SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
Télécharger pour lire hors ligne
DesignING Regionalism ARCHITECTURE Cultural Park
AT Cirebon
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DENGAN PENDEKATAN
ARSITEKTUR REGIONALISME DI CIREBON
Andri Nur Aziz,
Universitas Wijayakusuma Purwokerto Jl. Beji Karangsalam Telp. 0281-643989, Fax. 0281-6439711
andrinuraziz99@gmail.com
Wita Widyandini,
Universitas Wijayakusuma Purwokerto Jl. Beji Karangsalam Telp. 0281-643989, Fax. 0281-6439711
witawidyandini@yahoo.co.id
Yohannes Wahyu Dwi Yudhono
Universitas Wijayakusuma Purwokerto Jl. Beji Karangsalam Telp. 0281-643989, Fax. 0281-6439711
wahyuyudono@gmail.com
ABSTRACT (ABSTRAK)
Cirebon City is a coastal city located in West Java Province in the north, directly adjacent to Brebes
district, Central Java. This city has great potential in its cultural and artistic diversity. Ironically,
the facility for performing or performing arts in the city of Cirebon is very inadequate to
accommodate these cultural activities. The right solution so that this problem can be resolved is to
create an area capable of being a place of introduction, development and preservation of culture
and arts in the form of a cultural park. The cultural park is designed using a regionalist
architectural approach, namely by applying elements of local Cirebonan architecture, so that it can
become an area that reflects the diversity of Cirebon culture and arts.
Key Words: Cultural Park, Cirebon, Regionalism
ABSTRAK
Kota Cirebon merupakan kota pesisir yang terletak di Provinsi Jawa Barat di bagian utara berbatasan
langsung dengan kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kota ini memiliki potensi besar dalam
keberagaman budaya dan keseniannya. Ironisnya Ironisnya Fasilitis pementasan atau pagelaran seni
yang ada di kota Cirebon sangat tidak memadai untuk mewadahi kegiatan kebudayaan tersebut.
Solusi yang tepat agar masalah tersebut bisa teratasi adalah dengan membuat kawasan yang mampu
menjadi tempat pengenalan,pengembangan dan pelestarian kebudayaan dan kesenian berupa taman
budaya. Taman budaya dirancang dengan menggunakan pendekatan arsitektur regionalisme, yaitu
dengan menerapkan unsur-unsur arsitektur lokal Cirebonan, sehingga mampu menjadi area yang
mencerminkan keanekaragaman kebudayaan dan kesenian Cirebon.
Kata Kunci : Taman Budaya, Cirebon, Regionalisme
1. LATAR BELAKANG
Kota Cirebon merupakan kota pesisir yang
terletak di Propinsi Jawa Barat bagian utara
berbatasan langsung dengan kabupaten Brebes, Jawa
Tengah. Hal ini menjadikan kota Cirebon sebagai
kota transit yang mampu menarik wisatawan. Selain
itu di kota Cirebon terdapat sebuah pelabuhan yang
diberi nama pelabuhan Muara Jati yang berdiri pada
tahun 1415, pada awal berdirinya pelabuhan ini
digunakan sebagai sarana berdagang oleh bangsa
Cina, Arab, Persia, India, Malaka, Tumasik, Pasai,
dan orang-orang Jawa serta Palembang. Oleh karena
itu Cirebon memiliki beragam corak budaya,seni dan
arsitektur yang unik sebagai dampak dari akulturasi
budaya. Kota Cirebon juga memiliki 4 keraton yaitu
keraton Kasepuhan, keraton Kanoman, keraton
Kacirebonan, dan keraton Kapribonan yang
merupakan bagian penting dari sejarah awal
berdirinya kota Cirebon dan pusat peradaban
kebudayaan Cirebon.
Beberapa kegiatan yang berkaitan dengan
kebudayaan yang masih dilaksanakan di kota Cirebon
diantaranya adalah, Kirab Budaya, Festival Seni dan
Budaya Perairan, Festival Keraton Nusantara,
Festival Gotrasawala, selain budayanya kota Cirebon
juga dikenal akan seninya, yang terkenal dari kota ini
yaitu batik, tari topeng, sintren, kesenian gembyung,
genjring rudat, dan angklung bungko.
Kegiatan-kegiatan budaya dan seni rutin
dilakukan setiap tahunnya baik tingkat kota sampai
tingkat nasional, dimana pengunjung atau peserta
kegiatan tidak hanya masyarakat lokal kota Cirebon,
wisatawan domestik dan mancanegara juga turut
serta dalam kegiatan ini. Dilihat dari data statistik
witasawan domestik dan mancanegara dari tahun
2013-2018 terus mengalami peningkatan, hal ini
menunjukan kegiatan kebudayaan dan kesenian
diminati dan menjadi daya tarik tersendiri bagi kota
Cirebon. Sektor pariwisata khususnya wisata
kebudayaan dan kesenian dapat menunjang
pendapatan daerah kota Cirebon.
Tabel 1. Jumlah wisatawan mancanegara dan
domestik di kota Cirebon
Sumber : cirebonkota.bps.co.id, 2020
Ironisnya perkembangan jumlah wisatawan
tidak diimbangin dengan fasilitis pementasan atau
pagelaran seni yang ada di kota Cirebon sangat tidak
memadai, setiap pagelaran dilaksanakan ditempat
yang berbeda-beda dan terkesan memaksakan dengan
kapasitas yang tidak mencukupi. Hal ini dapat
berpengaruh negatif bagi citra kota Cirebon yang
memiliki visi “Cirebon Kota Budaya”.
Masalah lain yang timbul karena tidak ada
fasilitas kebudayaan dan kesenian yang terintegrasi
adalah keberlangsungan iklim kebudayaan yang
