SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
MURYANI
NIM : 160102097
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
AL–INSYIRAH PEKANBARU
2017
1.1 Latar Belakang
 Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun
sakit (Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014).
 Unit Gawat Darurat (UGD) atau Instalasi Gawat Darurat (IGD)
merupakan bagian dari rumah sakit yang menjadi tujuan pertama kali
pasien yang mengalami keadaan darurat agar segera mendapatkan
pertolongan pertama (Fajrillah & Nurfitriani, 2016)
 Perawat IGD harus melakukan proses pencatatan kasus dan
tindakan yang dilakukan di IGD serta proses pemindahan pasien dari
IGD ke rawat inap jika pasien membutuhkan perawatan intensif.
Perawat IGD harus selalu ada setiap saat karena pasien bisa datang
setiap waktu (Fajrillah & Nurfitriani, 2016).
 Perawat IGD dituntut untuk membekali diri dengan ilmu
pengetahuan dan keterampilan serta harus mampu
bekerja sama dan berkomunikasi dengan tim
kesehatan lain (Yesi, 2010).
 Perawat dalam menjalankan tugas dan profesinya
rentan terhadap stress (Saam & Wahyuni, 2013). Stres
pada perawat umumnya disebakan oleh kekurangan
staf, tuntutan kerja yang tinggi, dan konflik di tempat
kerja (Lim, Msocsci, Bogossian, & Ahern, 2010).
 Perawat pelaksana di IGD sangat rentan mengalami
stres. Hal ini dikarenakan IGD merupakan unit penting
dalam operasional suatu rumah sakit, yaitu sebagai
pintu masuk bagi setiap pelayanan yang beroperasi
selama 24 jam dan merupakan ujung tombak dalam
pelayanan keperawatan dirumah sakit (Fajrillah &
Nurfitriani, 2016).
 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Healy dan Tyrrell (2011)
menyimpulkan bahwa 97% staf mengalami stres di tempat
mereka bekerja yang menunjukkan bahwa perawatan darurat
sangat menegangkan.
 Hooper et al. (2010) di Amerika menemukan bahwa dari 144
responden, lebih dari 80% perawat darurat memiliki tingkat
burnout (kelelahan) sedang sampai tinggi dan 86% mengalami
tingkat kelelahan yang tinggi.
 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sharma et al, (2015) di India
menemukan bahwa dari 100 responden, 80% perawat tidak
memiliki waktu istirahat di ruang IGD dimana 42% perawat
mengalami stres sedang sampai berat.
 Fajrillah dan Nurfitriani (2016) dalam penelitiannya mendapatkan
hasil bahwa dari 31 responden, sebanyak 54,8% perawat
mengalami stres kerja tinggi di ruang IGD Rumah Sakit Umum
Anutapura Palu.
 Stres kerja dapat berdampak pada individu pekerja, baik secara
fisiologis, psikologis dan perilaku. Stres yang dialami secara terus
menerus dan tidak terkendali bisa menyebabkan terjadinya burnout yaitu
kombinasi kelelahan secara fisik, psikis, dan emosi (Marchelia, 2014).
 Seorang perawat yang mengalami stres dapat menyebakan penurunan
kinerja dalam memberikan pelayanan keperawatan dan akhirnya akan
mendatangkan keluhan dari pasien (Hidayat, 2013).
 Penelitian Hidayat (2013) menyatakan bahwa dari 31 responden,
sebanyak 58,5% mengalami stres kerja kategori sedang dan kinerja
perawat termasuk dalam kategori cukup (50%). Dalam hasil penelitian ini
didapatkan ada hubungan yang bermakna antara stres kerja dan kinerja
perawat (p=0,001 dan r=-0,831).
 Berbagai cara yang dilakukan perawat untuk
mengatasi stres kerja, salah satunya adalah strategi
koping.
 Hasil penelitian yang dilakukan Lambert dan Lambert
(2008) ditemukan mayoritas strategi koping yang
digunakan oleh perawat Cina, Jepang, Korea
Selatan, Thailand, Amerika, Australia, dan New
Zealand adalah planful-problem solving, seeking
sosial support, self-control, dan positive reappraisal.
 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fathi, Nasae,
dan Thiangchanya (2010) ditemukan mayoritas
strategi koping perawat Indonesia, khususnya di
Medan berfokus pada emosi dan agama sebagai
koping yang paling umum digunakan.
 Hasil penelitian lain yang dilakukan Khasanah
dan Irnawati (2015) menunjukkan bahwa dari 45
responden sebagian besar perawat ruang IGD
rumah sakit di Kabupaten Pekalongan
mengggunakan strategi koping berfokus pada
