1. Edisi II, Juli 2011
BULETIN
Telah Banyak yang Teknik Berikan
Maka Izinkanlah Kami Menjaga konsistensi ini
Sebagai Ucapan Terima kasih...
LAPANGAN“Pena Perjuangan Kritis dan Kreatif”
Merah
Keep On Fighting Till The End !
Saluran Utama :
“ Sistem Akademik Harus Mendidik !!!“
Kopi :
“Memaknai kembali Tujuan Pendidikan”
Gaptek :
Agar Tinja Dapat Dimakan
Channel 09
SMFT-UH
2. dari Channel
Kopi
(Kolom Opini)
Dikejar Waktu Memaknai Kembali Tujuan Pendidikan
Lebih mudah memulai sesuatu daripada mempertahankan. Ungkapan ini benar adanya. Perguruan tinggi dikhususkan untuk Apa yang dapat kita tarik adalah
Ketika edisi pertama LAPANGAN MERAH terbit, kami senang bukan kepalang. Tapi hanya sesaat. mencetak manusia yang professional. Ahli dalam pendidikan secara umum bertujuan untuk
Setelah itu kami mulai bertanya-tanya akankah kami mampu menghadirkan edisi kedua, ketiga dan satu bidang tertentu dan dapat bertanggung jawab membentuk manusia secara emosional ( watak,
seterusnya... terhadap keahliannya, serta mampu budi pekerti, karakter, kekuatan bathin),
Mulai terdengar komentar-komentar miring bahwa channel 09 tak akan mampu terbit lagi. mengaplikasikan keahliannya di tengah-tengah Intelektual (profesionalisme keilmuan), serta
Ditambah dengan kesibukan kru diluar urusan keredaksian. Target terbit di akhir bulan tampaknya masyarakat. Sesuai dengan tri darma perguruan fisik (kesehatan jasmani). Tiga aspek inilah yang
mulai jauh dari harapan. Rasa pesimis mulai menyerang. tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan harus dijamin oleh sistem pendidikan yang
Tapi bukan antek namanya kalau mudah patah asa. Bekerja di bawah tekanan justru menjadi pengabdian masyarakat. Oleh karena itu diterapkan di perguruan tinggi.
cambuk yang melecut semangat kami untuk segera menyelesaikan naskah. Apalagi edisi kali ini diperlukan satu system pendidikan tersendiri Untuk melihat seberapa sesuainya sistem
adik-adik magang sudah turut 'campur tangan'. Kami berharap merekalah yang kelak meneruskan yang dapat menjamin bahwa setiap mahasiswa pendidikan perguruan tinggi yang ada saat ini
pena perjuangan kami. Sebab sekali lagi, lebih mudah memulai daripada mempertahankan. memiliki profesionalitas keilmuan yang cukup dengan tujuan pendidikan itu sendiri, kita akan
Selamat membaca edisi kedua kami.red serta kesadaran sosial yang tinggi untuk mengajukan beberapa pertanyaan. Berapa SKS
mengaplikasikan ilmunya tersebut. Di Indonesia, dan berapa waktu yang diwajibkan bagi
system pendidikan perguruan tinggi ini mahasiswa –secara umum- untuk mempelajari
diwujudkan dalam pelaksanaan kurikulum sejarah Bangsa Indonesia?
