SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
Télécharger pour lire hors ligne
MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI 
SISTEM TETRAGONAL 
UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA 
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN KEBUMIAN 
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN 
2014
PENDAHULUAN 
 kata Kristal berasal dari bahasa yunani “crystallon” yang berarti tetesan yang dingin atau beku. (id.m.wikipedia.org, 13 september 2014 00:12) 
 Kristal adalah bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus cahaya serta mengikuti hukum-hukum ilmu pasti sehingga susunan bidang-bidangnya memenuhi hukum geometri. (geoenviron.blogspot.com, 11 september 2014 22:41) 
 Kristal adalah benda padat yang dibatasi oleh polihedra (bidang-bidang/banyak bidang) yang mencerminkan struktur dalam yang teratur dari atom-atom, ion-ion ataupun molekul-molekul penyusunnya. (Nyongker Y. Liusanda, ST) 
 Ilmu yang mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan kristal termasuk bentuk, struktur dalam dan ciri-ciri fisiknya disebut Kristalografi. 
 Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu, dan mempunyai atom- atom yang tersusun secara teratur. (Nyongker Y. Liusanda, ST) 
 Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari mineral kristalin yang terbentuk di alam. (Nyongker Y. Liusanda, ST)
 Sistem pada kristal terbagi menjadi 7 sistem. Yaitu : Isometrik (Regular, kubus, kubik), Tetragonal (balok), Hexagonal, Trigonal (Rhombohedral), Orthorhombik (Rhombis), Monoklin, dan Triklin. 
 Mineral – Mineral yang termasuk dalam sistem tetragonal adalah zirkon, kasiterit, rutil, kalkopirit, dan melit. 
 Penggambaran pada sistem tetragonal biasanya memakai proyeksi orthogonal. Orthogonal terbagi menjadi dua. Yaitu : Sistem amerika dan Sistem eropa.
SISTEM KRISTALOGRAFI
TINJAUAN PUSTAKA 
 http://medlinkup.wordpress.com/2011/02/26/sistem-kristal/ 
 http://geoenviron.blogspot.com/2012/02/kristalografi-sistem-kristal.html 
 http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistemtetragonal-sistem-tetragonal- sama.html 
 http://id.m.wikipedia.org/wiki/kristalografi 
 2010. KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI TEKNIK PERTAMBANGAN USTJ. Jayapura
PEMBAHASAN 
SUMBU DAN SUDUT KRISTALOGRAFI 
• Sumbu kristalografi adalah suatu garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal. 
• Sudut kristalografi adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan sumbu-sumbu kristalografi pada titik potong (pusat kristal) 
• Kristal memiliki bentuk 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tebal atau tinggi. Tetapi dalam penggambarannya, dibuat dua dimensi sehingga proyeksi yang digunakan adalah proyeksi Orthogonal. 
• Sistem kristalografi dibagi menjadi 7 sistem yang didasarkan pada perbandingan panjang sumbu-sumbu kristalografi, letak dan posisi sumbu kristalografi, jumlah sumbu kristalografi, dan nilai sumbu C atau sumbu vertikal.
SUMBU DAN SUDUT KRISTALOGRAFI 
 Sumbu a : sumbu yang tegak lurus pada bidang kertas (warna biru). 
 Sumbu b : sumbu yang horizontal pada bidang kertas (warna merah). 
 Sumbu c : sumbu yang vertikal pada bidang kertas (warna hitam).
SUMBU DAN SUDUT KRISTALOGRAFI 
 Sudut α : sudut yang dibentuk antara sumbu b dan sumbu c. 
 Sudut β : sudut yang dibentuk antara sumbu a dan sumbu c. 
 Sudut γ : sudut yang dibentuk antara sumbu a dan sumbu b.
SISTEM TETRAGONAL 
Sistem tetragonal sama dengan sistem isometrik, karena sistem kristal ini mempunyai tiga sumbu kristal yang masing-masing saling tegak lurus. Sistem tetragonal memiliki ketentuan sebagai berikut : 
• Pada kondisi sebenarnya, Tetragonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a = b ≠ c. Artinya, panjang sumbu a sama dengan sumbu b tetapi tidak sama dengan sumbu c. 
• Sudut pada sistem tetragonal memiliki perbandingan α = β = γ = 90°. Artinya, semua sudut kristalografinya (α, β, γ) tegak lurus satu sama lain. (90°) 
• Jika sumbu c lebih panjang dari sumbu a dan sumbu b disebut bentuk columnar (panjang). 
• Jika sumbu c lebih pendek dari sumbu a dan sumbu b disebut bentuk stout (gemuk)
CARA MENGGAMBAR 
Cara menggambar sistem tetragonal : 
• Perbandingan panjang antara sumbu a, sumbu b, dan sumbu c adalah 1 : 3 : 6. 
• Sudut antara a+ dengan b- adalah 30°.
