SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
Télécharger pour lire hors ligne
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PERAWATAN MESIN
KLASIFIKASI PEKERJAAN MAINTENANCE
Secara garis besar maintenance ini dapat
diklasifikasikan dalam :
1.Planned maintenance (terencana)
2.Unplanned maintenance (tidak terencana)
Planned Maintenance
• Suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan sesuai
dengan interval waktu yang telah ditentukan dengan
demikian kerusakan yang lebih besar dapat dihindari.
• Dapat memperpanjang umur pakai dari peralatan 3 sampai 4
kali lebih panjang dan dapat mengurangi terjadinya
kerusakan yang tidak diharapkan
• Disamping itu dengan Planned Maintenance diharapkan pula
dapat menjamin ketelitian peralatan produksi sehingga
kualitas dan kelangsungan produksi dapat terpelihara dengan
baik.
1. Preventive :
Cleaning, Inspection, Running Maintenance dan Shut Down
2. Corrective maintenance
Shut Down dan Breakdown Maintenance dimana didalamnya
sudah terdapat overhaul dan mayor overhaul.
Emergency maintenance yang sifatnya sangat darurat.
A. Planned maintenance terbagi menjadi :
B. Unplanned maintenance meliputi :
Strategi pemeliharaan oleh barabady (2005)
Preventive Maintenance
Tujuan :
Untuk menemukan suatu tingkat keadaan yang menunjukan
gejala kerusakan sebelum alat-alat tersebut mengalami
kerusakan yang fatal.
Dengan adanya Preventive maintenance diharapkan :
 Kerugian waktu produksi dapat diperkecil
 Biaya perbaikan yang mahal dapat dikurangi atau dihindari
 Interupsi terhadap jadwal yang telah direncanakan waktu
produksi maupun peralatan dapat dihilangkan atau
dikurangi
Preventive Maintenance
Dengan bertambah rumitnya dan mahalnya harga mesin-
mesin baru maka dianggap perlu untuk memiliki program-
progran maintenance yang terencana.
Tidak cukup dengan hanya menetapkan bahwa setiap
mesin harus memiliki program pemeliharaan yang terencana
untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan mesin
tetapi harus juga diadakan usaha untuk sedapat mungkin
menghindari terjadinya interupsi-interupsi pada jadwal yang
telah ditetapkan.
Hal ini dilaksanakan dengan memusatkan perhatian pada
unit-unit yang dianggap rawan atau kritis.
Klasifikasi terhadap unit yang rawan didasarkan pada:
1. Kerusakan pada unit tersebut dapat membahayakan
kesehatan atau keselamatan kerja.
2. Kerusakan dapat mempengaruhi kualitas produk
3. Kerusakan dapat menyebabkan proses produksi terhenti
4. Modal yang ditanam pada unit tersebut dinilai cukup tinggi.
Preventive Maintenance
Data statistik dalam preventive maintenance.
1. Data statistik menunjukkan bahwa waktu optimal untuk
preventive maintenance adalah 5% dari waktu total operasi.
2. Nilai dasar suku-suku cadang dalam inventory control
sebesar 1% dari replacement valuenya.
3. Mengganti suku-suku cadang selama perioda preventive
maintenance 10% lebih mahal bila dibanding membiarkan
peralatan sampai rusak (tergantung dari jenis alatnya) dan
20% lebih mahal untuk penjadwalan (kembali) general
overhaul dibandingkan membiarkan peralatan sampai rusak
Preventive Maintenance
• Evaluasi terhadap preventive maintenance tidak selalu
akurat tetapi selalu menunjukkan kemajuan perbaikan .
• Beberapa cara umum yang dipakai untuk mengevaluasi :
1.Biaya maintenance sebagai % dari modal yang ditanam.
2.Biaya maintenance sebagai % dari berat produk.
3.Waktu ekstra untuk maintenance (overtime).
4.Pekerjaan darurat berapa sering dilakukan.
5.Terhentinya mesin (mechanical down time).
Preventive Maintenance
Patokan kasar dapat dipakai:
1. Direct maintenance cost = 50% total maintenance cost.
2. Biaya pelayanan dan operasi = 30% maintenance cost.
3. Biaya penyempurnaan (improvement) = 10% maintenance.
4. General maintenance (bangunan, saluran-saluran, listrik