menurun, ini terjadi karena peran serta remaja/anak
muda tidak terlibat dalam proses peletarian
kebudayaan. Ironisnya pementasan pagelaran hanya
dinikmati oleh kalangan dewasa, peran serta generasi
muda sangat minim dalam proses pengembangan dan
pelestarian kebudayaan dan kesenian di Cirebon. Hal
ini akan menjadi masalah bagi kelestarian
kebudayaan dan kesenian di Cirebon.
Upaya pemerintah kota Cirebon untuk mewadahi
kegiatan dan menjaga kelestarian kebudayaan dan
kesenian Cirebonan adalah dengan membuat kawasan
pusat kebudyaan yang berfungsi sebagai tempat
pengenalan,pengembangan dan pelestarian
kebudayaan dan kesenian Cirebon. Selain itu
keberadaan kawasan pusat kebudayaan yang dikemas
menjadi taman budaya ini menjadi syarat yang sangat
penting dalam terwujudnya visi “Cirebon Kota
Budaya” seseuai dengan RPJMD tahun 2018-2023.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Tinjauan Taman Budaya
Menurut Djamal (2005), taman adalah sebidang
tanah terbuka dengan luasan tertentu di dalamnya
ditanam pepohonan, perdu, semak, dan rerumputan
yang dapat dikombinasikan dengan kreasi dari bahan
lainnya. Umumnya dipergunakan untuk olah raga,
bersantai, bermain dan sebagainya.
Kebudayaan adalah suatu hasil karya dari
sekelompok manusia di daeah tertentu yang menjadi
ciri atau identitas sendin yang khas baik berupa
kerajman tangan maupun berupa kegiatan adat atau
kebiasaan. Kebudayaan dapat berupa kesenian serta
adat istiadat masyarakat tertentu atau aktifitas sosial
yang terbentuk dan perkembangan zamannya.
Kebudayaan dapat menunjukan kepribadian suatu
daerah atau bangsa (Koentjaraningrat, Kebudayaan,
Mentalitas dan Pembangunan, 1990).
Dari pengertian mengenai taman dan budaya
maka dapat disimpulkan bahwa Taman Budaya
adalah perpaduan antara ruang terbuka dengan
fasilitas pertunjukan dan fasilitas pendukung lainnya
yang bertujuan untuk mewadahi dan
mengembangkan kebudayaan dan kesenian.
Berdasarkan tugas dan fungsi menurut surat
keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia NO.0221/0/1991, taman budaya
mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut 3 :
Tugas : Melaksanakan pengembangan kebudayaan
daerah.
Fungsi :
a. Melaksanakan kegiatan pengolahan dan
eksperimentasi karya seni
b. Melaksanakan pagelaran dan pementasan seni
c. Melaksanakan ceramah, temu karya, sarahsehan,
lokakarya, dokumentasi, publikasi, dan informasi
seni
d. Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga
Taman Budaya
e.
2.2. Tinjauan Kebudayaan dan Kesenian Cirebon
Kebudayaan dipandang sebagai sebuah sistem,
sebagai suatu kajian atau alat analisis yang terdiri
dari unsur-unsur yang saling berkaitan, berhubungan
satu dengan yang lain dalam sebuah integral,
berfungsi, beroperasi, atau bergerak dalam keutuhan
kesatuannya.
Pengertian ini merujuk pada aspek individual dan
sosial dari kehidupan manusia sebagai unsur-unsur
yang mempunyai fungsi pedoman dan energi secara
timbul balik (Parsons, 1966; Spindler, 1977; dalam
Mulyana 2016).
Kebudayaan yang berkembang di Cirebon
merupakan kebudayaan hibdrid, yaitu hasil dari
pencampuran beberapa kebudayaan dengan
komposisi tertentu. Elemen pengaruh Jawa replika
Mataram, Cina-Arab, jejaring kebudayaan Cirebon
Girang, entitas Cirebon Larang saling menyatu
menghasilkan jejaring kebudayaan Jawa Koek atau
Jawa Reang yaitu kebudayaan khas Cirebon.
Gambar 1. Produksi kebudayaan Cirebon
Sumber : https://jurnal.ugm.ac.id, 2020
Pola hibridasi budaya yang unik di Cirebon
menghasilkan kesenian yang beragam. Corak
kesenian yang unik di Cirebon menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan lokal maupun
mancanegara.
Gambar 2. Pertunjukan Kebudayaan Cirebon
Sumber : https://cirebon.co.id, 2020
2.3. Tinjauan Arsitektur Regionalisme
Regionalisme diperkirakan berkembang
sekitar tahun 1960 (Jenks, 1977 dalam Dharma
2010). Sebagai salah satu perkembangan Arsitektur
Modern yang mempunyai perhatian besar pada ciri
kedaerahan, aliran ini tumbuh terutama di negara
berkembang. Ciri kedaerahan yang dimaksud
berkaitan erat dengan budaya setempat, iklim, dan
teknologi pada saatnya (Ozkan, 1985 dalam Dharma
2010).
Menurut William Curtis (1985) dalam Dharma
(2010) , Regionalisme diharapkan dapat
menghasilkan bangunan yang bersifat abadi, melebur
atau menyatu antara yang lama dan yang baru, antara
regional dan universal. Arsitektur Tradisional
mempunyai lingkup regional sedangkan Arsitektur
Modern mempunyai lingkup universal. 10
Dengan demikian maka yang menjadi ciri utama
regionalisme adalah menyatunya Arsitektur
Tradisional dan Arsitektur Modern.
3. LOKASI
Berdasarkan tata guna lahan yang telah
dikonsultasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan
Perencanaan Ruang Kota Cirebon, lokasi
perencanaan berada di kawasan stadion Bima kota
Cirebon.
.
Gambar 3. Produksi kebudayaan Cirebon
Sumber : analisa penulis, 2020
Lokasi perencanaan berada di kawasan
stadion Bima kota Cirebon. Kawasan stadion Bima
