2. PENGERTIAN STATUS GIZI STATUS GIZI adalah keadaan keseimbangan antara ASUPAN zat gizi dan KEBUTUHAN zat gizi oleh tubuh untuk berbagai keperluan proses biologi GIZI SEIMBANG bila ASUPAN zat gizi SESUAI dengan KEBUTUHAN zat gizi = GIZI BAIK GIZI TIDAK SEIMBANG bila ASUPAN zat gizi TIDAK SESUAI dengan KEBUTUHAN zat gizi (Kurang atau Melebihi) = KURANG GIZI atau GIZI LEBIH
3. Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi Gizi Seimbang = Gizi Baik Asupan zat gizi SESUAI kebutuhan zat gizi Berat normal
4. Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi Gizi Tidak Seimbang = Kurang Gizi Asupan zat gizi KURANG DARI kebutuhan zat gizi Berat kurang
5. Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi Gizi Tidak Seimbang = Gizi Lebih Asupan zat gizi MELEBIHI kebutuhan zat gizi Berat lebih
6. ANAK KURANG GIZI Akibat kekurangan asupan zat gizi Akibat kekurangan makanan Akibat menderita penyakit infeksi Pola asuh, pola perawatan anak, perilaku kesehatan, keadaan ekonomi, pengetahuan ibu PENYEBAB KURANG GIZI
8. ADALAH: Perubahan ukuran fisik dari waktu ke waktu, baik dari segi DIMENSI, PROPORSI, maupun KOMPOSISI tubuh Pada manusia, ukuran fisik (tubuh) disebut juga dengan istilah ANTROPOMETRI PERTUMBUHAN
9. Adalah: Ukuran tubuh manusia Berasal dari kata: Anthropos = Manusia Metric = Ukuran ANTROPOMETRI
10. ADALAH: Perubahan kemampuan anak dalam gerakan motorik kasar/halus, kecerdasan, mental, perilaku dari waktu ke waktu Perubahan motorik kasar PERKEMBANGAN 0 bln 1 bln 2 bln 3 bln 4 bln 5 bln 6 bln 7 bln 8 bln 9 bln 10 bln 11 bln 12 bln 13 bln 14 bln 15 bln
11. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Umur Anak (bulan) Ukuran fisik Perkembangan Anak Anak yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan baik Pertumbuhan Anak Pertumbuhan dan Perkembangan
12. Pertumbuhan: Perubahan yang dapat diukur secara kuantitatif (Contoh: dari 5 kg menjadi 6 kg, dari 54 cm menjadi 60 cm) Perkembangan: Perubahan yang hanya dapat diukur secara kualitatif (Contoh: dari dapat merangkak menjadi dapat berdiri, dari tidak dapat bicara menjadi dapat bicara, dsb.) Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan
13. 1. Pertumbuhan dan Perkembangan merupakan proses perubahan yang mengikuti perjalanan waktu (Contoh: dari bulan ke bulan) 2. Pertumbuhan dan Perkembangan hanya dapat diketahui bila dilakukan pemantauan secara teratur dan terus menerus 3. Setiap anak memiliki Jalur Pertumbuhan dan Perkembangan NORMAL (“Trajectory”) yang bervariasi Kesamaan Pertumbuhan dan Perkembangan
15. D D T K B D D T K B = Datang = Daftar = Timbang = Kueh = Bubar = Deteksi = Dini = Tumbuh = Kembang = Balita UMUM TERJADI PEMANTAUAN PERTUMBUHAN PENIMBANGAN BULANAN SEHARUSNYA
16. 1. DATANG KE POSYANDU 2. DIDAFTAR 3. DITIMBANG PENIMBANGAN BULANAN BALITA DI POSYANDU 4. DICATAT DALAM BUKU REGISTER 5. DIBAGI MAKANAN/ KUEH 6. PULANG
17. 1. DATANG KE POSYANDU 4. BB ANAK DICATAT & DI PLOT KE KMS 2. DIDAFTAR 3. DITIMBANG 5. DINILAI STATUS PERTUMBUHAN BERDASARKAN KURVA BB ANAK N = NAIK T = TIDAK NAIK BGM , PERTAMA DITIMBANG KONFIRMASI GIZI BURUK TIDAK GIZI BURUK DIRUJUK 6. KONSELING PELAYANAN GIZI DAN KESEHATAN DASAR PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU
18. GIZI SEIMBANG? Ya Indikasi Keadaan Gizi tetap baik Tidak Indikasi Keadaan gizi yang memburuk Pertumbuhan Normal Pertumbuhan Terganggu KENAPA PERTUMBUHAN DIPANTAU? PERTUMBUHAN sebagai INDIKATOR Memburuknya atau Tetap Baiknya Keadaan Gizi
19. Berawal sama Berakhir beda Tumbuh Normal & Tumbuh Terganggu Pertumbuhan Normal (Dipantau Pertumbuhannya) Pertumbuhan terganggu (Tidak dipantau pertumbuhannya)
20.
