REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
KM Cycle Process
1. Knowledge Management Cycle
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Knowledge Management
Disusun Oleh:
Arini Rachma 1201110007
Fitri Kemala 1201110013
Revinda Ayu 1201110065
Andry Redima 12011100xx
Knowledge Management/B
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Telkom
2014
2. Knowledge Life Cycle
KM cycle merupakan sebuah siklus dari knowledge manegement yang di dalamnya
terdapat beberapa kegiatan antara lain; merupakan pengetahuan dan sumber pengetahuan
yang telah diidentifikasi dan disimpan, pengetahuan yang telah ditranslasi ke dalam bentuk
pengetahuan eksplisit, jaringan kerja, praktek dan faktor pendorong yang telah didirikan,
pengetahuan telah diuji coba di lapangan, pengetahuan-mengenai cara melakukan sesuatu
yang telah di transfer ke dalam database pengetahuan organisasi, dan menjadi bagian dari
“corporate memory”
Sampai pada akhir ini, empat pendekatan dipilih berdasarkan dengan kemampuannya
untuk memenuhi kriteria yaitu sebagai berikut:
Pendekatan Utama KM Cycle
1) The Zack KM Cycle
• Akuisisi (acquisition) data atau informasi membahas isu-isu tentang sumber raw
material seperti ruang lingkup, luas, dalam, kredibilitas, akurasi, ketepatan waktu,
relevansi, biaya, pengendalian, dan eksklusivitas.
• Perbaikan (refinement) adalah sumber utama dari nilai tambah; bisa dalam bentuk
fisik (misalnya, migrasi dari satu medium ke lainnya) atau berbentuk logic
(restrukturisasi, pelabelan ulang, pengindeksan, dan pengintegrasian.) Perbaikan
juga mengacu pada pembersihan (misalnya, "sanitasi" konten untuk memastikan
anonimitas lengkap sumber dan kunci pemain yang terlibat) atau standardisasi
3. (misalnya, sesuai dengan template dari praktek terbaik dan pembelajaran seperti
yang digunakan dalam organisasi tertentu).
• Penyimpanan (storage) bisa berupa fisik (file folder, informasi hardcopy) atau
berupa digital (database, software knowledge management).
• Distribusi (distribution) menjelaskan bagaimana produk dibagikan ke pengguna
akhir (misalnya, fax, print, e-mail). Akan tetapi tidak hanya membahas mengenai
medium (alat) untuk membagikan produk tersebut namun juga waktu, frekuensi,
bentuk, bahasa, dll.
• Tahap akhir adalah presentasi (presentation/ use). Dalam tahap ini konteks
memiliki peran yang sangat penting. Pertanyaan yang muncul adalah, apakah
pengguna memiliki cukup konteks untuk menggunakan produk ini? Jika tidak
siklus KM telah gagal membagikan nilai kepada individu ataupun organisasi.
2) The Bukowitz and Williams KM Cycle
Bukowitz dan Williams (2000) menggambarkan kerangka proses knowledge
management yang mencantumkan "bagaimana organisasi menghasilkan,
mempertahankan dan menyebarkan persediaan knowledge yang tepat untuk
menciptakan nilai secara strategis"
• Tahap pertama, dapatkan, terdiri dari mencari informasi yang dibutuhkan untuk
membuat keputusan, memecahkan masalah, atau berinovasi.
• Tahap selanjutnya, gunakan, berkaitan dengan bagaimana menggabungkan
informasi dengan cara baru dan menarik untuk mendorong organisasi untuk
berinovasi.
• Tahap belajar adalah proses formal belajar dari pengalaman untuk menciptakan
keunggulan bersaing.
4. • Tahap kontribusi adalah berkaitan dengan bagaimana agar karyawan
megemukakan apa yang telah mereka pelajari ke database (misalnya, storage atau
tempat penyimpanan). Hanya dengan cara ini knowledge dari tiap individu dapat
terlihat dan tersedia bagi seluruh organisasi atau area yang membutuhkan.
• Tahap penilaian, berkaitan dengan level grup atau organisasi. Penilaian mengacu
pada evaluasi modal intelektual dan mengharuskan organisasi mendefinisikan
knowledge yang penting dan peta modal intelektual saat ini terhadap kebutuhan
knowledge di masa depan.