merupakan area yang menjadi salah satu pusat
rekreasi masyrakat Cirebon karena kawasan stadion
Bima sangat dekan dengan pusat kegiatan
diantaranya kampus dan dinas terkait yang ada
disekitarnya. Luasan site lebih kurang 30.300 m²
sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 46 Tahun
2012 tentang Perizinan Pemanfaatan Ruang
menetapkan bahwa peraturan bangunan pada lokas
Jalan Bima Stadion adalah sebagai berikut :
a. KDB : Maksimal – 80%
b. TLB : 1 – 12 Lantai
c. KLB : 3.2
d. GSB : 10 m
Batas Site :
a. Sebelah Selatan : Komplek GOR BIMA
b. Sebelah Utara : Area Persawahan
c. Sebelah Timur : Rusunawa Unswagati
d. Sebelah Barat : Komplek Pertokoan
4. KONSEP PERENCANAAN
4.1. 4.1. Konsep Site
Main entrance berada di jl. Bima Stadion,
dengan mempertimbangkan kemudahan pencapaian,
kelas jalan dan kejelasan. Sumber bising utama
berasal dari jalan raya. Untuk mereduksi kebisingan
datasi dengan menanam vegetasi, memberi jarak
yang cukup antara bangunan dengan sumber bising
dan menggunakan material kedap suara untuk ruang
yang membutuhkan ketenang. View terbaik ke arah
selatan menuju jl. Bima Stadion. Oleh sebab itu
bagian yang membutuhkan view bagus diorientasikan
ke arah selatan. Hal ini sesuai dengan konsep view
dari keraton kasepuhan Cirebon. Untuk penyaring
sinar matahari langsung pada sisi masa bangunan
bagian barat menggunakan sistem secondary skin dan
roster,hal ini dipilih karena selain untuk penyaring
sinar matahari langsung juga bisa digunakan untuk
ventilasi udara.
Gambar 4: Konsep Site
Sumber: Analisis Penulis,2020
4.2. Konsep Besaran Ruang
Tabel 2. Konsep besaran ruang
Masa Peruntukan Luas
G. Pangeran
Walangsungsang
Teater Room
Kap. 800 org
2547.6m²
G. Ki Bagus Rangin Teater Room
Kap. 300 org
934.4m²
Teater Taman Teater
Outdoor
306m²
G. Tandi Skober Pameran dan
Galeri Seni
1883.56m²
G. Kartani Pelatihan,
Seminar, dan
Balai Seni
1176.4m²
G. Art Shop & Food Kantin dan
Pusat Oleh-
Oleh
432m²
G. Perpustakaan Perpustakaan 208m²
Plaza dan Taman
Bermain Anak
Outdoor area 1120m²
Mushlola Sarana
Ibadah
154.63m²
G. Pengelola 280.1m²
Total Kebutuhan Ruang 9114m²
Sirkulasi 20% 1823m²
Jumlah Luas Parkir 2270m²
Jumlah Total 13.270m²
Luas Site 30.300m²
Luas Area Terbuka 17.030m²
Sumber : analisa penulis, 2020
4.3. Konsep Tata Masa Bangunan
Gambar 5: Konsep Tata Masa Bangunan
Sumber: Analisis Penulis, 2020
a. Masa ditrasformasikan menghadap ke arah
selatan sesuai dengan arah orientasi keraton
Kasepuhan Cirebon
b. Sirkulasi bangunan menggunakan sirkulasi
radial.
c. Penempatan Bangunan disesuaikan dengan hasil
analisa zoning site.
4.4. Konsep Penerapan Arsitektur Regionalisme
Tabel 3. Penerapan arsitektur regionalisme
Penggunaan transformasi atap joglo ditujukan agar
nuansa adat Jawa dapat terasa di Taman Budaya
Penggunaan atap badak heuay, ditujukan agar nuansa
Sunda dapat terasa di Taman Budaya Cirebon.
Penggunaan motif mega mendung yang merupakan
ciri khas kota Cirebon bertjuan memperkuat
regionalitas Taman Budaya Cirebon.
Motif padma diambil dari motif padma pada kolom
keraton Kasepuhan Cirebon, Motif padma berfungsi
sebagai ornamen pengisi pada kolom dan balok.
Sumber : analisa penulis, 2020
4.5. Desain
Gambar 6: Site Plan
Sumber: Analisis Penulis, 2020
Desain site plan berbentuk masa bangunan jamak
dengan pola sirkulasi radial. Pola sirkulasi ini dipilih
agar semua bangunan dapat di lewati oleh sirkulasi
pejalan kaki.
Gambar 7: Prespektif Site
Sumber: Analisis Penulis, 2020
Tabel 4. Masa Bangunan
G. Pangeran Walangsungsang
G. Pangeran Ki Bagus Rangin
G. Tandi Skober
G. Kartani
G.Art Shop and Food
Sumber : Analisa Penulis
Tabel 5. Interior
Interior Teater Room
Interior Ruang Pameran
Interior Studio Teater
Interior Studio Tari
Sumber : Analisa Penulis
KESIMPULAN
Taman Budaya menjadi salah satu solusi akan
kebutuhan kawasan pengenalan, pengembangan, dan
pelestarian kebudayaan dan kesenian Cirebon.
Penggunaan gaya arsitektur regionalisme dapan
menunjukan identitas kedaerahan dan dapat lebih
diterima oleh lingkungan sekitarnya.………………
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2019. Data Wisatawan di kota Cirebon. [diakses melalui https://cirebonkota.bps.co.id pada 21 Mei
2020, pukul 11.31]
Dharma, Agus. 2010. Aplikasi Regionalisme dalam Arsitektur. [diakses melalui
http://staffsite.gunadarma.ac.id pada 18 Feberuari, pukul 22.00]
Humaedi, Ali. 2013. Budaya Hibrida Masyarakat Cirebon. [diakses melalui https://jurnal.ugm.ac.id pada 9
April Februari 2020, pukul 12.30 WIB ]
Mendikbud RI. 1991. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
0221/0/1991 tentang fungsi dan Jenis taman budaya
Mulyanan, Asep. 2006. Potret Karakter Manusia Indonesia Dalam Dinamika Kebangsaan. [diakses melalui
http://file.upi.edu, pada 9 April 2020, pukul 22.10]
Natadiningrat, Arief. 2011. Sejarah Kesenian Cirebon. [diakses melalui http://cirebonkota.co.id pada 10 April
2020, pukul 22.10]

