Paparan Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan oleh Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS, Dosen Fakultas Ekologi Manusia, IPB University dalam Kuliah Online Akademi Desa #34 24 Juli 2020
1. Sumber Pangan Lokal untuk
Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Soeryo Adiwibowo
Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University
Kuliah Online Akademi Desa
23 Juli 2020
2. Ketahanan Pangan & Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan
• Ukuran ketersediaan pangan (supply) dan
kemampuan (demand) seseorang atau
komunitas atau negara untuk mengakses
pangan yang tersedia.
• Daya tahan (resilience) rumah tangga,
komunitas atau negara terhadap
gangguan atau ketiadaan suplai pangan
akibat berbagai faktor seperti kekeringan,
gagal panen, gangguan rantai logistik,
kelangkaan bahan bakar, ketidak-
stabilan ekonomi, perang dlsb.
Kedaulatan Pangan
• Hak seseorang atau komunitas untuk
menetapkan sendiri sistem pangan yang
cocok untuk menopang kehidupan
mereka sendiri.
• Kedaulatan pangan menempatkan
individu petani sebagai titik sentral dalam
pengambilan keputusan di tingkat
produksi, distribusi, dan konsumsi
pangan. Bukan pada tingkat pembuat
kebijakan pangan, korporasi atau institusi
pasar.
3. Ketahanan Pangan & Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan
• Narasi atau istilah yang diperkenalkan
oleh lembaga2 internasional (al FAO), dan
diadopsi oleh korporasi internasional
yang bergerak di bidang pangan.
• Empat pilar (FAO):
• Ketersediaan
• Akses
• Pemanfaatan
• Stabilitas.
Kedaulatan Pangan
• Narasi yang diperkenalkan oleh Via
Campesina (1993)
• Gerakan internasional yang
mengkoordinasikan organisasi petani kecil,
buruh/pekerja pertanian, perempuan desa,
dan masyarakat adat.
• Sekarang Via Campesina anggotanya
berjumlah 182 organisasi lokal & nasional di
81 negara Asia, Afrika, Amerika & Eropa.
4. Ketahanan Pangan (Food Security)
Istilah ketahanan pangan muncul karena adanya persoalan pangan
global sebagai akibat dari:
• Populasi penduduk dunia yang semakin meningkat
• Ketergantungan pada energi minyak bumi (isu energi versus pangan)
• Krisis global sumber daya air
• Degradasi lahan pertanian dan konversi lahan pertanian
• Perubahan iklim
• Politik, antara lain, kebijakan pengembangan pertanian dan pedesaan yang
relatif tertinggal dibanding kebijakan pengembangan perkotaan, nilai tukar
petani yang rendah, masalah agraria (penguasaan tanah)
5. Siapa yang Sesungguhnya Menguasai Produksi Pangan Dunia?
(ETC Group 2008)?
Industri Farmasi
55% market share
Benih
67% market share
Agrokimia
89% market share
Bioteknologi
66% market share
Obat Hewan
63% market share
6. Dua Realita (ETC Group 2008)
Ekonomi Lokal
• 75% petani di dunia
menanam & menggunakan
benih lokal, dan/ atau
menyimpan benih sendiri.
• 100% penelitian yang
berorientasi pada petani
didedikasikan untuk
keberlanjutan lingkungan,
produktivitas hasil dan
kecukupan hara.
Ekonomi Korporasi
• Sepuluh perusahaan dunia
mengendalikan 67% pasar
benih global.
• 80% penelitian agribisnis
ditujukan untuk meneliti
rantai pasok logistik (al
transportasi, gudang) dan
teknologi.
6
7. Dua Realita (ETC Group 2008)
Ekonomi Lokal
• 85% produksi pangan
global dikonsumsi di
wilayah yang dekat lokasi
produksi.
• Kesehatan 75% populasi
penduduk dunia ditangani
oleh Puskesmas yang
didukung oleh tenaga
medis & obat tradisional.
