SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  66
PHOTOGRAPHY ?
PHOTO ?
GRAPHY ?
PHOTO =
cahaya
GRAPHY =

menggambar
   atau
  melukis
PHOTOGRAPHY



…Menggambar atau melukis dengan
       bantuan cahaya…
KONSEKUENSINYA
1. Cahaya mutlak dibutuhkan dalam
   kegiatan fotografi.
2. Setiap perubahan cahaya yang terjadi

  akan mempengaruhi hasil akhir dari
  foto itu sendiri.
CAHAYA
(Berdasarkan kualitasnya)


   1.Direct Light
  2.Difused Light
Direct Light:
Pencahayaan yang
  diarahkan dari
  sumber cahaya
langsung ke obyek
   pemotretan.
   Direct Light
  menghasilkan
 kontras cahaya
yang tinggi antara
  bidang gelap
 dengan bidang
     terang.
Difused Light:
Pencahayaan yang
  bersumber dari
  sumber cahaya
  yang menyebar
 secara merata ke
obyek pemotretan.
   Difused Light
   menghasilkan
  kontras cahaya
   yang rendah.
CAHAYA
(berdasarkan sumbernya)


    1. Alam
   2. Buatan
ALAM


MATAHARI    BULAN   BINTANG
BUATAN


Lampu Pijar   Lampu TL   Lampu Kilat
CAHAYA
 (berdasarkan penyebarannya)


1. Continous Light
  2. Flash Light
Continous Light



Cahaya yang memancar
 secara terus-menerus
Flash Light



Cahaya yang memancar
 secara terputus-putus
CAHAYA
(berdasarkan kekuatannya)


1. Main Light
2. Fill in Light
Main Light




Cahaya utama yang menerangi dan membentuk
karakter obyek pemotretan. Main Light sebagai
     pedoman bukaan diafragma (f stop).
Fill in Light




Fill in Light digunakan untuk mengisi bagian obyek yang terlalu
  gelap akibat dari penggunaan Main Light yang terlalu keras.
Mengingat fungsinya hanya sebagai cahaya pengisi maka fill in
            light tidak boleh lebih kuat dari main light.
MAIN LIGHT
(berdasarkan arah pencahayaan)
      1. Front Light
      2. High Light
       3. Side Light
      4. Back Light
       5. Top Light
     6. Bottom Light
Front Light :
                Pencahayaan dari arah depan.
Sumber cahaya diletakkan dekat/pada badan kamera diarahkan
   langsung ke obyek. Bayangan yang dihasilkan minim namun
     tekstur objek terlihat datar serta menghasilkan efek tiga
                              dimensi.
High Light :
Pencahayaan dari arah samping kamera 45˚ dan agak ke atas 45˚.

                       Pada posisi ini
     bayangan yang dihasilkan lebih banyak dari front light.
Side Light :
Pencahayaan dari arah samping dengan sudut 90˚ dari kamera.

 Efek yang dihasilkan pada pemotretan model , pada satu sisi
      wajah akan terlihat terang dan pada sisi yang lain akan
Back Light :
         Pencahayaan yang berasal dari belakang objek.
Pada pemotretan model, bila sumber cahaya langsung dari belakang
    objek maka bagian wajah akan gelap, sedang pada garis pinggir
      rambut akan terbentuk garis cahaya yang disebut rim light.
Top Light :
Pencahayaan yang berasal dari sumber cahaya yang terletak tepat di atas
                                 kepala.
 Pada pemotretan model bayangan yang dihasilkan pada kelopak mata,
                    dibawah hidung, bibir dan leher.
Bottom Light :
 Pencahayaan yang
berasal dari sumber
cahaya yang terletak
  di bawah obyek.

 Efek yang dihasilkan
  pada pemotretan
 model menimbulkan
 kesan menyeramkan
karena bayangan yang
   dibentuk sangat
       ekstrem.
Fill in Light
   dengan Reflektor
(alat pemantul cahaya)
Pada pemotretan
     dengan film
 berwarna, reflektor
  harus netral untuk
 mencegah pantulan
   warna yang tidak
 diinginkan terhadap
        obyek.
  Pantulan ini harus
   diperhitungkan
dengan baik agar foto
tidak over exposure.
 Semakin dekat posisi
   reflektor dengan
 obyek maka semakin
  kuat pula pantulan
yang sampai ke obyek
       tersebut.
Fill in Light
dengan Flash
Flash dapat
  digunakan
sebagai cahaya
    pengisi.

