5. Adalah : Penolong yang
pertama kali tiba ditempat
kejadian, yang memiliki
kemampuan dan terlatih dalam
penangan medis dasar
6.
7.
8. 1. Menjaga keselamatan diri, Orang lain,Penderita
dan Orang disekitarnya.
2. Dapat menjangkau Penderita.
3. Mengenali & mengatasi masalah yang mengancam nyawa.
4. Meminta bantuan / rujukan
5. Memberikan pertolongan secara cepat & tepat.
6. Membantu pelau PP lainnya.
7. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.
8. Melakukan komunikasi dengan petugas lainnya.
9. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.
9. • Jujur dan bertanggung jawab.
• Berlaku Profesional.
• Kematangan emosi.
• Kemampuan bersosialisasi.
• Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi PMI.
• Kondisi fisik baik.
• Mempunyai rasa bangga.
11. Cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot, saraf
atau pembuluh darah akibat suatu ruda paksa
Keadaan ini umumnya dikenal dengan istilah
luka. Beberapa penyulit yang dapat terjadi
adalah perdarahan, kelumpuhan serta
berbagai gangguan lainnya sesuai dengan
penyebab dan beratnya cedera yang terjadi.
CEDERA JARINGAN
LUNAK
12. KLASIFIKASI LUKA :
LUKA TERBUKA
Cedera jaringan lunak disertai
kerusakan/terputusnya jaringan kulit yaitu
rusaknya kulit dan bisa disertai jaringan di
bawah kulit
LUKA TERTUTUP
Cedera jaringan lunak tanpa
kerusakan/terputusnya jaringan kulit, yang
rusak hanya jaringan kulit.
13. JENIS LUKA TERBUKA
1. LUKA LECET
Umumnya terjadi akibat
gesekan sehingga
permukaan kulit terkelupas,
mungkin tampak titik-titik
perdarahan.
Tepi luka tudak teratur
14. JENIS LUKA TERBUKA
2. LUKA SAYAT / IRIS
Umumnya terjadi akibat
kontak dengan benda
tajam
Jaringan kulit dan lapisan di
bawahnya terputus
sampai kedalaman yang
bervariasi
Tepi luka dan bentuk luka
teratur
15. JENIS LUKA TERBUKA
3. LUKA ROBEK
Umumnya terjadi akibat
benturan keras dengan
benda tumpul
Tepi luka dan bentuk luka
tidak teratur
16. JENIS LUKA TERBUKA
4. LUKA TUSUK
Terjadi akibat masuknya benda
tajam dan runcing melalui
kulit ke dalam tubuh
Ciri khasnya adalah luka relatif
lebih dalam dibandingkan
dengan lebarnya
Jenis luka ini sangat berbahaya
karena dapat melibatkan alat-
alat dalam tubuh
Bentuk luka hampir menyerupai
benda yang menusuk
Penyulitnya adalah bila benda
yang menusuk masih
tertancap pada bagian
tersebut.
17. JENIS LUKA TERBUKA
5. AVULSI (SOBEK)
Sama dengan luka
robek tetapi jaringan
tubuh tidak terlepas
hanya tekelupas
namun masih ada
bagian yang
menenpel sehingga
terbentuk lembaran
gantung.
19. JENIS LUKA TERTUTUP
1. MEMAR
Merupakan luka tertutup
murni akibat
berkumpulnya darah di
bawah lapisan kulit
yang utuh.
Gejala dan tanda : nyeri,
bengkak, warna merah
kebiruan, nyeri tekan.
20. JENIS LUKA TERTUTUP
2. CEDERA KARENA HIMPITAN KUAT
Gejala dan tanda sangat tergantung dari
besarnya gaya himpitan yang dialami bagian
tubuh tersebut, mulai dari memar sampai
dengan luka terbuka
3. CEDERA REMUK
Pada keadaan yang hebat dapat terjadi remuk
pada jaringan tulang dan kehancuran jaringan
bawah kulit lainnya. Cedera remuk dapat
berupa luka terbuka maupun luka tertutup.
21. PENUTUP LUKA
Penutup luka adalah bahan yang diletakan tepat di atas
luka. Bahan yang dipakai sebaiknya berdaya serap
baik dan cukup besar untuk menutup seluruh
pemukaan luka, seperti kasa steril.
Dalam keadaan darurat semua bahan yang relatif bersih
dapat dimanfaatkan sebagai penutup luka.
Jangan memakai bahan yang mudah melekat di luka
misalnya kapas, tisu dan lain-lainya.
Penutup luka ada yang mengandung obat, bacalah
aturan pakai terlebih dahulu bila akan menggunakan
bahan ini.
22. Penutup luka oklusif (kedap) : bahan
kedap air dan udara yang dipakai pada
luka untuk mencegah keluar masuknya
udara dan menjaga kelembaban organ.
