Koperasi dan UKM memiliki peran penting dalam perekonomian, di antaranya menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah mendukung pengembangan koperasi dan UKM untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan perekonomian. Strategi pengembangan meliputi peningkatan kualitas SDM, akses pasar, dan iklim usaha yang kondusif.
2. PERANAN DAN PERKEMBANGAN KOPERASI DAN
UKM DALAM PEREKONOMIAN
1. Pertumbuhan Ekonomi sangat cepat.
2. Dalam Penciptaan Lapangan Pekerjaan peranan Koperasi dan
UKM cukup besar
Negara-negara berkembang mulai mengubah orientasinya dalam
upaya mendorong pengembangan usaha koperasi dan UKM di
negara-negara berkembang agar dapat memberikan peranan yang
cukup besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah di negara-negara berkembang mengambil posisi
untuk mengembangkan dan melindungi mereka dengan
melaksanakan program-program pemberdayaan mengingat
bahwa usaha koperasi dan UKM adalah menyangkut hajat hidup
orang banyak.
3. PERANAN DAN PERKEMBANGAN KOPERASI DAN
UKM DALAM PEREKONOMIAN
1. Usaha Koperasi dan UKM mampu menggerakan sumberdaya-sumberdaya
ekonomi, utamanya sumberdaya manusia, yang belum atau kurang
dimanfaatkan menjadi sesuatu kekuatan produktif yang dapat menciptakan
dan menaikkan nilai tambah (value added).
2. Mampu menciptakan keadaan ekonomi murah dan menawarkannya kepada
rakyat yang berpendapatan rendah, sehingga tetap dapat bertahan hidup.
3. Dalam kaitannya dengan kegiatan pengelolaan usaha, usaha koperasi hampir
tidak dapat dibedakan dengan badan-badan usaha lainnya, termasuk
perusahaan. Jika dicermati denagn baik sesuai azas dan prinsip serta
tujuannya, maka koperasi sebagai salah satu badan usaha memiliki banyak
keunggulan dibanding badan usaha lainnya, diantaranya menjadi wadah bagi
banyak orang dalam meningkatkan kehidupan ekonomi.
4. Koperasi sebagai gerakan ekonomi partisipatif telah mampu menyatukan
potensi-potensi kecil yang terpisah-pisah di dalam perekonomian menjadi
kekuatan bersama yang lebih besar dan lebih kuat, serta menciptakan
sinergitas.
4. PERMASALAHAN KOPERASI
1. Karena belum memadainya tingkat pengetahuan dan
pemahaman masyarakat dibidang koperasi ditambah dengan
tingkat kepercayaan (Trust) yang masih kurang terhadap
koperasi.
2. Karena saat ini usaha Kopersi belum memiliki program
edukasi yang memadai yang terencana dengan baik untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat di bidang koperasi
5. PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN
SOSIAL & EKONOMI
1. Organisasi koperasi relatif lebih terbuka dan demokratis, sehingga orang-
orang yang terlibat di dalamnya memiliki badan usaha yang dapat dikelola
secara bersama untuk mewujudkan keuntungan-keuntungan yang bersifat
sosial dan ekonomi.
2. Mengelola usaha yang dapat memberikan peluang kepada para anggota
untuk memperoleh pelayanan melalui pengadaan secara langsung barang
dan jasa yang dibutuhkan dengan harga yang relatif lebih murah.
3. Lebih fleksibel diterapkan pada berbagai kondisi sosial ekonomi
masyarakat karena pada dasarnya usaha koperasi didasarkan pada
kebutuhan dan keinginan para anggotanya
4. Para anggota yang pada umumnya termasuk golongan ekonomi lemah
dapat memanfaatkan peluang sarana swadaya dan kerjasama di dalam
berkoperasi untuk mengatasi keterbatasan pendapatan yang dimiliki guna
memenuhi kebutuhan mereka, sehingga dapat meraih kesejahteraan.
6. PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN
SOSIAL & EKONOMI
Dalam Konfrensi ILO (International Labor Organization) pada tanggal 1 Juni 1966
dikeluarkan rekomendasi 127 yang menegaskan kepada negara-negara berkembang
untuk lebih memperhatikan dan memperhitungkan peranan koperasi dalam
pembangunan sosial dan ekonomi. Dalam Rekomendasi tersebut dinyatakan bahwa :
1. Pembentukan dan pertumbuhan koperasi harus merupakan salah satu alat yang
penting bagi pembangunan ekonomi, sosial dan budaya serta kemajuan manusia
di negara-negara berkembang.
2. Koperasi harus didirikan dan dikembangkan sebagai sarana untuk :
(a) memperbaiki situasi ekonomi, sosialm dan budaya bagi mereka yang
memiliki sumber daya dan peluang ekonomi yang terbatas serta untuk
mendorong semangat mereka untuk berkarya.
(b) meningkatkan pemanfaatan sumber daya modal pribadi dan nasional
melalui usaha-usaha pembentukan simpanan, menghilangkan riba dan
pemanfaatan kredit secara sehat.
(c) memberikan kontribusi kepada perekonomian melalui langkah-langkah
pengawasan secara demokratis atas kegiatan-kegiatan ekonomi dan
pembagian sisa hasil usaha secara adil.
7. PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN
SOSIAL & EKONOMI
(d) meningkatkan pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, penerimaan
devisa dan penciptaan lapangan kerja melalui pemanfaatan Sumber daya
secara optimal.
(e) memperbaiki kondisi sosial dan menunjang pelayanan sosial di bidang
kesehatan, pendidikan, perumahan, dan komunikasi.
(f) meningkatkan pengetahuan dan skill para anggota dalam mengelola usaha,
sehingga diharapkan adanya peningkatan jiwa kewirausahaan
3. Pemerintah negara-negara berkembang agar merumuskan dan melaksanakan
kebijakan yang memungkinkan koperasi untuk memperoleh bantuan dan
motivasi yang bersifat ekonomi, keuangan, teknik, hukum dan sebagainya, tanpa
mempengaruhi kemandirian koperasi.
4. Gerakan koperasi perlu dilibatkan dalam perumusan dan jika memungkikan juga
dalam pelaksanaan pembangunan sosial dan ekonomi.
8. PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN
SOSIAL & EKONOMI
Kehadiran Koperasi di suatu daerah akan memberikan dampak mikro baik secara
langsung maupun tidak langsung, yang selanjutnya secara serentak dapat
memberikan kontribusi pada perkembangan sosial dan ekonomi di daerah
bersangkutan. Adanya koperasi di derah bersangkutan, dimana dalam perekonomian
telah terjadi persaingan, maka akan memaksa badan-badan usaha lainnya, termasuk
koperasi-koperasi lainnya, sebagai pesaing untuk memperbaiki kinerja usahanya
serta pelayanannya kepada para konsumen. Akibatnya timbul dampak-dampak
positif terhadap struktur pasar, intentsitas persaingan, dan kenaikan hasil penjualan
yang selanjutnya akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan perekonomian,
baik di tingkat lokal, regional maupun nasional.
Persaingan pasar memaksa pengelola koperasi untuk meningkatkan kinerja dan
pelayanannya kepada para anggota sebagai konsumen sekaligus sebagai pemilik.
Akibatnya inovasi-inovasi terus dilakukan, peningkatan produksi dan produktivitas,
pembukaan lapangan pekerjaan, dan lain-lain.
9. STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI DALAM
ERA GLOBALISASI
Pendekatan Pengembangan Koperasi Melalui Prakarsa
Pemerintah :
1. Melalui kebijaksanaan pemerintah, pengintegrasian pengembangan dengan
program pembangunan secara keseluruhan dapat dimungkinkan. Dalam kaitan
ini koperasi akan memperoleh banyak kesempatan untuk berpartisipasi
khususnya dalam bidang perkembangan ekonomi.
