SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  143
PRGRAM PENGEMBANGAN
•   KESEHATAN OLAHRAGA
•   KESEHATAN USILA
•   KESEHATAN JIWA
•   KESEHATAN INDERA
•   KESEHATAN GIGI MULUT
•   PERKESMAS
•   KESEHATAN KERJA
•   KESEHATAN PERKOTAAN
UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA




  Subdit Bina Upaya Kesehatan Perkotaan dan Olahraga
          Direktorat Bina Kesehatan Komunitas
            Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat
                Kementerian Kesehatan RI
                                                       3
PENYELENGGARAAN
       UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA

 Pemerintah
     • Puskesmas
     • BKOM
     • Rumah Sakit
     • Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota

 Masyarakat/Dunia Usaha
     • Organisasi OR
     • Pusat Kebugaran/Klub OR
     • LSM


                                                 4
UPAYA KESEHATAN OR DI PUSKESMAS
                          (dalam & luar gedung)


  • PROMOTIF :
    - Pengadaan media informasi : leaflet/brosur, poster, VCD, dll
    - Pendataan kelompok OR : klub, fitness centre dll
    - Pertemuan sosialisasi-advokasi ttg kesehatan OR
    - Penyuluhan kelompok ttg kesehatan OR
    - Pelatihan teknis ttg kesehatan OR


• PREVENTIF :
  - Pembinaan kelomp OR : bumil, usila, PTM, jemaah haji, atlet, dll
  - Pengukuran kebugaran jasmani
  - Surveilans ttg kesehatan OR: sarana -prasarana, FR, dll




                                                                       5
UPAYA KESEHATAN OR DI PUSKESMAS
                          (dalam & luar gedung))


• KURATIF :
  - Sebagai tim medis kegiatan OR (P3K)
  - Konsultasi individu ttg kesehatan OR
  - Pembentukan kelompok OR berdasarkan kondisi khusus:
    bumil, usila, haji, PTM, penyandang cacat ,dll



• REHABILITATIF :
  Pembentukan kelompok latihan fisik untuk kelompok khusus:
  pasca stroke, PJK, pasca cedera, napza dll (bekerjasama dengan RS/
  konsultan rehabilitasi medik-fisioterapi)




                                                                       6
DO
    PUSKESMAS YG MENGEMBANGKAN
      UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA

Puskesmas  menyelenggarakan pendataan &
pembinaan kelompok OR  di wilayah kerjanya

• Puskesmas menyelenggarakan yankes. OR :
  – penyuluhan kesehatan OR
  – konsultasi kesehatan OR
  – pelayanan cedera OR akut
  – tim medis event OR
  – dll


                                                   7
DO
KAB/KOTA YG MENGEMBANGKAN UPAYA
       KESEHATAN OLAHRAGA
• Kab/Kota  minimal ada 3 puskesmas 
  mengembangkan Upaya Kesehatan OR  di wilayah
  kerjanya

• Serta melakukan minimal 2 kegiatan :
   – Sosialisasi & Advokasi Upaya Kes. OR tk Kab/Kota
   – Perencanaan & Evaluasi Upaya Kes. OR tk
     Kab/Kota
   – Bimtek Penyelenggaraan Upaya Kes. OR
   – Forkom LP/LS dlm Penyelenggaraan Kes. OR tk
     Kab/Kota
   – Menyediakan anggaran utk melaksanakan Upaya
     Kes. OR                                        8
PROVINSI YG MENGEMBANGKAN UPAYA DO
       KESEHATAN OLAHRAGA
• Provinsi minimal ada 3 kab/ kota 
  mengembangkan Upaya Kesehatan OR  di wilayah
  kerjanya

• Serta melakukan minimal 2 kegiatan :
   – Sosialisasi & Advokasi Upaya Kes. OR di
     Prov/Kab/Kota
   – Perencanaan & Evaluasi Upaya Kes. OR tk Provinsi
   – Bimtek Penyelenggaraan Upaya Kes. OR
   – Forkom LP/LS dlm Penyelenggaraan Kes. OR tk
     Provinsi
   – Menyediakan anggaran utk melaksanakan Upaya
     Kes. OR
                                                    9
INDIKATOR KESEHATAN OLAHRAGA
NO                           INDIKATOR                          PUSK   BKOM

 1. Jml kelompok/klub OR yg dibina (%)                           V
      Jml tenaga yg mendapat pelatihan teknis kes. OR tingkat
 2.                                                              V
      Puskesmas
 3. Jml orang yg mendapat yankes. OR                             V      V

 4. Jml kab/kota yg telah dilatih upaya kes. OR (%)                     V

 5. Jml puskesmas yg telah dilatih upaya kes. OR (%)                    V

 6. Jml kelompok/klub OR yg dibina di wilayahnya (%)                    V

 7. Jml tenaga yg mendapat pelatihan teknis kes. OR                     V




                                                                            10
INDIKATOR KESEHATAN OLAHRAGA
                                                                    KAB/
NO                            INDIKATOR                                    PROV
                                                                    KOTA

 1. Rekap jml Puskesmas yg menyelenggarakan upaya kes. OR (%)        V

 2. Rekap jml kelompok OR yg dibina di wilayahnya (%)                V
    Rekap jumlah tenaga yg mendapat pelatihan teknis kes.OR
 3. sampai tingkat kab/kota                                          V

 4. Rekap, jumlah orang yg mendapat yankes. OR                       V      V
 5. Rekap jml Kab/Kota yg menyelenggarakan upaya kes OR (%)                 V
 6. Rekap jml Puskesmas yg menyelenggarakan upaya kes OR (%)                V
 7. Rekap jml kelompok OR yg dibina di wilayahnya (%)                       V
      Rekap jml tenaga yg mendapat pelatihan teknis kes OR sampai
 8.                                                                         V
      tingkat Provinsi


                                                                                11
TARGET & PENCAPAIAN
                UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA
                     TAHUN 2005-2009

               INDIKATOR             2005   2006   2007   2008   2009
1.   Prov. yg mengembangkan upaya    13     20     25     28     31
     kes. OR                         17     18     21     21     23

2.   Kab/ Kota yg mengembangkan      52     80     100    112    124
     upaya kes. OR                                               82

3.   Puskesmas yg menyelenggarakan   104    160    200    224    248
     upaya kes. OR                                               145

4.   BKOM yg dibentuk                 6      8     10     12     14
                                      5      7      8     10     12


                                                                   12
TARGET & PENCAPAIAN
               UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA
                    TAHUN 2010-2014

               INDIKATOR             2010   2011   2012   2013   2014
1.   Prov yg mengembangkan upaya     25     27     29     31     33
     kes. OR

2.   Kab/ Kota yg mengembangkan      75     81     85     102    120
     upaya kes. OR

3.   Puskesmas yg menyelenggarakan   225    243    265    306    360
     upaya kes. OR

4.   BKOM yg dibentuk                13     15     16     18     20




                                                                   13
N           KEGIATANN      DI MASYARAKAT                DI SEKOLAH            CALON ATLET/ATLET
        O                  KELOMPOK OR                                            melalui KONI

    1   PELAYANAN       Dikoordinir oleh BPMD.    Dikoordinir oleh Diknas     Dikoordinir oleh KONI
        KESEHATA        Kegiatannya berupa :      Kegiatannya berupa :        Kegiatannya berupa :
        OLAHRAGA        1. Pemeriksaan skrining   1. Pemeriksaan skrining     1. Evaluasi kapasitas
                            dan kebugaran             dan kebugaran               fungsional periodik
                            jasmani periodik          jasmani periodik            termasuk
                        2. Konsultasi kesehatan   2.   Konsultasi kesehatan       periodisasi latihan
                            dan kebugaran             dan kebugaran           2. Konsultasi
                                                  3. Pemeriksaan                  kesehatan dan
                                                      Antropometri untuk          kebugaran untuk
                                                      talent scouting             peningkatan
                                                                                  prestasi atlet




                                                                                                        14
2   PELATIHAN
        /PENDIDIK   1.   Pelatihan olahraga yang     1.   Pelatihan olahraga yang     1.   Pelatihan peningkatan
        AN               baik, benar , teratur ,          baik, benar , teratur ,          prestasi atlet ditinjau
                         terukur dan terprogram           terukur dan terprogram           dari aspek kesehatan
                         bagi berbagai usia               bagi berbagai usia               dan kebugaran
                    2.   Pelatihan cara                   sekolah                     2.   Pelatihan gizi olahraga
                         pemeriksaan kebugaran       2.   Pelatihan cara              3.   Pelatihan penanganan
                         jasmani bagi                     pemeriksaan kebugaran            cedera olahraga dan
                         masyarakat                       jasmani                          kegawatdaruratan
                    3.   Pelatihan gizi olahraga     3.   Pelatihan gizi olahraga          medik bagi pelatih
                    4.   Pelatihan penanganan        4.   Pelatihan penanganan        4.   Pelatihan tentang
                         cedera olahraga dan              cedera olahraga dan              Dopping
                         kegawatdaruratan medik           kegawatdaruratan medik
                         bagi awam , instruktur           bagi guru
                         olahraga                    5.   Pelatihan talent scouting
3   PROMOSI
    /SOSIALISASI    1.   Pola Hidup sehat            1.   Pola Hidup sehat dengan     1.   Jejaring penanganan
        KESEHATA         dengan aktivitas fisik di        aktivitas fisik serta            cedera olahraga
        N                berbagai kelompok                berolahraga di berbagai          dalam event olahraga
        OLAHRAG          masyarakat dan usia              usia sekolah                2.   Perilaku hidup sehat
        A           2.   Kebugaran jemaah haji                                             dalam meningkatkan
                         melalui olahraga (                                                dan mempertahankan
                         sebelum keberangkatan                                             prestasi atlet.
                         , selama menunaikan
                         ibadah haji dan sesudah
                         kembali )




                                                                                                                     15
DATA DATA PROGRAM KESEHATAN OLAH RAGA

KAB/KOTA   :

TRIWULAN   :



               JUMLAH KELOMPOK
                       OR                                Jml Kelompok Yg Dibina
                          Non                               Non
NO   Puskesmas Prestasi Prestasi Sekolah Prestasi Cakupan Prestasi Cakupan Sekolah Cakupan

                                                   %                 %               %
INDIKATOR RENSTRA
                     TAHUN 2010



Jumlah Kabupaten/Kota minimal memiliki 3 (tiga) Puskesmas
     yang menyelenggarakan upaya kesehatan olahraga



                      TARGET
                        75


                                                       17
MASALAH
1. Pengetahuan kes OR: belum merata
2. Perbedaan ant event OR (tupoksi Dinas OR)
   dg kes OR ( tupoksi Dinkes): belum dipahami
3. Riil: kegiatan upaya kes OR sdh dilaksanakan
   di Puskesmas (LP)  tidak tercatat sbg
   kegiatan kes OR dlm SP2TP/laptah
   Puskesmas
4. Data dasar kegiatan upaya kes OR: tidak ada
                                              18
MASALAH
5. Keterpaduan LP pelaksanaan & pencatatan
   kegiatan upaya kes OR di Puskesmas: belum
   dipahami
6. Pembinaan keb jasm jemaah haji di Puskesmas
   (pengemb program kes OR dg LS): belum
   dimanfaatkan
7. Koordinasi & pemahaman ant Dinas Kesehatan
   Prov/Kab/Kota dg BKOM (pembina teknis kes OR
   thd Puskesmas: masih kurang

                                                  19
PROGRAM KESEHATAN
   USIA LANJUT


Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat
Program Usia Lanjut
Tujuan Umum             Tujuan Khusus
                        Untuk meningkatkan :
• Mandiri               • Kesadaran menjaga
                          kesehatan
• Produktif             • Peranserta kel &
                          masyarakat
• Berguna               • Mutu pembinaan&
                          pelayanan
                        • Koordinasi LP dan LS
SASARAN

LANGSUNG                    TAK LANGSUNG
  Pra usila (55-59 th)
                            • Keluarga
  Usia lanjut (60-69 tg)
  Usila Risti (>70 th/ 60   • Masyarakat
  dg masalah kes)           • Organisasi sosial
                            • Petugas kesehatan
PROGRAM

1.   PENINGKATAN DAN PEMANTAPAN UPAYA
     YANKES USILA DI SARANA YANKES DASAR,




               PUSKESMAS




           STRATEGI PUSKESMAS
           SANTUN USILA
Program (lanjutan..)

2. Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi
    Usila.



            POLI GERIATRI



  RS STRATA II          RS STRATA III
3. Penyuluhan & penyebaran informasi
    kesehatan bagi Usila.

4. Perawatan kesehatan bagi Usila dan keluarga
    di rumah (Home Care).

5. Peningkatan pemberdayaan masyarakat
    melalui kelompok Usila

6. Pengembangan lembaga tempat perawatan
    bagi Usila
PUSKESMAS SANTUN USIA
           LANJUT
Melakukan pelayanan kepada usia
lanjut, meliputi aspek promotif,
preventif, disamping aspek kuratif &
rehabilitatif, secara pro-aktif, baik &
sopan serta memberikan kemudahan
dukungan bagi usia lanjut.
PELAYANAN PUSKESMAS

Kegiatan promotif:
Dilakukan kepada usila, keluarga, masy
- penyuluhan kesehatan, gizi
- upaya peningkatan kebugaran jasmani
- pemeliharaan kemandirian
- pemeliharaan produktivitas
LANJUTAN………………

Kegiatan preventif:
Dilakukan kepada pra usila & usila,
       - deteksi dini
       - pemantauan kondisi kes.
       - sarana KMS Usila
LANJUTAN………………

Kegiatan kuratif:
- Berupa pengobatan ringan kepada usila
 di klpk usila
- Pengobatan lanjutan di Puskesmas
- Rujukan kasus ke RS
LANJUTAN………………

Kegiatan rehabilitatif:
Dapat berupa : - upaya medis
               - upaya psikososial
               - upaya edukatif
Tujuan: mengembalikan kemampuan &
kepercayaan diri usila
Puskesmas Santun Usila
Pelayanan dalam gedung
• Memberikan kemudahan dalam akses dan
    biaya
• Pelayanan dilakukan : pemeriksaan fisik,
    pemeriksaan laboratorium,
   penyuluhan/konseling dan pengobatan.
Puskesmas Santun Usila
Pelayanan Luar Gedung :
1. Pembinaan pada kelompok Lansia
2. Perawatan Kesehatan Masyarakat
3. Pelayanan kesehatan di Panti Sosial Tresna
    Wredha
Kegiatan
           di Kelompok Usia Lanjut
1.   Pemeriksaan aktivitas sehari-hari
2.   Pemeriksaan status mental
3.   Pemeriksaan status gizi
4.   Pengukuran tekanan darah, denyut nadi
5.   Pemeriksaan Hb, gula darah, protein
6.   Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas
7.   Penyuluhan kesehatan
8.   Kunjungan kader dan tenaga kesehatan
     kerumah usila yang tidak datang
Kegiatan tambahan
         di Kelompok Usia Lanjut

1. Pemberian makanan tambahan sebagai
   contoh menu makanan
2. Kegiatan olahraga
3. Kerohaniaan
4. Rekreasi
5. Forum diskusi
6. Penyaluran dan pengembangan hobi
Indikator dan Target Program Lansia
                                2010 - 2014



        INDIKATOR                                TARGET
                                 2010     2011     2012   2013   2014
Jumlah Puskesmas Santun
Lanjut Usia (Indikator Kab)


Cakupan pelayanan kesehatan
pra lanjut Usia
                                 20%      25%      30%    35%    40%

Cakupan pelayanan kesehatan
Lanjut Usia
                                 30%      40%      50%    60%    70%

Cakupan Pembinaan
Kelompok Lansia
Definisi Operasional
• Kabupaten/kota yang mengembangkan program
  kesehatan Lansia adalah kab/kota yang telah
  melaksanakan pelatihan/ pembinaan teknis/ monitoring
  dan evaluasi program kesehatan Lansia kepada
  puskesmas di wilayahnya.

