SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  48
Télécharger pour lire hors ligne
2013 / 2014

KARYA :

KELAS IX

SEMESTER GANJIL

SMP NEGERI 1 CIPANAS
JLN. TUGARAN NO.67
CIPANAS – CIANJUR
STANDAR KOMPETISI :
MEMAHAMI WACANA SASTRA MELALUI
KEGIATAN MENDENGARKAN SYAIR.

KOMPETISI DASAR :
MENEMUKAN TEMA DAN PESAN SYAIR
YANG DIPERDENGARKAN
Tuhan Baru
Karya : Aldi Aldinar

1. Mentari benderang mewah sinarnya.
Menaungiku di gelapnya dunia.
Dunia ini terang kelampun hatinya.
Jiwanya ,raganya,kotor senitasnya.
2. Kulihat kemajuan dunia ini.
Namun kemundurannya nyata terjadi.
Kugenggam dunia dengan tangan ini.
Mereka yang tersembunyi kontra sunyi.

3. Kucarik kertas hitam dunia.
Dengannya kulintasi Samudra Lima.
Kuloncati benua tanpa bergema.
Mereka hebat, menipu, memperdaya.

4. Madu dan racun menu nan elegan.
Dikemas rapi, cantik si bola setan.
Ia menjawab setiap pertanyaan.
Sebuah organisasi yang terlarang

8. Dengan gelarnya Profesor Doktor.
Gunanya ilmu tak pelak tingkah kotor.
Selancar dunia semu bebas sensor.
Penuh konspirasi cipta konspirator.

7. Tuhan Baru manalah orang tahu.
Harta, tahta, wanita puja kelabu.
Lupalah kamu, siapakah dirimu?
Hamba tak berTuhan komunitasmu.

6. Bejadlah sudah pribadi kita.
Zaman kebebasan dusta jadi duta.
Desa kota penuh mahluk bercinta.
Bercinta ritual api semata.

5. Tangan gaib megatur sejarah.
Perang dunia dan pertumpahan darah.
Niat kejam agar bangs lain musnah.
Tanpa senjata hanya basah melemah.
ALAT EKSKRESI
Karya : Aldi Aldinar

3. Tak usah kau kenang lagi tak bertuhan.
Raja surga dunia pemuja setan.
Menawan hati, menggoda lawan.
Tak disangka, butalah tuan.
4. Hati buta matapun buta.
Buta liar buta membabi buta.
Samudera meronta karena auranya.
Robahlah gunung sebab pijaknya

2. Kilatan sinar mengubah segalanya.
Jiwa, raga, pikiran dan sejarahnya.
Hitam kelam jadi putih dengannya.
Bukan main ampuh tipu muslihatnya.
1. Kubuka mata dipagi senja.
Sang Surya perlahan naik mengeja.
Silau Sinar menerpa mata yang buta.
Dunia ini menggoda dengan dusta.

5.Cahaya lentera padamlah sudah.
Bumi ini kelam dan darah bersimbah.
Mahluk apa?Dimana?Siapakah?
Dia merusak dunia dengan fitnah.
6. Menularlah bobrok merongrong dunia.
Membunuh manusia hal terbiasa.
Tak kenal ayah,bunda,adik dan kaka.
Bunuhlah jika hati mereka buta.

7. Hati kotor jiwapun nista.
Nista senista kotoran manusia.
Berpesta ria ketika masa duka.
Matilah ibu dan ayah … yah sudahlah.
8. Dia berdalil ‘Dunia ini Surga’
Aku sanggah ‘Dunia ini penjara’
Dia berkata ’Mati itu celaka’
Aku cela ‘ Mati pintu bahagia’

9. Dia dan Aku berbeda hati.
Beda pikiran beda mengerti.
Pastilah jaya ilmu Ilahi.
Atas akal logika duniawi.
10. Hati menyuruh kita hati-hati.
Hati itu pembeda ilmu Illahi .
Dengan akal mengasal Duniawi.
Hatiku…Hatimu… Alat eksresi?
MABUK ASMARA
KARYA: ALDI ALDINAR

Dengung rasanya badanku ini
Diguncang rasa janggal dihati
Tak tertahan tak akan terperi
Sebenarnya apakah rasa ini

Entah mengapa pahit menjadi manis
Dingin mengiris terasa hangat perlis
Air wajahnya ayu cantik nan mistis
Siapakah pembuat hati histeris

Aku tahu itu mustahil bagiku
Dan mungkin ia tak akan tahu
Gelora asmara itu tumbuh
Dihatiku yang kering kerau

Terasa lucu cintaku ini
tak dibalas sembilu hati
tak apa kau menolak hamba ini
tapi biarkan aku mengagumi
TUDUNG SAJI
Karya : Aldi Aldinar
.
Saji ditudungkan mega.
Ditudung tersajilah saga.
Sajilah saji tudung batu terduga.
Tudung saji aku masuk Surga.

Lampau jaman tudung saji jatuh guna.
Rotan bambu silah ganti besi makna.
Kontak-kontak kaca memancar pesona.
Habislah moralmu Kujaya kencana.

Tikus besi merongrong tudung saji.
Lubang hati karena dia ingkar janji.
Dendam dengki saling bunuh di Mesuji.
Harta disengketa tahta di jeruji.

Tudung saji bernasib malang.
Anyaman mu kini koyak sembarang.
Baranya mengincar jiwa menang senang.
Tudung saji nan koyak tetaplah tenang.
Apakah Aku Berdosa?
Karya: Ahmad Ramdani
IX-J

Ditengah malam yang sunyi

Bunyi terompet semakin nyata

Kududuk terpaku sendiri

Mengguncang alam semesta

Melihat mentari tak ada lagi

Semua orang tak menyangka

Terdiam kepada Sang Ilahi

Bencana itu akan menerpa

Betapa busuknya diriku ini

Air mataku semakin mengalir

Penuh dosa dihati ini

Seiring waktu yang bergulir

Tapi aku hanya bilang nanti

Sampai saat ini ku berfikir

Menunggu ajal Sang Ilahi

Bagaikan angin dan petir

Ya Allah yang Maha Kuasa
Ampunilah segala dosa
Memang aku tak berdaya
Dihadapan Sang Maha Kuasa
Sang Malam

Bulan purnama cahayanya terang
Bintang terang diatas karang
Belari-lari terang benderang
Di akhiri bulan di tanah sebrang

Gemerlapnya cahaya bintang seketika
Beraturan bagai dijangka
Seketika terbit belaka
Terlihat berselimut duka

Tengah malam gelap terjaga
Melihat bintang cantik rupa
Sejajar beratur tiga
Cahayanya terang tidak terhingga

Bintang malam berkedip di angkasa
Bulan kokoh memancarka sinarnya
Penghuni malam bersahutan berkala
Oh, Sang malam yang penuh pesona

Fanny Kurniawati Putri (IX-J)
“Sang Malam”
Karya: Fanny Kurniawati Putri (IX J)

Bulan purnama cahayanya terang
Bintang terang diatas karang
Belari-lari terang benderang
Di akhiri bulan di tanah sebrang

Gemerlapnya cahaya bintang seketika
Beraturan bagai dijangka
Seketika terbit belaka
Terlihat berselimut duka

Tengah malam gelap terjaga
Melihat bintang cantik rupa
Sejajar beratur tiga
Cahayanya terang tidak terhingga

Bintang malam berkedip di angkasa
Bulan kokoh memancarkan sinarnya
Penghuni malam bersahutan berkala
Oh, Sang malam yang penuh pesona
HUBUNGAN SINGKAT
Karya: Faisal Husni Mubarok (IX J)

Berawal dari sebuah pertemuan
Anatara dua orang insan
Yang saling bertatap-tatapan
Dibawah semua keindahan

Akhirnya timbul benih-benih cinta
Yang tumbuh menjadi sebuah rasa
Sebuah rasa yang luar biasa
Seiring dengan berjalannya masa

Sebuah hubungan pun terjalin
Diatas selembar kain
Yang indah bagaikan nyala lilin
Yang meghangatkan malam disaat dingin

Merekapun saling bertengkar
Seiring dengan lilin yang terbakar
Masalah pun berbelit seperti akar
Akar pun berkata “Kau harus bersabar”

Diatas sebuah sampan
Ku memikirkan sebuah perkataan
Yang pedih dan menyakitkan
Yang berakhir dengan penyesalan
“SAAT DIA”
Karya : Faisal H.M

Saat dia senang dan bahagia
Ku akan ikut tertawa
Saat dia sedih dan berduka
Ku akan ikut merasa sengsara

Dia bagaikan belahan jiwa
Beriringan dari muda sampai tua
Apapun yang di rasakan nya
Akan terasa pada diriku jua

Saat dia dekat, aku makin mendekat
Saat dia jauh rindu pun menjerat
Saat kita saling mendekat
Kita bagai dua jari yang merekat

Saat dia membuka pintu hatinya
Ku siap tuk mengisi kehampaan nya
Supaya kita selalu bersama
Hingga ajal memisahkan kita

Saat dia telah tiada
Hatiku bagai suatu ruangan hampa
Semua yang terjadi karena dia
Dan berawal dari kata “saat dia”
Angan Nyata
Karya: Erdalena
Meniti hari demi hari
Kulalui itu dengan pasti
Menjalani amaliah Nan haqiqi
Bersatu, bersama seiring hati

Suka duka mewarnai
Tetap harus kuarungi
Semakin indah goresan, lukisan diri
Membentuk akhlak yang berbudi

Mawaahib membuka cakrawala
Menyadarkan jiwa yang terlena
Dari hamba yang hina
Yang mudah berputus asa

Terimakasih ku ucapkan pada-Nya
Telah mempertemukanku dengannya
Mewujudkan sebuah angan nyata
Dan gapai bahagia di jiwa
Pujangga Penawanku
Karya:Bintang Aulia Yasmin
Saat sepasang mata melihat
Begitu cepat bagai kilat
Dibawah gedung-gedung berflat
Dalam do’a pada shalat

Pujanggaku yang membuatku haru
Pasir diatas tanah melambaimu
Berharap ada canda dalam dirimu
Untukku yang menunggu kamu

Seberkas cahaya yang begitu indah
Tersirat pernah dan bernanah
Begitu saja oleh panah
Tepat diulu hati terbawah

Anggaplah aku petani
Menggarap tawa dari nurani
Setia dalam badai abadi
Tak terjebak dalam lingkaran api

Wahai dirimu oh dirimu
Pujangga perubahku
Disambut rasa haru
Sempurnamu sempurnaku

Aku akan jadi pelipur lara
Bukan jadi penghimpun lara
Menjagamu dari bahaya
Bahaya hati yang melanda

Siapa sangka hati terpaut
Tapi duniawi berkata takut
Kehilanganmu diatas maut
Karena kau, hatiku terpaut

Ya Rabbi yang Maha Abadi
Jujur aku ini minta pamrih
Maka aku sendiri akan bersedih
Jikalau rasaku berlebih

Barakallah Ya Rabbi yang Maha Tinggi
Jangan biarkan getaran ini mati
Bukankah ini ajaran illahi
Melengkapi dengan hati

Aku pinta dia Ya Rabbi…
Titipkan dengan hati
Dengan seluruh konsistensi
Ku pinta dia dengan mata hati

Wahai pujangga yang kubangga
Aku ini darah belia
Mengejar dunia yang fana
Akhiratpun tak dilupa
Kau boleh bilang apapun itu
Asal kau sadari dengan satu
Desiran hati yang terdengar slalu
Dalam dendamnya rindu
Tak perlulah kau bingung dalam malam
Badaipun terkadang bisa diam
Matahari bisa kebanjiran
Jadi tolong jangan kau abaikan
Anugerah Terindah
Setetes rindu yang teramat sepi
Hanyut terbawa tangisan diri
Diri yang jauh dari suci
Untuk mencapai ridho ilahi
Terhentak ku di jalan sepi
Termenung melamunkan diri
Kapankah dia menghampiri
Membawaku untuk pergi
Rasa resah tak terarah
Rasa gundah melanda jiwa
Seperti tertancap sembilu panah
Dan entah itu mengapa
Bagitu, itu anugerah
Asal ku bisa mencapai ridho-Nya
Meski tertusuk sebilu panah
Ikhlas rela menjalaninya

Karya : Alisa Silviana Saepudin
DALAM RENUNGAN

Semilir angin terpaku di tepi
Tepi pantai di pagi hari
Nikmati, renungkan diri
Terpejam mengulas yang terjadi
Kutapaki sebuah perjalanan masa
Dimana banyak sang penikmat dunia
Tertawa dengan tipu daya
Tak pedulikan dusta merajalela
Dimana rasa tak terbendung harap
Secangkir impian tak pernah terucap
Apakah hidup seperti kecap?
Hitam pekat banyak penjilat
Ku terhenyat, langkahku lekat
Seakan ku tergeliat
Ditengah orang kumat
Lara hati, duka melarat
Melangkah ku di kebimbangan
Pasrah terhadap takdir Tuhan
Dalam jalan tak berketentuan
Mungkin ini adalah cobaan

Karya : Alisa Silviana Saepudin
Setitik Kuasa Tuhan
Karya: Anisa Muplihah

Mari meluncur ke Cianjur

Tanah marhamah juga subur
Siang bagai hijau ditabur

Malam-malam bintang bertabur
Ayam pelung barsahutan
Muda-mudi berpautan
Melukiskan keindahan

Penuh dengan keragaman
Tangan-tangan hijau melambai
Juntaian kelapa yang membelai
Merona hati terbuai

Terbuai alam membelai
Kota santri kota impian
Kota tanpa keraguan

Rasa ingin menaklukan
Langkah awal gapai impian
Bila daku pergi darimu
Rindu hati ingin bertemu

Tak sekedar bayangan semu
Sungguh diri ingin bertemu
Di bawah sinar rembulan

Ku duduk dengan si Pulan
Syukur nikmat disenandungkan
Setitik tinta kuasa Tuhan
Relung Hati
Gemuruh kaki melangkah tenang
Satu langkah tampak tak terbilang
Tubuh tinggi, tegap besar melenggang
Wajah dingin nan angkuh namun
periang
Hatinya terbelalak gembira
Mendapati satu roh berakal rasa
Terdiam tampak bimbang menanti
masa
Hatinya semakin bahagia
Digenggam lalu dijilatnya
Runcing terlihat tajamnya
Dalam benak, terbayang segarnya
Dahaga tercurah di kerongkongannya
Dijilat lagi benda runcing itu
Memastikan tajamnya itu
Namun memang sedikit berbatu
Ia telan satu-satu

Belati pun tak segan menghujam
Raga tak bersalah tengah dihantam
Dengan benda kecil yang sangat tajam
Oleh si Pendekar Dirham
Jeritan, gaungan, rontaan
Melambunga menyentuh lautan
Menerobos lorong pendengaran
Namun ia tetap tentram nyaman
Bilangan detik seketika menguap
Rasanya puas nampak dadanya pengap
Darah segar mengalir menguap
Menggairah jiwa ingin melahap
Dahagapun terobati
Darah segar sudah tak menanti
Namun ada gelisah di hati
Berbekas lara di relung hati

Oleh : Anita Mardina

Sesaat…
Sepilah Ungkap
Apakah kalian tahu ?
Tentang perjalananku
Yang penuh dengan lika liku
Perjalanan mengikuti lajur waktu
Banyak masalah yang menghadang
Banyak kegagalan yang menjatuhkan
Banyak orang licik yang menjadi palang
Serta saingan yang menjadi gawang
Ribuan keinginan tak terlaksana
Ribuan mimpi tak menjadi nyata
Terkadang diriku merana
Meratapi harapanku yang nyata
Namun beginilah hidup ini
Hidup ini harus dinikmati
Bagaikan sinetron di televisi
Hidup ini harus dinikmati
Hidupku yang baru
Karya : Arini Silvina Putri
Ku berlari mengejar mimpi
Mencoba menaung berlari lari
Tak sampai ku berkata suci
Saat ajal ku tak kembali
Hati kecil ku ini bertanya
Apa yang akan aku lakukan disana?
Sedangkan pilu ku kini bercampur berdera
Aku tak menginginkan semuanya
Gelap gulita menumbuk cakrawala
Hidupku sudah tak berarti disana
Impianku kini telah terbawa derita
Saat aku memecahkan kekekalan yang tiada
Aku menangis membentangkan haruku
Apa yang telah aku lakukan pada- Mu?
Bagaimana aku membiaskan semua
Gelombang laut yang terburu?
Satu janjiku untuk bertobat pada- Mu
Lembung pagi diufuk Timur
Keluh kesah tak lagi bercampur
Hanya perasaan pilu tak teratur
Tak Tahu Apa
Karya : Chevron R. K.

Ku coba tenangkan diri
Mentap pada mentari
Disini hanya sendiri
Menatap rumput yang menari
Kucoba lewati lika-liku
Bermodalkan pikiran yang membeku
Banyak masalah datang menghampiriku
Turun menuju lubuk hatiku
Terasa diri ini terus terkurung
Dan hari-hari makin menjadi mendung
Masalah bagai bara yang terkurung
Terus membakar hati yang murung
Tak tahan lagi menahan ombak
Diam menjadi patung tak bergerak
Datang penolong namun member arak
Ingin teriak namun semakin serak
Kucoba bertanya pada bulan
Tapi tak ada satupun jawaban
Yang kubisa hanya berangan – angan
Anganku terpaku akan pertanyaan

Terbayang simpul senyum merayu
Larut dalam cerita masa lalu
Namun bunga menjadi layu
Dan waktu terus berlalu
Senyap menyergap cahaya yang terang
Jalankan lentera terang dan tenang
Banyak burung kembali ke sarang
Dan aku berjalan ke atas karang
Ku simpan kidung rindu dalam hati
Sebelum semuanya akan mati
Diatas kumpulan batu ku menanti
Kujalani hidup untuk mencari arti
Saat kumenyusur dalam bumi kelam
Banyak mayat berada di dalam
Tangan – tangannya menjulur dari dalam
Menuju bulan memberikan ku salam
KISAH HIDUP-KU
Hari-hari terus berganti
Ku lewati semua dengan bakti
Walau sebenarnya dalam hati
Hati di dalam lubuk hati

Aku lelah menjalaninya
Aku bosan menjalaninya
Aku takut menjalaninya
Menderita menjalaninya

Ayah ibu kakak lihatlah diri ku
Penyakit ini merusak tubuh ku
Menjatuhkan semangat hidup ku
Mengiris - iris batin ku

Terima kasih terima kasih Tuhan
Atas semua nikmat-Mu Tuhan
Yang kau beri kepada ku Tuhan
Yang terbaik bagi ku Tuhan

Ku tuliskan semua di dalam buku
Semua kisah hidup ku
Untuk semua yang sayang pada ku
Agar mereka selalu mengingat ku
KARYA : DENISA RAMDIANI
INSPIRASI : FILM”SURAT KECIL UNTUK TUHAN”
Pahlawan Dunia
Karya : Dimas Anugrah
Raut wajahmu membuatku terpaku
Membuat tidakkaruan melihatmu
Meski pipi mulai mengkerut
Kau tetap jagoan dalam hidupku
Ribuan pulau kau arungi
Keringat penuh menghujani diri
Banting tulang wajah berseri
Hanya untuk yang disayangi
Kasih sayang tiada tara
Penuh cinta bergelora
Tanpa ada dukalara
Kaulah pahlawan dunia
Cintanya dipanjatkan ke angkasa
Hingga mengelilingi tatasurya
Hanya untuk anak tercinta
Kaulah pahlawan wahai ibu bapa
Pejuang Maut
Karya : Dwi Yuniarkasih

Kulihat ibu mengandung besar
Berjalan menelusuri kamar
Terbaring diatas kasur kasar
Terlahir bayi pria yang kembar
Seuntai nama mulai terucap
Kebahagiaan mulai terkuap
Kesedihan hilang seperti asap
Pikiran kelam hilang seperti uap
Hanya bahagia yang mengiringinya
Terhias canda tawa pada senyumnya
Tercurah kasih sayang kepadanya
Terlihat manis disetiap hidupnya
Ku bersyukur kepada Allah
Atas lahirnya Sang Ramah
Kutuntun ia dengan panah
Agar tak tersesat arah
Menahan Sejuta Harapan
Karya : Eka Safitri
Terdiam bukan berarti tenang
Tertawa bukan berarti melayang
Tersenyum bukan berarti senang
Menjerit ingin kuberjuang.
Bertahan dalam ketidakpastian
Menanti pancaran terang melintang
Membuat warna indah nan datang
Menanti sejuta harapan benderang
Apa kau telah mengerti?
Sejuta impian yang kunanti
Berjalan ku tak henti
Diiringi keajaiban tak pasti
Hati ini semakin beku
Diriku semakin merindu
Sejuta harapan menghantuiku
Menunggu dan menunggu arti diriku
Kugoreskan sebuah kata-kata
Mencurahkan penghangat jiwa
Ku menjerit tanpa suara
Menangispun tanpa air mata
Kucoba memutar waktu
Kutuluskan seribu harapanku
Betapa indahnya cobaanku
Berjalan seperti terpaku
Tuhan Telah Menegurmu
Karya : Erdalena
Tuhan telah menegurmu dengan sopan
Lewat anak – anak yang kelaparan
Tuhan telah menegurmu dengan sopan
Lewat semayup suara adzan

Apa kau tidak mendengarkan ?
Apa kau tidak menghiraukan ?
Apa jiwa dan hatimu tak tergetarkan ?
Ataukah memang tlah kau abaikan ?

Gunung – gunung tlah memuntahkan lahar
Air laut membawa gempar
Jerit tangis pun menyayat kasar
Membuat hati merintih gusar

Ya Allah Engkau tempat kami mengadu
Sembuhkanlah hati kami yang pilu
Ampuni dosa kami yang mengabaikan-Mu
Agar kami bisa meniti di jalan-Mu
Petualangan Mimpi
Tatkala senja menabur embunya
Mata terpejam dalam hamparanya
Terhanyut dalam kilau mimpi indahnya
Nakodapun tergambar diatasnya
Getir tubuh terombang ambing dilaut
Rasa din gin kini kian membalut
Ekspresi diri hanya diam kalut
Dalam petualangan mimpi di laut
Terhisap jutaan pasir
Dibawah terik manja menyisir
Tapi ini bukanlah pesisir
Ini petualangan di Gurun pasir
Melihat seorang pengembara
Terbang melewati ribun awan berara
Mencoba melewati segunung bara
Menjelajah di petualangan udara
Mau tak mau aku harus puas
Walau raga terus memelas
Menunggu lagi untuk mimpi buas
Menjelajah ribuan dunia luas
Karya : Fanny Puteri Cahyani
SIMPONI NADA HATI
Karya : Indah Shalehah

Malam sunyi gelap gulita
Penuh dengan simponi kata
Oleh jutaan rayuan cinta
Yang datang seketika
Ku terdiam lemah membisu
Dalam hati yang membeku
Seakan tercipta harmoni rindu
Tangga nada simponiku
Detik demi detik kulalui
Bersama dirimu waktuku ini
Kutanam bersama bui bui
Sampai asa ku temui
Getar ini mengakuinya
Mungkin sesulit itu kumerasa
Begitu berat ungkapkan rindu, cinta
Begitu sulit mengaku cinta
Sepi, sunyi, bisu hatiku
Panas hati ini melihatmu
Bersama Bunga lain kau tak malu
Padaku kau beri harapan palsu
Jutaan Omong kosong kau ucapkan
Benarkah ini dirimu tampan
Biasa padaku kau lakukan
Tak satupun maaf kau ucapkan
Kuharap kau tak ulangi lagi
Perbuatan busukmu ini
Kepada bunga bunga bermimpi
Benar benar tak lagi
Penantian
Karya : Intan Zahra Ramdhini

Ku duduk sendiri terpaku
Ku dengar detak jantungku
Pikiran mulai membeku
Kurasa dunia ini mendustaiku
Bolehkah aku bertanya?
Atas apa yang telah terjadi seluruhnya?
Aku takut, sangat menghawatirkannya
Takut, untuk kehilangannya
Poros diri mulai bergoyang
Tak diingat tapi selalu membayang
Siapa yang datang menghadang?
Mungkin hanya seuntai sayang
Ku terdiam tanpa adegan
Ku terus berangan-angan
Terduduk penuh harapan
Menantimu dalam kekosongan
“PENANTIAN”
Karya : Iyya Juwita P.