 Untuk mencegah
pencahayaan yang
 tidak alami maka
flash harus diatur
 sedemikian rupa
agar kekuatannya
 tidak lebih besar
  dari main light.
KAMERA ?
KAMERA =

   alat untuk merekam
gambar/suatu objek pada
  permukaan yang peka
         cahaya.
Kamera merekam melalui cara
  kerja optic, yaitu memasukkan
  cahaya dengan bantuan lensa
  sehingga terbentuklah gambar
seperti yang tampak pada jendela
 bidik pada permukaan film atau
               pelat.
JENIS-JENIS KAMERA :

 1. KONVENSIONAL
     2. DIGITAL
KONVENSIONAL
DIGITAL
KAMERA
SLR (SINGLE LENS REFLEX)

          ?
KAMERA SLR =
Pengamatan pembidikan
dilakukan dengan Penta
   Prisma (Prisma Segi
         Lima).
KELEBIHAN :

1. Objek yang dibidik sama
   dengan apa yang diterima
   oleh lensa.
2. Lensanya bisa ditukar-
   tukar
BAGIAN-BAGIAN KAMERA

1. Body Kamera
a. Cermin
   terletakdalam badan kamera dan berfungsi untuk
   merefleksikan bayangan pada lensa agar terlihat
   di jendela bidik.
b. Viewing Screen
   sebuah kaca yang di atasnya terdapat bidang
   fokus yang menentukan pada saat pencarian titik
   fokus.
c. Penta Prisma
    benda optik segi lima ini merefleksikan
    bayangan dari bidang fokus sehingga terlihat
    tepat pada sisi kanan kiri pada objek
    pemotretan yang kita inginkan.
d. Jendela Bidik
    berfungsi untuk melihat bayangan dari penta
    prisma. Apa yang kita lihat pada jendela bidik
    ini akan sama dengan hasil foto nantinya.
e. Shutter Release/Tobol Pelepas Rana
    Shutter ini berupa tombol untuk memulai pemotretan.
    Apabila tombol ini ditekan maka cermin pemantul dan
    jendela rana akan membuka ke atas sehingga
    cahaya dapat mengenai bidang film.
f. Rana
   sebuah jendela yang terletak tepat di depan bidang
   film. Fungsinya adalah untuk melindungi film dari
   cahaya sebelum pemotretan dilakukan. Rana dapat
   berupa tumpukan plat yang membuka keatas atau
   terbuat dari kain yang membuka kesamping.
g. Shutter Speed Dial/Pemilih kecepatan Rana
    Fungsinya untuk memilih kecepatan rana yang
    kita inginkan.
h. Tangkai Pengokang
    Fungsinya untuk memajukan film apabila kita
    akan memotret.
i. Selongsong Film
   terletak di badan kamera. Seleonsong ini tempat
   film yang sudah diexpose maupun yang belum.
j. Hot Shoe
   adalah tempat untuk memasang lampu kilat.
k. Tombol Pengatur ASA
   Tombol ini berguna untuk mengatur kepekaan
   film/ASA agar kita dapat mendapatkan
   kompensasi pencahayaan yang tepat.
l. Self Timer/Penangguh Waktu
   tombol untuk menahan waktu pemotretan
   (kamera melepas shutter dengan sendirinya).
m. Cable Synchronic Terminal
   Berguna untuk menghubungkan kamera
   dengan lampu tambahan melalui kabel.
n. Depth of Field Preview Button
   Berguna untuk melihat ruang tajam sebelum
   pemotretan. Pada saat tombol ini tidak ditekan,
   ruang tajam yang terlihat pada jendela bidik
   sesuai dengan diafragma yang terkecil angkanya
   walaupun diafragma terpasang pada angka selain
   angka terkecil.
o. Multi Exposure Lever
   Berguna untuk pemotretan ganda atau lebih
   dalam satu frame.
LENSA
  ?
LENSA
Adalah alat optik yang berfungsi untuk
memfokuskan bayangan kepada bidang
film. Bagian-bagian lensa adalah :
1. Ring Fokus
     cincin pengatur fokus untuk menyesuaikan jarak antara
     lensa dan bidang film sehingga bayangan yang dihasilkan
     dapat terlihat dengan jelas dan fokus.
2. Diafragma
     merupakan rangkaian plat lingkaran yang berfungsi untuk
     mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke
     bidang film serta merupakan pintu pertama bagi cahaya
     yang masuk untuk mencahayai bidang film.
3. Ring Diafragma
   cincin pengatur besar kecilnya bukaan
   lubang diafragma.
Lensa:
1. Normal (50mm)
 2. Tele (>50mm)
3. Wide (<50mm)
LENSA NORMAL
- 50mm
- gambar yang didapat sama
  persis (besar/kecil, jauh/dekat,
  luas/sempit) dengan apa yang
  dilihat dengan mata telanjang.
LENSA TELE
- > 50mm
- Objek terlihat lebih dekat
- Objek terlihat lebih besar
- Range area yang didapat lebih
  sempit
LENSA WIDE
- < 50mm
- Objek terlihat lebih kecil
- Objek terlihat lebih jauh
- Range area yang didapat lebih
  luas
DIAFRAGMA
- Celah pada lensa yang
  berfungsi sebagai celah
  masuknya cahaya
- Besar/kecilnya celah tersebut
  dapat diatur sesuai dengan
  kenginan kita
- Makin besar angka penunjuk
  diafragma, makin kecil celah
  diafragma yang dibuat maka
  main sedikit cahaya yang
  masuk kedalam kamera
- Makin kecil angka penunjuk
  diafragma, makin besar celah
  diafragma yang dibuat maka
  makin banyak cahaya yang
  masuk kedalam kamera
RUANG TAJAM/
DEPTH OF FIELD