• Puskesmas Santun Lansia adalah Puskesmas yang telah
  mengembangkan program kesehatan Lansia dalam
  bentuk penyuluhan, pencegahan penyakit, deteksi dini,
  pengobatan dasar, rujukan dan melakukan pembinaan
  kepada kelompok Lanjut Usia serta menyediakan
  minimal loket, ruang tunggu dan ruang pemeriksaan
  khusus bagi Lansia.
Definisi Operasional (lanjutan…)

• Cakupan pelayanan kesehatan Pra Lansia adalah
  Cakupan pra Lanjut Usia (umur 45-59 tahun)
  yang memperoleh pelayanan kesehatan baik
  promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, di
  satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

• Cakupan pelayanan kesehatan Lansia adalah
  Lanjut Usia (umur ≥ 60 tahun)yang memperoleh
  pelayanan kesehatan baik promotif, preventif,
  kuratif dan rehabilitatif, di satu wilayah kerja
  pada kurun waktu tertentu.
INDIKATOR KEBERHASILAN

• BEBERAPA INDIKATOR KEBERHASILAN DAN TARGET YANG
  DIHARAKAN DAPAT DICAPAI.

• 1. PELAYANAN MEDIS:
     - Skrining kesehatan pada usia lanjut        = 30 %
     - Skrining Kes pada usia alnjut di Panti Wredha = 100 %
     - Puskesmas melaksanakan konseling Lansia = 30 %

• 2. KEGIATAN NON MEDIS:
     - Puskesmas membina kelolpok usia lanjut         = 70 %
     - Desa mempunyai kelompok usia lanjut             = 50 %
     - Klpk usia lanjut melaksanakan senam usia lanjut = 50 %



                                                                38
PROGRAM KESWA




  DINAS KESEHATAN PROVINSI
      SUMATERA BARAT
VISI KESWAMAS
    MENUJU INDONESIA SEHAT 2010 MELALUI UPAYA
                KESWA PARIPURNA
•   PENDUDUK HIDUP DLM LINGKUNGAN YG SEHAT
•   PENDUDUK BERPERILAKU HIDUP SEHAT
•   MAMPU JANGKAU PELAYANAN KESWA
•   MEMILIKI DERAJAT KESWA YANG OPTIMAL
MISI KESWAMAS
• MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN DERAJAT
  KESWA
• MENGEMBANGKAN DAN MENINGKAT-KAN
  MUTU, PEMERATAAN DAN JANG-KAUAN
  PELAYANAN KESWA
• MENDORONG KEMANDIRIAN MASY.
• MENINGKATKAN PROFESIONALISME SDM
  KESWA DG IPTEK, KETERAMPILAN DAN ETIKA
  PROFESI
KEWENANGAN WAJIB DAN
         STANDAR PELAYANAN MINIMAL
          PELAYANAN KESEHATAN JIWA

INDIKATOR KINERJA
    Persentase (%) Pelayanan Kasus Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan
   Kesehatan Umum, yaitu jumlah kunjungan Kasus gangguan jiwa yang
     terdeteksi di Sarana Pelayanan Kesehatan Umum dibagi dengan
    jumlah seluruh Kunjungan di Sarana Pelayanan Kesehatan Umum

Nominator    : Jumlah kunjungan kasus gangguan jiwa yang
               terdeteksi di Sarana Pelayanan Kesehatan
               Umum

Denominator: Jumlah seluruh kunjungan di Sarana Pelayanan
             Kesehatan Umum
TARGET ...
• Tahun 2008 = 10 %.
• Tahun 2009 = 12 %
• Tahun 2010 = 15 %
Persentase Pelayanan Kasus Gangguan Jiwa, adalah :
• Kunjungan Baru dan Lama pasien yang datang
 di Sarana Pely.Kes. Umum untuk berobat.

• Kunjungan tersebut, dapat dideteksi
 gangguannya, untuk dilakukan Diagnosis (Fisik,
 psikosomatik dan Mental Emosional) dan
 therapinya
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
             JIWA
• PELAYANAN KESWA SECARA TERINTEGRASI
  DI PUSKESMAS DAN RSU KAB/KOTA
• PELAYANAN KESWA DI MASY : FORMAL
  DAN INFORMAL
• PELAYANAN KESWA SPESIALISTIK
  (RUJUKAN) : RSJ DAN RS KHUSUS
UPAYA PELAYANAN KESWA
          TERINTEGRASI

A. DETEKSI DAN TERAPI DINI GGN
   JIWA (BP, KB, KIA, KLINIK GIGI)
B. PENYEDIAAN OBAT PSIKOTROPIKA
C. RUJUKAN KASUS SECARA BER-JENJANG
D. MONITORING DAN EVALUASI OLEH DINKES
UPAYA PELAYANAN KESWA
        TERINTEGRASI
• PERSIAPAN TENAGA : PELATIHAN DOKTER
  DAN PERAWAT UNTUK DETEKSI DAN
  TERAPI DINI
• PELATIHAN PENYULUHAN KESWA KE
  MASYARAKAT
• KETERLIBATAN LINTAS SEKTOR DAN
  MASYARAKAT       TPKJM
• BIMBINGAN TEKNIS
PROGRAM KESWA PUSKESMAS



                              TDK MASUK 6 PROGRAM WAJIB
                         TAPI TERINTEGRASI DG UPAYA KES.WAJIB
                         SERTA MENJADI UPAYA PENGEMBANGAN




               PROMOSI                                             GIZI
  KIA/KB                       PENGOBATAN         KESLING                    P2M
              KESEHATAN                                            MASY




                               YANKESWA
                               TERINTEGRASI    PERILAKU
             •LIFE SKILL
•POLA ASUH                                     HIDUP SEHAT
•PARENTING
             EDUCATION
                               KESWA HAJI      (TDK             •POLA ASUH   VCT
             •KESWA REMAJA                     MEROKOK,         •PARENTING
SKILL
             •NAPZA                            ALKOHOL &        SKILL
                               NAPZA/HIV
                                               NAPZA)
IBU HAMIL/BAYI DLM
 KANDUNGAN KIA
         • DETEKSI DINI MA-SALAH
           KESWA IBU HAMIL
         • PERSIAPAN UNTUK
           MENJADI ORANG TUA
         • CARA MERAWAT ANAK
           DALAM KAN-DUNGAN
         • TUGAS AYAH
BAYI    KIA
       • POLA ASUH : CARA
         MEMBERI KASIH
         SAYANG DAN RASA
         AMAN, MEMBERI
         MAKAN
       • DETEKSI DINI GGN
         TUMBUH KEMBANG
BALITA     KIA, BP,TK

         • POLA ASUH SESUAI
           PERKEMBANGAN
         • DETEKSI DINI GGN
           TUMBUH KEMBANG
         • KETERAMPILAN SOSIAL
USIA SEKOLAH   BP, UKS

           • DETEKSI DINI
             MASALAH KESWA,
             KESULITAN BELA-JAR,
             NGOMPOL,
             HIPERAKTIF DLL
           • KETERAMPILAN
             SOSIAL
           • PERSIAPAN HAID DAN
             MIMPI BASAH
REMAJA   PUSKESMAS, UKS,
     KARANG TARUNA
            • DETEKSI DINI MA-
              SALAH KESWA, KE-
              SULITAN BELAJAR,
              DEPRESI, ANXIETAS,
              NAPZA, PSIKOTIK
            • PENDIDIKAN AGAR
              REMAJA MEMAHAMI
              PERK. SEKSUAL DAN
              BERTANGGUNG JA-
              WAB THD PERK. TSB
            • PELATIHAN
              KETERAMPILAN
              SOSIAL
DEWASA MUDA
      • PEMBINAAN KARIER
      • PERSIAPAN PER-
        KAWINAN
      • DETEKSI DINI :
        DEPRESI, ANXIE-TAS,
        PSIKOTIK
      • PEMBINAAN KEL
USIA PERTENGAHAN

       • PEMBINAAN KE-
         LUARGA
       • PERSIAPAN ME-
         NOPAUSE/PENO-
         PAUSE
       • DETEKSI DINI
         MASALAH KESWA
       • PERSIAPAN PENSIUN
USIA LANJUT

      • DETEKSI DINI
        DEMENSIA DAN
        DEPRESI
      • PEMBINAAN DAN
        PEMBERDAYAAN
        USILA & KEL
      • KONSELING
        KELUARGA USILA
Masy. Indonesia mempunyai :

       VISI                   Penglihatan yg optimal pd thn 2020
                                              Dan
                              Pendengaran yg optimal pd thn 2030


                   1. Promosi kes utk memberdayakan masy.
                   2. Menanggulangi gangguan penglihatan &
                      pendengaran serta kebutaan & ketulian
      MISI         3. Memfasilitasi pemerataan pelay kes Indera yg
                      bermutu dan terjangkau
                   4. Menggalang kemitraan dgn masy. dan pihak terkait
October 28, 2011                                                   58
TUJUAN UMUM


   • Me  kan angka gangguan penglihatan dan
    dan kebutaan sebesar 30% (2010)


   • Me  kan angka gangguan pendengaran dan
    ketulian yang dapat dicegah sebesar 50% (2010)



October 28, 2011                                     59
TUJUAN KHUSUS:
• Me  nya upaya pelayanan Kes Indera

• Tersedianya sumber dana yg memadai

• Tersedianya fasilitas pelayanan Kes Indera

• Me  nya SDM dibid. kes Indera

• Me  nya kepedulian dan peranserta stake holder
  termasuk Pemda

• Mantapnya manajemen PGPK dan PGP Ketulian
October 28, 2011                                    60
PRIORITAS PENYAKIT MATA & TELINGA
             YG DITANGGULANGI:



                1.KATARAK        1.OMSK
                                 2.TULI KONGENITAL
               2.KEL. REFRAKSI   3. NIHL (TULI AKIBAT BISING)
               3.GLAUKOMA        4. PRESBIKUSIS
               4. XEROFTALIA




October 28, 2011                                                61
INDIKATOR PELAYANAN DI PUSKESMAS

NO                                INDIKATOR

1    Jumlah Kasus Katarak yang ditemukan

2    Jumlah Kasus Katarak yang dioperasi

3    Jumlah kasus kelainan refraksi

4    Persentase kelaian refraksi pada anak sekolah

5    Jumlah kasus Glaukoma yang ditemukan dan diobatii/dirujuk

6    Jumlah kasus xeroftalmia yang ditemukan diobati

7    Persentase serumen prop pada anak sekolah yang ditemukan dan
     dibersihkan
8    Persentase kasus OMSK pada anak sekolah yang ditemukan dan
     diobati
9    Frekuensi penyuluhan untuk pencegahan tuli akibat pemaparan
     bising
TUGAS PENGELOLA PROGRAM
• Melakukan Penjaringan Kasus
  – Kelainan Refraksi
  – Katarak
  – Xeroftalmia ( Rabun Senja )
  – Glukoma
  – OMSK ( Congekan / Kopok )
  – Cerumen Prop ( Kotoran Telinga )
• Penyuluhan Kes Mata Dan Telinga
• Membuat Laporan
PEMERIKSAAN MATA :

1Pemeriksaan Visus   < 6/60 :
.
. - Hitung jari
  - Lambaian tangan
  - Lampu senter.
Tanda KATARAK


• Kekeruhan pada LENSA



• Kekeruhan bukan
           pada Kornea
XEROFTALMIA
Apakah Xeroftalmia?
• Kelainan pada mata akibat kurang vit A (KVA)
• Xeroftalmia: “mata kering”. Kekeringan terjadi
  pada selaput lendir (konjungtiva) & selaput
  bening (kornea).
Glaukoma
Apakah glaukoma

     Peningkatan Tekanan Intra Okular
         Defek Lapangan Pandang
       Kerusakan Papil Syaraf Optik




Menyebabkan kebutaan secara perlahan-
    lahan yang sifatnya permanen
Pembagian glaukoma
• Glaukoma simpel (kronis)
   – TIO meningkat perlahan-lahan
   – Penurunan visus perlahan, sering tidak disadaRI
   – Sudut terbuka
• Glaukoma akut
   – TIO meningkat secara mendadak
   – Nyeri mata yang hebat, merah
   – Sakit kepala, mual & muntah
   – Sudut tertutup (sempit)
Gejala
• Tahap awal
  – Tidak ada keluhan
  – TIO meningkat
    perlahan-lahan
  – Lapang pandangan
    menyempit
Diagnosis glaukoma
• Glaukoma klasik
  “TRIAS GLAUKOMA”
     • TIO meningkat
     • Kerusakan saraf optik
     • Penyempitan lapang-pandangan
CONGEK
       OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS (OMSK)


   DEFINISI : INFEKSI KRONIK TELINGA TENGAH,
    GENDANG TELINGA BERLUBANG, KELUAR
    CAIRAN




                                      GENDANG TELINGA BERLUBANG &
                             NORMAL         KELUAR NANAH
Jenis Ketulian

• Tuli Bawaan Lahir ( Kongenital )
• Tuli Akibat Bising ( NIHL )
• Tuli Akibat Usia ( PRESBIKUSIS )
PROGRAM
KESEHATAN GIGI
PROGRAM KESEHATAN GIGI MULUT



1. PELAYANAN POLKLINIK GIGI.
2. UKGS
3. UKGM
4. INTEGRASI KIA-GIGI
LATAR BELAKANG



       UU KES 23 / 1992 PASAL 10
 MEWUJUDKAN DERAJAT KESEHATAN YANG
   OPTIMAL DISELENGGARAKAN UPAYA
   KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN
            PEMELIHARAAN

 1. PENINGKAAN KESEHATAN ( PROMOTIF)
       2. PENCEGAHAN ( PREVENTIV )
        3. PENYEMBUHAN ( KURATIF )
4. PEMULIHAN KESEHATAN (REHABILITATIF )
    SECARA MENYELURUH, TERPADU , DAN
            BERKESINAMBUNGAN.
UPAYA KES.GIGI DAN MULUT SALAH
 SATU KEGIATAN POKOK PUSKESMAS
BERSIFAT MENYELURUH DAN TEPADU.


