2. DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Sistematika Uraian
D. Batasan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Identitas Nasional
2. Sejarah Kelahiran Nasionalisme Indonesia
3. Identitas Nasional sebagai Karakter Bangsa
4. Proses Berbangsa dan Bernegara
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Identitas berarti ciri-ciri, sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan
keunikan serta membedakan dengan hal-hal lain. Sedangkan nasional berasal dari kata “nation”
yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosio-kultural serta memiliki
semangat, cita-cita, tujuan dan ideologi bersama. Identitas nasional secara terminologis adalah
suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofi membedakan bangsa tersebut
dengan bangsa yang lain. Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa didunia
ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter
dari bangsa tersebut. Berdasarkan hakikatnya identitas nasional suatu bangsa tidak dapat
dipisahkan dengan kepribadian bangsa itu sediri.
Bangsa adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam
proses sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu
dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan dan dapat digunakan guna mengangkat tema dengan tujuan dapat membantu
mengatasi masalah tentang identitas nasional dan dapat di terapkan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian identitas nasional?
2. Bagaimana sejarah kelahiran nasionalisme di Indonesia?
3. Apa yang dimaksud dengan identitas nasional sebagai karakter bangsa?
4. Bagaimana proses berbangsa dan bernegara yang baik?
4. C. Sistemtika Uraian
1. Mengetahui pengertian identitas nasional
2. Mengetahui sejarah lahirnya nasionalisme di Indonesia
3. Mengetahui maksud identitas nasional sebagai karakter suatu bangsa
4. Mengetahui proses berbangsa dan bernegara
D. Batasan Masalah
Batasan – batasan masalah hanya membahas tentang
1. Pengertian identitas nasional
2. Sejarah kelahiran sikap nasionalisme di Indonesia
3. Proses berbangsa dan bernegara
5. BAB 11
PEMBAHASAN
1. Pengertian Identitas Nasional
Istilah identitas nasional secara terminologis adalah souatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebtu dengan bangsa lain. Berdasarkan
pengertian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri – sendiri sesuai
dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Jadi Identitas Nasional adalah
sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu memiliki wilayah ( tanah tumpah darah
mereka sendiri ), kesamaan sejarah, sistem hukum / perundang-undangan, hak dan kewajiban
serta pembagian kerja berdasarkan profesi.
Berdasarkan pengertian diatas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat
dipisahkan dengan jati diri / kepribadian suatu bangsa. Manusia sebagai individu sulit dipahami
jika terlepas dari manusia lainnya. Oleh karena itu manusia dalam melakukan interaksi dengan
individu lainnya senantiasa memiliki suatu sifat kebiasaan, tingkah laku, serta karakter yang khas
yang membedakan manusia tersebut. Namun demikian pada umumnya pengertian atau istilah
kepribadian sebagai suatu identitas adalah kesuluruhan atau totalitas dari faktor – faktor biologis,
psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut terdiri
atas kebiasaan, sikap, sifat-sifat serta karakter yang berada pada seseorang sehingga seseorang
tersebut berbeda dengan orang lainnya. Oleh karena itu kepribadian adalah keseluruhan tingkah
laku seseorang dalam hubungan dengan manusia lain.
Faktor pendukung lahirnya identitas nasional
Lahirnya identitas nasional suatu bangsa tidak dapat lepas dari dukungan faktor objektif,
yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan geografis-ekologis dan demografis, dan faktor
subjektif yaitu faktor-faktor historis, politik, sosial dan kebudayaan yang dimilki bangsa tersebut.
Kondisi geografis-ekologis yang membentuk bangsa Indonesia sebagai daerah kepulauan
yang beriklim tropis mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan
kultural bangsa Indonesia. Selain itu faktor historis yang dimiliki bangsa Indonesia ikut
mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia beserta identitasnya,
6. melalui interaksi dari berbagai faktor yang ada didalamnya, hasil interaksi tersebut melahirkan
proses pembentukan masyarakat, bangsa dan negara beserta identitas bangsa Indonesia.
Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castells dalam bukunya “The Power of
Identity”( Suryo,2002 ), mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu bangsa
sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor penting, yaitu faktor primer, faktor
pendorong, faktor penarik dan faktor reaktif.
2. Sejarah Kelahiran Nasionalisme Indonesia
Bangsa adalah sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat
untuk bersatu karena adanya persamaan nasib, cita-cita dan kepentingan bersama. Menurut Han
Kohn adalah suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan
kepada negara dan bangsa.
Bangkitnya nasionalisme di Indonesia didorong oleh faktor intern dan faktor ekstern.
a. Faktor Intern
Faktor-faktor intern yang menyebabkan lahir dan berkembangnya nasionalisme Indonesia
adalah :
Kejayaan bangsa Indonesia sebelum kedatangan bangsa barat
Sebelum kedatangan bangsa barat, di wilayah nusantara sudah berdiri kerajaankerajaan besar seperti Sriwijaya, Mataram dan Majapahit. Kejayaan masa lampau itu
menjadi sumber inspirasi untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
Penderitaan rakyat akibat Politik Drainage ( Pengerukan Kekayaan )
Politik Degraine itu mencapai puncaknya ketika diterapkannya sistem tanam paksa
yang dilanjutkan dengan sistem ekonomi liberal.
Adanya diskriminasi rasial
Diskriminasi merupakan hal menonjol yang diterapkan oleh pemerinta kolonial
Belanda dalam kehidupan sosial pada awal abad ke XX dalam bidang pemerintahan,
tidak semua jabatan tersedia bagi kaum pribumi.
7. Masuknya golongan terpelajar
Pada awal abad ke XX , pendidikan mendapatkan perhatian yang lebih dari
pemerintah kolonial. Hal itu sejalan dengan diterapkannya politik etis. Melalui
penguasaan bahasa asing yang diajarkan di sekolah-sekolah modern, mereka dapat
mempelajarai berbagai ide-ide dan paham-paham baru yang berkembang di Barat,
seperti ide HAM, liberalisme, nasionalisme dan demokrasi.
b. Faktor Ekstern
Lahir dan berkembangnya nasionalisme juga didorong oleh faktor-faktor ekstern, antara
lain:
Kemenangan Jepang terhadap Rusia ( 1904 – 1905 )
Kemenangan Jepang dalam perang Rusia – Jepang telah berhasil mengguncang dunia.
Kemenangan tersebut berhasil menggugah kesadaran bangsa-bangsa Asia dan Afrika
untuk melawan penjajahan bangsa-bangsa kulit putih.
Kebangkitan nasionalisme negara-negara Asia-Afrika
Kebangkitan nasional bangsa-bangsa Asia-Afrika memberika dorongan kuat bagi
bangsa Indonesia untuk bangkit melawan penindasan pemerintah kolonial. Revolusi
Tiongkok ( 1911 ) dan pembentukan partai Kuomintang oleh Sun Yan Set yang
berhasil menjadika Cina sebagai negera mereka pada tahun 1912.
Masuknya paham-paham baru
Paham-paham baru seperti liberialisme, demokrasi dan nasionalisme muncul setelah
terjadinya Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis. Hubungan antara Asia dan Eropa
menyebabkan paham-paham itu menyebar dari Eropa ke Asia, termasuk Indonesia.
3. Identitas Nasional sebagai Karakter Bangsa
Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang membedakan negara Indonesia
dengan negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati oleh para pendiri
negara Indonesia. Identitas nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu
8. Undang- Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36C. Identitas nasional yang menunjukkan
jati diri Indonesia diantaranya adalah :
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipahami
sebagai sistem perlambang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur ucapan manusia
dan digunakan sebagai sarana interaksi antar manusia. Dan di Indonesia
menggunakan bahassa Indonesia sebagai bahasa nasional. Karena di Indonesia ada
berbagai macam bahasa daerah dan memiliki ragam bahasa yang unik sebagai bagian
dari khas daerah masing-masing.
2. Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih
Bendera adalah sebagai salah satu identitas nasional, karena bendera merupakan
simbol suatu negara agar berbeda dengan negara lain. Seperti yang sudah tertera
dalam UUD 1945 pasal 35 yang menyebutkan bahwa “ Bendera negara Indonesia
adalah Sang Merah Putih”. Warna merah dan putih juga memilik arti. Merah berarti
berani dan putih artinya suci.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Lagu Indonesia Raya ( diciptakan tahun 1924 ) pertama kali dimainkan pada Kongres
Pemuda ( Sumpah Pemuda ) tanggal 28 Oktober 1928. Setelah proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, lagu yang diciptakan oleh
Wage Rudolf Soepratman ini dijadikan lagu kebangsaan. Ketika mempublikasikan
lagu Indonesia Raya tahun 1928, WR.Soepratman dengan jelas menuliskan “lagu
kebangsaan” di bawah judul Indonesia Raya.
4.
Lambang Negara yaitu Burung Garuda
Seperti yang dijelaskan dalam UUD 1945 Pasal 36A bahwa lambang negara
Indonesia adalah Garuda Pancasila. Garuda Pancasila disini yang dimaksud adalah
burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa Indonesia. Burung garuda
sebagai lambang Indonesia memiliki warna emas yang melambangkan kejayaan
Indonesia, sedangkan perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia.
9. 5. Semboyan Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika
Bhineka Tunggal Ika berisi konsep pluralistik dan multikulturalistik dalam kehidupan
yang terikat dalam suatu kesatuan. Pluralistik bukan pluralisme, suatu paham yang
membiarkan keanekaragaman seperti apa adanya. Bhineka Tunggal Ika bersifat
konvergen, yang bermakna perbedaan yang terjadi dalam keanekaragaman tidak
untuk dibesar-besarkan, tetapi dicari titik temu, dalam bentuk kesepakatan bersama.
6. Dasar Falsafah Negara yaitu Pancasila
Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi sila-sila Pancasila
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV yang ditetapkan
pada tanggal 18 Agustus 1945.
Pada hakikatnya pengertian Pancasila dapat dikembalikan pada dua pengertian, yakni
Pancasila sebagai pendangan hidup bangsa dan Pancasila sebagai dasar negara.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sering disebut juga dnegan way
of life, welstanshauung, wereldbershouwing, wereld en levens beschouwing
(pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup). Dalam hal ini
Pancasila digunakan sebagai pancaran dari sila Pancasila karena Pancasila sebgai
weltanschauung merupakan kesatuan, tidak bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan sila
dalam Pancasila merupak suatu kesatuan organis. Oleh karena itu dapat dikemukakan
bahwa Pancasila sebgai pegangan hidup yang merupakan pandangan hidup bangsa,
dalam pelaksanaan hidup sehari-hari tidak boleh bertentangan dengan norma-norma
hukum yang berlaku.
Pancasila sebagai dasar negara, dalam hal ini Pancasila mempunyai kedudukan
istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia. Fungsi pokok
Pancasila adalah sebagai dasar negaea, sesuai dengan pembukaan UUD 1945, sebagai
sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum sebagaiman
tertuang dalam Ketetapan MPRS No. XX/-MPRS/1996 ( Darji, 1991:16 )
7. Konstitusi Negara yaitu UUD 1945
UUD adalah peraturan perundang-undangan yang tertinggi dalam negara dan
merupakan hukum dasar tertulis yang mengikat berisi aturann yang harus ditaaati.
Hukum dasar negara meliputi kesuluruhan sistem ketatanegaraan yang berupa
kumpulan peraturan yang membentuk negara dan mengatur pemerintahannya. UUD
10. menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan karangan dan
tugas pokok cara kerja badan tersebut, UUD menentukan cara-cara bagaimana pusat
kekuasaan itu bekerja sama dan menyesuaikan diri satu sama lainnya.
