SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  3
Budaya Cina di Indonesia dari Tahu hingga Tahlilan di dalam Kelenteng
Oleh DJASEPUDIN
Esais; tinggal di Nanggewer, Cibinong, Bogor
Pada masa Orde Baru, segala hal yang berkaitan dengan China atau Tionghoa sengaja
disingkirkan dan dinafikan. Kebudayaan China dilarang berkembang dan hanya hidup di wilayah
rumah pribadi. Akan tetapi itu baheula, pada pascareformasi, terlebih saat pemerintahan
Abdurahman Wahid (Gus Dur), kebudayaan China di Indonesia diberikan kran kebebasan yang
luas agar turut bergaul dengan ragam kebudayaan Nusantara lainnya.
Maka, perayaan tahun baru Imlek, pertunjukkan kesenian barongsai, atau ritual Peh Cun
yang sebelumnya tiarap, bebas dirayakan di klenteng, lingkungan rumah, pusat perbelanjaan,
atau di pusat keramaian lainnya. Hebatnya, perayaan Imlek, pertunjukkan seni barongsai, atau
ritual Peh Cun pun kini dirasakan dan dirayakan pula oleh suku bangsa Nusantara lainnya.
Dalam tataran ini dikotomi pri dan nonpri mulai terkikis. Yang ada silang budaya yang saling
mengisi dan memperkaya.
Ini tentu menggembirakan. Akulturasi budaya berjalan dengan penuh perdamaian.
Kebudayaan China berkembang seiring-sejalan dengan kebudayaa Sunda, Jawa, Batak, Bugis,
Sasak, Dayak, serta ragam budaya suku bangsa di negeri tercinta ini. Fenomena ini sejatinya
bukan barang langka, ratusan silam lampau suku bangsa keturunan China sudah melakukan
perpaduan dengan kebudayaan lokal.
Selama ini kebudayaan China di Indonesia hanya dikenal dengan perayaan Imlek dan
kesenian. Padahal keragaman budaya China dan perpaduannya dengan budaya lokal terjadi
pula pada lintas bidang kehidupan. Tentu saja, yang tak mungkin terlupakan adalah tentang
pangan, masakan, atau kuliner.
Salah satu panganan produk kebudayaan China yang berkembang di Indonesia,
khususnya di tatar Sunda, adalah tahu sumedang. Panganan ini berkembang seiring banyaknya
orang China pada tahun 1856 yang berdatangan ke tatar Priangan.
Berdasarkan studi kepustakaan dan kelisananan, sekitar tahun 1917 pendatang
bernama Ong Kino mulai memperkenalkan produk panganan bernama tahu. Mulanya tahu
buatan Ong Kino hanya dimakan dan diketahui keluarga dan kerabatnya. Lama kelamaan
penduduk setempat mengetahui kelezatan dan gurihnya panganan tahu buatan Ong Kino. Sejak
itu tahu mulai diperjualbelikan di depan rumahnya.
Suatu waktu, Bupati Sumedang Pangeran Aria Soeriaatmadja atau dikenal Pangeran
Mekah, hendak ke tempat persitirahatannya di Situraja, Sumedang. Di tengah perjalanan,
tepatnya di pinggir Jalan Tegalkalong, Sumedang, Pangeran Mekah mencicipi makanan buatan
Ong Kino yang dijual di depan rumahnya. Rupanya Pangerah Mekah tertarik dan merasakan
kenikmatan luar biasa dari makanan yang dicicipinya. Maka, keluarlah kalimat pujian dan
harapan dari mulutnya, “Ngeunah ieu kadaharan teh. Mun dijual pasti payu. (enak makanan ini,
jika dijual pasti laku).”
Karena keluar dari mulut Pangeran yang sangat dicintai rakyatnya, seketika itu juga tahu
jadi makanan yang digandrungi banyak orang. Tak sedikit warga China lainnya pun membuat
dan menjual tahu seperti yang dirintis Ong Kino. Dibantu warga Sumendang, suku bangsa
keturunan China yang merintis idustri tahu sumedang di antaranya Bung Keng, Ong You Kim, Ko
Aniw, Ko Lento, Ko Jung Gong, dan Babah Hek. Kata “Tahu” itu sendiri, menurut Ong You Kim,
berasal dari China yakni “Tao Hu” yang maknanya (Tao=Kacang, Hu=Lumat) atau sebagian orang
cina menyebut “Tahu” sebagai daging tak bertulang.
Sambil bekerja, urang Sunda tentunya mempelajari bahan, cara pengolahan, serta
resep-resep dalam memproduksi tahu sumedang. Lama-kelamaan penduduk Sunda pun sudah
bisa memproduksi tahu sumedang.
Kabupaten Sumedang yang memiliki banyak gunung dan sumber mata air yang
berlimpah menyebabkan produksi pembuatan tahu cepat berkembang dan memiliki kekhasan.
Air dari kaki Gunung Tampomaslah, salah satu yang membedakan tahu sumedang lebih enak
ketimbang tahu lainnya. Konon, baheula mah tahu sumedang digoreng dengan menggunakan
minyak kacang tanah. Cara menggoreng juga tidak asal-asalan, untuk menghasilkan tahu yang
renyah, kulit luarnya berintik, isinya berongga, tidak cepat basi, tahu mesti digoreng dalam
keadaan basah dan dimasukkan pada minyak yang sudah sangat basah. Disamping itu tahu
berkualitas mesti menggunakan kacang kedelai yang baik. Tahu sumedang makin lengkap jika
disimpan diwadah terbuat dari anyaman bambu bernama koronjo dan dialasi daun pisang.
Berkat ketekunan suku bangsa China, kebersihan dalam produksi yang selalu terjaga,
serta didukung alam Priangan dan sumber daya manusia yang salingmemperkaya, tahu
