Penelitian ini bertujuan untuk memproses minyak jelantah menjadi biodiesel sebagai bahan bakar alternatif melalui proses transesterifikasi menggunakan teknik kavitasi hidrodinamik untuk mengurangi limbah minyak. Metode penelitian meliputi pemurnian minyak jelantah, degumming, esterifikasi, dan transesterifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak jelantah dapat diubah menjadi biodiesel
1. RIVIEW JURNAL
Oleh :
Amania Kartini
41614010042
Teknik Industri
KARAKTERISTIK BIODIESEL HASIL TRANSESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH
MENGGUNAKAN TEKNIK KAVITASI HIDRODINAMIK
THE CHARACTERISTICS OF BIODIESEL TRANSESTERIFICATION USED COOKING
OIL BY
YDRODYNAMIC CAVITATION TECHNIQUE
Satriana1*), Nida El Husna1) , Desrina1) dan M. Dani Supardan2)
1) Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala,
Darussalam, Banda Aceh - 23111, Indonesia
2) Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda
Aceh - 23111, Indonesia
*)email: satriana@thp.unsyiah.ac.id
Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Vol. (4) No.2, 2012
2. Tujuan
Penelitian dengan judul karakterristik biodiesel hasil
transesterifikasi minyak jelantah. Secara biologis
memproses minyak jelantah menjadi biodiesel sebagai
bahan bakar alternative pengganti bahan bakar solar.
Mengurangi pencemaran lingkungan karena limbah minyak
jelantah.
3. METODE
Percobaan melalui empat tahap (1) Alat dan Bahan (2) Prosedur
Penelitian (a) Permurnian Minyak Jelantah menggunakan Arang
Aktif (b) Degumming (3) Proses Esterifikasi (4) Proses
Transesterifikasi. Tahap alat dan bahan, alat yang digunakan
adalah seperangkat alat kavitasi hidrodinamik, pompa, labu leher
empat, stopwatch, motor pengaduk, sentrifuse, kondensor, statif,
termometer, timbangan analitik, timbangan digital, water bath,
peralatan gelas, viscometer, erlenmeyer, labu ukur 250 ml, buret,
dan cawan porselen. Bahan yang digunakan minyak jelantah dari
sumber kelapa sawit yang diperoleh dari Restoran di Banda
Aceh, arang aktif, metanol, asam sulfat, KOH dan air. Adapun
bahan yang digunakan untuk analisis kimia yaitu air destilata,
indikator pp (phenolftalein) 1%, HCl 0,1 N, Na-tiosulfat 0,1 N,
etanol 95%, KI 15%, KOH 0.1 N, kloroform dan pereaksi
Hanus. Prosedur penelitian (a) permurnian minyak jelantah
menggunakan arang aktif untuk menghilangkan partikel-partikel
padat. (b) Degumming menggunakan asam fosfat untuk mengikat
fosfor yang merupakan komposisi getah, kemudian
mengendapkannya. (3) proses ensterifikasi untuk pengadukan pada
temperature 500C. (4) proses transesterifikasi adalah pemisahan
biodesil yang telah jadi dengan pengendapan.
4. HASIL
Hasil biodiesel dari minyak jelantah di hitung berdasarkan
pH menggunakan alcohol fraksi ringan seperti methanol
dan etanol. Dari hasil penggunaan etanol menghasilkan
perhitungan untuk yield, bilangan asam, gliserol total, akil
ester, bilangan lod, viskositas, densitas, nilai pH, dan
perbandingan karakterristik fisik dan kimia biodiesel.
5. HASIL
1. Minyak jelantah dapat diolah sebagai bahan alternative
biodiesel
2. Penggunaan methanol dan etanol dapat merubah minyak
jelantah menjadi biodiesel
SARAN
Perlu adanya kajian lebih lanjut untuk penggunaan methanol dan
etanol untuk menghasilkan biodiesel yang lebih baik