Contenu connexe

Similaire à JURNAL.pdf

Karya Tulis Pemanfaatan Tempat Bersejarah untuk Lokasi Pariwisata sebagai Pen...
Karya Tulis Pemanfaatan Tempat Bersejarah untuk Lokasi Pariwisata sebagai Pen...Karya Tulis Pemanfaatan Tempat Bersejarah untuk Lokasi Pariwisata sebagai Pen...
Karya Tulis Pemanfaatan Tempat Bersejarah untuk Lokasi Pariwisata sebagai Pen...bagask_25
 
Seni musik krinok
Seni musik krinokSeni musik krinok
Seni musik krinokdwibunga3
 
pengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_senipengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_seniahufiamaya
 
Batik pesisir Asli dari Indonesia
Batik pesisir Asli dari IndonesiaBatik pesisir Asli dari Indonesia
Batik pesisir Asli dari IndonesiaBatik Klasik
 
db7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdf
db7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdfdb7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdf
db7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdfZegVox
 
modul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptx
modul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptxmodul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptx
modul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptxAdeMangunSaputraPulu
 
Pemberdayaan masyarakat berbasis_kearifa (1)
Pemberdayaan masyarakat berbasis_kearifa (1)Pemberdayaan masyarakat berbasis_kearifa (1)
Pemberdayaan masyarakat berbasis_kearifa (1)adhinpol
 
Pesona Seni Budaya Betawi untuk Indonesia Prakarsa Yayasan Benyamin Suaeb
Pesona Seni Budaya Betawi untuk Indonesia Prakarsa Yayasan Benyamin SuaebPesona Seni Budaya Betawi untuk Indonesia Prakarsa Yayasan Benyamin Suaeb
Pesona Seni Budaya Betawi untuk Indonesia Prakarsa Yayasan Benyamin SuaebDadang Solihin
 
5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docx
5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docx5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docx
5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docxParinggaAsmadi
 
5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docx
5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docx5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docx
5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docxamanda475218
 
Strategi pengembangan e culture di indonesia
Strategi pengembangan e culture di indonesiaStrategi pengembangan e culture di indonesia
Strategi pengembangan e culture di indonesiasitokdanamelkior
 
Bandar Gemilang dan Lestari
Bandar Gemilang dan LestariBandar Gemilang dan Lestari
Bandar Gemilang dan Lestariainishahirah1809
 
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaMakalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaEgha Rhiyanti Putri
 
Seminar Kriya Urban di FSRD Trisakti
Seminar Kriya Urban di FSRD TrisaktiSeminar Kriya Urban di FSRD Trisakti
Seminar Kriya Urban di FSRD TrisaktiFish Light Kbpl
 