sumedang bisa berkembang hingga sekarang. Bahkan, tahu sumedang mudah dijumpai di luar
wilayah sumedang. Meskipun untuk mendapatkan sensasi yang lebih asyik, nikmat, dan
mengenang masa silam akan lebih baik jika menikmati tahu sumedang pada senja hari di sekitar
alun-alun Sumedang, Taman Endog, atau sepanjang jalan raya menuju Cimalaka.
Maka, tak aneh tahu sumedang pun kerap dijadikan oleh-oleh ketika kita berkunjung di
seputar Sumedang. Tak hanya itu, tahu kini jadi andalan warga Sumedang dan sekitarnya untuk
memperkuat basis ekonomi, sandaran hidup alias lahan pekerjaan yang mumpuni. Menurut
data Disperindag Kab. Sumedang pada tahun 2010, jumlah unit usaha tahu Sumedang ada 232
unit usaha, kapasitas produksi per tahun 202.078.586 kg, tenaga kerja 812 orang, nilai investasi
Rp. 1.358.967.00, dan tersebar di 20 Kecamatan.
Atas jasa Ong Kino, Pangeran Mekah, urang Sumedang, serta umumnya para penikmat
panganan, kini tahu sumedang tak sekadar panganan biasa-biasa. Tahu sumedang sudah
menjelma jadi bagian identitas urang Sumedang, identitas urang Sunda.
Eksistensi tahu sumedang merupakan buah perpaduan dua kebudayaan. Perpaduan
atau akulturasi seperti budaya China dan Sunda itu patut dikembangkan dalam pelbagai sendi
kehidupan. Sebab, perbedaan budaya jika disikapi dengan kebeningan jiwa dan tangan terbuka
bisa menghasilkan sesuatu yang bermakna. Muhun, seperti keberadaan dan kelezatan tahu
sumedang.
BIla di Sumedang keselarasan kebudayaan itu tercermin dalam kuliner bernama tahu.
Maka di Bogor perpaduan budaya Cina dan Sunda itu dapat dilihat dari eksistensi warga
keturunan yang berpusat di kelenteng.
Dibandingkan dengan Kelenténg Dhanagun di Jalan Suryakancana (depan Kebun Raya
Bogor, Hok Tek Bio di Kecamatan Cibinong Kab. Bogor atau kelenténg-kelenténg yang ada di
Nusantara, Kelenténg Pan Kho Bio di Pulogeulis ini berukuran kecil.
Meski kecil, Kelenténg Pan Kho Bio di Pulogeulis Bogor diyakini sebagai kelenténg tertua
di Kota/Kab. Bogor. Didirikan sekitar abad ke-17. Pernyataan itu hingga kini tidak ada yang
membantah alias menyetujui Kelenténg Pan Kho Bio di Pulogeulis Bogor merupakan awal mula
kelenténg di Kota dan Kabupaten Bogor.
Malah, jika ada perayaan Imlek yang dipusatkan di Kelenténg Dhanagun, Kelenténg Pan
Kho Bio kerap berpartisipasi. Nah, dalam perayaan Imlek itu kemeriahan dan semangat
toleransi warga Pulogeulis sungguh berasa.
Sebab, kemeriahan Imlek bukan hanya dominasi umat yang memiliki garis keturunan
suku bangsa Tionghoa. Dari Pan Kho Bio menuju Dhanagun yang membawa patung dewa-dewa,
makanan, minuman, sesajian, hio, dan hal-ihwal perayaan Imlek adalah urang Sunda, warga
keturunan Tionghoa, dan keseluruhan penduduk Pulogeulis dari beragam latar agama dan
budaya.
Semangat toleransi pula yang melatari di bagian belakang Kelenténg Pan Kho Bio ada
ruang khusus untuk umat muslim yang hendak beribadah. Malah, kepengurusan Pan Kho Bio
menyediakan seperangkat alat salat seperti sajadah, mukena, sarung, dan kopiah.
Adapun batu-batu besar peninggalan prasejarah yang dipercaya sebagai petilasan dan
makam leluhur urang Sunda menyebabkan Pan Kho Bio sering didatangi para peziarah dari
pelosok Nusantara. Tentu saja peziarah itu dari lintas agama. Termasuk penganut aliran
kepercayaan dan umat Islam.
Mereka berupaya mendekatkan diri dengan Sang Pencipta Buana. Mereka meminta
sesuatu melalui perantara orang yang dianggap suci dan dekat dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dalam tradisi Islam di Indonesia ritus seperti dinamai tawasul. Maka, bukan hal yang aneh di
dalam Kelenténg Pan Kho Bio kerap terdengar lantunan orang sedang membaca ayat suci Al-
quran.
Tidak hanya berziarah, mereka pun kerap membawa aneka makanan dan minuman.
Entah diniatkan untuk sesajian atau bekal untuk dimakan kala menginap bermalam-malam di
kelenténg. Oleh pengurus Pan Kho Bio dan para peziarah, sesajian seperti bekakak ayam
dibandingkan busuk kerap dibagikan kepada para penduduk Pulogeulis.
Tentu saja hidangan itu tidak langsung dikonsumsi. Sebelum acara makan-makan
mereka terbiasa memanjatkan puja-puji kepada Sanga Maha Pencipta. Di antara ritus itu yaitu
tradisi yasinan saban malam Jumat yang diikuti umat peziarah muslim dan penduduk sekitar.
Hal demikian salah satu asal mula di dalam Kelenténg Pan Kho Bio ada tradisi yasinan,
tawasulan, dan peringatan maulid Nabi atau muludan.
Itulah Pulogeulis. Semangat toleransi bukan sebatas manis dalam wacana, akan tetapi
nyata terasa dilakukan seluruh warga. Kelenténg Pan Kho Bio sebagai pusat pusaran semangat
pembauran anak semua bangsa

