1. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
“TAHAP DAN TUGAS PERKEMBANGAN”
OLEH :
OLEH :
RESTI PUTRI AMELIA
KELAS : 4.A
DOSEN : Dra. ELDARNI, Mpd
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YDB LUBUK ALUNG
2013
2. TAHAP DAN
TUGAS
PERKEMBANGAN
KERAGAMAN TUGAS TUGAS
PERKEMBANGAN
USAHA SEKOLAH UNTUK
MEMBANTU PENCAPAIAN
TUGAS PERKEMBANGAN
PENGERTIAN TUGAS-TUGAS
PERKEMBANGAN
USAHA PENDIDIKAN DALAM
MENGEMBANGKAN TUGAS2
PERKEMBANGAN REMAJA
3. Menurut havighurst pengertian tugas
perkembangan yaitu,
“A development task is a task which arises at
or about a certain periode in the life of an
individual,succesful achievement of which bads
to his happines and to succes with later rask
while failure leads to unhappines in the
individual difficulty with later task” (Blair and
Jones,1964)
A. PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
4. Maksudnya, tugas yang muncul pada
periode tertentu dalam kehidupan individu.
Pencapaian yang sukses berperan penting
untuk kebahagiaanya dan untuk pencapain tugas-
tugas selanjutnya, sedangkan kegagalan mengarah
timbulnya ketidak bahagiaan dalam diri individu
itu, dan sulit untuk mencapai tugas perkembangan
selanjutnya.
5. Havighurst menjelaskan 9 tugas perkembangan
yang seharusnya dicapai pada periode remaja,
yaitu:
1. Menguasai kemampuan membina hubungan
baru yang lebih matang dengan teman sebaya
atau berbeda jenis kelamin. Kemampuan itu
adalah kemampuan berfikir
positif, empati, kontrol emosi dan altruistik.
2. Menguasai kemampuan melaksanakan
peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin:
KERAGAMAN TUGAS-TUGAS
PERKEMBANGAN
6. Sebagai pria sejati mampu melakukan
peranan sebagai berikut:
Berkeinginan yang kuat untuk melindungi wanita
dan orang-orang yang lemah.
Memiliki keyakinan diri dalam bergaul.
Memiliki kemampuan berfikir positif terhadap
orang lain.
Menyukai dan menampilkan cara-cara
berkomunikasi yang sopan,suka mendengarkan
atau memberikan rasa penghormatan kepada
orang lain.
Mampu membina pergaulan yang harmonis
dengan teman perempuan.
7. Sebagai wanita sejati,mau dan mampu
melaksanakan peran sebagai berikut:
Mampu membina hubungan dan bekerja sama
dengan teman sebaya dan lawan jenis.
Bertingkah laku lembut,ramah dan baik hati kepada
orang lain.
Menampakkan kasih sayang yang dalam terhadap
anak-anak dan orang-orang yang lemah.
Mampu melakukan komunikasi yang sopan ,suka
mendengarkan ,mengucapkan kata-kata yang
menyenangkan dan menimbulkan perasaan
dihormati pada orang lain.
Berfikir positif terhadap orang lain.
8. 3. Menerima keadaan fisik dan mempergunakannya secara
efektif.
Remaja yang mencapai tugas perkembangan ini
menerimakeadaan fisiknya sesuai dengan jenis kelamin yang
dimilikinya apa itu pria atau wanita:
• Pria yang menerima tubuhnya sebagai pria yang maskulin
, maka termotivasi untuk memelihara bentuk tubuhnya
dengan otot-otot yang menonjol dan kuat.
• Wanita yang menerima dirinya sebagai wanita,berusaha
memelihara tubuhnya agar tampil anggun dengan
perbandingan tubuh yang ideal dan posisi serta gerakan
tubuh yang bagus.
• Wanita ini juga mengerti prinsip-prinsip
reproduksi,terjadinya menstruasi,kehamilan dan proses
kehamilan, dan berusaha untuk memelihara dirinya untuk
tetap tampil rapi dan bersih serta bertingkah laku sopan.
