SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  18
Disusun Oleh:
Anggun Surya Diantriana (08)
XII-MIA 1
SMA NEGERI 1 SITUBONDO
1 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk
hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi,
menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan,
memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel,
merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi
rangsang.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa - senyawa baik yang
sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator).Senyawa –
senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksireaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis
berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada
suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah.Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan
enzim.
Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan
energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan
suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme,
maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim.Faktor dalam
misalnya substansi – substansigenetik yang dibawa oleh masing – masing enzim.
Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim, dan
memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan percobaan
sederhana yang menggunakan enzim katalase sebagai contoh(sampel).
B. Tujuan Penelitian
1. Mempelajari cara kerja enzim katalase
2. Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
2 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
C. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?
D. Hipotesis
Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga
memiliki ciri – ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat
dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya.
E. Variabel
a. Variabel terikat : Banyak gelembung dan nyala bara api
b. Variabel bebas : NaOH, HCl, dan suhu
c. Variabel control : H2O2 dan ektrak hati ayam
3 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PengertianEnzim
Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim.Enzim
berperan sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup,
tetapi enzim tidak ikut bereaksi.
B. Struktur Enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino.
Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya
daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu
bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side).
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian,
yaitu bagian protein dan bagain bukan protein.
1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino.Bagian
protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan
keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang
aktif.Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor,
misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa –
senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A,
tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan
kobalamin.
C. Ciri – Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang
digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapatrusak padasuhu yang
tinggi dan dipengaruhi pH.
3. Bekerja SecaraKhusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi
tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh
enzim tersebut substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam
zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.
4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim
tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja
berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein.
Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak
dapat bekerja lagi.
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi
namun tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja DapatBalik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa
4 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun
senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
D. Cara Kerja Enzim
1. Teori Gembok - Anak Kunci
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu
jenis substrat saja.Bentuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok
dengan anak kuncinya.Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik.
Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan
berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini
tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya.Jika
enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah
sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang
sama.
2. Teori Induced Fit
Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi
molekul substrat terhadap molekul enzim.Menurut teori ini, sisi aktif enzim
bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat.
Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit
sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi
cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya
substrat diubah menjadi produk.Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali
pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru
E. Faktoryang mempengaruhi kerja enzim:
1. Suhu
Semua enzim membutuhkan suhu yang cocok agar dapat bekerja dengan
biak. Laju reaksi biokimia meningkat seiring kenaikan suhu. Hal ini
karena panas meningkatkan energi kinetik dari molekul sehingga
menyebabkan jumlah tabrakan diantara molekul-molekul meningkat.
Sedangkan dalam kondisi suhu rendah, reaksi menjadi lambat karena
hanya terdapat sedikit kontak antara substrat dan enzim. Namun, suhu
yang ekstrim juga tidak baik untuk enzim.
Di bawah pengaruh suhu yang sangat tinggi, molekul enzim cenderung
terdistorsi, sehingga laju reaksi pun jadi menurun. Enzim yang
terdenaturasi gagal melaksanakan fungsi normalnya. Dalam tubuh
manusia, suhu optimum di mana kebanyakan enzim menjadi sangat aktif
berada pada kisaran 35°C sampai 40°C. Ada juga beberapa enzim yang
dapat bekerja lebih baik padasuhu yang lebih rendah daripada ini.
2. pH
Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh nilai pH atau derajat
keasaman sekitarnya. Ini karena muatan komponen asam amino enzim
berubah bersama dengan perubahan nilai pH. Secara umum, kebanyakan
enzim tetap stabil dan bekerja baik pada kisaran pH 6 dan 8. Tapi, ada
5 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
beberapa enzim tertentu yang bekerja dengan baik hanya di lingkungan
asam atau basa.
Nilai pH yang menguntungkan bagi enzim tertentu sebenarnya tergantung
pada sistem biologis tempat enzim tersebut bekerja. Ketika nilai pH
menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka struktur dasarenzim dapat
mengalami perubahan. Sehingga sisi aktif enzim tidak dapat mengikat
substrat dengan benar, sehingga aktivitas enzim menjadi sangat
terpengaruhi. Bahkan enzim dapat sampai benar-benar berhenti berfungsi.
3. Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan semakin
cepat pula. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi,
tentunya selama masih ada substrat yang perlu diubah menjadi produk.
4. Konsentrasi substrat
Jelas saja konsentrasi substrat yang lebih tinggi berarti lebih banyak
jumlah molekul substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan
konsentrasi substrat yang rendah berarti lebih sedikit jumlah molekul
substrat yang dapat melekat pada enzim, menyebabkan berkurangnya
aktivitas enzim.
Tapi ketika laju enzimatik sudah mencapai maksimum dan enzim sudah
dalam kondisi paling aktif, peningkatan konsentrasi substrat tidak akan
memberikan perbedaan dalam aktivitas enzim. Dalam kondisi seperti ini,
disisi aktif semua enzim terus terdapat substrat, sehingga tidak ada tempat
untuk substrat ekstra.
5. Zat inhibitor dan zat aktivator
Aktivator merupakan molekul yang membantu enzim agar mudah
berikatan dengan substrat. Inhibitor adalah substansi yang memiliki
kecenderungan untuk menghambat aktivitas enzim. Inhibitor enzim
memiliki dua cara berbeda mengganggu fungsi enzim. Berdasarkan
caranya, inhibitor dibagi menjadi 2 kategori: inhibitor kompetitif dan
inhibitor non-kompetitif. Inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sama
dengan molekul substrat, inhibitor ini melekat pada sisi aktif enzim
sehingga menghalangi pembentukan ikatan kompleks enzim-substrat.
Inhibitor non-kompetitif dapat melekat pada sisi enzim yang bukan
merupakan sisi aktif, dan membentuk kompleks enzim-inhibitor. Inhibitor
ini mengubah bentuk/struktur enzim, sehingga sisi aktif enzim menjadi
tidak berfungsi dan substrat tidak dapat berikatan dengan enzim tersebut.
6 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja enzim katalase adalah
metode eksperimen.
B. Tempat Penelitian
Kami melakukan percobaan ini di Laboratorium Biologi SMA Negeri 1
Situbondo.
C. Waktu Penelitian
Percobaandilaksankan pada pukul 09.00 WIB hari Selasa, 8 September 2015.
D. Alat dan Bahan
E. Alat dan Bahan Jumlah Gambar
Tabung reaksi 8 buah
Rak tabung reaksi 1 buah
Pengaduk kaca / spatula min. 1
Hati Ayam secukupnya
Pipet tetes 5 buah
Pembakar spiritus 1 buah
7 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
Lidi secukupnya
Gelas ukur min. 1 buah
Pisau / cuter / silet
min. 1 buah
Penjepit/pinset
min. 1 buah
Gabus penutup reaksi
8 buah
Penjepit tabung reaksi min. 1 buah
Larutan HCL 10% secukupnya
Larutan NaOH 10% secukupnya
Air peroksida H2O2 secukupnya
E. LangkahKerja
1. Menyiapkan tabung reaksi A, B, C, dan D
2. Mencincang hati ayam dengan pisau / cuter / silet sehingga menjadi potongan
kecil-kecil.
3. Timbang hati ayam masing-masing 3 gram kemudian masukkan kedalam tabung
reaksi A,B, C, dan D
4. Siapkan 4 buah tabung reaksi yang masing-masing berisi air peroksida H2O2
sebanyak 10ml
5. Melakukan urutan langkah pengujian sebagai berikut:
a. Tabung A + H2O2 dan segera menutupnya dengan penutup gabus dan
mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera penutup
gabus dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam
tabung.
b. Tabung B + NaOH kemudian tambahkan H2O2 dan segera menutupnya
dengan penutup gabus kemudian mengamati kemunculan gelembung gas.
Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan
memasukkan bara lidi api dalam tabung.
8 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
c. Tabung C + HCl kemudian tambahkan H2O2 dan segera menutupnya
dengan penutup gabus kemudian mengamati kemunculan gelembung gas.
Membuka dengan segera penutup gabus dan melakukan uji nyala api
dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
d. Panaskan tabung D hingga mendidih kemudian tambahkan H2O2 dansegera
menutupnya dengan penutup gabus dan mengamati kemunculan gelembung
gas. Membuka dengan segera penutup gabus dan melakukan uji nyala api
dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
7. Mengisikan hasil percobaanpada tabel pengamatan
9 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
TabelPengamatan
Larutan Ektrak hati + H2O2
Gelembung Nyala Api
Netral +++ Nyala terang
Asam - Padam
Basa ++ Redup
Dipanaskan + Redup
Keterangan :
+ + + = banyak gelembung
+ + = gelembungnya sedang
+ = sedikit gelembung
- = tidak ada gelembung
10 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
BAB V
PEMBAHASAN
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.Sebagai
contohenzim katalase yang hanya menguraikan H2O2menjadi H2O dan O2 dengan
reaksi sebagai berikut :
2H2O2  2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.Percobaanini dilakukan dengan
menggunakan hati ayam.Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim
katalase. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
1. Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.Hal
ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah
H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke
dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi
oksigen (O2).
2. Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan
terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang
sedang, saat bara api dimasukkan ke dalamnya nyala api redup. Hal ini membuktikan
bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
3. Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan
terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara
ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal ini
menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
4. Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata timbul gelembung
udara yang sangat sedikit dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya nyala api redup.
Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak
telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 secara
optimal.
Katalase adalah enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang, membran
mukosa, ginjal dan hati. Aktifitas enzim katalase ditemukan dalam mitokondria,
sitoplasma dan peroksosom. Ensim Katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang
melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan
senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak
membran sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta arterosklerosis.
Memiliki kemampuan untuk inaktivasi hidrogen peroksida. Senyawa H2O2 dihasilkan
oleh aktivitas enzim oksidase, H2O2 berpotensi menimbulkan radikal karena
membentuk OH*. Katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem.
11 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
Aktivitas katalse : 1. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan
substrat
Katalase H2O2 + H2A -- >2H2O + A2
2. aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul
H2O2 sebagai subtrat atau donor elektron dan molekul H2O2 yang
lain sebagai oksidan atau akseptor elektron.
Katalase 2H2O2  2H2O + O2
Fungsi enzim Katalase Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan hasil dari respirasi dan
dibuat dalam seluruh sel hidup. H2O2 berbahaya dan harus dibuang secepatnya. Enzim
katalase diproduksi sel untuk mengkatalis H2O2. Katalase berperan sebagai enzim
peroksidasikhusus dalam reaksi dekomposisihydrogen peroksida menjadi oksigen dan
air. Enzim ini mampu mengoksidasi 1 molekul hydrogen peroksida menjadi oksigen.
Kemudian secara simultan juga dapat mereduksi molekul hydrogen peroksida kedua
menjadi air. Reaksi dapat berjalan bila terdapat senyawa pemberi ion hydrogen (AH2)
seperti methanol, etanol dan format. Peran katalase dalam mengkatalis H2O2 relatif
lebih kecil dibandiingkan dengan kecepatan pembentukannya. Sel-sel yang
mengandung katalase dalam jumlah sedikit sangat rentan terhadap peroksida. Oleh
karena itu katalase berperan penting dalam mekanisme pertahanan sel darah merah
terhadap serangan oksidaror hydrogen peroksida.
Gangguan yang ditimbulkan oleh kekurangan katalase dapat mengenai semua organ,
terutama organ yang mengandung banyak katalase, antara lain:
- Penyakit fibrosis ginjal progresis
- Akatalasia
Akatalasia merupakan suatu variasi genetik dimana terdapat kekurangan enzim
katalase dalam sel-sel darah merah. Kelainan ini bersifat otosom(tidak tergantung
jenis kelamin) dan ditentukan oleh gen resesif. Proporsi fenotipe ini dalam
populasi kurang lebih 1%. Orang yang menderita akatalasia, kalau terkena
hidrogen-peroksida (suatu antiseptika) akan mengalami hemolisis. Penyakit ini
merupakan jenis kelainan metabilk. Meskipun kekurangan aktifitas enzim katalase
pada jaringan tubuh namun hanya sebagian dari penderitanya yang menunjukkan
gejala yang berulang padagusi dan yang berhubungan dengan struktur mulut yang
mudah luka. Luka biasanya terjadi setelah masa pubertas. Gangguan semacam ini
dilaporkan paling banyak terjadi pada masyarakat di Jepang dan Korea, dimana
frekwensinya di Jepang sekitar 2 dari 100.000 penduduk.
Merupakan suatu variasi genetik, dimana terdapat kekurangan enzim katalase
dalam sel-sel darah. Kelainan ini bersifat otosom(tidak tergantung jenis kelamin)
dan ditentukan oleh gen resesif. Proporsitipe ini dalam populasi kurang lebih 1%.
12 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
Orang yang menderita akatalasia, jika terkena hidrogen peroksida (misal melalui
antiseptik) akan mengalami hemolisis pada sel-sel darah merah.
- Vitiligo Menurut National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin
Diseases (NIAMS).
Vitiligo merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan adanya makula putih yang
dapat meluas di beberapa bagian tubuh. Hipotesis neurohormonal muncul karena
keterlibatan norepinefrin (NE) dan monoamine oksidase (MAO) dalam
patogenesis vitiligo. Peningkatan kadar NE yang disekresikan keratinosit memicu
terbentuknya enzim MAO. Peningkatan aktivitas MAO akan memicu
pembentukan hidrogen peroksidayang berlebihan. Jumlah H2O2 yang berlebihan
ini tidak diimbangi oleh katalase yang bertindak menentralkan hidrogen peroksida
pada kelainan vitiligo.
- Rambut beruban
Penyebab rambut beruban adalah tubuh terlalu banyak menghasilkan hidrogen
peroksida. Senyawa ini menghalangi produksi melamin, yaitu pigmen yang
memberikan warna bagi kulit dan rambut. Banyaknya senyawa hidrogen
peroksida yang dihasilkan tidak seimbang dengan produksikatalase dalam tubuh
13 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan
Oksigen (O2). Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas
500C, dan pada kondisi asam maupun basa.
Kekurangan enzim katalase dalam tubuh dapat menimbulkan efek yang sangat
berbahaya bagi tubuh, sebab senyawa H2O2 akan tertimbun dalam tubuh dan
menimbulkan efek yang telah disebutkan pada bab sebelumnya.
B. Saran
Dibutuhkan ketilitian dan alat-alat yang lebih lengkap untuk memudahkan
dalam menentukan kadar larutan dan bahan yang akan direaksikan. Sehingga
data yang didapat akan semakin akurat.
14 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Enzim
https://id.wikipedia.org/wiki/Enzim_katalase
Buku KTSP BIOLOGI 3 SMA dan MA untuk kelas XII, Esis,2007
15 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
LAMPIRAN
Mencincang hati ayam
Menotong gabus sesuai ukuran tabung reaksi
16 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
Mengamati terbentuknya gelembung dan nyala api.
Memanaskan tabung reaksi D
17 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i
Kondisi bara api saat didekatkan pada larutan asam

Contenu connexe

Tendances

Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Klara Tri Meiyana
 
Laporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseLaporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim Katalase
Hilya Auliya
 
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2  metabolisme organisme kelas XII SMABab 2  metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
Tezzara Clara Sutjipto
 
Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi
Hilya Auliya
 
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Fitroh NH
 
Laporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Laporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALILaporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Laporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Anditya Gilang Rizky Pradana
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Feren Jr
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Rifki Ristiovan
 
Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...
Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...
Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...
Aulia Rizqi
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Feren Jr
 
Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)
Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)
Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)
Rifki Ristiovan
 

Tendances (20)

Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
 
Laporan enzim katalase
Laporan enzim katalaseLaporan enzim katalase
Laporan enzim katalase
 
Laporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseLaporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim Katalase
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
LAPORAN HASIL PENELITIAN  “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...LAPORAN HASIL PENELITIAN  “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
LAPORAN HASIL PENELITIAN “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
 
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2  metabolisme organisme kelas XII SMABab 2  metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
 
73732690 laporan-biologi-hati-ayam
73732690 laporan-biologi-hati-ayam73732690 laporan-biologi-hati-ayam
73732690 laporan-biologi-hati-ayam
 
Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi
 
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
 
Laporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Laporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALILaporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Laporan bio pertumbuhan_dan_perkembangan SMA N 1 SIMO BOYOLALI
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada paku
 
Fermentasi anaerob
Fermentasi anaerobFermentasi anaerob
Fermentasi anaerob
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 
Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...
Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...
Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)
Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)
Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
 

Similaire à LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase

Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
sacchan95
 

Similaire à LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase (20)

Metabolisme andriyani shs 2 pati
Metabolisme andriyani shs 2 patiMetabolisme andriyani shs 2 pati
Metabolisme andriyani shs 2 pati
 
Enzim - Biology
Enzim - BiologyEnzim - Biology
Enzim - Biology
 
Materi.pdf
Materi.pdfMateri.pdf
Materi.pdf
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Enzim (Enzyme)
Enzim (Enzyme)Enzim (Enzyme)
Enzim (Enzyme)
 
Presentasi oleh Edo Dwi Respati
Presentasi oleh Edo Dwi RespatiPresentasi oleh Edo Dwi Respati
Presentasi oleh Edo Dwi Respati
 
Work Group about ENZIM
Work Group about ENZIM Work Group about ENZIM
Work Group about ENZIM
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
Makalah enzim
Makalah enzimMakalah enzim
Makalah enzim
 
Makalah enzim
Makalah enzimMakalah enzim
Makalah enzim
 
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWEnzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
 
metabolisme.pptx
metabolisme.pptxmetabolisme.pptx
metabolisme.pptx
 
Biokimia
BiokimiaBiokimia
Biokimia
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdfARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
 
Biokimia - Bab Enzim
Biokimia - Bab EnzimBiokimia - Bab Enzim
Biokimia - Bab Enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 

Plus de anggundiantriana

Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakarMakalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
anggundiantriana
 

Plus de anggundiantriana (20)

Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
 
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakarMakalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
 
Makalah pkn komitmen mutu
Makalah pkn komitmen mutuMakalah pkn komitmen mutu
Makalah pkn komitmen mutu
 
Pkn menanggapi artikel
Pkn menanggapi artikelPkn menanggapi artikel
Pkn menanggapi artikel
 
Reflection
Reflection Reflection
Reflection
 
Pih bikin soal+jawaban
Pih bikin soal+jawabanPih bikin soal+jawaban
Pih bikin soal+jawaban
 
Dear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in EnglishDear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in English
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
XI Science 1 and Curriculum 2013
XI Science 1 and Curriculum 2013XI Science 1 and Curriculum 2013
XI Science 1 and Curriculum 2013
 
Invitation
InvitationInvitation
Invitation
 
The Haircut
The HaircutThe Haircut
The Haircut
 
Menentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatifMenentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatif
 
Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolahLingkungan sekolah
Lingkungan sekolah
 
Sabun dari minyak kelapa
Sabun dari minyak kelapaSabun dari minyak kelapa
Sabun dari minyak kelapa
 
Tugas biologi
Tugas biologiTugas biologi
Tugas biologi
 
Matematika (trigonometri)
Matematika (trigonometri)Matematika (trigonometri)
Matematika (trigonometri)
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola BeronggaKonduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
 
Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel VoltaPraktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
 

Dernier

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Dernier (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase

  • 1. Disusun Oleh: Anggun Surya Diantriana (08) XII-MIA 1 SMA NEGERI 1 SITUBONDO
  • 2. 1 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang. Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa - senyawa baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator).Senyawa – senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator. Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksireaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah.Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim. Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup. Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim.Faktor dalam misalnya substansi – substansigenetik yang dibawa oleh masing – masing enzim. Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan percobaan sederhana yang menggunakan enzim katalase sebagai contoh(sampel). B. Tujuan Penelitian 1. Mempelajari cara kerja enzim katalase 2. Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
  • 3. 2 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i C. Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim? D. Hipotesis Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri – ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya. E. Variabel a. Variabel terikat : Banyak gelembung dan nyala bara api b. Variabel bebas : NaOH, HCl, dan suhu c. Variabel control : H2O2 dan ektrak hati ayam
  • 4. 3 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PengertianEnzim Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim.Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi. B. Struktur Enzim Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side). Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagain bukan protein. 1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino.Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman. 2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif.Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin. C. Ciri – Ciri Enzim 1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi. 2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapatrusak padasuhu yang tinggi dan dipengaruhi pH. 3. Bekerja SecaraKhusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak. 4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak. 5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein. Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi. 6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi. 7. Bekerja DapatBalik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa
  • 5. 4 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula. D. Cara Kerja Enzim 1. Teori Gembok - Anak Kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja.Bentuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya.Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya.Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama. 2. Teori Induced Fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim.Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk.Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru E. Faktoryang mempengaruhi kerja enzim: 1. Suhu Semua enzim membutuhkan suhu yang cocok agar dapat bekerja dengan biak. Laju reaksi biokimia meningkat seiring kenaikan suhu. Hal ini karena panas meningkatkan energi kinetik dari molekul sehingga menyebabkan jumlah tabrakan diantara molekul-molekul meningkat. Sedangkan dalam kondisi suhu rendah, reaksi menjadi lambat karena hanya terdapat sedikit kontak antara substrat dan enzim. Namun, suhu yang ekstrim juga tidak baik untuk enzim. Di bawah pengaruh suhu yang sangat tinggi, molekul enzim cenderung terdistorsi, sehingga laju reaksi pun jadi menurun. Enzim yang terdenaturasi gagal melaksanakan fungsi normalnya. Dalam tubuh manusia, suhu optimum di mana kebanyakan enzim menjadi sangat aktif berada pada kisaran 35°C sampai 40°C. Ada juga beberapa enzim yang dapat bekerja lebih baik padasuhu yang lebih rendah daripada ini. 2. pH Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh nilai pH atau derajat keasaman sekitarnya. Ini karena muatan komponen asam amino enzim berubah bersama dengan perubahan nilai pH. Secara umum, kebanyakan enzim tetap stabil dan bekerja baik pada kisaran pH 6 dan 8. Tapi, ada
  • 6. 5 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i beberapa enzim tertentu yang bekerja dengan baik hanya di lingkungan asam atau basa. Nilai pH yang menguntungkan bagi enzim tertentu sebenarnya tergantung pada sistem biologis tempat enzim tersebut bekerja. Ketika nilai pH menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka struktur dasarenzim dapat mengalami perubahan. Sehingga sisi aktif enzim tidak dapat mengikat substrat dengan benar, sehingga aktivitas enzim menjadi sangat terpengaruhi. Bahkan enzim dapat sampai benar-benar berhenti berfungsi. 3. Konsentrasi Enzim Semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan semakin cepat pula. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi, tentunya selama masih ada substrat yang perlu diubah menjadi produk. 4. Konsentrasi substrat Jelas saja konsentrasi substrat yang lebih tinggi berarti lebih banyak jumlah molekul substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan konsentrasi substrat yang rendah berarti lebih sedikit jumlah molekul substrat yang dapat melekat pada enzim, menyebabkan berkurangnya aktivitas enzim. Tapi ketika laju enzimatik sudah mencapai maksimum dan enzim sudah dalam kondisi paling aktif, peningkatan konsentrasi substrat tidak akan memberikan perbedaan dalam aktivitas enzim. Dalam kondisi seperti ini, disisi aktif semua enzim terus terdapat substrat, sehingga tidak ada tempat untuk substrat ekstra. 5. Zat inhibitor dan zat aktivator Aktivator merupakan molekul yang membantu enzim agar mudah berikatan dengan substrat. Inhibitor adalah substansi yang memiliki kecenderungan untuk menghambat aktivitas enzim. Inhibitor enzim memiliki dua cara berbeda mengganggu fungsi enzim. Berdasarkan caranya, inhibitor dibagi menjadi 2 kategori: inhibitor kompetitif dan inhibitor non-kompetitif. Inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sama dengan molekul substrat, inhibitor ini melekat pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi pembentukan ikatan kompleks enzim-substrat. Inhibitor non-kompetitif dapat melekat pada sisi enzim yang bukan merupakan sisi aktif, dan membentuk kompleks enzim-inhibitor. Inhibitor ini mengubah bentuk/struktur enzim, sehingga sisi aktif enzim menjadi tidak berfungsi dan substrat tidak dapat berikatan dengan enzim tersebut.
  • 7. 6 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja enzim katalase adalah metode eksperimen. B. Tempat Penelitian Kami melakukan percobaan ini di Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Situbondo. C. Waktu Penelitian Percobaandilaksankan pada pukul 09.00 WIB hari Selasa, 8 September 2015. D. Alat dan Bahan E. Alat dan Bahan Jumlah Gambar Tabung reaksi 8 buah Rak tabung reaksi 1 buah Pengaduk kaca / spatula min. 1 Hati Ayam secukupnya Pipet tetes 5 buah Pembakar spiritus 1 buah
  • 8. 7 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i Lidi secukupnya Gelas ukur min. 1 buah Pisau / cuter / silet min. 1 buah Penjepit/pinset min. 1 buah Gabus penutup reaksi 8 buah Penjepit tabung reaksi min. 1 buah Larutan HCL 10% secukupnya Larutan NaOH 10% secukupnya Air peroksida H2O2 secukupnya E. LangkahKerja 1. Menyiapkan tabung reaksi A, B, C, dan D 2. Mencincang hati ayam dengan pisau / cuter / silet sehingga menjadi potongan kecil-kecil. 3. Timbang hati ayam masing-masing 3 gram kemudian masukkan kedalam tabung reaksi A,B, C, dan D 4. Siapkan 4 buah tabung reaksi yang masing-masing berisi air peroksida H2O2 sebanyak 10ml 5. Melakukan urutan langkah pengujian sebagai berikut: a. Tabung A + H2O2 dan segera menutupnya dengan penutup gabus dan mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera penutup gabus dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung. b. Tabung B + NaOH kemudian tambahkan H2O2 dan segera menutupnya dengan penutup gabus kemudian mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
  • 9. 8 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i c. Tabung C + HCl kemudian tambahkan H2O2 dan segera menutupnya dengan penutup gabus kemudian mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera penutup gabus dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung. d. Panaskan tabung D hingga mendidih kemudian tambahkan H2O2 dansegera menutupnya dengan penutup gabus dan mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera penutup gabus dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung. 7. Mengisikan hasil percobaanpada tabel pengamatan
  • 10. 9 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i BAB IV HASIL PENGAMATAN TabelPengamatan Larutan Ektrak hati + H2O2 Gelembung Nyala Api Netral +++ Nyala terang Asam - Padam Basa ++ Redup Dipanaskan + Redup Keterangan : + + + = banyak gelembung + + = gelembungnya sedang + = sedikit gelembung - = tidak ada gelembung
  • 11. 10 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i BAB V PEMBAHASAN Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.Sebagai contohenzim katalase yang hanya menguraikan H2O2menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut : 2H2O2  2H2O + O2 Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.Percobaanini dilakukan dengan menggunakan hati ayam.Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut : 1. Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida) Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2). 2. Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2 Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang, saat bara api dimasukkan ke dalamnya nyala api redup. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa. 3. Ekstrak ditambah HCl dan H2O2 Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam. 4. Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2 Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata timbul gelembung udara yang sangat sedikit dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya nyala api redup. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 secara optimal. Katalase adalah enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang, membran mukosa, ginjal dan hati. Aktifitas enzim katalase ditemukan dalam mitokondria, sitoplasma dan peroksosom. Ensim Katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membran sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta arterosklerosis. Memiliki kemampuan untuk inaktivasi hidrogen peroksida. Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase, H2O2 berpotensi menimbulkan radikal karena membentuk OH*. Katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem.
  • 12. 11 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i Aktivitas katalse : 1. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat Katalase H2O2 + H2A -- >2H2O + A2 2. aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai subtrat atau donor elektron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor elektron. Katalase 2H2O2  2H2O + O2 Fungsi enzim Katalase Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan hasil dari respirasi dan dibuat dalam seluruh sel hidup. H2O2 berbahaya dan harus dibuang secepatnya. Enzim katalase diproduksi sel untuk mengkatalis H2O2. Katalase berperan sebagai enzim peroksidasikhusus dalam reaksi dekomposisihydrogen peroksida menjadi oksigen dan air. Enzim ini mampu mengoksidasi 1 molekul hydrogen peroksida menjadi oksigen. Kemudian secara simultan juga dapat mereduksi molekul hydrogen peroksida kedua menjadi air. Reaksi dapat berjalan bila terdapat senyawa pemberi ion hydrogen (AH2) seperti methanol, etanol dan format. Peran katalase dalam mengkatalis H2O2 relatif lebih kecil dibandiingkan dengan kecepatan pembentukannya. Sel-sel yang mengandung katalase dalam jumlah sedikit sangat rentan terhadap peroksida. Oleh karena itu katalase berperan penting dalam mekanisme pertahanan sel darah merah terhadap serangan oksidaror hydrogen peroksida. Gangguan yang ditimbulkan oleh kekurangan katalase dapat mengenai semua organ, terutama organ yang mengandung banyak katalase, antara lain: - Penyakit fibrosis ginjal progresis - Akatalasia Akatalasia merupakan suatu variasi genetik dimana terdapat kekurangan enzim katalase dalam sel-sel darah merah. Kelainan ini bersifat otosom(tidak tergantung jenis kelamin) dan ditentukan oleh gen resesif. Proporsi fenotipe ini dalam populasi kurang lebih 1%. Orang yang menderita akatalasia, kalau terkena hidrogen-peroksida (suatu antiseptika) akan mengalami hemolisis. Penyakit ini merupakan jenis kelainan metabilk. Meskipun kekurangan aktifitas enzim katalase pada jaringan tubuh namun hanya sebagian dari penderitanya yang menunjukkan gejala yang berulang padagusi dan yang berhubungan dengan struktur mulut yang mudah luka. Luka biasanya terjadi setelah masa pubertas. Gangguan semacam ini dilaporkan paling banyak terjadi pada masyarakat di Jepang dan Korea, dimana frekwensinya di Jepang sekitar 2 dari 100.000 penduduk. Merupakan suatu variasi genetik, dimana terdapat kekurangan enzim katalase dalam sel-sel darah. Kelainan ini bersifat otosom(tidak tergantung jenis kelamin) dan ditentukan oleh gen resesif. Proporsitipe ini dalam populasi kurang lebih 1%.
  • 13. 12 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i Orang yang menderita akatalasia, jika terkena hidrogen peroksida (misal melalui antiseptik) akan mengalami hemolisis pada sel-sel darah merah. - Vitiligo Menurut National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS). Vitiligo merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan adanya makula putih yang dapat meluas di beberapa bagian tubuh. Hipotesis neurohormonal muncul karena keterlibatan norepinefrin (NE) dan monoamine oksidase (MAO) dalam patogenesis vitiligo. Peningkatan kadar NE yang disekresikan keratinosit memicu terbentuknya enzim MAO. Peningkatan aktivitas MAO akan memicu pembentukan hidrogen peroksidayang berlebihan. Jumlah H2O2 yang berlebihan ini tidak diimbangi oleh katalase yang bertindak menentralkan hidrogen peroksida pada kelainan vitiligo. - Rambut beruban Penyebab rambut beruban adalah tubuh terlalu banyak menghasilkan hidrogen peroksida. Senyawa ini menghalangi produksi melamin, yaitu pigmen yang memberikan warna bagi kulit dan rambut. Banyaknya senyawa hidrogen peroksida yang dihasilkan tidak seimbang dengan produksikatalase dalam tubuh
  • 14. 13 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2). Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 500C, dan pada kondisi asam maupun basa. Kekurangan enzim katalase dalam tubuh dapat menimbulkan efek yang sangat berbahaya bagi tubuh, sebab senyawa H2O2 akan tertimbun dalam tubuh dan menimbulkan efek yang telah disebutkan pada bab sebelumnya. B. Saran Dibutuhkan ketilitian dan alat-alat yang lebih lengkap untuk memudahkan dalam menentukan kadar larutan dan bahan yang akan direaksikan. Sehingga data yang didapat akan semakin akurat.
  • 15. 14 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i DAFTAR PUSTAKA https://id.wikipedia.org/wiki/Enzim https://id.wikipedia.org/wiki/Enzim_katalase Buku KTSP BIOLOGI 3 SMA dan MA untuk kelas XII, Esis,2007
  • 16. 15 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i LAMPIRAN Mencincang hati ayam Menotong gabus sesuai ukuran tabung reaksi
  • 17. 16 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i Mengamati terbentuknya gelembung dan nyala api. Memanaskan tabung reaksi D
  • 18. 17 | L a p o r a n P r a k t i k u m B i o l o g i Kondisi bara api saat didekatkan pada larutan asam