Contenu connexe

Tendances

Makanan tradisional presentasion
Makanan tradisional presentasionMakanan tradisional presentasion
Makanan tradisional presentasion
Ismail Fajar
 
Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara
Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner NusantaraMakalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara
Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara
Dini_Ratnasari
 
Makanan tradisional malaysia
Makanan tradisional malaysiaMakanan tradisional malaysia
Makanan tradisional malaysia
Ivy Wong
 
Makanan tradisional
Makanan tradisionalMakanan tradisional
Makanan tradisional
Bmaida10
 
Ade putri
Ade putriAde putri
Ade putri
adedani
 

Tendances (19)

Makanan tradisional presentasion
Makanan tradisional presentasionMakanan tradisional presentasion
Makanan tradisional presentasion
 
Keunikan makanan
Keunikan makananKeunikan makanan
Keunikan makanan
 
Wisata kuliner
Wisata kulinerWisata kuliner
Wisata kuliner
 
Pembuatan kambewe
Pembuatan kambewePembuatan kambewe
Pembuatan kambewe
 
Makalah makanan khas kabupaten muna
Makalah makanan khas kabupaten munaMakalah makanan khas kabupaten muna
Makalah makanan khas kabupaten muna
 
Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara
Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner NusantaraMakalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara
Makalah fundamental of diet and cullinary 1 : Kuliner Nusantara
 