pendidikan tinggi. Mengapa harus sejarah? Ya, karena dengan
Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar mengetahui sejarah bangsa besar ini, maka kita
Dewantara mengatakan : dapat membentuk watak dan karakter bangsa
“Pendidikan umumnya berarti daya upaya yang mandiri. Bagaimana bisa kita menghasilkan
untuk memajukan budi pekerti (karakter, mahasiswa yang memiliki karakter kemaritiman,
kekuatan bathin), pikiran (intellect), dan jika mahasiswa tidak pernah diberitahu
jasmani anak-anak selaras dengan alam dan bagaimana karakter kemaritiman para
masyarakatnya.” pendahulunya? Bagaimana pendahulu kita
Lebih lanjut, menurut UU Nomor 20 menyebrangi lautan dan samudera sampai ke
Tahun 2003 Pasal 3: “Pendidikan nasional belahan bumi nun jauh disana? Bagaimana bisa
berfungsi mengembangkan kemampuan dan kita menjadi mahasiswa yang berbudi pekerti
Serius : Peserta diklat jurnalistik Channel 09 tampak serius mengikuti materi. membentuk watak serta peradaban bangsa Indonesia, jika nama – nama pahlawannya saja
Diklat dilaksanakan di LT 1 FT-UH tanggal 2 - 3 Juli 2011
yang bermartabat dalam rangka tidak kita ketahui. Mungkin kita semua telah lupa
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan Bahwa Presiden RI pertama, Bung Karno pernah
Box Channel Box Redaksi untuk berkembangnya potensi peserta didik mengatakan “ Bahwa bangsa yang besar adalah
Pimpinan Umum : Agus Salim Pimpinan Redaksi : Abdul Rahman
Sekretaris : Rizal Mallawa Reporter : Rony Rompon, Andi Arifin, Nandar Kolewora agar menjadi manusia yang beriman dan bangsa yang menghargai jasa pahlawannya”. Jika
Bendahara : Nitha Indriana Haqriarno, Suwaril Dzahab, Ashar Sukma,
Pimpinan Perusahaan : Haqriarno Agusalim, Annisa Junaid, M. Reza Do. Bagus, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita ingin meraih masa depan Indonesia mandiri,
Pimpinan Redaksi : Abdul Rahman Zulkifli Malik, Ashadi Amir, Mursyida
Kordinator Jurnalistik : Mursyida Nur Faradillah Nur fadillah berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, ada baiknya kita berpijak dari sejarah bangsa
Kordinator Kepenulisan : Andi Arifin Layouter : Rizal Mallawa
Kordinator Iklan : St. Rahmayani Rahman Fotografer : Iman Sujahri
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara sendiri.
Kordinator Sirkulasi : Rony Rompon Magangerz : Dio, Ani , Lela, Jabal, Rahmat, Sita, yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Dhani , Wandy, Ryan.
2 3
3. Kopi
(Kolom Opini)
? ZCREENING
Inilah yang terlewat oleh kurikulum kita. yang disediakan sangatlah sedikit.
Sangat sedikit atau bahkan tidak ada mata kuliah Bukankah akan lebih baik jika setiap
Omong Kosong Idealisme
(Sebuah Refleksi)
tentang sejarah bangsa Indonesia bagi seluruh mahasiswa juga diwajibkan untuk mengikuti
mahasiswa. Yang terus diajarkan adalah sejarah dan aktif dalam organisasi kemahasiswaan Seberapa pentingkah idealisme hari ini?
bangsa lain yang dikatakan bangsa maju. Kalau tertentu dan hal ini digariskan dalam masihkah ada mahasiswa yang benar-benar idealis
sudah seperti ini, apakah mahasiswa dapat kurikulum, sehingga menjamin setiap hari ini?mungkin idealisme hanya ada di ruang-ruang
memiliki karakter dan watak Indonesia-nya? mahasiswa mendapat kesempatan yang sama? hampa udara diluar angkasa sana. Atau mungkin
Mungkin sekedar bangga menjadi Mahasiswa Lebih lanjut, setiap kegiatan mahasiswa dapat terbenam di dasar laut nan dalam.
Indonesia pun tidak. selalu didukung dengan kekuatan penuh oleh Hari ini, mahasiswa Indonesia sudah tak sudi
Berapa banyak waktu yang diberikan ke kampus, sehingga dapat mencetak mahasiswa lagi memeras otak dan menggerakkan otot untuk
mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan organisasi yang bukan hanya mumpuni ilmunya, namun kepentingan bangsa. Kami semua terlena dengan
kemahasiswaan atau ekstrakurikuler lainnya? juga membumi sikapnya. gemerlap kampus dan enggan keluar untuk melihat
Sesuai dengan peraturan akademik mengenai Tentunya dua pertanyaan di atas, kondisi negeri yang semakin parah.
sistek kredit semester (SKS), sebagai standar tidaklah mampu mengungkapkan segala Jika demikian, lalu benarkah kami idealis? benarkah kami tak akan tergoda dengan
setiap mahasiswa mengambil 20 sks per aspek mengenai system pendidikan perguruan tumpukan uang jika kami diminta menggadaikan idealisme kami? benarkah kami tak akan
semesternya. Dan dengan target 4 tahun masa tinggi yang sedang kita jalani saat ini. Namun 'menghisap' uang rakyat jika dipercaya menjadi wakilnya?