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Berkadaulatan Rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang
diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalmnya yang dilandasi Pancasila dan
UUD 1945 yang merupakan aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat, bertmartabat
sert menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan
nasional. Wawasan nusantara adalah cara pandang, cara memahami, cara menghayati,
cara bersikap, cara berpikir, cara bertingkah laku bangsa Indonesia sebagai interaksi
proses psikologis, sosiokultural dengan aspek astagatra ( kondisi geografis, kekayaan
alam, dan kemampuan alam serta ipoleksosbud hankam ).
10. Kebudayaan Daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan secara kolektif digunakan untuk
pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang
dihadapi dan digunakan sebagai rujukan dan pedoman untuk bertindak sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi. Kebudayaan dapat dimaknai sebagai suatu budi dan daya
manusia yang tidak ternilai harganya dan mempunyai manfaat bagi kehidupan umat
manusia.
4. Proses Berbangsa dan Bernegara
a. Masa Sebelum Kemerdekaan
Proses berbangsa dan bernegara pada zaman sebelum kemerdekaan lebih berorientasi
pada perjuangan dalam melawan penjajah. Dari tinjauan sejarah zaman Sriwijaya
pada abad VII dan kerajaan Majapahit pada abada XIII telah ada upaya untuk
menyatukan nusantara. Namun para penguasa belum memiliki kemampuan yang
cukup untuk mempertahankan kejayaan yang telah dicapai yang menyebabkan
11. kehancuran. Disamping itu kehancuran juga disebabkan karena kerajaan tradisonal
tersebut belum memahami konsep kebangsaan dalam arti luas.
Proses kehidupan berbangsa dan bernegara mulai berkembang sejak Sumpah Pemuda
dikumandangkan ke seluruh nusantara. Dalam periode selanjutnya secara nyata mulai
dipersiapkan kemerdekaan Indonesia pada masa pendudukan Jepang, yaitu dengan
dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Pesiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI). Dan puncaknya adalah ketika Proklamasi Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945.
b. Proses Berbangsa dan Bernegara pada Masa Sekarang
Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang erat kaitannya dengan hakikat
pendidikan kewarganegaraan, yaitu upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral
bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Sehingga dengan
mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu tentang tata negara, menumbuhkan
kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta moral bangsa maka takkan sulit untuk
menjaga kelangsungan kehidupan dan kejayaan Indonesia dalam proses berbangsa
dan bernegara. Negara Indonesia merupakan negara yang berkembang dan negara
yang akan melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat,
membutuhkan tenaga kerja yang lebih berkualitas dengan semangat loyalitas yang
tinggi. Negara didorong untuk menggugah masyarakat agar dapat tercipta rasa
persatuan dan kesatuan serta rasa turut memiliki. Masyarakat harus disadarkan untuk
segera mengabdikan dirinya pada negaranya, bersatu padu dalam rasa yang sama
untuk menghadapi krisi budaya, kepercayaan, moral dan lain-lain.
Dalam upaya untuk memahami proses berbangsa dan bernegara, merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan kehidupan masyarakat. Kesadaran
terhadap sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat mulai menyadari
bagaimana posisinya sekarang dan seperti apa jati diri atau identitasnya serta apa
yang dilakukan
ke depan. Penciptaan suatu identitas bersama berkisar pada
perkembangan keyakinan dan nilai-nilai yang dianut bersama yang dapat memberi
12. suatu perasaan silidaritas sosial pada suatu masyarakat suatu wilayah tertentu. Suuatu
identitas bersama menujukkan bahwa individu-individu tersebut setuju atas
pendefinisian diri mereka yang saling diakui, yakni satu kesadaran mengenai
perbedaan dengan orang lain dan suatu perasaan akan harga diri.
13. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Identitas nasional dalah sebuah kesatuan yang terikat oleh wilayah dan selalu
memiliki wilayah, kesamaan sejarah, sistem hukum / perundang-undangan, hak dan
kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi. Identitas nasional dapat
diartikan sebagai jati diri nasional seperti yang tercantum dalam konstitusi Indonesia
yaitu UUD 1945 dalam pasal 35-36C. Impelementasi atau penerapan tentang identitas
nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa
mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau
kelompok.