• Tahap membangun dan mempertahankan meyakinkan bahwa modal intelektual
organsisasi di masa depan akan membuat organisasi tetap layak dan dapat bersaing.
• Tahap akhir adalah membuang atau menyingkirkan, maksudnya adalah membuang
knowledge yang sudah tidak lagi dibutuhkan baik yang dalam bentuk fisik maupun
logic.
3) The McElroy KM Cycle
Dalam knowledge production, proses kuncinya adalah :
a. Individual and group learning
b. Knowledge claim (formulasi, akuisisi informasi, codify knowledge claim)
c. Knowledge claim evaluation
5. Selanjutnya adalah tahap knowledge integration, maksudnya adalah bagaimana
organisasi mentransfer knowledge yang dimiliki, bisa melalui proses pengajaran,
sharing, atau berbagai aktivitas sosial lainnya.
4) The Wiig KM Cycle
Empat tahap utama dalam The Wiig KM Cycle:
a. Building knowledge
b. Holding knowledge
c. Pooling knowledge
d. Applying knowledge
Membangun pengetahuan mengacu pada kegiatan mulai dari riset pasar untuk fokus
kelompok, survei, kompetitif intelijen, dan aplikasi data mining. Membangun
pengetahuan terdiri dari lima kegiatan utama:
o Obtain knowledge.
o Analyze knowledge.
o Reconstruct/synthesize knowledge.
o Codify and model knowledge.
o Organize knowledge.
6. Holding knowledge terdiri dari mengingat, mengumpulkan pengetahuan dalam
repositori, menanamkan pengetahuan dalam repositori, dan pengarsipan pengetahuan.
Mengingat pengetahuan berarti bahwa individu telah mempertahankan atau mengingat
bahwa item pengetahuan (yaitu, pengetahuan telah terinternalisasi atau dipahami oleh
individu tertentu).
Pooling knowledge maksudnya adalah jika karyawan yang tidak memiliki
pengetahuan yang diperlukan dan pengetahuan untuk memecahkan suatu masalah
tertentu dapat menghubungi orang lain dalam organisasi yang telah memecahkan
masalah yang sama baik dengan mendapatkan informasi dari repositori pengetahuan
organisasi atau dengan mencari seorang ahli melalui jaringan penunjuk ahli dan atau
menghubungi orang itu langsung.
Applying knowledge terdiri dari:
a. Perform routine tasks, standar produksi atau standar pelayanan
b. Survey masalah yang mungkin muncul
c. Describe, deskripsikan cakupan permasalahan
d. Select, pilih knowledge yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahan
e. Observe and characterize, observasi situasi bisa dengan membuat perbandingan
f. Analisis situasi dengan menggunakan knowledge
g. Synthesize, masukan beberapa solusi alternatif
h. Evaluate, evaluasi potensial alternatif
i. Use, gunakan knowledge untuk menentukan apa yang harus dilakukan
j. Implement, implementasikan atau aplikasikan alternatif yang dipilih
Secara garis besar proses dari KM cycle dapat dibagi menjadi empat tahapan yaitu:
1. Knowledge Capture and Creation
Merupakan proses mengidentifikasi, menangkap, mengakuisisi, dan menciptakan
pengetahuan. Dalam tahap ini organisasi mengidentifikasi pengetahuan apa saja yang
diperukan dalam suatu organisasinya agar meningkatkan kinerja organisasi tersebut.
Dalam hal ini pengetahuan didapat dari pembelajaran dari kasus-kasus masa lampau,
analisa data maupun teknik komunikasi lainnya. Jika dirasa data tersebut kurang
memadai maka akan diambil tindakan yaitu mengakuisisi pengetahuan dapat dilakukan
dari translasi pengetahuan tacit dari staff professional dalam organisasi tersebut, maupun
7. melakukan observasi dan studi banding antar organisasi sejenis. Setelah proses
identifikasi dan akuisisi tercapai, maka akan diperloleh gambaran bagaimana suatu
pengetahuan yang diharapkan dalam meningkatkan performa organisasi tersebut. Disini
ditekankan terjadi suatu translasi dari pengetahuan tacit ke pengetahuan eksplisit, dan
terciptalah suatu pengetahuan yang akan berguna bagi suatu organisasi.
