Filsafat secara etimologis berasal dari
bahasa Yunani Philosophia, Philos
artinya suka, cinta atau
kecenderungan pada sesuatu,
sedangkan Sophia artinya
kebijaksanaan. Dengan demikian
secara sederhana filsafat dapat
diartikan cinta atau kecenderungan
pada kebijaksanaan.
• Al-Farabi -> Ilmu yang menyelidiki hakikat yang
sebenarnya dari segala yang ada
• Francis Bacon -> Induk agung dari ilmu-ilmu, dan
filsafat menangani semua pengetahuan sebagai
bidangnya
• Immanuel Kant -> Ilmu yang menjadi pokok pangkal
dari segala pengetahuan
• Aristoteles -> Ilmu yang meliputi kebenaran yang
terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika,
logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika
• Rene Descartes -> Kumpulan segala pengetahuan,
di mana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok
penyelidikan
Filsafat berperan sebagai pendobrak. Artinya bahwa
filsafat mendobrak keterjungkungan pikiran manusia.
Dengan memahami dan mempelajari filsafat manusia
dapat menghancurkan kebekuan, kabakuan, bahkan
keterkungkungan pikirannya dengan kembali
mempertanyakan segala hal. Jadi, bagi manusia filsafat
berperan sebagai pembebas pikiran manusia.
Pembebasan ini membimbing manusia untuk berpikir
lebih jauh, lebih mendalam, lebih kritis terhadap segala
hal sehingga manusia bisa mendapatkan kejelasan dan
keterangan atas seluruh kenyataan. Selain itu filsafat
juga berperan sebagai pembimbing pikiran manusia
untuk menemukan hal-hal baru dan meninjau ulang
hal-hal yang sudah berlaku/lama.
1. Filsafat menolong mendidik, membangun diri
kita sendiri dengan pikiran lebih mendalam,
kita mengalami dan menyadari kerohanian kita.
2. Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian
untuk melihat dan memecahkan persoalan-
persoalan dalam hidup sehari-hari.
3. Filsafat memberikan pandangan yang luas,
membendung akuisme dari akusentrisme
(dalam segala hal hanya melihat dan
mementingkan kepentingan dan kesenangan si
aku).
4. Filsafat merupakan latihan untuk berfikir sendiri,
hingga kita tak hanya ikut-ikutan saja,
membuntut pada pandangan umum, percaya
akan setiap semboyan dalam surat-surat kabar,
tetapi secara kritis menyelidiki apa yang
dikemukakan orang, mempunyai pendapat
sendiri, berdiri sendiri, dengan cita-cita mencari
kebenaran.
5. Filsafat memberikan dasar-dasar, baik untuk
hidup kita sendiri(terutama dalam etika) maupun
untuk ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, seperti
sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan
sebagainya
Ilmu adalah hasil dari proses berfikir, sedangkan filsafat
ialah proses berfikir itu sendiri. Jadi hubungan antara
filsafat dan ilmu sangat kuat sekali, filsafat sebagai pemicu
munculnya ilmu pengetahuan. Jika diilustrasikan, dapat
digambarkan filsafat sebagai generator, sedangkan ilmu
sebagai energi yang dihasilkan, atau filsafat bagaikan
pohon dan ilmu adalah buah yang dihasilkan. Ilmu
pengetahuan tidak dapat dipisahkan sama sekali dengan
filsafat, dan filsafat merupakan jiwa dari ilmu. Maka, filsafat
ilmu adalah sebuah refleksi untuk mengkaji ilmu
pengetahuan lebih mendalam dan ter struktur terkait latar
belakang yang ada dari terciptanya ilmu pengetahuan.
Objek material filsafat ilmu overlap dengan semua ilmu, yaitu membahas fakta dan kebenaran semua disiplin ilmu
Menurut Surajiyo objek material adalah suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu. Objek material juga adalah hal yang diselidiki, dipandang, atau disorot oleh suatu disiplin ilmu.
Objek formal filsafat ilmu adalah telaah filsafat tentang fakta dan kebenaran, serta telaah filsafati tentang konfirmasi dan logika.
Objek formal adalah sosok objek material yang dilihat dan didekati dengan sudut pandang dan perspektif tertentu atau dalam istilah lain kemampuan berpikir manusia dalam memperoleh pengetahuan yang benar.