
    koordinasi           Pembinaan dan pemberian bantuan hukum: eks Badan Penyehatan
    pemberian bantuan    Perbankan Nasional, Bank dalam Likuidasi, Sengketa Internasional,
    hukum                Arbitrase, pemulihan aset negara
                                                                                Rp 7,77 Miliar



4    Pembentukan
     Unit Layanan         Penyelenggaraan eProcurement dan Pembentukan ULP Kemenkeu di
     Pengadaan            ibukota provinsi.
                                                                               Rp 6,33 Miliar




                                              58
Kegiatan Unggulan Inspektorat Jenderal (1/2)

     Alokasi Pagu :
    Rp 110,85 Miliar

1
                          -   Implementasi Sistem Whistleblowing Kemenkeu
    Pelaksanaan
                          -   Surveilance
    Audit
    Investigasi dan       -   Sosialisasi Pencegahan Anti Korupsi
    Edukasi Anti          -   Audit Investigasi
    KKN                   -   Examinasi LP2P dan DHK/LHKPN
                          -   Kerja sama dengan institusi penegak hukum
                                                                        Rp 3,63 Miliar
2   Perumusan             - Penjagaan dan peningkatan kualitas Laporan Keuangan.
    kebijakan dan         - Audit Kinerja, Audit Tematik, dan Audit Compliance
    pelaksanaan           - Penguatan Peran Unit Kepatuhan Internal (UKI).
    pengawasan
    serta
    peningkatan
    akuntabilitas
    aparatur
    Kementerian
    Keuangan
                                                                       Rp 25,57 Miliar
                                            59
Kegiatan Unggulan Inspektorat Jenderal (2/2)



3   Pelaksanaan            - Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko
    Program
                           - Pelaksanaan Pengawasan yang memberi nilai tambah
    Transformasi
    Pengawasan
                             melalui antara lain Audit Kinerja, Audit Tematik, Audit
                             Compliance, Kajian, Monitoring, dan Evaluasi yang fokus
                             pada kegiatan yang memiliki risiko tinggi
                                                                          Rp 3,31 Miliar




4                         - Pengembangan e-LP2P
    Dukungan              - Pelaksanaan koordinasi Aparat Pengawasan Internal
    manajemen dan           Pemerintah (APIP)
    dukungan teknis       - Persiapan pembentukan unit IT Audit
    lainnya               - Pengembangan audit teknologi informasi
    Inspektorat
    Jenderal


                                                                         Rp 78,34 Miliar


                                             60
Kegiatan Unggulan Ditjen Anggaran (1/4)

           Alokasi Pagu :
          Rp 157,10 Miliar


    1    Kegiatan
         Pengelolaan          –   Exercise dan Penyusunan SEB Pagu Indikatif
         Anggaran             –   Exercise dan Penyusunan KMK Pagu Anggaran
         Belanja              –   Penyusunan SE Alokasi Anggaran
         Pemerintah           –   Penyusunan RPMK Pengelolaan BA BUN
         Pusat                                                                 Rp 7,00 Miliar



2       Kegiatan              – Penyusunan Laporan Keuangan BSBL
        Penyusunan dan        – Sosialisasi Penyusunan Laporan Keuangan BSBL
        Penyampaian
                              – Pelatihan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Bendahara
        Laporan Keuangan
        Belanja Subsidi         Umum Negara (SA BUN)
        dan Belanja
        Lainnya (BSBL)
                                                                               Rp 2,20 Miliar


                                                 61
Kegiatan Unggulan Ditjen Anggaran (2/4)


3
                     - Koordinasi Perumusan NK dan RAPBN beserta RUU
                       APBN.
                     - Penyusunan NK dan RUU APBNP
    Penyusunan       - Penyusunan Model Pendapatan Negara
    Rancangan        - Koordinasi Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat untuk
    APBN               Mendukung Pencapaian Sasaran Pembangunan Nasional
                     - Penyusunan Kajian Kebijakan Subsidi
                     - Pengkajian dan Pengembangan Analisis Dampak
                       Pembiayaan APBN terhadap Perekonomian Indonesia
                                                               Rp 3,90 Miliar
4
                    - Penyusunan peraturan yang terkait dengan kegiatan
    Kegiatan          usaha hulu migas.
    Pengelolaan     - Penyusunan RPP Jenis dan Tarif PNBP K/L
    PNBP            - Penyusunan RUU tentang Revisi UU No. 20 Tahun 1997
    dan Subsidi
                      tentang PNBP

                                                                Rp 5,10 Miliar



                                     62
Kegiatan Unggulan Ditjen Anggaran (3/4)


5
                            - Pengembangan dan Pemeliharaan Basis Data
    Pengembangan              Penganggaran
    Sistem                  - Pembangunan dan Pengembangan Sistem Aplikasi
    Penganggaran            - Optimalisasi Infrastruktur TI DJA

                                                                     Rp 12,91 Miliar


6

     Dukungan              - Penyelenggaraan Training/Diklat : soft & hard competency
     Manajemen
     dan Dukungan
                           - Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Capacity
     Teknis Lainnya          Building
                           - Penataan ruang kerja DJA


                                                                    Rp 121,99 Miliar




                                          63
Kegiatan Unggulan Ditjen Anggaran (4/4)


7
                     - Kajian/Harmonisasi/Evaluasi/Peraturan/Kebijakan di
                       Bidang Jaminan Sosial
    Harmonisasi
                     - Rekomendasi Penganggaran Remunerasi
    Peraturan
    Penganggaran     - Rekomendasi Kebijakan PNBP
                     - Rekomendasi Kebijakan Peraturan Penganggaran


                                                                   Rp 4,00 Miliar




                                      64
Kegiatan Unggulan Ditjen Pajak (1/5)

      Alokasi Pagu :
    Rp 5.655,17 Miliar

1                        - Pengembangan Kapasitas Infrastruktur DC dan DRC,
    Pembangunan/
    Pengembangan
                         - Pengadaan Infrastruktur Aplikasi Pendukung,
    Infrastuktur TIK     - Pengembangan Aplikasi Modernisasi Perpajakan (Aplikasi
                           ApproWeb, Aplikasi Benchmark, Aplikasi Instansi Vertikal),
                         - Sinkronisasi e-KTP dan e-NPWP
                                                                        Rp 249,80 Miliar


2
     Peningkatan         -Peningkatan Media Management,
     Pelayanan           -International Partnership,
     Penyuluhan dan      -Peningkatan Fungsi Situs Pajak untuk Mendukung Kegiatan
     Kehumasan           Kehumasan
                                                                         Rp 85,03 Miliar




                                            65
Kegiatan Unggulan Ditjen Pajak (2/5)


3                        -Memperkuat Panduan Umum dan Aturan Khusus terkait :
    Perumusan
                             -Transfer Pricing,
    Kebijakan KUP,           -Mutual Agreement Procedure (MAP),
    PPh, PPN, PPSP,          -Advance Pricing Agreement (APA), dan
    Bea Meterai              -Exchange of Information (EIO),
                         - Memperkuat Aspek Perpajakan Internasional
                                                                     Rp 7,82 Miliar

4
    Dukungan             - Perluasan dan Pemutahiran Basis Pengenaan Pajak (Taxbase)
    Pelayanan            - Registrasi Ulang Bagi PKP dengan Melakukan Monitoring PPN
    Pelaksanaan          - Melakukan Sistem Invoice dan Sistem Barcode Sebagai
    Tugas Kantor-          Identitas Transaksi Pengusaha Kena Pajak (PKP)
    kantor Vertikal di   - Memperkuat Basis Data Sektor Pertambangan dan Migas
    Daerah
                           Melalui Jasa Surveyor Independent
                                                                    Rp 3.083,57 Miliar




                                           66
Kegiatan Unggulan Ditjen Pajak (3/5)



5   Pengelolaan     Perbaikan Database Perpajakan
    Data dan
    Dokumen
                                                                    Rp 56,85 Miliar
    Perpajakan



    Kegiatan
6
    Pemeriksaan,    - Peningkatan Kegiatan Intelijen
    Penagihan,      - Peningkatan Efektivitas Analis Informasi, Data, Laporan dan
    Intelijen dan     Pengaduan
    Penyidikan      - Peningkatan Efektivitas Pemeriksaan Bukti Permulaan
                                                                    Rp 16,61 Miliar




                                       67
Kegiatan Unggulan Ditjen Pajak (4/5)



7       Peningkatan           - Kebijakan, Standardisasi dan Bimbingan Teknis, Pelaksanaan
        Potensi, Kepatuhan,     di Bidang Analisis dan Evaluasi Penerimaan Perpajakan
        Penerimaan dan
                              - Peningkatan Ekstensifikasi Sebagai Penunjang Penerimaan
        Ekstensifikasi
        Perpajakan              Pajak yang Optimal
                                                                                Rp 8,51 Miliar


    8
          Peningkatan,        -      Peningkatan Whistle Blower System
          Pembinaan, dan      -     Strategi dan Perencaan Sistem Investigasi Internal
          Pengawasan          -     Internisalisasi Kepatuhan
          SDM, dan            -     Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Aparat Pengawasan
          Pengembangan        -     Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Aparat
          Organisasi                Pengawasan

                                                                                Rp 13,75 Miliar




                                                    68
Kegiatan Unggulan Ditjen Pajak (5/5)



9
     Pelaksanaan         - Pengkajian Pembenahan Proses Bisnis
     Reformasi Proses    - Penyempurnaan SOP Bidang Penegakan Hukum Berdasarkan
     Bisnis
                           Mitigasi Resiko
                                                                       Rp 5,73 Miliar
10
     Penyelesaian       - Penyelesaian Sidang Banding ,Gugatan ke Pengadilan Pajak
     Keberatan dan      - Pengajuan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung
     Banding
                                                                       Rp 5,50 Miliar


11                      - Pengembangan Kapasitas SDM dengan Diklat Patriotik Pajak
                        - Operasional Satker-Satker di Lingkungan DJP
     Dukungan
                        - Pencetakan Kertas Berharga (Benda Meterai) Sebagai Salah
     Manajemen
     dan Dukungan
                          Satu Sumber Penerimaan
     Teknis Lainnya

                                                                    Rp 1.753,72 Miliar



                                           69
Kegiatan Unggulan Ditjen Bea dan Cukai (1/2)

      Alokasi Pagu :
    Rp 2.310,50 Miliar

1
    Peningkatan           - Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Kantor, Gudang Arsip DJBC
    sarana dan            - Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Kantor Bea dan Cukai
    prasarana
                          - Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Kantor Bea dan
    pelayanan dan
                            Cukai
    pengawasan
                          - Lanjutan Redesign Gedung Kantor Modern
    Kepabeanan dan
                                                                           Rp 162,37 Miliar
    Cukai

2   Pengadaan/Per-        - Pengadaan Kapal Patroli
    baikan Sarana         - Pengadaan Peralatan Pemindai
    Operasi               - Pengadaan Narcotest
    Pengawasan
                          - Pengadaan Peralatan Komunikasi
    untuk Mendukung
                          - Pemeliharaan X Ray Scanner Cabin cargo/Body Scanner/Handheld
    Pemberantasan
    Penyelundupan           Trace Protector/Trace Detector
                          - Pengadaan Suku Cadang dan Jasa Overhoul Kapal

                                                                            Rp 233,38 Miliar


                                              70
Kegiatan Unggulan Ditjen Bea dan Cukai (2/2)



4
    Pita Cukai           Pengadaan Pita Cukai
                                                                         Rp 338,80 Miliar

5
    Pertukaran Data      Penyediaan dana langgaran Pertukaran Data Elektronik
    Elektronik
                                                                          Rp 97,99 Miliar

5
    Pengembangan         Pelatihan untuk pegawai (Capacity Building)
    SDM
                                                                          Rp 9,85 Miliar

6

    Dukungan
                          - Pengadaan BBM Kapal dan pemeliharaan peralatan & mesin
    Manajemen               Peralatan Scanner
                          - Biaya operasional satker
                                                                       Rp 1.468,06 Miliar




                                             71
Kegiatan Unggulan Ditjen Perimbangan Keuangan (1/3)

     Alokasi Pagu :
    Rp 129,29 Miliar

1
    Penyempurnaan      Perumusan Kebijakan Perhitungan dan
    dan review
    Bussiness
                        Bimbingan Teknis DAU, DAK, DBH Pajak dan
    Process transfer    CHT, serta DBH SDA
    ke Daerah
                                                                Rp 10.98 Milyar


2
    Pengalihan PBB-     - Sosialisasi kebijakan PBB-PP
    PP dari Pajak
    Pusat Menjadi
                        - Penyusunan Revisi SKB Menkeu dan Mendagri
    Pajak Daerah          tentang pengaturan tahapan persiapan
                          pengalihan PBB-PP
                        - Pemberian fasilitas pemungutan PBB-PP
                                                                Rp 21,48 Milyar

                                       72
Kegiatan Unggulan Ditjen Perimbangan Keuangan (2/3)


4    Penyempurnaan
     Business Process      - Rekomendasi kebijakan di bidang PDRD
     percepatan            - Konsultasi Regional dan Teknis kepada aparat Pemda
     penyelesaian
     evaluasi RAPERDA
                             tentang PDRD                            Rp 1,34 Milyar
     dan PERDA PDRD


5    Penyempurnaan
     bussiness Process
                         Penyusunan Peraturan terkait:
     Pengendalian            - Batas Maksimal Defisit APBD dan Kumulatif Pinjaman
     Defisit Daerah,           Daerah TA 2014
     Pembiayaan dan          - Peta Kapasitas Fiskal Daerah Tahun 2013
     Kapasitas Derah
     dan Hibah
     Daerah                                                           Rp 3,93 Milyar


6   Peningkatan
    Kapasitas Aparatur     Kursus Keuangan Daerah (KKD) dan Kursus Penatausahaan /
    Pengelolaan            Akuntansi Keuangan Daerah bagi aparat pemda
    Keuangan Daerah

                                                                      Rp 15,99 Milyar


                                              73
Kegiatan Unggulan Ditjen Perimbangan Keuangan (3/3)

7
    Perumusan           - Pengembangan SIKD, Pengembangan Aplikasi TI dan
    bussiness process     peningkatan kualitas infrastruktur jaringan komputer
    bidang              - Pengembangann Komandan Versi-2, Pemeliharaan Aplikasi
    Pendanaan
    Daerah serta
                          Daper dan Sekretariat, Pembangunan Pusat Data DJPK.
    Informasi
    Keuangan Derah
                                                                        Rp 9,74 Milyar


8
    Dukungan            Operasional     kantor    dan     Pengadaan       infrastruktur
    Manajemen           jaringan, pengadaan peralatan kantor dan renovasi gedung.

