SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
STRUKTUR KEILMUAN FISIKA Perangkat Keilmuan Fisika Diskripsi keadaan dan Interaksi Model Interaksi Diskripsi  Makroskopik Diskripsi  Mikroskopik Mekanika Termodinamika Gelombang Mekanika Kuantum Mekanika Statistik Interaksi gravitasi Interaksi elektromagnetik Interaksi kuat Interaksi lemah Kajian Keilmuan Fisika Struktur materi Gejala  Alam Sistem  Alam Sistem Rekayasa Sistem Lain Interaksi Fundamental Zat padat Molekul Atom Inti Partikel Elementer dll Cahaya Akustik dll. Bumi Atmosfer Kehidupan, dll. Reaktor nuklir, dll. Teknik-Teknik Eksperimental jalinan
FISIKA  DASAR Silabi Tujuan Instruksional Umum (TIU) Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
TUJUAN UMUM ,[object Object],[object Object]
PENYAJIAN ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
SILABI FISIKA DASAR I ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
SILABI FISIKA DASAR II ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
BUKU ACUAN ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],Apakah Fisika Itu ?
PERISITIWA ALAM Perilaku  partikel  di dalam  ruang  dari  waktu  ke waktu, termasuk bagaimana mereka ber interaksi  satu sama lain. Interaksi ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Besaran Gaya
Fisika Klasik Kuantum ( sebelum 1920 ) ( setelah 1920 ) ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Hukum Newton Dualisme  Gelombang-Partikel
Metode Ilmiah Pengamatan terhadap Peristiwa alam Hipotesa Eksperimen TidakCocok Teori Prediksi Hasil  positif Hasil negatif  Perbaiki teori Uji prediksi

Contenu connexe

Tendances

Kuliah Fisika Dasar
Kuliah Fisika DasarKuliah Fisika Dasar
Kuliah Fisika DasarNurFadhila6
 
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantum
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantumPerbedaan fisika klasik dengan fisika kuantum
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantumSmile Fiz
 
Kuliah fisika-dasar-
Kuliah fisika-dasar-Kuliah fisika-dasar-
Kuliah fisika-dasar-NurFadhila6
 
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantumTeori ikatan berdasarkan kimia kuantum
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantumaldi nugroho
 
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat PadatAplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat PadatMukhsinah PuDasya
 
Arya ghufron,12 ipa2,fisika
Arya ghufron,12 ipa2,fisikaArya ghufron,12 ipa2,fisika
Arya ghufron,12 ipa2,fisikaAryaGhufron
 
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum aldi nugroho
 
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planck
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planckLaporan Resmi Percobaan Konstanta planck
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planckLatifatul Hidayah
 
4 sma-fisika
4 sma-fisika4 sma-fisika
4 sma-fisikakadektedy
 

Tendances (19)

Kuliah Fisika Dasar
Kuliah Fisika DasarKuliah Fisika Dasar
Kuliah Fisika Dasar
 
fisika
 fisika fisika
fisika
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
Gravitasi newton
Gravitasi newtonGravitasi newton
Gravitasi newton
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantum
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantumPerbedaan fisika klasik dengan fisika kuantum
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantum
 
Kuliah fisika-dasar-
Kuliah fisika-dasar-Kuliah fisika-dasar-
Kuliah fisika-dasar-
 
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantumTeori ikatan berdasarkan kimia kuantum
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum
 
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat PadatAplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
 
Arya ghufron,12 ipa2,fisika
Arya ghufron,12 ipa2,fisikaArya ghufron,12 ipa2,fisika
Arya ghufron,12 ipa2,fisika
 
Pro+forma+kursus+sce3105
Pro+forma+kursus+sce3105Pro+forma+kursus+sce3105
Pro+forma+kursus+sce3105
 
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum
 
Matrikulasi kd fisika sma
Matrikulasi kd fisika smaMatrikulasi kd fisika sma
Matrikulasi kd fisika sma
 
11001 1-268640359685
11001 1-26864035968511001 1-268640359685
11001 1-268640359685
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
 
R2 efek fotolistrik
R2 efek fotolistrikR2 efek fotolistrik
R2 efek fotolistrik
 
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planck
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planckLaporan Resmi Percobaan Konstanta planck
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planck
 
Tugas Mekanika kuantum
Tugas Mekanika kuantumTugas Mekanika kuantum
Tugas Mekanika kuantum
 
4 sma-fisika
4 sma-fisika4 sma-fisika
4 sma-fisika
 

En vedette

Cascading Style Sheets - Part 02
Cascading Style Sheets - Part 02Cascading Style Sheets - Part 02
Cascading Style Sheets - Part 02Hatem Mahmoud
 
Cascading Style Sheets - Part 01
Cascading Style Sheets - Part 01Cascading Style Sheets - Part 01
Cascading Style Sheets - Part 01Hatem Mahmoud
 
Efficient, maintainable CSS
Efficient, maintainable CSSEfficient, maintainable CSS
Efficient, maintainable CSSRuss Weakley
 
The Six Highest Performing B2B Blog Post Formats
The Six Highest Performing B2B Blog Post FormatsThe Six Highest Performing B2B Blog Post Formats
The Six Highest Performing B2B Blog Post FormatsBarry Feldman
 
The Outcome Economy
The Outcome EconomyThe Outcome Economy
The Outcome EconomyHelge Tennø
 

En vedette (7)

olw2002
olw2002olw2002
olw2002
 
Cascading Style Sheets - Part 02
Cascading Style Sheets - Part 02Cascading Style Sheets - Part 02
Cascading Style Sheets - Part 02
 
H.264 MDVRs
H.264 MDVRsH.264 MDVRs
H.264 MDVRs
 
Cascading Style Sheets - Part 01
Cascading Style Sheets - Part 01Cascading Style Sheets - Part 01
Cascading Style Sheets - Part 01
 
Efficient, maintainable CSS
Efficient, maintainable CSSEfficient, maintainable CSS
Efficient, maintainable CSS
 
The Six Highest Performing B2B Blog Post Formats
The Six Highest Performing B2B Blog Post FormatsThe Six Highest Performing B2B Blog Post Formats
The Six Highest Performing B2B Blog Post Formats
 
The Outcome Economy
The Outcome EconomyThe Outcome Economy
The Outcome Economy
 

Similaire à F101 Fisika Dasar

f101_fisika-dasar.ppt
f101_fisika-dasar.pptf101_fisika-dasar.ppt
f101_fisika-dasar.pptRenzaRifaldi
 
Pengantar fisika teknik
Pengantar fisika teknikPengantar fisika teknik
Pengantar fisika teknikagus moehibban
 
Tugas fisika 1 (semester 2)
Tugas fisika 1 (semester 2)Tugas fisika 1 (semester 2)
Tugas fisika 1 (semester 2)DanuDwiCahyo
 
Definisi fisika
Definisi fisikaDefinisi fisika
Definisi fisikawenz-pro
 
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNETMODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNETHarisman Nizar
 
Agra pamungkas.konsep dan_fenomena_kuantum[1]
Agra pamungkas.konsep dan_fenomena_kuantum[1]Agra pamungkas.konsep dan_fenomena_kuantum[1]
Agra pamungkas.konsep dan_fenomena_kuantum[1]AgraPamungkas
 
Fisika Kuantum (0) pengantar
Fisika Kuantum (0) pengantarFisika Kuantum (0) pengantar
Fisika Kuantum (0) pengantarjayamartha
 
Rpp mekanika kuantum
Rpp mekanika kuantumRpp mekanika kuantum
Rpp mekanika kuantumJoko Wahyono
 
Tugas 1 iing pebrika (1101400)
Tugas 1 iing pebrika (1101400)Tugas 1 iing pebrika (1101400)
Tugas 1 iing pebrika (1101400)'iing' Febrika
 
Keteraturan Gerak Planet Dalam Tata Surya (Tugas 1 IING PEBRIKA/1101400)
Keteraturan Gerak Planet Dalam Tata Surya (Tugas 1 IING PEBRIKA/1101400)Keteraturan Gerak Planet Dalam Tata Surya (Tugas 1 IING PEBRIKA/1101400)
Keteraturan Gerak Planet Dalam Tata Surya (Tugas 1 IING PEBRIKA/1101400)'iing' Febrika
 

Similaire à F101 Fisika Dasar (20)

f101_fisika-dasar.ppt
f101_fisika-dasar.pptf101_fisika-dasar.ppt
f101_fisika-dasar.ppt
 
f101_fisika-dasar.ppt
f101_fisika-dasar.pptf101_fisika-dasar.ppt
f101_fisika-dasar.ppt
 
