3. Makna Ideologi Negara
Ideologi berasal dari bahas latin yaitu Idea, artinya daya
cipta sebagai hasil kesadaran manusia, Logos, artinya
ilmu.
pengertian ideologi antara lain :
a. Destutt de Tracy (1801 - orang yang kali pertama
menemukan ideologi)
1) Ideologi adalah ilmu tentang gagasan yang
menunjukkan jalan yang benar menuju masa depan
2) Ideologi artinya pandangan hidup maupun
pandangan dunia (weltanschuung - bahasa Jerman).
b. Moerdiono
Ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai,
yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi
seseorang (masyarakat) untuk memahami jagat raya dan
bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk
pengelolanya.
4. Ciri-ciri Ideologi Terbuka dan
Tertutup
a. Ciri-ciri Ideologi Terbuka
1. Merupakan kekayaan rohani, moral dan budaya
masyarakat (falsafah).
2. Ditemukan dalam masyarakat sendiri.
3. Isinya tidak langsung operasional.
4. Tidak pernah memperkosa kebebasan dan tanggung
jawab mansyarakat.
5. Menghargai pluralitas.
5. b. Ciri-ciri Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup adalah ideologi yang bersifat mutlak.
1. Cita-cita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar
untuk mengubah masyakat.
2. Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara,
maka ideologinya akan di paksakan kepada manyarakat.
3. Bersifat totaliter, artinya mencakup atau mengurusi
semua bidang kehidupan.
4. Pluralisme pandangan dan kebudayaan di tiadakan serta
HAM tidak di hormati.
5. Menuntut masyarakat mempunyai kesetiaan pada
ideologi tersebut.
6. Isi ideologi tersebut meliputi:
a. Nilai-nilai dan cita-cita
b. Tuntukan konkret dan operasional yang keras, mutlak
dan total.
6. Makna Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka adalah ideologi yang mampu
mengikuti perkembangan jaman dan bersifat dinamis
atau merupakan suatu sistem pemikiran terbuka yang
merupakan hasil konsensus dari masyarakat itu
sendiri, nilai-nilai dari cita-citanya tidak dipaksakan
dari luar melainkan digali dan diambil dari suatu
kekayaan, rohani, moral dan budaya masyarakat itu
sendiri.
7. Makna Pancasila sebagai Ideologi
Terbuka
Sebagai ideologi Pancasila menjadi pedoman dan
acuan bangsa Indonesia dalam menjalankan aktivitas
di segala bidang sehingga sifatnya harus terbuka,
luwes dan fleksibel tidak tertutup dan kaku melainkan
harus mampu mengikuti perkembangan jaman tanpa
harus mengubah nilai-nilai dasarnya. Pancasila
memberikan orientasi ke depan dan selalu menyadari
situasi kehidupan yang sedang dihadapi dan akan
dihadapi di era keterbukaan/globalisasi dalam segala
bidang.
8. Unsur-Unsur Ideologi:
1. Seperangkat gagasan yang
disusun secara sistematis.
2. Pedoman tentang cara hidup.
3. Tatanan yang hendak dituju oleh
suatu kelompok.
4. Dipegang teguh oleh kelompok
yang meyakininya
9. Faktor-Faktor yang mendorong
pemikiran Pancasila sebagai
ideologi terbuka menurut
Moerdiono:
perkembangan dinamika masyarakat Indonesiaamat
cepat, tidak semua persoalan hidup dapat ditemukan
jawabannya secara ideologis dalam pemikiran
ideologi-ideologi sebelumnya
Runtuhnya ideologi tertutup seperti marxisme-
Leninisme/Komunisme. Indeologi ini akan bertahan
dengan tradisi lama yang tertutup atau menjadi
ideologi terbuka
10. Pengalaman sejarah politik Indonesia
dengan pengaruh komunisme. Pancasila
terancam menjadi dogma (dalil, ajaran)
yang kaku
Tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan
Pancasila sebagai satu-satunya azas dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Pancasila sebagai satu-satunya
azastelah dicabut oleh MPR tahun 1999
11. 3 tingkatan nilai dasar yang tidak akan berubah:
Nilai dasar, sarana untuk mewujudkan nilai dasar yang
tidak berubah. Nilai dasar ini tercantum di dalam seluruh
sila dari Pancasila yang kemudian dijabarkan di dalam
batang tubuh UUD 1945;
Nilai instrumental, sarana untuk mewujudkan nilai dasar
yang dapat berubah sesuai dengan keadaan. Misalnya,
program pembangunan yang selama Orde Baru termuat
dalam Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun).
Pelaksana dari program ini adalah para menteri sebagai
pembantu Presiden RI.
Nilai praktis, berupa pelaksanaan secara nyata yang
sesungguhnya. Di dunia nyata, penjabaran dan penerapan
nilai-nilai Pancasila mengalami perubahan sesuai dengan
konteks budaya dan masalah yang dihadapi.
12. Dimensi yang menunjukan Ciri
khas Ideologi Pancasila
1. Dimensi Teologis
Dimensi yang menunjukan bahwa pembangunan
mempunyai tujuan, yaitu mewujudkan cita-cita
Proklamasi 1945.
2. Dimensi Etis
Dimensi yang menunjukan bahwa dalam Pncasila,
manusia dan martabat manusia mempunyai
kedudukan yang sentral.
3. Dimensi Integral-Integratif
Dimensi yang menempatkan manusia tidak secara
individualis, tetapi dalam konteks strukturnya.
13. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi
Negara
Memperkokoh persatuan bangsa karena bansa
Indonesia adalah bangsa yang majemuk
Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya
serta membimbing bangsa Indonesia dalam
melaksanakan pembangunan
Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa
dan sebagai dorongan dalam pembentukan karakter
bansa berdasarkan Pancasila
Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik
mengenai keadaan bangsa dan negara
14. 3 dimensi penting Pancasila
Dimensi realitas, yaitu dasar yang terkandung di
dalamnya bersumber dari nilai-nilai real yang hidup dalam
masyarakatnya. Dengan nilai lokal seperti itu, ideologi
negara akan tertanam dan berakar di dalam hati sanubari
masyarakat.
Dimensi idealisme, yaitu dimensi yang mengandung
cita-cita luhur yang ingin dicapai dan diwujudkan dalam
berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Cita-cita tersebut berisi kesan dan harapan yang
masuk akal (logis).
Dimensi fleksibilitas, yaitu dimensi kelenturan karena
ideologi itu didalami melalui pemikiran baru tentang
dirinya untuk memelihara dan memperkuat relevansinya
dari waktu ke waktu.
15. Ciri khas Ideologi Pancasila
1. Tuhan Yang Maha Esa, berarti pengakuan bangsa
Indonesia akan eksistensi Tuhan sebagai Sang
pencipta.
2. Penghargaan kepada sesama umat manusia tanpa
membedakan SARA
3. Menjunjung tinggi persatuan, Maka kita tempatkan
PERSATUAN diatas kepentingan sendiri
4. Bahwa kehidupan kita dalam kemusyawaratan
berbasis dmokrasi PANCASILA
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keadilan dalam kemakmuran adalah cita-cita bangsa
indonesia sejak dulu
16. SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
Pancasila hanya akan berkembang kalau segenap
komponen masyarakat bersedia bersikap proaktif,
terus-menerus melakukan reinterpretasi (penafsiran
ulang) terhadap Pancasila dalam suasana dialog kritis
–konstruktif. Bila masyarakat bersikap pasif, Pancasila
akan makin kehilangan relevansinya. Atau, bias pula
Pancasila berubah menjadi ideology tertutup, karena
penafsirannya didominasi oleh penguasa atau
kelompok masyarakat tertentu
17. Karena terbuka untuk ditafsirkan oleh siapa saja, bisa
terjadi Pancasila semata-mata ditafsirkan sesuai dengan
kepentingan si penafsir.
Sikap positif itu terutama adalah kesediaan segenap
komponen masyarakat untuk aktif mengungkapkan
pemahamannya mengenai Pancasila.
Sikap positif lain adalah kesediaan segenap komponen
bangsa menjadikan nilai-nilai Pancasila makin tampak
nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara sehari-hari.
Sikap positif yang paling dibutuhkan untuk menjadikan
Pancasila sebagai ideologi terbuka yang berwibawa adalah
terus – menerus secara konsisten berjuang memperkecil
kesenjangan antara ideal-ideal Pancasila dengan kenyataan
kehidupan berbangsa sehari-hari.
18. PENGAMALAN PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI
Wujud pengamalan pancasila sebagai ideologi berdasarkan
Tap MPR No.XVII/MPR/2001 (tentang Visi Indonesia Masa
Depan) terdiri atas 3 visi sebagai berikut:
1.Visi ideal, yaitu cita-cita luhur yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 alinea II dan IV.
2.Visi antara, yaitu visi indonesia yang berlaku sampai
dengan tahun 2002.
3.Visi indonesia tahun 2020 adalah terwujudnya
masyarakat indonesia yang religius, manusiawi, bersatu,
demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan
bersih dalam penyelenggaraan negara.
19. a. Religius
1) Terwujudnya masyarakat indonesia yang
beriman,bertakwa,dan berahklak mulia.
2) Terwujudnya toleransi antar dan antara umat
beragama.
3) Terwujudnya penghormatan terhadap martabat
kemanusiaan.
b. Manusiawi
1) Terwujudnya masyarakat yang menghargai nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab.
2) Terwujudnya hubungan harmonis antar manusia.
3) Terwujudnya kesimbangan antara HAK dan
KEWAJIBAN
20. c. Bersatu
1) Meningkatnya semangat persatuan dan kerukunan
bangsa.
2) Meningkatnya toleransi kepedulian, dan tanggung
jawab sosial.
d. Demokratis
1) Terwujudnya mekanisme kontrol di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
2) Berkembangnya sistem kepemimpinan yang
egaliter dan nasional.
21. e. Mandiri
1) Terwujudnya polotik luar negeri yang
berkepribadian dan bebas aktif.
2) Memiliki kepribadian bangsa dan identiras budaya
Indonesia yang berakar dari potensi budaya daerah.
f. Baik dan Bersih dalam penyelenggaraan negara
1) Terwujudnya penyelenggaraan negara yang
profesional, transparan, kredibel, dan bebas KKN.
2) Tewujudnya penyenggaraan negara yang peka dan
tanggap terhadap kepentingan dan aspirasi rakyat.