9. 4. Mencapai kemerdekaan dari orang tua dan
orang dewasa lainnya.Remaja yang mencapai
tugas perkembangan ini mampu mengembangkan
kasih sayang terhadap orang tua yang mereka
miliki,dikarenakan kesadaran atas tanggung jawab
dan kebiasaan ekspresi kasih yang mewarnai
kehidupan mereka dari kecil.
Dalam situasi konflik pun mereka berkomunikasi
yang sopan dan penuh hormat karena berbagai
penyebab,diantaranya penyebab itu adalah:
10. a.Orang dewasa kurang memahami kebutuhan dan
permasalahan sosial,sehingga orang dewasa
memaksakan kehendak terhadap remaja.
b.Orang dewasa memperlakukan remaja sebagai
seorang anak kecil dari satu sisi,namun dari sisi lain
mereka di tuntut bertingkah laku dewasa.
5.Memiliki kemampuan untuk mandiri secara ekonomi.
yaitu remaja yang matang memiliki dorongan untuk
untuk hidup mandiri untuk mencari biaya hidup sendiri.
6.Memiliki kemampuan untuk memilih dan
mempersiapkan diri untuk karir.
Yaitu mereka memiliki keyakinan nilai-nilai untuk bekal
hidup dalam berkarir.
11. 7. Berkembangnya keterampilan intelektual,dan
konsep-konsep yang perlu untuk menjadi warga
negara yang berkemampuan. Sebagai remaja yang
berkemampuan menerapkan atau mempergunakan
ilmu-ilmu yang mereka pelajari di sekolah atau luar
sekolah untuk menghadapi kehidupan mereka.
8.Memiliki keinginan untuk bertanggung jawab
terhadap tingkah laku sosial.Sebagai remaja yang
telah mencapai tugas perkembangan ini, mampu
mempertanggungjawabkan tingkah laku sosialnya.
12. Mereka benar-benar menjunjung tinggi nilai-nilai
sosial, mencintai dan ingin bertingkah laku sosial
yang manusiawi.
9.Memiliki perangkat nilai dan sistem etika
dalam bertingkah laku.Remaja telah memiliki
filsafat hidup, memiliki seperangkat nilai bertingkah
laku yang dijadikan dasar bertingkah laku. Mereka
menjadi remaja yang kuat melaksakan nilai agama,
budaya dan ilmu pengetahuan dalam bertingkah
laku.
13. Sarwono (2010) mengatakan bahwa dalam proses
penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap
perkembangan remaja:
1. Remaja awal (early adolescent) :
Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran
akan perubahanperubahan yang terjadi pada
Tubuhnya sendiri dan dorongan- dorongan yang
Menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka
Mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik
pada lawan jenis,dan mudah terangsang secara erotis.
14. Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis ia
sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang berlebih-
lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali
terhadap ego menyebabkan para remaja awal ini sulit
dimengerti dan dimengerti orang dewasa.
2. Remaja madya (middle adolescent) :
Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-
kawan. Ia senang kalau banyak teman yang
mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu
mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman
yang sama dengan dirinya, selain itu, ia berada dalam
15. kondisi kebingungan karena tidak tahu
memilih yang mana peka atau tidak peduli,
ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau
pesimistis, idealis atau materialis, dan
sebagainya. Remaja pria harus membebaskan
diri dari oedipus omplex (perasaan cinta pada
ibu sendiri pada masa anak-anak) dengan
mempererat hubungan dengan kawan-kawan.
16. 3. Remaja akhir (late adolescent)
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode
dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal yaitu:
Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi
intelek,
Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan
orang-orang lain dan dalam pengalaman- pengalaman
baru,
Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah
lagi,
Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada
diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara
kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
17. Tumbuh ”dinding” yang memisahkan diri
pribadinya (private self) dan masyarakat umum.
Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya,
masa (rentang waktu) remaja ada tiga tahap yaitu
:
a. Masa remaja awal (10-12 tahun) ;
· Tampak dan memang merasa lebih dekat
dengan teman sebaya,
· Tampak dan merasa ingin bebas,
· Tampak dan memang lebih banyak
memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai
berpikir yang khayal (abstrak),
18. b.Masa remaja tengah (13-15 tahun) :
· Tampak dan ingin mencari identitas diri,
· Ada keinginan untuk berkencan atau
ketertarikan pada lawan jenis,
· Timbul perasaan cinta yang mendalam
c. Masa remaja akhir (16-19 tahun) :
· Menampakkan pengungkapan kebebasan diri,
· Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.
· Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan)
terhadap dirinya,
· Dapat mewujudkan perasaan cinta, dan
· Memiliki kemampuan berpikir khayal atau
abstrak.
19. Cara yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk
membantu tugas-tugas perkembangan siswa
yang remaja adalah:
1.Usaha membantu pencapaian tugas perkembangan
no. 1
Untuk membantu pencapaian tugas perkembangan ini
sekolah perlu melakukan berbagai usaha :
a.Membahas dalam diskusi kelompok tentang berfikir
positif,empati,kontrol emosi,perasaan altruistik dan
berpenampilan yang menarik perlu bagi remaja untuk
membina keakraban dengan lawan jenis.
C.Usaha Sekolah Untuk Membantu Pencapaian Tugas
Perkembangan
20. b. melatih siswa untuk selalu bersikap
positif,altruistik,empati,kontrol emosi, dan
berpenampilan menarik.
2. usaha membantu tugas perkembangan no. 2
a. melakukan bimbingan kelompok yang terjadwal
b. melatih mereka untuk melaksanakan peranan-
peranan itu dengan latihan-latihan yang
terprogram.
c.menciptakan kondisi belajar yang memupuk
“kerjasama” agar masing-masing remaja dapt
melaksanakan peranannya sesuai dengan
jeniskelamin.
21. d. memberi model teman sebaya,guru dan orang
yang dikagumi remaja tentang peran-peran
yang disesuaikan dengan jenis kelamin.
3.Usaha membantu tugas perkembangan 3
a.pemberian informasi tentang bagaimana
merawat fisik sesuai dengan jenis kelamin.
b.melakukan diskusi atau bimbingan kelompok
untuk membahas permasalahan yang
menyangkut perwatan dan mempergunakan
fisik merka dengan sebaik-baiknya.
22. 4.Usaha untuk membantu pencapaian tugas
perkembangan no. 4
a.Melalui diskusi atau bimbingan kelompok
dibahas mengapa dan bagaimana emosi remaja
yang mandiri dan mengatasi emosi yang di alami
remaja.
b.Personil sekolah harus menampilkan emosi yang
sabar,penuh kasih sayang.
c.Guru menghargai denagn sikap yang
menyokong,remaja-remaja yang menampak
emosi positif dalam menghadapi permasalahan
yang menyakitkan dan memberitahu bagaimana
seharusnya beremosi jika emosi tidak terkontrol.
23. d.Membicarakan dengan orang tua,tentang
bagaimana bertingkah laku emosional positif
terhadap remaja,agar remaja berkembang
emosinya positif
5.Usaha membantu tugas perkembangan 5
a.Memberi kesempatan pada siswa untuk
mengelola sekolah dan koperasi sekolah.
b.Melakukan pengembangan bakat-bakat khusus
yang benar-benar dapat dipergunakan untuk
mencari penghasilan pada masa sekarang atau
masa yang akan datang.
24. 6.Usaha membantu tugas perkembangan no. 6
a.Memperkenalkan potensi-potensi yang dimiliki.
b.Memperkenalkan berbagai pekerjaan yang
dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat,
dalam rangka memelihara dan memanfaatkan
potensi.
c.Membentuk keyakinandalam arti remaja
tentang kerja keras, dengan memelihara contoh
orang-orang dan negara yang maju yang
memeiliki filsafat atau keyakinan kerja keras
dalam berkarir.
25. d.Memberikan penilaian yang tinggi kepada remaja
yang kreatif dalam melakukan hal yang positif, baik
dalam bidang akademis, sosial, maupun bakat-bakat
khusus.
7.Membantu remaja mengembangkan keterampilan
intelektual no. 7
a.Berbagai usaha yang dapat di lakukan adalah
memberikan pengalaman.
b.Melakukan metode pembelajaran yang mengaktifkan
siswa memecahkan masalah-masalah, dengan
mempergunakan informasi yang diperoleh melalui
berbagai jenis sumber informasi.
c.Metode pembelajaran bekerja sama, terutama dalam
menpelajari kehidupan beragama, hukum-hukum
bewarga negara.