21.
22.
23. 3. Gantungkan dacin dengan posisi batang dacin sejajar dengan mata penimbang 1. Pilih Pelana rumah atau dahan peng- gantung yang kuat 4. Sarung atau celana timbang tempat anak diletakkan 6. Bandul penyeimbang dapat berupa kantong/ plastik berisi kerikil atau pasir 2. Tali penggantung dacin yang kuat 5. Bandul geser di angka NOL CARA MEMASANG DACIN YANG BENAR
28. CARA MENGHITUNG UMUR ANAK BALITA Tanggal Hari Bulan Tahun Ditimbang 05 07 2003 Lahir 10 06 2001 SELISIH -5 Hari 1 Bln 2 Thn (-0 Bln) (1 Bln) (24 Bln) UMUR ANAK = 24 bulan + 1 Bulan – 0 bulan UMUR anak = 25 bulan CONTOH 1
29. Tanggal Hari Bulan Tahun Ditimbang 05 02 2003 Lahir 21 07 2001 SELISIH -16 Hari -5 Bln 2 Thn (-1 Bln) (-5 Bln) (24 Bln) UMUR ANAK = 24 bulan – 5 bulan – 1 bulan UMUR anak = 18 bulan CONTOH 2
30. BAGAIMANA CARA MENILAI STATUS PERTUMBUHAN ANAK? Bukan hanya asal naik berat badannya Tapi harus dengan melihat garis pertumbuhan anak dalam grafik KMS Naik dan Tumbuh Normal Naik tetapi tumbuh Tidak Normal
31.
32. 3. Garis pertumbuhan menurun, atau lebih rendah dari bulan lalu 4. Garis pertumbuhan mendatar, atau sama dengan bulan lalu 5. Garis pertumbuhan naik, tetapi pindah ke pita warna di bawahnya Anak Yang Tidak Naik Berat Badannya (T) 3 4 5
35. Batang dacin tidak datar (seimbang) Anak langsung ditimbang berat badan anak lebih berat dari sebenarnya Bandul penyeimbang tidak dipasang Sarung timbang sudah dipasang 1. KESALAHAN MENIMBANG ANAK
36.
37. Tanggal Hari Bulan Tahun Ditimbang 05 02 2003 Lahir 21 07 2001 SELISIH -16 Hari -5 Bln 2 Thn (-1 Bln) (-5 Bln) (24 Bln) UMUR ANAK seharusnya = 24 bulan – 5 bulan – 1 bulan = 18 bln CONTOH Selisih hari diabaikan UMUR ANAK dihitung = 24 bulan – 5 bulan = 19 bulan
38. Tanggal Tanggal Umur yang Umur oleh lahir timbang benar kader 10/05/2000 14/08/00 3 bulan 3 bulan 29/09/00 5 bulan 4 bulan 28/10/00 6 bulan 5 bulan 30/11/00 7 bulan 6 bulan 15/12/00 7 bulan 7 bulan 18/01/01 8 bulan 8 bulan 29/02/01 10 bulan 9 bulan 28/03/01 11 bulan 10 bulan 12/04/01 11 bulan 11 bulan 26/05/01 13 bulan 12 bulan 27/06/01 14 bulan 13 bulan 15/07/01 14 bulan 14 bulan Perhitungan umur oleh kader yang menambahkan 1 bulan setiap hari buka Posyandu
39. Kesalahan PLOT sebagai akibat ketidak telitian umur 0 2 4 6 8 10 12 kg 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Umur (bulan) Anak umur 2 bulan di plot pada umur 1 bulan atau sebaliknya Anak umur 5 bulan di plot pada umur 4 bulan atau sebaliknya Anak umur 8 bulan di plot pada umur 6 bulan atau sebaliknya
40. 3. KESALAHAN PENGGUNAAN ANGKA BERAT BADAN UNTUK MENILAI STATUS PERTUMBUHAN Umur (bl) 5 6 7 8 9 10 BB (kg) 6,7 6,9 7,2 7,5 7,8 8,0 Status pertumbuhan --- N N N N N Sebenarnya Kurva pertumbuhan anak sudah menyeberang ke bawah
41. PENGGUNAAN BATHROOM SCALE (TIMBANGAN KAMAR MANDI) TIDAK DIANJURKAN, KARENA SKALA 1 KG DAN PER MENJADI LEMAH SETELAH DIPAKAI BEBERAPA KALI
42. Data S K D N dapat digunakan untuk memantau status PERTUMBUHAN BALITA di suatu wilayah S emua anak balita memiliki K MS dan D itimbang s ecara teratur tiap bulan agar dapat dipantau apakah berat badan anak N aik/ T idak naik untuk penyuluhan dan untuk diketahui tindakan intervensi apa yang tepat bila diperlukan DATA UNTUK PEMANTAUAN PERTUMBUHAN WILAYAH
43.