dan sebagainya) = 10% maintenance cost.
Preventive Maintenance
Historical record pada preventive maintenance
• Preventive maintenance historical record akan
menghasilkan hasil kerja yang lebih efektif.
• Bila menggunakan metoda inspeksi dengan program-
program yang ketat akan memberikan hasil yang baik tetapi
biaya sangat tinggi.
• Siklus Overhaul dapat di prakirakan dengan baik bila data
historical record diperoleh dengan lengkap.
• Usaha untuk memperpanjang siklus overhaul akan berhasil
bila data dari historical record lebih akurat.
Makin akurat penentuan diagnosis kerusakan pada mesin maka
biaya preventive maintenance semakin ekonomis
Corrective Maintenance
Tidak hanya berarti memperbaiki tetapi juga mempelajari sebab-
sebab terjadinya kerusakan serta cara-cara mengatasinya dengan
cepat, tepat dan benar sehingga tercegah terulangnya kerusakan
yang serupa.
Corrective Maintenance
• Untuk mencegah terulangnya kerusakan yang serupa perlu dipikirkan
dengan mantap. Tindakan-tindakan berikut ini dapat dipakai sebagai
pilihan (alternatif).
1. Merubah proses produksi, sehingga semua sistem produksi
diubah.
2. Mengganti desain/konstruksi/material dari komponen yang
mengalami kerusakan.
3. Mengganti komponen yang rusak dengan komponen sejenis
dengan desain/konstruksi yang lebih baik.
4. Seluruh mesin diganti baru.
5. Memperbaiki prosedur preventive maintenance misalnya
memperbaiki jadwal pelumasan.
6. Mempertimbangkan/mengganti prosedur operasi misalnya
dilakukan training terhadap operator untuk mengoperasikan
suatu unit khusus dengan benar.
7. Merubah/mengurangi beban pada unit.
• Oleh karenanya laporan terperinci tentang suatu kerusakan peralatan
adalah sangat pening untuk dianalisis sehingga dapat diambil
tindakan-tindakan yang tepat untuk mengatasinya atau mencari
alternatif penyelesaian.
Aliran informasi dalam corrective maintenance
• Adanya kerusakan atau gangguan dalam instalasi pabrik perlu
segera diinformasikan kepada semua pihak yang perlu segera
diinformasikan kepada semua pihak yang berkepentingan
agar masalah ini dapat segera ditanggulangi secara benar dan
baik.
• Aliran informasi ini tenyata merupakan mata rantai yang
cukup panjang dan memakan waktu yang lama untuk
mengambil keputusan terhadap cara dan tindakan apa untuk
menanggulangi kerusakan atau gangguan yang bersangkutan
PREDICTIVE MAINTENANCE
• Berfungsi menangani langsung hal-hal yang bersifat mencegah
terjadinya kerusakan pada alat/fasilitas yang dilakukan dengan
jalan memeriksa alat/fasilitas secara teratur dan berkala serta
memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil yang dijumpainya
selama pemeriksaan.
• Predictive maintenance juga merupakan bentuk baru dari
planned maintenance dimana penggantian komponen/suku
cadang dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan
PREDICTIVE MAINTENANCE
Kapan menggunakan pemeliharaan prediktif ?
• Pertimbangan variasi permasalahan yang terjadi pada
mesin
• gunakan metode prediktif bila peralatan yang ada, cukup
untuk mendeteksi variasi masalah pemeliharaan
• Gunakan metode preventif bila peralatan untuk
pemeliharaan prediktif tidak cukup tersedia. Tugas inspeksi
harus dikembangkan pada cacat yang bisa dideteksi oleh
pemeliharaan
• Setelah diputuskan kombinasi metode inspeksi , kemudian
tentukan frekuensi inspeksi yang tepat.
PREDICTIVE MAINTENANCE
Beberapa hal yang mendukung untuk kegiatan prediktive :
1. Penguasaan prinsip kerja alat yang bersangkutan.
2. Penguasaan karakteristik alat.
3. Pengalaman pengoperasian alat yang sama di masa lalu baik
dari sendiri maupun orang lain.
4. Penguasaan dan pengambilan data yang tepat.
5. Penguasaan pengolahan data.
6. Kemampuan mengkorelasikan antara satu kejadian dengan
kejadian lain dalam kaitannya dengan bidang maintenance.