Termenung dalam kesedihan
Meratapi suatu cobaan
Gelisah tak ada harapan
Menanti sebuah keajaiban
Tuhan kumohon kabulkan
Semua yang kunantikan
Biarlah datang perlahan
Tapi kumohon pastikan
Tuhan diriku kini menunggu
Sebuah jawaban darimu
Resahku semakin menggebu-gebu
Bila kau tak menjawab do’aku
Sejuta harapan menghantuiku
Banyak impian melekat di tubuhku
Dunia gundah merana terpaku
Menanti sebongkah pelagi untukku
Tuhan diriku mulai pasrah
Hidupku kini tak terarah
Tubuhku pun terasa lelah
Otakku tak dapat terasah

Lamanya waktu berjalan
Hariku tiada perubahan
Sedihku kini kusimpan
Semua kuanggap pengalaman
Menunggu dan Bertemu Seseorang
Karya : Luh Ratih Paramitha Yuda

Sendiri ku duduk termenung
Menanti yang kan datang kepadaku
Sambil terbaring ku menutup mataku
Sambil menunggu ku bersenandung

Kubertanya terus bertanya
Siapakah yang kan tiba
Apakah sahabat atau siapa
Ku terus menunggu dan bertanya

Seseorang datang menghampiriku
Dan bertanya kepadaku
Dan berkata sedang apa kau
Ku hanya bisa tersenyum

Ku bercerita kepadanya
Tentang permasalahan yang melanda
Ingin kucapai cita-cita
Dan kau bersedia mendengarkan

Setangkai impian yang ku inginkan
Segenggam harapan yang kuberikan
Semangat yang dia berikan
Untuk mewujudkan cita-cita
Pencuri
Karya: Nisrina Noor Islami
Aku terbangun dari lamunan
Menyadari dunia hilang kenangan
Malam terbit di siang
Salju terasa gersang
Aku terbangun dan terseok
Berjalan menemui tembok-tembok
Kulihat ada perampok
Membobol dinding hingga bobrok
Aku bertanya pada satu yang bertopeng
Ada apa wahai pria bopeng?
Dia menjawab dengan enteng
Aku sedang mencuri genteng-genteng
Tidak kah kau lari melarikan diri?
Tanya satu sosok yang berdiri
Rumahmu akan segera kami curi
Aku pun bingung sendiri
Hati! Rumahmu adalah hatimu!
Genteng yang kami curi itu iman mu!
Dinding yang bobrok itu akhlakmu!
Teriak satu bayang semu
Guncangan hebat datang di pundak ku
Mungkin sedang lemahkan keteguhanku
Oh namun ternyata aku keliru
Ini mimpi buruk, nafasku berderu
Tirai Pemuda
Karya : Rahayu Nurfitriyani Shalehah

Dunia membabi Jaya
Alampun membuta seketika
Kulihat tanah gila
Ingin datang merana sentosa
Mahkota raja terposok
Insan agung lenyap tak elok
Mereka melata mencari golok
Yang ada alam berkokok
Berdirinya tak kuasa
Dimabuk haru tanpa iba
Nafsunya memuncak bara
Sang ilahi ikut membela
Lewat gardu berguling ria
Tanpa melihat lumpur ikut serta
Bisiknya tak tahu apa
Lainya juga ikut berusaha
Dalam rupa sedikit merana
Dengan duka seonggok easa
Lalu berjalan membela raja
Ditepisnya hidung belang muda
Bantal Wajah Muda
Karya: Rahayu Nurfitriyani Shalehah

Ku tunjuk satu bintang setengah melayang
Melingkar bundar panjang membentang
Bagaskara malam mengembang melapang
Hembus rindu kini menghadang
Ku berpilu lewat lagu rindu
Bantal wajah mengharu kalbu
Semuku juga bertalu-talu
Beribu ragu bahkan beradu
Halusinasi mengadu jaya
Tandanya dunia,mati sementara
Geraman gigi,bertanya-tanya
Terguyurlah bantal wajah muda
Dari kaki langit tanah marah
Bersatu bersama gelisah
Bantal wajah muda mulai basah
Ku hapus pelan dengan gagah
Pesona Alam Tuhan
Karya: Regitawati Putri

Kala sang surya mulai menutup mata
Kicauan burung-burung di atas sana]
Deburan ombak di pantai utara
Dengan syahdu merdu mengiringinya

Lukisan pelangi mewarnai senja
Tergores dari selatan ke utara
Dari merah hingga jingga
Tergambar indah di depan mata

Keadaan semakin sepi
Semua masih seperti mimpi
Aku merasa di alam surgawi
Karena Tuhan pencipta alam ini

Tuhan..yang Maha Kuasa
Tuhan juga..yang menciptakana
Masa Yang Telah Lalu
Karya : Regitawati Putri

Peluhnya menetes ke tanah
Nafasnya terengah-engah
Berjalan kea rah tengah
Aku panggil dikau ayah
Terngiang-ngiang di kepala
Tak pernah sanggup jauhnya
Tak lupa wangi harum tubuhnya
Hangat peluk waktu kecil darinya
Masih kurasakan kasihmu
Namun tak seindah dulu
Ketika aku menangis di pangkuanmu
Dan mengingat tawa renyahmu
Kini sudah berbeda
Tak seperti dulu kala
Aku mulai dewasa
Mengejar cita cita
CINTA TAK TERBALAS
Karya: Rhisda siti nurfalah

Awan hitam membawa kegelapan
Membendung asa menaruh harapan
Jam dan menit silih bergantian
Hanya dirimu yang ku simpan
Semua kata tanpa nada
Semua kata bukan tanpa makna
Mulut membisu tanpa kata
Namun hati berteriak duka

Saat nyata pecundangi angan
Hempaskan mimpi dan lamunan
Mengiris hati jadi kepingan
Saat kau berjalan bergandengan
tangan

Sesak dada bak air laut karang
Tuk bernafaspun butuh ruang lapang
Tak sekalipun bibir tersenyum girang
Tiada daya menaripun berdendang

Genderang perang bertalu
Logika mulai menyerbu
Hati masih bersikukuh
Meski jelas menyandang rapuh

Mengagumi laksana membenci
Suasana biasa berubah misteri
Melepas pandang seperti mencuri
Berperang hati dan harga diri

Cukuplah melihat kau bahagia
Cukuplah hati yang bersuara
Cukuplah rindu yang menggema
Cukuplah kenangan bercerita
Aku lelah dikutuk penyesalan
Mencintaimu tanpa ada balasan
Aku belajar tentang kehidupan
Dari perhitungan hingga ketulusan
Aku belajar untuk mengakhiri
Tanpa harus menangis dan meratapi
Bukan berarti berhenti peduli
Tapi berhenti mencintai
Jerapah

Karya: Rika Malia

Aku berlari kehilangan arah
Berlari pergi tak terarah
Takut kawanku yang marah
Hingga akhirnya masuk ke lembah
Masukku ke dalam lembah
Temu aku dengan jerapah
Lalu aku bertanya pada jerapah
Wahai jerapah, aku ini apa?
Jerapah, aku ini apa?
Dan kawanku itu mengapa?
Jerapah diam memapah
Memapah diriku yang entah siapa
Diriku begitu tersanjung
Aku dengar jerapah bersenandung
Langit cerah mulai mendung
Keajaiban! Alam bersenandung
Di ufuk timur, berdiri sang menawan
Wajahnya sangat rupawan
Pakaiannya serupa bangsawan
Yang ternyata seorang kawan
Kawan dulu yang padaku marah
Kawan dulu yang sempat tarik kerah
Hingga aku pergi tak terarah
Sampai ku di lembah bersama jerapah
Rintihan Rindu
Karya : Santi Nuraeni

Di balik bukit yang menggunung
Hembusan angin mulai bersenandung
Awan hitam pun tak enggan bergabung
Rintihan air sudah tak terbendung
Kini hati mulai membisu
Gejolak dada semakin membelenggu
Yang dihantui rasa rindu
Terus dibayangi suara rindu
Aku berpikir dalam lubuk hatiku
Apa kau mengerti perasaanku?
Yang tak pernah lelah memikirkanmu
Dalam setiap waktuku
Detik demi detik terus berlalu
Menit demi tak henti berlagu
Jam demi jam meninggalkan pilu
Mungkin esok aku akan bertemu
Walau itu hanya harapan palsu
Tak akan ku hapus dari memoriku
Karena kau belahan jiwaku
Dan tak aka nada yang menggantikanmu
Meski sakit kurasakan
Meski sakit ku bayangkan
Namun takkan kulupakan
Karena kau yang kuinginkan
Lilitan Diri
Karya: Santi Nuraeni

Semua terlihat kelam
Saat cahaya itu padam
Sinar eloknya tak tergenggam
Semua datang hingga menerkam
Si bulu manis yang berdiri
Getarannya beresonansi
Peluh bak es yang meniti
Dering langkah bak kemari
Bagai rembulan di awan yang berlalu
Perasaan dan akalnya terasa gagu
Tubuhnya membatu karang yang kaku
Meski neuron-neuron terus menyeru
Jiwanya seakan terpisah
Ujung rambut sampai tanah yang mendesah
Langit yang menggeram-geram marah
Membuat hatinya semakin gundah
Meski rasanya semakin pahit
Layaknya papila yang melilit
Tetapi si cerdas dendrit
Terus menjalarkan meski berderit
Bidadari Dunia
Karya : Sarah Sitka Azzahra
Melihatnya menitihkan air mata
Mendengarnya mengalunkan do’a
Merasakan kepedihan hidupnya
Memahami kegoyahan batinnya
Setiap hembusan nafasnya
Setiap ucapan kalimatnya
Selalu menunjukkan semangatnya
Dihadapan buah hatinya
Bagi seluruh hidupnya
Buah hati adalah segalanya
Terpancar dalam matanya
Sakit yang belum ada habisnya
Tetapi dengan ketenangan jiwanya
Ia mampu meredam emosinya
Dan menunjukkan senyum manisnya
Dengan harapan suka menantinya
[SYAIR] 2013

Penyesalan
Karya:Sinta Fatimah

Hidup ini memang penuh tanda Tanya
Mengizinkan ku bersuka dalam duka
Mengizinkan ku berduka dalam suka
Tertekan dalam berbelenggu cerita
Ku teiak tanpa suara
Ku menangis pun tanpa air mata
Semangat pun hilang tak berada
Jiwa dalam diri merasuk dada
Terlambat aku sadari
Tak sempat ku mengerti
Resah gulana terasa di hati
Tinggalkan luka yang berduri

14Oktober,2013

Berharap cahaya dating dalam gelap
Berharap keajaiban dalam lelap
Menemani risau dalam harap
Menanti ketenangan jiwa meresap
Pengalaman pahit jadikan pelajaran
Menuntun ku kembali menggapai harapan
Biarkan ku hidup tak penyesalan
Mengartikan semua menanti kebahagiaan
Bimbang Dalam Rindu
Seberkas cahaya menghampiri
Seuntai kata tak dapat kuberi
Dalam kebimbangan hati
Ku ukir di dalam mimpi
Setitik embun membasahi
Menyejukkan sedihnya hati
Sebongkah harapan ini
Takkan lenyap dalam diri
Sejuta kenangan ku simpan
Dalam nyanyian harapan
Terlukis dalam impian
Tersimpan dalam kerinduan
Gejolak hati membelenggu
Meledak dalam jutaan rindu
Terlebur dalam awan kelebu
Kegelisahan telah membeku
Bergulung-gulung angan-angan
Telah ku petik dalam lamunan
Tergambar dalam kepiluan
Yang mewarnai kebimbangan
Karya : Sintiani
TERUNTUK BIDADARI LAKNAT
Karya : Valdy Irawansyah Suwandi

Disini ku menanti
Tak lelah, resah pun anti
Ribuan makna yang berarti
Terucap langsung dari hati

Namun, sesuatu yang pahit
Datang dengan terbirit
Memanggilku dengan menjerit
Dan membuatku terbelit

Kapan pun ku akan ingat
Peristiwa yang buatku melarat
Hanya sakit yang terpahat
Dan kaulah yang membuat

Ku telan hari yang kelam
Tak siang, terasa malam
Ku ingin kau pun suram
Layaknya senyummu yang masam
Dirimu
Karya : Vina Amalia Apriyanti
Mananti di dalam kekosongan
Diam membeku tanpa adegan
Aku terus berangan-angan
Hingga darah ke otak tak beraliran
Sekelebat bayanganmu melintas
Membuatku sedikit antusias
Tapi kenyataan memberantas
Hingga air mataku mengalir deras
Aku berharap dapat menggapai mu
Menggapai mu yang hanya sebuah debu
Aku terus menyebut namamu
Hingga membuat lidahku kelu
Bayangan mu terus menghantuiku
Membuatku ingin menyusulmu
Tolong bawalah aku bersamamu
Bersama dalam dekapanmu
Senandung Rindu
Sosok itu bak hiasan di mataku
Tatapannya, memacu haiku
Melihat senyum simpulmu
Bibir ini sangkan terasa kelu
Hatiku berbisik ini cinta
Tapi logika tak berkata sama
Sebuah teka-teki dan rahasia
Yang sulit ditemukan jawabannya
Rasa ini tak dapat kupahami
Semakin tak dapat kumengerti
Saat dirimu mulai mengisi hati
Gelak tawa mulai menghampiri
Sebuah rasa tanpa nama
Hadir menumpas segala lara
Bagai simfoni dan irama
Yang melantunkan nada indahnya
Bisikan panggilan rindumu
Buat tubuhku menjadi terpaku
Hitam, kelam, bahkan kelabu
Menyelimuti relung haiku
Aku bukan sabit atau purnama
Bukan pula bintang atau sinarnya
Ku hanya manusia biasa
Yang mencoba meraih angannya
Khianat Cinta
Sebuah harap yang telah kau hancurkan
Bagai gelas kaca pecah berserakan
Menyapu bersih indahnya angan
Bak terjatuh saat meraih impian
Paduan hati dan relungku
Nalar serta logikaku
Bertanya-tanya tentang dirimu
Inikah sebenarnya cintamu?
Kuraih air mata di pipiku
Benarkah semua ini berakhir pilu?
Mana janji cinta tulusmu?
Apakah hanya ucapan semu?
Asa ku remuk bagai terhimpit
Bagai menelan derita pahit
Hatiku amatlah sakit
Bahkan angan pun telah terjepit
Ku sadar ku bukan harapanmu
Mungkin, hanya pelampiasan cintamu
Bahkan, menjadi beban dalam hidupmu
Atau mungkin derita hidupmu
Cintaku tulus apa adanya
Tapi kau balas dengan dusta
Bagai raja yang duduk di singgasana
Membuat luka bagi pengawalnya
Harapan
Malam sunyi gundah gelisah
Ku teringat canda tawa yang menggugah
Hari demi hari terkekah
Merenungi suatu kisah
Detik demi detik berlalu
Bagai ombak mengikis batu
Sayang seribu sayang telah berlalu
Tiada kata ku ucapkan padamu
Hanya terdiam berdiam diri
Merenungi hari yang ku jalani
Ku tak percaya semua ini
Begitu cepat kau tanggalkan hati
Bagai malam tanpa bulan
Tak ada bintang gemerlapan
Malam menjadi kerinduan
Tanpa ada sosok yang kuharapkan
Secercah harapan kau berikan
Entah kemana kau tinggalkan
Seuntai kata kau ucapkan
Untuk diriku yang kesepian
Kapankah kau kan datang
Ku disini bagai memeluk bintang
Begitu berat rasa yang terkekang
Hanya impian yang terbelakang

Karya : Wulan
Penantian
Karya: Yola Oktaviani
Mentari baru menampakkan cahayanya
Ku ayunkan kaki ku dengan mantapnya
Ku melihat sudut angkasa dengan indahnya
Tapi berharap bum kembali lagi pada asalnya
Kulangkahkan kakiku di ibu kota
Merasakan perasaan dengan melata
Bayangannya selalu ada dalam mata
Berharap kebersamaan selalu merestui kita
Kududuk d tengah kesepian yang menunggu
Entah siapa yang akan menghiburku
Mangaburnya perasaan hatiku
Pergi selalu kau dan aku
Aku takkan kuat lagi
Apa yang mengganggu hatiku lagi?
Tak karuan rasa ini
Menunggu dirinya sampai mati
Dia menatapku dengan kuat
Memelukku dengan erat
Hilang rasa kesepian
Rasa ingin pergi meninggalkan tempat
Airmata coba kubendung namun tak bisa
Kupeluk erat dia dengan penuh asa
Sudah perginya orang yang putus asa
Senyumnya membuatku percaya kehadirannya yang ada
Impian
Karya : Yusra Aulia Rahmah

Kutanam benih-benih mimpi
Dilubuk terdalam hati ini
Dengan rasa percaya diri
Akan kulakukan dengan senang hati

Mungkin kedengarannya manis
Karena angan-anganku berlapis lapis
Tapi jiwa ini menangis
Mendengar cibiran dari orang sinis

Seribu rintangan akan kulalui
Meski badai menghampiri
Semangat api takkan berhenti
Demi terciptanya semua mimpi

Kumenunggu setiap hari
Dengan sabar dan mengikhlaskan diri
Ditemani kilauan embun pagi
Hingga mentari tak terlihat lagi

Contenu connexe

Tendances

The rime of the ancient mariner {part 4}
The rime of the ancient mariner {part 4}The rime of the ancient mariner {part 4}
The rime of the ancient mariner {part 4}Karishma Dhiman
 
Tiểu Luận Sử Thi Mahabharata Của Ấn Độ
Tiểu Luận Sử Thi Mahabharata Của Ấn Độ Tiểu Luận Sử Thi Mahabharata Của Ấn Độ
Tiểu Luận Sử Thi Mahabharata Của Ấn Độ nataliej4
 
Giáo án điên tử chủ đề thế giới động vật đề tài khám phá quả trứng
Giáo án điên tử chủ đề thế giới động vật đề tài khám phá quả trứngGiáo án điên tử chủ đề thế giới động vật đề tài khám phá quả trứng
Giáo án điên tử chủ đề thế giới động vật đề tài khám phá quả trứngjackjohn45
 
OUR CASUARINA TREE - TORU DUTT BY ROBYHEP
OUR CASUARINA TREE - TORU DUTT BY ROBYHEPOUR CASUARINA TREE - TORU DUTT BY ROBYHEP
OUR CASUARINA TREE - TORU DUTT BY ROBYHEPROBYHEPZI
 
Poem "Vulture" by Chinua Achebe
Poem "Vulture"  by Chinua AchebePoem "Vulture"  by Chinua Achebe
Poem "Vulture" by Chinua AchebeNaju Abdulla
 
Rừng Na Uy ebook - Murakami Haruki
Rừng Na Uy ebook - Murakami Haruki Rừng Na Uy ebook - Murakami Haruki
Rừng Na Uy ebook - Murakami Haruki Duyệt Đoàn
 
Nhân quả thời đại khoa học
Nhân quả thời đại khoa họcNhân quả thời đại khoa học
Nhân quả thời đại khoa họcHoàng Lý Quốc
 
80, 81 - TRÀNG GIANG ..pptx
80, 81 - TRÀNG GIANG ..pptx80, 81 - TRÀNG GIANG ..pptx
80, 81 - TRÀNG GIANG ..pptxnhathoang58
 

Tendances (20)

Prayer Before Birth
Prayer Before BirthPrayer Before Birth
Prayer Before Birth
 
Cousin kate
Cousin kateCousin kate
Cousin kate
 
The Snob.ppt
The Snob.pptThe Snob.ppt
The Snob.ppt
 
The rime of the ancient mariner {part 4}
The rime of the ancient mariner {part 4}The rime of the ancient mariner {part 4}
The rime of the ancient mariner {part 4}
 
Tiểu Luận Sử Thi Mahabharata Của Ấn Độ
Tiểu Luận Sử Thi Mahabharata Của Ấn Độ Tiểu Luận Sử Thi Mahabharata Của Ấn Độ
Tiểu Luận Sử Thi Mahabharata Của Ấn Độ
 
Out of the_blue
Out of the_blueOut of the_blue
Out of the_blue
 
Giáo án điên tử chủ đề thế giới động vật đề tài khám phá quả trứng
Giáo án điên tử chủ đề thế giới động vật đề tài khám phá quả trứngGiáo án điên tử chủ đề thế giới động vật đề tài khám phá quả trứng
Giáo án điên tử chủ đề thế giới động vật đề tài khám phá quả trứng
 
OUR CASUARINA TREE - TORU DUTT BY ROBYHEP
OUR CASUARINA TREE - TORU DUTT BY ROBYHEPOUR CASUARINA TREE - TORU DUTT BY ROBYHEP
OUR CASUARINA TREE - TORU DUTT BY ROBYHEP
 
Poppies
PoppiesPoppies
Poppies
 
Poem "Vulture" by Chinua Achebe
Poem "Vulture"  by Chinua AchebePoem "Vulture"  by Chinua Achebe
Poem "Vulture" by Chinua Achebe
 
Alumni and Former Staff Tribute 2015
Alumni and Former Staff Tribute 2015Alumni and Former Staff Tribute 2015
Alumni and Former Staff Tribute 2015
 
Kinh nam tào
Kinh nam tàoKinh nam tào
Kinh nam tào
 
Rừng Na Uy ebook - Murakami Haruki
Rừng Na Uy ebook - Murakami Haruki Rừng Na Uy ebook - Murakami Haruki
Rừng Na Uy ebook - Murakami Haruki
 
Nhân quả thời đại khoa học
Nhân quả thời đại khoa họcNhân quả thời đại khoa học
Nhân quả thời đại khoa học
 
Fire and ice by robert frost
Fire and ice by robert frostFire and ice by robert frost
Fire and ice by robert frost
 
PIANO
PIANOPIANO
PIANO
 
ĐỒNG CHÍ
ĐỒNG CHÍĐỒNG CHÍ
ĐỒNG CHÍ
 
Poppies
PoppiesPoppies
Poppies
 
Luận văn: Sự chuyển biến trong văn học nửa cuối thế kỉ XIX, HAY
Luận văn: Sự chuyển biến trong văn học nửa cuối thế kỉ XIX, HAYLuận văn: Sự chuyển biến trong văn học nửa cuối thế kỉ XIX, HAY
Luận văn: Sự chuyển biến trong văn học nửa cuối thế kỉ XIX, HAY
 
80, 81 - TRÀNG GIANG ..pptx
80, 81 - TRÀNG GIANG ..pptx80, 81 - TRÀNG GIANG ..pptx
80, 81 - TRÀNG GIANG ..pptx
 

En vedette

Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...DEPDIKNASBUD
 
Kumpulan puisi nedi suryadi
Kumpulan puisi nedi suryadiKumpulan puisi nedi suryadi
Kumpulan puisi nedi suryadiKampung Baca
 
contoh Rencana pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IV
contoh Rencana pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IVcontoh Rencana pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IV
contoh Rencana pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IVMuhammad Wirapati
 
178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-haji
178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-haji178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-haji
178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-hajiWarnet Raha
 
Lirik dan kunci gitar ebiet g ade
Lirik dan kunci gitar ebiet g adeLirik dan kunci gitar ebiet g ade
Lirik dan kunci gitar ebiet g adeSabiq Hafidz
 
Kord gitar
Kord gitarKord gitar
Kord gitarzainiag
 
Yang perlu diperhatikan saat presentasi
Yang perlu diperhatikan saat presentasiYang perlu diperhatikan saat presentasi
Yang perlu diperhatikan saat presentasiMaman Nyamuk
 
Lirik lagu superman is dead
Lirik lagu superman is deadLirik lagu superman is dead
Lirik lagu superman is deadripto atmaja
 
7076858 kumpulan-lagu-keroncong
7076858 kumpulan-lagu-keroncong7076858 kumpulan-lagu-keroncong
7076858 kumpulan-lagu-keroncongIda Komariana
 
MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...
MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...
MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...Inunks Peihhcc
 
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)Yahya M Aji
 
Kumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanitaKumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanitaDikha Wijanarko
 
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaUtami Trianti
 
Kumpulan Puisi Sekolahku
Kumpulan Puisi SekolahkuKumpulan Puisi Sekolahku
Kumpulan Puisi SekolahkuFirdika Arini
 

En vedette (20)

Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
 
Kumpulan puisi nedi suryadi
Kumpulan puisi nedi suryadiKumpulan puisi nedi suryadi
Kumpulan puisi nedi suryadi
 
contoh Rencana pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IV
contoh Rencana pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IVcontoh Rencana pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IV
contoh Rencana pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IV
 
Hujan bulan juni
Hujan bulan juniHujan bulan juni
Hujan bulan juni
 
178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-haji
178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-haji178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-haji
178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-haji
 
Lirik dan kunci gitar ebiet g ade
Lirik dan kunci gitar ebiet g adeLirik dan kunci gitar ebiet g ade
Lirik dan kunci gitar ebiet g ade
 
Kord gitar
Kord gitarKord gitar
Kord gitar
 
Chord ebiet g ade
Chord ebiet g adeChord ebiet g ade
Chord ebiet g ade
 
Yang perlu diperhatikan saat presentasi
Yang perlu diperhatikan saat presentasiYang perlu diperhatikan saat presentasi
Yang perlu diperhatikan saat presentasi
 
Lirik lagu superman is dead
Lirik lagu superman is deadLirik lagu superman is dead
Lirik lagu superman is dead
 
Syair agus rusmanto
Syair agus rusmantoSyair agus rusmanto
Syair agus rusmanto
 
7076858 kumpulan-lagu-keroncong
7076858 kumpulan-lagu-keroncong7076858 kumpulan-lagu-keroncong
7076858 kumpulan-lagu-keroncong
 
Contoh puisi lama
Contoh puisi lamaContoh puisi lama
Contoh puisi lama
 
MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...
MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...
MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...
 