    DIKEMBANGKAN MODEL PELAYANAN
KESEHATAN GIGI BERLAPIS (LEVEL OF CARE )
DIMANA INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN
  HARUS DAPAT MENYEDIAKAN PELAYANAN
PERTOLONGAN PERTAMA ( DARURAT DASAR )
  YANG MELIBATKAN TENAGA NON DENTAL
(KADER KESEHATAN, BIDAN, PERAWAT DSB ).
MENYELURUH ADALAH MELIPUTI
PROMOTIF, PREVENTIV, KURATIF DAN
        REHABILITATAIF.
SECARA PEDOMAN OLEH TINGKAT PUSAT ,
    OPERASIONAL DIKEMBANGKAN
 SESUAI DENGAN KEBUTUHAN DAERAH
UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT




      ANALISA SITUASI.

   1. STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT.

        PENY.GILUT MASYARAKAT ADALAH
    KARIES DAN PENYAKIT PERIODONTAL.
SKRT
• 63 % - 80,2 % KARIES AKTIF
• GOL UMUR MUDA ( < 45 TAHUN ) LEBIH BANYAK
  ( 66,8 – 69 % ) BERARTI BANYAK TERJADI PADA
  GOL USIA PRODUKTIF.

• DMF-T RATA RATA 6,44 DENGAN VARIASI 5,4 –
  7,8 ( KALIMANTAN ).

• PENYAKIT PERIODONTAL 42,8 %.

• KELUHAN SAKIT GIGI PERINGKAT 6 YANG
  MENYEBABKAN TERGANGGUNYA AKTIVITAS.
• PERILAKU MASYARAKAT
    MASYARAKAT YANG BEROBAT GIGI
    KEBANYAKAN SUDAH DALAM KEADAAN
    TERLAMBAT,
 SUSENAS MENYATAKAN BAHWA 87 % YANG
  MENGELUH SAKIT GIGI TIDAK BEROBAT
 YANG MEMPERGUNAKAN FASILITAS PELAYANAN
  KESEHATAN HANYA 12,3 %.
 PENDUDUK YANG TIDAK MENYIKAT GIGI 22, 8 %
  ,
 DENGAN PROSENTASE 69,1 % MENYIKAT TIDAK
  TEPAT WAKTU.
• KEMAMPUAN INFRA STRUKTUR



 PUSKESMAS DGN.YANKESGI BARU 75,58 % (
  SUMATERA BARAT SUDAH 95 % )
 RATIO DOKTER GIGI PER PUSKESMAS 0.69 %
 RATIO PERAWAT GIGI PER PUSKESMAS 0, 92 %
 RATIO PERALATAN GIGI STATIS PER
  PUSKESMAS 0,48 %.
KEADAAN LINGKUNGAN

  PEMAKAIAN AIR MINUM OLEH MASYARAKAT
KEBANYAKAN DARI SUMBER AIR MAUPUN SUMUR
  YANG MENGANDUNG FLUOR KURANG DARI
  STANDARD ( KURANG DARI 0,3 PPM ) , DAN
 JUGA AIR YANG DIPERDAGANGKAN ( HANYA
     0,07 PPM ) MERUPAKAN FAKTOR YANG
 MENYEBABKAN TINGGINYA PREVALENSI KARIES.
B. KEBIJAKSANAAN

 KARENA ADANYA KENDALA ANTARALAIN
 SARANA, TENAGA, BIAYA MAUPUN KONDISI
 MASYARAKAT, MAKA DIKEMBANGKAN MODEL
 PELAYANAN BERLAPIS ( LEVEL OF CARE ) .

  TUJUAN NYA UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN
 YANG MENYELURUH DENGAN TINGKAT TINGKAT
 PELAYANAN YANG DIKAITKAN DENGAN SUMBER
 DAYA YANG ADA DI MASYARAKAT DAN INSTITUSI
 PELAYANAN
1. BASIC EMERGENCY
CARE
 PELAYANAN DARURAT DASAR YANG
  HARUS DAPAT MELAYANI SIAPA SAJA
  DAN DIMANA SAJA
 UPAYA MENGHILANGKAN/ MENGURANGI
  SAKIT


 DIBERIKAN KADER, PETUGAS KES
2.    PREVENTIV CARE
   BERSIFAT PENCEGAHAN
   KEPADA KOMUNITAS MEL :
       A.     FLUORIDASI.
       B.    PEMASARAN PASTA GIGI FLUOR.
       C.     KAMPANYE KESEHATAN
   KEPADA KELOMPOK MELALUI
       A.     PROMOSI DENGAN PENDIDIKAN.
       B.    PEMBERIAN FLUOR, KUMUR KUMUR, SIKAT
    GIGI MASAL.
       C.     TOP. FLUORIDASI, SCALING, FISURE SEALANT
   KEPADA PERORANGAN MEL
    A.     PEMERIKSAAN PERORANGAN.
    B.    KONSULTASI HYGIENE MULUT.
    C.     FLUOR.
    D.    PENAMBALAN GIGI DENGAN ART
   OLEH PERAWAT GIGI.
3. SELF CARE

DILAKUKAN PERORANGAN DIMASYARAKAT
    A.  HYGIENE MULUT YANG BAIK.
    B. KONSUMSI MAKANAN YANG BAIK.
    C.  KEBIASAAN BAIK.
    D. PENGGUNAAN FLUOR .
    E.  PEMERIKSAAN DINI.
    F.  PATUH NASEHAT KESGI
4.   SIMPEL CARE
•   PELAYANAN PROFESIONAL
    SEDERHANA / PEL.MEDIK DASAR
    UMUM
      A. SCALNG.
      B. EKSTRAKSI BIASA.
      C. FILLING.
      D. INTERSEPTIK ORTHODONTIC.
      E. RUJUKAN SELAIN DIATAS.

•   DIBERIKAN PADA TINGKAT
    PUSKESMAS OLEH DRG / PRG
• 5.     MODERATE CARE
 PELAYANAN MEDIK DASAR KHUSUS /
  SEPERTI TINGKATAN SPESIALISTIK
   A.  PERIODONTAL LANJUT.
   B. EKSTRAKSI.
   C.  ENDODONTIK
   D. PROTHESA CEKAT/ LEPASAN.
   E.  ORTHODONTIK
   F.  FRAKTUR GIGI.
   G. RUJUAN SPESIALIS.
 OLEH RS . D DAN C

 OLEH   DRG PLUS.
• 6.    COMPLEX CARE
PELAYANAN PROFESIONAL OLEH
SPESIALIS.
A.   PERIODONTAL KOMPLEKS.
B. EKSTRAKSI KOMPLIKASI.
C.  ENDODONTIK AKAR > 1.
D. PROTHETIK COMPLICATED.
E.  ORTHODONTIK COREKTIV.
F.   TRAUMA MUKA DAN RAHANG.
G. LESI.
H. DISFUNGSI TMJ.
I.    PASIEN DENGAN PENYAKIT LAIN.
C. STRATEGI :

1. PENGINTEGRASIAN UPAYA PROMOTIF DAN
   PREVENTIV KESEHATAN GGIGI DAN
   MULUT KEPADA TENAGA KESEHATAN LAIN.
2. PENDELEGASIAN UPAYA PELAYANAN
   DARURAT DASAR KESEHATAN GIGI DAN
   MULUT KEPADA TENAGA KESEHATAN LAIN.
3. PEMBINAAN TENAGA NON KESEHATAN
   GIGI.
4. PENINGKATAN PROFESIONALISME TENAGA
   KESEHATAN GIGI .
KEGIATAN DALAM/LUAR GEDUNG


• PELAYANAN DASARKES    •   POSYANDU
  GIMUL.                •   UKGS
• PROMOTIF/PENYULUH     •   BAKSOS
  AN                    •   RAKORBANG KEC
• PREVENTIF (ART.DLL)
• LOKMIN PUSK
PELAYANAN DALAM GDG


•   PASIEN UMUM
•   PASIEN ASKES
•   PASIEN ASKESKIN
•   PASIEN ASTEK
•   PASIEN RUJUKAN
USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
•   PENYULUHAN KESGIMUL
•   PEMERIKSAAN KESGIMUL
•   PLAK KONTROL
•   SIKAT GIGI BERSAMA
•   RUJUKAN KE BPG
•   PELATIHAN DOKCIL
•   PELAPORAN
•   LOMBA GIGI SEHAT
PROGRAM
KESEHATAN KERJA
PEKERJA YANG
VISI
                SEHAT &PRODUKTIF 2010



                             MISI

       1.    MENINGKTKN CAK YANKESJA.
       2.    MENDORONG TERCIPTANYA LINGJA YG SEHAT
       3.    MENDORONG KEMANDIRIAN MASY PEKERJA TUK
            HIDUP SEHAT & PRODUKTIF.
       4.   MENINGKATKAN KEMITRAAN.




                           PELAYANAN
                            PROMOTIF
                            PREVENTIF
                             KURATIF
                           REHABILITATIF
PERSENTASE PEKERJA INDONESIA MENURUT LAPANGAN PEKERJAAN -
                       TAHUN 2006



             11%
                                      PERTANIAN
        1%
                                      PERTAMBANGAN
       6%
                                      INDUSTRI OLAHAN

                              45%     LISTRIK, GAS, AIR
                                      BANGUNAN
      19%                             PERDAGANGAN,
                                      ANGKUTAN
                                      KEUANGAN,ASURANSI
            5%
                         1%           JASA KEMAS
             0%    12%
ANGAKATAN KERJA
          BPS 2009
                      INFO …
                      FOR…
32%



                68%
MASYARAKAT PEKERJA PENENTU PEMBANGUNAN

                     Usila 4.53%            Balita 10.09%
Berdaya ungkit
penuruan IMR &                                       Usia Sekolah 20.53%
MMR

                                      Usia Kerja 65.03%
                                   UPAYA KESEHATAN KERJA
Kemiskinan
Berkurang

 Ekonomi
                                  Pekerja
 keluarga
                             sehat & produktif
 meningkat
Tujuan Program Kes. Kerja
Memelihara & Meningkatkan derajad kesehatan
 masyarakat pekerja disemua lapangan pekerjaan.
Mencegah timbulnya gangguan kesehatan kerja yang
 disebabkan oleh lingkungan kerja.
Memberikan perlindungan bagi pekerja dari bahaya
 yang dapat membahaykan kesehatan.
Menempatkan & memelihara kesehatan pekerja
 disuatu lingkungan kerja yang sesuai dengan
 kemampuan fisik dan psikis pekerja.
Sasaran Kesehatan Kerja
Langsung :
Masyarakat Pekerja disektor Kesehatan:
   Institusi Yankesdas ( Pusk, BP dll).
   Institusi yankes rujukan ( BKKM, BLK dll).
   Pos UKK.
   Jaringan Dokter Perusahaan bidang Kesja.

Tidak Langsung :
   Masy. Pekrja di berbagai sektor pemb.
   Dunia Usaha.
   LSM
PRINSIP KESEHATAN KERJA

                      PENYERASIAN




Kapasitas Kerja:       Beban Kerja:        Lingkungan Kerja:
-Status Kes & Gizi     - Beban Fisik:      -Bising,panas,
-Jenis Kelamin           - Mengangkat,
                                            getaran, radiasi
-Umur                    - Mendorong,dll   -Debu, uap, larutan
-Pendidikan            -Beban Mental       -Bakteri, virus
-Keterampilan                              -dll
Pekerja
         TUJUAN
                          - Sehat
  UPAYA KESEHATAN KERJA
                          - Selamat
Lingkungan Kerja
                          - Sejahtera
-Fisik                    - Produktif
-Kimia
-Biologi



    Beban Kerja
    - Fisik
    - Mental



Kapasitas Pekerja
- Antropometri
- Status Kesehatan
- Status Kebugaran
- Penyakit
- dll.
POKOK-POKOK PROG KESEHATAN KERJA

1.   Pengembangan Kebijakaan & Manajemen Kesehatan Kerja
     di bidang kesehatan kerja
2.   Peningkatan pelayanan kesehatan kerja
3.   Pengembangan Promosi Kesehatan Kerja
4.   Pengembangan lingkungan kerja yang sehat, aman &
     ergonomis
5.   Pengembangan SDM Kesehatan Kerja
6.   Pengembangan Norma, Standar kesehatan kerja
     berdasarkan kajian risiko ilmiah
7.   Pengembangan Surveilan & Sistim informasi Kesehatan
     Kerja
8.   Pengembangan Jejaring Kesehatan kerja dan
     Pemberdayaan Masyarakat Pekerja
1.     PENGEMBANGAN KEBIJAKAN & MANAJEMEN KESEHATAN KERJA DI
       BIDANG KESEHATAN KERJA


     UU, PP, PERMEN, STANDAR
     NORMA DIBID KES KERJA


      PENGEMBANGAN MODEL2
      PELAYANAN KES KERJA


      PENGEMBANGAN ORGANI- SASI
      & KELEMBAGAAN


       PEMBIAYAAN PELAYANAN
       KESEHATAN KERJA                    PEKERJA SEHAT

       FASILITASI & MONEV
       PENYELENGGARAAN
2.      PENINGKATAN PELAYANAN KES KERJA


PENATALAKSANAAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA


 PENEGAKAN DIAGNOSTIK
 MONITORING BIOLOGIS



 PELAYANAN KES KERJA PADA
 PEKERJA RENTAN
              P


     PENGEMBANGAN MODEL2
     PELAYANAN KES KERJA
                            REGISTRASI, SERTIFIKASI AKRIDITASI
                            YANKES KERJA
3.    PENGEMBANGAN PROMOSI KES KERJA




                          MEDIA INFORMASI
PROMOSI HIDUP SEHAT
                                              GIZI PEKERJA
AMAN DLM BEKERJA
                           MEDIA INFORMASI
                           MEDIA INFORMASI




                      PENINGKATAN KEBUGARAN
4.   PENGEMBANGAN LINGKUNGAN KERJA YANG SEHAT, AMAN
         & ERGONOMIS



 PENILAIAN RISIKO
  LINGKUNGAN KERJA
 PENINGKATAN HS DI
  TEMPAT KERJA
 PENGEDALIAN B3
 PENGEMBANGAN
  EMERGENCY RESPONS DI
  TEMPAT KERJA
 ERGONOMIK
5.   PENGEMBANGAN SD KES KERJA


 • DIKLAT DI BIDANG
   KESEHATAN KERJA
 • PENGADAAN SARANA
   & PRASA- RANA KES
   KERJA
 • PENGEMBANGAN
   PEMBIAYAAN KES
   KERJA
 • JAB. FUNGSIONAL KES
   KERJA
6.   PENGEMBANGAN STANDAR KESEHATAN KERJA BERBASIS
     KAJIAN RISIKO ILMIAH


• STUDI LITERATUR, SURVEI
  & UJI PETIK
• PENGKAJIAN &
  PENGEMBANGAN
  TEKNOLOGI KESEHATAN
  KERJA TEPAT GUNA
• KOMITE NILAI BATAS
  PAJANAN, BERBASIS
  KESEHATAN
7.   PENGEMBANGAN SUTRVEILANS & SISTEM
     INFORMASI KESEHATAN KERJA