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luarMakalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luarMara Sutan Siregar
 
Proposal mawar kasih
Proposal mawar kasihProposal mawar kasih
Proposal mawar kasihsiitatamba
 
Ppt geo kelas xi bab 6 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 6 std fix yPpt geo kelas xi bab 6 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 6 std fix yJopiWildani1
 
Srini mutia r.
Srini mutia r.Srini mutia r.
Srini mutia r.rinoarpa
 

Similaire à JURNAL.pdf (20)

Karya Tulis Pemanfaatan Tempat Bersejarah untuk Lokasi Pariwisata sebagai Pen...
Karya Tulis Pemanfaatan Tempat Bersejarah untuk Lokasi Pariwisata sebagai Pen...Karya Tulis Pemanfaatan Tempat Bersejarah untuk Lokasi Pariwisata sebagai Pen...
Karya Tulis Pemanfaatan Tempat Bersejarah untuk Lokasi Pariwisata sebagai Pen...
 
Seni musik krinok
Seni musik krinokSeni musik krinok
Seni musik krinok
 
pengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_senipengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_seni
 
Batik pesisir Asli dari Indonesia
Batik pesisir Asli dari IndonesiaBatik pesisir Asli dari Indonesia
Batik pesisir Asli dari Indonesia
 
db7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdf
db7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdfdb7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdf
db7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdf
 
modul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptx
modul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptxmodul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptx
modul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptx
 
Pemberdayaan masyarakat berbasis_kearifa (1)
Pemberdayaan masyarakat berbasis_kearifa (1)Pemberdayaan masyarakat berbasis_kearifa (1)
Pemberdayaan masyarakat berbasis_kearifa (1)
 
Pesona Seni Budaya Betawi untuk Indonesia Prakarsa Yayasan Benyamin Suaeb
Pesona Seni Budaya Betawi untuk Indonesia Prakarsa Yayasan Benyamin SuaebPesona Seni Budaya Betawi untuk Indonesia Prakarsa Yayasan Benyamin Suaeb
Pesona Seni Budaya Betawi untuk Indonesia Prakarsa Yayasan Benyamin Suaeb
 
5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docx
5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docx5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docx
5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docx
 
5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docx
5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docx5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docx
5 Fungsi dan Peran Keragaman Budaya.docx
 
Strategi pengembangan e culture di indonesia
Strategi pengembangan e culture di indonesiaStrategi pengembangan e culture di indonesia
Strategi pengembangan e culture di indonesia
 
Bandar Gemilang dan Lestari
Bandar Gemilang dan LestariBandar Gemilang dan Lestari
Bandar Gemilang dan Lestari
 
Proposal seni-pertunjukan-tradisional muna
Proposal seni-pertunjukan-tradisional munaProposal seni-pertunjukan-tradisional muna
Proposal seni-pertunjukan-tradisional muna
 
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaMakalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
 
Seminar Kriya Urban di FSRD Trisakti
Seminar Kriya Urban di FSRD TrisaktiSeminar Kriya Urban di FSRD Trisakti
Seminar Kriya Urban di FSRD Trisakti
 
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luarMakalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
 
Proposal mawar kasih
Proposal mawar kasihProposal mawar kasih
Proposal mawar kasih
 
Proposal kegiatan
Proposal kegiatanProposal kegiatan
Proposal kegiatan
 
Ppt geo kelas xi bab 6 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 6 std fix yPpt geo kelas xi bab 6 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 6 std fix y
 
Srini mutia r.
Srini mutia r.Srini mutia r.
Srini mutia r.
 