- Besar/kecilnya bidang
   fokus pada gambar
- Makin kecil angka penunjuk
  diafragma, makin kecil/sempit
  ruang tajam yang terbentuk di
  foto.
- Makin besar angka penunjuk,
  makin besar/luas ruang tajam
  yang terbentuk di foto
DEPTH OF FIELD
dipengaruhi oleh :
- Diafragma
- Panjang Vocal Lensa
- Jarak Objek
SPEED/KECEPATAN :
- Kecepatan membuka/menutup
  Jendela Rana
- Makin cepat speednya, makin
  sedikit cahaya yang masuk
- Makin lambat speednya, makin
  banyak cahaya yang masuk
- Speed yang tinggi mampu
  menangkap gerakan yang cepat
SINGKRONISASI
       KECEPATAN
- Batas speed/kecepatan maksimal
  yang dapat digunakan pada saat
menggunakan sumber cahaya dari
               flash
TEKNIK DASAR MEMOTRET

Teknik dasar yang harus dikuasai dalam
pemotretan adalah:
1. Cara memegang kamera
2. Cara memasang film (konvensional)
3. Cara mengatur kualitas image (digital)
4. Cara mengatur fokus
5. Cara mengatur pencahayaan
1. Cara Memegang Kamera

Dalam melakukan pemotretan, harus
diperhatikan cara memegang kamera yang
baik dan benar. Hal ini untuk menghindari
  terjadinya goncangan pada kamera (camera
  shake) disaat menekan shutter release yang
  dapat menyebabkan terjadinya out focus/blur
  pada hasil pemotretan.
Cara memegang kamera yang dianjurkan adalah:
1. Untuk memotret dengan posisi
  horizontal/mendatar, gunakanlah tangan kanan
  untuk memegang badan kamera dan jari telunjuk
  digunakan untuk menekan shutter release.
  Gunakan tangan kiri untuk menopang badan
  kamera pada sisi lainnya, juga untuk mengatur ring
  fokus dan ring diafragma agar kamera dapat
  terpegang kokoh pada saat pemotretan. Tekan
  kedua siku dan usahakan menempel kebadan untuk
  menahan gerakan yang timbul.
b. Posisi vertikal/tegak digunakan untuk
   mendapatkan sudut pandang yang objeknya
   tinggi. Pada posisi ini salah satu siku harus
   ditekan melekat pada badan sebagai penopang.
c. Berdirilah dengan kokoh dengan kaki sedikit
   terbuka. Untuk sikap duduk, carilah sandaran atau
   duduk dengan satu kaki untuk menopang tangan
   seperti sikap strat untuk berlari.
d. Kalungkan tali kamera untuk mencegah agar
   kamera tidak jatuh.
3. Cara mengatur fokus

Hal terpenting dalam pemotretan adalah
 focusing. Gambar dikatakan fokus apabila
 gambar itu tajam, garis-garisnya tajam dan
 tidak kabur. Cara pengaturannya adalah
 dengan melihat pada jendela bidik kamera
 apakah objek pemotretan sudah terlihat tajam
 sesuai dengan kenginan kita.
4. Cara mengatur pencahayaan

Untuk mendapatkan pencahayaan yang tepat,
 mutlak kita membutuhkan alat pengukur yang
 disebut Flash Meter (berada di luar kamera)
 atau Light Meter (terdapat di dalam kamera).
 Dengan alat tersebut kita dapat menentukan
 kombinasi yang tepat dari diafragma dan
 speed yang kita gunakan agar didapat gambar
 yang tepat pencahayaannya (tidak over/under
 expose).
TERIMA KASIH