KELAS PADA SISTEM TETRAGONAL 
Sistem tetragonal dibagi menjadi 7 kelas. Yaitu : 
• Ditetragonal Dipyramidal 
• Tetragonal Trapezohedral 
• Ditetragonal Pyramidal 
• Tetragonal Scalahedral 
• Tetragonal Dipyramidal 
• Tetragonal Disphenoidal 
• Tetragonal Pyramidal
GAMBAR PADA KELAS SISTEM TETRAGONAL
DITETRAGONAL DIPYRAMIDAL 
Spesifikasi Ditetragonal Dipyramidal : 
• Kelas : ke-27 
• Simetri : 4/m 2/m 2/m 
• Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat, satu sumbu putar dua, lima sumbu simetri. 
• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. 
• Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. 
• Bentuk umum : ditetragonal dipiramid, tetragonal dipiramid, ditetragonal prism, tetragonal prism, basalpinakoid. 
• Mineral : Apophylit, Autunit, Meta-autunit, Torbernit, Xenotime, Carletonit, Plattnerit, Zircon, Hausmannit, Pyrolusit, Thorite, Anatase, Rilit, dan Casiterit
TETRAGONAL TRAPEZOHEDRAL 
Spesifikasi Tetragonal Trapezohedral : 
• Kelas : ke-26 
• Simetri : 4/m 2/m 2/m 
• Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat, dua sumbu putar dua, semuanya berpotongan tegak lurus ke sumbu putar lain. 
• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. 
• Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. 
• Bentuk umum : tetragonal trapezohedron, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan basalpinakoid. 
• Mineral : wardit dan kristobalit.
DITETRAGONAL PYRAMIDAL 
Spesifikasi Ditetragonal pyramidal: 
• Kelas : ke-25 
• Simetri : 4/m 
• Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat dan empat bidang simetri. 
• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. 
• Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. 
• Bentuk umum : ditetragonal pyramid, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal pyramid, dan pedion. 
• Mineral : diaboleit, diomignit, fresnoit, ematophanit, dan Routhinerit.
TETRAGONAL SCALAHEDRAL 
Spesifikasi Tetragonal Scalahedral : 
• Kelas : ke-24 
• Simetri : 4bar 2/m 
• Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat, dua sumbu putar dua dan dua bidang simetri. 
• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. 
• Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. 
• Bentuk umum : tetragonal scalahedron, tetragonal disphenoid, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan pinakoid. 
• Mineral : Wulfenit (Masih diragukan), Pinnoit, Piypit, dan Richelit.
TETRAGONAL DIPYRAMIDAL 
Spesifikasi Tetragonal Dipyramidal : 
• Kelas : ke-23 
• Simetri : 4m 
• Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat dan satu bidang simetri. 
• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. 
• Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. 
• Bentuk umum : tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan pinakoid. 
• Mineral : scapolit, wulfenite, Vesuvianit, Powellite, Narsarsukit, Metazeunerit, Leucit, Fergusonit, Scheelit
TETRAGONAL DISPHENOIDAL 
Spesifikasi Tetragonal Dispenoidal : 
• Kelas : ke-21 
• Simetri : 4 
• Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat. 
• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. 
• Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. 
• Bentuk umum : tetragonal prism, tetragonal disphenoidal, dan pinakoid. 
• Mineral : cahnit, nagyanit, tugtupit, Krookesit, Meliphanit, Screibersit,dan Vincentit
TETRAGONAL PYRAMIDAL 
Spesifikasi Tetragonal Pyramidal : 
• Kelas : ke-22 
• Simetri : 4bar 
• Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat. 
• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. 
• Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. 
• Bentuk umum : tetragonal prism, tetragonal piramid, dan pedion. 
• Mineral : cahnit, nagyanit, tugtupit, Krookesit, Meliphanit, Screibersit, dan Vincentit
KESIMPULAN 
Kesimpulan dari materi “Sistem Tetragonal” adalah : 
• Sistem tetragonal mirip dengan sistem isometrik. Namun, sistem tetragonal memiliki perbandingan 1:3:6. sedangkan isometrik memiliki perbandingan 1:3:3. selain itu, panjang sumbu tetragonal antara a dan b sama namun, panjang sumbu c lebih panjang atau pendek. Sedangkan panjang sumbu isometrik antara a, b, dan c sama. 
• Sistem tetragonal dibagi menjadi 7 kelas. Yang membedakan kelas tersebut adalah jenis mineral, simetri, kelas, dan bentuk. Sedangkan sudut dan sumbu kristal semuanya sama.