                                                                       Rp 65.82 Milyar




                                           74
Kegiatan Unggulan Ditjen Pengelolaan Utang (1/3)



       Alokasi Pagu :
      Rp 84,32 Miliar


1
                        - Pengelolaan perjanjian pinjaman dan hibah yang bersumber dari
     Pengelolaan          lembaga keuangan internasional, bilateral dan multilateral
     Pinjaman           - Pengelolaan pinjaman komersial dari Kreditor Swasta Asing (KSA)
                          melalui seleksi calon pemberi pinjaman KSA
                        - Pengelolaan pinjaman yang bersumber dari dalam negeri.
                                                                                Rp 6.06 Miliar

2 Pengelolaan           -   Transaksi pengelolaan portofolio SUN
    Surat Utang         -   Layanan pengembangan pasar SUN
    Negara
                        -   Analisis dan pemutakhiran informasi pasar keuangan dan SUN
                        -   Penyiapan peraturan, evaluasi kinerja dan monitoring pelaksanaan
                            transaksi SUN.
                                                                                Rp 8.06 Miliar



                                                75
Kegiatan Unggulan Ditjen Pengelolaan Utang (2/3)


3                     - Pengelolaan portofolio dan risiko Surat Berharga Syariah Negara
                      - Pelaksanaan pengembangan pasar Surat Berharga Syariah Negara
    Pengelolaan
                      - Pelaksanaan analisis keuangan dan pasar Surat Berharga Syariah
    Pembiayaan
                        Negara
    Syariah
                      - Penyiapan peraturan, dokumen hukum dan evaluasi kinerja
                        pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara.
                                                                           Rp 6.25 Miliar




4
    Pengelolaan       - Penyusunan strategi pengelolaan utang
    Strategi dan      - Penyusunan rekomendasi pengelolaan kewajiban
    Portofolio          kontinjensi
    Utang
                      - Penyusunan laporan analisis/kajian pengelolaan
                        utang/kewajiban kontinjensi.
                                                                           Rp 3.28 Miliar



                                            76
Kegiatan Unggulan Ditjen Pengelolaan Utang (3/3)


5   Pelaksanaan
                         - Monitoring dan evaluasi pinjaman, hibah dan pembiayaan
    Evaluasi, Akun
    tansi dan              syariah
    Setelmen             - Administrasi dan verifikasi pinjaman, hibah, dan Surat Berharga
    Utang                  Negara
                                                                              Rp 5.11 Miliar


6
    Dukungan              -   Operasional satker dan pemeliharaan sarana perkantoran
    Manajemen             -   Pengembangan sistem teknologi informasi utang
    dan                   -   Peningkatan kapasitas SDM
    Dukungan              -   Pemantauan dan evaluasi kepatuhan dan risiko operasional
    Teknis Lainnya
                                                                              Rp 55,56 Miliar




                                               77
Kegiatan Unggulan Ditjen Perbendaharaan (1/4)


       Alokasi Pagu :
     Rp 1.596,79 Miliar
1
    Dukungan               Koordinasi, sinkronisasi, dan harmonisasi kebijakan di bidang
    manajemen dan          perbendaharaan, pembentukan Treasury Dealing Room,
    dukungan teknis        Pembentukan Kanwil Baru, Dukungan Operasional KPPN
    lainnya                Mobile
                                                                         Rp360,48 Miliar


2
                           - Revisi PP 23/2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU
    Pembinaan              - Penilaian Layanan dan Kinerja Keuangan Satker BLU
    pengelolaan
    keuangan BLU

                                                                          Rp 6,79 Miliar




                                             78
Kegiatan Unggulan Ditjen Perbendaharaan (2/4)


3
                           -   Pengembangan Aplikasi Perbendaharaan
    Pembinaan sistem       -   Pengelolaan Basis Data dan Dukungan Teknologi Informasi
    perbendaharaan         -   Pengembangan Profesi Bidang Perbendaharaan
    (SPAN)                 -   Mendukung implementasi SPAN dan SAKTI

                                                                              Rp 128, 91 Miliar
4
    Penyelenggaraan        - Pelaksanaan implementasi SPAN di daerah
    Kuasa Bendahara        - Pengadaan sarana prasarana dalam rangka modernisasi
    Umum Negara              layanan percontohan 177 Satker KPPN
                           - Biaya operasional satker
                                                                             Rp620,83 Miliar

5
    Pembinaan                  - Revitalisasi peran Kanwil DJPB sebagai pengelola fiskal dan
    pelaksanaan                  BUN
    perbendaharaan             - Operasional untuk 30 Satker Kanwil DJPB termasuk
    di wilayah
                                 pengadaan sarana prasarana
                                                                             Rp291,72 Miliar




                                                 79
Kegiatan Unggulan Ditjen Perbendaharaan (3/4)


7
    Pembinaan              - Peningkatan kualitas data DIPA dan pelaksanaan bimbingan
    pelaksanaan anggaran     pelaksanaan anggaran, monitoring dan evaluasi dalam rangka
    dan pengesahan           mendorong percepatan penyerapan anggaran.
    Dokumen                - Pelaksanaan spending review
    Pelaksanaan Anggaran
                                                                         Rp12,67 Miliar


8                          - Penyempurnaan peraturan terkait sistem manajemen
    Manajemen                investasi, penerusan pinjaman, pinjaman, kredit program
    Investasi dan            dan pembiayaan lainnya;
    Penerusan              - Restrukturisasi pinjaman BUMN, restrukturisasi dan
    Pinjaman                 pemberian pinjaman serta subsidi bunga kepada Pemda
                             dan BUMD, penyusunan Skim kredit program;
                           - Pembayaran jasa bank penata usaha penerusan pinjaman
                                                                         Rp78,00 Miliar




                                            80
Kegiatan Unggulan Ditjen Perbendaharaan (4/4)


 9                        - Pembentukan dan Operasional Treasury Dealing Room (TDR);
                          - Pengembangan Sistem Bank Indonesia Government electronic
                            Banking (BIG-eB) ;
     Peningkatan
                          - Peningkatan kemampuan/kapasitas Bendahara Instansi untuk
     Pengelolaan Kas        menjalankan tugasnya dalam pelaksanaan APBN;
     Negara               - Pengembangan Sistem Pembayaran Penerimaan Negara secara
                            Elektronik;
                          - Sosialisasi Undang-Undang Mata Uang dan RUU Redenominasi ;
                          - Penyempurnaan MPN;
                                                                        Rp 21,69 Miliar


10
                           - Penyusunan Peraturan dan Pedoman Sistem Akuntansi
     Penyelenggaraan
                             Berbasis Akrual
     Pertanggungjawa
                           - Peningkatan kualitas LKPP
     ban Pelaksanaan
                           - Pembinaan Penyusunan Laporan Keuangan Instansi
     Anggaran
                             Pemerintah
                           - Penyelenggaraan diklat PPAKP

                                                                        Rp75,51 Miliar

                                             81
Kegiatan Unggulan Ditjen Kekayaan Negara (1/3)

     Alokasi Pagu :
    Rp 686,77 Miliar

1   Percepatan              -   Penyusunan kebijakan dan peraturan percepatan
    Penyelesaian                penyelesaian pengurusan piutang negara
    Pengurusan
                            -   Crash Program dan Restrukturisasi Piutang Negara
    Piutang Negara
    (PPN)                   -   Intensifikasi penagihan debitur potensial (asset tracing )
                                                                            Rp32 Miliar

2                       -       Penyusunan kebijakan dan peraturan pensertifikasian BMN
    Inventarisasi,
     Monitoring, dan            berupa tanah
    Evaluasi            -       Identifikasi dan Pendataan BMN berupa tanah
    Pelaksanaan         -       Pembuatan program aplikasi Sistem Informasi Manajemen
    Sertifikasi BMN             Pendataan Tanah Pemerintah (SIMANTAP)
    berupa Tanah
                        -       Tim koordinasi percepatan sertifikasi
                                                                           Rp6,4 Miliar




                                              82
Kegiatan Unggulan Ditjen Kekayaan Negara (2/3)


3   Penyelesaian
                       -   Pengamanan dan pemeliharaan aset ex-BPPN, ex-BDL dan
    Pengurusan aset
    eks. PT. PPA,          ex-PT PPA untuk meningkatkan nilai jual
    BPPN, dan Aset     -   Identifikasi aset untuk tertib administrasi, fisik, dan
    Bekas Milik            hukum
    Asing/Cina         -   Penjualan aset secara lelang dan non lelang
    (ABMA/C)
                                                                    Rp22 Miliar

4
                       -   Pengembangan dan pemeliharan sistem aplikasi DJKN
    Pembangunan
    Teknologi dan
                           (modul KNL, EWS BUMN, SIMAN, SIBANKUM, Contract
    Sistem Informasi       Centre, dsb)
    Manajemen Aset     -   Peningkatan infrastruktur TIK DJKN berikut lisensi
    Negara                 software (Paket SOA Oracle, AVAYA, DMS Filenet)

                                                                   Rp29,3 Miliar




                                        83
Kegiatan Unggulan Ditjen Kekayaan Negara (3/3)


5
    Capacity Building       -    Peningkatan kapasitas SDM DJKN
    SDM DJKN                -    Peningkatan hardcompetency dan softcompetency
                            -    Diklat, kursus spesialisasi DJKN
                                             17

                                                                        Rp17,3 Miliar



6   Pengadaan BMN       -       Pembangunan gedung kantor, antara lain: Kanwil DJKN
    (Pembangunan/               Samarinda, KPKNL Pangkal Pinang dan KPKNL Tangerang;
    Rehab Gedung
                        -       Rehabilitasi gedung dan sarana prasarana DJKN;
    DJKN, Peralatan
    dan Fasilitas       -       Pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran;
    Kantor)                                                          Rp115,6 Miliar




                                                  84
Kegiatan Unggulan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (1/3)


      Alokasi Pagu :
     Rp 484,13 Miliar

1
    Penyelenggaraan        Penyelenggaraan Diklat di Bidang Keuangan Negara:
    Pendidikan dan          Kepemimpinan, Manajerial, dan Teknis
    Pelatihan di Bidang    Penyelenggaraan Seminar/Workshop/Sejenisnya
    Keuangan Negara        Program Beasiswa Gelar dan Non-Gelar
                                                                       Rp 204,02 Miliar

2
    Penyelenggaraan        Penyelenggaraan pendidikan program diploma keuangan,
    Pendidikan Prodip       baik reguler, kerjasama dengan instansi lain maupun
    Keuangan                lanjutan pendidikan untuk pegawai tugas belajar.
                                                                        Rp 48,00 Miliar




                                                                                    85
                                           85
Kegiatan Unggulan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (2/3)



3                     Training Need Analysis      dan   Pengembangan    Program
                       Kediklatan
    Pengembangan      Pengendalian Mutu Diklat
    Program Riset     Kegiatan Riset/Penelitian
                      Jurnal Ilmiah
                      Kajian Akademis
                                                                  Rp 11,72 Miliar

4
    Pengembangan      Pengembangan Tenaga Pendidik/Pengajar
    SDM               Pengembangan Tenaga Kependidikan
                                                                 Rp 12,90 Miliar




                                                                             86
                                       86
Kegiatan Unggulan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (3/3)


5
                       -    Penguatan IT dan Pendukungnya, termasuk E-Training
    Penguatan          -    Peningkatan Infrastruktur Diklat
    Kelembagaan
                       -    Penguatan Organisasi
    dan Tata Laksana
                       -    Penyempurnaan Proses Bisnis
                                                                       Rp 77,99 Miliar



6
                           Operasional Satker BPPK termasuk pusat-pusat pendidikan
     Dukungan
                           pelatihan dan badan diklat keuangan di daerah
     Manajemen

                                                                      Rp 129,50 Miliar




                                                                                    87
                                            87
Kegiatan Unggulan Badan Kebijakan Fiskal (1/3)

     Alokasi Pagu :
    Rp 173,30 Miliar

1
                        - Harmonisasi Tarif Bea Masuk tahun 2013-2015
    Penyusunan          - Perumusan kebijakan pelaksanaan analisis terhadap
    PMK tarif             usulan perubahan tarif bea masuk, tarif khusus, bea
    Perpajakan, Bea       keluar, cukai, PPnBM
    Masuk, Bea          - Perundingan yang terkait dengan kebijakan tarif
    Keluar dan Cukai      berdasarkan kerjasama perdagangan internasional
                          mewakili Kementerian Keuangan
                                                                          Rp10,72 Miliar

2
                       - Working Level: Working Group Meeting, Workshop dan
                       .
                         Seminar
    Indonesia APEC     - Policy Level: APEC Senior Finance Official Meeting (SFOM)
    Chairmanship       - Deputy’s Level: APEC Finance Deputies Meeting (FDM)
                       - Minister’s Level: APEC Finance Ministers’ Meeting (APEC
                         FMM)
                                                                           Rp34,34 Miliar


                                          88
Kegiatan Unggulan Badan Kebijakan Fiskal (2/3)



3
                            - Pembangunan mekanisme komunikasi dalam mencermati
                              persoalan risiko fiskal atas berbagai program pembangunan
    Penyusunan
                              dan aksi quasi-fiscal oleh lembaga di luar pemerintah yang
    Fiscal Risk
    Statement pada            dapat menimbulkan kewajiban kontinjen bagi pemerintah.
    Nota Keuangan           - Perumusan bentuk-bentuk kelembagaan yang dibutuhkan
    dan RAPBN                 untuk mewadahi perhatian stakeholder terhadap isu risiko
                              fiskal.
                                                                           Rp9,67 Miliar


4                           - Perumusan kebijakan ekonomi makro
    Penyusunan              - Penyelenggaraan pelatihan Vector Auto Regression (VAR),
    pokok pokok               pelatihan Equation Model, dan pelatihan Early Warning
    kebijakan fiskal          System & Vulnerability Indicator untuk mendukung analisis
    dan kerangka              data primer dan sekunder indikator-indikator ekonomi
    ekonomi makro
                              makro
                                                                          Rp11,158 Miliar



                                              89
Kegiatan Unggulan Badan Kebijakan Fiskal (3/3)



5
                       •Pengkoordinasian pertemuan bilateral diplomasi ekonomi
                        dan keuangan, serta pertemuan lembaga keuangan
    G20 framework       multilateral dan regional.
    dan mitigasi       •Pemberian pedoman dan update pembahasan terkini
    perubahan iklim     mengenai langkah-langkah penanganan krisis global
                       •Penyediaan konsultasi dan saran kepada otoritas terkait dan
                        swasta mengenai strategi penanganan krisis global.

                                                                     Rp12,37 Miliar


6                       Dukungan manajemen dan capacity building Badan Kebijakan
    Dukungan            Fiskal
    manajemen
                                                                     Rp56,71 Miliar




                                         90
KRONOLOGI PAGU KEMENTERIAN KEUANGAN TA 2012

1. Pada APBN TA 2012, Kementerian Keuangan memperoleh alokasi
   anggaran sebesar Rp17.779,98M.

2. Dalam perkembangannya, anggaran tersebut mengalami perubahan yang
   disebabkan beberapa hal seperti:
    a. adanya drop loan sebesar Rp204,98M,
    b. luncuran hibah sebesar Rp29,03M,
    c. penghematan sebesar Rp925,34M,
    d. penambahan penggunaan PNBP BLU sebesar Rp251,28M,
    e. penambahan dari SABA sebesar Rp378,45M, serta
    f.   penambahan dari penghargaan (reward) TA 2011 sebesar
         Rp39,69M,
   sehingga alokasi anggaran tersebut pada APBN-P TA 2012 menjadi
   sebesar Rp17.348,12M.

3.   Setelah APBN-P terdapat perubahan anggaran dari SABA sebesar
     Rp24,74M serta adanya drop loan sebesar Rp4,15M sehingga alokasi
     anggaran Kementerian Keuangan menjadi sebesar Rp17.368,71M


                                  92
KRONOLOGI PAGU KEMENTERIAN KEUANGAN TA 2012
                                                         Dalam Miliar Rupiah


                                PENAMBAHAN    DROP          PAGU AKHIR
No.     UNIT     PAGU APBN-P
                                    SABA      LOAN         (per 31 Agustus 2012)

  1 SETJEN           6.792,27         22,33     (4,15)             6.810,45
  2 ITJEN               94,74             -          -                94,74
  3 DJA                124,39             -          -               124,39
  4 DJP              5.122,32             -          -             5.122,32
  5 DJBC             2.034,34             -          -             2.034,34
  6 DJPK               117,46             -          -               117,46
  7 DJPU                70,75             -          -                70,75
  8 DJPB             1.467,02             -          -             1.467,02
  9 DJKN               601,26             -          -               601,26
 10 BAPEPAM-LK         361,10             -          -               361,10
 11 BPPK               418,88             -          -               418,88
 12 BKF                143,58          2,41          -               145,99
JUMLAH              17.348,12         24,74     (4,15)            17.368,71


                                 93
Dalam Miliar Rupiah


                   Belanja Pegawai              Belanja Barang            Belanja Modal                   Jumlah

No    Unit

               Pagu     Realisasi    %       Pagu     Realisasi   %    Pagu    Realisasi   %     Pagu     Realisasi        %



1    SETJEN   5.265,52 3.764,10      71,49   971,92    221,33 22,77 573,01       61,33 10,70 6.810,45 4.046,76             59,42


2    ITJEN      28,76      18,91     65,75    60,45      27,78 45,95    5,53       4,97 90,00     94,74      51,66         54,53


3    DJA        43,55      29,83     68,50    62,26      26,40 42,40   18,58       9,57 51,51    124,39      65,80         52,90


4    DJP      1.496,91 1.041,36      69,57 3.093,77 1.381,84 44,67 531,64        45,71     8,60 5.122,32 2.468,91          48,20


5    DJBC      531,34    347,21      65,35 1.122,21    565,75 50,41 380,80       51,52 13,53 2.034,34      964,48          47,41


6    DJPK       21,99      14,66     66,69    75,76      39,32 51,90   19,71       5,12 25,97    117,46      59,11         50,32



                                                                                                                      94
                                                            94
Dalam Miliar Rupiah


                   Belanja Pegawai              Belanja Barang            Belanja Modal                 Jumlah
No    Unit
               Pagu      Realisasi   %       Pagu     Realisasi   %    Pagu     Realisasi   %    Pagu     Realisasi     %


 7   DJPU        16,64      10,83    65,11    43,48      23,65 54,39    10,64       2,05 19,29    70,75      36,53 51,63

 8   DJPB       498,42    360,58     72,34   697,84    362,44 51,94    270,76     90,56 33,45 1.467,02      813,58 55,46

 9   DJKN       181,98    124,97     68,67   295,27    138,19 46,80    124,00     52,04 41,96    601,26     315,19 52,42


10 BAPEPAM       54,10      32,72    60,49   280,58      41,59 14,82    26,42       3,30 12,51   361,10      77,62 21,49
   -LK

