2. Ekonomi Islam menjamin sisi akuntabilitasnya,
menjunjung tinggi kejujuran, amanah dan
transparansi, serta dikelola secara profesional
nilai-nilai moralitas Islam dalam sistem ekonomi
Islam merupakan syarat mutlak untuk membangun
sistem ekonomi yang lebih kuat dan berkah, dan
Inilah yg di adopsi oleh ekonom Non Muslim.
Keberadaan ekonomi Islam memberikan pengaruh
dan faedah yang besar bagi umat Islam
4. • Ideal, membangun sistem ekonomi
2 Pola Islam yang lebih komprehensif
dan holistik sebagai agenda jangka
Kegiatan panjang dan hal yang diupayakan
Pemikiran secara terus-menerus
Ekonomi • pragmatis, yakni mengembangkan
sistem yang bersifat parsial dan
Islam satu aspek saja, dalam hal ini
aspek lembaga keuangan syariah
5. Pola Kedua, yaitu Pragmatis.
Dampaknya?
Pengembangan industri keuangan syariah
tumbuh lebih cepat daripada pengkajian teoritis
dan koseptual dalam pembentukan sistem yang
lebih komprehensif
6. tumbuh
lebih dari
15%/tahun
pasar yang jumlah
sekarang institusi
sudah dicapai keuangan
baru sekitar 10 syariah lebih
% dari 300
perkiraan total
aset 500 miliar
tersebar di 75
dollar, atau
negara lebih
sekitar Rp.
4.600 triliun
7. customers,’yakni perubahan konsumen dari ‘religion oriented’ ke ‘return oriented
cakupan wilayah/network dan tehnologi informasi masih terbatas
kesulitan memperoleh debitur yang baik
risiko usaha sektor riil masih tinggi, kesulitan mencari debitur yang bankable
persaingan pricing yang semakin tajam
keterbatasan Rasio Kecukupan Modal (CAR)
keterbatasan kompetensi sumber daya insani (man power)
8. Riset di Univ. Indonesia 2003 Outlook Perbankan Syari’ah
2007
90 % SDM bank syariah
kendala percepatan
saat ini tidak memiliki
market share (5%)
latar belakang
perbankan syariah adalah
pendidikan ekonomi
faktor SDM, baik di sisi
syariah
minimnya jumlah SDM
perbankan syariah
maupun dari segi
kualitasnya yang masih
rendah.
9. Latar Belakang SDM latar belakang
0% 0% ekonomi
syariah
10%
latar belakang
ilmu ekonomi
konvensional
90%
13. Pertama, pembentukan jurusan/program
studi/konsentrasi yang mengusung secara
spesifik nomenklatur ekonomi Islam atau
ekonomi syariah
Kedua, pembetukan perguruan tinggi yang
mengkhususkan diri pada studi ekonomi
Islam atau ekonomi syariah.
15. a. Muamalat
b. Muamalat (Ekonomi Islam)
c. Muamalat (Hukum Ekonomi Islam)
d. Ekonomi Islam
e. Ekonomi Syariah
f. Keuangan Islam
g. Manajemen Keuangan Syariah
h. Hukum Bisnis Syariah
i. Muamalah Ekonomi dan Perbankan Islam.
16. PTAI yang • Muamalah (Ekonomi Islam)
menggunakan
• Muamalat (Hukum Ekonomi
nomenklatur Islam)
Fakultas Syariah dan
• Ekonomi Islam
Hukum
PTAI yang • Keuangan Islam
menggunakan • Perbankan Syariah
nomenklatur
Fakultas Ekonomi,
17. Fakultas Syariah jumlah Fakultas Syariah dan
beban SKS berkisar 146- Hukum, jumlah beban
156 SKS SKS antara 152-157 SKS
Fakultas Ekonomi atau
Ekonomi dan
Bisnis, jumlah beban
SKS mencapai 145-157
SKS
18. SDM Islami yang terpenuhi danterimbangi
dengan supply yang memadai
banyaknya pakar ilmu ekonomi Islam yang
sekaligus mendalami ilmu Fiqh dan Ushul
Fiqh, Fiqh Muamalah, dll.
perguruan tinggi harus mempersiapkan output
lulusan memiliki kualitas dan memenuhi
kualifikasi kebutuhan dan perkembangan
industri keuangan Islam
19. “kesamaan kurikulum dan silabus
program studi ekonomi Islam mutlak
diperlukan, sehingga minimal akan
diperoleh adanya standar kompetensi
dan mutu lulusan”
20. Tidak hanya di bidang ekonomi, namun meluas
ke berbagai bidang, yang mampu menghiasi
kurikulum ekonomi Islam.
Pembagiannya:
1. Bidang usaha bank dan keuangan;
meliputi, bank, leasing, anjak
piutang, danareksa, dll.
2. Bidang usaha Non keuangan;
meliputi, lembaga pendiidan, rumah
sakit, konsultan.
21. Terbatasnya literatur berupa text
books tentang ekonomi Islam
Terbatasnya pakar
ekonomi dan Unemployment Optimizing
Lack of knowledge
intelektual yang Rate yang belum domestic market
based management
memahami ilmu mencapai target potential
ekonomi Islam
Adanya standar mutu
Kesenjangan ekonomi (wealth and Lack of implementation of ethics (modul/materi, pengajar, lembaga
Optimizing natural resources
income disparity) and moral in economic activities pendidikan/training
provider, lembaga sertifikasi).
22. Berbagai jenis bank syariah
memunculkan kebutuhan kualifikasi
SDM yang beragam
Investor, pengembangan Sosialisasi kepada
Terbatasnya perguruan
lembaga pendidikan dan masyarakat akan Terbatasnya pakar tinggi yang menawarkan
penambahan lembaga pilihan alternatif ekonomi Islam yang program studi
pendidikan yang program menulis tentang ilmu ekonomi/keuangan/perbank
memenuhi kebutuhan pendidikan/karir di ekonomi Islam an/bisnis Islam pada semua
bisnis Islam bidang bisnis Islam strata S1/S2/S3
Terbaginya institusi
Perbedaan kurikulum Jumlah dosen/pengajar Kurangnya pemahaman induk dalam sistem
standar yang yang kompeten dalam
pakar ekonomi pada pendidikan di Indonesia
menggabungkan bidang
nilai-nilai aqidah dan menjadi Departemen
pembelajaran operational ekonomi/keuangan/perbank
an/bisnis Islam masih akhlak serta hukum Pendidikan Nasional dan
financial/business skill
terbatas Islam, Kebudayaan dan
dan Islamic skill
Kementerian Agama,
23. Terlahir manusia yang beretika, moral yang luhur dan
amanah
Tercipta good corporate governance
Adanya transparansi
Terarah kepada real sector development
Tahun 2020 pangsa pasar ekonomi Islam mencapai 20%
Terbentuk undang-undang dual economic system
Bersatunya semua potensi ekonomi Islam dalam satu
wadah
25. Kalah berkompetisi dalam mengikuti
seleksi di lingkungan bank
Unggul dari segi Fiqh Muamalat
Belum tersedianya konsentrasi sesuai
kebutuhan dunia kerja/bisnis
26. Unggul dalam muatan keilmuan
Sangat lemah dalam muatan bisnis
Islam, akan tetapi dengan sedikit
upaya masih bisa unggul dalam
kompetisi seleksi di lingkungan
dunia kerja
27. Lebihpercaya diri dalam
berkompetisi
Memiliki kedalaman dalam
muatan ilmu ekonomi dan Fiqh
Muamalat
29. Kurikulum dengan penekanan lebih kepada
Fiqh Muamalat
Kedalaman materi yang belum setara dengan
program studi ekonomi Islam
Kurikulum lebih bersifat umum dan relatif
belum tersedianya konsentrasi sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja/bisnis
30. Kurikulum tidak mendukung kemajuan
ekonomi/bisnis Islam
Kurikulum dan silabus banyak
menyesatkan
31. Kurikulum dan silabus dibangun sebagai
perpaduan dari program studi ekonomi
pembangunan dan program studi
manajemen
Kurikulum dan silabus telah dikaji dalam
berbagai seminar dan lokakarya.
32. Tenaga Pengajar
Langkah Strategis
Kurikulum dan
kompetensi inti.
Struktur Akademik Posisi
Kajian Ekonomi Islam
Sarana Praktikum, Sistem
Informasi dan Akses
Referensi
Kebijakan Pimpinan dan
Kultur Akademik
33. Single kurikulum untuk program studi ekonomi Islam
(Kementerian Pendidikan Nasional)
Single kurikulum
Membuka berbagai
Cukup satu kurikulum konsentrasi sesuai
dan silabus dengan permintaan
pasar
34. Kurikulum program studi ekonomi syariah
(Kementerian Agama)
Penekanan kurikulum yang lebih spesifik
Kurikulum dibuat lebih spesifik dengan konsetrasi yang
spesifik pula untuk memenuhi permintaan pasar.
Pembukaan program studi baru di lingkungan
Kementerian Pendidikan Nasional sudah merupakan
langkah yang baru, akan tetapi masih sangat kental
dengan sistem birokrasi yang sulit ditembus
Perlu diberlakukan dengan kebijakan khusus untuk
mempercepat pendirian program studi yang baru.
35. Perlu keadilan dalam pemberian kemudahan membuka
kelas pararel sebagaimana yang telah dinikmati oleh
beberapa perguruan tinggi negeri
Memperbanyak riset dan penelitian tentang ekonomi
Islam
Mengembangkan networking yang lebih luas dengan
berbagai institusi pendidikan ekonomi Islam
lainnya, lembaga keuangan dan non-keuangan
Perlu motivasi untuk akademisi dan praktisi dalam
menulis buku teks dengan subsidi khusus.