studi atau 8 semester. Dengan demikian 1 SKS harapan besarnya adalah kita dapat kembali Semua pertanyaan itu jika diajukan sekarang kepada kami, maka dengan lantang
setara dengan 45 menit tatap muka dengan dosen dari dunia mimpi kita selama ini, sadar untuk kami katakan TIDAK. Wajar saja, sebab belum ada alasan jelas untuk melakukannya. Kami
di kelas, 45 menit pengerjaan tugas rumah, dan 45 mau berubah dan terus maju. Mari kita masih bergantung dengan orang tua dan masih bebas melakukan apa saja.
menit pendalaman materi di luar kelas. manfaatkan ke-Indonesia-an kita ini, mari kita Tapi entah suatu hari nanti. Jika kami dipercaya memimpin rakyat, bisa saja kami
Berdasarkan standar ini, jika seorang mahasiswa manfaatkan jiwa maritim kita untuk dengan murahnya menjual idealisme kami demi uang dan kedudukan. Bukankah tokoh-
mengambil 20 SKS per semester, maka berapa menembus samudera kegelapan dan tokoh panutan kami di istana dan kantor DPR sana juga pernah seperti kami. Rela mati demi
waktu luang yang tersedia untuk mengerjakan melampaui bangsa-bangsa lain di dunia ini. mempertahankan idealisme ketika di kampus namun mati-matian mengobral diri ketika
aktifitas lainnya selain akademik? Jika para pendahulu kita mampu ingin menjabat.
Dari sini dapat terlihat, bahwa system memberikan kemerdekaan, maka apakah Lihat saja di media, dari hari ke hari aib para 'panutan' kami itu semakin jelas saja.
akademik saat ini sangat mengedepankan sangat tidak mungkin kita mampu Seluruh media seolah tak pernah kehabisan bahan untuk membeberkan sederet kesalahan
kemajuan pengetahuan mahasiswa. Namun memberikan Indonesia sebuah nafas mereka. Diantara mereka ada yang mantan ketua senat, mantan aktivis, mantan demonstran
sayangnya hal ini tidak dibarengi dengan kemajuan? yang suaranya angat lantang kala menghujat moral pemerintah.
menyiapkan mental mahasiswa itu sendiri. Tapi lihat sekarang. Merekalah yang kami hujat kiri kanan. Kalau begitu, bisa jadi
Padahal mental dan karakter hanya dapat suatu hari kami yang katanya calon pemimpin bangsa akan menjadi seperti mereka. Kami
dibangun melalui interaksi sosial dalam Ranu Fauzan akan dihujat persis seperti apa yang kami lakukan sekarang. Lalu dimana idealisme?
(Kordinator Kompartemen
organisasi atau kegiatan ekstrakurikuler dalam Pendidikan HME FT-UH Kondisi ini sudah seperti siklus. Semacam lingkaran setan yang entah dimana
banyak bidang, bukan di ruang kelas. Sehingga Periode 2011/2012) ujungnya. Lalu akan seperti apa wajah bangsa ini nanti? perlukah reformasi kedua? atau
wajar saja, jika banyak mahasiswa yang begitu sekalian revolusi? Ah, tidak, mungkin lebih baik kami tidur saja. Sebab besok ada kuliah dan
kewalahan mensinkronkan kebutuhan akademik rapat yang tak bisa kami tinggalkan. Masa bodoh dengan negara. red/ars/chnl09
dan organisasinya, karena memang alokasi waktu
4 5
4. Karikatur Saluran Utama
Haruskah Saya “ Sistem Akademik Harus MENDIDIK!”
Seperti ini?
Mahasiswa
Birokrasi
Sekilas Tentang Gerakan Mahasiswa
Mahasiswa merupakan sosok (BKK) dan Normalisasi Kehidupan Kampus
inovatif yang lahir dari akumulasi (NKK) . DEMA di hilangkan. Mahasiswa
pendidikan yang berjenjang secara formal. dituntut untuk fokus di masalah akademik
Dalam konteks pergerakan, mahasiswa saja sementara administrasi kampus diambil
merupakan inisiator pemersatu golongan alih oleh birokrasi dan lembaga mahasiswa di
kaum elit dan kaum bawah yang hidup hentikan gerakannya.