Contenu connexe

Tendances

Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangTeknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangFirdaus Azwar Ersyad
 
Dasar Fotografi : ISO dan Noise
Dasar Fotografi : ISO dan NoiseDasar Fotografi : ISO dan Noise
Dasar Fotografi : ISO dan NoiseSeggaf Almudhary
 
Fotografi
FotografiFotografi
FotografiIchan32
 
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & EksposureFotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & EksposureNovry Simanjuntak
 
Fisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: KameraFisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: KameraNanda Ayu Sabrina
 
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFI
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFIELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFI
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFIPuteRa Eyone
 
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan PengertiannyaKomposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan PengertiannyaSMK Nahdlatul Ulama Balikpapan
 
Asas fotografi
Asas fotografi Asas fotografi
Asas fotografi Adila Dila
 

Tendances (19)

Desain Multimedia Interaktif - Alat Bantu Fotografi
Desain Multimedia Interaktif - Alat Bantu FotografiDesain Multimedia Interaktif - Alat Bantu Fotografi
Desain Multimedia Interaktif - Alat Bantu Fotografi
 
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangTeknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
 
Dasar pemotretan 1
Dasar pemotretan 1Dasar pemotretan 1
Dasar pemotretan 1
 
Dasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar FotografiDasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar Fotografi
 
Dasar Fotografi : ISO dan Noise
Dasar Fotografi : ISO dan NoiseDasar Fotografi : ISO dan Noise
Dasar Fotografi : ISO dan Noise
 
Fotografi
FotografiFotografi
Fotografi
 
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & EksposureFotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
 
Anatomi DSLR Camera
Anatomi DSLR CameraAnatomi DSLR Camera
Anatomi DSLR Camera
 
Alat Optik Kamera
Alat Optik KameraAlat Optik Kamera
Alat Optik Kamera
 
Buku kelas 5
Buku kelas 5Buku kelas 5
Buku kelas 5
 
Fisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: KameraFisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: Kamera
 
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFI
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFIELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFI
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFI
 
Materi Dasar Fotografi
Materi Dasar FotografiMateri Dasar Fotografi
Materi Dasar Fotografi
 
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan PengertiannyaKomposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
 
Teknik dasar photography
Teknik dasar photographyTeknik dasar photography
Teknik dasar photography
 
Tata cahaya
Tata cahayaTata cahaya
Tata cahaya
 
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 finalPresentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
 
Tata cahaya iii
Tata cahaya iiiTata cahaya iii
Tata cahaya iii
 
Asas fotografi
Asas fotografi Asas fotografi
Asas fotografi
 

En vedette

En vedette (20)

Pp ranti
Pp rantiPp ranti
Pp ranti
 
Pp haryati
Pp haryatiPp haryati
Pp haryati
 
Pp mutiara.p
Pp mutiara.pPp mutiara.p
Pp mutiara.p
 
Pp rizky
Pp rizkyPp rizky
Pp rizky
 
Pp abdul ( spg )
Pp abdul ( spg )Pp abdul ( spg )
Pp abdul ( spg )
 
Pp ayu irma
Pp ayu irmaPp ayu irma
Pp ayu irma
 
Pp fitri
Pp fitriPp fitri
Pp fitri
 
Pp maya yasinta
Pp maya yasintaPp maya yasinta
Pp maya yasinta
 
Pp siti masitoh
Pp siti masitohPp siti masitoh
Pp siti masitoh
 
Pp dwi r.
Pp dwi r.Pp dwi r.
Pp dwi r.
 
Pp erindy
Pp erindyPp erindy
Pp erindy
 
Ppt ajeng
Ppt ajengPpt ajeng
Ppt ajeng
 
Pp ida
Pp idaPp ida
Pp ida
 
Pp andri alamsyah
Pp andri alamsyahPp andri alamsyah
Pp andri alamsyah
 
Pp ulfa
Pp ulfaPp ulfa
Pp ulfa
 
Pp reza
Pp rezaPp reza
Pp reza
 
Power point dtc mobile android
Power point dtc mobile androidPower point dtc mobile android
Power point dtc mobile android
 
Pp jubaedah
Pp jubaedahPp jubaedah
Pp jubaedah
 
Pp dyah ayu
Pp dyah ayuPp dyah ayu
Pp dyah ayu
 
Teknik dasar fotografi
Teknik dasar fotografiTeknik dasar fotografi
Teknik dasar fotografi
 

Similaire à Fotografi dasar

anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfanatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfYandiDominica
 
Daftar istilah dalam fotografi
Daftar istilah dalam fotografiDaftar istilah dalam fotografi
Daftar istilah dalam fotografiBudi Pandansari
 
Presentation dasar fotografi
Presentation dasar fotografiPresentation dasar fotografi
Presentation dasar fotografiRezaFikri7
 
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar ProduksiMenerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksiwalangkreatif maluku
 
Dasar fotografi
Dasar fotografiDasar fotografi
Dasar fotografiSTPP Bogor
 
DASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdfDASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdfEdtvPtkEdtv
 
Photograpi trick complete
Photograpi trick completePhotograpi trick complete
Photograpi trick completeAdi Fest
 
Dasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto GrafiDasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto Grafifahmilul amri
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraTATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraDiana Amelia Bagti
 
Alat Bantu Pemotretan - Komposisi foto digital
Alat Bantu Pemotretan - Komposisi foto digitalAlat Bantu Pemotretan - Komposisi foto digital
Alat Bantu Pemotretan - Komposisi foto digitalHamdan Ibrahim
 
UNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERAUNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERAPere Sumbada
 
2-Pengenalan kamera.ppt
2-Pengenalan kamera.ppt2-Pengenalan kamera.ppt
2-Pengenalan kamera.pptssuser89d628
 
pencahayaan buatan
pencahayaan buatan pencahayaan buatan
pencahayaan buatan Okta vianty
 
Teknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpyTeknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpydaichiro
 
PERLENGKAPAN-PERLENGKAPAN_STUDIO_FOTO.ppt
PERLENGKAPAN-PERLENGKAPAN_STUDIO_FOTO.pptPERLENGKAPAN-PERLENGKAPAN_STUDIO_FOTO.ppt
PERLENGKAPAN-PERLENGKAPAN_STUDIO_FOTO.pptLanangAdnyana2
 
Pencahayaan dalam photografi
Pencahayaan dalam photografiPencahayaan dalam photografi
Pencahayaan dalam photografibowowicaksana
 

Similaire à Fotografi dasar (20)

anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfanatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
 
5 cahaya
5 cahaya5 cahaya
5 cahaya
 
Daftar istilah dalam fotografi
Daftar istilah dalam fotografiDaftar istilah dalam fotografi
Daftar istilah dalam fotografi
 
Presentation dasar fotografi
Presentation dasar fotografiPresentation dasar fotografi
Presentation dasar fotografi
 
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar ProduksiMenerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
 
Dasar fotografi
Dasar fotografiDasar fotografi
Dasar fotografi
 
Alat Optik Kamera
Alat Optik KameraAlat Optik Kamera
Alat Optik Kamera
 
DASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdfDASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdf
 
TATA CAHAYA.pptx
TATA CAHAYA.pptxTATA CAHAYA.pptx
TATA CAHAYA.pptx
 
Photograpi trick complete
Photograpi trick completePhotograpi trick complete
Photograpi trick complete
 
Dasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto GrafiDasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto Grafi
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraTATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
 
Alat Bantu Pemotretan - Komposisi foto digital
Alat Bantu Pemotretan - Komposisi foto digitalAlat Bantu Pemotretan - Komposisi foto digital
Alat Bantu Pemotretan - Komposisi foto digital
 
UNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERAUNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERA
 
2-Pengenalan kamera.ppt
2-Pengenalan kamera.ppt2-Pengenalan kamera.ppt
2-Pengenalan kamera.ppt
 
pencahayaan buatan
pencahayaan buatan pencahayaan buatan
pencahayaan buatan
 
Teknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpyTeknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpy
 
PERLENGKAPAN-PERLENGKAPAN_STUDIO_FOTO.ppt
PERLENGKAPAN-PERLENGKAPAN_STUDIO_FOTO.pptPERLENGKAPAN-PERLENGKAPAN_STUDIO_FOTO.ppt
PERLENGKAPAN-PERLENGKAPAN_STUDIO_FOTO.ppt
 
Pencahayaan dalam photografi
Pencahayaan dalam photografiPencahayaan dalam photografi
Pencahayaan dalam photografi
 
Dasar Pemotretan
Dasar PemotretanDasar Pemotretan
Dasar Pemotretan
 

Plus de Alam Faja

Pp i agustina
Pp i agustinaPp i agustina
Pp i agustinaAlam Faja
 
Pp apriliani
Pp aprilianiPp apriliani
Pp aprilianiAlam Faja
 
Perilaku manusia dan perubahannya
Perilaku manusia dan perubahannyaPerilaku manusia dan perubahannya
Perilaku manusia dan perubahannyaAlam Faja
 