                     • SURVEILANS KESEHATAN
                       KERJA
                     • SISTIM INFORMASI
                       KESEHATAN KERJA YANG
                       TERINTEGRASI DALAM
                       SISTEM KES NASIONAL
                     • PROFIL KESEHATAN
                       PEKERJA
8.   PENGEMBANGAN JEJARING KES KERJA & PEMBERDAYAAN
     MASYARAKAT PEKERJA

• FORKOM KES KERJA
  NASIONAL, REGIONAL &
  INTERNASIONAL
• UKBM & DUNIA USAHA
UPAYA
                      KESEHATAN KERJA




                             POS UKK
Salah satu bentuk UKBM bagi kelompok pekerja diutamakan pekerja sektor
                               informal
PENGERTIAN POS UKK
• Pos UKK adalah bentuk operasional dari Upaya
  Kesehatan Dasar (Primary Health Care) di lingkungan
  pekerja yang merupakan wadah dari serangkaian
  upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang
  terencana, teratur dan berkesinambungan yang
  diselenggara-kan dari, oleh dan untuk masyarakat
  pekerja serta berkordinasi dengan Puskesmas
  (sebagai pembina)

• Pos UKK dibentuk untuk meningkatkan produktivitas
  kerja terutama untuk pekerja disektor informal.
BENTUK KOORDINASI
                   POSKESRI DENGAN POS UKK
 KEGIATAN UTAMA POSKESRI                   KEGIATAN POS UKK


 Pengamatan &                        • Mendata jenis pekerjaan
  kewaspadaan dini                      agar dapat mengetahui
                                        risiko yang mungkin
  Surveilans penyt,     KOOR DINASI     timbul
  Gizi, perilaku                      • Pengenalan risiko bahaya
  berisiko, Kesling dan                 di tempat kerja
  masalah kes. Lainnya                • Pemeriksaaan kesehatan
                                        awal dan berkala (oleh
 Penaganan kegawat                     petugas kesehatan)
  darurat an kes &                    • P3K dan P3P
  Kesiap siagaan
  bencana
• Yankes Dasar
Lanjutan BENTUK KOORDINASI POSKESDES DENGAN POS UKK ……


KEGIATAN PENGEMBANGAN                    KEGIATAN POS UKK
       POSKESDES
                                     • Dasar-dasar hidup sehat
                                       ( PHBS)
• Promkes                            • Penyuluhan sederhana
                                     • Konsultasi kesehatan kerja
• Kesling               Koordinasi     Sederhana (gizi, APD,
                                        kebugaran, dll
• Pembinaan UKBM                     • Sarasehan untuk melakukan
                                        perubahan menuju norma
• Pencatatan dan                        sehat dalam bekerja
  Pelaporan                          • Mendorong upaya perbaikan
                                       lingkungan kerja seperti
• dll                                  perbaikan aliran udara,
                                       pengolahan limbah cair dan
                                       perbaikan ergonomic (Posisi
                                       kerja)
                                     • Pencatatan dan pelaporan
UPAYA KESEHATAN KERJA




1. Puskesmas kawasan industri
2. K3 di Sarana Kesehatan (RS, Pusk, Lab, KKP,
   Perkantoran dll)
3. Kes Kerja yang mendukung kebijakan sektor
   lain
4. dll
PROGRAM UKK DI PUSKESMAS


                   TENAGA KERJA
                 SDM YANG PENTING




PEMBANGUNAN                             PELAKSANA
  NASIONAL                            PEMBANGUNAN




     KESEJAHTERAAN UMUM DAN KUALITAS KEHIDUPAN




PERLINDUNGAN KESEHATAN TENAGA KERJA WAJIB HUKUMNYA
TENAGA KERJA




         FORMAL
                                   INFORMAL
          15 %
                                      85 %


                                     PRIORITAS



JUMLAH TENAGA
                                   PEMETIK MELATI
   5778 ORG
                                      GAMBIR
  90 % WANITA




                                 BAHAN PEWANGI TEH
PROGRAM UKK SEKTOR INFORMAL
( TENAGA PEMETIK MELATI GAMBIR)


                                   BEKERJA DARI JAM 06.00 S/D 13.00



                                  DALAM LINGKUNGAN YANG TDK BERSIH
                                           (RUMPUT/GULMA)


                                             SUHU 30 ° C
                                          KELEMBABAN 52 %


                                     GANGGUAN BINATANG BERBISA



                                     TIDAK MEMAKAI SEPATU KERJA


                                        PENGHASILAN RENDAH



                                        TIDAK ADA JAMSOSTEK
MASALAH KESEHATAN
PADA PEKERJA PEMETIK MELATI




                              PAK : PENYAKIT KUTU AIR ( Tenia Pedis )
                                    62 % ,MENINGKAT PADA MUSIM HUJAN




                              KECELAKAAN AKIBAT KERJA 5 %
                              ( TERTUSUK BATANG / POHON MELATI )




                              PELAYANAN KESEHATAN 5 %
Jml Pekerja iNFormal yg mendapatkan
             Yankes kerja

   Jumlah Pos UKK Yg Terbentuk

Cakupan Pembinaan Pekerja Formal
PROGRAM PERKOTAAN
Konsep Dasar
        Puskesmas di Perkotaan

• Konsep dasar tidak berbeda dgn Puskesmas
  pada umumnya

  Hal berbeda karena :
  – Masalah kesehatan yg lebih kompleks
  – Kebutuhan cara dan jenis pelayanan yang
    meningkat sesuai dgn karakteristik
    masyarakat
1.   PENGEMBANGAN FUNGSI PUSKESMAS

2.   PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN

3.   PENGEMBANGAN SARANA , PRASARANA DAN
     SDM
Puskesmas yang menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Perkotaan :

• Puskesmas di Perkotaan yang menyelenggarakan
  penanganan masalah kesehatan spesifik perkotaan
  dengan target waktu tertentu.

• Yang dimaksud Puskesmas di Perkotaan adalah :
  Puskesmas yang berada di Ibukota Provinsi, Ibukota
  Kabupaten dan Kota otonom serta kawasan perkotaan
  yang mempunyai jumlah penduduk 100.000 – 500.000
  jiwa (Kawasan Kota sedang)
Yang dimaksud penanganan masalah spesifik
perkotaan adalah :

• Menyelenggarakan 6 langkah penanganan masalah spesifik


• Pengembangan/ modifikasi upaya kesehatan wajib dan upaya
  kesehatan pilihan seperti :
  Program pembinaan kesehatan anak jalanan, Klinik VCT ,
  Poliklinik sanitasi atau poliklinik sehat, program PTM dsb

• Pengembangan / modifikasi tata cara pelayanan :
  Puskesmas UGD 24 jam,
  Puskesmas online dsb
1.   PEMBENTUKAN POKJA
2.   IDENTIFIKASI MASALAH :
     Masalah Kesehatan atau Tata cara pelayanan
     a. mengumpulkan data : data primer dan sekunder
     b. validasi data
     c. pengolahan data
     d. analisis data
     OUTPUT : daftar masalah kes : apa, besar, sifat, dimana
     dan kapan

3.   PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
     OUTPUT : urutan masalah berdasarkan prioritas
4.   PENETAPAN ALTERNATIF PEMECAHAN
     MASALAH
     berdasarkan :
     - potensi yang dimiliki (SDM, sarana, dana)
     - waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
     - tingkat kemudahan
     - punya daya ungkit/ manfaat yg besar
     OUTPUT : Rencana Tidak Lanjut

5.   PELAKSANAAN KEGIATAN
     Selama pelaksanaan kegiatan di Puskesmas, Dinkes
     Kab/ Kota melakukan pendampingan.

6.   EVALUASI
INDIKATOR :

   ADANYA PENYELENGGARAAN
    PENANGANAN MASALAH SPESIFIK
    PERKOTAAN
Kab/Kota yang di wilayahnya minimal ada 2 puskesmas
yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perkotaan

Juga melakukan minimal 2 kegiatan seperti :

•   Sosialisasi dan Advokasi Program Kesehatan Perkotaan
    tingkat Kab/Kota
•   Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Perkotaan
    tingkat Kab/ Kota
•   Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
    Perkotaan
•   Forum Komunikasi LP/LS dalam Penyelenggaraan Kesehatan
    Perkotaan tingkat Kab/ Kota
   REKAPITULASI JUMLAH PUSKESMAS YANG
    MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN
    PERKOTAAN (%)

   REKAPITULASI JUMLAH TENAGA YANG
    MENDAPATKAN PELATIHAN MANAJEMEN
    KESEHATAN PERKOTAAN
Provinsi yang di wilayahnya minimal ada 2 Kab/Kota
yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perkotaan
Juga melakukan minimal 2 kegiatan seperti :
•   Sosialisasi dan Advokasi Program Kesehatan Perkotaan
    tingkat Prov/ Kab/Kota
•   Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Perkotaan
    tingkat Provinsi
•   Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
    Perkotaan
•   Forum Komunikasi LP/LS dalam Penyelenggaraan Kesehatan
    Perkotaan tingkat Provinsi
•   Menyelenggarakan pelatihan manajemen kesehatan perkotaan
    bagi tenaga Puskesmas
DINAS KESEHATAN PROVINSI

• REKAPITULASI JUMLAH KABUPATEN/ KOTA YANG
  MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN (%)

• REKAPITULASI JUMLAH PUSKESMAS YANG
  MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN (%)

• REKAPITULASI JUMLAH TENAGA PUSKESMAS YANG TELAH
  MENDAPATKAN PELATIHAN MANAJEMEN KESEHATAN
  PERKOTAAN
SUBDIT BUK KESEHATAN PERKOTAAN DAN
          OLAHRAGA DEPKES
• REKAPITULASI JUMLAH PROVINSI YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA
  KESEHATAN PERKOTAAN (%)

• REKAPITULASI JUMLAH KAB/KOTA YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA
  KESEHATAN PERKOTAAN

• REKAPITULASI JUMLAH PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA
  KESEHATAN PERKOTAAN (%)

• REKAPITULASI JUMLAH TENAGA PUSKESMAS YANG TELAH MENDAPATKAN
  PELATIHAN MANAJEMEN KESEHATAN PERKOTAAN

• REKAPITULASI JUMLAH PUSKESMAS PERKOTAAN PILOT PROJECT
PILOT PROJECT
              PUSKESMAS PERKOTAAN


TUJUAN UMUM
Terbentuknya suatu sistem manajemen puskesmas
perkotaan yg dianggap optimal dan realistis untuk
suatu periode tertentu, agar dapat memberikan
pelayanan kesehatan sesuai dengan karakteristik dan
permasalahan kesehatan di wilayahnya.
WAKTU : TAHUN 2004 - 2007
Lokasi :

1.   Provinsi Sulawesi Selatan

     Puskesmas Kassi-Kassi : Prioritas masalah : Hipertensi
     Puskesmas Batua         : Prioritas masalah : Penyakit kulit (air
                                   tercemar limbah pabrik dan perilaku MCK masy)

2.   Provinsi Jawa Timur

     Puskesmas Putat Jaya : Prioritas masalah : PMS
     Puskesmas Jagir      : Prioritas masalah : Penyakit Degeneratif

3.   Provinsi Bali

     Puskesmas Denpasar Timur I : Prioritas masalah : Penyakit DHF
     Puskesmas Denpasar Barat II : Prioritas masalah : Penyakit DHF
MENU DEKONSENTRASI
     UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN 2011
1.   Pertemuan Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Perkotaan
2.   Pelatihan / Orientasi Manajemen Kesehatan Perkotaan bagi Tenaga
     Puskesmas
3.   Seminar Pengembangan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Perkotaan
4.   Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perkotaan
5.   Konsultasi Teknis Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perkotaan ke Pusat
6.   Sosialisasi dan Advokasi Program Kesehatan Perkotaan
7.   Forum Komunikasi LP/LS dalam Penyelenggaraan Kesehatan Perkotaan
8.   Pilot Project Puskesmas Perkotaan




                                                                       142
SEKIAN
Terima kasih

Contenu connexe

Tendances

Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasI Putu Cahya Legawa
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAZakiah dr
 
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis MasyarakatPengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakatpjj_kemenkes
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
 
Indikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxIndikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxfarid50526
 
BAB I Standar Akreditasi Puskesmas_270323.pptx
BAB I Standar Akreditasi Puskesmas_270323.pptxBAB I Standar Akreditasi Puskesmas_270323.pptx
BAB I Standar Akreditasi Puskesmas_270323.pptxkkyazidannabhani
 
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatanPpt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatanHarfah Masady
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Tini Wartini
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmKlinikSubanmedika
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologilasnisiregar
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas renjanaera
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Muhammad Muqouwis. AT
 
Juknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCTJuknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCTIrene Susilo
 
Metode usg
Metode usgMetode usg
Metode usgnurrisma
 
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxPatenPisan1
 
SK PROGRAM PENINGKATN MUTU.docx
SK PROGRAM PENINGKATN MUTU.docxSK PROGRAM PENINGKATN MUTU.docx
SK PROGRAM PENINGKATN MUTU.docxMufidanaAzis1
 
Modul Inti Pengembangan SDM Kesehatan
Modul Inti Pengembangan SDM KesehatanModul Inti Pengembangan SDM Kesehatan
Modul Inti Pengembangan SDM KesehatanRicky Gunawan
 

Tendances (20)

Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
 
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis MasyarakatPengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
 
Indikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxIndikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptx
 
BAB I Standar Akreditasi Puskesmas_270323.pptx
BAB I Standar Akreditasi Puskesmas_270323.pptxBAB I Standar Akreditasi Puskesmas_270323.pptx
BAB I Standar Akreditasi Puskesmas_270323.pptx
 
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatanPpt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukm
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNITPENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 
Juknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCTJuknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCT
 
Metode usg
Metode usgMetode usg
Metode usg
 
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
 
SK PROGRAM PENINGKATN MUTU.docx
SK PROGRAM PENINGKATN MUTU.docxSK PROGRAM PENINGKATN MUTU.docx
SK PROGRAM PENINGKATN MUTU.docx
 
Modul Inti Pengembangan SDM Kesehatan
Modul Inti Pengembangan SDM KesehatanModul Inti Pengembangan SDM Kesehatan
Modul Inti Pengembangan SDM Kesehatan
 

En vedette

Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaituKesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaituheri damanik
 
Program perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmasProgram perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmasJoni Iswanto
 
Pengertian, fungsi & program puskesmas
Pengertian, fungsi & program puskesmasPengertian, fungsi & program puskesmas
Pengertian, fungsi & program puskesmaspuskesmasmekarmukti
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasZakiah dr
 
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmasPermenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmasIka Kusumawati
 
Upaya kesehatan olahraga
Upaya kesehatan olahragaUpaya kesehatan olahraga
Upaya kesehatan olahragaJoni Iswanto
 
kesehatan olahraga dalam program uks
kesehatan olahraga dalam program ukskesehatan olahraga dalam program uks
kesehatan olahraga dalam program uksZakiah dr
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
 