bersama membangun bangsa. Karena Dimulai dengan adanya
fungsinya yang begitu vital maka kurikulum teratur yang membatasi
Sistem sepatutnya kualitas pendidikan dapat di ruang-ruang kreatifitas mahasiswa dalam
Akademik fokuskan dalam pengembangan kapasitas mengkritisi kebijakan kampus sehingga
mahasiswa yang berimbang antara soft skill kampus bungkam. Aktivis kampus diangkat
dan hard skill. ke parlemen sehingga tak mampu lagi
Di era 70-an, mahasiswa berada mempertahankan idealismenya. Bahkan
pada masa keemasannya. Mereka dapat belakangan justru mereka menjadi orang
mengontrol kebijakan penguasa dan dekat penting yang membelokan arah perjuangan
dengan rakyat. Di dalam kampus terdapat mahasiswa dengan kepentingan mereka
Dewan Mahasiswa (DEMA) yang manjadi masing-masing. Akibatnya terjadi
wadah untuk menyuarakan aspirasi dan pengkotak-kotakan gerak yang membuat
memainkan perannya sebagai agent of peran mahasiswa menjadi hilang dan
change, social control, dan moral force. dimusuhi masyarakat karena isu yang dibawa
Namun karena gerakan mahasiwa sama sekali tidak memberikan efek untuk
dianggap dapat mengganggu stabilitas kepentingan mereka.
nasional maka di era 80-an pemerintah Ketika presiden Soeharto lengser dari
red/Dio/chnl09 membentuk Badan kordinasi kampus jabatannya, mahasiswa mulai mendapatkan
6
2 7
5. Saluran Utama Saluran Utama
angin segar. Angan-angan kembalinya menyelesaikan masa studinya. mendapatkannya dari Sementara Hajrah, mahasiswi
mahasiswa ke dalam perannya sebagai Seperti yang dikatakan Dr.Eng.Muh. Ramli, berorganisasi.Tapi tampaknya pola jurusan teknik sipil mengatakan,” Sistem
penyambung lidah rakyat dan kontrol ST,MT selaku wakil dekan I Fakultas Teknik akademik saat ini tidak cukup menunjang akademik di fakultas teknik kurang
pemerintah kembali melambung. Tekanan Unhas,” Kurikulum fakultas memang untuk itu. Gambaran konteks kampus mengakomodasi pengembangan mahasiswa
pemerintah dengan menjadikan kurikulum dirancang selama 4 tahun jadi jika lewat 4 dalam sistem akademik Fakultas Teknik di secara holistik karena mahasiswa yang
sebagai alat pembelenggu aktifitas tahun ada yang salah dari sistem yang kita kemukakan secara jelas oleh wakil dekan III menjadi objek pedidikan tidak pernah
mahasiswa diharapkan tiada lagi. berlakukan,” tuturnya kala ditemui FT-UH, .” Kita telah berpindah dari Cara dilibatkan pada penyusunan kurikulum
diruangannya. Belajar Siswa Aktif (CBSA) menjadi SCL padahal mahasiswalah yang merupakan
Kembalinya Belenggu Akademik Tetapi apakah konten akademik (Student center Learning) berarti kita harus sasaran dari kurikulum tersebut,” ucap
Namun harapan hadirnya masa benar-benar tersampaikan dalam ruang- siap dalam menjalankan misi life skill yang mahasiswi angkatan 2009 ini.
dimana mahasiswa bebas mengekspresikan ruang akademik atau sekedar untuk kita harus jalani dengan melibatkan seluruh Dari seluruh permasalahan diatas,
aspirasinya rupanya tak kunjung sampai. membatasi ruang gerak mahasiswa?apakah pihak dalam lingkup civitas akademika di dapat dilihat bahwa sistem akdemik belum
Pola pendidikan yang dibentuk pemerintah benar kurikulum benar-benar dirancang fakultas teknik dalam hal ini mahasiswa dan memberikan efek positif bagi mahasiswa.
yang dimulai dengan Undang-undang Sistem dengan mempertimbangkan aspek d o s e n h a r u s b i s a s i n e rg i s d a l a m Justru sebaliknya, sistem akdemik justru
Pendidikan Nasional (sisdiknas) pada tahun kebutuhan mahasiswa?bagaimana pula membangun fakultas” tuturnya. Jadi jelas membelenggu mahasiswa dan terkesan
2003 disusul berbagai peraturan lainnya dengan soft skill mahasiswa?apakah dalam bahwa kebutuhan akademik merupakan memaksa. Mahasiswa dituntut untuk cepat
tampak mulai mengarah kembali pada era pra ruang perkuliahan mahasiswa mendapatkan kebutuhan civitas akademika fakultas menyelesaikan studi tanpa
reformasi. Ditandai dengan diberlakunya itu? teknik (bukan hanya dosen atau mahasiswa mempertimbangkan apakah mahasiswa juga
aturan akademik evaluasi 4 semester dengan Ir.Syamsul Asri, MT selaku Wakil saja) yang harus saling bertanggung jawab butuh kecakapan lain diluar kuliah.