Plus de Alam Faja (9)

Pp rima
Pp rimaPp rima
Pp rima
 
Pp putri
Pp putriPp putri
Pp putri
 
Pp monica
Pp monicaPp monica
Pp monica
 
Pp i agustina
Pp i agustinaPp i agustina
Pp i agustina
 
Pp egga
Pp eggaPp egga
Pp egga
 
Pp apriliani
Pp aprilianiPp apriliani
Pp apriliani
 
Pp annisa b
Pp annisa bPp annisa b
Pp annisa b
 
Pp andri.w
Pp andri.wPp andri.w
Pp andri.w
 
Perilaku manusia dan perubahannya
Perilaku manusia dan perubahannyaPerilaku manusia dan perubahannya
Perilaku manusia dan perubahannya
 

Fotografi dasar

  • 1.
  • 5. GRAPHY = menggambar atau melukis
  • 6. PHOTOGRAPHY …Menggambar atau melukis dengan bantuan cahaya…
  • 7. KONSEKUENSINYA 1. Cahaya mutlak dibutuhkan dalam kegiatan fotografi. 2. Setiap perubahan cahaya yang terjadi akan mempengaruhi hasil akhir dari foto itu sendiri.
  • 8. CAHAYA (Berdasarkan kualitasnya) 1.Direct Light 2.Difused Light
  • 9. Direct Light: Pencahayaan yang diarahkan dari sumber cahaya langsung ke obyek pemotretan. Direct Light menghasilkan kontras cahaya yang tinggi antara bidang gelap dengan bidang terang.
  • 10. Difused Light: Pencahayaan yang bersumber dari sumber cahaya yang menyebar secara merata ke obyek pemotretan. Difused Light menghasilkan kontras cahaya yang rendah.
  • 11. CAHAYA (berdasarkan sumbernya) 1. Alam 2. Buatan
  • 12. ALAM MATAHARI BULAN BINTANG
  • 13. BUATAN Lampu Pijar Lampu TL Lampu Kilat
  • 14. CAHAYA (berdasarkan penyebarannya) 1. Continous Light 2. Flash Light
  • 15. Continous Light Cahaya yang memancar secara terus-menerus
  • 16. Flash Light Cahaya yang memancar secara terputus-putus
  • 18. Main Light Cahaya utama yang menerangi dan membentuk karakter obyek pemotretan. Main Light sebagai pedoman bukaan diafragma (f stop).
  • 19. Fill in Light Fill in Light digunakan untuk mengisi bagian obyek yang terlalu gelap akibat dari penggunaan Main Light yang terlalu keras. Mengingat fungsinya hanya sebagai cahaya pengisi maka fill in light tidak boleh lebih kuat dari main light.
  • 20. MAIN LIGHT (berdasarkan arah pencahayaan) 1. Front Light 2. High Light 3. Side Light 4. Back Light 5. Top Light 6. Bottom Light
  • 21. Front Light : Pencahayaan dari arah depan. Sumber cahaya diletakkan dekat/pada badan kamera diarahkan langsung ke obyek. Bayangan yang dihasilkan minim namun tekstur objek terlihat datar serta menghasilkan efek tiga dimensi.
  • 22. High Light : Pencahayaan dari arah samping kamera 45˚ dan agak ke atas 45˚. Pada posisi ini bayangan yang dihasilkan lebih banyak dari front light.
  • 23. Side Light : Pencahayaan dari arah samping dengan sudut 90˚ dari kamera. Efek yang dihasilkan pada pemotretan model , pada satu sisi wajah akan terlihat terang dan pada sisi yang lain akan
  • 24. Back Light : Pencahayaan yang berasal dari belakang objek. Pada pemotretan model, bila sumber cahaya langsung dari belakang objek maka bagian wajah akan gelap, sedang pada garis pinggir rambut akan terbentuk garis cahaya yang disebut rim light.
  • 25. Top Light : Pencahayaan yang berasal dari sumber cahaya yang terletak tepat di atas kepala. Pada pemotretan model bayangan yang dihasilkan pada kelopak mata, dibawah hidung, bibir dan leher.
  • 26. Bottom Light : Pencahayaan yang berasal dari sumber cahaya yang terletak di bawah obyek. Efek yang dihasilkan pada pemotretan model menimbulkan kesan menyeramkan karena bayangan yang dibentuk sangat ekstrem.
  • 27. Fill in Light dengan Reflektor (alat pemantul cahaya)
  • 28. Pada pemotretan dengan film berwarna, reflektor harus netral untuk mencegah pantulan warna yang tidak diinginkan terhadap obyek. Pantulan ini harus diperhitungkan dengan baik agar foto tidak over exposure. Semakin dekat posisi reflektor dengan obyek maka semakin kuat pula pantulan yang sampai ke obyek tersebut.
