Strategi Indonesia dalam menghadapi ancaman militer disesuaikan dengan jenis dan besarnya ancaman, dan melibatkan seluruh komponen pertahanan nasional. Sistem pertahanan bersifat semesta dengan mempertahankan kerakyatan, kesemestaan, dan kewilayahan.
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Pkn
1. STRATEGI BANGSA INDONESIA
DALAM MENGHADAPI
ANCAMAN MILITER
KELOMPOK 4
Anggota:
Ainun Salsabella (01)
Anissa Nur Fain Fitriana (02)
Muhammad Asnaufal Faiz ()
Muhammad Farhan Fuadi ()
Wakhid Zulkifli Anshori (32)
2. • Pertahanan militer merupakan kekuatan utama pertahanan
negara yang dibangun dan dipersiapkan untuk menghadapi
ancaman militer, tersusun dalam komponen utama serta
komponen cadangan dan komponen pendukung.
Pendayagunaan lapis pertahanan militer diwujudkan dalam
penyelenggaraan operasi militer, baik dalam bentuk Operasi
Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang
(OMSP).
Strategi Mengatasi
ancaman Militer
3. Strategi Mengatasi
ancaman Militer
Pasal 30 ayat (1)
sampai (5) UUD
1945
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia
Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan
rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas
Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.
4. (4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai
alat negara yang menjaga kemanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional
Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam
menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan
warga negara dalam usaha pertahanan dan
keamanan diatur dengan undang-undang.
Strategi Mengatasi
ancaman Militer
5. Strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman
militer disesuaikan dengan jenis ancaman dan
besarnya risiko yang dihadapi.
Strategi pertahanan untuk menghadapi ancaman
militer berupa agresi militer.
Agresi militer mengancam totalitas eksistensi bangsa
dan negara sehingga harus dihadapi dengan strategi
pertahanan dalam kerangka operasi militer perang
dengan pengerahan segenap kekuatan nasional.
Ancaman militer yang jenisnya bukan agresi militer
dihadapi dengan kekuatan pertahanan yang besarnya
terbatas dan proporsional dengan besarnya ancaman
yang dihadapi serta dengan pola OMSP.
6. Ancaman aktual berupa ancaman militer yang
karakteristiknya memerlukan penanganan melalui
OMP, lapis pertahanan militer didayagunakan
sebagai inti kekuatan. Dalam hal ini lapis
pertahanan militer yang berintikan komponen
utama, dan didukung oleh komponen cadangan
dan komponen pendukung, di samping disokong
oleh lapis pertahanan nirmiliter yang melaksanakan
fungsi-fungsi diplomasi serta upaya-upaya lain
dalam bentuk perlawanan tidak bersenjata.
Ancaman aktual berupa ancaman militer yang
karakteristiknya tidak memerlukan penanganan
melalui OMP, lapis pertahanan militer
didayagunakan sebagai inti kekuatan pertahanan
untuk melaksanakan OMSP.
7. Sistem pertahanan dan kemanan yang
bersifat semesta diselenggarakan dengan
keyakinan pada kekuatan sendiri serta
berdasarkan atas hak dan kewajiban
warga negara dalam usaha pertahanan
negara. dengan menempatkan warga
negara sebagai subjek pertahanan negara
sesuai dengan perannya masing-masing.
8. 1.
• Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan kemanan
negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan
seluruh rakyat.
2.
• Kesemesta yaitu seluruh sumber daya nasional
didayagunakan bagi pertahanan
3.
• Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan
dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang
bersifat semesta bercirikan: