28. Pada sampel darah kapiler tersebut ditambahkan antikoagulan NaF dan EDTA . NaF berfungsi untuk menghambat proses glikolisis dan EDTA sebagai antikoagulan Perbandingan antikoagulan dan sampel adalah NaF : EDTA : sampel darah = 1 mg : 0,5 mg : 0,5 ml . Antikoagulan dan Pengawet . 12
29.
30. 14 METODE FOLIN - WU Cu2++ glukose + OH- Cu2O Glukose mereduksi ion kupri dalam larutan alkali menjadi ion kupro ( oksidasi kupro ) Kelemahan : bias positipnya besar, karena bereaksi juga dengan jenis gula lain, kreatinin, asam askorbat dan bahan lain.
31.
32. Prinsip : glukose mereduksi ferricyanide yang berwarna kuning menjadi ferrocyanide yang tidak berwarna dalam larutan alkali. Penurunan warna kuning diukur. panas glukose + Fe(CN)6-3 (kuning) -----------Fe(CN)6-4 (tidak berwarna) OH- Kelemahan : spesifitasnya sangat jelek, misalnya 1 mg kreatinin = 1 mg glukose, 0,5 mg asam urat = 1 mg glukose. 16 Metode Alkaline Ferricyanide
33.
34.
35. Sangat spesifik untuk glukose karena tidak ada karbohidrat lain yang dapat dioksidasi oleh enzim Glukose 6 Phosphat Dehidrogenase.
36. Prinsip : reaksi kimia antara glukose dengan ATP dengan enzim heksokinase sebagai katalisator merubah glukose menjadi glukose 6 fosfat18
37. heksokinase glukose + ATP ---------------> glukose 6PO4 + ADP G6PD glukose 6PO4 + NADP ----------> NADPH +H+ 6fosfoglukonat Dibaca pada gelombang 340 nm Interference : tidak ada Metode Heksokinase 19
38. Prinsip : enzim glukose oksidase mengubah glukose menjadi asam glukonat dan hydrogen peroksida. Reaksi kimia selanjutnya yakni penambahan bahan kromogen dan enzim peroksidase menjadi larutan berwarna yang bisa diukur absorbannya. Metode glukose Oksidase 20
40. Di dalam darah ada dua bentuk glukose, 36% α-D-glukose dan 64% β-D-glukose. Oleh karena itu glukose yang berada dalam bentuk α, harus dirubah dulu menjadi β dengan bantuan enzim mutarotase sebagai akselerator. Metode Glukose Oksidase 22
41.
42. Kadar glukose darah puasa ³ 126 mg/dl pada lebih dari satu kali pemeriksaan dapat digunakan sebagai pedoman diagnosis DM
44. Hipoglikemia bila glukose darah puasa < 45 mg/dl ( 2,5 mmol / L ) . INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN GLUKOSE DARAH 23
45.
46.
47. Jika ada keluhan khas DM dan glukose darah acak ≥ 200 mg/dl bisa didiagnosis sebagai DM .25
48.
49. Dikatakan DM bila kadar glukose dua jam sesudah makan ≥ 200 mg/dl .26
50.
51. Hasil glukose tinggi palsu , terjadi pada pasien yang malnutrisi , tirah baring , infeksi atau stress berat , karena obat – obatan seperti diuretik , kontrasepsi oral , glukokortikoid , tiroksin yang berlebihan , fenitoin , asam nikotinat dan beberapa obat psikotropika . Test toleransi Glukose Oral 27