  • 30. Flash dapat digunakan sebagai cahaya pengisi. Untuk mencegah pencahayaan yang tidak alami maka flash harus diatur sedemikian rupa agar kekuatannya tidak lebih besar dari main light.
  • 32. KAMERA = alat untuk merekam gambar/suatu objek pada permukaan yang peka cahaya.
  • 33. Kamera merekam melalui cara kerja optic, yaitu memasukkan cahaya dengan bantuan lensa sehingga terbentuklah gambar seperti yang tampak pada jendela bidik pada permukaan film atau pelat.
  • 34. JENIS-JENIS KAMERA : 1. KONVENSIONAL 2. DIGITAL
  • 38. KAMERA SLR = Pengamatan pembidikan dilakukan dengan Penta Prisma (Prisma Segi Lima).
  • 39. KELEBIHAN : 1. Objek yang dibidik sama dengan apa yang diterima oleh lensa. 2. Lensanya bisa ditukar- tukar
  • 40. BAGIAN-BAGIAN KAMERA 1. Body Kamera a. Cermin terletakdalam badan kamera dan berfungsi untuk merefleksikan bayangan pada lensa agar terlihat di jendela bidik. b. Viewing Screen sebuah kaca yang di atasnya terdapat bidang fokus yang menentukan pada saat pencarian titik fokus.
  • 41. c. Penta Prisma benda optik segi lima ini merefleksikan bayangan dari bidang fokus sehingga terlihat tepat pada sisi kanan kiri pada objek pemotretan yang kita inginkan. d. Jendela Bidik berfungsi untuk melihat bayangan dari penta prisma. Apa yang kita lihat pada jendela bidik ini akan sama dengan hasil foto nantinya. e. Shutter Release/Tobol Pelepas Rana Shutter ini berupa tombol untuk memulai pemotretan. Apabila tombol ini ditekan maka cermin pemantul dan jendela rana akan membuka ke atas sehingga cahaya dapat mengenai bidang film.
  • 42. f. Rana sebuah jendela yang terletak tepat di depan bidang film. Fungsinya adalah untuk melindungi film dari cahaya sebelum pemotretan dilakukan. Rana dapat berupa tumpukan plat yang membuka keatas atau terbuat dari kain yang membuka kesamping. g. Shutter Speed Dial/Pemilih kecepatan Rana Fungsinya untuk memilih kecepatan rana yang kita inginkan. h. Tangkai Pengokang Fungsinya untuk memajukan film apabila kita akan memotret.
  • 43. i. Selongsong Film terletak di badan kamera. Seleonsong ini tempat film yang sudah diexpose maupun yang belum. j. Hot Shoe adalah tempat untuk memasang lampu kilat. k. Tombol Pengatur ASA Tombol ini berguna untuk mengatur kepekaan film/ASA agar kita dapat mendapatkan kompensasi pencahayaan yang tepat.
  • 44. l. Self Timer/Penangguh Waktu tombol untuk menahan waktu pemotretan (kamera melepas shutter dengan sendirinya). m. Cable Synchronic Terminal Berguna untuk menghubungkan kamera dengan lampu tambahan melalui kabel. n. Depth of Field Preview Button Berguna untuk melihat ruang tajam sebelum pemotretan. Pada saat tombol ini tidak ditekan, ruang tajam yang terlihat pada jendela bidik sesuai dengan diafragma yang terkecil angkanya walaupun diafragma terpasang pada angka selain angka terkecil.
  • 45. o. Multi Exposure Lever Berguna untuk pemotretan ganda atau lebih dalam satu frame.
  • 47. LENSA Adalah alat optik yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan kepada bidang film. Bagian-bagian lensa adalah : 1. Ring Fokus cincin pengatur fokus untuk menyesuaikan jarak antara lensa dan bidang film sehingga bayangan yang dihasilkan dapat terlihat dengan jelas dan fokus. 2. Diafragma merupakan rangkaian plat lingkaran yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke bidang film serta merupakan pintu pertama bagi cahaya yang masuk untuk mencahayai bidang film.
  • 48. 3. Ring Diafragma cincin pengatur besar kecilnya bukaan lubang diafragma.
  • 49. Lensa: 1. Normal (50mm) 2. Tele (>50mm) 3. Wide (<50mm)