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS  SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS Zakiah dr
 
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasi
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar AkreditasiPerencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasi
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasinug nugroho
 
Kebijakan perkesmas
Kebijakan perkesmasKebijakan perkesmas
Kebijakan perkesmasZakiah dr
 
Visi misi dan tujuan puskesmas
Visi misi dan tujuan puskesmasVisi misi dan tujuan puskesmas
Visi misi dan tujuan puskesmasismail1981
 
Pengembangan program uks
Pengembangan program uksPengembangan program uks
Pengembangan program uksJoni Iswanto
 
Materi lokmin dkk (dyah 16 maret 2016)
Materi lokmin dkk  (dyah 16 maret 2016)Materi lokmin dkk  (dyah 16 maret 2016)
Materi lokmin dkk (dyah 16 maret 2016)dewi solicha
 

En vedette (20)

Program kerja puskesmas
Program kerja puskesmasProgram kerja puskesmas
Program kerja puskesmas
 
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaituKesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
 
Kerangka acuan
Kerangka acuan Kerangka acuan
Kerangka acuan
 
Program perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmasProgram perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmas
 
Pengertian, fungsi & program puskesmas
Pengertian, fungsi & program puskesmasPengertian, fungsi & program puskesmas
Pengertian, fungsi & program puskesmas
 
Puskesmas santun Lansia
Puskesmas santun LansiaPuskesmas santun Lansia
Puskesmas santun Lansia
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
 
Laporan puskesmas buniwangi
Laporan puskesmas buniwangiLaporan puskesmas buniwangi
Laporan puskesmas buniwangi
 
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmasPermenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
 
Upaya kesehatan olahraga
Upaya kesehatan olahragaUpaya kesehatan olahraga
Upaya kesehatan olahraga
 
kesehatan olahraga dalam program uks
kesehatan olahraga dalam program ukskesehatan olahraga dalam program uks
kesehatan olahraga dalam program uks
 
Lokmin puskesmas
Lokmin puskesmasLokmin puskesmas
Lokmin puskesmas
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS  SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
 
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasi
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar AkreditasiPerencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasi
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasi
 
Kebijakan perkesmas
Kebijakan perkesmasKebijakan perkesmas
Kebijakan perkesmas
 
Visi misi dan tujuan puskesmas
Visi misi dan tujuan puskesmasVisi misi dan tujuan puskesmas
Visi misi dan tujuan puskesmas
 
Kesehatan telinga
Kesehatan telingaKesehatan telinga
Kesehatan telinga
 
Pengembangan program uks
Pengembangan program uksPengembangan program uks
Pengembangan program uks
 
Materi lokmin dkk (dyah 16 maret 2016)
Materi lokmin dkk  (dyah 16 maret 2016)Materi lokmin dkk  (dyah 16 maret 2016)
Materi lokmin dkk (dyah 16 maret 2016)
 

Similaire à Puskesmas Kembangkan Kesehatan Olahraga

Gbpp sanitarian pelaksana pemula
Gbpp sanitarian pelaksana pemulaGbpp sanitarian pelaksana pemula
Gbpp sanitarian pelaksana pemulaBambang Riadi
 
Sekilas SOP KORBINWAS oleh SKPD Provinsi
Sekilas SOP KORBINWAS oleh SKPD ProvinsiSekilas SOP KORBINWAS oleh SKPD Provinsi
Sekilas SOP KORBINWAS oleh SKPD ProvinsiRusman R. Manik
 
PERTEMUAN PROGRAM KESJAOR 2024 powerpoint
PERTEMUAN PROGRAM KESJAOR 2024 powerpointPERTEMUAN PROGRAM KESJAOR 2024 powerpoint
PERTEMUAN PROGRAM KESJAOR 2024 powerpointNurseFransiska1
 
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...Muh Saleh
 
Action Plan-Kel 3.pptx
Action Plan-Kel 3.pptxAction Plan-Kel 3.pptx
Action Plan-Kel 3.pptxariefiqbal6
 
PP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptxPP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptxpesonabaturulin
 
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptxrosintauli1
 
Penilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widya
Penilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widyaPenilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widya
Penilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widyaBidangTFBBPKCiloto
 
Penilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widya
Penilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widyaPenilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widya
Penilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widyaBidangTFBBPKCiloto
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018Dokter Tekno
 
Penyelenggaraan Kredensial.pptx
Penyelenggaraan Kredensial.pptxPenyelenggaraan Kredensial.pptx
Penyelenggaraan Kredensial.pptxSilvianaHendrawati
 
MPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptx
MPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptxMPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptx
MPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptxagus997845
 
Contoh Laporan praktek kerja PPT Lansia dan Geriatri.pptx
Contoh Laporan praktek kerja PPT Lansia dan Geriatri.pptxContoh Laporan praktek kerja PPT Lansia dan Geriatri.pptx
Contoh Laporan praktek kerja PPT Lansia dan Geriatri.pptxmirthawidiarty1
 
MURNAJATI B DIYAN.pptx
MURNAJATI B DIYAN.pptxMURNAJATI B DIYAN.pptx
MURNAJATI B DIYAN.pptxMahFud40
 
PERMENKES 46/2015
PERMENKES 46/2015PERMENKES 46/2015
PERMENKES 46/2015IndiSusanti
 
Manajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptx
Manajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptxManajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptx
Manajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptxArly41
 

Similaire à Puskesmas Kembangkan Kesehatan Olahraga (20)

Gbpp sanitarian pelaksana pemula
Gbpp sanitarian pelaksana pemulaGbpp sanitarian pelaksana pemula
Gbpp sanitarian pelaksana pemula
 
kebutuhan SDM Kesehatan
kebutuhan SDM Kesehatankebutuhan SDM Kesehatan
kebutuhan SDM Kesehatan
 
Sekilas SOP KORBINWAS oleh SKPD Provinsi
Sekilas SOP KORBINWAS oleh SKPD ProvinsiSekilas SOP KORBINWAS oleh SKPD Provinsi
Sekilas SOP KORBINWAS oleh SKPD Provinsi
 
PERTEMUAN PROGRAM KESJAOR 2024 powerpoint
PERTEMUAN PROGRAM KESJAOR 2024 powerpointPERTEMUAN PROGRAM KESJAOR 2024 powerpoint
PERTEMUAN PROGRAM KESJAOR 2024 powerpoint
 
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
 
Action Plan-Kel 3.pptx
Action Plan-Kel 3.pptxAction Plan-Kel 3.pptx
Action Plan-Kel 3.pptx
 
PP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptxPP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptx
 
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
 
Renja 2016-ppp
Renja 2016-pppRenja 2016-ppp
Renja 2016-ppp
 
Kemitraan
KemitraanKemitraan
Kemitraan
 
Penilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widya
Penilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widyaPenilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widya
Penilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widya
 
Penilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widya
Penilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widyaPenilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widya
Penilaian angka kredit jf penyuluh kesehatan masyarakat edit210321 widya
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
 
Penyelenggaraan Kredensial.pptx
Penyelenggaraan Kredensial.pptxPenyelenggaraan Kredensial.pptx
Penyelenggaraan Kredensial.pptx
 
1. Manajemen SDM.pptx
1. Manajemen SDM.pptx1. Manajemen SDM.pptx
1. Manajemen SDM.pptx
 
MPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptx
MPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptxMPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptx
MPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptx
 
Contoh Laporan praktek kerja PPT Lansia dan Geriatri.pptx
Contoh Laporan praktek kerja PPT Lansia dan Geriatri.pptxContoh Laporan praktek kerja PPT Lansia dan Geriatri.pptx
Contoh Laporan praktek kerja PPT Lansia dan Geriatri.pptx
 
MURNAJATI B DIYAN.pptx
MURNAJATI B DIYAN.pptxMURNAJATI B DIYAN.pptx
MURNAJATI B DIYAN.pptx
 
PERMENKES 46/2015
PERMENKES 46/2015PERMENKES 46/2015
PERMENKES 46/2015
 
Manajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptx
Manajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptxManajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptx
Manajemen SDM 2023 Universitas Mks .pptx
 

Plus de Joni Iswanto

Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaJoni Iswanto
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoJoni Iswanto
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanJoni Iswanto
 
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.Joni Iswanto
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanJoni Iswanto
 
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukJoni Iswanto
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiJoni Iswanto
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiJoni Iswanto
 
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 iPenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 iJoni Iswanto
 
Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasiJoni Iswanto
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensiJoni Iswanto
 
Nutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaNutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaJoni Iswanto
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanJoni Iswanto
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individualJoni Iswanto
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaJoni Iswanto
 
10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rsJoni Iswanto
 

Plus de Joni Iswanto (20)

Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencana
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resiko
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
 
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
 
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang Nyamuk
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasi
 
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 iPenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
 
Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasi
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Mtbs
MtbsMtbs
Mtbs
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensi
 
Nutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaNutrisi anak balita
Nutrisi anak balita
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidan
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individual
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remaja
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
Info gender
Info genderInfo gender
Info gender
 