Penutup luka tebal (bantalan) : setumpuk
bahan penutup luka setebal 2-3 cm
23. FUNGSI PENUTUP LUKA :
1. Membantu mengendalikan perdarahan
2. Mencegah kontaminasi lebih lanjut
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri.
24. PEMBALUT
Adalah bahan yang digunakan untuk
mempertahankan penutup luka. Bahan
pembalut dibuat dari bermacam materi
kain.
25. FUNGSI PEMBALUT :
1. Penekanan untuk menghentikan
perdarahan
2. Mempertahankan penutup luka pada
tempatnya
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh
yang cedera
27. PERAWATAN LUKA
TERBUKA
1. Pastikan daerah luka terlihat
2. Bersihkan daerah sekitar luka
3. Kontrol perdarahan bila ada
4. Cegah kontaminasi lanjut
5. Beri penutup luka dan balut
6. Baringkan penderita bila kehilangan banyak darah
dan lukanya cukup parah
7. Tenangkan penderita
8. Atasi syok bila ada, bila perlu rawat pada posisi syok
walau belum terjadi
9. Rujuk ke fasilitas kesehatan
29. KLASIFIKASI SUMBER PERDARAHAN
1. Perdarahan Nadi (arteri) :
Darah yang berasal dari pembuluh nadi keluar
memancar sesuai dengan denyutan nadi dan
berwarna merah terang
30. 2. Perdarahan Balik (vena) :
Darah yang berasal dari pembuluh balik,
mengalir, berwarna merah gelap.
31. 3. Perdarahan rambut (kapiler) :
Berasal dari pembuluh kapiler, darah
yang keluar merembes perlahan
32. JENIS PERDARAHAN
Perdarahan Luar :
Perdarahan yang tampak/terlihat jelas
keluar dari luka terbuka.
Perdarahan Dalam :
Perdarahan dalam biasanya tak terlihat dan
kulit tidak tampak rusak. Kadang-kadang
terlihat berbeda dibawah permukaan kulit
berupa memar.
33. WASPADA …!!!
1. Luka tusuk
2. Darah atau cairan keluar dari telinga
atau hidung.
3. Muntah atau batuk darah
4. Memar luas pada batang tubuh
5. Luka tembus dada atau perut
6. Nyeri tekan, kaku atau kejang pada
dinding perut
7. BAK/BAB berdarah
34.
35.
36. A. Perlindungan Terhadap Infeksi
Pada Penanganan Perdarahan
1. Pakai APD agar tidak terkena darah
atau cairan korban
2. Jangan menyentuh mulut, hidung,
mata, makanan sewaktu memberi
perawatan
3. Cucilah tangan segera setelah selesai
merawat
4. Dekontaminasi atau buang bahan
yang telah ternoda dengan darah atau
cairan tubuh korban
37. B. Mengendalikan Perdarahan Luar
1. Tekanan langsung
Tekan bagian yang berdarah tepat di atas
luka (5 – 15 menit). Beri penutup luka yang
tebal. Bila belum berhenti dapat ditambah
penutup lain tanpa melepas penutup
pertama.
38.
39. 2. Elevasi
Tinggikan anggota badan yang berdarah lebih
tinggi dari jantung. Hanya dapat dilakukan
pada perdarahan di daerah alat gerak.
40. 3. Tekan pada titik tekan
Bila kedua cara tersebut di atas belum berhasil
maka perlu dilakukan cara ketiga yaitu
menekan pembuluh nadi di atas daerah yang
mengalami perdarahan
41. 4. Cara lain yang dapat membantu
menghentikan perdarahan
- Immobilisasi dengan atau tanpa
pembidaian.
42. PERAWATAN PERDARAHAN
Perdarahan Besar :
1. Jangan buang waktu hanya untuk mencari
penutup luka
2. Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya
menggunakan sarung tangan).
3. Pertahankan dan tekan cukup kuat
4. Rawat luka setelah perdarahan terkendali
43. Perdarahan Ringan atau terkendali :
1. Gunakan tekanan langsung dengan
penutup luka.
2. Tekan sampai perdarahan terkendali.
3. Pertahankan penutup luka dan balut.
4. Sebaiknya jangan melepas pentup luka
atau balutan pertama.
PERAWATAN PERDARAHAN
44. PERAWATAN PERDARAHAN
Perdarahan dalam atau curiga ada
perdarahan dalam :
1. Baringkan dan istirahatkan penderita.
2. Buka janan nafas dan pertahankan
3. Periksa berkala R dan N
4. Perawatan syok bila terjadi atau diduga
5. Jangan beri makan dan minum
6. Rawatlah cedera berat lainnya bila ada.
7. Bila ada beri oksigen
8. Rujuk kefasilitas kesehatan
45. PERLU DIINGAT ..!!!
Penanganan perdarahan berarti
mengendalikan pardarahan, bukan
berarti menghentikan perdarahan
sama sekali.