44. APAKAH ANAK BGM ADALAH ANAK GIZI BURUK ? BELUM TENTU Karena anak yang berat badannya di bawah garis merah (BGM), dapat merupakan cerminan dari keadaan berikut: 1. Benar keadaan GIZI-nya BURUK karena berat badan menurut tinggi badannya (BB/TB) di bawah –3 SD dari baku BB/TB 2. Bukan GIZI BURUK, karena anak berdangkutan PENDEK menurut umurnya sehingga berat badannya JAUH LEBIH RENDAH dari berat badan normal menurut umurnya, tetapi menurut tinggi badannya proporsional (NORMAL)
45. APAKAH ANAK YANG BB NYA DI PITA KUNING ADALAH ANAK GIZI KURANG ? BELUM TENTU Karena anak yang berat badannya berada di pita warna kuning, dapat merupakan cerminan dari keadaan berikut: 1. Benar keadaan GIZI-nya KURANG karena berat badan menurut tinggi badannya (BB/TB) di bawah –2 SD dari baku BB/TB 2. Bukan GIZI KURANG, karena anak berdangkutan PENDEK menurut umurnya sehingga berat badannya LEBIH RENDAH dari berat badan normal menurut umurnya, tetapi BB menurut tinggi badannya proporsional (NORMAL)
46. APAKAH ANAK YANG BB NYA DI PITA HIJAU ADALAH ANAK GIZI BAIK ? BELUM TENTU Karena anak yang berat badannya berada di pita warna hijau, dapat merupakan cerminan dari keadaan berikut: 1. Benar keadaan GIZI-nya BAIK karena berat badan menurut tinggi badannya (BB/TB) di antara –2 SD dan + 2 SD dari baku BB/TB 2. Bukan GIZI BAIK, karena anak bersangkutan JANGKUNG (TB nya melebihi rata-rata TB anak normal) pada umur tersebut, sehingga berat badannya TIDAKPROPORSIONAL menurut tinggi badannya (KURUS) atau BB/TB < -2 SD
47. APAKAH ANAK YANG BB NYA DI ATAS PITA KUNING TERATAS DALAM KMS ADALAH ANAK GIZI LEBIH ? BELUM TENTU Karena anak yang berat badannya berada di atas pita kuning teratas dalam KMS, dapat merupakan cerminan dari keadaan berikut: 1. Benar keadaan GIZI-nya LEBIH karena berat badan menurut tinggi badannya (BB/TB) di atas +2 SD dari baku BB/TB 2. Bukan GIZI LEBIH, karena anak bersangkutan JANGKUNG (TB nya melebihi rata-rata TB anak normal) pada umur tersebut, dan berat badannya PROPORSIONAL menurut tinggi badannya (NORMAL) atau BB/TB antara –2 SD dan +2 SD
48. BAGAIMANA MENGETAHUI SEORANG ANAK BERSTATUS GIZI BURUK SAAT INI Diukur berat badan (BB) Dan Panjang atau Tinggi badannya (PB atau TB) Lihat Tabel Berat badan menurut Tinggi badan -> BB/TB (Edaran Menkes -> berlambang Garuda) Sangat kurus Gizi buruk Kurus Gizi kurang Diperiksa apakah ada tanda-tanda klinis gizi buruk Ada Tidak ada Gizi buruk Hasil pemeriksaan klinis atau antropometri GIZI BURUK, maka anak ditetapkan GIZI BURUK Kedua pemeriksaan harus dilakukan
49. Anak No. 1 TB/U lebih dari Normal, BB/TB = NORMAL Jalur pertumbuhan normal
50. Anak No. 2 TB/U = NORMAL, BB/TB = NORMAL Jalur pertumbuhan normal
