Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk tanda koma, titik koma, titik dua, hubung, dan pisah beserta contoh-contoh penggunaannya.
2. Tanda Koma (,)
Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian
atau pembilangan.
Misalnya :
Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan
perangko.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu
dengan yang lainnya.
Misalnya :
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
Didi bukan adaik saya, melainkan anak Pak Kasim.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya :
Kalau hari hujan, saya tidak datang
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru dalam
kalimat.
Misalnya :
O, begitu ?
Hore, bapak pulang !
Aduh, kakiku sakit sekali.
Hati-hati, ya, nanti jatuh.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung
dari bagian lain dalam kalimat.
Misalnya :
Kata Ibu, “ Saya gembira sekali.”
“Saya gembira sekali,” kata Ibu.
4. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar
akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari
singkatan nama.
Misalnya :
B. Ratulangi, S.E. (sarjana ekonomi)
Ny .Khadijah, M.A. (master of art)
Tanda koma dipakai di depan angka persepuluhan atau di
antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Misalnya ;
12, 5 m
Rp 12.500,00
5. Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan
bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Msialnya :
Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata
penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di
dalam kalimat majemuk.
Misalnya :
Ayah mengurus tanmannya di kebun itu; Ibu sibuk
bekerja di dapur; Adik menghafal nama-nama
pahlawan nasional; saya sendiri asyik
mendengarkan radio.
6. Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan
lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya :
Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga : kursi,
meja dan lemari.
Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan itu :
hidup atau mati.
Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukan pemerian.
Misalnya :
Ketua : Bambang Prakoso
Sekretaris : Inneke
Bendahara : Marjillah
Tanda titik dua dapat dipakai dalam penulisan teks drama
sesudah kata yang menunjukkan pelaku.
7. Tanda Hubung ( - )
Tanda hubung menyambung suku-suku kata
dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Misalnya :
Di samping cara-cara lama itu ada juga cara
yang baru.
8. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang .
Misalnya :
anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan.
Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas
hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan.
Misalnya :
ber-evolusi, dua puluh lima-ribuan.
Tanda hubung dipakai untuk merangkai (se-) dengan
kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital.
Misalnya :
se-Indonesia, se-Jawa Barat, hadiah ke-2, tahun 50-an.
9. Tanda Pisah ( – )
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat
yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya :
Kemerdekaan bangsa itu – saya yakin akan tercapai – di
perjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal
dengan arti ‘sampai ke’ atau sampai dengan.
Misalnya :
1910 – 1945
Tanggal 5 – 10 April 2012
Jakarta – Bandung
10. Tanda Garis Miring
Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor
pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi
dalam dua tahun.
Misalnya :
No.7 / SD MD/VI/ 2012
tahun pelajaran 2011 / 2012
Jalan Kramat II / 10
Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau
tiap.
Misalnya ;
mahasiswa/mahasiswi
harganya Rp 150,00 / lembar
11. Latihan :
1. Saya ingin membeli mangga jeruk pisang dan semangka
2. Pak Joko ingin membeli alat-alat olahraga seperti bola raket
dan matras.
3. Saya akan datang jika saya tidak ada acara
4. Sedang apa Nek kata Iwan
5. Hore ayah sudah pulang
6. Aduh kasihan sekali nasibmu
7. Ibu berkata saya akan membuat kue untuk nenek
8. Buku Bahasa Indonesia itu ditulis oleh C Andri S S Pd. (
Cerelius Andri Sulistyanto Sarjana Pendidikan)
9. Buku itu dijual dengan harga Rp 25000 00
10. Ibu sedang memasak ayah sedang membaca koran dan
kakak sedang belajar