7. Berwawasan luas dalam bidang peralatan produksi kaitannya
dengan kemajuan teknologi di masa mendatang
1940 – 1950
Generasi pertama
1950 – 1975
Generasi kedua
1975 – 2000/ skr
Generasi ketiga
Sistem
pemeliharaan
Perbaiki kalau rusak - Availability
pabrik lebih
tinggi
- Masa pakai alat
lebih panjang
- Biaya rendah
-Availability &
reability lebih tingi
- Keselamatan tinggi
- Tidak mengganggu
lingkungan
-Masa pakai alat
lebih panjang
-Efektivitas biaya
Teknik
pemeliharaan
Perbaiki bila terjadi
gangguan
-Sistem
perencanaan
dan kontrol
- komputer besar
tapi lambat
- Monitoring kondisi
- Desain untuk
reliability &
maintainability
- Komputer kecil
tapi cepat
- Analisa model
kegagalan dan cacat
- Sistem expert
-Multi terampil dan
kerja tim
TREND PERKEMBANGAN SISTEM PEMELIHARAAN:
TREND PERKEMBANGAN SISTEM PEMELIHARAAN:
Pemilihan sistem
pemeliharaaan
Mengacu kejadian
shut down
- mengacu pada
waktu inspeksi :
Metode ini terdiri
dari kegiatan
inspeksi yang
dilakukan secara
periodik
- Pemeliharaan
Prediktif : Mengacu
pada alat ; metode
ini mengukur setiap
keluaran pada alat
yang berhubungan
dengan kemunduran
komponen atau
sistem
Frekuensi
kegiatan
Tidak ada frekuensi ,
setiap waktu bisa
terjadi
Berdasarkan keausan
, terutama informasi
dari riwayat alat
- Berdasarkan
pengukuran kondisi
alat
Biaya
pemeliharaan
Paling tinggi karena
kegagalan yang
merusak, biaya
lembur , biaya
pemanggilan
emergency
Rendah karena
pekerjaan
direncanakan dan
breakdoen dihindari
Paling rendah karena
kegagalan merusak
dihindari, relparasi
direncanakan dan
produktivitas
personel
ditingkatkan
Biaya produksi Paling tinggi akibat
down time alat yang
lama
Rendah karena
shutdown minimal
akibat inspeksi yang
terencana
Paling rendah,
karena inspeksi
dilaksanakan selama
alat tetap beroperasi
dan waktu reparasi
berkurang
Biaya inventory Paling tinggi karena
memerlukan stock
yang besar
Rendah karena
kontrol yang lebih
baik, reparasi
terencana
Paling rendah karena
tersedia waktu cukup
untuk pemesanan
suku cadang , tidak
banyak memerlukan
stock
CONDITION MONITORING
Sistem monitoring kondisi alat :
• Monitoring getaran – memanfaatkan suara / getaran yang ditimbulkan
oleh peralatan mekanis untuk menentukan kondisi aktualnya (frekuensi
rendah : 1 Hz – 20 kHz )
• Thermography – menggunakan instrumen yang didesain untuk
memonitor energi sinar infra-merah (panas ) untuk menentukan kondisi
operasi mesin / sistem
• Tribology – terdiri dari a) analisa minyak lumas ( menentukan kondisi
aktual dari pelumas ) b) analisa keausan partikel ( memberi informasi
mengenai kondisi keausan mesin)
• Parameter proses (Temperatur, Speed, Vibration, Pressure, Valve
position, Motor current, dll)
• Inspeksi visual
• Monitoring ultrasonik – memonitor suara yang dibangkitkan oleh mesin
– biasanya untuk mendeteksi kebocoran ( frekuensi tinggi : 20 kHz – 100
kHz)
Hal-hal penting dalam penerapan strategi pemeliharaan menurut
Alfian (2004) adalah:
1. Frekuensi kerusakan dan pengeluaran biaya untuk perbaikan termasuk upah.
2. Item-item yang dipilih harus benar-benar penting dan dapat berakibat fatal
untuk keseluruhan pabrik tersebut.
3. Penaksiran biaya-biaya pemeliharaan.
4. Melakukan pekerjaan sebanyak mungkin pada saat pembongkaran pabrik
tahunan (overhaul) dan efektifitas kerja dari para mekanik harus tinggi selama
dilakukannya pembongkaran pabrik tahunan tersebut.
5. Meramalkan kerusakan-kerusakan yang akan terjadi.
6. Data yang dikumpul dari pabrik secara harian, periodik, tahunan merupakan
dasar informasi untuk sistim pemeliharaan yang baik.
7. Pengawasan pekerjaan pemeliharaan harus merupakan suatu pekerjaan yang
terintegrasi
Kerangka pikir pengembangan Maintenance :
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemeliharaan
(Paul. D, 1989).
Bagan Prosedur Pemeliharaan Terencana (Corder,1992)

