SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
Oleh :
Analizza Ina Lea, S.Kep
Kanker Orbita
Defenisi :
Tumor : merupakan benjolan yang terdapat di dalam
atau di luar tubuh
Tumor dibagi atas dua macam yaitu :Tumor jinak dan
tumor ganas
 Tumor jinak biasanya tidak berbahaya karena tidak
tumbuh membesar dan menyebar ke luar jaringan,
sementara
 Tumor ganas merupakan kanker yang tumbuh dengan
cepat serta tidak terkendali dan merusak jaringan lain
(Tim Cancer Help. 2010. Stop Cancer. Jakarta :Agro Media Pustaka)
Tahapan Tumor menjadi Kanker
Ada tiga tahapan sel normal berubah menjadi ganas (Kanker)
 Tahap prakarsa (initiation Phase), tahap ini memiliki ciri-ciri
terjadinya perubahan gen sari sel normal menjadi sel kanker
 Tahap promosi (Promotion Phase), yaitu tahapan
perkembangan tumor yang biasanya dipicu oleh sel-sel
abnormal yang berhasil hidup (Survive) dan terus membelah
diri.
 Tahap progresi (Progression phase), tahapan ketika terjadi
pertumbuhan tak terkendali sel-sel abnormal tersebut
sehingga ukuran tumor menjadi sangat besar dan atau sel-sel
kanker mulai menyebar ke jaringan organ lain
Definisi Kanker Orbita
Kanker Orbita merupakan pertumbuhan tak terkendali sel-sel
abnormal pada rongga mata.
Anatomi Orbital
 Orbital (Rongga Mata) : berbentuk kerucut
dengan puncak yang mengarah ke depan dan
ke dalam. Rongga mata memiliki beberapa
celah yang menghubungkan dengan rongga
lainnya di wajah seperti rongga hidung dan
rongga otak. Rongga mata berisi pembuluh
darah, saraf, oto, jaringan lemak dan kelenjar
air mata.
Etiologi
 Kanker orbita disebabkan oleh berbagai factor,
termasuk factor genetik yang diyakini ikut
berpengaruh terhadap tumbuhnya tumor.
 Mutasi gen pengendali pertumbuhan (kehilangan
kedua kromosom dari satu pasang alel dominan
protektif yang berada dalam pita kromosom)
 Malformasi congenital
 Kelainan metabolism
Sambungan
 Penyakit vaskuler
 Inflamasi intraokuler
 Neoplasma, dapat bersifat ganas atau jinak
Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan
tidak menyusup, tidak merusak tetapi menekan
jaringan disekitarnya dan biasanya tidak
mengalami metastasis
 Trauma
Gejala Klinik
 Nyeri orbital
 Proptosis
 Pembengkakan kelopak
 Gerak mata terganggu
 Ketajaman penglihatan berkurang
Pemeriksaan Diagnostik
 Foto polos orbit
 CT Scan orbit
 Pemeriksaan radiologik
 Pemeriksaan ultrasonografi
 Arteriografi
Penatalaksanaan
 Penanganan kanker orbita bervariasi bergantung pada
ukuran, lokasi, dan tipe kanker. Sebagian kanker
orbita hanya embutuhkan terapi medis (obat-batan)
dan sebagian membutuhkan tindakan yang lebih
radikal yaitu mengangkat secara total massa kanker.
 Kadang-kadang setelah pengangkatan massa kanker
pasien masih membutuhkan terapi tambahan seperti
radioterapi (sinar) dan kemoterapi.
 Kanker jinak :eksisi  beresiko pada penglihatan
 Kanker ganas: memerlukan biopsi dan radioterapi
Konsep Askep
1. Pengkajian
 Identitas
 Keluhan Utama
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwatay penyakit keluarga
 Pengkajian Psikososio Spiritual
 ADL (Activity Daily Life)
2. Pemeriksaan Fisik
3. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
Terima kasih

Contenu connexe

Tendances (17)