11   BPPK        62,38      40,07    64,23   307,19    152,00 49,48     49,32     14,45 29,31    418,88     206,52 49,30

12   BKF         22,10      15,21    68,81   101,98      34,98 34,31    21,91       6,57 30,00   145,99      56,77 38,88



JUMLAH BA 15   8.223,68 5.800,44     70,53 7.112,71 3.015,28 42,39 2.032,32 347,22 17,08 17.368,71 9.162,94 52,76


                                                                                                                  95
                                                            95
CAPAIAN KINERJA
SEMESTER 1 TA 2012
Nilai Kinerja Kemenkeu-Wide
                      Sasaran Strategis/                            Target    Realisasi
    No                                                     UIC                             Nilai
                   Indikator Kinerja Utama                           Sm.I      Sm.I
KK-1       Pendapatan negara yang optimal                                                 106,36%
                                                         DJP, DJBC,
1          Jumlah pendapatan negara                                  557,66    593,15     106,36%
                                                            DJA
         a Jumlah penerimaan pajak (triliun)                DJP     372,054   387,632     104,19%
         b Jumlah Penerimaan Bea dan Cukai (triliun)       DJBC      65,61     69,73      106,28%
         c Jumlah PNBP Nasional (triliun)                   DJA       120     135,789     113,16%

           Perencanaan dan Pelaksanaan belanja
KK-2                                                                                      102,65%
           negara yang optimal
1          Persentase dana blokir (tanda bintang)          DJA       5,00%     1,69%      120,00%
           Persentase penyerapan Belanja Negara dalam
2                                                          DJPB     40,00%    31,98%      79,95%
           DIPA K/L

           Pembiayaan dalam jumlah yang cukup,
KK-3                                                                                      116,17%
           efisien, dan aman bagi kesinambungan fiskal
           Persentase pemenuhan target pembiayaan                                         119,67%
1                                                          DJPU     60,26%    60,16%
           melalui utang yang cukup
2          Persentase pencapaian target effective cost     DJPU     100,00%   87,34%      112,66%




                                                  97
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013

Contenu connexe

Tendances

2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 20182018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018Ahmad Abdul Haq
 
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPNAhmad Abdul Haq
 
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbd
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbd2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbd
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbdSumardi Wiryosumarto
 
Dpa papbd skpkd 2021
Dpa papbd skpkd 2021Dpa papbd skpkd 2021
Dpa papbd skpkd 2021DiskominfoPB
 
[Otda bappenas] arah kebijakan dak tahun 2019
[Otda bappenas] arah kebijakan dak tahun 2019[Otda bappenas] arah kebijakan dak tahun 2019
[Otda bappenas] arah kebijakan dak tahun 2019vie akbar
 
Slide monev kinerja pelaksanaan anggaran kl ta 2017
Slide monev kinerja pelaksanaan anggaran kl ta 2017Slide monev kinerja pelaksanaan anggaran kl ta 2017
Slide monev kinerja pelaksanaan anggaran kl ta 2017PututWijanarko1
 

Tendances (10)

Bpkpad
BpkpadBpkpad
Bpkpad
 
Dippekade
DippekadeDippekade
Dippekade
 
Presentasi dak
Presentasi dakPresentasi dak
Presentasi dak
 
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 20182018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
 
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
 
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbd
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbd2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbd
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbd
 
Bappelitbangda
BappelitbangdaBappelitbangda
Bappelitbangda
 
Dpa papbd skpkd 2021
Dpa papbd skpkd 2021Dpa papbd skpkd 2021
Dpa papbd skpkd 2021
 
[Otda bappenas] arah kebijakan dak tahun 2019
[Otda bappenas] arah kebijakan dak tahun 2019[Otda bappenas] arah kebijakan dak tahun 2019
[Otda bappenas] arah kebijakan dak tahun 2019
 
Slide monev kinerja pelaksanaan anggaran kl ta 2017
Slide monev kinerja pelaksanaan anggaran kl ta 2017Slide monev kinerja pelaksanaan anggaran kl ta 2017
Slide monev kinerja pelaksanaan anggaran kl ta 2017
 

En vedette

Bahan paparan dirjen dikmen pada rembukas 2012
Bahan paparan dirjen dikmen pada rembukas 2012Bahan paparan dirjen dikmen pada rembukas 2012
Bahan paparan dirjen dikmen pada rembukas 2012gatothp
 
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013Abdul Hadi Ilman
 
Infant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesInfant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesAbdul Hadi Ilman
 
Bps asumsi makro apbn 2013
Bps asumsi makro apbn 2013Bps asumsi makro apbn 2013
Bps asumsi makro apbn 2013Abdul Hadi Ilman
 
FDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaFDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaAbdul Hadi Ilman
 
Manajemen aset publik kabupaten pandeglang new
Manajemen aset publik kabupaten pandeglang newManajemen aset publik kabupaten pandeglang new
Manajemen aset publik kabupaten pandeglang newIke Hanisyah
 
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013Abdul Hadi Ilman
 
Transportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaTransportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaAbdul Hadi Ilman
 
[2015-08-21] Transformasi Kelembagaan Ditjen Perbendaharaan
[2015-08-21] Transformasi Kelembagaan Ditjen Perbendaharaan[2015-08-21] Transformasi Kelembagaan Ditjen Perbendaharaan
[2015-08-21] Transformasi Kelembagaan Ditjen PerbendaharaanAhmad Abdul Haq
 
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2Abdul Hadi Ilman
 
Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanSkripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanMarobo United
 
Ice breaking reflektif_keba
Ice breaking reflektif_kebaIce breaking reflektif_keba
Ice breaking reflektif_kebaanita sriwaty
 
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanProposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanMarobo United
 

En vedette (13)

Bahan paparan dirjen dikmen pada rembukas 2012
Bahan paparan dirjen dikmen pada rembukas 2012Bahan paparan dirjen dikmen pada rembukas 2012
Bahan paparan dirjen dikmen pada rembukas 2012
 
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
 
Infant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesInfant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN Countries
 
Bps asumsi makro apbn 2013
Bps asumsi makro apbn 2013Bps asumsi makro apbn 2013
Bps asumsi makro apbn 2013
 
FDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaFDI and growth in Indonesia
FDI and growth in Indonesia
 
Manajemen aset publik kabupaten pandeglang new
Manajemen aset publik kabupaten pandeglang newManajemen aset publik kabupaten pandeglang new
Manajemen aset publik kabupaten pandeglang new
 
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
 
Transportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaTransportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesia
 
[2015-08-21] Transformasi Kelembagaan Ditjen Perbendaharaan
[2015-08-21] Transformasi Kelembagaan Ditjen Perbendaharaan[2015-08-21] Transformasi Kelembagaan Ditjen Perbendaharaan
[2015-08-21] Transformasi Kelembagaan Ditjen Perbendaharaan
 
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
 
Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanSkripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
 
Ice breaking reflektif_keba
Ice breaking reflektif_kebaIce breaking reflektif_keba
Ice breaking reflektif_keba
 
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanProposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
 

Similaire à Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013

Pemetaan Keuangan Daerah
Pemetaan Keuangan DaerahPemetaan Keuangan Daerah
Pemetaan Keuangan Daerahinfosanitasi
 
Materi acara TL WISMP Sentul bogor.pptx
Materi acara TL WISMP Sentul bogor.pptxMateri acara TL WISMP Sentul bogor.pptx
Materi acara TL WISMP Sentul bogor.pptxMakhyaAmoed
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN9elevenStarUnila
 
1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdf1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdfsuharlina1
 
Komponen apbn indonesia
Komponen apbn indonesiaKomponen apbn indonesia
Komponen apbn indonesiaAgus Subegjo
 
Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013
Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013
Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013Kang Margino
 
Assalamualiakum wr wb
Assalamualiakum wr wbAssalamualiakum wr wb
Assalamualiakum wr wbfiraspermana
 
LAPORAN REALISASI APB DESA 2016
LAPORAN REALISASI APB DESA 2016LAPORAN REALISASI APB DESA 2016
LAPORAN REALISASI APB DESA 2016udhi purnomo
 
Ppt tekno siak
Ppt tekno siakPpt tekno siak
Ppt tekno siakayudewani
 
Arahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimArahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimGalih Putro
 
17. Pejabat pengelola keuangand daerah
17. Pejabat pengelola keuangand daerah17. Pejabat pengelola keuangand daerah
17. Pejabat pengelola keuangand daerahkabupaten_pakpakbharat
 
JPS Gemilang Pemprov NTB.pdf
JPS Gemilang Pemprov NTB.pdfJPS Gemilang Pemprov NTB.pdf
JPS Gemilang Pemprov NTB.pdfGdeAdnyana1
 
Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10
Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10
Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10khoiril anwar
 
Ekspose Pidato Pd Tim Verifikasi Lppd 7 5 09
Ekspose Pidato Pd Tim Verifikasi Lppd 7 5 09Ekspose Pidato Pd Tim Verifikasi Lppd 7 5 09
Ekspose Pidato Pd Tim Verifikasi Lppd 7 5 09Sigit Pramulia
 
04. KEMENDIKBUD RAKORNAS APIP di BPKP Rabu 23 Maret 2016.pptx
04. KEMENDIKBUD RAKORNAS APIP di BPKP Rabu 23 Maret 2016.pptx04. KEMENDIKBUD RAKORNAS APIP di BPKP Rabu 23 Maret 2016.pptx
04. KEMENDIKBUD RAKORNAS APIP di BPKP Rabu 23 Maret 2016.pptxGiGi702217
 

Similaire à Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013 (20)

Pemetaan Keuangan Daerah
Pemetaan Keuangan DaerahPemetaan Keuangan Daerah
Pemetaan Keuangan Daerah
 
Materi acara TL WISMP Sentul bogor.pptx
Materi acara TL WISMP Sentul bogor.pptxMateri acara TL WISMP Sentul bogor.pptx
Materi acara TL WISMP Sentul bogor.pptx
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN
 
1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdf1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdf
 
Komponen apbn indonesia
Komponen apbn indonesiaKomponen apbn indonesia
Komponen apbn indonesia
 
Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013
Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013
Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013
 
Assalamualiakum wr wb
Assalamualiakum wr wbAssalamualiakum wr wb
Assalamualiakum wr wb
 
LAPORAN REALISASI APB DESA 2016
LAPORAN REALISASI APB DESA 2016LAPORAN REALISASI APB DESA 2016
LAPORAN REALISASI APB DESA 2016
 
Ppt tekno siak
Ppt tekno siakPpt tekno siak
Ppt tekno siak
 
DIPA-2022.pdf
DIPA-2022.pdfDIPA-2022.pdf
DIPA-2022.pdf
 
Arahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimArahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltim
 
17. Pejabat pengelola keuangand daerah
17. Pejabat pengelola keuangand daerah17. Pejabat pengelola keuangand daerah
17. Pejabat pengelola keuangand daerah
 
1616133896.pdf
1616133896.pdf1616133896.pdf
1616133896.pdf
 
JPS Gemilang Pemprov NTB.pdf
JPS Gemilang Pemprov NTB.pdfJPS Gemilang Pemprov NTB.pdf
JPS Gemilang Pemprov NTB.pdf
 
DIPA2022.pdf
DIPA2022.pdfDIPA2022.pdf
DIPA2022.pdf
 
2022-01-018.09-567495-11-014-2-00.pdf
2022-01-018.09-567495-11-014-2-00.pdf2022-01-018.09-567495-11-014-2-00.pdf
2022-01-018.09-567495-11-014-2-00.pdf
 
DIPA+POK 2022.pdf
DIPA+POK 2022.pdfDIPA+POK 2022.pdf
DIPA+POK 2022.pdf
 
Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10
Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10
Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10
 
Ekspose Pidato Pd Tim Verifikasi Lppd 7 5 09
Ekspose Pidato Pd Tim Verifikasi Lppd 7 5 09Ekspose Pidato Pd Tim Verifikasi Lppd 7 5 09
Ekspose Pidato Pd Tim Verifikasi Lppd 7 5 09
 
04. KEMENDIKBUD RAKORNAS APIP di BPKP Rabu 23 Maret 2016.pptx
04. KEMENDIKBUD RAKORNAS APIP di BPKP Rabu 23 Maret 2016.pptx04. KEMENDIKBUD RAKORNAS APIP di BPKP Rabu 23 Maret 2016.pptx
04. KEMENDIKBUD RAKORNAS APIP di BPKP Rabu 23 Maret 2016.pptx
 

Plus de Abdul Hadi Ilman

9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptxAbdul Hadi Ilman
 
9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptxAbdul Hadi Ilman
 
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxSpeaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxAbdul Hadi Ilman
 
How to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfHow to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfAbdul Hadi Ilman
 
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxBimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxAbdul Hadi Ilman
 
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahPeran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahAbdul Hadi Ilman
 
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Abdul Hadi Ilman
 
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityMacroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityAbdul Hadi Ilman
 
Post crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaPost crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaAbdul Hadi Ilman
 
How does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthHow does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthAbdul Hadi Ilman
 
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalProspek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalAbdul Hadi Ilman
 

Plus de Abdul Hadi Ilman (18)

9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptx
 
9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx
 
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxSpeaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
 
How to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfHow to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdf
 
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxBimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
 
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahPeran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
 
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
 
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityMacroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
 
Post crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaPost crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesia
 
How does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthHow does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growth
 
Korean history
Korean historyKorean history
Korean history
 
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
 
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
 
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
 
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
 
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
 
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalProspek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
 

Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013

  • 1. Kementerian Keuangan Republik Indonesia Integritas ● Proferionalisme ● Sinergi ● Pelayanan ● Kesempurnaan
  • 2. ALUR PEMBAHASAN A. PENDAHULUAN 1. Visi dan Misi 2. Organisasi dan SDM 3. Strategi dan Arah Kebijakan 4. Balanced Scorecard TA 2012 B. PAGU ANGGARAN 2013 1. Program/Kegiatan Prioritas TA 2013 2. Anggaran Kemenkeu TA 2013 C. REALOKASI ANGGARAN 2012 1. Penyerapan Anggaran TA 2012 (per 31 Agustus) 2. Realokasi dan Refocusing Anggaran TA 2012 2
  • 3. VISI & MISI KEMENTERIAN KEUANGAN VISI MISI FISKAL MISI KEKAYAAN MISI PASAR MODAL MISI PENGUATAN NEGARA DAN LEMBAGA KELEMBAGAAN KEUANGAN Mengembangkan Mewujudkan Mewujudkan industri • Membangun dan Mengembangkan Kebijakan Fiskal yang : pengelolaan pasar modal dan Organisasi Berlandaskan Administrasi kekayaan negara lembaga keuangan non Publik Sesuai dengan Tuntutan • Sehat, yang optimal sesuai bank sebagai Masyarakat; • Berkelanjutan, dengan azas penggerak dan penguat • Membangun dan Mengembangkan SDM • Hati-hati fungsional, kepastian perekonomian nasional yang Amanah, Profesional, Berintegritas (Prudent), dan hukum, transparan, e yang tangguh dan Tinggi dan Bertanggung Jawab; • Bertanggungjawab fisien, dan berdaya saing global. • Membangun dan Mengembangkan bertanggungjawab. Teknologi Informasi Keuangan yang Modern dan Terintegrasi serta Sarana dan Prasarana Strategis Lainnya. 3
  • 6. UNIT ORGANISASI DAN SATUAN KERJA KEMENTERIAN KEUANGAN Satker Satker No Unit Total Satker Kantor Pusat Kantor Daerah 1. SETJEN 10 19 29 2. ITJEN 1 - 1 3. DJA 1 - 1 4. DJP 2 570 572 5. DJBC 1 142 143 6. DJPK 1 - 1 7. DJPU 1 - 1 8. DJPB 4 207 211 9. DJKN 1 87 88 10. BAPEPAM - LK 1 -- 1 11. BPPK 8 12 20 12. BKF 1 - 1 JUMLAH 32 1.037 1.069 6
  • 7. JUMLAH PEGAWAI KEMENTERIAN KEUANGAN NO UNIT SD SMP SMA D1/D2/D3 D4/S1 S2 S3 JUMLAH 1 SETJEN 27 32 438 848 1.135 268 12 2.760 2 ITJEN 2 4 65 183 219 103 0 576 3 DJA 1 3 65 185 376 163 1 794 4 DJP 23 44 4.411 10.222 11.916 4.594 43 31.253 5 DJBC 73 370 3.055 3.757 2.263 650 8 10.176 6 DJPK 2 2 26 114 188 108 3 443 7 DJPU 1 1 9 60 170 82 2 325 8 DJPB 101 281 3.324 2.518 2.570 270 2 9.066 9 DJKN 19 40 817 1.147 1.351 166 3 3.543 10 BAPEPAM-LK 8 9 125 157 580 157 0 1.036 11 BPPK 11 34 176 445 397 144 10 1.217 12 BKF 3 5 36 96 168 133 9 450 JUMLAH 271 825 12.547 19.732 21.333 6.838 93 61.639 7
  • 8. JUMLAH PEGAWAI KEMENTERIAN KEUANGAN WAKIL ESELON ESELON ESELON ESELON ESELON FUNGSIONAL NO UNIT JUMLAH MENTERI I II III IV V / PELAKSANA 1 SETJEN 2 6 16 94 273 0 2.369 2.760 2 ITJEN 0 1 8 5 28 0 534 576 3 DJA 0 1 9 42 161 0 581 794 4 DJP 0 1 47 552 4.013 0 26.640 31.253 5 DJBC 0 1 28 196 1.037 794 8.120 10.176 6 DJPK 0 1 5 25 97 0 315 443 7 DJPU 0 0 5 23 89 0 208 325 8 DJPB 0 1 34 322 1.368 0 7.341 9.066 9 DJKN 0 1 27 186 786 0 2.543 3.543 BAPEPAM- 10 0 1 16 53 149 0 817 1.036 LK 11 BPPK 0 1 8 42 74 0 1.092 1.217 12 BKF 0 1 7 29 107 0 306 450 JUMLAH 2 16 210 1.569 8.182 794 50.866 61.639 8
  • 10. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN SEKTOR KEUANGAN NEGARA (sesuai dengan Renstra 2010 - 2014) Penyeimbangan antara • Penerimaan negara yang meningkat dan belanja negara yang efisien dengan tetap peningkatan alokasi mengupayakan pemberian stimulus fiskal 1 anggaran dengan secara terbatas upaya untuk • Pembiayaan defisit anggaran yang tidak memantapkan menyebabkan berkurangnya pembiayaan kesinambungan fiskal sektor swasta (crowding out effect) • Reformasi kebijakan dan administrasi Peningkatan perpajakan dan kepabeanan, 2 penerimaan negara • PNBP yang terkelola secara optimal baik dari jenisnya maupun perbaikan administrasinya 10
  • 11. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN SEKTOR KEUANGAN NEGARA (sesuai dengan Renstra 2010 - 2014) • Kewenangan antara Pemerintah Pusat dan daerah dapat dipisahkan secara jelas yang Peningkatan efektivitas diikuti dengan pendanaannya 3 dan efisiensi • Realokasi belanja negara agar lebih terarah pengeluaran negara dan tepat sasaran • Sistem pengadaan barang/jasa pemerintah yang lebih baik Stok pinjaman luar negeri yang menurun, baik 4 Peningkatan relatif terhadap PDB maupun absolut. Untuk pengelolaan pinjaman pinjaman dalam negeri, diupayakan tetap adanya pemerintah ruang gerak yang cukup pada sektor swasta 11
  • 12. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN SEKTOR KEUANGAN NEGARA (sesuai dengan Renstra 2010 - 2014) Percepatan fungsi intermediasi dan • Perbankan dan pasar modal syariah yang penyaluran dana berkembang masyarakat, termasuk • Diversifikasi sumber pendanaan melalui LKBB 5 peningkatan akses • Perluasan cakupan pelayanan lembaga jasa lembaga jasa keuangan keuangan terutama untuk sektor UMKM (LJK) kepada • Pengembangan infrastruktur pendukung LJK masyarakat miskin • Risiko sistemik di sektor keuangan dapat dicegah melalui: (1) pemantapan koordinasi kebijakan fiskal dan moneter, (2) implementasi konsep Jaring Pengaman Sistem Keuangan 6 Peningkatan ketahanan • kinerja dan stabilitas industri LJK yang mantap sektor keuangan melalui: (1) Penerapan standar internasional terutama untuk pengaturan dan pengawasan industri jasa-jasa keuangan, (2) Perkuatan kualitas manajemen dan operasional LJK, (3) Perkuatan perlindungan bagi konsumen LJK 12
  • 13. DAFTAR 12 PROGRAM KEMENTERIAN KEUANGAN UNIT PROGRAM KEGIATAN Pembinaan, Koordinasi Dan Dukungan Manajerial Serta Pelaksanaan SETJEN 17 Tugas Lainnya Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian ITJEN 4 Keuangan DJA Pengelolaan Anggaran Negara 7 DJP Peningkatan dan Pengamanan Penerimaan Pajak 16 Pengawasan, Pelayanan, dan Penerimaan Di Bidang Kepabeanan dan DJBC 16 Cukai Peningkatan Pengelolaan Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah DJPK 5 Pusat dan Pemerintahan Daerah DJPU Pengelolaan dan Pembiayaan Utang 6 DJPB Pengelolaan Perbendaharaan Negara 10 Pengelolaan Kekayaan Negara , Penyelesaian Pengurusan Piutang DJKN 10 Negara dan Pelayanan Lelang Pengaturan , Pembinaan dan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga BAPEPAM-LK 13 Keuangan Non Bank BPPK Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Keuangan 9 BKF Perumusan Kebijakan Fiskal 6 13
  • 15. Balanced Scorecard TA 2012 VISI Menjadi pengelola keuangan dan kekayaan negara yang dipercaya, akuntabel, dan terbaik di tingkat regional untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan Stakeholder Perspective KK-3 KK-7 KK-2 Pembiayaan dalam KK-5 KK-6 Industri KK-1 KK-4 Perencanaan dan jumlah yang Perimbangan Pengelolaan pasar modal dan Pendapatan Utilisasi pelaksanaan cukup, aman, dan keuangan yang keuangan jasa keuangan negara yang kekayaan negara belanja negara efisien bagi adil dan negara yang non bank yang optimal yang optimal yang optimal kesinambungan transparan akuntabel stabil, tahan uji fiskal dan likuid Perspective Customer KK-8 Tingkat kepuasan pengguna layanan yang tinggi Perumusan Pengelolaan dan Pengembangan Pengawasan dan Perspective Penegakan Hukum Internal Process KK-10 KK-9 KK-11 Pelaksanaan pengelolaan KK-12 Kajian dan rumusan Peningkatan edukasi keuangan dan kekayaan Pengawasan dan kebijakan yang masyarakat dan negara yang efektif dan penegakan hukum yang berkualitas pelaku ekonomi efisien efektif and Growth Perspective SDM Organisasi TIK Anggaran Learning KK-16 KK-14 KK-15 KK-13 Pembentukan SDM yang ` Penataan Perwujudan TIK Pelaksanaan anggaran yang organisasi yang yang terintegrasi berkompetensi tinggi optimal adaptif dan andal 15
  • 16. Sasaran Strategis dan IKU Kemenkeu Stakeholder Perspective KK-3 Pembiayaan dalam KK-2 KK-4 KK-1 jumlah yang Perencanaan dan Utilisasi Pendapatan negara cukup, aman, dan pelaksanaan kekayaan yang optimal efisien bagi belanja negara yang negara yang kesinambungan fiskal optimal optimal KK-1.1 Jumlah pendapatan KK-2.1 Persentase dana blokir KK- 3.1 Persentase pemenuhan KK-4.1 Nilai kekayaan negara (tanda bintang) (DJA) target pembiayaan melalui utang negara yang diutilisasi KK-1.1.1 Jumlah penerimaan KK-2.2 Persentase yang cukup (DJPU) (DJKN) pajak (DJP) penyerapan belanja negara KK-3.2 Persentase pencapaian KK-1.1.2 Jumlah Penerimaan dalam DIPA K/L target effective cost Bea dan Cukai (DJBC) (DJPB) (DJPU) KK-1.1.3 Jumlah PNBP nasional (DJA) KK-7 KK-5 KK-6 Industri Perimbangan Pengelolaan pasar modal dan jasa keuangan yang adil keuangan negara keuangan non bank yang dan transparan yang akuntabel stabil, tahan uji dan likuid KK-5.1 Indeks pemerataan KK-6.1 Indeks jumlah LK K/L KK-7.1 Rata-rata tingkat kesehatan perusahaan keuangan antar-daerah dan LK BUN yang andal efek, asuransi, dan pembiayaan (Bapepam-LK) (DJPK) dengan opini audit yang baik KK-7.2 Persentase nilai transaksi perusahaan efek KK-5.2 Persentase ketepatan (DJPB) yang tidak memenuhi persyaratan minimum jumlah penyaluran dana KK-6.2 Rata-rata indeks opini MKBD yang berpotensi mengganggu transfer ke daerah(DJPK) BPK RI atas LK BA 15, LK perdagangan saham di Bursa (Bapepam-LK) KK-5.3 Persentase Perda BUN, dan LK BA 999 (ITJEN) PDRD yang sesuai dengan peraturan perundang- undangan (DJPK) 16
  • 17. Sasaran Strategis dan IKU Kemenkeu KK-8 Tingkat kepuasan Perspective pengguna layanan Customer yang tinggi KK-8.1 Indeks kepuasan pengguna layanan (SETJEN, DJA, DJP, DJBC, DJPB, DJKN, DJPK, DJP U, Bapepam-LK, Koord:SETJEN) KK-10 KK-9 KK-11 KK-12 Pelaksanaan pengelolaan Kajian dan rumusan Peningkatan edukasi Pengawasan dan keuangan dan kekayaan kebijakan yang masyarakat dan penegakan hukum negara yang efektif dan berkualitas pelaku ekonomi yang efektif efisien KK-9.1 Deviasi proyeksi KK-10.1 Rata-rata persentase KK-11.1 Tingkat KK-12.1 Rata-rata persentase Internal Process indikator ekonomi makro (BKF) realisasi janji layanan unggulan efektivitas edukasi dan kepatuhan dan penegakan Perspective KK-9.2 Deviasi proyeksi APBN (DJA, DJP, DJBC, DJPB, DJKN, DJPK, D komunikasi (seluruh hukum (BKF) JPU, Bapepam-LK) unit eselon I, kecuali (DJP, DJBC, DJKN, DJPK, DJPB, KK-9.3 Deviasi proyeksi exercise KK-10.2 Persentase tingkat akurasi Setjen, Itjen dan BPPK) Bapepam-LK) I-account (DJA) perencanaan kas (DJPB) KK-12.2 Indeks ketepatan KK-9.4 Deviasi penetapan dana KK-10.3 Persentase pemenuhan waktu penyelesaian tindak transfer ke daerah (DJPK) target risiko portofolio utang (DJPU) lanjut Instruksi Presiden KK-9.5 Jumlah kebijakan dalam KK-10.4 Penyelesaian LKPP dan (Seluruh Unit Eselon I, koord: rangka peningkatan penerimaan Rancangan UU PPAPBN secara tepat Itjen) negara waktu (DJPB) KK-12.3 Persentase ketepatan (BKF dan DJA) KK-10.5 Persentase penyelesaian pola penarikan dana DIPA K/L BMN Kemenkeu yang bermasalah (DJPB) dengan kategori rusak berat (DJKN) 17
  • 18. Sasaran Strategis dan IKU Kemenkeu Learning and Growth Perspective KK-13 KK-16 KK-14 KK-15 Pembentukan SDM Pelaksanaan Penataan Perwujudan TIK yang anggaran yang organisasi yang yang terintegrasi berkompetensi optimal adaptif dan andal tinggi KK-13.1 Persentase pejabat KK-14.1 Persentase KK-15.1 Persentase KK-16.1 Persentase yang telah memenuhi standar mitigasi risiko yang selesai integrasi TIK Penyerapan DIPA kompetensi jabatannya dijalankan. Kemenkeu (Setjen) (Setjen) (seluruh unit eselon I) (Setjen) KK-13.2 Persentase diklat yang KK-14.2 Indeks reformasi KK-15.2 Persentase berkontribusi terhadap birokrasi (seluruh unit akurasi data SIMPEG peningkatan kompetensi eselon I, koord: Itjen) (seluruh unit eselon (BPPK) KK- 14.3 Indeks kepuasan I, Koord. Setjen) KK-13.3 Rasio jam pelatihan pegawai (seluruh unit pegawai dibandingkan jam eselon I) kerja (BPPK) KK-14.4 Persentase policy recommendation hasil pengawasan yang ditindaklanjuti (Seluruh unit eselon I, Koord: Itjen) 18
  • 20. 1 TEMA PEMBANGUNAN DALAM RKP 2013 “Memperkuat Perekonomian Domestik Bagi Peningkatan dan Perluasan Kesejahteraan Rakyat”
  • 21. 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2 Pendidikan 3 Kesehatan 4 Penanggulangan Kemiskinan 5 Ketahanan Pangan Prioritas Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II 6 Infrastruktur 2009-2014 7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha 8 Energi 9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca konflik 11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi 1 Bidang Politik, Hukum, Keamanan Prioritas Lainnya 2 Bidang Perekonomian 3 Kesejahteraan Rakyat 21
  • 22. Peranan Kementerian Keuangan dalam mendukung Prioritas ini dijabarkan pada Substansi Inti: • Otonomi Daerah Penataaan otonomi daerah melalui: Peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan daerah; • Regulasi Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundangan di tingkat pusat maupun daerah hingga tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan, diantaranya penyelesaian kajian 12.000 peraturan daerah. 22