10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs
 

Puskesmas Kembangkan Kesehatan Olahraga

  • 1.
  • 2. PRGRAM PENGEMBANGAN • KESEHATAN OLAHRAGA • KESEHATAN USILA • KESEHATAN JIWA • KESEHATAN INDERA • KESEHATAN GIGI MULUT • PERKESMAS • KESEHATAN KERJA • KESEHATAN PERKOTAAN
  • 3. UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA Subdit Bina Upaya Kesehatan Perkotaan dan Olahraga Direktorat Bina Kesehatan Komunitas Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI 3
  • 4. PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA  Pemerintah • Puskesmas • BKOM • Rumah Sakit • Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota  Masyarakat/Dunia Usaha • Organisasi OR • Pusat Kebugaran/Klub OR • LSM 4
  • 5. UPAYA KESEHATAN OR DI PUSKESMAS (dalam & luar gedung) • PROMOTIF : - Pengadaan media informasi : leaflet/brosur, poster, VCD, dll - Pendataan kelompok OR : klub, fitness centre dll - Pertemuan sosialisasi-advokasi ttg kesehatan OR - Penyuluhan kelompok ttg kesehatan OR - Pelatihan teknis ttg kesehatan OR • PREVENTIF : - Pembinaan kelomp OR : bumil, usila, PTM, jemaah haji, atlet, dll - Pengukuran kebugaran jasmani - Surveilans ttg kesehatan OR: sarana -prasarana, FR, dll 5
  • 6. UPAYA KESEHATAN OR DI PUSKESMAS (dalam & luar gedung)) • KURATIF : - Sebagai tim medis kegiatan OR (P3K) - Konsultasi individu ttg kesehatan OR - Pembentukan kelompok OR berdasarkan kondisi khusus: bumil, usila, haji, PTM, penyandang cacat ,dll • REHABILITATIF : Pembentukan kelompok latihan fisik untuk kelompok khusus: pasca stroke, PJK, pasca cedera, napza dll (bekerjasama dengan RS/ konsultan rehabilitasi medik-fisioterapi) 6
  • 7. DO PUSKESMAS YG MENGEMBANGKAN UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA Puskesmas  menyelenggarakan pendataan & pembinaan kelompok OR  di wilayah kerjanya • Puskesmas menyelenggarakan yankes. OR : – penyuluhan kesehatan OR – konsultasi kesehatan OR – pelayanan cedera OR akut – tim medis event OR – dll 7
  • 8. DO KAB/KOTA YG MENGEMBANGKAN UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA • Kab/Kota  minimal ada 3 puskesmas  mengembangkan Upaya Kesehatan OR  di wilayah kerjanya • Serta melakukan minimal 2 kegiatan : – Sosialisasi & Advokasi Upaya Kes. OR tk Kab/Kota – Perencanaan & Evaluasi Upaya Kes. OR tk Kab/Kota – Bimtek Penyelenggaraan Upaya Kes. OR – Forkom LP/LS dlm Penyelenggaraan Kes. OR tk Kab/Kota – Menyediakan anggaran utk melaksanakan Upaya Kes. OR 8
  • 9. PROVINSI YG MENGEMBANGKAN UPAYA DO KESEHATAN OLAHRAGA • Provinsi minimal ada 3 kab/ kota  mengembangkan Upaya Kesehatan OR  di wilayah kerjanya • Serta melakukan minimal 2 kegiatan : – Sosialisasi & Advokasi Upaya Kes. OR di Prov/Kab/Kota – Perencanaan & Evaluasi Upaya Kes. OR tk Provinsi – Bimtek Penyelenggaraan Upaya Kes. OR – Forkom LP/LS dlm Penyelenggaraan Kes. OR tk Provinsi – Menyediakan anggaran utk melaksanakan Upaya Kes. OR 9
  • 10. INDIKATOR KESEHATAN OLAHRAGA NO INDIKATOR PUSK BKOM 1. Jml kelompok/klub OR yg dibina (%) V Jml tenaga yg mendapat pelatihan teknis kes. OR tingkat 2. V Puskesmas 3. Jml orang yg mendapat yankes. OR V V 4. Jml kab/kota yg telah dilatih upaya kes. OR (%) V 5. Jml puskesmas yg telah dilatih upaya kes. OR (%) V 6. Jml kelompok/klub OR yg dibina di wilayahnya (%) V 7. Jml tenaga yg mendapat pelatihan teknis kes. OR V 10
  • 11. INDIKATOR KESEHATAN OLAHRAGA KAB/ NO INDIKATOR PROV KOTA 1. Rekap jml Puskesmas yg menyelenggarakan upaya kes. OR (%) V 2. Rekap jml kelompok OR yg dibina di wilayahnya (%) V Rekap jumlah tenaga yg mendapat pelatihan teknis kes.OR 3. sampai tingkat kab/kota V 4. Rekap, jumlah orang yg mendapat yankes. OR V V 5. Rekap jml Kab/Kota yg menyelenggarakan upaya kes OR (%) V 6. Rekap jml Puskesmas yg menyelenggarakan upaya kes OR (%) V 7. Rekap jml kelompok OR yg dibina di wilayahnya (%) V Rekap jml tenaga yg mendapat pelatihan teknis kes OR sampai 8. V tingkat Provinsi 11
  • 12. TARGET & PENCAPAIAN UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA TAHUN 2005-2009 INDIKATOR 2005 2006 2007 2008 2009 1. Prov. yg mengembangkan upaya 13 20 25 28 31 kes. OR 17 18 21 21 23 2. Kab/ Kota yg mengembangkan 52 80 100 112 124 upaya kes. OR 82 3. Puskesmas yg menyelenggarakan 104 160 200 224 248 upaya kes. OR 145 4. BKOM yg dibentuk 6 8 10 12 14 5 7 8 10 12 12
  • 13. TARGET & PENCAPAIAN UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA TAHUN 2010-2014 INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014 1. Prov yg mengembangkan upaya 25 27 29 31 33 kes. OR 2. Kab/ Kota yg mengembangkan 75 81 85 102 120 upaya kes. OR 3. Puskesmas yg menyelenggarakan 225 243 265 306 360 upaya kes. OR 4. BKOM yg dibentuk 13 15 16 18 20 13
  • 14. N KEGIATANN DI MASYARAKAT DI SEKOLAH CALON ATLET/ATLET O KELOMPOK OR melalui KONI 1 PELAYANAN Dikoordinir oleh BPMD. Dikoordinir oleh Diknas Dikoordinir oleh KONI KESEHATA Kegiatannya berupa : Kegiatannya berupa : Kegiatannya berupa : OLAHRAGA 1. Pemeriksaan skrining 1. Pemeriksaan skrining 1. Evaluasi kapasitas dan kebugaran dan kebugaran fungsional periodik jasmani periodik jasmani periodik termasuk 2. Konsultasi kesehatan 2. Konsultasi kesehatan periodisasi latihan dan kebugaran dan kebugaran 2. Konsultasi 3. Pemeriksaan kesehatan dan Antropometri untuk kebugaran untuk talent scouting peningkatan prestasi atlet 14
  • 15. 2 PELATIHAN /PENDIDIK 1. Pelatihan olahraga yang 1. Pelatihan olahraga yang 1. Pelatihan peningkatan AN baik, benar , teratur , baik, benar , teratur , prestasi atlet ditinjau terukur dan terprogram terukur dan terprogram dari aspek kesehatan bagi berbagai usia bagi berbagai usia dan kebugaran 2. Pelatihan cara sekolah 2. Pelatihan gizi olahraga pemeriksaan kebugaran 2. Pelatihan cara 3. Pelatihan penanganan jasmani bagi pemeriksaan kebugaran cedera olahraga dan masyarakat jasmani kegawatdaruratan 3. Pelatihan gizi olahraga 3. Pelatihan gizi olahraga medik bagi pelatih 4. Pelatihan penanganan 4. Pelatihan penanganan 4. Pelatihan tentang cedera olahraga dan cedera olahraga dan Dopping kegawatdaruratan medik kegawatdaruratan medik bagi awam , instruktur bagi guru olahraga 5. Pelatihan talent scouting 3 PROMOSI /SOSIALISASI 1. Pola Hidup sehat 1. Pola Hidup sehat dengan 1. Jejaring penanganan KESEHATA dengan aktivitas fisik di aktivitas fisik serta cedera olahraga N berbagai kelompok berolahraga di berbagai dalam event olahraga OLAHRAG masyarakat dan usia usia sekolah 2. Perilaku hidup sehat A 2. Kebugaran jemaah haji dalam meningkatkan melalui olahraga ( dan mempertahankan sebelum keberangkatan prestasi atlet. , selama menunaikan ibadah haji dan sesudah kembali ) 15
  • 16. DATA DATA PROGRAM KESEHATAN OLAH RAGA KAB/KOTA : TRIWULAN : JUMLAH KELOMPOK OR Jml Kelompok Yg Dibina Non Non NO Puskesmas Prestasi Prestasi Sekolah Prestasi Cakupan Prestasi Cakupan Sekolah Cakupan % % %
  • 17. INDIKATOR RENSTRA TAHUN 2010 Jumlah Kabupaten/Kota minimal memiliki 3 (tiga) Puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan olahraga TARGET 75 17
  • 18. MASALAH 1. Pengetahuan kes OR: belum merata 2. Perbedaan ant event OR (tupoksi Dinas OR) dg kes OR ( tupoksi Dinkes): belum dipahami 3. Riil: kegiatan upaya kes OR sdh dilaksanakan di Puskesmas (LP)  tidak tercatat sbg kegiatan kes OR dlm SP2TP/laptah Puskesmas 4. Data dasar kegiatan upaya kes OR: tidak ada 18
  • 19. MASALAH 5. Keterpaduan LP pelaksanaan & pencatatan kegiatan upaya kes OR di Puskesmas: belum dipahami 6. Pembinaan keb jasm jemaah haji di Puskesmas (pengemb program kes OR dg LS): belum dimanfaatkan 7. Koordinasi & pemahaman ant Dinas Kesehatan Prov/Kab/Kota dg BKOM (pembina teknis kes OR thd Puskesmas: masih kurang 19
  • 20. PROGRAM KESEHATAN USIA LANJUT Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat
  • 21. Program Usia Lanjut Tujuan Umum Tujuan Khusus Untuk meningkatkan : • Mandiri • Kesadaran menjaga kesehatan • Produktif • Peranserta kel & masyarakat • Berguna • Mutu pembinaan& pelayanan • Koordinasi LP dan LS
  • 22. SASARAN LANGSUNG TAK LANGSUNG Pra usila (55-59 th) • Keluarga Usia lanjut (60-69 tg) Usila Risti (>70 th/ 60 • Masyarakat dg masalah kes) • Organisasi sosial • Petugas kesehatan
  • 23. PROGRAM 1. PENINGKATAN DAN PEMANTAPAN UPAYA YANKES USILA DI SARANA YANKES DASAR, PUSKESMAS STRATEGI PUSKESMAS SANTUN USILA
  • 24. Program (lanjutan..) 2. Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi Usila. POLI GERIATRI RS STRATA II RS STRATA III
  • 25. 3. Penyuluhan & penyebaran informasi kesehatan bagi Usila. 4. Perawatan kesehatan bagi Usila dan keluarga di rumah (Home Care). 5. Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok Usila 6. Pengembangan lembaga tempat perawatan bagi Usila
  • 26. PUSKESMAS SANTUN USIA LANJUT Melakukan pelayanan kepada usia lanjut, meliputi aspek promotif, preventif, disamping aspek kuratif & rehabilitatif, secara pro-aktif, baik & sopan serta memberikan kemudahan dukungan bagi usia lanjut.
  • 27. PELAYANAN PUSKESMAS Kegiatan promotif: Dilakukan kepada usila, keluarga, masy - penyuluhan kesehatan, gizi - upaya peningkatan kebugaran jasmani - pemeliharaan kemandirian - pemeliharaan produktivitas
  • 28. LANJUTAN……………… Kegiatan preventif: Dilakukan kepada pra usila & usila, - deteksi dini - pemantauan kondisi kes. - sarana KMS Usila
  • 29. LANJUTAN……………… Kegiatan kuratif: - Berupa pengobatan ringan kepada usila di klpk usila - Pengobatan lanjutan di Puskesmas - Rujukan kasus ke RS
  • 30. LANJUTAN……………… Kegiatan rehabilitatif: Dapat berupa : - upaya medis - upaya psikososial - upaya edukatif Tujuan: mengembalikan kemampuan & kepercayaan diri usila
  • 31. Puskesmas Santun Usila Pelayanan dalam gedung • Memberikan kemudahan dalam akses dan biaya • Pelayanan dilakukan : pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, penyuluhan/konseling dan pengobatan.
  • 32. Puskesmas Santun Usila Pelayanan Luar Gedung : 1. Pembinaan pada kelompok Lansia 2. Perawatan Kesehatan Masyarakat 3. Pelayanan kesehatan di Panti Sosial Tresna Wredha
  • 33. Kegiatan di Kelompok Usia Lanjut 1. Pemeriksaan aktivitas sehari-hari 2. Pemeriksaan status mental 3. Pemeriksaan status gizi 4. Pengukuran tekanan darah, denyut nadi 5. Pemeriksaan Hb, gula darah, protein 6. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas 7. Penyuluhan kesehatan 8. Kunjungan kader dan tenaga kesehatan kerumah usila yang tidak datang
  • 34. Kegiatan tambahan di Kelompok Usia Lanjut 1. Pemberian makanan tambahan sebagai contoh menu makanan 2. Kegiatan olahraga 3. Kerohaniaan 4. Rekreasi 5. Forum diskusi 6. Penyaluran dan pengembangan hobi
  • 35. Indikator dan Target Program Lansia 2010 - 2014 INDIKATOR TARGET 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah Puskesmas Santun Lanjut Usia (Indikator Kab) Cakupan pelayanan kesehatan pra lanjut Usia 20% 25% 30% 35% 40% Cakupan pelayanan kesehatan Lanjut Usia 30% 40% 50% 60% 70% Cakupan Pembinaan Kelompok Lansia
  • 36. Definisi Operasional • Kabupaten/kota yang mengembangkan program kesehatan Lansia adalah kab/kota yang telah melaksanakan pelatihan/ pembinaan teknis/ monitoring dan evaluasi program kesehatan Lansia kepada puskesmas di wilayahnya. • Puskesmas Santun Lansia adalah Puskesmas yang telah mengembangkan program kesehatan Lansia dalam bentuk penyuluhan, pencegahan penyakit, deteksi dini, pengobatan dasar, rujukan dan melakukan pembinaan kepada kelompok Lanjut Usia serta menyediakan minimal loket, ruang tunggu dan ruang pemeriksaan khusus bagi Lansia.
  • 37. Definisi Operasional (lanjutan…) • Cakupan pelayanan kesehatan Pra Lansia adalah Cakupan pra Lanjut Usia (umur 45-59 tahun) yang memperoleh pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. • Cakupan pelayanan kesehatan Lansia adalah Lanjut Usia (umur ≥ 60 tahun)yang memperoleh pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
  • 38. INDIKATOR KEBERHASILAN • BEBERAPA INDIKATOR KEBERHASILAN DAN TARGET YANG DIHARAKAN DAPAT DICAPAI. • 1. PELAYANAN MEDIS: - Skrining kesehatan pada usia lanjut = 30 % - Skrining Kes pada usia alnjut di Panti Wredha = 100 % - Puskesmas melaksanakan konseling Lansia = 30 % • 2. KEGIATAN NON MEDIS: - Puskesmas membina kelolpok usia lanjut = 70 % - Desa mempunyai kelompok usia lanjut = 50 % - Klpk usia lanjut melaksanakan senam usia lanjut = 50 % 38
  • 39. PROGRAM KESWA DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT
  • 40. VISI KESWAMAS MENUJU INDONESIA SEHAT 2010 MELALUI UPAYA KESWA PARIPURNA • PENDUDUK HIDUP DLM LINGKUNGAN YG SEHAT • PENDUDUK BERPERILAKU HIDUP SEHAT • MAMPU JANGKAU PELAYANAN KESWA • MEMILIKI DERAJAT KESWA YANG OPTIMAL