Kerja kursus Sejarah STPM penggal 2 2016
Kerja kursus Sejarah STPM penggal 2 2016Kerja kursus Sejarah STPM penggal 2 2016
Kerja kursus Sejarah STPM penggal 2 2016
 
Masakan india
Masakan india Masakan india
Masakan india
 
Tajuk 1 (Kumpulan A)
Tajuk 1 (Kumpulan A)Tajuk 1 (Kumpulan A)
Tajuk 1 (Kumpulan A)
 
Makanan Tradisional Minahasa
Makanan Tradisional MinahasaMakanan Tradisional Minahasa
Makanan Tradisional Minahasa
 
Makanan tradisional malaysia
Makanan tradisional malaysiaMakanan tradisional malaysia
Makanan tradisional malaysia
 
Jepang dan makanannya
Jepang dan makanannyaJepang dan makanannya
Jepang dan makanannya
 
Makalah tambora
Makalah tamboraMakalah tambora
Makalah tambora
 
Makanan tradisional
Makanan tradisionalMakanan tradisional
Makanan tradisional
 
Ade putri
Ade putriAde putri
Ade putri
 
Tajuk 1 (Kumpulan C)
Tajuk 1 (Kumpulan C)Tajuk 1 (Kumpulan C)
Tajuk 1 (Kumpulan C)
 
Makanan tradisional di malaysia (group 4)
Makanan tradisional di malaysia (group 4)Makanan tradisional di malaysia (group 4)
Makanan tradisional di malaysia (group 4)
 
10 kerupuk khas indonesia
10 kerupuk khas indonesia10 kerupuk khas indonesia
10 kerupuk khas indonesia
 
Adat istiadat bari
Adat istiadat bariAdat istiadat bari
Adat istiadat bari
 

Similaire à Budaya cina sunda

PPT Rumah Makan Nglaras Rasa Kelompok 6.pptx
PPT Rumah Makan Nglaras Rasa Kelompok 6.pptxPPT Rumah Makan Nglaras Rasa Kelompok 6.pptx
PPT Rumah Makan Nglaras Rasa Kelompok 6.pptx
RikiRizki4
 
Jajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesiaJajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesia
anggieazalah
 
Jajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesiaJajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesia
anggieazalah
 
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman Klu
 
Tugas pp ips
Tugas pp ipsTugas pp ips
Tugas pp ips
tickaaja
 
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliKliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Dede Adi Nugraha
 
9213tradisiislamnusantara 161201081124
9213tradisiislamnusantara 1612010811249213tradisiislamnusantara 161201081124
9213tradisiislamnusantara 161201081124
Mamaz-AJi
 

Similaire à Budaya cina sunda (20)

Kebudayaan masyarakat pekalongan
Kebudayaan masyarakat pekalonganKebudayaan masyarakat pekalongan
Kebudayaan masyarakat pekalongan
 
Proposal desa budaya panggungharjo sewon bantul
Proposal desa budaya panggungharjo sewon bantulProposal desa budaya panggungharjo sewon bantul
Proposal desa budaya panggungharjo sewon bantul
 
Kerja kursus tingkatan enam sejarah - sejarah makanan
Kerja kursus tingkatan enam sejarah - sejarah makananKerja kursus tingkatan enam sejarah - sejarah makanan
Kerja kursus tingkatan enam sejarah - sejarah makanan
 
PKM-GT Kuliner
PKM-GT KulinerPKM-GT Kuliner
PKM-GT Kuliner
 
PPT Rumah Makan Nglaras Rasa Kelompok 6.pptx
PPT Rumah Makan Nglaras Rasa Kelompok 6.pptxPPT Rumah Makan Nglaras Rasa Kelompok 6.pptx
PPT Rumah Makan Nglaras Rasa Kelompok 6.pptx
 
Jajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesiaJajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesia
 
Jajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesiaJajanan tradisional indonesia
Jajanan tradisional indonesia
 
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iii
 
Buku Panduan Festival Bandeng Mrico
Buku Panduan Festival Bandeng MricoBuku Panduan Festival Bandeng Mrico
Buku Panduan Festival Bandeng Mrico
 
Tugas pp ips
Tugas pp ipsTugas pp ips
Tugas pp ips
 
Kampong wisata temenggungan, paket wisata banyuwangi, paket tour banyuwangi
Kampong wisata temenggungan, paket wisata banyuwangi, paket tour banyuwangiKampong wisata temenggungan, paket wisata banyuwangi, paket tour banyuwangi
Kampong wisata temenggungan, paket wisata banyuwangi, paket tour banyuwangi
 
Potensi Banyuwangi
Potensi BanyuwangiPotensi Banyuwangi
Potensi Banyuwangi
 
5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptx
5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptx5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptx
5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptx
 
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliKliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan Bali
 
9213 tradisi islam nusantara
9213 tradisi islam nusantara9213 tradisi islam nusantara
9213 tradisi islam nusantara
 
9213 tradisi islam nusantara
9213 tradisi islam nusantara9213 tradisi islam nusantara
9213 tradisi islam nusantara
 
9213tradisiislamnusantara 161201081124
9213tradisiislamnusantara 1612010811249213tradisiislamnusantara 161201081124
9213tradisiislamnusantara 161201081124
 
ppt tradisi islam nusantara
ppt tradisi islam nusantarappt tradisi islam nusantara
ppt tradisi islam nusantara
 
MATERI P5 TAHUN 2024 MEMBUAT BAKSO IKAN.pptx
MATERI P5 TAHUN 2024 MEMBUAT BAKSO IKAN.pptxMATERI P5 TAHUN 2024 MEMBUAT BAKSO IKAN.pptx
MATERI P5 TAHUN 2024 MEMBUAT BAKSO IKAN.pptx
 
Paket Wisata Banyuwangi, Valuable Tour by Tour Banyuwangi
Paket Wisata Banyuwangi, Valuable Tour by Tour BanyuwangiPaket Wisata Banyuwangi, Valuable Tour by Tour Banyuwangi
Paket Wisata Banyuwangi, Valuable Tour by Tour Banyuwangi
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Dernier (20)