sks minimal 48 dan IPK 2,00. Aturan ini d e k a n I I I F a k u l t a s Te k n i k U n h a s dalam menjalankan peran dan fungsinya. Akibatnya, mereka yang mencoba keluar dari
memberikan efek terhadap mundurnya mengatakan,” Pola akademik modern yang Mahasiswa sebagai objek akademik belenggu itu harus bersiap menerima
gerakan mahasiswa terutama dalam wilayah- diinginkan dikti seharusnya menekankan adalah pihak yang paling merasakan kenyataan terpinggirkan dan tertinggal dari
wilayah kebijakan kampus dan memainkan pada kecakapan akademik yang dampak dari pola akademik yang mereka yang memilih untuk segera
isu-isu strategis Negara membuat mahasiswa menitikberatkan pada life skill yang terdiri diterapkan. Menurut Agus Salim, menuntaskan studi dan lupa bahwa ada hal
jauh dari 'kampus' dan meninggalkan tugas atas kemapuan akademik, personal, mahasiswa jurursan teknik mesin angkatan lain yang perlu dilakukan disamping sekedar
mulianya sebagai control sosial di interpersonal dan advokasi sehingga pola 2007, sistem akademik di fakultas teknik mengejar target lulus cepat. Semoga bisa
masyarakat. yang terbentuk mahasiswa mampu fokus dan hanya menjurus pada perkuliahan saja menjadi bahan renungan bagi kita bersama.
Dalam konteks fakultas teknik berkembang dengan keterampilan hard skill bukan soft skill. Adapun soft skill yang di
Universitas Hasanuddin (Unhas) sebagai dan soft skill” tuturnya. dapatkan berasal dari mahasiswa itu sendiri Tim Salut
bagian dari sistem pendidikan negara, pola Dengan kata lain mahasiswa harus dengan mengikuti organisasi. Laode Atri (Rahmat Mualim, Kasriani, Yuli
akademiknya pun tentu merunut kesana. punya kecakapan lain. Pertanyaannya Sarjani M. Arsitektur 2008 juga Munandar K.)
Percepatan pola akademik merupakan hal kemudian, dimana hal tersebut bisa berkomentar, ”Percepatan kuliah hanya
yang wajib bagi mahasiswa teknik dengan diperoleh? Karena kita berada dilingkungan merupakan pencapaian target yang
memberikan kesempatan sebesar – kampus, maka kemungkinan terbesar kita mencetak mahasiswa yang tidak berkualitas
sebesarnya kepada mahasiswa untuk dan banyak yang menganggur” ucapnya.
8
2 9
6. Saluran Khusus Plazgoz
Mampatkan Sampah Solusinya!
Sampah sampai saat ini masih menjadi katalitasnya agar tidak kembali pada Sekolahku di Pedalaman
momok sekaligus masalah berkelanjutan di bentuk semula. Karena perlu diketahui bahwa Sudah lima tahun aku belajar di setapak dan hutan belantara.
Indonesia. Bukan hanya masalah lingkungan plastik memilki sifat elastis, yang cenderung sekolah “Budi Makmur” ini. Sekolahku “Pak Nantan hari ini mancing ke sungai lagi?
saja tapi sudah menjadi masalah sosial. Kasus kembali ke bentuk semula. Ada dua langkah berada di daerah pedalaman. Kondisi Boleh Ujang ikut?” tanyaku.
di TPA bantar gebang, Tangerang adalah yang perlu dilakukan. sekolahku sangat sederhana. Hanya ada tiga “Bapak hari ini memetik buah kelapa
contohnya. Ketidakpahaman masyarakat akan Pertama adalah langkah pencacahan, yaitu kelas. Dindingnya terbuat dari papan dan di kebun, Jang. Uang belanja sudah menipis.
