Standar akuntansi merupakan pedoman penyusunan laporan keuangan yang mengatur definisi, pengukuran, pengakuan, dan pengungkapan elemen laporan keuangan secara jelas, konsisten, dan dapat dipercaya untuk memberikan informasi kepada pemakai laporan. Terdapat empat jenis standar akuntansi di Indonesia yaitu SAK, SAK ETAP, SAK Syariah, dan SAP.
Tugas teori akuntansi tentang review standar akuntansi
1. STANDAR AKUNTANSI
A. PENGERTIAN STANDAR AKUNTANSI
Standar Akutansi merupakan pedoman umum penyusunan laporan
keuangan yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi
tertentu yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang dan berlaku dalam
lingkungan tertentu. biasanya berisi tentang definisi,
pengukuran/penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen laporan
keuangan.
Standar akuntansi biasanya terdiri atas 3 bagian (Baxter, 1979) :
1. deskripsi tentang masalah yang dihadapi
2. diskusi logis cara pemecahan masalah
3. dalam kaitannya dengan keputusan teori, diajukan suatu solusi
Menurut Edey (1977) membagi standar dalam 4 tipe :
1. Tipe 1 = Akuntan harus memberitahukan kepada pemakai tentang
apa yang mereka kerjakan dengan cara mengungkapkan metode
dan asumsi yang dianut.
2. Tipe 2 = Membantu pencapaian beberapa keseragaman penyajian
tentang pernyataan akuntansi tertentu.
3. Tipe 3 = Menghendaki pengungkapan hal-hal khusus yang
mempengaruhi pertimbangan pemakai.
4. Tipe 4 = Menghendaki keputusan eksplisit/implisit yang harus
dibuat tentang penilaian aktiva dan penentuan laba yang disetujui.
B. ARTI PENTING STANDAR AKUNTANSI
Beberapa alasan yang menyebabkan penentuan standar memiliki
peranan penting dalam penyajian laporan keuangan :
1. Memberi informasi kepada pemakai tentang posisi keuangan, hasil usaha,
dan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. informasi tersebut
diasumsikan jelas, konsisten, dapat dipercaya, dan dapat diperbandingkan
2. 2. Memberi pedoman dn aturan bagi akuntan public untuk melaksanakan
kegiatan audit dan menguji validitas laporan keuangan
3. Memberi data dasar bagi pemerintah tentang berbagai variable yang
dipandang penting dalam mendukung pengenaan pajak, pembuatan
regulasi, perencanaan ekonomi, dan peningkatan efisiensi dan tujuan
social lainnya
4. Menghasilkan prinsip-prinsip dan teori bagi mereka yang tertarik dengan
disiplin akuntansi
a. Pemakai Laporan Keuangan :
► Pemakai Langsung :
1. Pemilik perusahaan
2. Kreditor dan supplier
3. Manajemen
4. Kantor perpajakan
5. Karyawan perusahaan
6. Pelanggan
► Pemakai Tidak Langsung :
1. Analis dan konsultan keuangan
2. Pasar modal
3. Pengacara
4. Badan pembuat peraturan perundang-undangan
5. Agen pelaporan
6. Asosiasi pedagang
7. Serikat pekerja
8. Pesaing
9. Masyarakat umum
10. Departemen pemerintah
3. C. PENDEKATAN DALAM PENENTUAN STANDAR
a) Pendekatan Pasar Bebas
Dilandasi asumsi dasar bahwa informasi akuntansi merupakan
komoditi ekonomi serupa barang/jasa lain. atas dasar asumsi tersebut,
jumlah informasi akuntansi yang disajikan akan dipengaruhi oleh kekuatan
permintaan dan penawaran. permintaan muncul dari pemakai yang
berkepentingan, sedangkan penawaran dilakukan oleh perusahaan dalam
bentuk laporan keuangan.
Pihak yang terlibat :
Permintaan = pihak yang menggunakan laporan keuangan
Penawaran = pihak yang membuat laporan keuangan
b) Pendekatan Regulasi
Adanya berbagai krisis dalam penentuan standar mendorong
munculnya kebijakan regulasi akuntansi. permintaan terhadap
kebijakan atau standar didorong oleh krisis yang muncul, pihak
penentu standar akuntansi menanggapi dengan car menyediakan
kebijakan tersebut. kebijakan tersebut lebih menitikberatkan pada
kepentingan regulator/pemerintah sebagai penguasa.