  • 23. Peranan Kementerian Keuangan dalam mendukung Prioritas ini dijabarkan pada Substansi Inti: Investasi, Pembiayaan, dan Subsidi Dorongan untuk investasi pangan, pertanian, dan industri perdesaan berbasis produk lokal oleh pelaku usaha dan pemerintah, penyediaan pembiayaan yang terjangkau, serta sistem subsidi yang menjamin ketersediaan benih varietas unggul yang teruji, pupuk, teknologi dan sarana pasca panen yang sesuai secara tepat waktu, tepat jumlah, dan terjangkau. 23
  • 24. Peranan Kementerian Keuangan dalam mendukung Prioritas ini dijabarkan pada Substansi Inti: • Logistik Nasional Pengembangan dan penetapan sistem logistik nasional yang menjamin kelancaran arus barang dan mengurangi biaya transaksi/ekonomi biaya tinggi; • Sistim Informasi Beroperasinya secara penuh National Single Window (NSW) untuk impor (sebelum Januari 2010) dan ekspor. Percepatan realisasi proses penyelesaian Bea Cukai di luar pelabuhan dengan implementasi tahap pertama Customs Advanced Trade System (CATS) di Dry Port Cikarang; • Kawasan Ekonomi Khusus Pengembangan KEK di lima lokasi melalui skema Public – Private Partnership sebelum 2012. 24
  • 25. 2 PROGRAM UNGGULAN
  • 26. 2 PROGRAM UNGGULAN 2.1 PEMBANGUNAN SISTEM TIK YANG TERINTEGRASI
  • 27. PEMBANGUNAN SISTEM TIK YANG TERINTEGRASI • Pengelolaan TIK dilakukan sendiri-sendiri oleh unit eselon-I • Sebagian besar sistem informasi dibangun “in-house” dan memiliki keterbatasan berkaitan dengan a.l. skalabilitas, realibilitas • Tata kelola & infrastruktur TIK belum memenuhi best practise SISTEM INFORMASI CORE DJA DJPB DJPK DJPU DJKN DJP DJBC BAPEPAM-LK Budgeting Spending Authority Monitoring Debt Fixed Asset SIDJP SKP Impor SI PasarModal & LK Virement Virement Report Bond Claim SKP Ekspor SIPMOD MonEv Payment Auction SISMIOP SKP Manifest Receipt AproWeb BC2.3 Non-Tax Cash SKP Cukai BA999.07/08 BA999.04/99 BA999.05 BA999.01/02 BA999..03 INFRA INFRA INFRA INFRA INFRA INFRA INFRA INFRA STRUKTUR STRUKTUR STRUKTUR STRUKTUR STRUKTUR STRUKTUR STRUKTUR STRUKTUR 27
  • 28. ROADMAP TIK Integrasi Sistem IFMIS* Konsolidasi < 2014 ~ 2015 > Penyiapan Resource DC - DRC Integration 2014 < 2012 ~ 2013 > • Integrasi Sistem Informasi Integrated D/C Tahap II relocation 2012 • Migrasi DC < 2011 > • Penyiapan Gedung DC & DRC • Konsolidasi Infrastruktur 2015 2011 • Pembangunan DC • Operasional DC-DRC • Operasional DC Gedung Syafrudin P. • Penyiapan Perangkat Integrasi • Operasional IFMIS • BIA Tahap II Rp355,99 M • Pembangunan DRC 2013 *IFMIS : Integrated • Integrasi Sistem Informasi Financial Surabaya Management • Penyiapan Perangkat Tahap I Information Integrasi Tahap I • Pembangunan Gedung DC System Rp328,84 M • Operasional DRC Balikpapan Rp325,76 M 28
  • 29. 2 PROGRAM UNGGULAN 2.2 PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK
  • 30. TRANSFORMASI DJP  Kebijakan, Standardisasi dan Bimbingan Teknis, Penggalian Potensi, Pelaksanaan di Bidang Analisis dan Evaluasi Penerimaan Perpajakan hasil tindak lanjut Kegiatan Potensi, Sensus pada sektor : Kepatuhan, • Sektor Pertambangan • Sektor Perkebunan Penerimaan dan • Sektor Real Estate / Properti Ekstensifikasi • Sektor Otomotif Perpajakan • Sektor Asuransi • Sektor Bendaharawan • WP Orang Pribadi Berbasis Profesi  Kebijakan Peningkatan Ekstensifikasi Sebagai Bidang Penunjang Penerimaan Pajak yang Optimal Penunjang Rp 8,51 Miliar Penerimaan Pengembangan  Pengembangan Aplikasi berbasis Web (Approweb) Aplikasi Pengembangan Aplikasi Benchmark Perpajakan Perpajakan   Pengembangan Aplikasi Profil Instansi Vertikal (Pro-IV) Modern  Pengembangan Aplikasi eTax Invoice  Otomasi Mapping Potensi Pajak Nasional  Sinkronisasi e-KTP (NIK) dan NPWP  Sinkronisasi Sistem Kliring Nasional (SKN) antara Bank Indonesia dan Modul Penerimaan Negara (MPN)  Pembenahan Sistem Administrasi PPN pada: • Program dan Kegiatan Pengukuhan PKP • Program dan Kegiatan Pengawasan Penerbitan Faktur Pajak • Program dan Kegiatan Pengawasan Pengkreditan dan Pelaporan Faktur Pajak  Sarana dan Prasarana Perangkat Teknologi Informasi 30 Rp 249,80 Miliar
  • 31. TRANSFORMASI DJP  Menggerakkan seluruh element masyarakat untuk mendukung kebijakan Direktur Jenderal Revitalisasi Pajak Bidang Pusat  Meningkatkan kegiatan Media Management Penanganan dalam berbagai bentuk untuk mendukung Kehumasan Krisis DJP kegiatan kehumasan Direktorat Jenderal Pajak  Optimalisasi fungsi Situs Pajak untuk mendukung kegiatan kehumasan Direktorat Jenderal Pajak  Mengintensifkan Komunikasi Internal terkait pemberian informasi kepada pegawai melalui media internal Rp 85,03 Miliar Peningkatan, Bidang Pembinaan  Mengoptimalkan Whistle Blower System SDM dan  Strategi dan Perencaan Sistem Investigasi dan Internal Kelembagaan Pengawasan  Internisalisasi Kepatuhan SDM  Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Aparat Pengawasan  Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Aparat Pengawasan Rp 13,75 Miliar 31 31
  • 32. PENERIMAAN PAJAK Triliun Rupiah 1031,7 T 1,100.0 885,1 T 1,000.0 Rp33,7 T 900.0 Rp35,3 T 800.0 Rp423,7 T 700.0 425,3 T Rp336,1 T 600.0 500.0 Rp32,4 T 400.0 Rp154,5 T 300.0 Rp513,7 T Rp574,3 T 200.0 Rp238,4 T 100.0 0.0 2007 2012 APBN-P 2013 RAPBN PPh PPN & PPnBM PBB & Pajak Lainnya 32
  • 33. 2 PROGRAM UNGGULAN 2.3 PENINGKATAN PENERIMAAN KEPABEANAN & CUKAI PENINGKATAN FUNGSI FASILITASI & REGULASI
  • 34. TRANSFORMASI DJBC  Pemberian Jalur Prioritas Trade  Pengembangan Sistim Otomasi Kepabeanan*) Facilitator  Sistim Pembayaran Elektronik/ Online  Penyempurnaan Website DJBC Industrial  Kawasan Berikat, Gudang Berikat, KPPT  Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Assistance  Fasilitas impor Mesin, Barang Modal,Bahan Baku Bidang  Fasilitas Pembebasan BM Industri Tertentu Kepabeanan Revenue  Optimalisasi Penerimaan Negara Collector  Optimalisasi Penagihan Tunggakan  Penyempurnaan Administrasi Penerimaan Community  Penanggulangan Penyelundupan Protector - Rehabilitasi & Reposisi Kapal Patroli - Pengawasan Penyelundupan. Modus Antar Pulau - Koordinasi dengan Instansi lain - Operasi/ Patroli bersama  Penanggulangan Pelanggaran Kepabeanan - Registrasi Importir - Risk Management & Selectivity - Pengembangan Database Harga - Database Intelijen dan CIS - Optimalisasi Post Clearance Audit - Penyempurnaan Sistim Verifikasi Dokumen - Optimalisasi Penggunaan Hi-Co Scan X-Ray 34
  • 35. TRANSFORMASI DJBC  Optimalisasi Penerimaan Cukai Penerimaan  Penyempurnaan Administrasi Penerimaan Bidang Cukai  Peningkatan Pelayanan Permintaan Pita Cukai  Pemberian Ijin NPPBKC Pelayanan  Fasilitas Penundaan Pembayaran Cukai  Program Otomasi Pelayanan Cukai  Pengawasan Peredaran BKC tanpa Pita Cukai Pengawasan  Pengawasan Peredaran BKC dengan Pita Cukai Palsu  Program peningkatan integritas pegawai  Program peningkatan kemampuan teknis Bidang SDM  Penyempurnaan Kode Etik dan Perilaku  Pembentukan Komite Kode Etik SDM dan  Diklat berbasis kinerja Kelembagaan  Pembentukan Unit Kepatuhan Internal  Penetapan SOP Layanan Unggulan Kelembagaan  Evaluasi dan konsep Reorganisasi DJBC (Kantor Modern; 2012-2014 76 Kantor)  Office-automation & sistim administrasi  Penyediaan Saluran Pengaduan 35
  • 36. ALOKASI PAGU TRANSFORMASI DJBC Dalam miliar rupiah Trade Pengembangan Sistim Otomasi Facilitator Kepabeanan dan Cukai 133,49 Community Protector  Penanggulangan Penyelundupan 237,67  Penanggulangan Pelanggaran Kepabeanan dan Cukai 36
  • 37. PENERIMAAN KEPABEAN DAN CUKAI Triliun Rupiah 147,2 T 150.0 131,2 T Rp31,7 T 120.0 Rp23,2 T Rp26,5 T Rp24,7 T 90.0 65,6 T Rp4,2 T 60.0 Rp16,7 T Rp83,3 T Rp89,0 T 30.0 Rp44,7 T 0.0 2007 2012 APBN-P 2013 RAPBN Cukai Bea Masuk Bea Keluar 37
  • 38. 2 PROGRAM UNGGULAN 2.4 SPAN (SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA)
  • 39. Upaya Peningkatan Kualitas Penganggaran dan Perbendaharaan Memperbaiki kualitas kebijakan pengelolaan anggaran & belanja negara; Memperbaiki tata kelola perencanaan & penyusunan anggaran; Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan belanja negara; Modernisasi sistem pengelolaan anggaran dan belanja negara. 39
  • 40. SASARAN STRATEGIS HIERARKI PENGELOLAAN KRITERIA LEVEL 1 MANAJEMEN FRAME WORK LEVEL 2 MANAJEMEN LEVEL 3 MANAJEMEN PEMAKAIAN SUMBER DAYA TRANSPARAN AKUNTABEL SASARAN ALOKASI OPERASIONAL FISKAL YG OPTIMAL SUMBER DAYA (EFISIENSI) MANAJEMEN FISKAL BUDGET GOALS BUDGET REALISM ANGGARAN YG KOMPREHENSIF INFORMASI KONTROL TRANSPARANSI & AKUNTBILITAS BUDGET CONTROL Semua kegiatan sejak proses PENYUSUNAN PENYUSUNAN pengadaan ANGGARAN YANG ANGGARAN YANG sampai BIAYA PER BIAYA PER PEMAKAIAN PEMAKAIAN DISIPLIN DAN DISIPLIN DAN dengan INFORMASI INFORMASI TRANSAKSI TRANSAKSI SISTEM SISTEM SPAN MEMUNGKINKAN MEMUNGKINKAN MUTAKHIR MUTAKHIR YANG TER- YANG TER- YANG TER- YANG TER- berakhirnya manfaat SIMULASI SIMULASI KENDALI KENDALI OTOMASI OTOMASI aset harus REALISASINYA DGN REALISASINYA DGN dimasukkan BERBAGAI ASUMSI BERBAGAI ASUMSI dalam SPAN 40
  • 41. TAHAPAN IMPLEMENTASI 2011 2012 2013 SPAN Pengembangan Transisional Operasional LEGACY Operasional Transisional ALOKASI Rp98,97 M Rp113,84 M Rp89,3 M PAGU Secara bertahap, sistem aplikasi legacy akan dimigrasikan ke SPAN 41
  • 42. 2 PROGRAM UNGGULAN 2.5 DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
  • 43. PROGRAM UNGGULAN DJKN Dukungan Sertifikasi BMN berupa tanah Percepatan Penyelesaian Pengurusan Piutang Negara 43
  • 44. BADAN LAYANAN UMUM 1. PUSAT INVESTASI PEMERINTAH (PIP) 2. LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN (LPDP) 3. SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA (STAN)
  • 45. 1. PUSAT INVESTASI PEMERINTAH (PIP) • Pengembangan Informasi dan Kerja Sama Luar Negeri PAGU • Investasi Pinjaman BELANJA PIP • Investasi Penyertaan Modal (termasuk Pembelian Inalum) • Investasi PPP dan Penugasan Khusus • Fasilitas Dana Geothermal Pagu Belanja non-investasi Rp 115,94 Miliar 45
  • 46. 1. PUSAT INVESTASI PEMERINTAH (PIP) (2) RENCANA INVESTASI PIP TA 2013 (dalam milyar Rupiah) URAIAN PROYEKSI RBA 2013 A. INVESTASI REGULER 611,68 Pinjaman Non Mandatori : 611,68 -Cluster A (Public Private Partnership /PPP) 100,00 -Cluster B (Infrastruktur BUMN dan Swasta) 311,68 a. Pinjaman Sektor Swasta 211,68 b. Pinjaman BUMN 100,00 -Cluster C (Infrastruktur Daerah) 200,00 Penyertaan Modal - Surat Berharga - B. INVESTASI MANDATORY 7.430,00 -Pengambilalihan Inalum 5.000,00 -Fasilitas Dana Geothermal 2.430,00 Total Portofolio Investasi (A+B) 8.041,68 46
  • 47. 2. LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN (LPDP) Alokasi Pagu : Rp 904,98 Miliar 1 • Menyiapkan pemimpin dan profesional Indonesia kelas dunia; Program Beasiswa • Memperluas akses kepada pendidikan tinggi; Dalam dan Luar • Diutamakan untuk bidang-bidang yang sesuai dengan prioritas Negeri MP3EI. 2 • Memberikan insentif bagi penelitian termasuk karya Program Beasiswa Jurnal, buku, riset dan paten; Penelitian • Mendorong semangat inovasi di kalangan intelektual dan peneliti. 3 Program Rehabilitasi • Melaksanakan penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan Fasilitas Pendidikan akibat bencana alam,. 47
  • 48. 2. LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN (LPDP) Dalam Miliar Rp TAHUN INDIKATOR 2012 2013 1 RENCANA PENYALURAN 239.47 884.31 Jumlah dana : - beasiswa untuk 3.346 orang 172.42 - beasiswa untuk 13.934 orang 728.59 - rehab fasilitas 5 unit 67.05 - rehab fasilitas 95 unit 155.72 2 BIAYA OPERASIONAL 11.82 20.67 3 RENCANA PENGGUNAAN 251.29 904.98 4 TARGET PNBP 525.46 1,208.92 - Saldo penggunaan tahun lalu 75.16 274.17 - tahun berjalan 450.30 934.75 5 RENCANA KEBUTUHAN DPPN 10,617.70 15,617.70 - tahun lalu 3,617.70 10,617.70 - tahun berjalan 7,000.00 5,000.00 48
  • 49. 2. LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN (LPDP) Dana yang diperlukan untuk TA 2013 Rp904,98 M Pagu Anggaran TA 2013 yang tersedia Rp31,14 M Usulan tambahan dari PNBP TA 2013 Rp873,84 M 49
  • 50. 3. SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA (STAN) • Prodip Keuangan Reguler Penyelenggaraan Pendidikan • Prodip Keuangan Kerjasama Prodip Keuangan • Prodip Keuangan Tugas Belajar (DIII Khusus dan DIV) Rp 84,22 Miliar 50
  • 51. ANGGARAN KEMENKEU TA 2013 - Pagu Indikatif 2013 - Pagu Anggaran 2013
  • 52. PERBANDINGAN ANGGARAN 2012, PAGU INDIKATIF 2013 dan PAGU ANGGARAN 2013 PER SUMBER DANA (dalam miliar rupiah) Unit Anggaran Pagu Indikatif Pagu Anggaran No. Eselon I TA 2012 * TA 2013 TA 2013 1 Rupiah Murni 16.761,09 17.631,10 17.781,55 2 PNBP/BLU 297,54 46,25 160,77 3 PHLN/PDN 310,07 302,58 300,68 TOTAL 17.368,70 17.979,93 18.242,99 *Pagu Kemenkeu TA 2012 per 31 Agustus 2012 52
  • 53. PERBANDINGAN ANGGARAN 2012, PAGU INDIKATIF 2013 dan PAGU ANGGARAN 2013 PER UNIT ESELON I (dalam miliar rupiah) Unit Anggaran Pagu Indikatif Pagu Anggaran No. Eselon I TA 2012 * TA 2013 TA 2013 1 SETJEN 6.810,45 7.195,46 6.854,77 2 ITJEN 94,74 98,70 110,85 3 DJA 124,39 130,73 157,10 4 DJP 5.122,32 5.202,68 5.655,17 5 DJBC 2.034,34 2.097,38 2.310,50 6 DJPK 117,46 140,00 129,29 7 DJPU 70,75 79,96 84,32 8 DJPB 1.467,02 1.545,81 1.596,79 9 DJKN 601,26 677,66 686,77 10 BAPEPAM-LK 361,10 196,11 - 11 BPPK 418,88 443,17 484,13 12 BKF 145,99 172,26 173,30 TOTAL 17.368,70 17.979,93 18.242,99 * Pagu Kemenkeu TA 2012 per 31 Agustus 2012 53