emosi sebanyak 57,8% dan strategi koping
berfokus pada masalah sebanyak 42,2%.
 Lambert dan Lambert (2008) juga menemukan
bahwa perbedaan penggunaan strategi koping
dapat dilatar belakangi oleh karakteristik
perawat dan budaya lingkungan kerja perawat.
 Rumah Sakit Syafira Pekanbaru merupakan rumah sakit tipe C. Hasil studi
pendahuluan penulis dengan perawat yang bertugas di ruang IGD pada
tanggal 23 Oktober 2017 diketahui bahwa jumlah perawat yang bertugas di
IGD Rumah Sakit Syafira Pekanbaru berjumlah 33 orang. Jumlah pasien per
hari yang tidak sesuai dengan jumlah tenaga. Dari hasil observasi penulis,
tampak 5 perawat pelaksananya dalam melayani pasien kurang
bersemangat, 3 orang perawat kurang ramah kepada pasien, kadang
marah-marah dan tidak sabar menghadapi pasien.
 Kasus stres kerja perawat sangat tidak diharapkan terjadi atau terus
berkembang. Kinerja perawat melalui pelayanan kesehatan yang optimal
harus terus dipertahankan melalui manajemen rumah sakit yang efektif dan
pengelolaan sumber-sumber pemicu stres secara tepat pada pelaku-pelaku
kerja di rumah sakit, khususnya perawat IGD yang memiliki jam terbang
tinggi dalam pelaksanaan tugas yang kontinu dan sistematik. Berkaitan
dengan uraian latar belakang di atas maka penting untuk dilakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Stres Kerja dengan Kinerja Perawat
Pelaksana dalam Melaksanakan Pelayanan Keperawatan di Ruang Instalasi
Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Syafira Pekanbaru”.
1.2 Rumusan Masalah
 “Apakah ada hubungan stres kerja dengan
kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan
pelayanan keperawatan di ruang Instalasi
Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Syafira
Pekanbaru“.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
 Untuk mengetahui adanya hubungan stres kerja
dengan kinerja perawat pelaksana dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan di
Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah
Sakit Syafira Pekanbaru.
 Untuk mengetahui gambaran stres kerja perawat
dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di
Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit
Syafira Pekanbaru.
 Untuk mengetahui gambaran kinerja perawat dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan di Ruang
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Syafira
Pekanbaru.
 Untuk mengetahui hubungan stres kerja dengan
kinerja perawat dalam melaksanakan pelayanan
keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.
1.4.1 Bagi Pihak RS Syafira Pekanbaru
Dapat menjadi masukan bagi pihak Rumah Sakit Syafira Pekanbaru
untuk meningkatkan manajemen RS mengenai hubungan stres kerja
dengan kinerja perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di
Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
1.4.2 Bagi Ilmu Pendidikan Keperawatan Manajemen
Diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dalam perkembangan Ilmu
Manajemen Keperawatan bagi masa depan dan penelitian selanjutnya.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber informasi bagi rekan mahasiswa STIKes Al-Insyirah
Pekanbaru khususnya tentang hubungan stres kerja dengan kinerja
perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di Ruang Instalasi
Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.
1.4.4 Bagi Penulis
Untuk menambah pengalaman penelitian dan untuk mengetahui
hubungan stres kerja dengan kinerja perawat dalam melaksanakan
pelayanan keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan
untuk menambah wawasan serta sebagai penerapan ilmu yang di dapat
selama pendidikan, serta merupakan syarat dalam menyelesaikan studi
S1 Keperawatan di STIKes Al–Insyirah Pekanbaru.
1.4 Manfaat Penelitian
2.1 Konsep Stres Kerja
Definisi Stres Kerja
Etiologi Stres Kerja
Macam-macam Stres menurut Psikologis
Manusia
Gejala-gejala Stres
Efek Stres
Model Adaptasi Stres
Elemen Stres Kerja
Tingkatan Stres Kerja
Definisi Kinerja
Faktor–faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Penilaian Kinerja
Model dan Metode Penilaian Kinerja
Kinerja Perawat dalam Memberikan
Asuhan Keperawatan
2.3 Kerangka Konsep
2.4 Hipotesa
 Hipotesis nol (H0)
Tidak ada hubungan stres kerja dengan kinerja perawat pelaksana
dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di Ruang Instalasi
Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.
 Hipotesis alternatif
Ada hubungan stres kerja dengan kinerja perawat pelaksana dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan di Ruang Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.
Independen
Stres kerja perawat
-- Ringan
-- Sedang
-- Berat
Dependen
Kinerja perawat dalam
memberikan layanan
keperawatan
-- Baik
-- Cukup
-- Kurang
3.1 Desain Penelitian
 Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi korelasi dengan
pendekatan cross sectional
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
 Lokasi penelitian akan dilakukan di ruang IGD Rumah Sakit
Syafira Pekanbaru.
 Penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan Oktober 2017–Januari
2018.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
 semua perawat di ruang IGD Rumah Sakit Syafira Pekanbaru
dengan jumlah 33 perawat.
3.3.2 Sampel
 Jumlah sampel yang diperoleh adalah 33 orang.
 Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
non probability sampling dengan total sampling
3.4 Etika Peneltian
 Memberikan Informed Consent (Lembar
persetujuan menjadi responden)
Menjaga Prinsip:
 Anominity (Tanpa nama)
 Confidentiality (Kerahasian)
3.5 Alat Pengumpul Data
 Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner yang terdiri dari tiga
bagian.
1. Demografi
2. Stres kerja (Health and Safety Executive
(HSE,
2001))
3. Kinerja (konsep standar praktik professional
(PPNI, 2005))
3.6 Pengumpulan Data
 Setelah proposal penelitian mendapat persetujuan dari
pembimbing selanjutnya peneliti menyerahkan surat rekomendasi
dari Program Studi Ilmu Keperawatan Al-Insyirah kepada Rumah
Sakit Syafira Pekanbaru untuk mendapatkan izin penelitian dan
pengumpulan data.
 Mendatangi satu persatu perawat pelaksana ruang IGD Rumah
Sakit Syafira Pekanbaru.
 Menjelaskan tujuan penelitian kepada responden penelitian.
 Meminta responden untuk menandatangani lembar persetujuan.
 Meminta responden untuk langsung mengisi kuesioner yang
diberikan.
 Setelah kuesioner diisi, peneliti langsung mengumpulkan
kuesioner untuk diperiksa kelengkapannya.
 Apabila belum lengkap responden diminta untuk melengkapinya
saat itu juga.
 Setelah data terkumpul maka dilakukan penilaian, tabulasi data
dan pengolahan data.
3.7 Definisi Operasional
Vaiabel Defenisi Variabel Alat Ukur Skala Hasil Ukur
Indepnden
Stres kerja Kondisi ketegangan perawat
pelaksana saat bekerja yang
mempengaruhi emosi dan
proses berpikir dari sumber
tekanan, perbedaan
individual dan akibat di
ruang IGD Rumah Sakit
Syafira Pekabaru.
Kuesioner Ordinal - Berat=
140-195
- Sedang
=89-139
- Ringan
=38-88
(HSE, 2001).
Dependen
Kinerja Tindakan perawat pelaksana
dalam memberikan layanan
keperawatan (pengkajian,
diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi
dan evaluasi) di ruang IGD
Rumah Sakit Syafira
Pekanbaru
Kuesioner Ordinal - Baik =132-
180
- Cukup
=84-131
- Kurang
=36-83
(PPNI, 2005)
3.8 Analisa Data
 Editing
 Coding
 Scoring
 Entry
 Cleaning
 Processing
 Analizing
 Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis secara univariat untuk menganalisa
variable independen dan variabel dependen dan akan
ditampilkan dalam distribusi frekuensi.
 Analisis bivariat yang digunakan untuk mengidentifikasi
hubungan antara stres kerja dengan kinerja perawat
pelaksana di RS Syafiramenggunakan uji chi square.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner dalam penelitian ini sudah baku
sehingga tidak perlu menggunakan uji
validitas dan reliabilitas. Kuesioner stres kerja
diadaptasi dari work-related stress
questionnaire berdasarkan alat indicator
standar manajemen yang dibuat oleh Health
and Safety Executive (HSE, 2001).
Sedangkan, kuesioner kinerja dikembangkan
dari konsep standar praktik professional
(PPNI, 2005).
STRES KERJA DAN KINERJA PERAWAT IGD

Contenu connexe

Tendances

Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
Makalah Perencanaan Tenaga KeperawatanMakalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatanevhamariaefriliana
 
223 222-1-pb
223 222-1-pb223 222-1-pb
223 222-1-pbBudi Leo
 
Peran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaPeran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaSulistia Rini
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienpjj_kemenkes
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakitALIYAH MS
 
Makalah konsep dan penerapan makp1
Makalah konsep dan penerapan makp1Makalah konsep dan penerapan makp1
Makalah konsep dan penerapan makp1Aisyah Badmas
 
Skenario metode penugasan fungsional
Skenario metode penugasan fungsionalSkenario metode penugasan fungsional
Skenario metode penugasan fungsionalSulistia Rini
 
Skenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSkenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSulistia Rini
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
 
Desiminasi awal Manajemen Keperawatan
Desiminasi awal Manajemen KeperawatanDesiminasi awal Manajemen Keperawatan
Desiminasi awal Manajemen KeperawatanKonveksi Pandawa
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Manajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanManajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanIrwanBudiana2
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Yabniel Lit Jingga
 
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenasKajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenasSupardiyadnya Yadnya
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Pengembangan model praktik keperawatan profesional 2
Pengembangan model praktik keperawatan profesional 2Pengembangan model praktik keperawatan profesional 2
Pengembangan model praktik keperawatan profesional 2Yabniel Lit Jingga
 

Tendances (20)

Zaitun
ZaitunZaitun
Zaitun
 
Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
Makalah Perencanaan Tenaga KeperawatanMakalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
 
223 222-1-pb
223 222-1-pb223 222-1-pb
223 222-1-pb
 
Peran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaPeran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak Asma
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Makalah konsep dan penerapan makp1
Makalah konsep dan penerapan makp1Makalah konsep dan penerapan makp1
Makalah konsep dan penerapan makp1
 
Skenario metode penugasan fungsional
Skenario metode penugasan fungsionalSkenario metode penugasan fungsional
Skenario metode penugasan fungsional
 
Skenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSkenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatan
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
 
Desiminasi awal Manajemen Keperawatan
Desiminasi awal Manajemen KeperawatanDesiminasi awal Manajemen Keperawatan
Desiminasi awal Manajemen Keperawatan
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatan
 
Manajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanManajemen Keperawatan
Manajemen Keperawatan
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenasKajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
 
Ronde keperawatan
Ronde keperawatanRonde keperawatan
Ronde keperawatan
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Pedoman praktikum
Pedoman praktikumPedoman praktikum
Pedoman praktikum
 
Pengembangan model praktik keperawatan profesional 2
Pengembangan model praktik keperawatan profesional 2Pengembangan model praktik keperawatan profesional 2
Pengembangan model praktik keperawatan profesional 2
 

Similaire à STRES KERJA DAN KINERJA PERAWAT IGD

PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptxPPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptxAditiaSulistio
 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docx
BAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docxBAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docx
BAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docxIcuPdhi
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...KANDA IZUL
 
696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdf
696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdf696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdf
696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdfFitriyaPakaya2
 
Trie susanto putra
Trie susanto putraTrie susanto putra
Trie susanto putraAndi Sodding
 
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasiAna maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasiArshikaArvind
 
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...KANDA IZUL
 
1.%20 naskah%20publikasi
1.%20 naskah%20publikasi1.%20 naskah%20publikasi
1.%20 naskah%20publikasiPionitaEka
 
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...KANDA IZUL
 
Tgs proposal riset keperawatan
Tgs proposal riset keperawatanTgs proposal riset keperawatan
Tgs proposal riset keperawatanGeri Lannier
 
Skripsi anggunan
Skripsi anggunanSkripsi anggunan
Skripsi anggunanken Dfsfs
 
Skripsi anggunan
Skripsi anggunanSkripsi anggunan
Skripsi anggunanken Dfsfs
 
ppt sains kelompok 3 fix.pptx
ppt sains kelompok 3 fix.pptxppt sains kelompok 3 fix.pptx
ppt sains kelompok 3 fix.pptxdianfitri34
 
PPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptx
PPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptxPPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptx
PPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptxcristyandoni
 
Hubungan Kompetensi Komunikasi Interpersonal Perawat terhadap Kepuasan Pasien
Hubungan Kompetensi Komunikasi Interpersonal Perawat terhadap Kepuasan PasienHubungan Kompetensi Komunikasi Interpersonal Perawat terhadap Kepuasan Pasien
Hubungan Kompetensi Komunikasi Interpersonal Perawat terhadap Kepuasan PasienFais PPT
 
BAB II BASED EDIVENCE.docx
BAB II BASED EDIVENCE.docxBAB II BASED EDIVENCE.docx
BAB II BASED EDIVENCE.docxharitsmaster1
 
managementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).pptmanagementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).pptReviYulia
 

Similaire à STRES KERJA DAN KINERJA PERAWAT IGD (20)

PP.pptx
PP.pptxPP.pptx
PP.pptx
 
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptxPPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docx
BAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docxBAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docx
BAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docx
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
 
696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdf
696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdf696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdf
696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdf
 
Trie susanto putra
Trie susanto putraTrie susanto putra
Trie susanto putra
 
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasiAna maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
 
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
 
1.%20 naskah%20publikasi
1.%20 naskah%20publikasi1.%20 naskah%20publikasi
1.%20 naskah%20publikasi
 
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
 
Tgs proposal riset keperawatan
Tgs proposal riset keperawatanTgs proposal riset keperawatan
Tgs proposal riset keperawatan
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerja
 
Skripsi anggunan
Skripsi anggunanSkripsi anggunan
Skripsi anggunan
 
Skripsi anggunan
Skripsi anggunanSkripsi anggunan
Skripsi anggunan
 
ppt sains kelompok 3 fix.pptx
ppt sains kelompok 3 fix.pptxppt sains kelompok 3 fix.pptx
ppt sains kelompok 3 fix.pptx
 
PPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptx
PPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptxPPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptx
PPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptx
 
Hubungan Kompetensi Komunikasi Interpersonal Perawat terhadap Kepuasan Pasien
Hubungan Kompetensi Komunikasi Interpersonal Perawat terhadap Kepuasan PasienHubungan Kompetensi Komunikasi Interpersonal Perawat terhadap Kepuasan Pasien
Hubungan Kompetensi Komunikasi Interpersonal Perawat terhadap Kepuasan Pasien
 
BAB II BASED EDIVENCE.docx
BAB II BASED EDIVENCE.docxBAB II BASED EDIVENCE.docx
BAB II BASED EDIVENCE.docx
 
seminar
seminar seminar
seminar
 
managementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).pptmanagementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).ppt
 

Dernier

CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 

Dernier (20)

CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 

STRES KERJA DAN KINERJA PERAWAT IGD

  • 1. MURYANI NIM : 160102097 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL–INSYIRAH PEKANBARU 2017
  • 2. 1.1 Latar Belakang  Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit (Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014).  Unit Gawat Darurat (UGD) atau Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan bagian dari rumah sakit yang menjadi tujuan pertama kali pasien yang mengalami keadaan darurat agar segera mendapatkan pertolongan pertama (Fajrillah & Nurfitriani, 2016)  Perawat IGD harus melakukan proses pencatatan kasus dan tindakan yang dilakukan di IGD serta proses pemindahan pasien dari IGD ke rawat inap jika pasien membutuhkan perawatan intensif. Perawat IGD harus selalu ada setiap saat karena pasien bisa datang setiap waktu (Fajrillah & Nurfitriani, 2016).
  • 3.  Perawat IGD dituntut untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta harus mampu bekerja sama dan berkomunikasi dengan tim kesehatan lain (Yesi, 2010).  Perawat dalam menjalankan tugas dan profesinya rentan terhadap stress (Saam & Wahyuni, 2013). Stres pada perawat umumnya disebakan oleh kekurangan staf, tuntutan kerja yang tinggi, dan konflik di tempat kerja (Lim, Msocsci, Bogossian, & Ahern, 2010).  Perawat pelaksana di IGD sangat rentan mengalami stres. Hal ini dikarenakan IGD merupakan unit penting dalam operasional suatu rumah sakit, yaitu sebagai pintu masuk bagi setiap pelayanan yang beroperasi selama 24 jam dan merupakan ujung tombak dalam pelayanan keperawatan dirumah sakit (Fajrillah & Nurfitriani, 2016).
  • 4.  Hasil penelitian yang dilakukan oleh Healy dan Tyrrell (2011) menyimpulkan bahwa 97% staf mengalami stres di tempat mereka bekerja yang menunjukkan bahwa perawatan darurat sangat menegangkan.  Hooper et al. (2010) di Amerika menemukan bahwa dari 144 responden, lebih dari 80% perawat darurat memiliki tingkat burnout (kelelahan) sedang sampai tinggi dan 86% mengalami tingkat kelelahan yang tinggi.  Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sharma et al, (2015) di India menemukan bahwa dari 100 responden, 80% perawat tidak memiliki waktu istirahat di ruang IGD dimana 42% perawat mengalami stres sedang sampai berat.  Fajrillah dan Nurfitriani (2016) dalam penelitiannya mendapatkan hasil bahwa dari 31 responden, sebanyak 54,8% perawat mengalami stres kerja tinggi di ruang IGD Rumah Sakit Umum Anutapura Palu.
  • 5.  Stres kerja dapat berdampak pada individu pekerja, baik secara fisiologis, psikologis dan perilaku. Stres yang dialami secara terus menerus dan tidak terkendali bisa menyebabkan terjadinya burnout yaitu kombinasi kelelahan secara fisik, psikis, dan emosi (Marchelia, 2014).  Seorang perawat yang mengalami stres dapat menyebakan penurunan kinerja dalam memberikan pelayanan keperawatan dan akhirnya akan mendatangkan keluhan dari pasien (Hidayat, 2013).  Penelitian Hidayat (2013) menyatakan bahwa dari 31 responden, sebanyak 58,5% mengalami stres kerja kategori sedang dan kinerja perawat termasuk dalam kategori cukup (50%). Dalam hasil penelitian ini didapatkan ada hubungan yang bermakna antara stres kerja dan kinerja perawat (p=0,001 dan r=-0,831).
  • 6.  Berbagai cara yang dilakukan perawat untuk mengatasi stres kerja, salah satunya adalah strategi koping.  Hasil penelitian yang dilakukan Lambert dan Lambert (2008) ditemukan mayoritas strategi koping yang digunakan oleh perawat Cina, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Amerika, Australia, dan New Zealand adalah planful-problem solving, seeking sosial support, self-control, dan positive reappraisal.  Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fathi, Nasae, dan Thiangchanya (2010) ditemukan mayoritas strategi koping perawat Indonesia, khususnya di Medan berfokus pada emosi dan agama sebagai koping yang paling umum digunakan.
  • 7.  Hasil penelitian lain yang dilakukan Khasanah dan Irnawati (2015) menunjukkan bahwa dari 45 responden sebagian besar perawat ruang IGD rumah sakit di Kabupaten Pekalongan mengggunakan strategi koping berfokus pada emosi sebanyak 57,8% dan strategi koping berfokus pada masalah sebanyak 42,2%.  Lambert dan Lambert (2008) juga menemukan bahwa perbedaan penggunaan strategi koping dapat dilatar belakangi oleh karakteristik perawat dan budaya lingkungan kerja perawat.
  • 8.  Rumah Sakit Syafira Pekanbaru merupakan rumah sakit tipe C. Hasil studi pendahuluan penulis dengan perawat yang bertugas di ruang IGD pada tanggal 23 Oktober 2017 diketahui bahwa jumlah perawat yang bertugas di IGD Rumah Sakit Syafira Pekanbaru berjumlah 33 orang. Jumlah pasien per hari yang tidak sesuai dengan jumlah tenaga. Dari hasil observasi penulis, tampak 5 perawat pelaksananya dalam melayani pasien kurang bersemangat, 3 orang perawat kurang ramah kepada pasien, kadang marah-marah dan tidak sabar menghadapi pasien.  Kasus stres kerja perawat sangat tidak diharapkan terjadi atau terus berkembang. Kinerja perawat melalui pelayanan kesehatan yang optimal harus terus dipertahankan melalui manajemen rumah sakit yang efektif dan pengelolaan sumber-sumber pemicu stres secara tepat pada pelaku-pelaku kerja di rumah sakit, khususnya perawat IGD yang memiliki jam terbang tinggi dalam pelaksanaan tugas yang kontinu dan sistematik. Berkaitan dengan uraian latar belakang di atas maka penting untuk dilakukan penelitian dengan judul “Hubungan Stres Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana dalam Melaksanakan Pelayanan Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Syafira Pekanbaru”.
  • 9. 1.2 Rumusan Masalah  “Apakah ada hubungan stres kerja dengan kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Syafira Pekanbaru“. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum  Untuk mengetahui adanya hubungan stres kerja dengan kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.
  • 10.  Untuk mengetahui gambaran stres kerja perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.  Untuk mengetahui gambaran kinerja perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.  Untuk mengetahui hubungan stres kerja dengan kinerja perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.
  • 11. 1.4.1 Bagi Pihak RS Syafira Pekanbaru Dapat menjadi masukan bagi pihak Rumah Sakit Syafira Pekanbaru untuk meningkatkan manajemen RS mengenai hubungan stres kerja dengan kinerja perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). 1.4.2 Bagi Ilmu Pendidikan Keperawatan Manajemen Diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dalam perkembangan Ilmu Manajemen Keperawatan bagi masa depan dan penelitian selanjutnya. 1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan Sebagai sumber informasi bagi rekan mahasiswa STIKes Al-Insyirah Pekanbaru khususnya tentang hubungan stres kerja dengan kinerja perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Syafira Pekanbaru. 1.4.4 Bagi Penulis Untuk menambah pengalaman penelitian dan untuk mengetahui hubungan stres kerja dengan kinerja perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan untuk menambah wawasan serta sebagai penerapan ilmu yang di dapat selama pendidikan, serta merupakan syarat dalam menyelesaikan studi S1 Keperawatan di STIKes Al–Insyirah Pekanbaru. 1.4 Manfaat Penelitian
  • 12. 2.1 Konsep Stres Kerja Definisi Stres Kerja Etiologi Stres Kerja Macam-macam Stres menurut Psikologis Manusia Gejala-gejala Stres Efek Stres Model Adaptasi Stres Elemen Stres Kerja Tingkatan Stres Kerja
  • 13. Definisi Kinerja Faktor–faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Penilaian Kinerja Model dan Metode Penilaian Kinerja Kinerja Perawat dalam Memberikan Asuhan Keperawatan
  • 14. 2.3 Kerangka Konsep 2.4 Hipotesa  Hipotesis nol (H0) Tidak ada hubungan stres kerja dengan kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.  Hipotesis alternatif Ada hubungan stres kerja dengan kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Syafira Pekanbaru. Independen Stres kerja perawat -- Ringan -- Sedang -- Berat Dependen Kinerja perawat dalam memberikan layanan keperawatan -- Baik -- Cukup -- Kurang
  • 15. 3.1 Desain Penelitian  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian  Lokasi penelitian akan dilakukan di ruang IGD Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.  Penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan Oktober 2017–Januari 2018. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi  semua perawat di ruang IGD Rumah Sakit Syafira Pekanbaru dengan jumlah 33 perawat. 3.3.2 Sampel  Jumlah sampel yang diperoleh adalah 33 orang.  Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling dengan total sampling
  • 16. 3.4 Etika Peneltian  Memberikan Informed Consent (Lembar persetujuan menjadi responden) Menjaga Prinsip:  Anominity (Tanpa nama)  Confidentiality (Kerahasian) 3.5 Alat Pengumpul Data  Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari tiga bagian. 1. Demografi 2. Stres kerja (Health and Safety Executive (HSE, 2001)) 3. Kinerja (konsep standar praktik professional (PPNI, 2005))
  • 17. 3.6 Pengumpulan Data  Setelah proposal penelitian mendapat persetujuan dari pembimbing selanjutnya peneliti menyerahkan surat rekomendasi dari Program Studi Ilmu Keperawatan Al-Insyirah kepada Rumah Sakit Syafira Pekanbaru untuk mendapatkan izin penelitian dan pengumpulan data.  Mendatangi satu persatu perawat pelaksana ruang IGD Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.  Menjelaskan tujuan penelitian kepada responden penelitian.  Meminta responden untuk menandatangani lembar persetujuan.  Meminta responden untuk langsung mengisi kuesioner yang diberikan.  Setelah kuesioner diisi, peneliti langsung mengumpulkan kuesioner untuk diperiksa kelengkapannya.  Apabila belum lengkap responden diminta untuk melengkapinya saat itu juga.  Setelah data terkumpul maka dilakukan penilaian, tabulasi data dan pengolahan data.
  • 18. 3.7 Definisi Operasional Vaiabel Defenisi Variabel Alat Ukur Skala Hasil Ukur Indepnden Stres kerja Kondisi ketegangan perawat pelaksana saat bekerja yang mempengaruhi emosi dan proses berpikir dari sumber tekanan, perbedaan individual dan akibat di ruang IGD Rumah Sakit Syafira Pekabaru. Kuesioner Ordinal - Berat= 140-195 - Sedang =89-139 - Ringan =38-88 (HSE, 2001). Dependen Kinerja Tindakan perawat pelaksana dalam memberikan layanan keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi) di ruang IGD Rumah Sakit Syafira Pekanbaru Kuesioner Ordinal - Baik =132- 180 - Cukup =84-131 - Kurang =36-83 (PPNI, 2005)
  • 19. 3.8 Analisa Data  Editing  Coding  Scoring  Entry  Cleaning  Processing  Analizing  Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara univariat untuk menganalisa variable independen dan variabel dependen dan akan ditampilkan dalam distribusi frekuensi.  Analisis bivariat yang digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara stres kerja dengan kinerja perawat pelaksana di RS Syafiramenggunakan uji chi square.
  • 20. 3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner dalam penelitian ini sudah baku sehingga tidak perlu menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Kuesioner stres kerja diadaptasi dari work-related stress questionnaire berdasarkan alat indicator standar manajemen yang dibuat oleh Health and Safety Executive (HSE, 2001). Sedangkan, kuesioner kinerja dikembangkan dari konsep standar praktik professional (PPNI, 2005).