46.
47.
48.
49. Penyebab :
-Termal ( suhu > 60 C )
-Kimia ( asam / basa kuat )
-Listrik
-Radiasi
LUKA BAKAR
50. PENGGOLONGAN
1.LUKA BAKAR DERAJAT 1
Meliputi lapisan kulit paling atas (ari),
kemerahan, nyeri dan kadang bengkak
2.LUKA BAKAR DERAJAT 2
Meliputi kulit jangat, timbul gelembung,bengkak,
kulit kemerahan atau putih, lembab dan rusak
3.LUKA BAKAR DERAJAT 3
Meliputi jaringan bawah kulit, kulit tampak
kering atau pucat/putih atau gosong/hitam
51. Kepala 9 %
Badan bagian depan atas 9 %
Badan bagian depan bawah 9 %
Badan bagian belakang atas 9 %
Badan bagian belakang bawah 9 %
Lengan kiri 9 %
Lengan kanan 9 %
Tungkai kanan bagian depan 9 %
Tungkai kanan bagian belakang 9 %
Tungkai kiri bagian depan 9 %
Tungkai kiri bagian depan 9 %
Kemaluan 1 %
Cara menghitung luka bakar dengan rumus
“ Rule of Nine “
52. 1. Hentikan proses luka bakar
2. Lepaskan pakaian dan perhiasan.
3. Lakukan penilaian dini
4. Tentukan derajat luka bakar
5. Tutup luka bakar
6. Jagalah kehangatan tubuh
7. Rujuk
PENANGANAN LUKA BAKAR
53. Luka bakar kimia :
1. Segera siram dengan air + 20 Menit
2. Jangan menyiram bahan kimia yang bereaksi
dengan air.
Luka bakar listrik :
Gejala & tanda
1. Perubahan status mental
2. Tampak luka bakar berat
3. Pernapasan dangkal & tidak teratur
4. Denyut nadi lemah sampai tidak teraba
5. Patah tulang majemuk karena kontraksi otot
54. Penanganan :
1. lakukan penilaian dini
2. Periksa dan cari luka bakar didaerah listrik
masuk dan listrik keluar
3. Tutup luka
4. Atasi syok bila ada
5. Rujuk
Luka Bakar Inhalasi
Luka bakar yang terjadi karena
Menghirup udara panas, asap atau
bahan racun.
55. Gejala & Tanda :
1. Bulu hidung terbakar
2. Luka bakar pada wajah
3. Butir arang karbon dalam cairan ludah
4. Bau asap pada pernafasan
5. kesukaran nafas
6. Pernafasan berbunyi
7. Serak, batuk, sukar bicara
8. Gerakan terbatas
9. Sianosis
56. Penanganan :
1. Pindahkan penderita
2. Berikan O2
3. Penilaian Dini
4. Pernafasan buatan bila perlu
5. Rujuk
57. PINGSAN
Terjadi karena peredaran darah ke otak
berkurang, dapat terjadi akibat emosi yang
hebat, berada dalam ruangan yang penuh orang
tanpa udara yang cukup, letih dan lapar serta
aktifitas berat
58. Gejala & tanda :
1.Perasaan linglung
2.Pandangan berkunang-kunang
3.Lemas, keluar keringat dingin
4.Menguap
5.dapat menjadi tidak respon
6.Denyut nadi lambat
59. Penatalaksanaan
• Baringkan penderita dengan tungkai
ditinggikan
• Longgarkan pakaian
• Usahakan penderita menghirup udara segar
• Periksa cedera lainnya
• Beri selimut
• Bila tidak pulih, periksa nadi dan napas,
posisikan stabil dan rujuk ke fasilitas
kesehatan terdekat
60. Kekakuan tubuh & anggota gerak untuk beberapa saat yang
disertai kejang dan diikuti hilangnya kesadaran.
Gejala & tanda :
1. Pandangan kosong
2. Teriakan tercekik
3. Jatuh tiba-tiba
4. Wajah & leher sianosis
5. Gerakan kejang otot
6. Tidak ada respon
7. Mulut berbuih
8. Bab & Bak secara spontan
9. Penderita sadar pada waktu yang tidak lama
10. Setelah kejang biasanya korban keleahan dan
tertidur
63. Hilang kesadaran sesaat yang terkesan
dibuat-buat
Mungkin terguling-guling di tanah
Napas cepat
Tidak dapat bergerak atau jalan tanpa sebab
yang jelas
64. Tenangkan penderita
Hindarkan penderita dari orang sekitar
Bawa penderita ke tempat yang tenang
Dampingi penderita dan awasi terus
Anjurkan ke dokter setelah tenang