26. 8.Usaha sekolah untuk mencapai tugas perkembangan no.8:
a.Memperkaya informasi siswa tentang kehuidupan sosial
yang diharapkan dan kehidupan sosial untuk menjadi
kenyataan megikut sertakan mereka untuk aktif mencari
pemecahan masalah kehidupan sosial.
b.Memperkenalkan siswa remaja langsung kepada
kehidupan lembaga sosial yang nyata.
9. Usaha sekolah untuk mencapai tugas perkembangan
no.9:
a.Memperkenalkan filsafat hidup sesuai dengan nilai-nilai
agama,ilmu pengetahuan dan budaya yang di junjung
tinggi melalui sumber seperti nara sumber dan media
cetak.
• b.Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengamati
sampai berapa jauh filsafat hidup itu berperan dalam
kehidupan keluarga siswa.
27. D.Usaha Pendidikan dalam Mengembangkan Tugas-
tugas Perkembangan Remaja.
Perkembangan merupakan suatu proses yang
menggambarkan perilaku kehidupan sosial psikologi
manusia pada posisi yang harmonisdi dalam lingkungan
masyarakat. Pada kehidupan remaja seseorang telah
berada pada posisi yang cukup kompleks, dimana ia
telah menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya
seperti mengatasi sifat tergantung pada orang lain.
Usaha yangdapat dilakukan untuk mengembangkan
Tugas-tugas perkembangan pendidik perlu memahami
tugas remaja yang berkenaan dengan :
28. 1. kehidupan pribadi remaja sebagai individu
2. kehidupan pendidikan dan kehidupan karir
3. kehidupan berkeluarga
1. Upaya Perkembangan Kehidupan Pribadi
Kehidupan pribadi merupakan rangkaian proses
pertumbuhan dan perkembangan yang perlu
dipersiapkan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan
upaya-upaya sebagai berikut :
a. Hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu
secara baik. Pengenalan dan pemahaman nilai dan
moral yang berlaku dalam kehidupan perlu
ditanamkan secara teratur.
29. b. Mengerjakan tugas dan pekerjaan praktis
sehari-hari secara mandiri dengan penuh
tanggung jawab.
c. Hidup bermasyarakat dengan melakukan
pergaulan yang baik.
d. Menunjukkan dan melatih cara merespon
berbagai masalah yang dihadapi.
e. Mengikuti kehidupan keluarga dengan penuh
tanggung jawab dan disiplin.
f. Melakukan peran dan tanggung jawab dalam
kehidupan keluarga.
30. 2. Upaya Pengembangan Kehidupan dan Karir
Dalam mengatasi masalah perkembangan dan
pilihan karir bagi remaja dapat dilakukan melalui
kegiatan bimbingan karir disekolah. Layanan
bimbingan karir itu dilakukan melalui kegiatan-
kegiatan :
a. Pemahaman diri, bakat, kemampuan, minat,
keterampilan dan cita-cita pribadi
b. Pemahan lingkungan; lingkungan pendidikan atau
lingkungan pekerjaan serta berbagai kondisinya.
c. Cara-cara mengatasi masalah dan hambatan dalam
perencanaan dan pemilihan karir sehubungan
dengan keterbatasan lingkungan dan karir.
31. d. Perencanaan masa depan karir
e. Upaya penyaluran, penempatan, pengaturan dan
penyesuaian.
3. Upaya Pengembangan Tugas Perkembangan Remaja
Berkenan dengan Kehidupan Berkeluarga
a. Bimbingan tentang cara pergaulan dengan
mengajarkan etika pergaulan lewat pendidikan
budi pekerti dan pendidikan keluarga.
b. Bimbingan siswa untuk memahami norma yang
berlaku baik dalam keluarga, sekolah maupun
didalam masyarakat. Untuk itu diperlukan arahan
untuk kebebasan emosional dari orang tua.
32.
33. Daftar Pustaka
Berzonsky, M. D. (1981). Adolescent Development.
New York: Macmilan
Blair & Jones (1964). Psycology of Adolecent for
Teacher. New York: The macmiland company.
Dusek, J.B (1977). Adolecent Development and
behaviour. Chicago: Science Reseach assosiates,
Inc.