Ekonomi Korporasi
• 100 grosir ritel terkemuka
di dunia menguasai 35%
dari pasar grosir ritel
global
• 10 perusahaan farmasi
terkemuka dunia
mengendalikan 55% dari
pasar obat global/
7
8. • Stagnasi investasi ke pedesaan sejak
1970an
• Krisis energi: mengalihkan pangan
ke energi
• Krisis pangan (2008-2011): produksi
pangan untuk pasar internasional?
• Peluang spekulasi bisnis pangan
meningkat
• Pendaftaran & pemilikan tanah
• Pergeseran kebijakan: dari subsidi
ke investasi (a.l China, negara2
Teluk)
• Akses pada air dan tanah
• Potensi krisis pangan (2020) akibat
Pandemi Covid 19.
Perampasan Global atas Tanah (Global Land
Grab)
(Rutten & Noteboom 2011)
10. Krisis Pangan
• Krisis pangan terjadi karena: perang, ketidak-stabilan politik dalam
negeri, perubahan lingkungan (El Nino, perubahan iklim), dan
pandemi (Covid 19). Kemampuan produksi pangan turun tidak hanya
akibat alam.
• Pelajaran dari Krisis Pangan 2008 dan 2011: negara-negara eksportir
pangan menutup ekspor, pangan hanya untuk kebutuhan domestik.
Fenomena terulang pada 2020 akibat Covid19
• Krisis pangan berulang + resesi ekonomi dunia rentan dalam
ketidakpastian Arsitektur politik global dan nasional akan
didominasi oleh politik pangan
11. Kedaulatan Pangan (Food Sovereignty)
• Merupakan reaksi terhadap sistim pangan global (termasuk input produksi) yang
dikuasai oleh korporasi internasional. Petani tidak berdaulat.
• Revolusi hijau (1960-1990) telah meningkatkan produksi pangan di seluruh dunia
namun populasi penduduk dunia yang kelaparan masih tinggi. Penyebab: akses
terhadap lahan, daya beli petani (purchasing power), dan perampasan global
lahan pertanian oleh perusahaan2 raksasa dunia akibat kekhawatiran kelangkaan
pangan.
• Sebagai konsekuensi menjaga ketahanan pangan dalam negeri, terjadi
ketergantungan yang besar terhadap impor pangan yang kemudian membawa
implikasi luas.
Kasus Haiti (2008): sekitar 80% kebutuhan beras Haiti diimpor. Sebagai akibatnya harga beras
dalam negeri meroket dan rumah tangga miskin tidak bisa menjangkau. Sementara produksi
pangan dalam negeri terlanjur turun.
12. Pidato Bung Karno dalam peletakkan batu pertama Gedung Fakultas Pertanian
UI (sekarang IPB), 27 April 1952. Pidato ini menunjukkan bahwa pangan dan
pertanian adalah persoalan masa depan bangsa dan umat manusia.
“…soal persediaan makanan rakjat ini, bagi kita adalah
soal hidup atau mati…”
13. Pangan & Covid 19: Social Learning Process
(Tonny 2020)
• Pandangan: ”Indonesia memang lemah, tetapi masyarakatnya kuat (Shane
Preuss, 2020; The World Giving Index, 2018; David Bornstein, 2007; dan Clifford
Geertz, 1963)
• Implikasi:
“Solidaritas emosional - yang bersifat spontan– bangsa ini sangat kuat,
namun solidaritas fungsionalnya – yg bersifat terstruktur melalui tata kelola
negara– lemah”
Muncul gerakan redistribusi kesejahteraan yang spontan, melampaui
jaringan-jaringan institusi negara
• Di tengah Krisis Covid 19: kita seharusnya mendesain “Kedaulatan Pangan”
untuk memenuhi kebutuhan primer sesuai dengan amanat konstitusi.
14. Pangan & Covid 19: Social Learning Process
(Tonny 2020)
• Kedaulatan Pangan: kedaulatan petani di berbagai aras atas pangan, mulai dari
input, proses produksi, sistem perdagangan, hingga konsumsi.
• Kelemahan kita: solidaritas emosional dan gagasan inovatif di tingkat masyarakat
(komunitas) tak tersambung dengan solidaritas fungsional dan kapasitas tata kelola
di tingkat negara.