  • 54. USULAN PENAMBAHAN PAGU AKIBAT PENAMBAHAN PNBP • Berkenaan dengan Peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) BLU LPDP, pada tahun 2013 diperkirakan memperoleh pendapatan sebesar Rp1.208,92 Miliar; • Dari PNBP tersebut direncanakan untuk beasiswa, rehabilitasi fasilitas pendidikan, dan operasional LPDP sebesar Rp904,98 Miliar; • Dari rencana penggunaan PNBP Rp904,98 Miliar, dalam Pagu Anggaran TA 2013 baru tersedia sebesar Rp31,14 Miliar; • Berkenaan dengan hal tersebut, kami mengusulkan penambahan pagu anggaran LPDP sebesar Rp873,84 Miliar yang bersumber dari PNBP LPDP, sehingga pagu anggaran LPDP menjadi Rp904,98 Miliar. 54
  • 55. PAGU ANGGARAN KEMENKEU TA 2013 SETELAH TAMBAHAN PNBP LPDP (dalam miliar rupiah) Usulan Pagu Anggaran Unit Pagu Anggaran No. Penambahan Pagu TA 2013 Setelah Eselon I TA 2013 PNBP LPDP Tambahan PNBP 1 SETJEN 6.854,77 873,84 7.728,61 2 ITJEN 110,85 - 110,85 3 DJA 157,10 - 157,10 4 DJP 5.655,17 - 5.655,17 5 DJBC 2.310,50 - 2.310,50 6 DJPK 129,29 - 129,29 7 DJPU 84,32 - 84,32 8 DJPB 1.596,79 - 1.596,79 9 DJKN 686,77 - 686,77 10 BAPEPAM-LK - - - 11 BPPK 484,13 - 484,13 12 BKF 173,30 - 173,30 TOTAL 18.242,99 873,84 19.117,83 55 55 55
  • 57. Kegiatan Unggulan Sekretariat Jenderal (1/2) Alokasi Pagu : Rp 7.728,61 Miliar 1 - Penyiapan Gedung Baru untuk keperluan Data Center/ Disaster Pengintegrasian IT Recovery Center; - Melaksanakan Konsolidasi Infrastruktur IT Kemenkeu dan dukungan operasional DC-DRC; - Penyiapan Perangkat Integrasi Tahap II. Rp 325,76 Miliar 2 Reformasi Birokrasi - Penyusunan Blue Print transformasi kelembagaan Kemenkeu dan Transformasi - Internalisasi nilai-nilai Kemenkeu; Kelembagaan - Pemanfaatan Assesment Centre untuk pengembangan SDM; Kemenkeu - Penyusunan pedoman penerapan Manajemen Talenta. Rp 93,30 Miliar 57
  • 58. Kegiatan Unggulan Sekretariat Jenderal 3 Pembinaan dan koordinasi Pembinaan dan pemberian bantuan hukum: eks Badan Penyehatan pemberian bantuan Perbankan Nasional, Bank dalam Likuidasi, Sengketa Internasional, hukum Arbitrase, pemulihan aset negara Rp 7,77 Miliar 4 Pembentukan Unit Layanan Penyelenggaraan eProcurement dan Pembentukan ULP Kemenkeu di Pengadaan ibukota provinsi. Rp 6,33 Miliar 58
  • 59. Kegiatan Unggulan Inspektorat Jenderal (1/2) Alokasi Pagu : Rp 110,85 Miliar 1 - Implementasi Sistem Whistleblowing Kemenkeu Pelaksanaan - Surveilance Audit Investigasi dan - Sosialisasi Pencegahan Anti Korupsi Edukasi Anti - Audit Investigasi KKN - Examinasi LP2P dan DHK/LHKPN - Kerja sama dengan institusi penegak hukum Rp 3,63 Miliar 2 Perumusan - Penjagaan dan peningkatan kualitas Laporan Keuangan. kebijakan dan - Audit Kinerja, Audit Tematik, dan Audit Compliance pelaksanaan - Penguatan Peran Unit Kepatuhan Internal (UKI). pengawasan serta peningkatan akuntabilitas aparatur Kementerian Keuangan Rp 25,57 Miliar 59
  • 60. Kegiatan Unggulan Inspektorat Jenderal (2/2) 3 Pelaksanaan - Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Program - Pelaksanaan Pengawasan yang memberi nilai tambah Transformasi Pengawasan melalui antara lain Audit Kinerja, Audit Tematik, Audit Compliance, Kajian, Monitoring, dan Evaluasi yang fokus pada kegiatan yang memiliki risiko tinggi Rp 3,31 Miliar 4 - Pengembangan e-LP2P Dukungan - Pelaksanaan koordinasi Aparat Pengawasan Internal manajemen dan Pemerintah (APIP) dukungan teknis - Persiapan pembentukan unit IT Audit lainnya - Pengembangan audit teknologi informasi Inspektorat Jenderal Rp 78,34 Miliar 60
  • 61. Kegiatan Unggulan Ditjen Anggaran (1/4) Alokasi Pagu : Rp 157,10 Miliar 1 Kegiatan Pengelolaan – Exercise dan Penyusunan SEB Pagu Indikatif Anggaran – Exercise dan Penyusunan KMK Pagu Anggaran Belanja – Penyusunan SE Alokasi Anggaran Pemerintah – Penyusunan RPMK Pengelolaan BA BUN Pusat Rp 7,00 Miliar 2 Kegiatan – Penyusunan Laporan Keuangan BSBL Penyusunan dan – Sosialisasi Penyusunan Laporan Keuangan BSBL Penyampaian – Pelatihan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Bendahara Laporan Keuangan Belanja Subsidi Umum Negara (SA BUN) dan Belanja Lainnya (BSBL) Rp 2,20 Miliar 61
  • 62. Kegiatan Unggulan Ditjen Anggaran (2/4) 3 - Koordinasi Perumusan NK dan RAPBN beserta RUU APBN. - Penyusunan NK dan RUU APBNP Penyusunan - Penyusunan Model Pendapatan Negara Rancangan - Koordinasi Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat untuk APBN Mendukung Pencapaian Sasaran Pembangunan Nasional - Penyusunan Kajian Kebijakan Subsidi - Pengkajian dan Pengembangan Analisis Dampak Pembiayaan APBN terhadap Perekonomian Indonesia Rp 3,90 Miliar 4 - Penyusunan peraturan yang terkait dengan kegiatan Kegiatan usaha hulu migas. Pengelolaan - Penyusunan RPP Jenis dan Tarif PNBP K/L PNBP - Penyusunan RUU tentang Revisi UU No. 20 Tahun 1997 dan Subsidi tentang PNBP Rp 5,10 Miliar 62
  • 63. Kegiatan Unggulan Ditjen Anggaran (3/4) 5 - Pengembangan dan Pemeliharaan Basis Data Pengembangan Penganggaran Sistem - Pembangunan dan Pengembangan Sistem Aplikasi Penganggaran - Optimalisasi Infrastruktur TI DJA Rp 12,91 Miliar 6 Dukungan - Penyelenggaraan Training/Diklat : soft & hard competency Manajemen dan Dukungan - Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Capacity Teknis Lainnya Building - Penataan ruang kerja DJA Rp 121,99 Miliar 63
  • 64. Kegiatan Unggulan Ditjen Anggaran (4/4) 7 - Kajian/Harmonisasi/Evaluasi/Peraturan/Kebijakan di Bidang Jaminan Sosial Harmonisasi - Rekomendasi Penganggaran Remunerasi Peraturan Penganggaran - Rekomendasi Kebijakan PNBP - Rekomendasi Kebijakan Peraturan Penganggaran Rp 4,00 Miliar 64
  • 65. Kegiatan Unggulan Ditjen Pajak (1/5) Alokasi Pagu : Rp 5.655,17 Miliar 1 - Pengembangan Kapasitas Infrastruktur DC dan DRC, Pembangunan/ Pengembangan - Pengadaan Infrastruktur Aplikasi Pendukung, Infrastuktur TIK - Pengembangan Aplikasi Modernisasi Perpajakan (Aplikasi ApproWeb, Aplikasi Benchmark, Aplikasi Instansi Vertikal), - Sinkronisasi e-KTP dan e-NPWP Rp 249,80 Miliar 2 Peningkatan -Peningkatan Media Management, Pelayanan -International Partnership, Penyuluhan dan -Peningkatan Fungsi Situs Pajak untuk Mendukung Kegiatan Kehumasan Kehumasan Rp 85,03 Miliar 65
  • 66. Kegiatan Unggulan Ditjen Pajak (2/5) 3 -Memperkuat Panduan Umum dan Aturan Khusus terkait : Perumusan -Transfer Pricing, Kebijakan KUP, -Mutual Agreement Procedure (MAP), PPh, PPN, PPSP, -Advance Pricing Agreement (APA), dan Bea Meterai -Exchange of Information (EIO), - Memperkuat Aspek Perpajakan Internasional Rp 7,82 Miliar 4 Dukungan - Perluasan dan Pemutahiran Basis Pengenaan Pajak (Taxbase) Pelayanan - Registrasi Ulang Bagi PKP dengan Melakukan Monitoring PPN Pelaksanaan - Melakukan Sistem Invoice dan Sistem Barcode Sebagai Tugas Kantor- Identitas Transaksi Pengusaha Kena Pajak (PKP) kantor Vertikal di - Memperkuat Basis Data Sektor Pertambangan dan Migas Daerah Melalui Jasa Surveyor Independent Rp 3.083,57 Miliar 66
  • 67. Kegiatan Unggulan Ditjen Pajak (3/5) 5 Pengelolaan Perbaikan Database Perpajakan Data dan Dokumen Rp 56,85 Miliar Perpajakan Kegiatan 6 Pemeriksaan, - Peningkatan Kegiatan Intelijen Penagihan, - Peningkatan Efektivitas Analis Informasi, Data, Laporan dan Intelijen dan Pengaduan Penyidikan - Peningkatan Efektivitas Pemeriksaan Bukti Permulaan Rp 16,61 Miliar 67
  • 68. Kegiatan Unggulan Ditjen Pajak (4/5) 7 Peningkatan - Kebijakan, Standardisasi dan Bimbingan Teknis, Pelaksanaan Potensi, Kepatuhan, di Bidang Analisis dan Evaluasi Penerimaan Perpajakan Penerimaan dan - Peningkatan Ekstensifikasi Sebagai Penunjang Penerimaan Ekstensifikasi Perpajakan Pajak yang Optimal Rp 8,51 Miliar 8 Peningkatan, - Peningkatan Whistle Blower System Pembinaan, dan - Strategi dan Perencaan Sistem Investigasi Internal Pengawasan - Internisalisasi Kepatuhan SDM, dan - Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Aparat Pengawasan Pengembangan - Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Aparat Organisasi Pengawasan Rp 13,75 Miliar 68
  • 69. Kegiatan Unggulan Ditjen Pajak (5/5) 9 Pelaksanaan - Pengkajian Pembenahan Proses Bisnis Reformasi Proses - Penyempurnaan SOP Bidang Penegakan Hukum Berdasarkan Bisnis Mitigasi Resiko Rp 5,73 Miliar 10 Penyelesaian - Penyelesaian Sidang Banding ,Gugatan ke Pengadilan Pajak Keberatan dan - Pengajuan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung Banding Rp 5,50 Miliar 11 - Pengembangan Kapasitas SDM dengan Diklat Patriotik Pajak - Operasional Satker-Satker di Lingkungan DJP Dukungan - Pencetakan Kertas Berharga (Benda Meterai) Sebagai Salah Manajemen dan Dukungan Satu Sumber Penerimaan Teknis Lainnya Rp 1.753,72 Miliar 69
  • 70. Kegiatan Unggulan Ditjen Bea dan Cukai (1/2) Alokasi Pagu : Rp 2.310,50 Miliar 1 Peningkatan - Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Kantor, Gudang Arsip DJBC sarana dan - Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Kantor Bea dan Cukai prasarana - Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Kantor Bea dan pelayanan dan Cukai pengawasan - Lanjutan Redesign Gedung Kantor Modern Kepabeanan dan Rp 162,37 Miliar Cukai 2 Pengadaan/Per- - Pengadaan Kapal Patroli baikan Sarana - Pengadaan Peralatan Pemindai Operasi - Pengadaan Narcotest Pengawasan - Pengadaan Peralatan Komunikasi untuk Mendukung - Pemeliharaan X Ray Scanner Cabin cargo/Body Scanner/Handheld Pemberantasan Penyelundupan Trace Protector/Trace Detector - Pengadaan Suku Cadang dan Jasa Overhoul Kapal Rp 233,38 Miliar 70
  • 71. Kegiatan Unggulan Ditjen Bea dan Cukai (2/2) 4 Pita Cukai Pengadaan Pita Cukai Rp 338,80 Miliar 5 Pertukaran Data Penyediaan dana langgaran Pertukaran Data Elektronik Elektronik Rp 97,99 Miliar 5 Pengembangan Pelatihan untuk pegawai (Capacity Building) SDM Rp 9,85 Miliar 6 Dukungan - Pengadaan BBM Kapal dan pemeliharaan peralatan & mesin Manajemen Peralatan Scanner - Biaya operasional satker Rp 1.468,06 Miliar 71
  • 72. Kegiatan Unggulan Ditjen Perimbangan Keuangan (1/3) Alokasi Pagu : Rp 129,29 Miliar 1 Penyempurnaan Perumusan Kebijakan Perhitungan dan dan review Bussiness Bimbingan Teknis DAU, DAK, DBH Pajak dan Process transfer CHT, serta DBH SDA ke Daerah Rp 10.98 Milyar 2 Pengalihan PBB- - Sosialisasi kebijakan PBB-PP PP dari Pajak Pusat Menjadi - Penyusunan Revisi SKB Menkeu dan Mendagri Pajak Daerah tentang pengaturan tahapan persiapan pengalihan PBB-PP - Pemberian fasilitas pemungutan PBB-PP Rp 21,48 Milyar 72
  • 73. Kegiatan Unggulan Ditjen Perimbangan Keuangan (2/3) 4 Penyempurnaan Business Process - Rekomendasi kebijakan di bidang PDRD percepatan - Konsultasi Regional dan Teknis kepada aparat Pemda penyelesaian evaluasi RAPERDA tentang PDRD Rp 1,34 Milyar dan PERDA PDRD 5 Penyempurnaan bussiness Process Penyusunan Peraturan terkait: Pengendalian - Batas Maksimal Defisit APBD dan Kumulatif Pinjaman Defisit Daerah, Daerah TA 2014 Pembiayaan dan - Peta Kapasitas Fiskal Daerah Tahun 2013 Kapasitas Derah dan Hibah Daerah Rp 3,93 Milyar 6 Peningkatan Kapasitas Aparatur Kursus Keuangan Daerah (KKD) dan Kursus Penatausahaan / Pengelolaan Akuntansi Keuangan Daerah bagi aparat pemda Keuangan Daerah Rp 15,99 Milyar 73
  • 74. Kegiatan Unggulan Ditjen Perimbangan Keuangan (3/3) 7 Perumusan - Pengembangan SIKD, Pengembangan Aplikasi TI dan bussiness process peningkatan kualitas infrastruktur jaringan komputer bidang - Pengembangann Komandan Versi-2, Pemeliharaan Aplikasi Pendanaan Daerah serta Daper dan Sekretariat, Pembangunan Pusat Data DJPK. Informasi Keuangan Derah Rp 9,74 Milyar 8 Dukungan Operasional kantor dan Pengadaan infrastruktur Manajemen jaringan, pengadaan peralatan kantor dan renovasi gedung. Rp 65.82 Milyar 74
  • 75. Kegiatan Unggulan Ditjen Pengelolaan Utang (1/3) Alokasi Pagu : Rp 84,32 Miliar 1 - Pengelolaan perjanjian pinjaman dan hibah yang bersumber dari Pengelolaan lembaga keuangan internasional, bilateral dan multilateral Pinjaman - Pengelolaan pinjaman komersial dari Kreditor Swasta Asing (KSA) melalui seleksi calon pemberi pinjaman KSA - Pengelolaan pinjaman yang bersumber dari dalam negeri. Rp 6.06 Miliar 2 Pengelolaan - Transaksi pengelolaan portofolio SUN Surat Utang - Layanan pengembangan pasar SUN Negara - Analisis dan pemutakhiran informasi pasar keuangan dan SUN - Penyiapan peraturan, evaluasi kinerja dan monitoring pelaksanaan transaksi SUN. Rp 8.06 Miliar 75