Contenu connexe

Tendances

Bab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlBab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlVarindo Megatek
 
Sistem manajemen maintenance
Sistem manajemen maintenanceSistem manajemen maintenance
Sistem manajemen maintenanceZainal Abidin
 
KLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptx
KLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptxKLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptx
KLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptxJefriSilalahiSipangk
 
Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Khairul Fadli
 
Rn m02 maintenance strategy
Rn m02 maintenance strategyRn m02 maintenance strategy
Rn m02 maintenance strategyArif Rahman
 
Perawatan prediktif
Perawatan prediktifPerawatan prediktif
Perawatan prediktifbocah666
 
Pemeliharaan peralatan
Pemeliharaan peralatanPemeliharaan peralatan
Pemeliharaan peralatanDedep Tohpati
 
Soal uas teknik perawatan
Soal uas teknik perawatanSoal uas teknik perawatan
Soal uas teknik perawatanRiko Kazuya
 
Pengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungPengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungDeni Irawan
 
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Berat
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat BeratManajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Berat
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Beratsutjiharso suwargo
 
Presentasi 1 Perawatan System Mekatronik Terencana
Presentasi 1 Perawatan System Mekatronik TerencanaPresentasi 1 Perawatan System Mekatronik Terencana
Presentasi 1 Perawatan System Mekatronik TerencanaEdi Sutanto
 

Tendances (20)

Bab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlBab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance control
 
Sistem manajemen maintenance
Sistem manajemen maintenanceSistem manajemen maintenance
Sistem manajemen maintenance
 
KLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptx
KLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptxKLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptx
KLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptx
 
PPT Maintenance.pptx
PPT Maintenance.pptxPPT Maintenance.pptx
PPT Maintenance.pptx
 
Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan
 
Teknik perawatan
Teknik perawatanTeknik perawatan
Teknik perawatan
 
Rn m02 maintenance strategy
Rn m02 maintenance strategyRn m02 maintenance strategy
Rn m02 maintenance strategy
 
Maintenance 5
Maintenance 5Maintenance 5
Maintenance 5
 
Perawatan prediktif
Perawatan prediktifPerawatan prediktif
Perawatan prediktif
 
Metode perawatan mesin
Metode perawatan mesinMetode perawatan mesin
Metode perawatan mesin
 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
 
Pemeliharaan peralatan
Pemeliharaan peralatanPemeliharaan peralatan
Pemeliharaan peralatan
 
Soal uas teknik perawatan
Soal uas teknik perawatanSoal uas teknik perawatan
Soal uas teknik perawatan
 
Diktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanikDiktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanik
 
Pengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungPengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsung
 
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Berat
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat BeratManajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Berat
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Berat
 
Presentasi 1 Perawatan System Mekatronik Terencana
Presentasi 1 Perawatan System Mekatronik TerencanaPresentasi 1 Perawatan System Mekatronik Terencana
Presentasi 1 Perawatan System Mekatronik Terencana
 
5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri
 
Total Productive Maintenance
Total Productive MaintenanceTotal Productive Maintenance
Total Productive Maintenance
 
SISTEM KONTROL
SISTEM KONTROLSISTEM KONTROL
SISTEM KONTROL
 

En vedette

IPAL WWTP Pengolahan Limbah Cair Elektrokoagulasi PT Centra Rekayasa Enviro
IPAL WWTP Pengolahan Limbah Cair Elektrokoagulasi   PT Centra Rekayasa EnviroIPAL WWTP Pengolahan Limbah Cair Elektrokoagulasi   PT Centra Rekayasa Enviro
IPAL WWTP Pengolahan Limbah Cair Elektrokoagulasi PT Centra Rekayasa Envirocrenviro
 
Teknik Maintenance WWTP & WTP, Manajemen Peralatan WWTP & WWTP, Cara Merawat ...
Teknik Maintenance WWTP & WTP, Manajemen Peralatan WWTP & WWTP, Cara Merawat ...Teknik Maintenance WWTP & WTP, Manajemen Peralatan WWTP & WWTP, Cara Merawat ...
Teknik Maintenance WWTP & WTP, Manajemen Peralatan WWTP & WWTP, Cara Merawat ...Anggi Nurbana Wahyudi
 
Inspeksi alat-berat-tambang
Inspeksi alat-berat-tambangInspeksi alat-berat-tambang
Inspeksi alat-berat-tambangAyu Wulansari
 
Silabus analisa proses_bisnis
Silabus analisa proses_bisnisSilabus analisa proses_bisnis
Silabus analisa proses_bisnisBayoe Priyatna
 
Alat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinyaAlat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinyaMario Yuven
 
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017PT Indo Analisis
 
Metode konstruksi manajemen alat berat
Metode konstruksi   manajemen alat beratMetode konstruksi   manajemen alat berat
Metode konstruksi manajemen alat beratFahreza Lukman
 
Presentasi kabel fiber optic
Presentasi kabel fiber opticPresentasi kabel fiber optic
Presentasi kabel fiber opticDwi Retno Dewati
 
Perawatan Engine dan Unit Alat Berat
Perawatan Engine dan Unit Alat Berat Perawatan Engine dan Unit Alat Berat
Perawatan Engine dan Unit Alat Berat lombkTBK
 
Perhitungan biaya alat berat
Perhitungan biaya alat beratPerhitungan biaya alat berat
Perhitungan biaya alat beratMuhamad Ramdhani
 
Analisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAnalisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAbdulRohmanHadi
 
Teknik Alat Berat jilid 2
Teknik Alat Berat jilid 2Teknik Alat Berat jilid 2
Teknik Alat Berat jilid 2Eko Supriyadi
 
Pengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat beratPengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat beratJanu Diarto
 
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...sutjiharso suwargo
 
Materi 2 Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX
Materi 2   Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTXMateri 2   Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX
Materi 2 Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX5h4r3
 
Rekod-Rekod Perkembangan dan Pengesanan
Rekod-Rekod Perkembangan dan PengesananRekod-Rekod Perkembangan dan Pengesanan
Rekod-Rekod Perkembangan dan PengesananFatin Zafrina Rulez
 

En vedette (20)

Maintenance
MaintenanceMaintenance
Maintenance
 
IPAL WWTP Pengolahan Limbah Cair Elektrokoagulasi PT Centra Rekayasa Enviro
IPAL WWTP Pengolahan Limbah Cair Elektrokoagulasi   PT Centra Rekayasa EnviroIPAL WWTP Pengolahan Limbah Cair Elektrokoagulasi   PT Centra Rekayasa Enviro
IPAL WWTP Pengolahan Limbah Cair Elektrokoagulasi PT Centra Rekayasa Enviro
 
Teknik Maintenance WWTP & WTP, Manajemen Peralatan WWTP & WWTP, Cara Merawat ...
Teknik Maintenance WWTP & WTP, Manajemen Peralatan WWTP & WWTP, Cara Merawat ...Teknik Maintenance WWTP & WTP, Manajemen Peralatan WWTP & WWTP, Cara Merawat ...
Teknik Maintenance WWTP & WTP, Manajemen Peralatan WWTP & WWTP, Cara Merawat ...
 
Inspeksi alat-berat-tambang
Inspeksi alat-berat-tambangInspeksi alat-berat-tambang
Inspeksi alat-berat-tambang
 
Silabus analisa proses_bisnis
Silabus analisa proses_bisnisSilabus analisa proses_bisnis
Silabus analisa proses_bisnis
 
Alat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinyaAlat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinya
 
Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
 
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017
 
Metode konstruksi manajemen alat berat
Metode konstruksi   manajemen alat beratMetode konstruksi   manajemen alat berat
Metode konstruksi manajemen alat berat
 
Presentasi kabel fiber optic
Presentasi kabel fiber opticPresentasi kabel fiber optic
Presentasi kabel fiber optic
 
Perawatan Engine dan Unit Alat Berat
Perawatan Engine dan Unit Alat Berat Perawatan Engine dan Unit Alat Berat
Perawatan Engine dan Unit Alat Berat
 
Perhitungan biaya alat berat
Perhitungan biaya alat beratPerhitungan biaya alat berat
Perhitungan biaya alat berat
 
Analisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAnalisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat berat
 
Sistem Pemeliharaan (01)
Sistem Pemeliharaan (01)Sistem Pemeliharaan (01)
Sistem Pemeliharaan (01)
 
Teknik Alat Berat jilid 2
Teknik Alat Berat jilid 2Teknik Alat Berat jilid 2
Teknik Alat Berat jilid 2
 
Pengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat beratPengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat berat
 
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...
 
K3 mekanik
K3 mekanikK3 mekanik
K3 mekanik
 
Materi 2 Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX
Materi 2   Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTXMateri 2   Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX
Materi 2 Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX
 
Rekod-Rekod Perkembangan dan Pengesanan
Rekod-Rekod Perkembangan dan PengesananRekod-Rekod Perkembangan dan Pengesanan
Rekod-Rekod Perkembangan dan Pengesanan
 

Similaire à organisasi maintenance

pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa MakalahYesica Adicondro
 
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiriEdi Sutanto
 
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfadoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfarif492169
 
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana PreventifIrwan Haribudiman
 
Manajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkelManajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkellapalutu
 
Preventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide showPreventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide showhannaleyanna
 
Mid manajemen lab dan bengkel
Mid manajemen lab dan bengkelMid manajemen lab dan bengkel
Mid manajemen lab dan bengkellapalutu
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Novia Putri
 
Praktik Perawatan Dasar.pptx
Praktik Perawatan Dasar.pptxPraktik Perawatan Dasar.pptx
Praktik Perawatan Dasar.pptxApriSetiawan8
 
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinakbarali_
 
Pemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjonoPemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjonoEko Supriyadi
 
Pemeliharaan motor listrik 6kv trans
Pemeliharaan motor listrik 6kv transPemeliharaan motor listrik 6kv trans
Pemeliharaan motor listrik 6kv transMuhammadFirdaus477
 
PENYELENGGARAAN COCU5.pptx
PENYELENGGARAAN COCU5.pptxPENYELENGGARAAN COCU5.pptx
PENYELENGGARAAN COCU5.pptxSafwanFahim1
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanHerni Rahayuning
 

Similaire à organisasi maintenance (20)

pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
 
Maintenance Practices
Maintenance PracticesMaintenance Practices
Maintenance Practices
 
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfadoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
 
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif
 
Fever patch plester penurun demam panas dari rohto
Fever patch plester penurun demam panas dari rohtoFever patch plester penurun demam panas dari rohto
Fever patch plester penurun demam panas dari rohto
 
Manajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkelManajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkel
 
Preventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide showPreventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide show
 
Mid manajemen lab dan bengkel
Mid manajemen lab dan bengkelMid manajemen lab dan bengkel
Mid manajemen lab dan bengkel
 
Basic training maintenance
Basic training maintenanceBasic training maintenance
Basic training maintenance
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14
 
Praktik Perawatan Dasar.pptx
Praktik Perawatan Dasar.pptxPraktik Perawatan Dasar.pptx
Praktik Perawatan Dasar.pptx
 
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
 
Pemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjonoPemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjono
 
Pemeliharaan motor listrik 6kv trans
Pemeliharaan motor listrik 6kv transPemeliharaan motor listrik 6kv trans
Pemeliharaan motor listrik 6kv trans
 
PENYELENGGARAAN COCU5.pptx
PENYELENGGARAAN COCU5.pptxPENYELENGGARAAN COCU5.pptx
PENYELENGGARAAN COCU5.pptx
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
 
10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan
 
Kelompok 2 bab 17
Kelompok 2 bab 17Kelompok 2 bab 17
Kelompok 2 bab 17
 
Kelompok 2 bab 17
Kelompok 2 bab 17Kelompok 2 bab 17
Kelompok 2 bab 17
 

Plus de Kusuma Zulyanto

Plus de Kusuma Zulyanto (6)

Basic instrumentation
Basic instrumentationBasic instrumentation
Basic instrumentation
 
Berpikir dan berjiwa besar
Berpikir dan berjiwa besarBerpikir dan berjiwa besar
Berpikir dan berjiwa besar
 
Kalkulus1
Kalkulus1 Kalkulus1
Kalkulus1
 
Art of war pdf
Art of war pdfArt of war pdf
Art of war pdf
 
Nilai waktu dari uang dan ekivalensi
Nilai waktu dari uang dan ekivalensiNilai waktu dari uang dan ekivalensi
Nilai waktu dari uang dan ekivalensi
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 

Dernier

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 

Dernier (8)