Dernier

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 

Dernier (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 

JURNAL.pdf

  • 1. DesignING Regionalism ARCHITECTURE Cultural Park AT Cirebon PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME DI CIREBON Andri Nur Aziz, Universitas Wijayakusuma Purwokerto Jl. Beji Karangsalam Telp. 0281-643989, Fax. 0281-6439711 andrinuraziz99@gmail.com Wita Widyandini, Universitas Wijayakusuma Purwokerto Jl. Beji Karangsalam Telp. 0281-643989, Fax. 0281-6439711 witawidyandini@yahoo.co.id Yohannes Wahyu Dwi Yudhono Universitas Wijayakusuma Purwokerto Jl. Beji Karangsalam Telp. 0281-643989, Fax. 0281-6439711 wahyuyudono@gmail.com ABSTRACT (ABSTRAK) Cirebon City is a coastal city located in West Java Province in the north, directly adjacent to Brebes district, Central Java. This city has great potential in its cultural and artistic diversity. Ironically, the facility for performing or performing arts in the city of Cirebon is very inadequate to accommodate these cultural activities. The right solution so that this problem can be resolved is to create an area capable of being a place of introduction, development and preservation of culture and arts in the form of a cultural park. The cultural park is designed using a regionalist architectural approach, namely by applying elements of local Cirebonan architecture, so that it can become an area that reflects the diversity of Cirebon culture and arts. Key Words: Cultural Park, Cirebon, Regionalism ABSTRAK Kota Cirebon merupakan kota pesisir yang terletak di Provinsi Jawa Barat di bagian utara berbatasan langsung dengan kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kota ini memiliki potensi besar dalam keberagaman budaya dan keseniannya. Ironisnya Ironisnya Fasilitis pementasan atau pagelaran seni yang ada di kota Cirebon sangat tidak memadai untuk mewadahi kegiatan kebudayaan tersebut. Solusi yang tepat agar masalah tersebut bisa teratasi adalah dengan membuat kawasan yang mampu menjadi tempat pengenalan,pengembangan dan pelestarian kebudayaan dan kesenian berupa taman budaya. Taman budaya dirancang dengan menggunakan pendekatan arsitektur regionalisme, yaitu dengan menerapkan unsur-unsur arsitektur lokal Cirebonan, sehingga mampu menjadi area yang mencerminkan keanekaragaman kebudayaan dan kesenian Cirebon. Kata Kunci : Taman Budaya, Cirebon, Regionalisme 1. LATAR BELAKANG Kota Cirebon merupakan kota pesisir yang terletak di Propinsi Jawa Barat bagian utara berbatasan langsung dengan kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Hal ini menjadikan kota Cirebon sebagai kota transit yang mampu menarik wisatawan. Selain itu di kota Cirebon terdapat sebuah pelabuhan yang diberi nama pelabuhan Muara Jati yang berdiri pada tahun 1415, pada awal berdirinya pelabuhan ini digunakan sebagai sarana berdagang oleh bangsa Cina, Arab, Persia, India, Malaka, Tumasik, Pasai, dan orang-orang Jawa serta Palembang. Oleh karena itu Cirebon memiliki beragam corak budaya,seni dan arsitektur yang unik sebagai dampak dari akulturasi budaya. Kota Cirebon juga memiliki 4 keraton yaitu keraton Kasepuhan, keraton Kanoman, keraton Kacirebonan, dan keraton Kapribonan yang merupakan bagian penting dari sejarah awal berdirinya kota Cirebon dan pusat peradaban kebudayaan Cirebon. Beberapa kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan yang masih dilaksanakan di kota Cirebon diantaranya adalah, Kirab Budaya, Festival Seni dan Budaya Perairan, Festival Keraton Nusantara, Festival Gotrasawala, selain budayanya kota Cirebon juga dikenal akan seninya, yang terkenal dari kota ini yaitu batik, tari topeng, sintren, kesenian gembyung, genjring rudat, dan angklung bungko. Kegiatan-kegiatan budaya dan seni rutin dilakukan setiap tahunnya baik tingkat kota sampai tingkat nasional, dimana pengunjung atau peserta kegiatan tidak hanya masyarakat lokal kota Cirebon, wisatawan domestik dan mancanegara juga turut serta dalam kegiatan ini. Dilihat dari data statistik witasawan domestik dan mancanegara dari tahun 2013-2018 terus mengalami peningkatan, hal ini menunjukan kegiatan kebudayaan dan kesenian diminati dan menjadi daya tarik tersendiri bagi kota Cirebon. Sektor pariwisata khususnya wisata