Chord indonesia jaya
Chord indonesia jayaChord indonesia jaya
Chord indonesia jaya
 
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)
Lirik Lagu Rhoma Irama LENGKAP A-Z (260+ Lagu)
 
Kumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanitaKumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanita
 
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
 
Kumpulan puisi
Kumpulan puisiKumpulan puisi
Kumpulan puisi
 
Kumpulan Puisi Sekolahku
Kumpulan Puisi SekolahkuKumpulan Puisi Sekolahku
Kumpulan Puisi Sekolahku
 

Similaire à JUDUL

Similaire à JUDUL (20)

Lukisan hasan
Lukisan hasanLukisan hasan
Lukisan hasan
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Antologi puisi, cerpe, dan skenario drama
Antologi puisi, cerpe, dan skenario dramaAntologi puisi, cerpe, dan skenario drama
Antologi puisi, cerpe, dan skenario drama
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Kumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaruKumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaru
 
Kumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaruKumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaru
 
Tenggelamnya kapal van der wijck
Tenggelamnya kapal van der wijckTenggelamnya kapal van der wijck
Tenggelamnya kapal van der wijck
 
10 puisi aneh
10 puisi aneh10 puisi aneh
10 puisi aneh
 
10 puisi aneh
10 puisi aneh10 puisi aneh
10 puisi aneh
 
Tugas puisi Iqhfirly XMIIA4 20
Tugas puisi Iqhfirly XMIIA4 20Tugas puisi Iqhfirly XMIIA4 20
Tugas puisi Iqhfirly XMIIA4 20
 
Bantu Ponakan buat Tugas
Bantu Ponakan buat TugasBantu Ponakan buat Tugas
Bantu Ponakan buat Tugas
 
Puisi 3
Puisi 3Puisi 3
Puisi 3
 
Lirik lagu 2 bimbo
Lirik lagu 2 bimboLirik lagu 2 bimbo
Lirik lagu 2 bimbo
 
Lirik lagu 2 bimbo
Lirik lagu 2 bimboLirik lagu 2 bimbo
Lirik lagu 2 bimbo
 
Antologi Puisiku :)
Antologi Puisiku :)Antologi Puisiku :)
Antologi Puisiku :)
 
LEMBARAN KERJA PENDIDIKAN MORAL THN 6
LEMBARAN KERJA PENDIDIKAN MORAL THN 6LEMBARAN KERJA PENDIDIKAN MORAL THN 6
LEMBARAN KERJA PENDIDIKAN MORAL THN 6
 
Kisah
KisahKisah
Kisah
 
Puisi faiha
Puisi faihaPuisi faiha
Puisi faiha
 
10 puisi alissa h. xipa4 4
10 puisi alissa h. xipa4 410 puisi alissa h. xipa4 4
10 puisi alissa h. xipa4 4
 
Omong kosong tak berdusta
Omong kosong tak berdustaOmong kosong tak berdusta
Omong kosong tak berdusta
 

Plus de Aldi Aldinar

Makalah mengenai ekolabel di indonesia
Makalah mengenai ekolabel di indonesiaMakalah mengenai ekolabel di indonesia
Makalah mengenai ekolabel di indonesiaAldi Aldinar
 
standarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesia
standarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesiastandarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesia
standarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesiaAldi Aldinar
 
Profile Badan Sars Nasional
Profile Badan Sars NasionalProfile Badan Sars Nasional
Profile Badan Sars NasionalAldi Aldinar
 
Keputusan presiden republik indonesia nomor 50 tahun 1993 0
Keputusan presiden republik indonesia nomor 50 tahun 1993 0Keputusan presiden republik indonesia nomor 50 tahun 1993 0
Keputusan presiden republik indonesia nomor 50 tahun 1993 0Aldi Aldinar
 
The Legend Of Edelweiss
The Legend Of EdelweissThe Legend Of Edelweiss
The Legend Of EdelweissAldi Aldinar
 
Kampung adat cigugur kuningan
Kampung adat cigugur kuninganKampung adat cigugur kuningan
Kampung adat cigugur kuninganAldi Aldinar
 
Makalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel Indonesia
Makalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel IndonesiaMakalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel Indonesia
Makalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel IndonesiaAldi Aldinar
 
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraDInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraAldi Aldinar
 
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016Aldi Aldinar
 
Menguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kubur
Menguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kuburMenguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kubur
Menguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kuburAldi Aldinar
 
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan BernegaraDinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan BernegaraAldi Aldinar
 
Faktor penyebab konflik
Faktor penyebab konflikFaktor penyebab konflik
Faktor penyebab konflikAldi Aldinar
 
tata cara pembuatan surat dinas
tata cara pembuatan surat dinastata cara pembuatan surat dinas
tata cara pembuatan surat dinasAldi Aldinar
 
bahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opni
bahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opnibahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opni
bahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opniAldi Aldinar
 
jamban sehat sebuah pengantar
jamban sehat  sebuah pengantarjamban sehat  sebuah pengantar
jamban sehat sebuah pengantarAldi Aldinar
 
AGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMA
AGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMAAGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMA
AGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMAAldi Aldinar
 
macam macam jenis surat
macam macam jenis suratmacam macam jenis surat
macam macam jenis suratAldi Aldinar
 
Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4
Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4
Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4Aldi Aldinar
 

Plus de Aldi Aldinar (20)

Makalah mengenai ekolabel di indonesia
Makalah mengenai ekolabel di indonesiaMakalah mengenai ekolabel di indonesia
Makalah mengenai ekolabel di indonesia
 
standarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesia
standarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesiastandarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesia
standarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesia
 
Profile Badan Sars Nasional
Profile Badan Sars NasionalProfile Badan Sars Nasional
Profile Badan Sars Nasional
 
Keputusan presiden republik indonesia nomor 50 tahun 1993 0
Keputusan presiden republik indonesia nomor 50 tahun 1993 0Keputusan presiden republik indonesia nomor 50 tahun 1993 0
Keputusan presiden republik indonesia nomor 50 tahun 1993 0
 
The Legend Of Edelweiss
The Legend Of EdelweissThe Legend Of Edelweiss
The Legend Of Edelweiss
 
Kampung adat cigugur kuningan
Kampung adat cigugur kuninganKampung adat cigugur kuningan
Kampung adat cigugur kuningan
 
Makalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel Indonesia
Makalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel IndonesiaMakalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel Indonesia
Makalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel Indonesia
 
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraDInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
 
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
 
Menguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kubur
Menguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kuburMenguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kubur
Menguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kubur
 
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan BernegaraDinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
 
Faktor penyebab konflik
Faktor penyebab konflikFaktor penyebab konflik
Faktor penyebab konflik
 
Maroon 5
Maroon 5Maroon 5
Maroon 5
 
tata cara pembuatan surat dinas
tata cara pembuatan surat dinastata cara pembuatan surat dinas
tata cara pembuatan surat dinas
 
bahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opni
bahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opnibahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opni
bahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opni
 
sejarah pramuka
sejarah pramuka sejarah pramuka
sejarah pramuka
 
jamban sehat sebuah pengantar
jamban sehat  sebuah pengantarjamban sehat  sebuah pengantar
jamban sehat sebuah pengantar
 
AGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMA
AGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMAAGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMA
AGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMA
 
macam macam jenis surat
macam macam jenis suratmacam macam jenis surat
macam macam jenis surat
 
Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4
Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4
Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4
 