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 

organisasi maintenance

  • 2. KLASIFIKASI PEKERJAAN MAINTENANCE Secara garis besar maintenance ini dapat diklasifikasikan dalam : 1.Planned maintenance (terencana) 2.Unplanned maintenance (tidak terencana)
  • 3. Planned Maintenance • Suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan dengan demikian kerusakan yang lebih besar dapat dihindari. • Dapat memperpanjang umur pakai dari peralatan 3 sampai 4 kali lebih panjang dan dapat mengurangi terjadinya kerusakan yang tidak diharapkan • Disamping itu dengan Planned Maintenance diharapkan pula dapat menjamin ketelitian peralatan produksi sehingga kualitas dan kelangsungan produksi dapat terpelihara dengan baik.
  • 4. 1. Preventive : Cleaning, Inspection, Running Maintenance dan Shut Down 2. Corrective maintenance Shut Down dan Breakdown Maintenance dimana didalamnya sudah terdapat overhaul dan mayor overhaul. Emergency maintenance yang sifatnya sangat darurat. A. Planned maintenance terbagi menjadi : B. Unplanned maintenance meliputi :
  • 5. Strategi pemeliharaan oleh barabady (2005)
  • 6. Preventive Maintenance Tujuan : Untuk menemukan suatu tingkat keadaan yang menunjukan gejala kerusakan sebelum alat-alat tersebut mengalami kerusakan yang fatal. Dengan adanya Preventive maintenance diharapkan :  Kerugian waktu produksi dapat diperkecil  Biaya perbaikan yang mahal dapat dikurangi atau dihindari  Interupsi terhadap jadwal yang telah direncanakan waktu produksi maupun peralatan dapat dihilangkan atau dikurangi
  • 7. Preventive Maintenance Dengan bertambah rumitnya dan mahalnya harga mesin- mesin baru maka dianggap perlu untuk memiliki program- progran maintenance yang terencana. Tidak cukup dengan hanya menetapkan bahwa setiap mesin harus memiliki program pemeliharaan yang terencana untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan mesin tetapi harus juga diadakan usaha untuk sedapat mungkin menghindari terjadinya interupsi-interupsi pada jadwal yang telah ditetapkan. Hal ini dilaksanakan dengan memusatkan perhatian pada unit-unit yang dianggap rawan atau kritis.
  • 8. Klasifikasi terhadap unit yang rawan didasarkan pada: 1. Kerusakan pada unit tersebut dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan kerja. 2. Kerusakan dapat mempengaruhi kualitas produk 3. Kerusakan dapat menyebabkan proses produksi terhenti 4. Modal yang ditanam pada unit tersebut dinilai cukup tinggi. Preventive Maintenance
  • 9. Data statistik dalam preventive maintenance. 1. Data statistik menunjukkan bahwa waktu optimal untuk preventive maintenance adalah 5% dari waktu total operasi. 2. Nilai dasar suku-suku cadang dalam inventory control sebesar 1% dari replacement valuenya. 3. Mengganti suku-suku cadang selama perioda preventive maintenance 10% lebih mahal bila dibanding membiarkan peralatan sampai rusak (tergantung dari jenis alatnya) dan 20% lebih mahal untuk penjadwalan (kembali) general overhaul dibandingkan membiarkan peralatan sampai rusak
  • 10. Preventive Maintenance • Evaluasi terhadap preventive maintenance tidak selalu akurat tetapi selalu menunjukkan kemajuan perbaikan . • Beberapa cara umum yang dipakai untuk mengevaluasi : 1.Biaya maintenance sebagai % dari modal yang ditanam. 2.Biaya maintenance sebagai % dari berat produk. 3.Waktu ekstra untuk maintenance (overtime). 4.Pekerjaan darurat berapa sering dilakukan. 5.Terhentinya mesin (mechanical down time).
  • 11. Preventive Maintenance Patokan kasar dapat dipakai: 1. Direct maintenance cost = 50% total maintenance cost. 2. Biaya pelayanan dan operasi = 30% maintenance cost. 3. Biaya penyempurnaan (improvement) = 10% maintenance. 4. General maintenance (bangunan, saluran-saluran, listrik dan sebagainya) = 10% maintenance cost.
  • 12. Preventive Maintenance Historical record pada preventive maintenance • Preventive maintenance historical record akan menghasilkan hasil kerja yang lebih efektif. • Bila menggunakan metoda inspeksi dengan program- program yang ketat akan memberikan hasil yang baik tetapi biaya sangat tinggi. • Siklus Overhaul dapat di prakirakan dengan baik bila data historical record diperoleh dengan lengkap. • Usaha untuk memperpanjang siklus overhaul akan berhasil bila data dari historical record lebih akurat. Makin akurat penentuan diagnosis kerusakan pada mesin maka biaya preventive maintenance semakin ekonomis
  • 13. Corrective Maintenance Tidak hanya berarti memperbaiki tetapi juga mempelajari sebab- sebab terjadinya kerusakan serta cara-cara mengatasinya dengan cepat, tepat dan benar sehingga tercegah terulangnya kerusakan yang serupa.
  • 14. Corrective Maintenance • Untuk mencegah terulangnya kerusakan yang serupa perlu dipikirkan dengan mantap. Tindakan-tindakan berikut ini dapat dipakai sebagai pilihan (alternatif). 1. Merubah proses produksi, sehingga semua sistem produksi diubah. 2. Mengganti desain/konstruksi/material dari komponen yang mengalami kerusakan. 3. Mengganti komponen yang rusak dengan komponen sejenis dengan desain/konstruksi yang lebih baik. 4. Seluruh mesin diganti baru. 5. Memperbaiki prosedur preventive maintenance misalnya memperbaiki jadwal pelumasan. 6. Mempertimbangkan/mengganti prosedur operasi misalnya dilakukan training terhadap operator untuk mengoperasikan suatu unit khusus dengan benar. 7. Merubah/mengurangi beban pada unit. • Oleh karenanya laporan terperinci tentang suatu kerusakan peralatan adalah sangat pening untuk dianalisis sehingga dapat diambil tindakan-tindakan yang tepat untuk mengatasinya atau mencari alternatif penyelesaian.