Contenu connexe

Tendances

59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
rramdan383
 
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
Komar Reza
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
UVRI - UKDM
 

Tendances (20)

Materi singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogiMateri singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogi
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
Piroksen
PiroksenPiroksen
Piroksen
 
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
 
Sistem trigonal
Sistem trigonal Sistem trigonal
Sistem trigonal
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimen
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
Kekar
KekarKekar
Kekar
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
 
Petrologi batuan beku
Petrologi batuan bekuPetrologi batuan beku
Petrologi batuan beku
 
Sifat fisik mineral
Sifat fisik mineralSifat fisik mineral
Sifat fisik mineral
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
 
mineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanmineral-dan-batuan
mineral-dan-batuan
 
Batuan sedimen klastik
Batuan sedimen klastikBatuan sedimen klastik
Batuan sedimen klastik
 
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
 
Penyusun batuan karbonat menurut Tucker
Penyusun batuan karbonat menurut TuckerPenyusun batuan karbonat menurut Tucker
Penyusun batuan karbonat menurut Tucker
 
Deformasi batuan
Deformasi batuanDeformasi batuan
Deformasi batuan
 
www.ovan.geovano. paleontologi.com
www.ovan.geovano. paleontologi.comwww.ovan.geovano. paleontologi.com
www.ovan.geovano. paleontologi.com
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan beku
 

En vedette

58740945 kristalografi-dan-mineralogi
58740945 kristalografi-dan-mineralogi58740945 kristalografi-dan-mineralogi
58740945 kristalografi-dan-mineralogi
Tokotua
 
Tugas mineralogi turmalin
Tugas mineralogi turmalinTugas mineralogi turmalin
Tugas mineralogi turmalin
Christian Putro
 
Materi dan perubahannya
Materi dan perubahannyaMateri dan perubahannya
Materi dan perubahannya
pilatussibale
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Nanda Reda
 

En vedette (14)

58740945 kristalografi-dan-mineralogi
58740945 kristalografi-dan-mineralogi58740945 kristalografi-dan-mineralogi
58740945 kristalografi-dan-mineralogi
 
mineralogi presentasi
mineralogi presentasimineralogi presentasi
mineralogi presentasi
 
Mineral part2
Mineral part2 Mineral part2
Mineral part2
 
Tugas mineralogi turmalin
Tugas mineralogi turmalinTugas mineralogi turmalin
Tugas mineralogi turmalin
 
Rpp kristal i
Rpp kristal iRpp kristal i
Rpp kristal i
 
1 mineral-dan-batuan-1-pdf
1 mineral-dan-batuan-1-pdf1 mineral-dan-batuan-1-pdf
1 mineral-dan-batuan-1-pdf
 
Materi dan perubahannya
Materi dan perubahannyaMateri dan perubahannya
Materi dan perubahannya
 
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
 
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
 
laporan laboratorium kristalografi dan mineralogi
laporan laboratorium kristalografi dan mineralogilaporan laboratorium kristalografi dan mineralogi
laporan laboratorium kristalografi dan mineralogi
 
Format lopran lengkap kristal & mineral
Format lopran lengkap kristal & mineralFormat lopran lengkap kristal & mineral
Format lopran lengkap kristal & mineral
 
Struktur kristal zat padat
Struktur kristal zat padatStruktur kristal zat padat
Struktur kristal zat padat
 
indeks miller
indeks millerindeks miller
indeks miller
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
 

Similaire à Kristalografi : sistem tetragonal

Similaire à Kristalografi : sistem tetragonal (20)

Makalah krismin
Makalah krisminMakalah krismin
Makalah krismin
 
Kristalografi dan mineralogi pertemuan ke 2
Kristalografi dan mineralogi pertemuan ke 2Kristalografi dan mineralogi pertemuan ke 2
Kristalografi dan mineralogi pertemuan ke 2
 
Laporan akhir kristalografi dan mineralogi
Laporan akhir kristalografi dan mineralogiLaporan akhir kristalografi dan mineralogi
Laporan akhir kristalografi dan mineralogi
 
Geometri molekul
Geometri molekulGeometri molekul
Geometri molekul
 
Stereokimia tep thp
Stereokimia tep thpStereokimia tep thp
Stereokimia tep thp
 
1. laporan sistem kristal isometrik trigonal dan tetragonal
1. laporan sistem kristal isometrik trigonal dan tetragonal1. laporan sistem kristal isometrik trigonal dan tetragonal
1. laporan sistem kristal isometrik trigonal dan tetragonal
 
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal .pptx
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal  .pptxModul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal  .pptx
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal .pptx
 
89127900 orthorombik-docx
89127900 orthorombik-docx89127900 orthorombik-docx
89127900 orthorombik-docx
 
Struktur kristal
Struktur kristalStruktur kristal
Struktur kristal
 
Sistem trigonal
Sistem trigonal Sistem trigonal
Sistem trigonal
 
Po 1 kebumian alc indonesia [www.defantri.com]
Po 1 kebumian   alc indonesia [www.defantri.com]Po 1 kebumian   alc indonesia [www.defantri.com]
Po 1 kebumian alc indonesia [www.defantri.com]
 
Stereokimia vina
Stereokimia vinaStereokimia vina
Stereokimia vina
 
Lingkaran.pptx
Lingkaran.pptxLingkaran.pptx
Lingkaran.pptx
 
Kisi-kisi ZADAT tuk mid tes, semester 6
Kisi-kisi ZADAT tuk mid tes, semester 6Kisi-kisi ZADAT tuk mid tes, semester 6
Kisi-kisi ZADAT tuk mid tes, semester 6
 
PPT SISTEM KRISTAL.pptx
PPT SISTEM KRISTAL.pptxPPT SISTEM KRISTAL.pptx
PPT SISTEM KRISTAL.pptx
 
Tambahan 1
Tambahan 1Tambahan 1
Tambahan 1
 
pendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika materialpendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika material
 
Resume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).pptResume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).ppt
 
bahan kuliah Material teknik .ppt
bahan kuliah Material teknik        .pptbahan kuliah Material teknik        .ppt
bahan kuliah Material teknik .ppt
 
Material teknik 00-1.ppt
Material teknik 00-1.pptMaterial teknik 00-1.ppt
Material teknik 00-1.ppt
 

Dernier

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Dernier (20)

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Kristalografi : sistem tetragonal