2. Alokasi sumber daya dari luar kepada koperasi menjadi sangat mungkin baik
berupa modal maupun SDM yang terampil.
3. Perkembangan koperasi dapat dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan, serta meluas di berbagai sektor dan di seluruh wilayah
4. Dalam hal kondisi koperasi tahap awal masih lemah, maka pemerintah dapat
mengambil prakarsa melindungi koperasi dari kehancuran
5. Perkembangan koperasi juga mandat dari konstitusi yang harus dilaksanakan
secara murni dan konsekuen oleh semua pihak termasuk pemerintah.
10. Untuk Mencapai sasaran pengembangan koperasi yang diinginkan, maka perlu
langka-langkah sbb :
1. Meningkatkan prakarsa, kemampuan dan peran serta gerakan keperasi melalui
peningkatan kualitas SDM dalam rangka mengembangkan dan memantapkan
kelembagaan dan usaha untuk mewujudkan peran utamanya di segala bidang
kehidupan ekonomi rakyat.
2. Menciptkan iklim usaha yang semakin kondusif sehingga memungkinkan
koperasi mendapatkan kesempatan atau akses kepada berbagai sumber daya
yang penting.
Langkah –langkah di atas dapat dioperasionalisasikan dalam bentuk :
1. Meningkatkan Askses dan Pangsa Pasar.
Dengan cara meningkatkan keterkaitan usaha,m kesempatan usaha, kepastian
usaha, perluasan akses terhadap informasi usaha, dan penyediaan sarana dan
prasarana usaha yang memadai serta penyederhaaan perizinan. Upaya ini harus
didukung oleh berbagai peraturan dan perundang-undangan yang mendukung
kehidpan koperasi.
2. Menigkatkan kemampuan organisasi dan manajemen dalam hal ini dapat
ditempuh antara lain dengan cara meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan
profesionalisme pengelola koperasi.
11. Pendeketan yang dapat dilakukan Koperasi dan UKM untuk meningkatkan
kinerja dan daya saing :
1. Memperdayakan Koperasi dan UKM agar mampu menghasilkan produk yang
berkualitas. Ada beberapa dimensi yang berkaitan dengan kualitas produk :
a. Kinerja. Berkaitan seberapa baik suatu produk melakukan apa yang
memang semestisnya dilakukan.
b. Features. Menggambarkan pernak-pernik yang melengkapi atau
meningkatkan fungsi dasar produk.
c. Kehandalan. Kemampuan produk untuk bertahan selama penggunaan
yang biasa.
d. Kesesuaian. Berkaitan dengan seberapa produk tersebut sesuai dengan
standar.
e. Daya Tahan. Merupakan ukuran umur produk dan teknologi modern
memungkinkan hal tersebut dapat terwujud
f. Kemudahan Perbaikan. Produk yang digunakan untuk jangka waktu
lama sering harus diperbaiki atau dipelihara, sehingga rancangan yang
dapat memudahkan permabaikan akan menambah nilai produk.
g. Keindahan. Kualitas tidak selalu bergantung pada kemampuan fungsional,
tetapi juga pada keindahannya.
f. Persepsi terhadap kualitas. Citra dan reputasinya.
12. 2. Menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi berkembangnya koperasi dan
UKM.
Tanpa adanya iklim usaha yang kondisif, maka mustahil Koperasi dan UKM
dengan keterbatasannya akan mampu bersaing dengan pelaku bisnis lainnya.
Dalam rangka pemberdayaan dan penumbuhan iklim kondusif perlu dilaksanakan
beberapa program sebagai berikut :
a. Pengembangan kewirausahaan untuk menghasilkan SDM yang
berkualitas dan berwawasan IPTEK
b. Program kemitraan untuk membangun jaringan usaha antar pelaku usaha,
utamanya antara UKM dan usaha usaha lainnya.
c. Pengembangan teknologi untuk mendorong peningkatan produktivitas
usaha dan daya saing produk yang dihasilkan.