• Diperlukan:
Kerangka solidaritas yang bersifat fungsional melalui perbaikan tata kelola
negara dalam kerangka kolaborasi.
Kekuatan artikulator dan penekan yang efektif agar gagasan dan aksi konstruktif
di tingkat masyarakat (komunitas) diakomodasi dan diaktualisasikan dalam
kebijakan dan praktik tata kelola pemerintahan.
15. Dasar Membangun Desa
UU No.6/2014 tentang Desa
menggunakan dua
pendekatan:
"desa membangun”
(memberi mandat desa
mengelola pembangunan
sendiri)
dan arahan
“membangun desa” melalui
pembangunan kawasan
perdesaan (kewenangan
pemerintah, pemerintah
daerah dan desa).
Pembangunan Desa dan
Pembangunan Kawasan Perdesaan
PembangunanLokal
Skala Komunitas Desa
Pembangunan
Kawasan Perdesaan
Desa Membangun Membangun Desa
Pemerintah Desa,
Musyawarah
Desa, Partisipasi masyarakat
Pemerintah Pusat, Prov,
Kab/Kota,
dan Kerjasama Antar-Desa
Tonny 2020
16. Contoh
Kolaborasi
IPB University
Tani Center
Gerakan Petani Nusantara
GPN
Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan
Pangan (KRKP)
Apa yang dilakukan oleh IPB
sebagai Institusi Pendidikan Tinggi?
• Kolaborasi: Dosen/Peneliti,
LSM dan Petani
• Bekerja di tingkat akar rumput
& advokasi kebijakan
Hermanu Triwidodo Fredian Tonny
17. Apa yang Dilakukan
oleh Individu Dosen
IPB?
GERAKAN DI 89 KABUPATEN 18 PROPINSI DI INDONESIA
Sejak Tahun 2015
• Pembentukan 7 Pusat Produksi untuk Pupuk Hayati
PROVIBIO (LPDP-Kemenkeu)
• Pembentukan 13 Pusat Perbenihan
• 3500 galur/varietas padi karya petani kecil
• Peningkatan produksi padi 57,36% di 13 Kab
Mulai Tahun 2017
• Koperasi AB2TI, E-commerce AB2TI Mart, AB2TI Mart
(hanya menjual produk/pangan sehat, organik, karya
petani kecil)
• Pembangunan Dryer, RMU dan Gudang Membeli gabah
petani anggota, simpan, jual, keuntungan dikembalikan ke
petani
Asosiasi Bank
Benih dan
Teknologi
Tani
Indonesia
Ciherang IF8
(AB2TI)
Nisam, Aceh,
16/4/2018
Santosa 2000
AB2TI:
Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia
• Kolaborasi: Dosen/Peneliti,
LSM dan Petani
• Bekerja di tingkat akar
rumput & advokasi kebijakan
Prof. Dwi Andreas Santosa
18. VARIETAS UNGGUL KARYA PETANI AB2TI
IF16 Inpari 32
Apa yang Dilakukan
oleh Individu Dosen
IPB?
Santosa 2000
AB2TI:
Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia
• Kolaborasi: Dosen/Peneliti,
LSM dan Petani
• Bekerja di tingkat akar
rumput & advokasi kebijakan
Prof. Dwi Andreas Santosa
19. SUMBER PANGAN LOKAL
• Sumber penting kedaulatan pangan rakyat
• Sumber pangan lokal sangat adaptif dengan kondisi alam sekitar
(jenis tanah, iklim, air). Jenis tanaman yang dibudidayakan
masyarakat umumnya mampu bertahan dalam tekanan situasi alam
(hujan atau kemarau ekstrim)
• Jenis tanaman pangan lokal yang dikembangkan sesuai dengan
tradisi dan budaya lokal setempat (nilai-nilai, upacara, ritual) dan
kebutuhan sehari-hari masyarakat.
• Banyak jenis-jenis varietas tanaman pangan yang dikembangkan
sebagai hasil trial-eror warga yang kemudian menjadi bank genetik
tanaman pangan Indonesia. Misal, beras hitam, beras ketan bulat,
dsb. Harus kita cegah dari kepunahan.