51. Anak No. 3 TB/U = PENDEK, BB/TB = NORMAL Jalur pertumbuhan normal
52. Anak No. 4 TB/U = SANGAT PENDEK, BB/TB = NORMAL Jalur pertumbuhan normal
53. Anak No. 5 TB/U lebih dari Normal, BB/TB = KURUS Jalur pertumbuhan normal yang harus dikejar anak Tumbuh kejar
54. Anak No. 6 TB/U = NORMAL, BB/TB = KURUS Jalur pertumbuhan normal yang harus dikejar anak Tumbuh kejar
55. Anak No. 7 TB/U = PENDEK, BB/TB = KURUS Jalur pertumbuhan normal yang harus dikejar anak Tumbuh kejar
56. Anak No. 8 TB/U = SANGAT PENDEK, BB/TB = KURUS Jalur pertumbuhan normal yang harus dikejar anak Tumbuh kejar
57. PANJANG BADAN adalah istilah atau terminologi yang dipakai bila anak diukur BERBARING (atau anak belum dapat berdiri) TINGGI BADAN adalah istilah atau terminologi yang dipakai bila anak diukur BERDIRI (atau anak sudah dapat berdiri) Istilah Panjang Badan dan Tinggi Badan
58. KEADAAN ALAT UKUR PANJANG BADAN YANG BARU DIKELUARKAN ATAU YANG SIAP DIMASUKKAN KE DALAM TAS PENYIMPAN Bagian pertama alat ukur panjang badan Bagian kedua alat ukur panjang badan di taruh terbalik Sekrup pengikat kedua bagian alat ukur Alat geser
59. Sekrup pengikat di buka kedua bagian alat ukur dilepas dan siap untuk disambungkan Pasak kayu Lubang tempat pasak kayu di masukkan
61. Posisi alat geser menempel rapat di dinding tempat kepala anak menempel Ujung pita pengukur ditarik dan baud pengikatnya dimasukkan ke dalam lubang yang terdapat di di bagian ujung alat ukur Pita pengukur
62. Putar sekrup pengikat ke kanan atau ke kiri sampai angka pada jendela baca menunjukkan NOL Jendela baca Alat geser menempel rapat ke dinding alat ukur 0
65. Alat Ukur Tinggi Badan (“Microtoise”) Pita pengukur tinggi badan Tempat paku atau perekat untuk menempelkan alat ke dinding Sisi siku-siku yang menempel ke dinding Sisi siku-siku yang menempel ke kepala anak Jendela pembaca angka tinggi badan anak
66. CARA MEMASANG MICROTOISE 2. Pilih dinding yang rata dan tegak lurus ke lantai 1. Pilih lantai yang rata 3. Letakkan microtoise dgn bagian yang akan menempel pada kepala anak rapat di lantai 4. Tarik pita ke atas menempel di dinding sampai pada jendela baca menunjukkan angka NOL 5. Pakukan atau rekatkan ujung pita ke dinding
67. 2. Bagian belakang kepala, punggung dan tumit menempel raopat ke dinding 1. Anak berdiri tegak membelakangi dinding dengan pandangan ke depan 3. Gerakkan microtoise sampai menempel di kepala anak dan baca angka pada jendela baca CARA MENGUKUR TINGGI BADAN
70. KMS TIDAK DIANJURKAN UNTUK MEMANTAU STATUS GIZI (GIZI BAIK, KURANG, BURUK, LEBIH) SETIAP BULAN, KENAPA ?
71. Status Gizi: Status Pertumbuhan: B B B B B B K K T T T T T T T T B=Baik; K=Kurang; T=Tidak naik Berat badan terus turun, tetapi status gizi tetap baik Tiba-tiba menjadi gizi kurang