Pihak yang terlibat :
Permintaan = pihak yang menggunakan laporan keuangan
Penawaran = pihak yang membuat laporan keuangan
Regulator = pemerintah
D. OVERLOAD STANDAR AKUNTANSI
Kondisi yang mencerminkan adanya overload (Belkaoui, 1993) antara
lain:
4. 1. Terlalu banyak standar
2. Standar yang terlalu rinci
3. Tidak ada standar yang berjenjang, sehingga pilihan sulit dilakukan
4. Standar akuntansi bertujuan umum gagal membedakan kebutuhan
penyusun, pemakai dan akuntan publik
5. Standar akuntansi berterima umum gagal membedakan antara :
E. EMPAT PILAR STANDAR AKUNTANSI
Standar Akuntansi di Indonesia kini berkembang menjadi 4
(empat) seturut dengan perkembangan dunia usaha. Empat pilar standar itu
adalah :
1. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)
SAK digunakan untuk entitas yang memiliki akuntanbilitas publik,
yaitu entitas terdaftar atau dalam proses pendaftaran di pasar modal
atau entitas fidusia (entitas yang menggunakan dana masyarakat,
seperti asuransi, perbankan dan dana pensiun)
2. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA
AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik signifikan dalam menyusun laporan keuangan
untuk tujuan umum.
Beberapa penyederhanaan yang terdapat dalam SAK ETAP adalah:
a. Tidak ada Laporan Laba / Rugi Komprehensif.
Pengaruh laba komprehensif disajikan dalam laporan
perubahan ekuitas atau komponen ekuitas dalam neraca
b. Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud dan
propersi investasi setelah tanggal perolehan hanya
menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan
menggunakan nilai revaluasi atau nilai wajar
c. Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak
tangguhan. Beban pajak diakui sebesar jumlah pajak
menurut ketentuan pajak.
5. Entitas yang menggunakan SAK ETAP dalam laporan auditnya
menyebutkan laporan keuangan entitas telah sesuai dengan SAK ETAP. Standar
ini efektif dapat digunakan untuk laporan keuangan mulai tahun 2009. Entitas
yang telah memenuhi kriteria untuk menggunakan SAK ETAP pada tahun 2011
harus memilih menggunakan SAK ETAP atau PSAK. Jika pada tahun 2011 tetap
memakai PSAK maka di atahun berikutnya harus konsisten menggunakan PSAK
dan tidak boleh berubah memakai SAK ETAP.
3. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH (SAK
SYARIAH)
Standar ini digunakan untuk entitas yang memiliki transaksi
syariah atau berbasis syariah. Standar ini terdiri atas keraengka
konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan, standar penyajian
laporan keuangan dan standar khusus transaksi syariah seperti
mudharabah, murabahah, salam, ijarah dan istishna.
Bank syariah menggunakan dua standar dalam menyusun laporan
keuangan. Sebagai entitas yang memiliki akuntabilitas publik
signifikan, bank syariah menggunakan PSAK, sedangkan untuk
transaksi syariahnya menggunakan PSAK Syariah.
4. STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP)
Standar ini digunakan untuk menyusun laporan keuangan instansi
pemerintahan, baik pusat ataupun daerah. SAP berbasis akrual
ditetapkan dalam PP No. 71 Tahun 2010. Instansi masih
diperkenankan menggunakan PP No. 24 Tahun 2005, SAP berbasis
kas menuju akrual sampai tahun 2014.
SAP berbasis kas menuju akrual menggunakan basis kas untuk
penyusunan laporan realisasi anggaran dan menggunakan basis akrual
untuk penyusunan neraca.
Pada SAP berbasis akrual, laporan realisasi anggaran tetap
menggunakan basis kas karena akan dibandingkan dengan anggaran
yang disusun dengan menggunakan basis kas, sedangkan laporan
operasional yang melaporkan kinerja entitas disusun dengan
menggunakan basis akrual.
6. TUGAS
REVIEW STANDAR AKUNTANSI
Disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna
menempuh ujian Teori Akuntansi
Oleh :
ANISAK NURUL MUVIT
A210140233/E
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017