  • 2. kebudayaan dan kesenian dapat menunjang pendapatan daerah kota Cirebon. Tabel 1. Jumlah wisatawan mancanegara dan domestik di kota Cirebon Sumber : cirebonkota.bps.co.id, 2020 Ironisnya perkembangan jumlah wisatawan tidak diimbangin dengan fasilitis pementasan atau pagelaran seni yang ada di kota Cirebon sangat tidak memadai, setiap pagelaran dilaksanakan ditempat yang berbeda-beda dan terkesan memaksakan dengan kapasitas yang tidak mencukupi. Hal ini dapat berpengaruh negatif bagi citra kota Cirebon yang memiliki visi “Cirebon Kota Budaya”. Masalah lain yang timbul karena tidak ada fasilitas kebudayaan dan kesenian yang terintegrasi adalah keberlangsungan iklim kebudayaan yang menurun, ini terjadi karena peran serta remaja/anak muda tidak terlibat dalam proses peletarian kebudayaan. Ironisnya pementasan pagelaran hanya dinikmati oleh kalangan dewasa, peran serta generasi muda sangat minim dalam proses pengembangan dan pelestarian kebudayaan dan kesenian di Cirebon. Hal ini akan menjadi masalah bagi kelestarian kebudayaan dan kesenian di Cirebon. Upaya pemerintah kota Cirebon untuk mewadahi kegiatan dan menjaga kelestarian kebudayaan dan kesenian Cirebonan adalah dengan membuat kawasan pusat kebudyaan yang berfungsi sebagai tempat pengenalan,pengembangan dan pelestarian kebudayaan dan kesenian Cirebon. Selain itu keberadaan kawasan pusat kebudayaan yang dikemas menjadi taman budaya ini menjadi syarat yang sangat penting dalam terwujudnya visi “Cirebon Kota Budaya” seseuai dengan RPJMD tahun 2018-2023. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Taman Budaya Menurut Djamal (2005), taman adalah sebidang tanah terbuka dengan luasan tertentu di dalamnya ditanam pepohonan, perdu, semak, dan rerumputan yang dapat dikombinasikan dengan kreasi dari bahan lainnya. Umumnya dipergunakan untuk olah raga, bersantai, bermain dan sebagainya. Kebudayaan adalah suatu hasil karya dari sekelompok manusia di daeah tertentu yang menjadi ciri atau identitas sendin yang khas baik berupa kerajman tangan maupun berupa kegiatan adat atau kebiasaan. Kebudayaan dapat berupa kesenian serta adat istiadat masyarakat tertentu atau aktifitas sosial yang terbentuk dan perkembangan zamannya. Kebudayaan dapat menunjukan kepribadian suatu daerah atau bangsa (Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, 1990). Dari pengertian mengenai taman dan budaya maka dapat disimpulkan bahwa Taman Budaya adalah perpaduan antara ruang terbuka dengan fasilitas pertunjukan dan fasilitas pendukung lainnya yang bertujuan untuk mewadahi dan mengembangkan kebudayaan dan kesenian. Berdasarkan tugas dan fungsi menurut surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia NO.0221/0/1991, taman budaya mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut 3 : Tugas : Melaksanakan pengembangan kebudayaan daerah. Fungsi : a. Melaksanakan kegiatan pengolahan dan eksperimentasi karya seni b. Melaksanakan pagelaran dan pementasan seni c. Melaksanakan ceramah, temu karya, sarahsehan, lokakarya, dokumentasi, publikasi, dan informasi seni d. Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Taman Budaya e. 2.2. Tinjauan Kebudayaan dan Kesenian Cirebon Kebudayaan dipandang sebagai sebuah sistem, sebagai suatu kajian atau alat analisis yang terdiri dari unsur-unsur yang saling berkaitan, berhubungan satu dengan yang lain dalam sebuah integral, berfungsi, beroperasi, atau bergerak dalam keutuhan kesatuannya. Pengertian ini merujuk pada aspek individual dan sosial dari kehidupan manusia sebagai unsur-unsur yang mempunyai fungsi pedoman dan energi secara timbul balik (Parsons, 1966; Spindler, 1977; dalam Mulyana 2016). Kebudayaan yang berkembang di Cirebon merupakan kebudayaan hibdrid, yaitu hasil dari pencampuran beberapa kebudayaan dengan komposisi tertentu. Elemen pengaruh Jawa replika Mataram, Cina-Arab, jejaring kebudayaan Cirebon Girang, entitas Cirebon Larang saling menyatu menghasilkan jejaring kebudayaan Jawa Koek atau Jawa Reang yaitu kebudayaan khas Cirebon. Gambar 1. Produksi kebudayaan Cirebon Sumber : https://jurnal.ugm.ac.id, 2020
  • 3. Pola hibridasi budaya yang unik di Cirebon menghasilkan kesenian yang beragam. Corak kesenian yang unik di Cirebon menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Gambar 2. Pertunjukan Kebudayaan Cirebon Sumber : https://cirebon.co.id, 2020 2.3. Tinjauan Arsitektur Regionalisme Regionalisme diperkirakan berkembang sekitar tahun 1960 (Jenks, 1977 dalam Dharma 2010). Sebagai salah satu perkembangan Arsitektur Modern yang mempunyai perhatian besar pada ciri kedaerahan, aliran ini tumbuh terutama di negara berkembang. Ciri kedaerahan yang dimaksud berkaitan erat dengan budaya setempat, iklim, dan teknologi pada saatnya (Ozkan, 1985 dalam Dharma 2010). Menurut William Curtis (1985) dalam Dharma (2010) , Regionalisme diharapkan dapat menghasilkan bangunan yang bersifat abadi, melebur atau menyatu antara yang lama dan yang baru, antara regional dan universal. Arsitektur Tradisional mempunyai lingkup regional sedangkan Arsitektur Modern mempunyai lingkup universal. 10 Dengan demikian maka yang menjadi ciri utama regionalisme adalah menyatunya Arsitektur Tradisional dan Arsitektur Modern. 