Dernier

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 

Dernier (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 

JUDUL

  • 1. 2013 / 2014 KARYA : KELAS IX SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 CIPANAS JLN. TUGARAN NO.67 CIPANAS – CIANJUR STANDAR KOMPETISI : MEMAHAMI WACANA SASTRA MELALUI KEGIATAN MENDENGARKAN SYAIR. KOMPETISI DASAR : MENEMUKAN TEMA DAN PESAN SYAIR YANG DIPERDENGARKAN
  • 2. Tuhan Baru Karya : Aldi Aldinar 1. Mentari benderang mewah sinarnya. Menaungiku di gelapnya dunia. Dunia ini terang kelampun hatinya. Jiwanya ,raganya,kotor senitasnya. 2. Kulihat kemajuan dunia ini. Namun kemundurannya nyata terjadi. Kugenggam dunia dengan tangan ini. Mereka yang tersembunyi kontra sunyi. 3. Kucarik kertas hitam dunia. Dengannya kulintasi Samudra Lima. Kuloncati benua tanpa bergema. Mereka hebat, menipu, memperdaya. 4. Madu dan racun menu nan elegan. Dikemas rapi, cantik si bola setan. Ia menjawab setiap pertanyaan. Sebuah organisasi yang terlarang 8. Dengan gelarnya Profesor Doktor. Gunanya ilmu tak pelak tingkah kotor. Selancar dunia semu bebas sensor. Penuh konspirasi cipta konspirator. 7. Tuhan Baru manalah orang tahu. Harta, tahta, wanita puja kelabu. Lupalah kamu, siapakah dirimu? Hamba tak berTuhan komunitasmu. 6. Bejadlah sudah pribadi kita. Zaman kebebasan dusta jadi duta. Desa kota penuh mahluk bercinta. Bercinta ritual api semata. 5. Tangan gaib megatur sejarah. Perang dunia dan pertumpahan darah. Niat kejam agar bangs lain musnah. Tanpa senjata hanya basah melemah.
  • 3. ALAT EKSKRESI Karya : Aldi Aldinar 3. Tak usah kau kenang lagi tak bertuhan. Raja surga dunia pemuja setan. Menawan hati, menggoda lawan. Tak disangka, butalah tuan. 4. Hati buta matapun buta. Buta liar buta membabi buta. Samudera meronta karena auranya. Robahlah gunung sebab pijaknya 2. Kilatan sinar mengubah segalanya. Jiwa, raga, pikiran dan sejarahnya. Hitam kelam jadi putih dengannya. Bukan main ampuh tipu muslihatnya. 1. Kubuka mata dipagi senja. Sang Surya perlahan naik mengeja. Silau Sinar menerpa mata yang buta. Dunia ini menggoda dengan dusta. 5.Cahaya lentera padamlah sudah. Bumi ini kelam dan darah bersimbah. Mahluk apa?Dimana?Siapakah? Dia merusak dunia dengan fitnah. 6. Menularlah bobrok merongrong dunia. Membunuh manusia hal terbiasa. Tak kenal ayah,bunda,adik dan kaka. Bunuhlah jika hati mereka buta. 7. Hati kotor jiwapun nista. Nista senista kotoran manusia. Berpesta ria ketika masa duka. Matilah ibu dan ayah … yah sudahlah. 8. Dia berdalil ‘Dunia ini Surga’ Aku sanggah ‘Dunia ini penjara’ Dia berkata ’Mati itu celaka’ Aku cela ‘ Mati pintu bahagia’ 9. Dia dan Aku berbeda hati. Beda pikiran beda mengerti. Pastilah jaya ilmu Ilahi. Atas akal logika duniawi. 10. Hati menyuruh kita hati-hati. Hati itu pembeda ilmu Illahi . Dengan akal mengasal Duniawi. Hatiku…Hatimu… Alat eksresi?
  • 4. MABUK ASMARA KARYA: ALDI ALDINAR Dengung rasanya badanku ini Diguncang rasa janggal dihati Tak tertahan tak akan terperi Sebenarnya apakah rasa ini Entah mengapa pahit menjadi manis Dingin mengiris terasa hangat perlis Air wajahnya ayu cantik nan mistis Siapakah pembuat hati histeris Aku tahu itu mustahil bagiku Dan mungkin ia tak akan tahu Gelora asmara itu tumbuh Dihatiku yang kering kerau Terasa lucu cintaku ini tak dibalas sembilu hati tak apa kau menolak hamba ini tapi biarkan aku mengagumi
  • 5. TUDUNG SAJI Karya : Aldi Aldinar . Saji ditudungkan mega. Ditudung tersajilah saga. Sajilah saji tudung batu terduga. Tudung saji aku masuk Surga. Lampau jaman tudung saji jatuh guna. Rotan bambu silah ganti besi makna. Kontak-kontak kaca memancar pesona. Habislah moralmu Kujaya kencana. Tikus besi merongrong tudung saji. Lubang hati karena dia ingkar janji. Dendam dengki saling bunuh di Mesuji. Harta disengketa tahta di jeruji. Tudung saji bernasib malang. Anyaman mu kini koyak sembarang. Baranya mengincar jiwa menang senang. Tudung saji nan koyak tetaplah tenang.
  • 6. Apakah Aku Berdosa? Karya: Ahmad Ramdani IX-J Ditengah malam yang sunyi Bunyi terompet semakin nyata Kududuk terpaku sendiri Mengguncang alam semesta Melihat mentari tak ada lagi Semua orang tak menyangka Terdiam kepada Sang Ilahi Bencana itu akan menerpa Betapa busuknya diriku ini Air mataku semakin mengalir Penuh dosa dihati ini Seiring waktu yang bergulir Tapi aku hanya bilang nanti Sampai saat ini ku berfikir Menunggu ajal Sang Ilahi Bagaikan angin dan petir Ya Allah yang Maha Kuasa Ampunilah segala dosa Memang aku tak berdaya Dihadapan Sang Maha Kuasa
  • 7. Sang Malam Bulan purnama cahayanya terang Bintang terang diatas karang Belari-lari terang benderang Di akhiri bulan di tanah sebrang Gemerlapnya cahaya bintang seketika Beraturan bagai dijangka Seketika terbit belaka Terlihat berselimut duka Tengah malam gelap terjaga Melihat bintang cantik rupa Sejajar beratur tiga Cahayanya terang tidak terhingga Bintang malam berkedip di angkasa Bulan kokoh memancarka sinarnya Penghuni malam bersahutan berkala Oh, Sang malam yang penuh pesona Fanny Kurniawati Putri (IX-J)
  • 8. “Sang Malam” Karya: Fanny Kurniawati Putri (IX J) Bulan purnama cahayanya terang Bintang terang diatas karang Belari-lari terang benderang Di akhiri bulan di tanah sebrang Gemerlapnya cahaya bintang seketika Beraturan bagai dijangka Seketika terbit belaka Terlihat berselimut duka Tengah malam gelap terjaga Melihat bintang cantik rupa Sejajar beratur tiga Cahayanya terang tidak terhingga Bintang malam berkedip di angkasa Bulan kokoh memancarkan sinarnya Penghuni malam bersahutan berkala Oh, Sang malam yang penuh pesona
  • 9. HUBUNGAN SINGKAT Karya: Faisal Husni Mubarok (IX J) Berawal dari sebuah pertemuan Anatara dua orang insan Yang saling bertatap-tatapan Dibawah semua keindahan Akhirnya timbul benih-benih cinta Yang tumbuh menjadi sebuah rasa Sebuah rasa yang luar biasa Seiring dengan berjalannya masa Sebuah hubungan pun terjalin Diatas selembar kain Yang indah bagaikan nyala lilin Yang meghangatkan malam disaat dingin Merekapun saling bertengkar Seiring dengan lilin yang terbakar Masalah pun berbelit seperti akar Akar pun berkata “Kau harus bersabar” Diatas sebuah sampan Ku memikirkan sebuah perkataan Yang pedih dan menyakitkan Yang berakhir dengan penyesalan
  • 10. “SAAT DIA” Karya : Faisal H.M Saat dia senang dan bahagia Ku akan ikut tertawa Saat dia sedih dan berduka Ku akan ikut merasa sengsara Dia bagaikan belahan jiwa Beriringan dari muda sampai tua Apapun yang di rasakan nya Akan terasa pada diriku jua Saat dia dekat, aku makin mendekat Saat dia jauh rindu pun menjerat Saat kita saling mendekat Kita bagai dua jari yang merekat Saat dia membuka pintu hatinya Ku siap tuk mengisi kehampaan nya Supaya kita selalu bersama Hingga ajal memisahkan kita Saat dia telah tiada Hatiku bagai suatu ruangan hampa Semua yang terjadi karena dia Dan berawal dari kata “saat dia”
  • 11. Angan Nyata Karya: Erdalena Meniti hari demi hari Kulalui itu dengan pasti Menjalani amaliah Nan haqiqi Bersatu, bersama seiring hati Suka duka mewarnai Tetap harus kuarungi Semakin indah goresan, lukisan diri Membentuk akhlak yang berbudi Mawaahib membuka cakrawala Menyadarkan jiwa yang terlena Dari hamba yang hina Yang mudah berputus asa Terimakasih ku ucapkan pada-Nya Telah mempertemukanku dengannya Mewujudkan sebuah angan nyata Dan gapai bahagia di jiwa
  • 12. Pujangga Penawanku Karya:Bintang Aulia Yasmin Saat sepasang mata melihat Begitu cepat bagai kilat Dibawah gedung-gedung berflat Dalam do’a pada shalat Pujanggaku yang membuatku haru Pasir diatas tanah melambaimu Berharap ada canda dalam dirimu Untukku yang menunggu kamu Seberkas cahaya yang begitu indah Tersirat pernah dan bernanah Begitu saja oleh panah Tepat diulu hati terbawah Anggaplah aku petani Menggarap tawa dari nurani Setia dalam badai abadi Tak terjebak dalam lingkaran api Wahai dirimu oh dirimu Pujangga perubahku Disambut rasa haru Sempurnamu sempurnaku Aku akan jadi pelipur lara Bukan jadi penghimpun lara Menjagamu dari bahaya Bahaya hati yang melanda Siapa sangka hati terpaut Tapi duniawi berkata takut Kehilanganmu diatas maut Karena kau, hatiku terpaut Ya Rabbi yang Maha Abadi Jujur aku ini minta pamrih Maka aku sendiri akan bersedih Jikalau rasaku berlebih Barakallah Ya Rabbi yang Maha Tinggi Jangan biarkan getaran ini mati Bukankah ini ajaran illahi Melengkapi dengan hati Aku pinta dia Ya Rabbi… Titipkan dengan hati Dengan seluruh konsistensi Ku pinta dia dengan mata hati Wahai pujangga yang kubangga Aku ini darah belia Mengejar dunia yang fana Akhiratpun tak dilupa Kau boleh bilang apapun itu Asal kau sadari dengan satu Desiran hati yang terdengar slalu Dalam dendamnya rindu Tak perlulah kau bingung dalam malam Badaipun terkadang bisa diam Matahari bisa kebanjiran Jadi tolong jangan kau abaikan
  • 13. Anugerah Terindah Setetes rindu yang teramat sepi Hanyut terbawa tangisan diri Diri yang jauh dari suci Untuk mencapai ridho ilahi Terhentak ku di jalan sepi Termenung melamunkan diri Kapankah dia menghampiri Membawaku untuk pergi Rasa resah tak terarah Rasa gundah melanda jiwa Seperti tertancap sembilu panah Dan entah itu mengapa Bagitu, itu anugerah Asal ku bisa mencapai ridho-Nya Meski tertusuk sebilu panah Ikhlas rela menjalaninya Karya : Alisa Silviana Saepudin
  • 14. DALAM RENUNGAN Semilir angin terpaku di tepi Tepi pantai di pagi hari Nikmati, renungkan diri Terpejam mengulas yang terjadi Kutapaki sebuah perjalanan masa Dimana banyak sang penikmat dunia Tertawa dengan tipu daya Tak pedulikan dusta merajalela Dimana rasa tak terbendung harap Secangkir impian tak pernah terucap Apakah hidup seperti kecap? Hitam pekat banyak penjilat Ku terhenyat, langkahku lekat Seakan ku tergeliat Ditengah orang kumat Lara hati, duka melarat Melangkah ku di kebimbangan Pasrah terhadap takdir Tuhan Dalam jalan tak berketentuan Mungkin ini adalah cobaan Karya : Alisa Silviana Saepudin
  • 15. Setitik Kuasa Tuhan Karya: Anisa Muplihah Mari meluncur ke Cianjur Tanah marhamah juga subur Siang bagai hijau ditabur Malam-malam bintang bertabur Ayam pelung barsahutan Muda-mudi berpautan Melukiskan keindahan Penuh dengan keragaman Tangan-tangan hijau melambai Juntaian kelapa yang membelai Merona hati terbuai Terbuai alam membelai Kota santri kota impian Kota tanpa keraguan Rasa ingin menaklukan Langkah awal gapai impian Bila daku pergi darimu Rindu hati ingin bertemu Tak sekedar bayangan semu Sungguh diri ingin bertemu Di bawah sinar rembulan Ku duduk dengan si Pulan Syukur nikmat disenandungkan Setitik tinta kuasa Tuhan