  • 1. MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI SISTEM TETRAGONAL UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN KEBUMIAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN 2014
  • 2. PENDAHULUAN  kata Kristal berasal dari bahasa yunani “crystallon” yang berarti tetesan yang dingin atau beku. (id.m.wikipedia.org, 13 september 2014 00:12)  Kristal adalah bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus cahaya serta mengikuti hukum-hukum ilmu pasti sehingga susunan bidang-bidangnya memenuhi hukum geometri. (geoenviron.blogspot.com, 11 september 2014 22:41)  Kristal adalah benda padat yang dibatasi oleh polihedra (bidang-bidang/banyak bidang) yang mencerminkan struktur dalam yang teratur dari atom-atom, ion-ion ataupun molekul-molekul penyusunnya. (Nyongker Y. Liusanda, ST)  Ilmu yang mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan kristal termasuk bentuk, struktur dalam dan ciri-ciri fisiknya disebut Kristalografi.  Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu, dan mempunyai atom- atom yang tersusun secara teratur. (Nyongker Y. Liusanda, ST)  Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari mineral kristalin yang terbentuk di alam. (Nyongker Y. Liusanda, ST)
  • 3.  Sistem pada kristal terbagi menjadi 7 sistem. Yaitu : Isometrik (Regular, kubus, kubik), Tetragonal (balok), Hexagonal, Trigonal (Rhombohedral), Orthorhombik (Rhombis), Monoklin, dan Triklin.  Mineral – Mineral yang termasuk dalam sistem tetragonal adalah zirkon, kasiterit, rutil, kalkopirit, dan melit.  Penggambaran pada sistem tetragonal biasanya memakai proyeksi orthogonal. Orthogonal terbagi menjadi dua. Yaitu : Sistem amerika dan Sistem eropa.
  • 5. TINJAUAN PUSTAKA  http://medlinkup.wordpress.com/2011/02/26/sistem-kristal/  http://geoenviron.blogspot.com/2012/02/kristalografi-sistem-kristal.html  http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistemtetragonal-sistem-tetragonal- sama.html  http://id.m.wikipedia.org/wiki/kristalografi  2010. KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI TEKNIK PERTAMBANGAN USTJ. Jayapura
  • 6. PEMBAHASAN SUMBU DAN SUDUT KRISTALOGRAFI • Sumbu kristalografi adalah suatu garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal. • Sudut kristalografi adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan sumbu-sumbu kristalografi pada titik potong (pusat kristal) • Kristal memiliki bentuk 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tebal atau tinggi. Tetapi dalam penggambarannya, dibuat dua dimensi sehingga proyeksi yang digunakan adalah proyeksi Orthogonal. • Sistem kristalografi dibagi menjadi 7 sistem yang didasarkan pada perbandingan panjang sumbu-sumbu kristalografi, letak dan posisi sumbu kristalografi, jumlah sumbu kristalografi, dan nilai sumbu C atau sumbu vertikal.
  • 7. SUMBU DAN SUDUT KRISTALOGRAFI  Sumbu a : sumbu yang tegak lurus pada bidang kertas (warna biru).  Sumbu b : sumbu yang horizontal pada bidang kertas (warna merah).  Sumbu c : sumbu yang vertikal pada bidang kertas (warna hitam).
  • 8. SUMBU DAN SUDUT KRISTALOGRAFI  Sudut α : sudut yang dibentuk antara sumbu b dan sumbu c.  Sudut β : sudut yang dibentuk antara sumbu a dan sumbu c.  Sudut γ : sudut yang dibentuk antara sumbu a dan sumbu b.
  • 9. SISTEM TETRAGONAL Sistem tetragonal sama dengan sistem isometrik, karena sistem kristal ini mempunyai tiga sumbu kristal yang masing-masing saling tegak lurus. Sistem tetragonal memiliki ketentuan sebagai berikut : • Pada kondisi sebenarnya, Tetragonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a = b ≠ c. Artinya, panjang sumbu a sama dengan sumbu b tetapi tidak sama dengan sumbu c. • Sudut pada sistem tetragonal memiliki perbandingan α = β = γ = 90°. Artinya, semua sudut kristalografinya (α, β, γ) tegak lurus satu sama lain. (90°) • Jika sumbu c lebih panjang dari sumbu a dan sumbu b disebut bentuk columnar (panjang). • Jika sumbu c lebih pendek dari sumbu a dan sumbu b disebut bentuk stout (gemuk)