SK-KD Fisika SMA-MA
SK-KD Fisika SMA-MASK-KD Fisika SMA-MA
SK-KD Fisika SMA-MA
 
Intro Mekanika
Intro MekanikaIntro Mekanika
Intro Mekanika
 
Pengantar fisika teknik
Pengantar fisika teknikPengantar fisika teknik
Pengantar fisika teknik
 
Tugas fisika 1 (semester 2)
Tugas fisika 1 (semester 2)Tugas fisika 1 (semester 2)
Tugas fisika 1 (semester 2)
 
2.docx
2.docx2.docx
2.docx
 
Definisi fisika
Definisi fisikaDefinisi fisika
Definisi fisika
 
1.Landasan Fistum.ppt
1.Landasan Fistum.ppt1.Landasan Fistum.ppt
1.Landasan Fistum.ppt
 
5.docx
5.docx5.docx
5.docx
 
1.docx
1.docx1.docx
1.docx
 
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNETMODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
 
Agra pamungkas.konsep dan_fenomena_kuantum[1]
Agra pamungkas.konsep dan_fenomena_kuantum[1]Agra pamungkas.konsep dan_fenomena_kuantum[1]
Agra pamungkas.konsep dan_fenomena_kuantum[1]
 
Fisdas2
Fisdas2Fisdas2
Fisdas2
 
Sk kd sma
Sk kd smaSk kd sma
Sk kd sma
 
Fisika Kuantum (0) pengantar
Fisika Kuantum (0) pengantarFisika Kuantum (0) pengantar
Fisika Kuantum (0) pengantar
 
Rpp mekanika kuantum
Rpp mekanika kuantumRpp mekanika kuantum
Rpp mekanika kuantum
 
Tugas 1 iing pebrika (1101400)
Tugas 1 iing pebrika (1101400)Tugas 1 iing pebrika (1101400)
Tugas 1 iing pebrika (1101400)
 
Keteraturan Gerak Planet Dalam Tata Surya (Tugas 1 IING PEBRIKA/1101400)
Keteraturan Gerak Planet Dalam Tata Surya (Tugas 1 IING PEBRIKA/1101400)Keteraturan Gerak Planet Dalam Tata Surya (Tugas 1 IING PEBRIKA/1101400)
Keteraturan Gerak Planet Dalam Tata Surya (Tugas 1 IING PEBRIKA/1101400)
 
SEJARAH FISIKA MODREN.pptx
SEJARAH FISIKA MODREN.pptxSEJARAH FISIKA MODREN.pptx
SEJARAH FISIKA MODREN.pptx
 

F101 Fisika Dasar

  • 1. STRUKTUR KEILMUAN FISIKA Perangkat Keilmuan Fisika Diskripsi keadaan dan Interaksi Model Interaksi Diskripsi Makroskopik Diskripsi Mikroskopik Mekanika Termodinamika Gelombang Mekanika Kuantum Mekanika Statistik Interaksi gravitasi Interaksi elektromagnetik Interaksi kuat Interaksi lemah Kajian Keilmuan Fisika Struktur materi Gejala Alam Sistem Alam Sistem Rekayasa Sistem Lain Interaksi Fundamental Zat padat Molekul Atom Inti Partikel Elementer dll Cahaya Akustik dll. Bumi Atmosfer Kehidupan, dll. Reaktor nuklir, dll. Teknik-Teknik Eksperimental jalinan
  • 2. FISIKA DASAR Silabi Tujuan Instruksional Umum (TIU) Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11. Metode Ilmiah Pengamatan terhadap Peristiwa alam Hipotesa Eksperimen TidakCocok Teori Prediksi Hasil positif Hasil negatif Perbaiki teori Uji prediksi