3. LOKASI Berdasarkan tata guna lahan yang telah dikonsultasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perencanaan Ruang Kota Cirebon, lokasi perencanaan berada di kawasan stadion Bima kota Cirebon. . Gambar 3. Produksi kebudayaan Cirebon Sumber : analisa penulis, 2020 Lokasi perencanaan berada di kawasan stadion Bima kota Cirebon. Kawasan stadion Bima merupakan area yang menjadi salah satu pusat rekreasi masyrakat Cirebon karena kawasan stadion Bima sangat dekan dengan pusat kegiatan diantaranya kampus dan dinas terkait yang ada disekitarnya. Luasan site lebih kurang 30.300 m² sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 46 Tahun 2012 tentang Perizinan Pemanfaatan Ruang menetapkan bahwa peraturan bangunan pada lokas Jalan Bima Stadion adalah sebagai berikut : a. KDB : Maksimal – 80% b. TLB : 1 – 12 Lantai c. KLB : 3.2 d. GSB : 10 m Batas Site : a. Sebelah Selatan : Komplek GOR BIMA b. Sebelah Utara : Area Persawahan c. Sebelah Timur : Rusunawa Unswagati d. Sebelah Barat : Komplek Pertokoan 4. KONSEP PERENCANAAN 4.1. 4.1. Konsep Site Main entrance berada di jl. Bima Stadion, dengan mempertimbangkan kemudahan pencapaian, kelas jalan dan kejelasan. Sumber bising utama berasal dari jalan raya. Untuk mereduksi kebisingan datasi dengan menanam vegetasi, memberi jarak yang cukup antara bangunan dengan sumber bising dan menggunakan material kedap suara untuk ruang yang membutuhkan ketenang. View terbaik ke arah selatan menuju jl. Bima Stadion. Oleh sebab itu bagian yang membutuhkan view bagus diorientasikan ke arah selatan. Hal ini sesuai dengan konsep view dari keraton kasepuhan Cirebon. Untuk penyaring sinar matahari langsung pada sisi masa bangunan bagian barat menggunakan sistem secondary skin dan roster,hal ini dipilih karena selain untuk penyaring sinar matahari langsung juga bisa digunakan untuk ventilasi udara. Gambar 4: Konsep Site Sumber: Analisis Penulis,2020
  • 4. 4.2. Konsep Besaran Ruang Tabel 2. Konsep besaran ruang Masa Peruntukan Luas G. Pangeran Walangsungsang Teater Room Kap. 800 org 2547.6m² G. Ki Bagus Rangin Teater Room Kap. 300 org 934.4m² Teater Taman Teater Outdoor 306m² G. Tandi Skober Pameran dan Galeri Seni 1883.56m² G. Kartani Pelatihan, Seminar, dan Balai Seni 1176.4m² G. Art Shop & Food Kantin dan Pusat Oleh- Oleh 432m² G. Perpustakaan Perpustakaan 208m² Plaza dan Taman Bermain Anak Outdoor area 1120m² Mushlola Sarana Ibadah 154.63m² G. Pengelola 280.1m² Total Kebutuhan Ruang 9114m² Sirkulasi 20% 1823m² Jumlah Luas Parkir 2270m² Jumlah Total 13.270m² Luas Site 30.300m² Luas Area Terbuka 17.030m² Sumber : analisa penulis, 2020 4.3. Konsep Tata Masa Bangunan Gambar 5: Konsep Tata Masa Bangunan Sumber: Analisis Penulis, 2020 a. Masa ditrasformasikan menghadap ke arah selatan sesuai dengan arah orientasi keraton Kasepuhan Cirebon b. Sirkulasi bangunan menggunakan sirkulasi radial. c. Penempatan Bangunan disesuaikan dengan hasil analisa zoning site. 4.4. Konsep Penerapan Arsitektur Regionalisme Tabel 3. Penerapan arsitektur regionalisme Penggunaan transformasi atap joglo ditujukan agar nuansa adat Jawa dapat terasa di Taman Budaya Penggunaan atap badak heuay, ditujukan agar nuansa Sunda dapat terasa di Taman Budaya Cirebon. Penggunaan motif mega mendung yang merupakan ciri khas kota Cirebon bertjuan memperkuat regionalitas Taman Budaya Cirebon. Motif padma diambil dari motif padma pada kolom keraton Kasepuhan Cirebon, Motif padma berfungsi sebagai ornamen pengisi pada kolom dan balok. Sumber : analisa penulis, 2020 4.5. Desain Gambar 6: Site Plan Sumber: Analisis Penulis, 2020 Desain site plan berbentuk masa bangunan jamak dengan pola sirkulasi radial. Pola sirkulasi ini dipilih agar semua bangunan dapat di lewati oleh sirkulasi pejalan kaki. Gambar 7: Prespektif Site Sumber: Analisis Penulis, 2020
  • 5. Tabel 4. Masa Bangunan G. Pangeran Walangsungsang G. Pangeran Ki Bagus Rangin G. Tandi Skober G. Kartani G.Art Shop and Food Sumber : Analisa Penulis Tabel 5. Interior Interior Teater Room Interior Ruang Pameran Interior Studio Teater Interior Studio Tari Sumber : Analisa Penulis KESIMPULAN Taman Budaya menjadi salah satu solusi akan kebutuhan kawasan pengenalan, pengembangan, dan pelestarian kebudayaan dan kesenian Cirebon. Penggunaan gaya arsitektur regionalisme dapan menunjukan identitas kedaerahan dan dapat lebih diterima oleh lingkungan sekitarnya.………………
  • 6.
  • 7. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2019. Data Wisatawan di kota Cirebon. [diakses melalui https://cirebonkota.bps.co.id pada 21 Mei 2020, pukul 11.31] Dharma, Agus. 2010. Aplikasi Regionalisme dalam Arsitektur. [diakses melalui http://staffsite.gunadarma.ac.id pada 18 Feberuari, pukul 22.00] Humaedi, Ali. 2013. Budaya Hibrida Masyarakat Cirebon. [diakses melalui https://jurnal.ugm.ac.id pada 9 April Februari 2020, pukul 12.30 WIB ] Mendikbud RI. 1991. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0221/0/1991 tentang fungsi dan Jenis taman budaya Mulyanan, Asep. 2006. Potret Karakter Manusia Indonesia Dalam Dinamika Kebangsaan. [diakses melalui http://file.upi.edu, pada 9 April 2020, pukul 22.10] Natadiningrat, Arief. 2011. Sejarah Kesenian Cirebon. [diakses melalui http://cirebonkota.co.id pada 10 April 2020, pukul 22.10]