  • 10. CARA MENGGAMBAR Cara menggambar sistem tetragonal : • Perbandingan panjang antara sumbu a, sumbu b, dan sumbu c adalah 1 : 3 : 6. • Sudut antara a+ dengan b- adalah 30°.
  • 11. KELAS PADA SISTEM TETRAGONAL Sistem tetragonal dibagi menjadi 7 kelas. Yaitu : • Ditetragonal Dipyramidal • Tetragonal Trapezohedral • Ditetragonal Pyramidal • Tetragonal Scalahedral • Tetragonal Dipyramidal • Tetragonal Disphenoidal • Tetragonal Pyramidal
  • 12. GAMBAR PADA KELAS SISTEM TETRAGONAL
  • 13. DITETRAGONAL DIPYRAMIDAL Spesifikasi Ditetragonal Dipyramidal : • Kelas : ke-27 • Simetri : 4/m 2/m 2/m • Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat, satu sumbu putar dua, lima sumbu simetri. • Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. • Bentuk umum : ditetragonal dipiramid, tetragonal dipiramid, ditetragonal prism, tetragonal prism, basalpinakoid. • Mineral : Apophylit, Autunit, Meta-autunit, Torbernit, Xenotime, Carletonit, Plattnerit, Zircon, Hausmannit, Pyrolusit, Thorite, Anatase, Rilit, dan Casiterit
  • 14. TETRAGONAL TRAPEZOHEDRAL Spesifikasi Tetragonal Trapezohedral : • Kelas : ke-26 • Simetri : 4/m 2/m 2/m • Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat, dua sumbu putar dua, semuanya berpotongan tegak lurus ke sumbu putar lain. • Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. • Bentuk umum : tetragonal trapezohedron, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan basalpinakoid. • Mineral : wardit dan kristobalit.
  • 15. DITETRAGONAL PYRAMIDAL Spesifikasi Ditetragonal pyramidal: • Kelas : ke-25 • Simetri : 4/m • Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat dan empat bidang simetri. • Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. • Bentuk umum : ditetragonal pyramid, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal pyramid, dan pedion. • Mineral : diaboleit, diomignit, fresnoit, ematophanit, dan Routhinerit.
  • 16. TETRAGONAL SCALAHEDRAL Spesifikasi Tetragonal Scalahedral : • Kelas : ke-24 • Simetri : 4bar 2/m • Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat, dua sumbu putar dua dan dua bidang simetri. • Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. • Bentuk umum : tetragonal scalahedron, tetragonal disphenoid, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan pinakoid. • Mineral : Wulfenit (Masih diragukan), Pinnoit, Piypit, dan Richelit.
  • 17. TETRAGONAL DIPYRAMIDAL Spesifikasi Tetragonal Dipyramidal : • Kelas : ke-23 • Simetri : 4m • Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat dan satu bidang simetri. • Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. • Bentuk umum : tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan pinakoid. • Mineral : scapolit, wulfenite, Vesuvianit, Powellite, Narsarsukit, Metazeunerit, Leucit, Fergusonit, Scheelit
  • 18. TETRAGONAL DISPHENOIDAL Spesifikasi Tetragonal Dispenoidal : • Kelas : ke-21 • Simetri : 4 • Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat. • Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. • Bentuk umum : tetragonal prism, tetragonal disphenoidal, dan pinakoid. • Mineral : cahnit, nagyanit, tugtupit, Krookesit, Meliphanit, Screibersit,dan Vincentit
  • 19. TETRAGONAL PYRAMIDAL Spesifikasi Tetragonal Pyramidal : • Kelas : ke-22 • Simetri : 4bar • Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat. • Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. • Bentuk umum : tetragonal prism, tetragonal piramid, dan pedion. • Mineral : cahnit, nagyanit, tugtupit, Krookesit, Meliphanit, Screibersit, dan Vincentit
  • 20. KESIMPULAN Kesimpulan dari materi “Sistem Tetragonal” adalah : • Sistem tetragonal mirip dengan sistem isometrik. Namun, sistem tetragonal memiliki perbandingan 1:3:6. sedangkan isometrik memiliki perbandingan 1:3:3. selain itu, panjang sumbu tetragonal antara a dan b sama namun, panjang sumbu c lebih panjang atau pendek. Sedangkan panjang sumbu isometrik antara a, b, dan c sama. • Sistem tetragonal dibagi menjadi 7 kelas. Yang membedakan kelas tersebut adalah jenis mineral, simetri, kelas, dan bentuk. Sedangkan sudut dan sumbu kristal semuanya sama.