Notes de l'éditeur

  1. Mekanika Cabang ilmu fisika yang membahas tentang gerakan benda (makroskopis) Termodinamika Cabang ilmu fisika yang membahas mengenai panas, suhu dan kelakuan partikel dalam jumlah yang cukup besar Elektromegnetik Cabang ilmu fisika yang membahas tentang teori kelistrikan, teori kemagnetan dan gelombang elektromagnetik Mekanika kuantum Cabang fisika yang membahas kelakuan partikel mikroskopis
  2. Di sini ditanyakan apa yang dimaksud dengan fisika.
  3. Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari tentang gejala alam yang terjadi di jagad raya. Yang dimaksud dengan gejala alam tidak lain adalah sifat-sifat dan interaksi antar materi dan radiasi. Sifat-sifat dan interaksi antar materi antara lain ditunjukkan oleh adanya berbagai macam zat dalam berbagai fase. Terjadinya berbagai peristiwa alam, keadaan alam yang berwarna-warni, dll tidak lepas dari adanya interaksi antar materi dan radiasi. Ilmu fisika berkembang sesuai dengan hasil pengamatan eksperimental dan pengukuran kuantitatif ( metode ilmiah ). Untuk melakukan pengamatan diperlukan imajinasi . Dari imajinasi orang tentang peristiwa alam timbul inspirasi untuk menjelaskannya sehingga tercipta teori . Dengan demikian fisika adalah ilmu pengetahuan yang merupakan hasil kreativitas manusia. Sama-sama hasil kreasi manusia, apa bedanya fisika dengan karya seni atau karya sastra ? Hasil kreasi dalam ilmu pengetahuan perlu diuji dalam suatu eksperimen. Dalam melakukan eksperimen perlu adanya pengukuran untuk memperoleh data. Sedangkan pengakuan atas karya seni/sastra didasarkan atas kesan/perasaan orang lain terhadap hasil karya tersebut. Dengan demikian apakah yang dimaksud dengan metode ilmiah ? Metode Ilmiah adalah pemakaian cara berpikir yang logis untuk mendapatkan suatu model alam yang sesuai dengan hasil-hasil eksperimen. (Giancoli,1988, 1-1).
  4. Untuk menjelaskan peristiwa alam perlu idealisasi. Partikel merupakan idealisasi dari benda pejal. Partikel memiliki massa tetapi ukurannya sedemikian kecil sehingga secara geometris dapat dipandang sebagai sebuah titik. Ruang : menurut geometri Euclides terdiri atas tiga variabel bebas (tiga dimensi). Posisi partikel bisa maju atau mundur. Waktu : Besaran yang mencerminkan alur peristiwa. Alur peristiwa selalu maju. Interaksi : hubungan timbal balik antar partikel. Untuk menyatakan besarnya interaksi antar partikel digunakan besaran gaya. Interaksi gravitasi : hubungan timbal balik antar partikel bermassa. Interaksi ini dinyatakan dengan Hukum Newton. Interaksi Elektromagnetik : hubungan timbal balik antar partikel bermuatan. Interaksi ini dinyatakan dengan Hukum Coulomb. Interaksi Lemah : interaksi yang terjadi pada peluruhan beta. Interaksi Kuat : Interaksi yang menyatukan proton di dalam inti.
  5. Peristiwa fisika terjadi di “panggung” ruang tiga dimensi (dalam geometri Euclides ) dan berubah dengan waktu. Di dalam fisika klasik pada suatu posisi tertentu kita dapat menentukan secara pasti berapa momentum partikel. Perkembangan fisika klasik didasari oleh Hukum Newton. Pada fisika Kuantum, jika kita hanya dapat menentukan kebolehjadian posisi dan momentum sebagaimana dinyatakan oleh prinsip Heisenberg. Perkembangannya didasarkan pada Dualisme Gelombang-Partikel.
  6. Metode Ilmiah meliputi lima langkah berikut : Pengamatan : Pengambilan data, baik dari pengamatan langsung atau dari eksperimen. Hipotesa : penalaran sementara terhadap peristiwa yang diamati yang masih perlu diuji kebenarannya dengan eksperimen. Eksperimen : Suatu prosedur tertentu yang dilakukan untuk mendapatkan, menguji atau mendemonstrasikan suatu peristiwa. Jika hasilnya tidak sesuai dengan hipotesa, hipotesa tersebut perlu dimodifikasi. Hipotesa yang baru perlu diuji ulang dengan melakukan eksperimen lagi. Teori : Jika hipotesa cocok dengan hasil eksperimen (dalam batas-batas tertentu), hipotesa tersebut diterima sebagai teori Prediksi : Dengan teori dapat diprediksi berbagai hal yang mungkin terjadi. Prediksi tersebut perlu diuji dengan suatu eksperimen. Jika hasilnya positif ditingkatkan/diperluas prediksi. Jika hasil negatif, teori tersebut perlu disempurnakan. Mengingat tidak ada alat ukur yang sempurna, pengujian dengan eksperimen tidak dapat dituntut hasil yang tepat seperti yang diprediksikan.