  • 15. Aliran informasi dalam corrective maintenance • Adanya kerusakan atau gangguan dalam instalasi pabrik perlu segera diinformasikan kepada semua pihak yang perlu segera diinformasikan kepada semua pihak yang berkepentingan agar masalah ini dapat segera ditanggulangi secara benar dan baik. • Aliran informasi ini tenyata merupakan mata rantai yang cukup panjang dan memakan waktu yang lama untuk mengambil keputusan terhadap cara dan tindakan apa untuk menanggulangi kerusakan atau gangguan yang bersangkutan
  • 16. PREDICTIVE MAINTENANCE • Berfungsi menangani langsung hal-hal yang bersifat mencegah terjadinya kerusakan pada alat/fasilitas yang dilakukan dengan jalan memeriksa alat/fasilitas secara teratur dan berkala serta memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil yang dijumpainya selama pemeriksaan. • Predictive maintenance juga merupakan bentuk baru dari planned maintenance dimana penggantian komponen/suku cadang dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan
  • 17. PREDICTIVE MAINTENANCE Kapan menggunakan pemeliharaan prediktif ? • Pertimbangan variasi permasalahan yang terjadi pada mesin • gunakan metode prediktif bila peralatan yang ada, cukup untuk mendeteksi variasi masalah pemeliharaan • Gunakan metode preventif bila peralatan untuk pemeliharaan prediktif tidak cukup tersedia. Tugas inspeksi harus dikembangkan pada cacat yang bisa dideteksi oleh pemeliharaan • Setelah diputuskan kombinasi metode inspeksi , kemudian tentukan frekuensi inspeksi yang tepat.
  • 18. PREDICTIVE MAINTENANCE Beberapa hal yang mendukung untuk kegiatan prediktive : 1. Penguasaan prinsip kerja alat yang bersangkutan. 2. Penguasaan karakteristik alat. 3. Pengalaman pengoperasian alat yang sama di masa lalu baik dari sendiri maupun orang lain. 4. Penguasaan dan pengambilan data yang tepat. 5. Penguasaan pengolahan data. 6. Kemampuan mengkorelasikan antara satu kejadian dengan kejadian lain dalam kaitannya dengan bidang maintenance. 7. Berwawasan luas dalam bidang peralatan produksi kaitannya dengan kemajuan teknologi di masa mendatang
  • 19. 1940 – 1950 Generasi pertama 1950 – 1975 Generasi kedua 1975 – 2000/ skr Generasi ketiga Sistem pemeliharaan Perbaiki kalau rusak - Availability pabrik lebih tinggi - Masa pakai alat lebih panjang - Biaya rendah -Availability & reability lebih tingi - Keselamatan tinggi - Tidak mengganggu lingkungan -Masa pakai alat lebih panjang -Efektivitas biaya Teknik pemeliharaan Perbaiki bila terjadi gangguan -Sistem perencanaan dan kontrol - komputer besar tapi lambat - Monitoring kondisi - Desain untuk reliability & maintainability - Komputer kecil tapi cepat - Analisa model kegagalan dan cacat - Sistem expert -Multi terampil dan kerja tim TREND PERKEMBANGAN SISTEM PEMELIHARAAN:
  • 20. TREND PERKEMBANGAN SISTEM PEMELIHARAAN: Pemilihan sistem pemeliharaaan Mengacu kejadian shut down - mengacu pada waktu inspeksi : Metode ini terdiri dari kegiatan inspeksi yang dilakukan secara periodik - Pemeliharaan Prediktif : Mengacu pada alat ; metode ini mengukur setiap keluaran pada alat yang berhubungan dengan kemunduran komponen atau sistem Frekuensi kegiatan Tidak ada frekuensi , setiap waktu bisa terjadi Berdasarkan keausan , terutama informasi dari riwayat alat - Berdasarkan pengukuran kondisi alat Biaya pemeliharaan Paling tinggi karena kegagalan yang merusak, biaya lembur , biaya pemanggilan emergency Rendah karena pekerjaan direncanakan dan breakdoen dihindari Paling rendah karena kegagalan merusak dihindari, relparasi direncanakan dan produktivitas personel ditingkatkan Biaya produksi Paling tinggi akibat down time alat yang lama Rendah karena shutdown minimal akibat inspeksi yang terencana Paling rendah, karena inspeksi dilaksanakan selama alat tetap beroperasi dan waktu reparasi berkurang Biaya inventory Paling tinggi karena memerlukan stock yang besar Rendah karena kontrol yang lebih baik, reparasi terencana Paling rendah karena tersedia waktu cukup untuk pemesanan suku cadang , tidak banyak memerlukan stock
  • 21. CONDITION MONITORING Sistem monitoring kondisi alat : • Monitoring getaran – memanfaatkan suara / getaran yang ditimbulkan oleh peralatan mekanis untuk menentukan kondisi aktualnya (frekuensi rendah : 1 Hz – 20 kHz ) • Thermography – menggunakan instrumen yang didesain untuk memonitor energi sinar infra-merah (panas ) untuk menentukan kondisi operasi mesin / sistem • Tribology – terdiri dari a) analisa minyak lumas ( menentukan kondisi aktual dari pelumas ) b) analisa keausan partikel ( memberi informasi mengenai kondisi keausan mesin) • Parameter proses (Temperatur, Speed, Vibration, Pressure, Valve position, Motor current, dll) • Inspeksi visual • Monitoring ultrasonik – memonitor suara yang dibangkitkan oleh mesin – biasanya untuk mendeteksi kebocoran ( frekuensi tinggi : 20 kHz – 100 kHz)
  • 22. Hal-hal penting dalam penerapan strategi pemeliharaan menurut Alfian (2004) adalah: 1. Frekuensi kerusakan dan pengeluaran biaya untuk perbaikan termasuk upah. 2. Item-item yang dipilih harus benar-benar penting dan dapat berakibat fatal untuk keseluruhan pabrik tersebut. 3. Penaksiran biaya-biaya pemeliharaan. 4. Melakukan pekerjaan sebanyak mungkin pada saat pembongkaran pabrik tahunan (overhaul) dan efektifitas kerja dari para mekanik harus tinggi selama dilakukannya pembongkaran pabrik tahunan tersebut. 5. Meramalkan kerusakan-kerusakan yang akan terjadi. 6. Data yang dikumpul dari pabrik secara harian, periodik, tahunan merupakan dasar informasi untuk sistim pemeliharaan yang baik. 7. Pengawasan pekerjaan pemeliharaan harus merupakan suatu pekerjaan yang terintegrasi
  • 24. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemeliharaan (Paul. D, 1989).
  • 25. Bagan Prosedur Pemeliharaan Terencana (Corder,1992)