Kanker
KankerKanker
Kanker
 
Lapkas onkologi
Lapkas onkologiLapkas onkologi
Lapkas onkologi
 
Netter's~adenomiosis
Netter's~adenomiosisNetter's~adenomiosis
Netter's~adenomiosis
 
Patologi Prostat
Patologi ProstatPatologi Prostat
Patologi Prostat
 
Kista kehamilan
Kista kehamilanKista kehamilan
Kista kehamilan
 
Konsep umum penyakit, neoplasia, dan infeksi
Konsep umum penyakit, neoplasia, dan infeksiKonsep umum penyakit, neoplasia, dan infeksi
Konsep umum penyakit, neoplasia, dan infeksi
 
Tumor payudara
Tumor payudaraTumor payudara
Tumor payudara
 
Kanker payudara
Kanker payudaraKanker payudara
Kanker payudara
 
Kista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodesKista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodes
 
Definisi, stadium dan tanda gelaja wilms
Definisi, stadium dan tanda gelaja wilmsDefinisi, stadium dan tanda gelaja wilms
Definisi, stadium dan tanda gelaja wilms
 
Neoplasia(kanser)
Neoplasia(kanser)Neoplasia(kanser)
Neoplasia(kanser)
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Modul 3 kb 3 neoplasma
Modul 3 kb 3 neoplasmaModul 3 kb 3 neoplasma
Modul 3 kb 3 neoplasma
 
Patologi veteriner blok 10
Patologi veteriner blok 10Patologi veteriner blok 10
Patologi veteriner blok 10
 
Stadium Kanker Payudara
Stadium Kanker PayudaraStadium Kanker Payudara
Stadium Kanker Payudara
 
Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 

Similaire à Kanker orbita

410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
Odesyafar
 
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docxFIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
ZweyChan
 

Similaire à Kanker orbita (20)

Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Kanker.pptx
Kanker.pptxKanker.pptx
Kanker.pptx
 
CANCER 1.pptx
CANCER 1.pptxCANCER 1.pptx
CANCER 1.pptx
 
paliatif konsep Kanker.pptx
paliatif konsep Kanker.pptxpaliatif konsep Kanker.pptx
paliatif konsep Kanker.pptx
 
preventif kanker.pptx
preventif kanker.pptxpreventif kanker.pptx
preventif kanker.pptx
 
Bahaya kanker
Bahaya   kankerBahaya   kanker
Bahaya kanker
 
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etcBreast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
 
Penyakit Pada Jaringan Manusia
Penyakit Pada Jaringan ManusiaPenyakit Pada Jaringan Manusia
Penyakit Pada Jaringan Manusia
 
Keganasan
KeganasanKeganasan
Keganasan
 
kelompok 7 Tumor.pptx
kelompok 7 Tumor.pptxkelompok 7 Tumor.pptx
kelompok 7 Tumor.pptx
 
TUMOR HATI PADA ANAK pdt.docx
TUMOR HATI PADA ANAK pdt.docxTUMOR HATI PADA ANAK pdt.docx
TUMOR HATI PADA ANAK pdt.docx
 
Neoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasanNeoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasan
 
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
 
Kanker ganas tulang jatim fair 2017
Kanker ganas tulang   jatim fair 2017Kanker ganas tulang   jatim fair 2017
Kanker ganas tulang jatim fair 2017
 
Kanker payudara
Kanker payudaraKanker payudara
Kanker payudara
 
Neoplasma
NeoplasmaNeoplasma
Neoplasma
 
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docxFIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
 
fdokumen.com_ca-kolon.ppt
fdokumen.com_ca-kolon.pptfdokumen.com_ca-kolon.ppt
fdokumen.com_ca-kolon.ppt
 
prinsip onkologi bedah kel 2.pptx
prinsip onkologi bedah kel 2.pptxprinsip onkologi bedah kel 2.pptx
prinsip onkologi bedah kel 2.pptx
 
Apakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal ituApakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal itu
 