  • 16. Relung Hati Gemuruh kaki melangkah tenang Satu langkah tampak tak terbilang Tubuh tinggi, tegap besar melenggang Wajah dingin nan angkuh namun periang Hatinya terbelalak gembira Mendapati satu roh berakal rasa Terdiam tampak bimbang menanti masa Hatinya semakin bahagia Digenggam lalu dijilatnya Runcing terlihat tajamnya Dalam benak, terbayang segarnya Dahaga tercurah di kerongkongannya Dijilat lagi benda runcing itu Memastikan tajamnya itu Namun memang sedikit berbatu Ia telan satu-satu Belati pun tak segan menghujam Raga tak bersalah tengah dihantam Dengan benda kecil yang sangat tajam Oleh si Pendekar Dirham Jeritan, gaungan, rontaan Melambunga menyentuh lautan Menerobos lorong pendengaran Namun ia tetap tentram nyaman Bilangan detik seketika menguap Rasanya puas nampak dadanya pengap Darah segar mengalir menguap Menggairah jiwa ingin melahap Dahagapun terobati Darah segar sudah tak menanti Namun ada gelisah di hati Berbekas lara di relung hati Oleh : Anita Mardina Sesaat…
  • 17. Sepilah Ungkap Apakah kalian tahu ? Tentang perjalananku Yang penuh dengan lika liku Perjalanan mengikuti lajur waktu Banyak masalah yang menghadang Banyak kegagalan yang menjatuhkan Banyak orang licik yang menjadi palang Serta saingan yang menjadi gawang Ribuan keinginan tak terlaksana Ribuan mimpi tak menjadi nyata Terkadang diriku merana Meratapi harapanku yang nyata Namun beginilah hidup ini Hidup ini harus dinikmati Bagaikan sinetron di televisi Hidup ini harus dinikmati
  • 18. Hidupku yang baru Karya : Arini Silvina Putri Ku berlari mengejar mimpi Mencoba menaung berlari lari Tak sampai ku berkata suci Saat ajal ku tak kembali Hati kecil ku ini bertanya Apa yang akan aku lakukan disana? Sedangkan pilu ku kini bercampur berdera Aku tak menginginkan semuanya Gelap gulita menumbuk cakrawala Hidupku sudah tak berarti disana Impianku kini telah terbawa derita Saat aku memecahkan kekekalan yang tiada Aku menangis membentangkan haruku Apa yang telah aku lakukan pada- Mu? Bagaimana aku membiaskan semua Gelombang laut yang terburu? Satu janjiku untuk bertobat pada- Mu Lembung pagi diufuk Timur Keluh kesah tak lagi bercampur Hanya perasaan pilu tak teratur
  • 19. Tak Tahu Apa Karya : Chevron R. K. Ku coba tenangkan diri Mentap pada mentari Disini hanya sendiri Menatap rumput yang menari Kucoba lewati lika-liku Bermodalkan pikiran yang membeku Banyak masalah datang menghampiriku Turun menuju lubuk hatiku Terasa diri ini terus terkurung Dan hari-hari makin menjadi mendung Masalah bagai bara yang terkurung Terus membakar hati yang murung Tak tahan lagi menahan ombak Diam menjadi patung tak bergerak Datang penolong namun member arak Ingin teriak namun semakin serak Kucoba bertanya pada bulan Tapi tak ada satupun jawaban Yang kubisa hanya berangan – angan Anganku terpaku akan pertanyaan Terbayang simpul senyum merayu Larut dalam cerita masa lalu Namun bunga menjadi layu Dan waktu terus berlalu Senyap menyergap cahaya yang terang Jalankan lentera terang dan tenang Banyak burung kembali ke sarang Dan aku berjalan ke atas karang Ku simpan kidung rindu dalam hati Sebelum semuanya akan mati Diatas kumpulan batu ku menanti Kujalani hidup untuk mencari arti Saat kumenyusur dalam bumi kelam Banyak mayat berada di dalam Tangan – tangannya menjulur dari dalam Menuju bulan memberikan ku salam
  • 20. KISAH HIDUP-KU Hari-hari terus berganti Ku lewati semua dengan bakti Walau sebenarnya dalam hati Hati di dalam lubuk hati Aku lelah menjalaninya Aku bosan menjalaninya Aku takut menjalaninya Menderita menjalaninya Ayah ibu kakak lihatlah diri ku Penyakit ini merusak tubuh ku Menjatuhkan semangat hidup ku Mengiris - iris batin ku Terima kasih terima kasih Tuhan Atas semua nikmat-Mu Tuhan Yang kau beri kepada ku Tuhan Yang terbaik bagi ku Tuhan Ku tuliskan semua di dalam buku Semua kisah hidup ku Untuk semua yang sayang pada ku Agar mereka selalu mengingat ku KARYA : DENISA RAMDIANI INSPIRASI : FILM”SURAT KECIL UNTUK TUHAN”
  • 21. Pahlawan Dunia Karya : Dimas Anugrah Raut wajahmu membuatku terpaku Membuat tidakkaruan melihatmu Meski pipi mulai mengkerut Kau tetap jagoan dalam hidupku Ribuan pulau kau arungi Keringat penuh menghujani diri Banting tulang wajah berseri Hanya untuk yang disayangi Kasih sayang tiada tara Penuh cinta bergelora Tanpa ada dukalara Kaulah pahlawan dunia Cintanya dipanjatkan ke angkasa Hingga mengelilingi tatasurya Hanya untuk anak tercinta Kaulah pahlawan wahai ibu bapa
  • 22. Pejuang Maut Karya : Dwi Yuniarkasih Kulihat ibu mengandung besar Berjalan menelusuri kamar Terbaring diatas kasur kasar Terlahir bayi pria yang kembar Seuntai nama mulai terucap Kebahagiaan mulai terkuap Kesedihan hilang seperti asap Pikiran kelam hilang seperti uap Hanya bahagia yang mengiringinya Terhias canda tawa pada senyumnya Tercurah kasih sayang kepadanya Terlihat manis disetiap hidupnya Ku bersyukur kepada Allah Atas lahirnya Sang Ramah Kutuntun ia dengan panah Agar tak tersesat arah
  • 23. Menahan Sejuta Harapan Karya : Eka Safitri Terdiam bukan berarti tenang Tertawa bukan berarti melayang Tersenyum bukan berarti senang Menjerit ingin kuberjuang. Bertahan dalam ketidakpastian Menanti pancaran terang melintang Membuat warna indah nan datang Menanti sejuta harapan benderang Apa kau telah mengerti? Sejuta impian yang kunanti Berjalan ku tak henti Diiringi keajaiban tak pasti Hati ini semakin beku Diriku semakin merindu Sejuta harapan menghantuiku Menunggu dan menunggu arti diriku Kugoreskan sebuah kata-kata Mencurahkan penghangat jiwa Ku menjerit tanpa suara Menangispun tanpa air mata Kucoba memutar waktu Kutuluskan seribu harapanku Betapa indahnya cobaanku Berjalan seperti terpaku
  • 24. Tuhan Telah Menegurmu Karya : Erdalena Tuhan telah menegurmu dengan sopan Lewat anak – anak yang kelaparan Tuhan telah menegurmu dengan sopan Lewat semayup suara adzan Apa kau tidak mendengarkan ? Apa kau tidak menghiraukan ? Apa jiwa dan hatimu tak tergetarkan ? Ataukah memang tlah kau abaikan ? Gunung – gunung tlah memuntahkan lahar Air laut membawa gempar Jerit tangis pun menyayat kasar Membuat hati merintih gusar Ya Allah Engkau tempat kami mengadu Sembuhkanlah hati kami yang pilu Ampuni dosa kami yang mengabaikan-Mu Agar kami bisa meniti di jalan-Mu
  • 25. Petualangan Mimpi Tatkala senja menabur embunya Mata terpejam dalam hamparanya Terhanyut dalam kilau mimpi indahnya Nakodapun tergambar diatasnya Getir tubuh terombang ambing dilaut Rasa din gin kini kian membalut Ekspresi diri hanya diam kalut Dalam petualangan mimpi di laut Terhisap jutaan pasir Dibawah terik manja menyisir Tapi ini bukanlah pesisir Ini petualangan di Gurun pasir Melihat seorang pengembara Terbang melewati ribun awan berara Mencoba melewati segunung bara Menjelajah di petualangan udara Mau tak mau aku harus puas Walau raga terus memelas Menunggu lagi untuk mimpi buas Menjelajah ribuan dunia luas Karya : Fanny Puteri Cahyani
  • 26. SIMPONI NADA HATI Karya : Indah Shalehah Malam sunyi gelap gulita Penuh dengan simponi kata Oleh jutaan rayuan cinta Yang datang seketika Ku terdiam lemah membisu Dalam hati yang membeku Seakan tercipta harmoni rindu Tangga nada simponiku Detik demi detik kulalui Bersama dirimu waktuku ini Kutanam bersama bui bui Sampai asa ku temui Getar ini mengakuinya Mungkin sesulit itu kumerasa Begitu berat ungkapkan rindu, cinta Begitu sulit mengaku cinta Sepi, sunyi, bisu hatiku Panas hati ini melihatmu Bersama Bunga lain kau tak malu Padaku kau beri harapan palsu Jutaan Omong kosong kau ucapkan Benarkah ini dirimu tampan Biasa padaku kau lakukan Tak satupun maaf kau ucapkan Kuharap kau tak ulangi lagi Perbuatan busukmu ini Kepada bunga bunga bermimpi Benar benar tak lagi
  • 27. Penantian Karya : Intan Zahra Ramdhini Ku duduk sendiri terpaku Ku dengar detak jantungku Pikiran mulai membeku Kurasa dunia ini mendustaiku Bolehkah aku bertanya? Atas apa yang telah terjadi seluruhnya? Aku takut, sangat menghawatirkannya Takut, untuk kehilangannya Poros diri mulai bergoyang Tak diingat tapi selalu membayang Siapa yang datang menghadang? Mungkin hanya seuntai sayang Ku terdiam tanpa adegan Ku terus berangan-angan Terduduk penuh harapan Menantimu dalam kekosongan
  • 28. “PENANTIAN” Karya : Iyya Juwita P. Termenung dalam kesedihan Meratapi suatu cobaan Gelisah tak ada harapan Menanti sebuah keajaiban Tuhan kumohon kabulkan Semua yang kunantikan Biarlah datang perlahan Tapi kumohon pastikan Tuhan diriku kini menunggu Sebuah jawaban darimu Resahku semakin menggebu-gebu Bila kau tak menjawab do’aku Sejuta harapan menghantuiku Banyak impian melekat di tubuhku Dunia gundah merana terpaku Menanti sebongkah pelagi untukku Tuhan diriku mulai pasrah Hidupku kini tak terarah Tubuhku pun terasa lelah Otakku tak dapat terasah Lamanya waktu berjalan Hariku tiada perubahan Sedihku kini kusimpan Semua kuanggap pengalaman
  • 29. Menunggu dan Bertemu Seseorang Karya : Luh Ratih Paramitha Yuda Sendiri ku duduk termenung Menanti yang kan datang kepadaku Sambil terbaring ku menutup mataku Sambil menunggu ku bersenandung Kubertanya terus bertanya Siapakah yang kan tiba Apakah sahabat atau siapa Ku terus menunggu dan bertanya Seseorang datang menghampiriku Dan bertanya kepadaku Dan berkata sedang apa kau Ku hanya bisa tersenyum Ku bercerita kepadanya Tentang permasalahan yang melanda Ingin kucapai cita-cita Dan kau bersedia mendengarkan Setangkai impian yang ku inginkan Segenggam harapan yang kuberikan Semangat yang dia berikan Untuk mewujudkan cita-cita
  • 30. Pencuri Karya: Nisrina Noor Islami Aku terbangun dari lamunan Menyadari dunia hilang kenangan Malam terbit di siang Salju terasa gersang Aku terbangun dan terseok Berjalan menemui tembok-tembok Kulihat ada perampok Membobol dinding hingga bobrok Aku bertanya pada satu yang bertopeng Ada apa wahai pria bopeng? Dia menjawab dengan enteng Aku sedang mencuri genteng-genteng Tidak kah kau lari melarikan diri? Tanya satu sosok yang berdiri Rumahmu akan segera kami curi Aku pun bingung sendiri Hati! Rumahmu adalah hatimu! Genteng yang kami curi itu iman mu! Dinding yang bobrok itu akhlakmu! Teriak satu bayang semu Guncangan hebat datang di pundak ku Mungkin sedang lemahkan keteguhanku Oh namun ternyata aku keliru Ini mimpi buruk, nafasku berderu
  • 31. Tirai Pemuda Karya : Rahayu Nurfitriyani Shalehah Dunia membabi Jaya Alampun membuta seketika Kulihat tanah gila Ingin datang merana sentosa Mahkota raja terposok Insan agung lenyap tak elok Mereka melata mencari golok Yang ada alam berkokok Berdirinya tak kuasa Dimabuk haru tanpa iba Nafsunya memuncak bara Sang ilahi ikut membela Lewat gardu berguling ria Tanpa melihat lumpur ikut serta Bisiknya tak tahu apa Lainya juga ikut berusaha Dalam rupa sedikit merana Dengan duka seonggok easa Lalu berjalan membela raja Ditepisnya hidung belang muda