efek sampah dan ketidamampuan pemerintah langkah untuk mencacah palastik ke ukuran kulit kayu. Sementara atapnya terbuat dari Besok kalau kelapa-kelapa itu sudah terjual,
dalam manajemen sampah membuat sampah sekecil mungkin, misalnya seukuran pasir. Hal daun sagu, atau sering disebut daun rumbia Bapak pasti akan ajak Ujang mancing di
masih menjadi masalah yang belum ditemukan ini bisa dilakukan dengan alat pencacah oleh suku pedalam. Meja dan tempat duduk sungai!” janji Pak Nantan yang sedang
solusinya. Banyak teknik pengolahan sampah sederhana dengan mata pisau yang lebih kami terbuat dari papan yang dibuat memberikan kepada ujang
dan altenatif penggunaan sampah namun sederhana tentunya. Kedua adalah langkah memanjang. Papan tulis hitam berukuran 1x2 Aku sedih mendengarnya. Sudah
belum juga mampu mereduksi secara massal pemampatan. Butiran-butiran plastik tadi meter menggantung di depan kelasku. Se- lelah mengajar di sekolah, Pak Nantan harus
volume sampah yang semakin kemudian dimasukkan dalam alat kolahku hanya berlantaikan tanah. Kalau memanjat kelapa lagi sesampainya di rumah.
memuncak. pemampat dengan volume tertentu. hujan turun, airnya akan masuk ke dalam Kalau tidak, keluarganya tidak bisa makan.
Ada sebuah film animasi Setelah volumenya cukup, maka kelasku hingga menjadi becek. Karena dengan menjual buah-buah kelapa
produksi PIXAR berjudul WALL-E. pemampatan dilakukan dengan
Sekarang aku sudah kelas enam. itulah Pak Nantan bisa mendapatkan uang
Hanya ada empat orang murid di kelasku. untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari
Film animasi ini menceritakan sebuah menggunakan sistem hidrolik. Pada
Sedangkan guru yang mengajar di sekolahku dmaupun kebutuhan sanak keluarganya.
robot yang sangat bersahaja dan sangat tekanan tertentu panas dikeluarkan
hanya ada dua orang. Pak Nantan dan Pak Pak Nantan tak menerima gaji mengajar di
peduli terhadap lingkungan, robot itu untuk memmbuat butiran-butiran
Kurna, mengajar dari kelas satu sampai kelas sekolah, karena Pak Nantan hanya tamat
terus mencari besi-besi bekas yang plastik tersebut menempel satu sama enam dari kelas A sampai Kelas B juga . SMP. Tapi niat baiknya ingin memajukan
kemudian dia mampatkan menjadi lain. Sehingga ukurannya menjadi Dalam belajar, kami dan guru senang kampungku supaya bebas buta huruf dan
ukuran-ukuran kecil. Kita tidak membahas semakin kecil. membaur. Seperti mengerjakan latihan pandai berhitung memang patut diacungi .
film ini, namun inspirasi untuk mengurangi Meski belum teruji, namun jika metode ini misalnya, kami sering mengerjakan dan Setahun yang lalu ada dua orang guru
volume sampah berasal dari film ini. Yaitu dilakukan maka akan diperoleh keuntungan memecahkannya bersama-sama, dan tidak bantu yang dipindahtugaskan dari kota ke
dengan memapatkan sampah sampai volume berupa turunnya volume sampah. Selain itu, malu-malu bertanya kalau tidak paham. kampungku. Betapa gembiranya aku waktu
terkecil. hasil pemampatan itu dapat menggantikan Kami semua murid dan para guru – guru itu. Aku berharap kehadiaran mereka bisa
Sampah anorganik (plastik, bahan- material lain seperti kayu dan besi sehingga terlihat sangat akrab sekali! memberikan kemajuan bagi sekolahku.
bahan sintetis), merupakan bahan yang tidak meningkatkan nilai jual sampah. Namun harapanku itu kemudian pupus.
dapat diuraiakan oleh karena ikatan Namun yang menjadi kendala dari ide ini Pulang sekolah hari ini aku Sebulan mengajar, mereka hanya empat kali
hidrokarbon yang sangat kuat, sehingga tidak adalah bagaimana menghasilkan panas dibonceng Pak Nantan naik sepeda ontel. datang ke sekolahku. Bulan berikutnya,
akan terurai meski dilebur atau dibakar. Oleh sementara proses pemampatan dilakukan. Sedangkan Rizal, temanku, ikut dengan Pak mereka tak pernah datang-datang lagi ke
karena itu mungkin ide untuk memampatkan Terlepas dari kendala di atas, ide untuk Kurna. Kami sering dibonceng seperti ini sekolah. Ah, mungkin mereka tak terbiasa
sampah anorganik adalah solusi. mengurangi volume sampah plastik dengan karena rumah kami berdua paling jauh. Jarak dengan keadaan kampungku yang terpelosok
Metode yang digunakan mirip denagan mengurangi volume dan ukurannya merupakan rumah ke sekolahku empat kilo meter. Jam jauh berada di pedalaman.
metode pengempresan yang dilakukan untuk solusi alternatif dari permasalahan sampah. enam pagi aku sudah harus berangkat ke Suatu hari Pak Nantan pernah
besi-besi tua, namun dengan kalor sebagai red/ag/chnl09 sekolah dengan berjalan kaki melewati jalan bertanya kepadaku tentang cita-citaku. “Apa
2
10 11
2
7. Gaptek
Plazgoz (Gagasan,Penelitian
&Teknologi)
Agar Tinja Dapat Dimakan
Selama ini tinja hanya dianggap sebagai
cita-citamu, Jang?” “Aku ingin jadi seperti membaca walaupun masih mengeja,” kata zat sisa yang harus dibuang. Kalaupun
Bapak!” jawabku mantap.“Menjadi guru?” Emak lalu mencium kepalaku.
Pak Nantan ter-senyum Aku mengangguk, “Terima kasih,” ucapku terharu. “Ini dimanfaatkan, hanya sebatas pupuk tanaman atau
“Aku ingin membuat kampung ini menjadi juga berkat Abah dan Emak yang mau paling banter sebagai bahan baku biogas. Tapi
maju. Aku ingin semua orang bisa membaca menyekolahkanku hingga aku menjadi pintar
pernahkah terbayang jika tinja yang kita anggap
dan berhitung. Kalau orang-orang di dan bisa mengajari Abah dan Emak di rumah,
kampung ini sudah bisa membaca dan hehe…”Abah dan Emak memelukku, dan jorok ini diolah kembali menjadi makanan?
berhitung, pasti mereka bisa membangun menciumi kedua pipiku dengan penuh rasa Membayangkannya saja sudah
kampung ini mejadi lebih maju!” sayang dan cinta.Ah, kelak, aku harus bisa
Mata Pak Nantan tampak berkaca- membuat mual. Tapi tidak di Jepang. Seorang
membangun kampung ini menjadi lebih
kaca mendengar penuturanku. “Pendidikan maju! Aku ingin semua orang di kampung ini ilmuwan asal Okayama Laboratory bernama
di kampung ini memang sangat bisa membaca, menulis dan berhitung. Mitsuyuki Ikeda berhasil melakukannya. Hasil penelitian Ikeda menemukan fakta bahwa lumpur
menyedihkan. Tak ada guru-guru yang mau Doakan aku, ya, teman-teman!***
mengajar di kampung ini. Apalagi yang berasal dari kotoran/ tinja manusia mengandung 63% protein, 25% karbohidrat dan 3%
By :Surya Ismail
kebanyakan anak-anak seusiamu lebih vitamin yang dapat larut dalam lemak dan 9 % mineral.
memilih bekerja di ladang membatu orang Penelitian ini dilakukan untuk membantu pemerintah setempat yang kewalahan dalam
tua mereka dari pada pergi ke sekolah.”
Air mataku menetes. Aku sedih menangani banyaknya kotoran /tinja manusia yang harus dibuang ke laut setiap tahunnya. Akhirnya
sekali. Di rumah, seharusnya Abah dan Emak Ikeda menemukan sebuah cara untuk mengolah kotoran manusia tersebut menjadi daging sintesis.
bisa membimbingku belajar dan Proses pengolahan dilakukan mengekstrak protein yang terdapat pada lumpur
mengerjakan PR. Tapi mana mungkin. Kedua
orang tuaku tidak pandai membaca dan kotoran/tinja manusia, kemudian setelah mengalami ekstraksi , protein akan dikombinasikan dengan
menulis. Malah suatu ketika Abah dan Emak peningkat reaksi. Pengolahan selanjutnya menggunakan mesin canggih yang disebut exploder,
memintaku untuk mengajari mereka
untuk memproduksi daging 'buatan'.
membaca, menulis dan berhitung. Wah…
Bagaimana mungkin? Apa aku bisa? Ah, tapi Dari hasil uji coba yang dilakukan, mereka yang telah mengonsumsi 'daging' dari kotoran
akhirnya kucoba juga. Setiap hari setelah manusia menyebutkan rasanya seperti daging sapi.
pulang sekolah, aku pun mengajari orang
Menurut Ikeda dan rekan-rekannya, cara ini merupakan solusi sempurna untuk
tuaku membaca, menulis dan berhitung.