  • 76. Kegiatan Unggulan Ditjen Pengelolaan Utang (2/3) 3 - Pengelolaan portofolio dan risiko Surat Berharga Syariah Negara - Pelaksanaan pengembangan pasar Surat Berharga Syariah Negara Pengelolaan - Pelaksanaan analisis keuangan dan pasar Surat Berharga Syariah Pembiayaan Negara Syariah - Penyiapan peraturan, dokumen hukum dan evaluasi kinerja pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara. Rp 6.25 Miliar 4 Pengelolaan - Penyusunan strategi pengelolaan utang Strategi dan - Penyusunan rekomendasi pengelolaan kewajiban Portofolio kontinjensi Utang - Penyusunan laporan analisis/kajian pengelolaan utang/kewajiban kontinjensi. Rp 3.28 Miliar 76
  • 77. Kegiatan Unggulan Ditjen Pengelolaan Utang (3/3) 5 Pelaksanaan - Monitoring dan evaluasi pinjaman, hibah dan pembiayaan Evaluasi, Akun tansi dan syariah Setelmen - Administrasi dan verifikasi pinjaman, hibah, dan Surat Berharga Utang Negara Rp 5.11 Miliar 6 Dukungan - Operasional satker dan pemeliharaan sarana perkantoran Manajemen - Pengembangan sistem teknologi informasi utang dan - Peningkatan kapasitas SDM Dukungan - Pemantauan dan evaluasi kepatuhan dan risiko operasional Teknis Lainnya Rp 55,56 Miliar 77
  • 78. Kegiatan Unggulan Ditjen Perbendaharaan (1/4) Alokasi Pagu : Rp 1.596,79 Miliar 1 Dukungan Koordinasi, sinkronisasi, dan harmonisasi kebijakan di bidang manajemen dan perbendaharaan, pembentukan Treasury Dealing Room, dukungan teknis Pembentukan Kanwil Baru, Dukungan Operasional KPPN lainnya Mobile Rp360,48 Miliar 2 - Revisi PP 23/2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU Pembinaan - Penilaian Layanan dan Kinerja Keuangan Satker BLU pengelolaan keuangan BLU Rp 6,79 Miliar 78
  • 79. Kegiatan Unggulan Ditjen Perbendaharaan (2/4) 3 - Pengembangan Aplikasi Perbendaharaan Pembinaan sistem - Pengelolaan Basis Data dan Dukungan Teknologi Informasi perbendaharaan - Pengembangan Profesi Bidang Perbendaharaan (SPAN) - Mendukung implementasi SPAN dan SAKTI Rp 128, 91 Miliar 4 Penyelenggaraan - Pelaksanaan implementasi SPAN di daerah Kuasa Bendahara - Pengadaan sarana prasarana dalam rangka modernisasi Umum Negara layanan percontohan 177 Satker KPPN - Biaya operasional satker Rp620,83 Miliar 5 Pembinaan - Revitalisasi peran Kanwil DJPB sebagai pengelola fiskal dan pelaksanaan BUN perbendaharaan - Operasional untuk 30 Satker Kanwil DJPB termasuk di wilayah pengadaan sarana prasarana Rp291,72 Miliar 79
  • 80. Kegiatan Unggulan Ditjen Perbendaharaan (3/4) 7 Pembinaan - Peningkatan kualitas data DIPA dan pelaksanaan bimbingan pelaksanaan anggaran pelaksanaan anggaran, monitoring dan evaluasi dalam rangka dan pengesahan mendorong percepatan penyerapan anggaran. Dokumen - Pelaksanaan spending review Pelaksanaan Anggaran Rp12,67 Miliar 8 - Penyempurnaan peraturan terkait sistem manajemen Manajemen investasi, penerusan pinjaman, pinjaman, kredit program Investasi dan dan pembiayaan lainnya; Penerusan - Restrukturisasi pinjaman BUMN, restrukturisasi dan Pinjaman pemberian pinjaman serta subsidi bunga kepada Pemda dan BUMD, penyusunan Skim kredit program; - Pembayaran jasa bank penata usaha penerusan pinjaman Rp78,00 Miliar 80
  • 81. Kegiatan Unggulan Ditjen Perbendaharaan (4/4) 9 - Pembentukan dan Operasional Treasury Dealing Room (TDR); - Pengembangan Sistem Bank Indonesia Government electronic Banking (BIG-eB) ; Peningkatan - Peningkatan kemampuan/kapasitas Bendahara Instansi untuk Pengelolaan Kas menjalankan tugasnya dalam pelaksanaan APBN; Negara - Pengembangan Sistem Pembayaran Penerimaan Negara secara Elektronik; - Sosialisasi Undang-Undang Mata Uang dan RUU Redenominasi ; - Penyempurnaan MPN; Rp 21,69 Miliar 10 - Penyusunan Peraturan dan Pedoman Sistem Akuntansi Penyelenggaraan Berbasis Akrual Pertanggungjawa - Peningkatan kualitas LKPP ban Pelaksanaan - Pembinaan Penyusunan Laporan Keuangan Instansi Anggaran Pemerintah - Penyelenggaraan diklat PPAKP Rp75,51 Miliar 81
  • 82. Kegiatan Unggulan Ditjen Kekayaan Negara (1/3) Alokasi Pagu : Rp 686,77 Miliar 1 Percepatan - Penyusunan kebijakan dan peraturan percepatan Penyelesaian penyelesaian pengurusan piutang negara Pengurusan - Crash Program dan Restrukturisasi Piutang Negara Piutang Negara (PPN) - Intensifikasi penagihan debitur potensial (asset tracing ) Rp32 Miliar 2 - Penyusunan kebijakan dan peraturan pensertifikasian BMN Inventarisasi, Monitoring, dan berupa tanah Evaluasi - Identifikasi dan Pendataan BMN berupa tanah Pelaksanaan - Pembuatan program aplikasi Sistem Informasi Manajemen Sertifikasi BMN Pendataan Tanah Pemerintah (SIMANTAP) berupa Tanah - Tim koordinasi percepatan sertifikasi Rp6,4 Miliar 82
  • 83. Kegiatan Unggulan Ditjen Kekayaan Negara (2/3) 3 Penyelesaian - Pengamanan dan pemeliharaan aset ex-BPPN, ex-BDL dan Pengurusan aset eks. PT. PPA, ex-PT PPA untuk meningkatkan nilai jual BPPN, dan Aset - Identifikasi aset untuk tertib administrasi, fisik, dan Bekas Milik hukum Asing/Cina - Penjualan aset secara lelang dan non lelang (ABMA/C) Rp22 Miliar 4 - Pengembangan dan pemeliharan sistem aplikasi DJKN Pembangunan Teknologi dan (modul KNL, EWS BUMN, SIMAN, SIBANKUM, Contract Sistem Informasi Centre, dsb) Manajemen Aset - Peningkatan infrastruktur TIK DJKN berikut lisensi Negara software (Paket SOA Oracle, AVAYA, DMS Filenet) Rp29,3 Miliar 83
  • 84. Kegiatan Unggulan Ditjen Kekayaan Negara (3/3) 5 Capacity Building - Peningkatan kapasitas SDM DJKN SDM DJKN - Peningkatan hardcompetency dan softcompetency - Diklat, kursus spesialisasi DJKN 17 Rp17,3 Miliar 6 Pengadaan BMN - Pembangunan gedung kantor, antara lain: Kanwil DJKN (Pembangunan/ Samarinda, KPKNL Pangkal Pinang dan KPKNL Tangerang; Rehab Gedung - Rehabilitasi gedung dan sarana prasarana DJKN; DJKN, Peralatan dan Fasilitas - Pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran; Kantor) Rp115,6 Miliar 84
  • 85. Kegiatan Unggulan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (1/3) Alokasi Pagu : Rp 484,13 Miliar 1 Penyelenggaraan  Penyelenggaraan Diklat di Bidang Keuangan Negara: Pendidikan dan Kepemimpinan, Manajerial, dan Teknis Pelatihan di Bidang  Penyelenggaraan Seminar/Workshop/Sejenisnya Keuangan Negara  Program Beasiswa Gelar dan Non-Gelar Rp 204,02 Miliar 2 Penyelenggaraan  Penyelenggaraan pendidikan program diploma keuangan, Pendidikan Prodip baik reguler, kerjasama dengan instansi lain maupun Keuangan lanjutan pendidikan untuk pegawai tugas belajar. Rp 48,00 Miliar 85 85
  • 86. Kegiatan Unggulan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (2/3) 3  Training Need Analysis dan Pengembangan Program Kediklatan Pengembangan  Pengendalian Mutu Diklat Program Riset  Kegiatan Riset/Penelitian  Jurnal Ilmiah  Kajian Akademis Rp 11,72 Miliar 4 Pengembangan  Pengembangan Tenaga Pendidik/Pengajar SDM  Pengembangan Tenaga Kependidikan Rp 12,90 Miliar 86 86
  • 87. Kegiatan Unggulan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (3/3) 5 - Penguatan IT dan Pendukungnya, termasuk E-Training Penguatan - Peningkatan Infrastruktur Diklat Kelembagaan - Penguatan Organisasi dan Tata Laksana - Penyempurnaan Proses Bisnis Rp 77,99 Miliar 6 Operasional Satker BPPK termasuk pusat-pusat pendidikan Dukungan pelatihan dan badan diklat keuangan di daerah Manajemen Rp 129,50 Miliar 87 87
  • 88. Kegiatan Unggulan Badan Kebijakan Fiskal (1/3) Alokasi Pagu : Rp 173,30 Miliar 1 - Harmonisasi Tarif Bea Masuk tahun 2013-2015 Penyusunan - Perumusan kebijakan pelaksanaan analisis terhadap PMK tarif usulan perubahan tarif bea masuk, tarif khusus, bea Perpajakan, Bea keluar, cukai, PPnBM Masuk, Bea - Perundingan yang terkait dengan kebijakan tarif Keluar dan Cukai berdasarkan kerjasama perdagangan internasional mewakili Kementerian Keuangan Rp10,72 Miliar 2 - Working Level: Working Group Meeting, Workshop dan . Seminar Indonesia APEC - Policy Level: APEC Senior Finance Official Meeting (SFOM) Chairmanship - Deputy’s Level: APEC Finance Deputies Meeting (FDM) - Minister’s Level: APEC Finance Ministers’ Meeting (APEC FMM) Rp34,34 Miliar 88
  • 89. Kegiatan Unggulan Badan Kebijakan Fiskal (2/3) 3 - Pembangunan mekanisme komunikasi dalam mencermati persoalan risiko fiskal atas berbagai program pembangunan Penyusunan dan aksi quasi-fiscal oleh lembaga di luar pemerintah yang Fiscal Risk Statement pada dapat menimbulkan kewajiban kontinjen bagi pemerintah. Nota Keuangan - Perumusan bentuk-bentuk kelembagaan yang dibutuhkan dan RAPBN untuk mewadahi perhatian stakeholder terhadap isu risiko fiskal. Rp9,67 Miliar 4 - Perumusan kebijakan ekonomi makro Penyusunan - Penyelenggaraan pelatihan Vector Auto Regression (VAR), pokok pokok pelatihan Equation Model, dan pelatihan Early Warning kebijakan fiskal System & Vulnerability Indicator untuk mendukung analisis dan kerangka data primer dan sekunder indikator-indikator ekonomi ekonomi makro makro Rp11,158 Miliar 89
  • 90. Kegiatan Unggulan Badan Kebijakan Fiskal (3/3) 5 •Pengkoordinasian pertemuan bilateral diplomasi ekonomi dan keuangan, serta pertemuan lembaga keuangan G20 framework multilateral dan regional. dan mitigasi •Pemberian pedoman dan update pembahasan terkini perubahan iklim mengenai langkah-langkah penanganan krisis global •Penyediaan konsultasi dan saran kepada otoritas terkait dan swasta mengenai strategi penanganan krisis global. Rp12,37 Miliar 6 Dukungan manajemen dan capacity building Badan Kebijakan Dukungan Fiskal manajemen Rp56,71 Miliar 90
  • 91.
  • 92. KRONOLOGI PAGU KEMENTERIAN KEUANGAN TA 2012 1. Pada APBN TA 2012, Kementerian Keuangan memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp17.779,98M. 2. Dalam perkembangannya, anggaran tersebut mengalami perubahan yang disebabkan beberapa hal seperti: a. adanya drop loan sebesar Rp204,98M, b. luncuran hibah sebesar Rp29,03M, c. penghematan sebesar Rp925,34M, d. penambahan penggunaan PNBP BLU sebesar Rp251,28M, e. penambahan dari SABA sebesar Rp378,45M, serta f. penambahan dari penghargaan (reward) TA 2011 sebesar Rp39,69M, sehingga alokasi anggaran tersebut pada APBN-P TA 2012 menjadi sebesar Rp17.348,12M. 3. Setelah APBN-P terdapat perubahan anggaran dari SABA sebesar Rp24,74M serta adanya drop loan sebesar Rp4,15M sehingga alokasi anggaran Kementerian Keuangan menjadi sebesar Rp17.368,71M 92
  • 93. KRONOLOGI PAGU KEMENTERIAN KEUANGAN TA 2012 Dalam Miliar Rupiah PENAMBAHAN DROP PAGU AKHIR No. UNIT PAGU APBN-P SABA LOAN (per 31 Agustus 2012) 1 SETJEN 6.792,27 22,33 (4,15) 6.810,45 2 ITJEN 94,74 - - 94,74 3 DJA 124,39 - - 124,39 4 DJP 5.122,32 - - 5.122,32 5 DJBC 2.034,34 - - 2.034,34 6 DJPK 117,46 - - 117,46 7 DJPU 70,75 - - 70,75 8 DJPB 1.467,02 - - 1.467,02 9 DJKN 601,26 - - 601,26 10 BAPEPAM-LK 361,10 - - 361,10 11 BPPK 418,88 - - 418,88 12 BKF 143,58 2,41 - 145,99 JUMLAH 17.348,12 24,74 (4,15) 17.368,71 93
  • 94. Dalam Miliar Rupiah Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Jumlah No Unit Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % 1 SETJEN 5.265,52 3.764,10 71,49 971,92 221,33 22,77 573,01 61,33 10,70 6.810,45 4.046,76 59,42 2 ITJEN 28,76 18,91 65,75 60,45 27,78 45,95 5,53 4,97 90,00 94,74 51,66 54,53 3 DJA 43,55 29,83 68,50 62,26 26,40 42,40 18,58 9,57 51,51 124,39 65,80 52,90 4 DJP 1.496,91 1.041,36 69,57 3.093,77 1.381,84 44,67 531,64 45,71 8,60 5.122,32 2.468,91 48,20 5 DJBC 531,34 347,21 65,35 1.122,21 565,75 50,41 380,80 51,52 13,53 2.034,34 964,48 47,41 6 DJPK 21,99 14,66 66,69 75,76 39,32 51,90 19,71 5,12 25,97 117,46 59,11 50,32 94 94
  • 95. Dalam Miliar Rupiah Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Jumlah No Unit Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % 7 DJPU 16,64 10,83 65,11 43,48 23,65 54,39 10,64 2,05 19,29 70,75 36,53 51,63 8 DJPB 498,42 360,58 72,34 697,84 362,44 51,94 270,76 90,56 33,45 1.467,02 813,58 55,46 9 DJKN 181,98 124,97 68,67 295,27 138,19 46,80 124,00 52,04 41,96 601,26 315,19 52,42 10 BAPEPAM 54,10 32,72 60,49 280,58 41,59 14,82 26,42 3,30 12,51 361,10 77,62 21,49 -LK 11 BPPK 62,38 40,07 64,23 307,19 152,00 49,48 49,32 14,45 29,31 418,88 206,52 49,30 12 BKF 22,10 15,21 68,81 101,98 34,98 34,31 21,91 6,57 30,00 145,99 56,77 38,88 JUMLAH BA 15 8.223,68 5.800,44 70,53 7.112,71 3.015,28 42,39 2.032,32 347,22 17,08 17.368,71 9.162,94 52,76 95 95
  • 97. Nilai Kinerja Kemenkeu-Wide Sasaran Strategis/ Target Realisasi No UIC Nilai Indikator Kinerja Utama Sm.I Sm.I KK-1 Pendapatan negara yang optimal 106,36% DJP, DJBC, 1 Jumlah pendapatan negara 557,66 593,15 106,36% DJA a Jumlah penerimaan pajak (triliun) DJP 372,054 387,632 104,19% b Jumlah Penerimaan Bea dan Cukai (triliun) DJBC 65,61 69,73 106,28% c Jumlah PNBP Nasional (triliun) DJA 120 135,789 113,16% Perencanaan dan Pelaksanaan belanja KK-2 102,65% negara yang optimal 1 Persentase dana blokir (tanda bintang) DJA 5,00% 1,69% 120,00% Persentase penyerapan Belanja Negara dalam 2 DJPB 40,00% 31,98% 79,95% DIPA K/L Pembiayaan dalam jumlah yang cukup, KK-3 116,17% efisien, dan aman bagi kesinambungan fiskal Persentase pemenuhan target pembiayaan 119,67% 1 DJPU 60,26% 60,16% melalui utang yang cukup 2 Persentase pencapaian target effective cost DJPU 100,00% 87,34% 112,66% 97

