Usia 0-5 tahun adalah masa emas bagi perkembangan anak. Penting bagi kita mengetahui perkembangan seorang anak. Tidak hanya perkembangan motoriknya saja, namun bahasa, pengamatan, dan sosialisasinya pun juga harus diperhatikan.
3. Perkembangan ≠ Pertumbuhan
Pertumbuhan :
Peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian
tubuh. Pertambahan ukuran fisik dan dimensi, berkaitan
dengan perubahan kuantitatif.
Sesuai dengan pertambahan usia
Perkembangan :
Perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya
kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan,
atau kedewasaan, dan pembelajaran. (wong, 2000).
Berhubungan dengan kualitatif.
4. Tahapan Perkembangan
• Bervariasi tiap individu dalam batas tertentu
• Perkembangan bayi ditandai dengan adanya
perubahan dari aktivitas yang tidak terkendali
menjadi suatu aktifitas yang terkendali.
• Pada keadaan normal, proses bertambahnya
keterampilan baru dapat diprediksi urutan serta
waktunya.
milestones development/denver
• Proses pematangan sistem syaraf pusat
dasar neurophysiologic untuk mencapai tahap
perkembangan milestones yang baru
5. Aspek Perkembangan
1. Motorik Kasar
2. Motorik Halus
3. Bahasa
4. Pengamatan
5. Sosial
6. Perkembangan Motorik Kasar
• Motorik adalah keseluruhan proses yang terjadi pada
tubuh manusia, yang meliputi proses pengendalian
(koordinasi) dan proses pengaturan (kondisi fisik) yang
dipengaruhi oleh faktor fisiologi dan faktor psikis untuk
mendapatkan suatu gerakan yang baik.
• Motori kasar merupakan suatu aktivitas motorik yang
mencakup keterampilan otot-otot besar, gerakan ini
menuntut kekuatan fisik dan keseimbangan, serta
kematangan dalam koordinasi.
• Perkembangan Motorik Kasar:
- Memungkinkan untuk bergerak dari satu tempat ke
tempat lain.
- Motorik kasar merupakan area terbesar dalam
perkembangan di usia batita (bawah tiga tahun). Diawali
dengan kemampuan berguling, duduk, merangkak,
berjalan,berlari, melompat dan melempar.
7. Perkembangan Motorik Halus
Pengorganisasian penggunaaan sekelompok otot kecil
seperti jari-jari dan tangan, yang sering membutuhkan
kecermatan dan koordinasi dengan tangan,
keterampilan yang mencakup pemanfaatan
menggunakan alat-alat untuk megerjakan suatu objek.
(Sumantri, 2005)
Contoh: memegang sendok untuk makan
8. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa dibagi menjadi dua periode besar,
yaitu periode Prelinguistik (0-1 tahun) dan linguistik (1-5
tahun). Mulai periode linguistik inilah mulai muncul
hasrat anak mengucapkan kata yang pertama.
Periode Linguistik dibagi menjadi tiga fase besar:
1. Fase Satu kata (Holofrase):mempergunakan satu kata
untuk menyatakan pikiran yang kompleks. (ex: duduk)
2. Fase lebih dari satu kata: muncul pada anak berusia
sekitar 18 bulan. Anak sudah mampu membuat kalimat
sederhana terdiri dari dua suku kata.
3. Fase differensiasi: merupakan periode terakhir di masa
balita, yang berlangsung antara usia dua setengah
hingga 5 tahun. Keterampilan berbicara anak mulai
lancar
9. Perkembangan Bahasa
Tahap perkembangan bahasa menurut Willem Stern dan
Clara Stern, ibagi menjadi 5 tahap:
1. Prastadium (6 bulan-1 tahun): meraban atau keluar
suara yang belum berarti
2. Masa pertama (1-1,5 tahun): penguasaan kata-kata
yang belum lengkap
3. Masa kedua (1,5-2 tahun): mulai menyadari segala
sesuatu itu punya nama.
4. Masa ketiga (2-2,5 tahun): anak mulai dapat
menggunakan kata-kata yang dapat ditafsirkan.
5. Masa keempat (2,5 tahun keatas): anak dapat
merangkai pokok kalimat dengan penjelasannya berupa
anak kalimat.
10. Perkembangan Pengamatan
Dalam perkembangan jiwa anak, pengamatan menduduki tempat
yang sangat penting.
Dari berbagai pendapat tersebut dapat ditangkap beberapa
kaedah yang penting, yaitu:
1.Perkembangan pengamatan bermula dari gestalt (global)
menuju kestruktur (bagian-bagian).
2.Pengamatan itu dimulai dari kemampuan menerima apa
adanya tanpa kritik menuju kepada suatu pengertian logis
dan kritis.
3.Pengamatan itu bermula dari alam fantasi menuju
kealam realita.
4.Pengamatan itu bermula dari rasa “aku” yang sempit
berangsur-angsur sampai kepada pengertian “aku” yang
luas.
11. Perkembangan Sosial
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1997)
menyatakan bahwa perkembangan sosial adalah suatu
proses perubahan yang berlangsung secara terus menerus
menuju pendewasaan yang memerlukan adanya komunikasi
dengan masyarakat. Perkembangan sosial bagi anak sangat
di perlukan karena anak merupakan manusia yang tumbuh
dan berkembang yang akan hidup di tengah-tengah
masyarakat. Pada masa kanak-kanak merupakan awal
kehidupan sosial yang berpengaruh bagi anak, dimana anak
akan belajar mengenal dan menyukai orang lain melalui
aktifitas sosial. Apabila pada masa kanak-kanak ini anak
mampu melakukan hubungan sosial dengan baik akan
memudahkan bagi anak dalam melakukan penyesuaian
sosial dengan baik dan anak akan mudah di terima sebagai
anggota kelompok sosial di tempat mereka mengembangkan
diri (Hurlock, 1998).