  • 41. MISI KESWAMAS • MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN DERAJAT KESWA • MENGEMBANGKAN DAN MENINGKAT-KAN MUTU, PEMERATAAN DAN JANG-KAUAN PELAYANAN KESWA • MENDORONG KEMANDIRIAN MASY. • MENINGKATKAN PROFESIONALISME SDM KESWA DG IPTEK, KETERAMPILAN DAN ETIKA PROFESI
  • 42. KEWENANGAN WAJIB DAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PELAYANAN KESEHATAN JIWA INDIKATOR KINERJA Persentase (%) Pelayanan Kasus Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Umum, yaitu jumlah kunjungan Kasus gangguan jiwa yang terdeteksi di Sarana Pelayanan Kesehatan Umum dibagi dengan jumlah seluruh Kunjungan di Sarana Pelayanan Kesehatan Umum Nominator : Jumlah kunjungan kasus gangguan jiwa yang terdeteksi di Sarana Pelayanan Kesehatan Umum Denominator: Jumlah seluruh kunjungan di Sarana Pelayanan Kesehatan Umum
  • 43. TARGET ... • Tahun 2008 = 10 %. • Tahun 2009 = 12 % • Tahun 2010 = 15 %
  • 44. Persentase Pelayanan Kasus Gangguan Jiwa, adalah : • Kunjungan Baru dan Lama pasien yang datang di Sarana Pely.Kes. Umum untuk berobat. • Kunjungan tersebut, dapat dideteksi gangguannya, untuk dilakukan Diagnosis (Fisik, psikosomatik dan Mental Emosional) dan therapinya
  • 45. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN JIWA • PELAYANAN KESWA SECARA TERINTEGRASI DI PUSKESMAS DAN RSU KAB/KOTA • PELAYANAN KESWA DI MASY : FORMAL DAN INFORMAL • PELAYANAN KESWA SPESIALISTIK (RUJUKAN) : RSJ DAN RS KHUSUS
  • 46. UPAYA PELAYANAN KESWA TERINTEGRASI A. DETEKSI DAN TERAPI DINI GGN JIWA (BP, KB, KIA, KLINIK GIGI) B. PENYEDIAAN OBAT PSIKOTROPIKA C. RUJUKAN KASUS SECARA BER-JENJANG D. MONITORING DAN EVALUASI OLEH DINKES
  • 47. UPAYA PELAYANAN KESWA TERINTEGRASI • PERSIAPAN TENAGA : PELATIHAN DOKTER DAN PERAWAT UNTUK DETEKSI DAN TERAPI DINI • PELATIHAN PENYULUHAN KESWA KE MASYARAKAT • KETERLIBATAN LINTAS SEKTOR DAN MASYARAKAT TPKJM • BIMBINGAN TEKNIS
  • 48. PROGRAM KESWA PUSKESMAS TDK MASUK 6 PROGRAM WAJIB TAPI TERINTEGRASI DG UPAYA KES.WAJIB SERTA MENJADI UPAYA PENGEMBANGAN PROMOSI GIZI KIA/KB PENGOBATAN KESLING P2M KESEHATAN MASY YANKESWA TERINTEGRASI PERILAKU •LIFE SKILL •POLA ASUH HIDUP SEHAT •PARENTING EDUCATION KESWA HAJI (TDK •POLA ASUH VCT •KESWA REMAJA MEROKOK, •PARENTING SKILL •NAPZA ALKOHOL & SKILL NAPZA/HIV NAPZA)
  • 49. IBU HAMIL/BAYI DLM KANDUNGAN KIA • DETEKSI DINI MA-SALAH KESWA IBU HAMIL • PERSIAPAN UNTUK MENJADI ORANG TUA • CARA MERAWAT ANAK DALAM KAN-DUNGAN • TUGAS AYAH
  • 50. BAYI KIA • POLA ASUH : CARA MEMBERI KASIH SAYANG DAN RASA AMAN, MEMBERI MAKAN • DETEKSI DINI GGN TUMBUH KEMBANG
  • 51. BALITA KIA, BP,TK • POLA ASUH SESUAI PERKEMBANGAN • DETEKSI DINI GGN TUMBUH KEMBANG • KETERAMPILAN SOSIAL
  • 52. USIA SEKOLAH BP, UKS • DETEKSI DINI MASALAH KESWA, KESULITAN BELA-JAR, NGOMPOL, HIPERAKTIF DLL • KETERAMPILAN SOSIAL • PERSIAPAN HAID DAN MIMPI BASAH
  • 53. REMAJA PUSKESMAS, UKS, KARANG TARUNA • DETEKSI DINI MA- SALAH KESWA, KE- SULITAN BELAJAR, DEPRESI, ANXIETAS, NAPZA, PSIKOTIK • PENDIDIKAN AGAR REMAJA MEMAHAMI PERK. SEKSUAL DAN BERTANGGUNG JA- WAB THD PERK. TSB • PELATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL
  • 54. DEWASA MUDA • PEMBINAAN KARIER • PERSIAPAN PER- KAWINAN • DETEKSI DINI : DEPRESI, ANXIE-TAS, PSIKOTIK • PEMBINAAN KEL
  • 55. USIA PERTENGAHAN • PEMBINAAN KE- LUARGA • PERSIAPAN ME- NOPAUSE/PENO- PAUSE • DETEKSI DINI MASALAH KESWA • PERSIAPAN PENSIUN
  • 56. USIA LANJUT • DETEKSI DINI DEMENSIA DAN DEPRESI • PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN USILA & KEL • KONSELING KELUARGA USILA
  • 57.
  • 58. Masy. Indonesia mempunyai : VISI Penglihatan yg optimal pd thn 2020 Dan Pendengaran yg optimal pd thn 2030 1. Promosi kes utk memberdayakan masy. 2. Menanggulangi gangguan penglihatan & pendengaran serta kebutaan & ketulian MISI 3. Memfasilitasi pemerataan pelay kes Indera yg bermutu dan terjangkau 4. Menggalang kemitraan dgn masy. dan pihak terkait October 28, 2011 58
  • 59. TUJUAN UMUM • Me  kan angka gangguan penglihatan dan dan kebutaan sebesar 30% (2010) • Me  kan angka gangguan pendengaran dan ketulian yang dapat dicegah sebesar 50% (2010) October 28, 2011 59
  • 60. TUJUAN KHUSUS: • Me  nya upaya pelayanan Kes Indera • Tersedianya sumber dana yg memadai • Tersedianya fasilitas pelayanan Kes Indera • Me  nya SDM dibid. kes Indera • Me  nya kepedulian dan peranserta stake holder termasuk Pemda • Mantapnya manajemen PGPK dan PGP Ketulian October 28, 2011 60
  • 61. PRIORITAS PENYAKIT MATA & TELINGA YG DITANGGULANGI: 1.KATARAK 1.OMSK 2.TULI KONGENITAL 2.KEL. REFRAKSI 3. NIHL (TULI AKIBAT BISING) 3.GLAUKOMA 4. PRESBIKUSIS 4. XEROFTALIA October 28, 2011 61
  • 62. INDIKATOR PELAYANAN DI PUSKESMAS NO INDIKATOR 1 Jumlah Kasus Katarak yang ditemukan 2 Jumlah Kasus Katarak yang dioperasi 3 Jumlah kasus kelainan refraksi 4 Persentase kelaian refraksi pada anak sekolah 5 Jumlah kasus Glaukoma yang ditemukan dan diobatii/dirujuk 6 Jumlah kasus xeroftalmia yang ditemukan diobati 7 Persentase serumen prop pada anak sekolah yang ditemukan dan dibersihkan 8 Persentase kasus OMSK pada anak sekolah yang ditemukan dan diobati 9 Frekuensi penyuluhan untuk pencegahan tuli akibat pemaparan bising
  • 63. TUGAS PENGELOLA PROGRAM • Melakukan Penjaringan Kasus – Kelainan Refraksi – Katarak – Xeroftalmia ( Rabun Senja ) – Glukoma – OMSK ( Congekan / Kopok ) – Cerumen Prop ( Kotoran Telinga ) • Penyuluhan Kes Mata Dan Telinga • Membuat Laporan
  • 64.
  • 65. PEMERIKSAAN MATA : 1Pemeriksaan Visus < 6/60 : . . - Hitung jari - Lambaian tangan - Lampu senter.
  • 66. Tanda KATARAK • Kekeruhan pada LENSA • Kekeruhan bukan pada Kornea
  • 68. Apakah Xeroftalmia? • Kelainan pada mata akibat kurang vit A (KVA) • Xeroftalmia: “mata kering”. Kekeringan terjadi pada selaput lendir (konjungtiva) & selaput bening (kornea).
  • 70. Apakah glaukoma Peningkatan Tekanan Intra Okular Defek Lapangan Pandang Kerusakan Papil Syaraf Optik Menyebabkan kebutaan secara perlahan- lahan yang sifatnya permanen
  • 71. Pembagian glaukoma • Glaukoma simpel (kronis) – TIO meningkat perlahan-lahan – Penurunan visus perlahan, sering tidak disadaRI – Sudut terbuka • Glaukoma akut – TIO meningkat secara mendadak – Nyeri mata yang hebat, merah – Sakit kepala, mual & muntah – Sudut tertutup (sempit)
  • 72. Gejala • Tahap awal – Tidak ada keluhan – TIO meningkat perlahan-lahan – Lapang pandangan menyempit
  • 73. Diagnosis glaukoma • Glaukoma klasik “TRIAS GLAUKOMA” • TIO meningkat • Kerusakan saraf optik • Penyempitan lapang-pandangan
  • 74. CONGEK OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS (OMSK)  DEFINISI : INFEKSI KRONIK TELINGA TENGAH, GENDANG TELINGA BERLUBANG, KELUAR CAIRAN GENDANG TELINGA BERLUBANG & NORMAL KELUAR NANAH
  • 75.
  • 76. Jenis Ketulian • Tuli Bawaan Lahir ( Kongenital ) • Tuli Akibat Bising ( NIHL ) • Tuli Akibat Usia ( PRESBIKUSIS )
  • 78. PROGRAM KESEHATAN GIGI MULUT 1. PELAYANAN POLKLINIK GIGI. 2. UKGS 3. UKGM 4. INTEGRASI KIA-GIGI
  • 79. LATAR BELAKANG UU KES 23 / 1992 PASAL 10 MEWUJUDKAN DERAJAT KESEHATAN YANG OPTIMAL DISELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN PEMELIHARAAN 1. PENINGKAAN KESEHATAN ( PROMOTIF) 2. PENCEGAHAN ( PREVENTIV ) 3. PENYEMBUHAN ( KURATIF ) 4. PEMULIHAN KESEHATAN (REHABILITATIF ) SECARA MENYELURUH, TERPADU , DAN BERKESINAMBUNGAN.
  • 80. UPAYA KES.GIGI DAN MULUT SALAH SATU KEGIATAN POKOK PUSKESMAS BERSIFAT MENYELURUH DAN TEPADU. DIKEMBANGKAN MODEL PELAYANAN KESEHATAN GIGI BERLAPIS (LEVEL OF CARE ) DIMANA INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN HARUS DAPAT MENYEDIAKAN PELAYANAN PERTOLONGAN PERTAMA ( DARURAT DASAR ) YANG MELIBATKAN TENAGA NON DENTAL (KADER KESEHATAN, BIDAN, PERAWAT DSB ).
  • 81. MENYELURUH ADALAH MELIPUTI PROMOTIF, PREVENTIV, KURATIF DAN REHABILITATAIF.
  • 82. SECARA PEDOMAN OLEH TINGKAT PUSAT , OPERASIONAL DIKEMBANGKAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN DAERAH
  • 83. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANALISA SITUASI. 1. STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT. PENY.GILUT MASYARAKAT ADALAH KARIES DAN PENYAKIT PERIODONTAL.
  • 84. SKRT • 63 % - 80,2 % KARIES AKTIF • GOL UMUR MUDA ( < 45 TAHUN ) LEBIH BANYAK ( 66,8 – 69 % ) BERARTI BANYAK TERJADI PADA GOL USIA PRODUKTIF. • DMF-T RATA RATA 6,44 DENGAN VARIASI 5,4 – 7,8 ( KALIMANTAN ). • PENYAKIT PERIODONTAL 42,8 %. • KELUHAN SAKIT GIGI PERINGKAT 6 YANG MENYEBABKAN TERGANGGUNYA AKTIVITAS.
  • 85. • PERILAKU MASYARAKAT  MASYARAKAT YANG BEROBAT GIGI KEBANYAKAN SUDAH DALAM KEADAAN TERLAMBAT,  SUSENAS MENYATAKAN BAHWA 87 % YANG MENGELUH SAKIT GIGI TIDAK BEROBAT  YANG MEMPERGUNAKAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN HANYA 12,3 %.  PENDUDUK YANG TIDAK MENYIKAT GIGI 22, 8 % ,  DENGAN PROSENTASE 69,1 % MENYIKAT TIDAK TEPAT WAKTU.
  • 86. • KEMAMPUAN INFRA STRUKTUR  PUSKESMAS DGN.YANKESGI BARU 75,58 % ( SUMATERA BARAT SUDAH 95 % )  RATIO DOKTER GIGI PER PUSKESMAS 0.69 %  RATIO PERAWAT GIGI PER PUSKESMAS 0, 92 %  RATIO PERALATAN GIGI STATIS PER PUSKESMAS 0,48 %.
  • 87. KEADAAN LINGKUNGAN PEMAKAIAN AIR MINUM OLEH MASYARAKAT KEBANYAKAN DARI SUMBER AIR MAUPUN SUMUR YANG MENGANDUNG FLUOR KURANG DARI STANDARD ( KURANG DARI 0,3 PPM ) , DAN JUGA AIR YANG DIPERDAGANGKAN ( HANYA 0,07 PPM ) MERUPAKAN FAKTOR YANG MENYEBABKAN TINGGINYA PREVALENSI KARIES.
  • 88. B. KEBIJAKSANAAN  KARENA ADANYA KENDALA ANTARALAIN SARANA, TENAGA, BIAYA MAUPUN KONDISI MASYARAKAT, MAKA DIKEMBANGKAN MODEL PELAYANAN BERLAPIS ( LEVEL OF CARE ) .  TUJUAN NYA UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN YANG MENYELURUH DENGAN TINGKAT TINGKAT PELAYANAN YANG DIKAITKAN DENGAN SUMBER DAYA YANG ADA DI MASYARAKAT DAN INSTITUSI PELAYANAN
  • 89. 1. BASIC EMERGENCY CARE  PELAYANAN DARURAT DASAR YANG HARUS DAPAT MELAYANI SIAPA SAJA DAN DIMANA SAJA  UPAYA MENGHILANGKAN/ MENGURANGI SAKIT  DIBERIKAN KADER, PETUGAS KES
  • 90. 2. PREVENTIV CARE  BERSIFAT PENCEGAHAN  KEPADA KOMUNITAS MEL : A. FLUORIDASI. B. PEMASARAN PASTA GIGI FLUOR. C. KAMPANYE KESEHATAN  KEPADA KELOMPOK MELALUI A. PROMOSI DENGAN PENDIDIKAN. B. PEMBERIAN FLUOR, KUMUR KUMUR, SIKAT GIGI MASAL. C. TOP. FLUORIDASI, SCALING, FISURE SEALANT  KEPADA PERORANGAN MEL A. PEMERIKSAAN PERORANGAN. B. KONSULTASI HYGIENE MULUT. C. FLUOR. D. PENAMBALAN GIGI DENGAN ART  OLEH PERAWAT GIGI.
  • 91. 3. SELF CARE DILAKUKAN PERORANGAN DIMASYARAKAT A. HYGIENE MULUT YANG BAIK. B. KONSUMSI MAKANAN YANG BAIK. C. KEBIASAAN BAIK. D. PENGGUNAAN FLUOR . E. PEMERIKSAAN DINI. F. PATUH NASEHAT KESGI
  • 92. 4. SIMPEL CARE • PELAYANAN PROFESIONAL SEDERHANA / PEL.MEDIK DASAR UMUM A. SCALNG. B. EKSTRAKSI BIASA. C. FILLING. D. INTERSEPTIK ORTHODONTIC. E. RUJUKAN SELAIN DIATAS. • DIBERIKAN PADA TINGKAT PUSKESMAS OLEH DRG / PRG
  • 93. • 5. MODERATE CARE  PELAYANAN MEDIK DASAR KHUSUS / SEPERTI TINGKATAN SPESIALISTIK A. PERIODONTAL LANJUT. B. EKSTRAKSI. C. ENDODONTIK D. PROTHESA CEKAT/ LEPASAN. E. ORTHODONTIK F. FRAKTUR GIGI. G. RUJUAN SPESIALIS.  OLEH RS . D DAN C  OLEH DRG PLUS.
  • 94. • 6. COMPLEX CARE PELAYANAN PROFESIONAL OLEH SPESIALIS. A. PERIODONTAL KOMPLEKS. B. EKSTRAKSI KOMPLIKASI. C. ENDODONTIK AKAR > 1. D. PROTHETIK COMPLICATED. E. ORTHODONTIK COREKTIV. F. TRAUMA MUKA DAN RAHANG. G. LESI. H. DISFUNGSI TMJ. I. PASIEN DENGAN PENYAKIT LAIN.
  • 95. C. STRATEGI : 1. PENGINTEGRASIAN UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIV KESEHATAN GGIGI DAN MULUT KEPADA TENAGA KESEHATAN LAIN. 2. PENDELEGASIAN UPAYA PELAYANAN DARURAT DASAR KESEHATAN GIGI DAN MULUT KEPADA TENAGA KESEHATAN LAIN. 3. PEMBINAAN TENAGA NON KESEHATAN GIGI. 4. PENINGKATAN PROFESIONALISME TENAGA KESEHATAN GIGI .
  • 96. KEGIATAN DALAM/LUAR GEDUNG • PELAYANAN DASARKES • POSYANDU GIMUL. • UKGS • PROMOTIF/PENYULUH • BAKSOS AN • RAKORBANG KEC • PREVENTIF (ART.DLL) • LOKMIN PUSK
  • 97. PELAYANAN DALAM GDG • PASIEN UMUM • PASIEN ASKES • PASIEN ASKESKIN • PASIEN ASTEK • PASIEN RUJUKAN
  • 98. USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH • PENYULUHAN KESGIMUL • PEMERIKSAAN KESGIMUL • PLAK KONTROL • SIKAT GIGI BERSAMA • RUJUKAN KE BPG • PELATIHAN DOKCIL • PELAPORAN • LOMBA GIGI SEHAT
  • 100. PEKERJA YANG VISI SEHAT &PRODUKTIF 2010 MISI 1. MENINGKTKN CAK YANKESJA. 2. MENDORONG TERCIPTANYA LINGJA YG SEHAT 3. MENDORONG KEMANDIRIAN MASY PEKERJA TUK HIDUP SEHAT & PRODUKTIF. 4. MENINGKATKAN KEMITRAAN. PELAYANAN PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF
  • 101. PERSENTASE PEKERJA INDONESIA MENURUT LAPANGAN PEKERJAAN - TAHUN 2006 11% PERTANIAN 1% PERTAMBANGAN 6% INDUSTRI OLAHAN 45% LISTRIK, GAS, AIR BANGUNAN 19% PERDAGANGAN, ANGKUTAN KEUANGAN,ASURANSI 5% 1% JASA KEMAS 0% 12%
  • 102. ANGAKATAN KERJA BPS 2009 INFO … FOR… 32% 68%
  • 103. MASYARAKAT PEKERJA PENENTU PEMBANGUNAN Usila 4.53% Balita 10.09% Berdaya ungkit penuruan IMR & Usia Sekolah 20.53% MMR Usia Kerja 65.03% UPAYA KESEHATAN KERJA Kemiskinan Berkurang Ekonomi Pekerja keluarga sehat & produktif meningkat
  • 104. Tujuan Program Kes. Kerja Memelihara & Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat pekerja disemua lapangan pekerjaan. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan kerja yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Memberikan perlindungan bagi pekerja dari bahaya yang dapat membahaykan kesehatan. Menempatkan & memelihara kesehatan pekerja disuatu lingkungan kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerja.
  • 105. Sasaran Kesehatan Kerja Langsung : Masyarakat Pekerja disektor Kesehatan:  Institusi Yankesdas ( Pusk, BP dll).  Institusi yankes rujukan ( BKKM, BLK dll).  Pos UKK.  Jaringan Dokter Perusahaan bidang Kesja. Tidak Langsung :  Masy. Pekrja di berbagai sektor pemb.  Dunia Usaha.  LSM
  • 106. PRINSIP KESEHATAN KERJA PENYERASIAN Kapasitas Kerja: Beban Kerja: Lingkungan Kerja: -Status Kes & Gizi - Beban Fisik: -Bising,panas, -Jenis Kelamin - Mengangkat, getaran, radiasi -Umur - Mendorong,dll -Debu, uap, larutan -Pendidikan -Beban Mental -Bakteri, virus -Keterampilan -dll
  • 107. Pekerja TUJUAN - Sehat UPAYA KESEHATAN KERJA - Selamat Lingkungan Kerja - Sejahtera -Fisik - Produktif -Kimia -Biologi Beban Kerja - Fisik - Mental Kapasitas Pekerja - Antropometri - Status Kesehatan - Status Kebugaran - Penyakit - dll.
  • 108. POKOK-POKOK PROG KESEHATAN KERJA 1. Pengembangan Kebijakaan & Manajemen Kesehatan Kerja di bidang kesehatan kerja 2. Peningkatan pelayanan kesehatan kerja 3. Pengembangan Promosi Kesehatan Kerja 4. Pengembangan lingkungan kerja yang sehat, aman & ergonomis 5. Pengembangan SDM Kesehatan Kerja 6. Pengembangan Norma, Standar kesehatan kerja berdasarkan kajian risiko ilmiah 7. Pengembangan Surveilan & Sistim informasi Kesehatan Kerja 8. Pengembangan Jejaring Kesehatan kerja dan Pemberdayaan Masyarakat Pekerja
  • 109. 1. PENGEMBANGAN KEBIJAKAN & MANAJEMEN KESEHATAN KERJA DI BIDANG KESEHATAN KERJA UU, PP, PERMEN, STANDAR NORMA DIBID KES KERJA PENGEMBANGAN MODEL2 PELAYANAN KES KERJA PENGEMBANGAN ORGANI- SASI & KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA PEKERJA SEHAT FASILITASI & MONEV PENYELENGGARAAN
  • 110. 2. PENINGKATAN PELAYANAN KES KERJA PENATALAKSANAAN PENYAKIT AKIBAT KERJA PENEGAKAN DIAGNOSTIK MONITORING BIOLOGIS PELAYANAN KES KERJA PADA PEKERJA RENTAN P PENGEMBANGAN MODEL2 PELAYANAN KES KERJA REGISTRASI, SERTIFIKASI AKRIDITASI YANKES KERJA
  • 111. 3. PENGEMBANGAN PROMOSI KES KERJA MEDIA INFORMASI PROMOSI HIDUP SEHAT GIZI PEKERJA AMAN DLM BEKERJA MEDIA INFORMASI MEDIA INFORMASI PENINGKATAN KEBUGARAN
  • 112. 4. PENGEMBANGAN LINGKUNGAN KERJA YANG SEHAT, AMAN & ERGONOMIS  PENILAIAN RISIKO LINGKUNGAN KERJA  PENINGKATAN HS DI TEMPAT KERJA  PENGEDALIAN B3  PENGEMBANGAN EMERGENCY RESPONS DI TEMPAT KERJA  ERGONOMIK
  • 113. 5. PENGEMBANGAN SD KES KERJA • DIKLAT DI BIDANG KESEHATAN KERJA • PENGADAAN SARANA & PRASA- RANA KES KERJA • PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN KES KERJA • JAB. FUNGSIONAL KES KERJA
  • 114. 6. PENGEMBANGAN STANDAR KESEHATAN KERJA BERBASIS KAJIAN RISIKO ILMIAH • STUDI LITERATUR, SURVEI & UJI PETIK • PENGKAJIAN & PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KESEHATAN KERJA TEPAT GUNA • KOMITE NILAI BATAS PAJANAN, BERBASIS KESEHATAN
  • 115. 7. PENGEMBANGAN SUTRVEILANS & SISTEM INFORMASI KESEHATAN KERJA • SURVEILANS KESEHATAN KERJA • SISTIM INFORMASI KESEHATAN KERJA YANG TERINTEGRASI DALAM SISTEM KES NASIONAL • PROFIL KESEHATAN PEKERJA
  • 116. 8. PENGEMBANGAN JEJARING KES KERJA & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEKERJA • FORKOM KES KERJA NASIONAL, REGIONAL & INTERNASIONAL • UKBM & DUNIA USAHA
  • 117. UPAYA KESEHATAN KERJA POS UKK Salah satu bentuk UKBM bagi kelompok pekerja diutamakan pekerja sektor informal
  • 118. PENGERTIAN POS UKK • Pos UKK adalah bentuk operasional dari Upaya Kesehatan Dasar (Primary Health Care) di lingkungan pekerja yang merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang diselenggara-kan dari, oleh dan untuk masyarakat pekerja serta berkordinasi dengan Puskesmas (sebagai pembina) • Pos UKK dibentuk untuk meningkatkan produktivitas kerja terutama untuk pekerja disektor informal.
  • 119. BENTUK KOORDINASI POSKESRI DENGAN POS UKK KEGIATAN UTAMA POSKESRI KEGIATAN POS UKK  Pengamatan & • Mendata jenis pekerjaan kewaspadaan dini agar dapat mengetahui risiko yang mungkin Surveilans penyt, KOOR DINASI timbul Gizi, perilaku • Pengenalan risiko bahaya berisiko, Kesling dan di tempat kerja masalah kes. Lainnya • Pemeriksaaan kesehatan awal dan berkala (oleh  Penaganan kegawat petugas kesehatan) darurat an kes & • P3K dan P3P Kesiap siagaan bencana • Yankes Dasar
  • 120. Lanjutan BENTUK KOORDINASI POSKESDES DENGAN POS UKK …… KEGIATAN PENGEMBANGAN KEGIATAN POS UKK POSKESDES • Dasar-dasar hidup sehat ( PHBS) • Promkes • Penyuluhan sederhana • Konsultasi kesehatan kerja • Kesling Koordinasi Sederhana (gizi, APD, kebugaran, dll • Pembinaan UKBM • Sarasehan untuk melakukan perubahan menuju norma • Pencatatan dan sehat dalam bekerja Pelaporan • Mendorong upaya perbaikan lingkungan kerja seperti • dll perbaikan aliran udara, pengolahan limbah cair dan perbaikan ergonomic (Posisi kerja) • Pencatatan dan pelaporan
  • 121. UPAYA KESEHATAN KERJA 1. Puskesmas kawasan industri 2. K3 di Sarana Kesehatan (RS, Pusk, Lab, KKP, Perkantoran dll) 3. Kes Kerja yang mendukung kebijakan sektor lain 4. dll
  • 122. PROGRAM UKK DI PUSKESMAS TENAGA KERJA SDM YANG PENTING PEMBANGUNAN PELAKSANA NASIONAL PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN UMUM DAN KUALITAS KEHIDUPAN PERLINDUNGAN KESEHATAN TENAGA KERJA WAJIB HUKUMNYA
  • 123. TENAGA KERJA FORMAL INFORMAL 15 % 85 % PRIORITAS JUMLAH TENAGA PEMETIK MELATI 5778 ORG GAMBIR 90 % WANITA BAHAN PEWANGI TEH
  • 124. PROGRAM UKK SEKTOR INFORMAL ( TENAGA PEMETIK MELATI GAMBIR) BEKERJA DARI JAM 06.00 S/D 13.00 DALAM LINGKUNGAN YANG TDK BERSIH (RUMPUT/GULMA) SUHU 30 ° C KELEMBABAN 52 % GANGGUAN BINATANG BERBISA TIDAK MEMAKAI SEPATU KERJA PENGHASILAN RENDAH TIDAK ADA JAMSOSTEK
  • 125. MASALAH KESEHATAN PADA PEKERJA PEMETIK MELATI PAK : PENYAKIT KUTU AIR ( Tenia Pedis ) 62 % ,MENINGKAT PADA MUSIM HUJAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA 5 % ( TERTUSUK BATANG / POHON MELATI ) PELAYANAN KESEHATAN 5 %
  • 126. Jml Pekerja iNFormal yg mendapatkan Yankes kerja Jumlah Pos UKK Yg Terbentuk Cakupan Pembinaan Pekerja Formal
  • 128. Konsep Dasar Puskesmas di Perkotaan • Konsep dasar tidak berbeda dgn Puskesmas pada umumnya Hal berbeda karena : – Masalah kesehatan yg lebih kompleks – Kebutuhan cara dan jenis pelayanan yang meningkat sesuai dgn karakteristik masyarakat
  • 129. 1. PENGEMBANGAN FUNGSI PUSKESMAS 2. PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN 3. PENGEMBANGAN SARANA , PRASARANA DAN SDM
  • 130. Puskesmas yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perkotaan : • Puskesmas di Perkotaan yang menyelenggarakan penanganan masalah kesehatan spesifik perkotaan dengan target waktu tertentu. • Yang dimaksud Puskesmas di Perkotaan adalah : Puskesmas yang berada di Ibukota Provinsi, Ibukota Kabupaten dan Kota otonom serta kawasan perkotaan yang mempunyai jumlah penduduk 100.000 – 500.000 jiwa (Kawasan Kota sedang)
  • 131. Yang dimaksud penanganan masalah spesifik perkotaan adalah : • Menyelenggarakan 6 langkah penanganan masalah spesifik • Pengembangan/ modifikasi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pilihan seperti : Program pembinaan kesehatan anak jalanan, Klinik VCT , Poliklinik sanitasi atau poliklinik sehat, program PTM dsb • Pengembangan / modifikasi tata cara pelayanan : Puskesmas UGD 24 jam, Puskesmas online dsb
  • 132. 1. PEMBENTUKAN POKJA 2. IDENTIFIKASI MASALAH : Masalah Kesehatan atau Tata cara pelayanan a. mengumpulkan data : data primer dan sekunder b. validasi data c. pengolahan data d. analisis data OUTPUT : daftar masalah kes : apa, besar, sifat, dimana dan kapan 3. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH OUTPUT : urutan masalah berdasarkan prioritas
  • 133. 4. PENETAPAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH berdasarkan : - potensi yang dimiliki (SDM, sarana, dana) - waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan - tingkat kemudahan - punya daya ungkit/ manfaat yg besar OUTPUT : Rencana Tidak Lanjut 5. PELAKSANAAN KEGIATAN Selama pelaksanaan kegiatan di Puskesmas, Dinkes Kab/ Kota melakukan pendampingan. 6. EVALUASI
  • 134. INDIKATOR :  ADANYA PENYELENGGARAAN PENANGANAN MASALAH SPESIFIK PERKOTAAN
  • 135. Kab/Kota yang di wilayahnya minimal ada 2 puskesmas yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perkotaan Juga melakukan minimal 2 kegiatan seperti : • Sosialisasi dan Advokasi Program Kesehatan Perkotaan tingkat Kab/Kota • Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Perkotaan tingkat Kab/ Kota • Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perkotaan • Forum Komunikasi LP/LS dalam Penyelenggaraan Kesehatan Perkotaan tingkat Kab/ Kota
  • 136. REKAPITULASI JUMLAH PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN (%)  REKAPITULASI JUMLAH TENAGA YANG MENDAPATKAN PELATIHAN MANAJEMEN KESEHATAN PERKOTAAN
  • 137. Provinsi yang di wilayahnya minimal ada 2 Kab/Kota yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perkotaan Juga melakukan minimal 2 kegiatan seperti : • Sosialisasi dan Advokasi Program Kesehatan Perkotaan tingkat Prov/ Kab/Kota • Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Perkotaan tingkat Provinsi • Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perkotaan • Forum Komunikasi LP/LS dalam Penyelenggaraan Kesehatan Perkotaan tingkat Provinsi • Menyelenggarakan pelatihan manajemen kesehatan perkotaan bagi tenaga Puskesmas
  • 138. DINAS KESEHATAN PROVINSI • REKAPITULASI JUMLAH KABUPATEN/ KOTA YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN (%) • REKAPITULASI JUMLAH PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN (%) • REKAPITULASI JUMLAH TENAGA PUSKESMAS YANG TELAH MENDAPATKAN PELATIHAN MANAJEMEN KESEHATAN PERKOTAAN
  • 139. SUBDIT BUK KESEHATAN PERKOTAAN DAN OLAHRAGA DEPKES • REKAPITULASI JUMLAH PROVINSI YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN (%) • REKAPITULASI JUMLAH KAB/KOTA YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN • REKAPITULASI JUMLAH PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN (%) • REKAPITULASI JUMLAH TENAGA PUSKESMAS YANG TELAH MENDAPATKAN PELATIHAN MANAJEMEN KESEHATAN PERKOTAAN • REKAPITULASI JUMLAH PUSKESMAS PERKOTAAN PILOT PROJECT
  • 140. PILOT PROJECT PUSKESMAS PERKOTAAN TUJUAN UMUM Terbentuknya suatu sistem manajemen puskesmas perkotaan yg dianggap optimal dan realistis untuk suatu periode tertentu, agar dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan karakteristik dan permasalahan kesehatan di wilayahnya.
  • 141. WAKTU : TAHUN 2004 - 2007 Lokasi : 1. Provinsi Sulawesi Selatan Puskesmas Kassi-Kassi : Prioritas masalah : Hipertensi Puskesmas Batua : Prioritas masalah : Penyakit kulit (air tercemar limbah pabrik dan perilaku MCK masy) 2. Provinsi Jawa Timur Puskesmas Putat Jaya : Prioritas masalah : PMS Puskesmas Jagir : Prioritas masalah : Penyakit Degeneratif 3. Provinsi Bali Puskesmas Denpasar Timur I : Prioritas masalah : Penyakit DHF Puskesmas Denpasar Barat II : Prioritas masalah : Penyakit DHF
  • 142. MENU DEKONSENTRASI UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN 2011 1. Pertemuan Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Perkotaan 2. Pelatihan / Orientasi Manajemen Kesehatan Perkotaan bagi Tenaga Puskesmas 3. Seminar Pengembangan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Perkotaan 4. Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perkotaan 5. Konsultasi Teknis Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perkotaan ke Pusat 6. Sosialisasi dan Advokasi Program Kesehatan Perkotaan 7. Forum Komunikasi LP/LS dalam Penyelenggaraan Kesehatan Perkotaan 8. Pilot Project Puskesmas Perkotaan 142