Notes de l'éditeur

  1. Yang KamihormatiBapakKetua, Ibu/BapakWakilKetua, Ibu/BapakAnggotaKomisi XI DPR RI.Yang kamihormatiWakilMenteriKeuangandanhadirinsekalian.AssalamulaikumWr. Wb, Selamat Siang, salamsejahterabagikitasemua.Pertama –tama kamimengucapkanterimakasihataskesempatan yang diberikankepadakamiuntukhadirdalam forum yang terhormatini, perkenankandalamkesempataninikamimenyampaikandua agenda tentangRENCANA KERJA/RKA TAHUN 2013DAN USULAN REVISI ANTAR KEGIATAN DAN ANTAR PROGRAM KEMENTERIAN KEUANGAN TahunAnggaran 2012
  2. Adapuntataurutanpaparankamiadalah:Diawali dengan pendahuluan, yang mencakup: penjelasan VisidanMisi, Organisasidan SDM, StrategidanArahKebijakan serta Balanced Scorecard TA 2012. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan paguanggaran 2013 meliputi Program/KegiatanPrioritas TA 2013AnggaranKemenkeu TA 2013Selanjutnya kami sampaikan usulan realokasianggaranTA 2012.
  3. VisiKementerianKeuangansebagaimanatertuangdalamRencanaStrategisKementerianKeuanganadalah:“MenjadiPengelolaKeuangan dan Kekayaan Negara yang Dipercaya,Akuntabel, dan Terbaik di Tingkat RegionaluntukMewujudkan Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan”, yang dijabarkandalam 4 misi, yaitumisifiskal, misikekayaan negara, misi pasar modal dan misipenguatankelembagaan.
  4. Dalammelaksanakan tugas kami selaku Menteri Keuangan,kami didukung oleh:- 2 WakilMenteri- SekretariatJenderal- InspektoratJenderal7 (tujuh) DirektoratJenderal3 (tiga) Badan(pada 1 Januari 2013, dalam rangka menjalankan amanah UU No. 21 Tahun 2011 tentang OJK, Bapepam-LK akan melebur ke OJK)
  5. Pada tahun 2012, KementerianKeuanganmempunyai1.069kantor/satuankerjayaitu32satkerKantorPusat dan 1.037satkerKantorDaerah. Dalam rangka pelaksanaan unified budget diatur bahwa, satker mempunyai satu DIPA sehingga Kementerian Keuangan memiliki 1.070 DIPA. Adapunsatuankerjatersebutadalah :1. SETJEN, mempunyai 10 satkerdikantorpusatdan 19Satker GedungKeuangan Negara (GKN) di beberapakota;2. DITJEN PAJAK,mempunyai 2 satkerdikantorpusatdan570 Satkervertikaldidaerah, yaitu : - 31 Kantor Wilayah, - 539KantorPelayanan Pajak serta Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan.3. DITJEN BEA DAN CUKAIselaindikantorpusat, mempunyai 142Satker vertikal, yaitu : - 16 Kantor Wilayah dan 2 Kantor Pelayanan Utama (KPU) - 113 Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai, - 3 Balai PengujiandanIdentifikasiBarang (BPIB), - 4PangkalanSaranadanOperasi (Pangsarop), - 4 Perwakilan Luar Negeri (Brusels, Hongkong, Tokyo, dan Singapura)4. DITJEN PERBENDAHARAANmempunyai 4 satkerdikantorpusatdan207Satker vertikaldidaerah,yaitu : - 30 KanwilPerbendaharaan, - 177 Kantor PelayananPerbendaharaan Negara. 5. DITJEN KEKAYAAN NEGARAmempunyai 87 Satker selain kantor pusat, yaitu : - 17 Kantor Wilayah, - 70 Kantor PelayananKekayaan Negara danLelang. 6. BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGANmempunyai 8 Satker Pusat yang terdiri dari : - 1 Kantor Pusat BPPK - 1 Sekolah Tinggi Akuntansi Negara . - 6 Pusdiklat serta mempunyai 12 Satker Daerah yaitu Balai Diklat Keuanganpadabeberapakota.
  6. Jumlahpegawai KementerianKeuanganposisi per 31 Agustus 2012 adalah 61.639pegawai, dengan komposisi berdasarkan pendidikan sebagaimana dalam tayangan.Jumlah kelompok berdasarkan pendidikan yang terbanyak adalah berijazah D4/S1 disusul dengan pegawai berpendidikan D1/D2/D3. Adapun pegawai terbanyak bekerja di Direktorat Jenderal Pajak. Sebagai Catatan:Sebagian dari pegawai Bapepam-LK pada 1 Januari 2013 akan bekerja di OJK.
  7. Berdasarkan eselon/jabatan komposisi pegawai Kementerian Keuangan terdistribusi sebagaimana dalam tayangan.
  8. SesuaidenganRencanaStrategis (Renstra) 2010-2014, KementerianKeuanganmempunyai 6 strategiyaitu :Penyeimbanganantarapeningkatanalokasianggarandenganupayauntukmemantapkankesinambunganfiskal;Peningkatanpenerimaannegara;Peningkatanefektivitasdanefisiensipengeluarannegara;Peningkatanpengelolaanpinjamanpemerintah;Percepatan fungsi intermediasi dan penyaluran dana masyarakat, termasuk peningkatan akses lembaga jasa keuangan (LJK) kepada masyarakat miskin;Peningkatanketahanansektorkeuangan.
  9. Pada Tahun 2012, Kementerian Keuangan melaksanakan 12 Program dan 119KEGIATAN, dimanasetiapEselon I bertanggung jawab terhadap Program danEselon II serta Instansi Vertikal bertanggung jawab terhadap Kegiatan. Namun demikian pada tahun 2013, dengan beroperasinya OJK sesuai dengan UU no. 21 Tahun 2011, Kementerian Keuangan akan melaksanakan 11 Program dan 106 Kegiatan (Bapepam LK melebur ke OJK).Rincianlengkap Program, Kegiatan, IndikatorKinerja yang akandilaksanakanpadatahun 2013 kamisampaikanpadaLampiran
  10. DalamrangkamewujudkanVisidanMisisertamanajemenkinerja, KementerianKeuanganmenyusunsuatuPeta Strategibesertaindikatorkinerjautamanya (sebagaimanaterdapatpada slide 15 s.d. 17) denganmenggunakanmetodeBalanced Score Card yang telahditerapkansejaktahun 2008. PetaStrategiiniterdiridari 4 Perspektif, 16 SasaranStrategis, dan 38 IndikatorKinerjaUtama, yaitu:Adapun rincian lengkap target kinerja 2012 kami tuangkan dalam komitmen kinerja 2012 yang terdapat dalam lampiran I.Sedangkan capaian kinerja berdasarkan komitmen kinerja 2011 terdapat dalam lampiran II.Untuk komitmen kinerja TA 2013 akan disusun dan diselesaikan setelah memperoleh alokasi anggaran.
  11. Pada TA 2012, Kementerian Keuangan mempunyai 38 IKU. Adapun pada tahun 2011 Kementerian Keuangan memiliki 36 IKU dengan nilai kinerja unit 105,64%
  12. Pimpinan dan Anggota Dewan yang kami hormati,Sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah TA 2013, tema pembangunan nasional adalah “memperkuat perekonomian domestik bagi peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat” yang terdiri dari unsur-unsur:Daya saing;Daya tahan ekonomi;Peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat;Stabilitas sosial dan politik.
  13. Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Kementerian Keuangan berperan dalam mendukung 3 prioritas nasional yaitu:Prioritas pertama, Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola;Prioritas kedua, Ketahanan Pangan; danPrioritas ketiga, turut serta mendukung Iklim Investasi dan Iklim Usaha.
  14. PRIORITAS 1Mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola yang antara lain meliputi:Penataan otonomi daerah melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan daerah, dan Percepatan harmonisasi regulasi untuk mendukung keselarasan pembangunan nasional.
  15. Untuk mendukung ketahanan pangan, Kementerian Keuangan berperan dalam mendorong investasi dan pembiayaan serta menyediakan subsidi untuk industri pangan.
  16. Dalam mendukung prioritas peningkatan iklim investasi dan usaha, Kementerian Keuangan mendukung penerapan sistem logistik nasional, National Single Window (NSW), Customs Advanced Trade System (CATS), serta pengembangan kawasan ekonomi khusus.
  17. PimpinandanparaAnggotaKomisi XI DPR-RI yang sayahormati,Selainkegiatanprioritasyang tercantum dalam RKP TA 2013, KementerianKeuanganjugamemiliki program unggulan yang dilaksanakandibeberapa Unit Eselon I sebagaiberikut:Pembangunan Sistem TIK yang terintegrasi (Setjen);Peningkatan Penerimaan Pajak (DJP);PeningkatanPenerimaanKepabeanan &amp; Cukai(DJBC);Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (DJPB);Peningkatan Pengelolaan Kekayaan Negara (DJKN).
  18. LatarBelakangpembangunan TIK terintegrasiyaitu:Pengelolaan TIK yang masihdilakukansendiri-sendiriolehmasing-masing Unit Eselon I;Sebagianbesarsisteminformasidibangun“in-house” danmemilikiketerbatasanberkaitandengana.l. skalabilitas, realibilitas;Tata kelolasertainfrastruktur TIK belummemenuhibest practiceMakaKementerianKeuanganmelakukanIntegrasi seluruh sisteminformasidanteknologiinformasimenjadi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Negara
  19. Berikut Roadmap pengembangan dan integrasi IT pada Kementerian Keuangan menuju penerapan Integrated Financial Management Information System yang memenuhi International Best Practices dengan kebutuhan biaya untuk TA 2013 sebesar Rp325,76 M.
  20. Dalam rangka peningkatan penerimaan perpajakan, Ditjen Pajak melakukan transformasi DJP melalui kegiatan peningkatan potensi, kepatuhan, penerimaan dan ekstensifikasi perpajakan serta pengembangan aplikasi perpajakan modern. Yang didukung dengan Revitalisasi Pusat penanganan krisis DJP dan peningkatan pembinaan dan pengawasan SDM.
  21. Dapat kami sajikan peningkatan penerimaan pajak dari tahun 2007 sampai dengan 2012.Untuk tahun 2013 penerimaan pajak ditargetkan meningkat menjadi sebesar Rp 1.031 Trilyun.
  22. Dalam rangka peningkatan penerimaan bea dan cukai, Ditjen Bea dan Cukai melakukan transformasi di bidang kepabeanan antara lain melalui pengembangan sistem otomasi kepabeanan, pengembangan kawasan berikat, penanggulangan penyelundupan, dan penanggulangan pelanggaran kepabeanan.Kegiatan ini juga didukung melalui peningkatan SDM dan kelembagaan DJBC dengan melakukan evaluasi dan konsep reorganisasi kantor pelayanan modern
  23. Dapat kami sajikan peningkatan penerimaan bea dan cukai dari tahun 2007 sampai dengan 2012.Untuk tahun 2013 penerimaan pajak ditargetkan meningkat menjadi hampir mencapai sebesar Rp150 Trilyun.
  24. Pimpinan dan anggota Komisi XI yang kami hormati.Dapat kami sampaikan, pada saat ini Kementerian Keuangan memiliki tiga Badan Layanan Umum (BLU), yaitu Pusat Investasi pemerinta dan Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) di Sekretariat Jenderal dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara di BPPK
  25. Untuk menjadi lembaga investasi pemerintah kelas dunia yang mengedepankan kepentingan nasional, Pusat Investasi Pemerintah menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi di berbagai sektor strategis yang memberikan imbal hasil optimal dengan risiko yang terukur.
  26. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional baik dana abadi pendidikan (endowment fund) maupun dana cadangan pendidikan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan
  27. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional baik dana abadi pendidikan (endowment fund) maupun dana cadangan pendidikan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan
  28. Pimpinan dan Anggota Dewan yang kami hormati,Perkenankan pada kesempatan ini kami menyampaikan Pagu Indikatif dan Pagu Anggaran Kementerian Keuangan TA 2013.
  29. Pagu Anggaran Kementerian Keuangan pada tahun 2013 mengalami peningkatan dari sebesar Rp17.368,70 M pada tahun 2012, menjadi Rp18.242,99 M dalam Pagu Anggaran Tahun 2013 setelah penyesuaian belanja pegawai.
  30. Apabila dirinci per unit Eselon I, Pagu Anggaran Kementerian Keuangan TA 2013 dapat kami sajikan sebagaimana dalam tayangan berikut dengan porsi terbesar pada Sekretariat Jenderal karena menampung anggaran Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara (TKPKN) bagi seluruh pegawai Kementerian Keuangan.
  31. BerkenaandenganPeningkatanPenerimaan Negara BukanPajak (PNBP) BLU LPDP, padatahun 2013 diperkirakanmemperolehpendapatansebesar Rp1.208,92 Miliar.Dari PNBP tersebutdirencanakanuntukbeasiswa, rehabilitasifasilitaspendidikan, danoperasionalLPDP sebesar Rp904,98 Miliar.Dari rencanapenggunaan PNBP Rp904,98 Miliar, dalamPaguAnggaran TA 2013 barutersediasebesar Rp31,14 Miliar.Berkenaandenganhaltersebut, kamimengusulkanpenambahanpaguanggaran LPDP sebesar Rp873,84 Miliar yang bersumberdari PNBP LPDP, sehinggapaguanggaran LPDP menjadi Rp904,98 Miliar.
  32. AnggotaDewan Yang Terhormat,Apabila Ibu Bapak berkenan menyetujui usulan kenaikan anggaran yang bersumber dari PNBP LPDP sebesar Rp873,84 M, maka anggaran Kementerian Keuangan menjadi sebesar Rp19.117,83 M dengan rincian sebagaimana tersaji dalam tayangan berikut.
  33. Pimpinan dan Anggota Dewan yang kami hormati,Berikut kami sampaikan Kegiatan-kegiatan Unggulan dalam mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama Kementerian Keuangan yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2013.
  34. PimpinandanparaAnggotaDewan yang kamihormati,Dapat kami jelaskan kronologi pagu Kementerian Keuangan pada TA 2012 sampai dengan APBN-P sebagai berikut: Alokasi awal anggaran Kementerian Keuangan TA 2012 adalah sebesar Rp17.779,98M, namun dalam perkembangannya, anggaran tersebut mengalami perubahan yang disebabkan beberapa hal seperti:1. adanya drop loan sebesar Rp204,98M,2. luncuran hibah sebesar Rp29,03M,3. penghematan sebesar Rp925,34M,4. penambahan penggunaan PNBP BLU sebesar Rp251,28M,5. penambahan dari pergeseran Bagian Anggaran BUNsebesar Rp378,45M, serta6. penambahan dari penghargaan (reward) TA 2011 sebesar Rp39,69M,sehingga alokasi anggaran tersebut pada APBN-P TA 2012 menjadi sebesar Rp17.348,12M.Lebih lanjut, setelah APBN-P masih terdapat perubahan anggaran dari pergeseran Bagian Anggaran BUN sebesar Rp24,74M serta adanya drop loan sebesar Rp4,15M sehingga alokasi anggaran Kementerian Keuangan sampai dengan 31 Agustus 2012 menjadi sebesar Rp17.368,71M.
  35. PimpinandanparaAnggotaDewan yang kamihormati,Pada APBN-P TA 2012 KementerianKeuangantidakmengajukantambahanPaguAnggaran, akantetapikamimengajukanusulanrevisiAntar Program danAntarKegiatan yang manakiranyarevisimemerlukanpersetujuandari DPR RI,sehinggaanggaranKementerianKeuangan tetapsebesarRp 17.348,11. Setelahditetapkannya UU APBN-P terdapatrealokasianggaran SABA dari BA 999 sebesar Rp24,74M yangdigunakanuntukpenangananbiayaperkaraatasgugatanArbitrase ICSID dan OKI pada unit SekretariatJenderal, danBadanKebijakanFiskaluntukPembayaranKontribusipadaAsean+3 Macro Economics and Reaserch Office (AMRO) Tahun 2012 sebesarRp 2,41M.danadanyapengurangananggaran PHLN (drop loan )sebesarRp 4,15M pada unit SekretariatJenderaluntukkegiatanCase Management and Court Administration System (CMCAS).
  36. PimpinandanparaAnggotaKomisi XI DPR-RI yang terhormat,Berikut kami sampaikan Realisasi Anggaran Kementerian Keuangan TA 2012 sampai dengan 31 Agustus 2012.RealisasiPenyerapanAnggaran TA 2012 sampai dengan 31 Agustus 2012adalahsebesar52,75% yaiturealisasiBelanjaPegawaisebesar70,66%, BelanjaBarangsebesar42,27% danBelanjaModalsebesar17,37%.
  37. Pimpinan Komisi XI DPR RI yang kami hormati,Capaian Indikator Kinerja Utama secara umum telah melebihi target di atas 100% sebagaimana dalam tayangan berikut.Akan tetapi realisasi belanja barang dan belanja modal di beberapa Kementerian/Lembaga masih di bawah 40%, karena proses pengadaan barang dan jasa masih banyak yang belum dilaksanakan dan banyak tagihan yang belum diajukan pihak ketiga meskipun pekerjaan/ termin telah selesai.
  38. Untuk sasaran strategis pengelolaan keuangan negara yang akuntabel, secara umum terdapat peningkatan kualitas laporan keuangan kementerian/lembaga.Posisi laporan keuangan periode TA 2011 (audit 2012) dari 87 Bagian Anggaran, 67 mendapat opini WTP, 18 mendapat opini WDP, dan 2 mendapat opini TMP.Salah satu agenda reformasi manajemen keuangan pemerintah adalah penyempurnaan pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran negara. Kualitas LKKL dari tahun ke tahun semakin meningkat, yaitu tercermin dari semakin banyaknya LKKL yang memperoleh opini WTP dari BPK.
  39. PimpinandanparaAnggotaDewan yang kamihormati,Dalam pelaksanaan anggaran TA 2012 Kementerian Keuangan berupaya untuk menggunakan pagu yang tersedia secara optimal. Evaluasi atas pelaksanaan anggaran dan berbagai upaya untuk percepatan atau pencapaian target kinerja terus dilaksanakan. Dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran kinerja utama TA 2012, dengan mempertimbangkan penyerapan anggaran serta capaian kinerja Semester I TA 2012, kami memandang perlu untuk melakukan realokasi dan refocusing anggaran TA 2012.Padakesempatan ini,perkenankankamimengajukanusulan realokasiAntar Program sebesar Rp74,47 MdanRevisi AntarKegiatansebesar Rp10,36 M yang merupakan kewenangan DPR RI.
  40. AnggotaDewan Yang Terhormat,Usulan realokasi antar program meliputi pergeseran anggaran dari Sekretariat Jenderal kepada Ditjen Perbendaharaan yang digunakan untuk persiapan implementasi SPAN dan pembukaan kantor baru sebesar Rp70,62 M serta memenuhi kebutuhan belanja pegawai Ditjen Anggaran sebesar Rp3,85 M.
  41. AnggotaDewan Yang Terhormat,BerikutadalahpaguKementerian Keuangan TA 2012 setelah adanya realokasi Antar Program padamasing-masingEselon I LingkupKementerianKeuangan.
  42. Selain realokasi antar Program, perkenankan kami untuk mengajukan usulan revisi antar kegiatan untukSekretariat Jenderaluntuk penyempurnaan integrasi IT Kementerian Keuanganserta pengadaan perangkat TIK untuk Disaster Recovery Center (DRC). Mengingatrevisi anggarandilakukanantarkegiatan,makapadakesempataninikamimohonkanpersetujuan DPR-RI.
  43. AnggotaDewan yang terhormatdemikian paparanRENCANA KERJA/RKA TAHUN 2013DAN USULAN REVISI ANTAR KEGIATAN DAN ANTAR PROGRAM KEMENTERIAN KEUANGANkamisampaikan. Besarharapankamibahwabaikrencanakerjadanusulanrevisi antar kegiatan dan antar program sebagaimanakamisampaikansebelumnyamendapatkanpersetujuan. Namundemikiankamiterbukaapabiladiperlukanpendalamandandiskusilebihlanjut.AtasperhatianAnggotaDewan yang terhormatkamisampaikanterimakasihdanWassalamualaikumWr. Wb.