  • 50. LENSA NORMAL - 50mm - gambar yang didapat sama persis (besar/kecil, jauh/dekat, luas/sempit) dengan apa yang dilihat dengan mata telanjang.
  • 51. LENSA TELE - > 50mm - Objek terlihat lebih dekat - Objek terlihat lebih besar - Range area yang didapat lebih sempit
  • 52. LENSA WIDE - < 50mm - Objek terlihat lebih kecil - Objek terlihat lebih jauh - Range area yang didapat lebih luas
  • 53. DIAFRAGMA - Celah pada lensa yang berfungsi sebagai celah masuknya cahaya - Besar/kecilnya celah tersebut dapat diatur sesuai dengan kenginan kita
  • 54. - Makin besar angka penunjuk diafragma, makin kecil celah diafragma yang dibuat maka main sedikit cahaya yang masuk kedalam kamera - Makin kecil angka penunjuk diafragma, makin besar celah diafragma yang dibuat maka makin banyak cahaya yang masuk kedalam kamera
  • 55. RUANG TAJAM/ DEPTH OF FIELD - Besar/kecilnya bidang fokus pada gambar
  • 56. - Makin kecil angka penunjuk diafragma, makin kecil/sempit ruang tajam yang terbentuk di foto. - Makin besar angka penunjuk, makin besar/luas ruang tajam yang terbentuk di foto
  • 57. DEPTH OF FIELD dipengaruhi oleh : - Diafragma - Panjang Vocal Lensa - Jarak Objek
  • 58. SPEED/KECEPATAN : - Kecepatan membuka/menutup Jendela Rana - Makin cepat speednya, makin sedikit cahaya yang masuk - Makin lambat speednya, makin banyak cahaya yang masuk - Speed yang tinggi mampu menangkap gerakan yang cepat
  • 59. SINGKRONISASI KECEPATAN - Batas speed/kecepatan maksimal yang dapat digunakan pada saat menggunakan sumber cahaya dari flash
  • 60. TEKNIK DASAR MEMOTRET Teknik dasar yang harus dikuasai dalam pemotretan adalah: 1. Cara memegang kamera 2. Cara memasang film (konvensional) 3. Cara mengatur kualitas image (digital) 4. Cara mengatur fokus 5. Cara mengatur pencahayaan
  • 61. 1. Cara Memegang Kamera Dalam melakukan pemotretan, harus diperhatikan cara memegang kamera yang baik dan benar. Hal ini untuk menghindari terjadinya goncangan pada kamera (camera shake) disaat menekan shutter release yang dapat menyebabkan terjadinya out focus/blur pada hasil pemotretan.
  • 62. Cara memegang kamera yang dianjurkan adalah: 1. Untuk memotret dengan posisi horizontal/mendatar, gunakanlah tangan kanan untuk memegang badan kamera dan jari telunjuk digunakan untuk menekan shutter release. Gunakan tangan kiri untuk menopang badan kamera pada sisi lainnya, juga untuk mengatur ring fokus dan ring diafragma agar kamera dapat terpegang kokoh pada saat pemotretan. Tekan kedua siku dan usahakan menempel kebadan untuk menahan gerakan yang timbul.
  • 63. b. Posisi vertikal/tegak digunakan untuk mendapatkan sudut pandang yang objeknya tinggi. Pada posisi ini salah satu siku harus ditekan melekat pada badan sebagai penopang. c. Berdirilah dengan kokoh dengan kaki sedikit terbuka. Untuk sikap duduk, carilah sandaran atau duduk dengan satu kaki untuk menopang tangan seperti sikap strat untuk berlari. d. Kalungkan tali kamera untuk mencegah agar kamera tidak jatuh.
  • 64. 3. Cara mengatur fokus Hal terpenting dalam pemotretan adalah focusing. Gambar dikatakan fokus apabila gambar itu tajam, garis-garisnya tajam dan tidak kabur. Cara pengaturannya adalah dengan melihat pada jendela bidik kamera apakah objek pemotretan sudah terlihat tajam sesuai dengan kenginan kita.
  • 65. 4. Cara mengatur pencahayaan Untuk mendapatkan pencahayaan yang tepat, mutlak kita membutuhkan alat pengukur yang disebut Flash Meter (berada di luar kamera) atau Light Meter (terdapat di dalam kamera). Dengan alat tersebut kita dapat menentukan kombinasi yang tepat dari diafragma dan speed yang kita gunakan agar didapat gambar yang tepat pencahayaannya (tidak over/under expose).