2. Knowledge Organization and Retention
Pada tahapan sebelumnya telah diperoleh penciptaan pengetahuan baru. Yaitu
pengetahuan dalam bentuk tacit telah disusun ke dalam bentuk yang mudah dimnengerti
(pengetahuan eksplisit). Maka dalam tahap ini terjadi proses pengorganisasian
pengetahuan yang didapat, dimana pengetahuan yang diciptakan belum dikategorikan
berdasarkan subjek yang sama. Pengetahuan ini belum dapat digunakan karena belum
tertata dan tersimpan dalam database organisasi. Oleh sebab itu terjadi proses klasifikasi
(pengkatogerian) dan pengindeksan pengetahuan. Setelah pengetahuan terklasifikasi
dengan baik, selanjutnya pengetahuan tersebut akan disimpan ke dalam format (bentuk)
yang sesuai standart yang berlaku di sebuah organisasi dimana nantinya pengetahuan
tersebut akan digunakan. Pengetahuan ini disimpan dalam repositori baik dalam bentuk
dokumen tercetak dan dalam berkas-berkas di database organisasi.
3. Knowledge Dissemination
Pengetahuan yang telah diklasifikasi dan disimpan didalam repository kemudian akan
dibagikan/disebarkan kepada seluruh anggota organisasi. Pengetahuan yang didapat
harus segera dikomunikasi kepada seluruh anggota agar segera tercapai tujuan yang
diharapkan. Sharing informasi/pengetahuan ini dapat dilakukan secara diskusi formal dan
informal. Dalam tahapan ini dibutuhkan seseorang dengan kemampuan komunikasi yang
baik, dimana mereka dapat mengkomunikasikan hasil temuan secara terstrukur agar
anggotanya dapat dengan mudah memahami informasi tersebut. Oleh sebab itu faktor
pendorong dan budaya kooperatif merupakan faktor utama yang mendukung dalam
proses knowledge dissemination.
8. 4. Knowledge Utilisation
Pada tahapan ini merupakan proses dari implementasi dan penggunaan pengetahuan
disuatu organisasi yang menjadi nilai tambah dalam proses organisasi tersebut. Dalam
tahap ini organisasi sudah dapat beradaptasi dan terbiasa menggunakan pengetahuan
yang ada. Pengetahuan ini dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
ada dalam organisasi tersebut, berguna sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan
dan kebijakan. Dalam tahap ini terdapat proses akhir yaitu evaluasi terhadap kinerja
berdasarkan implementasi pengetahuan. Dalam hal ini dapat diperoleh laporan mengenai
kinerja organisasi secara keselurahan, apa saja kelebihan dan kelemahan yang dimiliki
organisasi tersebut. Sehingga organisasi dapat melalukan perbaikan pada sektor-sektor
yang lemah dan meningkatkan pada sektor yang unggul. Dalam hal ini terjadi kegiatan
continues improving (perbaikan terus menerus).
Sumber:
9. Anand, Apurva, 2010. Understanding Knowledge Management: a Literatu International
Journal of Academic Research in Economics and Management Sciences Vol. 3, No. 2.
Dapat diakses pada www.ijest.info/docs/IJEST11-03-02-090.pdf
Dalkir, Kimiz, 2005. Knowledge Management in Theory and Practice, USA: Elsevier.
Haryono, Valeria. 2013. (online). Knowledge Management Cycle.
http://km0224.wordpress.com/2013/10/25/knowledge-management-cycle/
10. Anand, Apurva, 2010. Understanding Knowledge Management: a Literatu International
Journal of Academic Research in Economics and Management Sciences Vol. 3, No. 2.
Dapat diakses pada www.ijest.info/docs/IJEST11-03-02-090.pdf
Dalkir, Kimiz, 2005. Knowledge Management in Theory and Practice, USA: Elsevier.
Haryono, Valeria. 2013. (online). Knowledge Management Cycle.
http://km0224.wordpress.com/2013/10/25/knowledge-management-cycle/