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Budaya cina sunda

  • 1. Budaya Cina di Indonesia dari Tahu hingga Tahlilan di dalam Kelenteng Oleh DJASEPUDIN Esais; tinggal di Nanggewer, Cibinong, Bogor Pada masa Orde Baru, segala hal yang berkaitan dengan China atau Tionghoa sengaja disingkirkan dan dinafikan. Kebudayaan China dilarang berkembang dan hanya hidup di wilayah rumah pribadi. Akan tetapi itu baheula, pada pascareformasi, terlebih saat pemerintahan Abdurahman Wahid (Gus Dur), kebudayaan China di Indonesia diberikan kran kebebasan yang luas agar turut bergaul dengan ragam kebudayaan Nusantara lainnya. Maka, perayaan tahun baru Imlek, pertunjukkan kesenian barongsai, atau ritual Peh Cun yang sebelumnya tiarap, bebas dirayakan di klenteng, lingkungan rumah, pusat perbelanjaan, atau di pusat keramaian lainnya. Hebatnya, perayaan Imlek, pertunjukkan seni barongsai, atau ritual Peh Cun pun kini dirasakan dan dirayakan pula oleh suku bangsa Nusantara lainnya. Dalam tataran ini dikotomi pri dan nonpri mulai terkikis. Yang ada silang budaya yang saling mengisi dan memperkaya. Ini tentu menggembirakan. Akulturasi budaya berjalan dengan penuh perdamaian. Kebudayaan China berkembang seiring-sejalan dengan kebudayaa Sunda, Jawa, Batak, Bugis, Sasak, Dayak, serta ragam budaya suku bangsa di negeri tercinta ini. Fenomena ini sejatinya bukan barang langka, ratusan silam lampau suku bangsa keturunan China sudah melakukan perpaduan dengan kebudayaan lokal. Selama ini kebudayaan China di Indonesia hanya dikenal dengan perayaan Imlek dan kesenian. Padahal keragaman budaya China dan perpaduannya dengan budaya lokal terjadi pula pada lintas bidang kehidupan. Tentu saja, yang tak mungkin terlupakan adalah tentang pangan, masakan, atau kuliner. Salah satu panganan produk kebudayaan China yang berkembang di Indonesia, khususnya di tatar Sunda, adalah tahu sumedang. Panganan ini berkembang seiring banyaknya orang China pada tahun 1856 yang berdatangan ke tatar Priangan. Berdasarkan studi kepustakaan dan kelisananan, sekitar tahun 1917 pendatang bernama Ong Kino mulai memperkenalkan produk panganan bernama tahu. Mulanya tahu buatan Ong Kino hanya dimakan dan diketahui keluarga dan kerabatnya. Lama kelamaan penduduk setempat mengetahui kelezatan dan gurihnya panganan tahu buatan Ong Kino. Sejak itu tahu mulai diperjualbelikan di depan rumahnya. Suatu waktu, Bupati Sumedang Pangeran Aria Soeriaatmadja atau dikenal Pangeran Mekah, hendak ke tempat persitirahatannya di Situraja, Sumedang. Di tengah perjalanan, tepatnya di pinggir Jalan Tegalkalong, Sumedang, Pangeran Mekah mencicipi makanan buatan Ong Kino yang dijual di depan rumahnya. Rupanya Pangerah Mekah tertarik dan merasakan kenikmatan luar biasa dari makanan yang dicicipinya. Maka, keluarlah kalimat pujian dan harapan dari mulutnya, “Ngeunah ieu kadaharan teh. Mun dijual pasti payu. (enak makanan ini, jika dijual pasti laku).” Karena keluar dari mulut Pangeran yang sangat dicintai rakyatnya, seketika itu juga tahu jadi makanan yang digandrungi banyak orang. Tak sedikit warga China lainnya pun membuat dan menjual tahu seperti yang dirintis Ong Kino. Dibantu warga Sumendang, suku bangsa
  • 2. keturunan China yang merintis idustri tahu sumedang di antaranya Bung Keng, Ong You Kim, Ko Aniw, Ko Lento, Ko Jung Gong, dan Babah Hek. Kata “Tahu” itu sendiri, menurut Ong You Kim, berasal dari China yakni “Tao Hu” yang maknanya (Tao=Kacang, Hu=Lumat) atau sebagian orang cina menyebut “Tahu” sebagai daging tak bertulang. Sambil bekerja, urang Sunda tentunya mempelajari bahan, cara pengolahan, serta resep-resep dalam memproduksi tahu sumedang. Lama-kelamaan penduduk Sunda pun sudah bisa memproduksi tahu sumedang. Kabupaten Sumedang yang memiliki banyak gunung dan sumber mata air yang berlimpah menyebabkan produksi pembuatan tahu cepat berkembang dan memiliki kekhasan. Air dari kaki Gunung Tampomaslah, salah satu yang membedakan tahu sumedang lebih enak ketimbang tahu lainnya. Konon, baheula mah tahu sumedang digoreng dengan menggunakan minyak kacang tanah. Cara menggoreng juga tidak asal-asalan, untuk menghasilkan tahu yang renyah, kulit luarnya berintik, isinya berongga, tidak cepat basi, tahu mesti digoreng dalam keadaan basah dan dimasukkan pada minyak yang sudah sangat basah. Disamping itu tahu berkualitas mesti menggunakan kacang kedelai yang baik. Tahu sumedang makin lengkap jika disimpan diwadah terbuat dari anyaman bambu bernama koronjo dan dialasi daun pisang. Berkat ketekunan suku bangsa China, kebersihan dalam produksi yang selalu terjaga, serta didukung alam Priangan dan