Dernier

Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Dernier (20)

MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 

Kanker orbita

  • 1. Oleh : Analizza Ina Lea, S.Kep Kanker Orbita
  • 2. Defenisi : Tumor : merupakan benjolan yang terdapat di dalam atau di luar tubuh Tumor dibagi atas dua macam yaitu :Tumor jinak dan tumor ganas  Tumor jinak biasanya tidak berbahaya karena tidak tumbuh membesar dan menyebar ke luar jaringan, sementara  Tumor ganas merupakan kanker yang tumbuh dengan cepat serta tidak terkendali dan merusak jaringan lain (Tim Cancer Help. 2010. Stop Cancer. Jakarta :Agro Media Pustaka)
  • 3. Tahapan Tumor menjadi Kanker Ada tiga tahapan sel normal berubah menjadi ganas (Kanker)  Tahap prakarsa (initiation Phase), tahap ini memiliki ciri-ciri terjadinya perubahan gen sari sel normal menjadi sel kanker  Tahap promosi (Promotion Phase), yaitu tahapan perkembangan tumor yang biasanya dipicu oleh sel-sel abnormal yang berhasil hidup (Survive) dan terus membelah diri.  Tahap progresi (Progression phase), tahapan ketika terjadi pertumbuhan tak terkendali sel-sel abnormal tersebut sehingga ukuran tumor menjadi sangat besar dan atau sel-sel kanker mulai menyebar ke jaringan organ lain
  • 4. Definisi Kanker Orbita Kanker Orbita merupakan pertumbuhan tak terkendali sel-sel abnormal pada rongga mata.
  • 5. Anatomi Orbital  Orbital (Rongga Mata) : berbentuk kerucut dengan puncak yang mengarah ke depan dan ke dalam. Rongga mata memiliki beberapa celah yang menghubungkan dengan rongga lainnya di wajah seperti rongga hidung dan rongga otak. Rongga mata berisi pembuluh darah, saraf, oto, jaringan lemak dan kelenjar air mata.
  • 6.
  • 7. Etiologi  Kanker orbita disebabkan oleh berbagai factor, termasuk factor genetik yang diyakini ikut berpengaruh terhadap tumbuhnya tumor.  Mutasi gen pengendali pertumbuhan (kehilangan kedua kromosom dari satu pasang alel dominan protektif yang berada dalam pita kromosom)  Malformasi congenital  Kelainan metabolism
  • 8. Sambungan  Penyakit vaskuler  Inflamasi intraokuler  Neoplasma, dapat bersifat ganas atau jinak Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak merusak tetapi menekan jaringan disekitarnya dan biasanya tidak mengalami metastasis  Trauma
  • 9. Gejala Klinik  Nyeri orbital  Proptosis  Pembengkakan kelopak  Gerak mata terganggu  Ketajaman penglihatan berkurang
  • 10. Pemeriksaan Diagnostik  Foto polos orbit  CT Scan orbit  Pemeriksaan radiologik  Pemeriksaan ultrasonografi  Arteriografi
  • 11. Penatalaksanaan  Penanganan kanker orbita bervariasi bergantung pada ukuran, lokasi, dan tipe kanker. Sebagian kanker orbita hanya embutuhkan terapi medis (obat-batan) dan sebagian membutuhkan tindakan yang lebih radikal yaitu mengangkat secara total massa kanker.  Kadang-kadang setelah pengangkatan massa kanker pasien masih membutuhkan terapi tambahan seperti radioterapi (sinar) dan kemoterapi.  Kanker jinak :eksisi  beresiko pada penglihatan  Kanker ganas: memerlukan biopsi dan radioterapi
  • 12. Konsep Askep 1. Pengkajian  Identitas  Keluhan Utama  Riwayat Penyakit Sekarang  Riwayat Penyakit Dahulu  Riwatay penyakit keluarga  Pengkajian Psikososio Spiritual  ADL (Activity Daily Life) 2. Pemeriksaan Fisik 3. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi