2. Suku Sunda adalah kelompok etnis
yang berasal dari bagian barat pulau
Jawa,Indonesia, dari Ujung Kulon di
ujung barat pulau Jawa hingga sekitar
Brebes (mencakup wilayah administrasi
propinsi Jawa Barat, Banten, sebagian
DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah.
3. Masyarakat Sunda Sebagian besar beragama islam namun masih
ada saja masyarakat sunda yang percaya pada mitos dan takhayul.
Secara antropologis, terdapat perspektif bahwa sistem
kepercayaan atau religi mengalami perkembangan evolutif dari
animisme, dinamisme, totemisme hingga monoteisme.
Masyarakat awam cenderung memahami bahwa dimensi religius
dalam konsep “agama” sebagai konsepsi puncak dan
perkembangan sistem kepercayaan yang berkembang dalam
kehidupan manusia.
Sunda Wiwitan sebagai “Agama Adat”
Sunda Wiwitan adalah penamaan bagi keyakinan atau sistem
keyakinan “masyarakat keturunan Sunda”. Meski penamaan itu
tidak muncul oleh komunitas penganut Sunda Wiwitan, tetapi
kemudian istilah itu dilekatkan pada beberapa komunitas dan
individu Sunda yang secara kukuh mempertahankan budaya
spiritual dan tuntunan ajaran leluhur Sunda.
4. Sistem kekerabatan pada suku Sunda dipengaruhi
oleh adat yang ada secara turun-temurun dan juga
dipengaruhi oleh agama islam yang telah lama dipeluk
oleh masyarakat Sunda. Oleh karena itu, sangat sulit
untuk memisahkan adat dan agama karena unsur itu
terjalin dengan erat dalam adat kebiasaan masyarakat
sunda.
Upacara nyawer dan buka pintu merupakan upacara
paling menarik.
Dalam masyarakat sunda terdapat sistem kekerabatan
anbilineal yaitu penetapan kekerabatan sebagian
melalui garis ibu dan sebagian melalui garis bapak.
5.
6. Upacara Sawer (Nyawer) Perlengkapan yang diperlukan
adalah sebuah bokor yang berisi beras kuning, uang kecil
(receh) /logam, bunga, dua buah tektek (lipatan sirih yang
berisi ramuan untuk menyirih), dan permen. Pada
pelaksanaannya kedua mempelai duduk di halaman rumah di
bawah cucuran atap (panyaweran), upacara dipimpin oleh
juru sawer. Juru sawer menaburkan isi bokor tadi kepada
kedua pengantin dan para undangan sebagai selingan dari
syair yang dinyanyikan olehnya sendiri. Adapun makna dari
upacara nyawer tersurat dalam syair yang ditembangkan juru
sawer, intinya adalah memberikan nasehat kepada kedua
mempelai agar saling mengasihani, dan mendo’akan agar
kedua mempelai mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan
dalam membina rumah tangganya, hidup rukun sampai
diakhir hayatnya .
7. Filosofi rumah bagi masyarakat
sunda seperti misal :
1. Rumah adat sunda berbentuk
rumah panggung dengan
filosofi manusia tidaklah hidup di
alam langit atau alam
kahyangan, dunia atas. Dan
juga tidak hidup di dunia
bawah. Maka dari itu manusia
harus hidup di pertengahannya
dan tinggal di tengah-tengah,
dan konsep tersebut dituangkan
dalam bentuk rumah panggung
sebagai realisasi dari konsep
pemikiran tersebut secara
nyata.
2. Rumah dalam bahasa sunda
adalah Bumi (halus), dan bumi
adalah dunia. Ini mencerminkan
bahwa rumah bukan hanya
tempat untuk tinggal dan
tapi lebih dari itu.
8. Pakaian adat sunda kurang lebih
dibedakan atas 6 macam :
1. Pakaian Bangsawan/Menak
14. Masakan Sunda adalah masakan dari masyarakat Sunda
di Jawa Barat, Indonesia. Ini adalah salah salah satu
makanan yang paling populer di Indonesia. Makanan
Sunda memiliki ciri kesegaran bahannya, lalap terkenal
dimakan dengan sambal dan juga karedok menunjukkan
kegemaran orang Sunda terhadap sayuran mentah segar.
Berbeda dengan masakan minangkabau yang kaya rasa
dan pedas dengan kandungan bumbu kari dan santan
yang kental, masakan Sunda menampilkan citarasa yang
ringan, sederhana, dan jelas; berkisar antara gurih asin,
asam segar, manis ringan, dan pedas.
Sambal terasi adalah bumbu penyerta yang paling lazim
dalam hidangan Sunda, dimakan dengan lalab atau tahu
dan tempe goreng. Sayur asem dengan kuah berbumbu
asam jawa mungkin adalah sayur yang paling populer
dalam hidangan Sunda. Jenis sayuran populer lain adalah
Soto Bandung, sejenis soto dengan irisan daging sapi dan
15. Salah satu bukti kreativitas yang dibangun oleh
masyarakat Jawa Barat adalah terciptanya tarian-tarian
tradisional asal Jawa Barat. Berikut beberapa tarian
Tradisional Jawa Barat :
1. Tari Jaipongan
2. Tari Ketuk Tilu
3. Tari Digenjring Bonyok
4. Tari Sipytri Sintren
5. Tari Topeng Cisalak
6. Kuda Renggong
7. Tari Paku Jajar
8. Tari Ratu Graeni
9. Tari Ronggeng
10. Tari Topeng Tumenggung Priangan
16.
17. Mata pencaharian pokok orang Sunda pada
umumnya bertani. Diperkirakan ada 85 % penduduk
Jawa Barat hidup dari hasil pertanian. Daerah
persawahan di Jawa Barat terbentang di sepanjang
daerah pantai utara dari timur laut serta di
pedalaman yang merupakan daerah pegunungan.
Selain bertani juga orang Sunda menguasai usaha
bercocok tanam di ladang. Untuk mengisi waktu
panen penduduk di daerah melakukan usaha
membuat kerajinan tangan seperti membuat
anyaman, bordir pakaian, dsb.
Sebagian penduduk ada
yang bermatapencaharian sebagai buruh pabrik,
nelayan, pengrajin, guru, pegawai negeri, dan
pengusaha.