  • 32. Bantal Wajah Muda Karya: Rahayu Nurfitriyani Shalehah Ku tunjuk satu bintang setengah melayang Melingkar bundar panjang membentang Bagaskara malam mengembang melapang Hembus rindu kini menghadang Ku berpilu lewat lagu rindu Bantal wajah mengharu kalbu Semuku juga bertalu-talu Beribu ragu bahkan beradu Halusinasi mengadu jaya Tandanya dunia,mati sementara Geraman gigi,bertanya-tanya Terguyurlah bantal wajah muda Dari kaki langit tanah marah Bersatu bersama gelisah Bantal wajah muda mulai basah Ku hapus pelan dengan gagah
  • 33. Pesona Alam Tuhan Karya: Regitawati Putri Kala sang surya mulai menutup mata Kicauan burung-burung di atas sana] Deburan ombak di pantai utara Dengan syahdu merdu mengiringinya Lukisan pelangi mewarnai senja Tergores dari selatan ke utara Dari merah hingga jingga Tergambar indah di depan mata Keadaan semakin sepi Semua masih seperti mimpi Aku merasa di alam surgawi Karena Tuhan pencipta alam ini Tuhan..yang Maha Kuasa Tuhan juga..yang menciptakana
  • 34. Masa Yang Telah Lalu Karya : Regitawati Putri Peluhnya menetes ke tanah Nafasnya terengah-engah Berjalan kea rah tengah Aku panggil dikau ayah Terngiang-ngiang di kepala Tak pernah sanggup jauhnya Tak lupa wangi harum tubuhnya Hangat peluk waktu kecil darinya Masih kurasakan kasihmu Namun tak seindah dulu Ketika aku menangis di pangkuanmu Dan mengingat tawa renyahmu Kini sudah berbeda Tak seperti dulu kala Aku mulai dewasa Mengejar cita cita
  • 35. CINTA TAK TERBALAS Karya: Rhisda siti nurfalah Awan hitam membawa kegelapan Membendung asa menaruh harapan Jam dan menit silih bergantian Hanya dirimu yang ku simpan Semua kata tanpa nada Semua kata bukan tanpa makna Mulut membisu tanpa kata Namun hati berteriak duka Saat nyata pecundangi angan Hempaskan mimpi dan lamunan Mengiris hati jadi kepingan Saat kau berjalan bergandengan tangan Sesak dada bak air laut karang Tuk bernafaspun butuh ruang lapang Tak sekalipun bibir tersenyum girang Tiada daya menaripun berdendang Genderang perang bertalu Logika mulai menyerbu Hati masih bersikukuh Meski jelas menyandang rapuh Mengagumi laksana membenci Suasana biasa berubah misteri Melepas pandang seperti mencuri Berperang hati dan harga diri Cukuplah melihat kau bahagia Cukuplah hati yang bersuara Cukuplah rindu yang menggema Cukuplah kenangan bercerita Aku lelah dikutuk penyesalan Mencintaimu tanpa ada balasan Aku belajar tentang kehidupan Dari perhitungan hingga ketulusan Aku belajar untuk mengakhiri Tanpa harus menangis dan meratapi Bukan berarti berhenti peduli Tapi berhenti mencintai
  • 36. Jerapah Karya: Rika Malia Aku berlari kehilangan arah Berlari pergi tak terarah Takut kawanku yang marah Hingga akhirnya masuk ke lembah Masukku ke dalam lembah Temu aku dengan jerapah Lalu aku bertanya pada jerapah Wahai jerapah, aku ini apa? Jerapah, aku ini apa? Dan kawanku itu mengapa? Jerapah diam memapah Memapah diriku yang entah siapa Diriku begitu tersanjung Aku dengar jerapah bersenandung Langit cerah mulai mendung Keajaiban! Alam bersenandung Di ufuk timur, berdiri sang menawan Wajahnya sangat rupawan Pakaiannya serupa bangsawan Yang ternyata seorang kawan Kawan dulu yang padaku marah Kawan dulu yang sempat tarik kerah Hingga aku pergi tak terarah Sampai ku di lembah bersama jerapah
  • 37. Rintihan Rindu Karya : Santi Nuraeni Di balik bukit yang menggunung Hembusan angin mulai bersenandung Awan hitam pun tak enggan bergabung Rintihan air sudah tak terbendung Kini hati mulai membisu Gejolak dada semakin membelenggu Yang dihantui rasa rindu Terus dibayangi suara rindu Aku berpikir dalam lubuk hatiku Apa kau mengerti perasaanku? Yang tak pernah lelah memikirkanmu Dalam setiap waktuku Detik demi detik terus berlalu Menit demi tak henti berlagu Jam demi jam meninggalkan pilu Mungkin esok aku akan bertemu Walau itu hanya harapan palsu Tak akan ku hapus dari memoriku Karena kau belahan jiwaku Dan tak aka nada yang menggantikanmu Meski sakit kurasakan Meski sakit ku bayangkan Namun takkan kulupakan Karena kau yang kuinginkan
  • 38. Lilitan Diri Karya: Santi Nuraeni Semua terlihat kelam Saat cahaya itu padam Sinar eloknya tak tergenggam Semua datang hingga menerkam Si bulu manis yang berdiri Getarannya beresonansi Peluh bak es yang meniti Dering langkah bak kemari Bagai rembulan di awan yang berlalu Perasaan dan akalnya terasa gagu Tubuhnya membatu karang yang kaku Meski neuron-neuron terus menyeru Jiwanya seakan terpisah Ujung rambut sampai tanah yang mendesah Langit yang menggeram-geram marah Membuat hatinya semakin gundah Meski rasanya semakin pahit Layaknya papila yang melilit Tetapi si cerdas dendrit Terus menjalarkan meski berderit
  • 39. Bidadari Dunia Karya : Sarah Sitka Azzahra Melihatnya menitihkan air mata Mendengarnya mengalunkan do’a Merasakan kepedihan hidupnya Memahami kegoyahan batinnya Setiap hembusan nafasnya Setiap ucapan kalimatnya Selalu menunjukkan semangatnya Dihadapan buah hatinya Bagi seluruh hidupnya Buah hati adalah segalanya Terpancar dalam matanya Sakit yang belum ada habisnya Tetapi dengan ketenangan jiwanya Ia mampu meredam emosinya Dan menunjukkan senyum manisnya Dengan harapan suka menantinya
  • 40. [SYAIR] 2013 Penyesalan Karya:Sinta Fatimah Hidup ini memang penuh tanda Tanya Mengizinkan ku bersuka dalam duka Mengizinkan ku berduka dalam suka Tertekan dalam berbelenggu cerita Ku teiak tanpa suara Ku menangis pun tanpa air mata Semangat pun hilang tak berada Jiwa dalam diri merasuk dada Terlambat aku sadari Tak sempat ku mengerti Resah gulana terasa di hati Tinggalkan luka yang berduri 14Oktober,2013 Berharap cahaya dating dalam gelap Berharap keajaiban dalam lelap Menemani risau dalam harap Menanti ketenangan jiwa meresap Pengalaman pahit jadikan pelajaran Menuntun ku kembali menggapai harapan Biarkan ku hidup tak penyesalan Mengartikan semua menanti kebahagiaan
  • 41. Bimbang Dalam Rindu Seberkas cahaya menghampiri Seuntai kata tak dapat kuberi Dalam kebimbangan hati Ku ukir di dalam mimpi Setitik embun membasahi Menyejukkan sedihnya hati Sebongkah harapan ini Takkan lenyap dalam diri Sejuta kenangan ku simpan Dalam nyanyian harapan Terlukis dalam impian Tersimpan dalam kerinduan Gejolak hati membelenggu Meledak dalam jutaan rindu Terlebur dalam awan kelebu Kegelisahan telah membeku Bergulung-gulung angan-angan Telah ku petik dalam lamunan Tergambar dalam kepiluan Yang mewarnai kebimbangan Karya : Sintiani
  • 42. TERUNTUK BIDADARI LAKNAT Karya : Valdy Irawansyah Suwandi Disini ku menanti Tak lelah, resah pun anti Ribuan makna yang berarti Terucap langsung dari hati Namun, sesuatu yang pahit Datang dengan terbirit Memanggilku dengan menjerit Dan membuatku terbelit Kapan pun ku akan ingat Peristiwa yang buatku melarat Hanya sakit yang terpahat Dan kaulah yang membuat Ku telan hari yang kelam Tak siang, terasa malam Ku ingin kau pun suram Layaknya senyummu yang masam
  • 43. Dirimu Karya : Vina Amalia Apriyanti Mananti di dalam kekosongan Diam membeku tanpa adegan Aku terus berangan-angan Hingga darah ke otak tak beraliran Sekelebat bayanganmu melintas Membuatku sedikit antusias Tapi kenyataan memberantas Hingga air mataku mengalir deras Aku berharap dapat menggapai mu Menggapai mu yang hanya sebuah debu Aku terus menyebut namamu Hingga membuat lidahku kelu Bayangan mu terus menghantuiku Membuatku ingin menyusulmu Tolong bawalah aku bersamamu Bersama dalam dekapanmu
  • 44. Senandung Rindu Sosok itu bak hiasan di mataku Tatapannya, memacu haiku Melihat senyum simpulmu Bibir ini sangkan terasa kelu Hatiku berbisik ini cinta Tapi logika tak berkata sama Sebuah teka-teki dan rahasia Yang sulit ditemukan jawabannya Rasa ini tak dapat kupahami Semakin tak dapat kumengerti Saat dirimu mulai mengisi hati Gelak tawa mulai menghampiri Sebuah rasa tanpa nama Hadir menumpas segala lara Bagai simfoni dan irama Yang melantunkan nada indahnya Bisikan panggilan rindumu Buat tubuhku menjadi terpaku Hitam, kelam, bahkan kelabu Menyelimuti relung haiku Aku bukan sabit atau purnama Bukan pula bintang atau sinarnya Ku hanya manusia biasa Yang mencoba meraih angannya
  • 45. Khianat Cinta Sebuah harap yang telah kau hancurkan Bagai gelas kaca pecah berserakan Menyapu bersih indahnya angan Bak terjatuh saat meraih impian Paduan hati dan relungku Nalar serta logikaku Bertanya-tanya tentang dirimu Inikah sebenarnya cintamu? Kuraih air mata di pipiku Benarkah semua ini berakhir pilu? Mana janji cinta tulusmu? Apakah hanya ucapan semu? Asa ku remuk bagai terhimpit Bagai menelan derita pahit Hatiku amatlah sakit Bahkan angan pun telah terjepit Ku sadar ku bukan harapanmu Mungkin, hanya pelampiasan cintamu Bahkan, menjadi beban dalam hidupmu Atau mungkin derita hidupmu Cintaku tulus apa adanya Tapi kau balas dengan dusta Bagai raja yang duduk di singgasana Membuat luka bagi pengawalnya
  • 46. Harapan Malam sunyi gundah gelisah Ku teringat canda tawa yang menggugah Hari demi hari terkekah Merenungi suatu kisah Detik demi detik berlalu Bagai ombak mengikis batu Sayang seribu sayang telah berlalu Tiada kata ku ucapkan padamu Hanya terdiam berdiam diri Merenungi hari yang ku jalani Ku tak percaya semua ini Begitu cepat kau tanggalkan hati Bagai malam tanpa bulan Tak ada bintang gemerlapan Malam menjadi kerinduan Tanpa ada sosok yang kuharapkan Secercah harapan kau berikan Entah kemana kau tinggalkan Seuntai kata kau ucapkan Untuk diriku yang kesepian Kapankah kau kan datang Ku disini bagai memeluk bintang Begitu berat rasa yang terkekang Hanya impian yang terbelakang Karya : Wulan
  • 47. Penantian Karya: Yola Oktaviani Mentari baru menampakkan cahayanya Ku ayunkan kaki ku dengan mantapnya Ku melihat sudut angkasa dengan indahnya Tapi berharap bum kembali lagi pada asalnya Kulangkahkan kakiku di ibu kota Merasakan perasaan dengan melata Bayangannya selalu ada dalam mata Berharap kebersamaan selalu merestui kita Kududuk d tengah kesepian yang menunggu Entah siapa yang akan menghiburku Mangaburnya perasaan hatiku Pergi selalu kau dan aku Aku takkan kuat lagi Apa yang mengganggu hatiku lagi? Tak karuan rasa ini Menunggu dirinya sampai mati Dia menatapku dengan kuat Memelukku dengan erat Hilang rasa kesepian Rasa ingin pergi meninggalkan tempat Airmata coba kubendung namun tak bisa Kupeluk erat dia dengan penuh asa Sudah perginya orang yang putus asa Senyumnya membuatku percaya kehadirannya yang ada
  • 48. Impian Karya : Yusra Aulia Rahmah Kutanam benih-benih mimpi Dilubuk terdalam hati ini Dengan rasa percaya diri Akan kulakukan dengan senang hati Mungkin kedengarannya manis Karena angan-anganku berlapis lapis Tapi jiwa ini menangis Mendengar cibiran dari orang sinis Seribu rintangan akan kulalui Meski badai menghampiri Semangat api takkan berhenti Demi terciptanya semua mimpi Kumenunggu setiap hari Dengan sabar dan mengikhlaskan diri Ditemani kilauan embun pagi Hingga mentari tak terlihat lagi