(Ilustrasi : Salah satu sekolah di pedalaman indonesia) mengurangi jumlah limbah dan emisi dari perut. Namun sayangnya, masih ada kekurangan dari
“Abah bangga padamu, Jang. Anak sekecil
kamu sudah pandai mengajari Abah dan solusi yang ditawarkan Ikeda. Biaya untuk memproduksi 'Daging' buatan itu 10 sampai 20 kali lebih
Emakmu membaca, menulis dan berhitung,”
ujar Abah memujiku tanpa sungkan mahal dibandingkan dengan harga daging sapi sungguhan. Akan tetapi, menurut Ikeda harga
“Emak juga bangga, Jang. Berkat kamu produksi daging tinja ini akan menjadi lebih murah jika di produksi secara massal.
sekolah, Emak dan Abahmu jadi tak bodoh Nah, kira-kira ada tidak ya antek yang tertarik mencoba? red/ lela/chnl09
lagi. Emak dan Abahmu sekarang sudah bisa
12
2 13
8. Ztudio Antek Corner
Ada Phinisi di Unhas
Teknik biang tawuran? siapa bilang ? Anak teknik juga bisa berkarya. Salah satu
buktinya adalah perahu phinisi yang ada di danau Unhas yang merupakan desain dari antek
(anak teknik). Phinisi tersebut adalah panggung terapung yang disiapkan untuk menyambut
peserta PIMNAS XXIV dimana Universitas Hasanuddin (Unhas) sebagai tuan rumahnya.
PIMNAS yang berlangsung dari tanggal 18-22 Juli 2011 dimeriahkan oleh penampilan grup
band dari seluruh unhas. Sekira 10 band dari berbagai fakultas berkesempatan merasakan
sensasi performance diatas air sembari menghibur peserta yang melakukan registrasi di gedung
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (Ipteks). Lagaligo Sindicate Band sebagi Guest Star
pada hari itu juga berdecak kagum pada Unhas dan berterima kasih pada Fakultas Teknik. Wakil
Rektor III bidang kemahasiswaan Unhas, Ir. Nasaruddin Salam M.T., dalam sambutannya pada
pembukaan registrasi peserta, (18/7) dengan bangga mengatakan bahwa panggung terapung
tersebut adalah karya mahasiswa teknik. Red/ag/chnl09
Meningkatkan Spirit Manajemen PPD-E
Mengangkat tema “Membangun Spirit Intelektual Organik Dalam Bingkai
Manajemen Strategis”, Himpunan Mahasiswa Sipil FT-UH, mengadakan Program
Pengembangan Diri Paket-E, pada tanggal 8-10 Juli 2011, bertempat di gedung Aptisi. Selama 3
hari kurang lebih 40 peserta yang terdiri dari angkatan 2008 dan 2009 disuguhi dengan materi-
materi yang mengangkat manajemen sebagai grand issuenya. Para perserta terlihat cukup
antusias dikarenakan karena pematerinya baik dalam penyampaian apalagi kebanyakan dari
kalangan praktisi dan akademisi. “Tema yang diangkat adalah manajemen strategis karena
pengurus dianggap masih kurang dalam pemahaman soal itu. Selain itu, ini merupakan kajian
dari Dept. Penelitian dan Pengembangan. Saya berharap agar tercipta organisai yang sehat dan
profesional pada kepengurusan ini”, tutur Muh. Aldin Selaku Ketua Umum Badan Eksekutif
HMS FT-UH periode 2011/2012. Red/ag/chnl09
Bagi teman-teman Antek yang ingin
diliput kegiatannya dapat menghubungi
Crewabat Channel 09 di Terminal Redaksi
( Tireks) lantai 1 POMD FT-UH
( Foto 1 & 2) Stand pameran Fakultas Teknik
pada saat pameran PIMNAS XXIV UNHAS 19-22 Juli 2011 .
14
2 15
9. Pemilu Raya OKFT -UH
1 - 4 Agustus 2011
KPU H
OKF
T-U
Datang dan Gunakan
Hak Pilih Anda !!!
Perhatian !
Teknik!
Mantap Menktonk Kabulampe!
We Are The Champion!
Bravo Bravo Bravo !
Keep On Fighting Till The End!
Now And Forever !
Yeah !!!
Channel 09 menerima tulisan (opini, cerpen, puisi)
dan karya (desain grafis, karikatur, desain teknik)
Pihak Channel 09 berhak mengedit naskah sepanjang
tak mengubah makna tulisan.
Tulisan dan karya dapat dibawa langsung ke terminal redaksi
Lt .1 POMD FT-UH