sumber daya manusia yang salingmemperkaya, tahu sumedang bisa berkembang hingga sekarang. Bahkan, tahu sumedang mudah dijumpai di luar wilayah sumedang. Meskipun untuk mendapatkan sensasi yang lebih asyik, nikmat, dan mengenang masa silam akan lebih baik jika menikmati tahu sumedang pada senja hari di sekitar alun-alun Sumedang, Taman Endog, atau sepanjang jalan raya menuju Cimalaka. Maka, tak aneh tahu sumedang pun kerap dijadikan oleh-oleh ketika kita berkunjung di seputar Sumedang. Tak hanya itu, tahu kini jadi andalan warga Sumedang dan sekitarnya untuk memperkuat basis ekonomi, sandaran hidup alias lahan pekerjaan yang mumpuni. Menurut data Disperindag Kab. Sumedang pada tahun 2010, jumlah unit usaha tahu Sumedang ada 232 unit usaha, kapasitas produksi per tahun 202.078.586 kg, tenaga kerja 812 orang, nilai investasi Rp. 1.358.967.00, dan tersebar di 20 Kecamatan. Atas jasa Ong Kino, Pangeran Mekah, urang Sumedang, serta umumnya para penikmat panganan, kini tahu sumedang tak sekadar panganan biasa-biasa. Tahu sumedang sudah menjelma jadi bagian identitas urang Sumedang, identitas urang Sunda. Eksistensi tahu sumedang merupakan buah perpaduan dua kebudayaan. Perpaduan atau akulturasi seperti budaya China dan Sunda itu patut dikembangkan dalam pelbagai sendi kehidupan. Sebab, perbedaan budaya jika disikapi dengan kebeningan jiwa dan tangan terbuka bisa menghasilkan sesuatu yang bermakna. Muhun, seperti keberadaan dan kelezatan tahu sumedang. BIla di Sumedang keselarasan kebudayaan itu tercermin dalam kuliner bernama tahu. Maka di Bogor perpaduan budaya Cina dan Sunda itu dapat dilihat dari eksistensi warga keturunan yang berpusat di kelenteng. Dibandingkan dengan Kelenténg Dhanagun di Jalan Suryakancana (depan Kebun Raya Bogor, Hok Tek Bio di Kecamatan Cibinong Kab. Bogor atau kelenténg-kelenténg yang ada di Nusantara, Kelenténg Pan Kho Bio di Pulogeulis ini berukuran kecil. Meski kecil, Kelenténg Pan Kho Bio di Pulogeulis Bogor diyakini sebagai kelenténg tertua di Kota/Kab. Bogor. Didirikan sekitar abad ke-17. Pernyataan itu hingga kini tidak ada yang
  • 3. membantah alias menyetujui Kelenténg Pan Kho Bio di Pulogeulis Bogor merupakan awal mula kelenténg di Kota dan Kabupaten Bogor. Malah, jika ada perayaan Imlek yang dipusatkan di Kelenténg Dhanagun, Kelenténg Pan Kho Bio kerap berpartisipasi. Nah, dalam perayaan Imlek itu kemeriahan dan semangat toleransi warga Pulogeulis sungguh berasa. Sebab, kemeriahan Imlek bukan hanya dominasi umat yang memiliki garis keturunan suku bangsa Tionghoa. Dari Pan Kho Bio menuju Dhanagun yang membawa patung dewa-dewa, makanan, minuman, sesajian, hio, dan hal-ihwal perayaan Imlek adalah urang Sunda, warga keturunan Tionghoa, dan keseluruhan penduduk Pulogeulis dari beragam latar agama dan budaya. Semangat toleransi pula yang melatari di bagian belakang Kelenténg Pan Kho Bio ada ruang khusus untuk umat muslim yang hendak beribadah. Malah, kepengurusan Pan Kho Bio menyediakan seperangkat alat salat seperti sajadah, mukena, sarung, dan kopiah. Adapun batu-batu besar peninggalan prasejarah yang dipercaya sebagai petilasan dan makam leluhur urang Sunda menyebabkan Pan Kho Bio sering didatangi para peziarah dari pelosok Nusantara. Tentu saja peziarah itu dari lintas agama. Termasuk penganut aliran kepercayaan dan umat Islam. Mereka berupaya mendekatkan diri dengan Sang Pencipta Buana. Mereka meminta sesuatu melalui perantara orang yang dianggap suci dan dekat dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam tradisi Islam di Indonesia ritus seperti dinamai tawasul. Maka, bukan hal yang aneh di dalam Kelenténg Pan Kho Bio kerap terdengar lantunan orang sedang membaca ayat suci Al- quran. Tidak hanya berziarah, mereka pun kerap membawa aneka makanan dan minuman. Entah diniatkan untuk sesajian atau bekal untuk dimakan kala menginap bermalam-malam di kelenténg. Oleh pengurus Pan Kho Bio dan para peziarah, sesajian seperti bekakak ayam dibandingkan busuk kerap dibagikan kepada para penduduk Pulogeulis. Tentu saja hidangan itu tidak langsung dikonsumsi. Sebelum acara makan-makan mereka terbiasa memanjatkan puja-puji kepada Sanga Maha Pencipta. Di antara ritus itu yaitu tradisi yasinan saban malam Jumat yang diikuti umat peziarah muslim dan penduduk sekitar. Hal demikian salah satu asal mula di dalam Kelenténg Pan Kho Bio ada tradisi yasinan, tawasulan, dan peringatan maulid Nabi atau muludan. Itulah Pulogeulis. Semangat toleransi bukan sebatas manis dalam wacana, akan tetapi nyata terasa dilakukan seluruh warga. Kelenténg Pan Kho Bio sebagai pusat pusaran semangat pembauran anak semua bangsa