SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
Télécharger pour lire hors ligne
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 1
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 2
STRUKTUR, JENIS DAN PENGEMBANGAN PARAGRAF
Oleh : NASRUDDIN. ASN
A. STRUKTUR PARAGRAF
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah sebuah bentuk paragraph yang memiliki pokok pikiran atau
kalimat utama pada awal paragraf tersebut. Jenis paragraph ini akan mengungkapkan apa yang
menjadi pokok pikiran terlebih dahulu baru kemudian diikuti dengan kalimat kalimat penjelas
dibawahnya. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa sebuah paragraph deduktif memiliki pola
penulisa umum – khusus.
Lebih dalam mengenai makna dari pola pengembangan umum – khusus. Pada dasarnya
pola seperti ini hampir sama dengan pola penjabaran dalam kehidupan sehari hari. Pola tersebut
bermula dari sebuah ide yang bersifat luas terlebih dahulu, kemudian dengan diberikannya
kalimat kalimat tambahan yang bisa berbentuk data, fakta atau pun bentuk keterangan lain
maka akan membentuk sebuah paragraph deduktif.
Jika ditinjau dari segi fungsi penulisannya, jenis paragraph yang berkebalikan dengan
paragraph induktif ini mempunyai fungsi untuk memberikan penjabaran yang lebih jelas
tentang sebuah ide. Dengan menggunakan jenis paragraph ini, pembaca akan dengan mudah
mengembangkan pemikiran dari ide pokok yang ada pada awal kalimat. Atau bisa dikatakan
bahwa jenis paragraph deduktif akan mengajak pembaca nya untuk mengembangkan ide pokok
paragraph setelah membacanya. Namun tidak seperti paragraph induktif, paragraph deduktif
tidak bisa memberikan kesimpulan pada akhir paragraph.
Ciri-ciri Paragraf Deduktif
Beberapa hal yang menbedakan paragraph deduktif dengan jenis paragraph lain adalah
sebagai berikut:
1. Adanya ide pokok yang selalu terletak pada awal paragraph. Hal tersebut merupakan
yang tidak bisa ditawar lagi. Untuk menciptakan sebuah paragraph deduktif, penulis
harus meletakkan ide popok yang benar benar bersifat umum dan dapat
menggambarkan isi keseluruhan paragraph secara umum.
2. Adanya kalimat kalimat pendukung. Mengiikuti setelah kalimat pokok di awal
paragraph, pada jenis paragraph ini dapat ditemukan beberapa kalimat pendukung yang
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 3
masih berhubungan dengan ide pokoknya. Kalimat kalimat pendukung tersebut terlihat
lebih khusus dengan menunjukkan data atau fakta.
3. Adanya keterkaitan atau koherensi dalam paragraph tersebut. Jadi meskipun pada akhir
paragraph tidak disebutkan kembali apakah ide pokok dari paragraph tersebut (seperti
paragraph induktif) , namun pembaca masih bisa dengan mudah mengerti atau faham
ide pokok yang telah disebutkan sebelumnya.
Contoh Paragraf Deduktif
Keluarga Berencana merupakan program yang sangat baik untuk diterapkan oleh
keluarga keluarga di Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan adanya
program tersebut bisa mengatasi problematika tidak terkendalinya jumlah populasi penduduk.
Semakin hari kini jumlah penduduk Indonesia semakin membludak jumlahnya. Bahkan di
beberapa wilayah lonjakan jumlah penduduk bisa dibilang sudah melampaui batas. Hal tersebut
tentunya menjadi permasalah bersama yang harus segera dipecahkan. Karena dengan semakin
banyaknya jumlah penduduk, maka kesempatan pemerolehan pekerjaanpun akan semakin sulit
dan yang pasti imbaskan akan terdampak pada kesejahteraan masyarakat secara luas.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah salah satu jenis paragraf yang memiliki fungsi untuk
menerangkan atau memaparkan suatu pokok bahasan atau masalah dengan pola penulisan dari
khusus ke umum. Maksud dari pernyataan pola penulisan khusus ke umum adalah paragraf ini
akan memberikan informasi, keterangan atau fakta rinci atau yang lebih sempit lingkupnya
terlebih dahulu baru kemudian dengan cermat memberikan keterangan yang lebih umum atau
simpulan pokok bahasan di akhir paragraf.
Jenis paragraf ini dikenal juga dengan paragraf yang memiliki kalimat utama di akhir
paragraf. Banyak referensi kebahasaan yang mengatakan hal serupa, namun informasi umum
yang dimasuk kan di akhir paragraf tersebut tentunya tidak hanya berbentuk sebuah kalimat,
ide pokok tersebut juga bisa terbagi dalam lebih dari satu kalimat utuh. Jadi untuk memahami
jenis paragraf ini, anda harus memandangnya secara keseluruhan.
Terkadang pola dari jenis paragraf ini juga akan menampilkan keterangan atau ide
pokok pada awal paragraf. Jadi susunan lengkapnya akan menjadi umum-khusus-umum. Dan
yang wajib dipahami adalah ide pokok yang terdapat di awal paragraf hanyalah menjadi
pembuka untuk memberikan gambaran apa yang akan dibahas dalam paragraf tersebut.
Selebihnya akan ditegaskan kembali di akhir paragraf.
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 4
Ciri-ciri Paragraf Induktif
Secara umum kita bisa melhat ciri-ciri dari jenis paragraf induktif, yaitu sebagai
berikut:
1. Adanya keterangan, informasi atau ide yang bersifat khusus pada awal dan pertengahan
paragraf. Biasanya keterangan tersebut terdapat dalam jumlah yang cukup banyak
disertai dengan pendukung lain seperti fakta fakta tertaik.
2. Adanya keterangan, informasi atau ide yang bersifat umum di akhir paragraf. Namun
terkadang juga ditemukan hal serupa di awal paragraf untuk memperkenalkan bahasan
dari paragraf tersebut.
3. Adanya penguat di akhir paragraf yang menunjukkan simpulan dari paragraf tersebut.
Contoh Paragraf Induktif
Berikut ini contoh paragraf induktif dengan tema pendidikan:
Kesempatan mendapatkan pendidikan diharapkan akan semakin maju kedepan.
Pemerintah telah mencanangkan cukup banyak program terkait dengan peningkatan mutu dan
juga kualitas dari pendidikan di Indonesia. Diantaranya adalah program sekolah gratis.
Program tersebut merupakan langkah nyata yang diharapkan bisa mengatasi problematika
dunia pendidikan. Tidak akan ada alasan bagi siswa untuk kesulitan mendapat pendidikan yang
layak. Tidak hanya itu, kini telah banyak juga bantuan beasiswa yang bisa menjadi alternatif
lain mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Para siswa baik dengan ekonomi yang kurang
memadahi atau pun siswa dengan prestasi membanggakan mendapatkan perhatian yang sama
besarnya. Dan pastinya, dengan semua usaha bersama tersebut, tujuan pemerintah untuk
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan akan dapat tercapai dengan baik.
3. Paragraf Campuran (Deduktif Induktif)
Paragraf campuran adalah sebuah paragraf yang mempunyai kalimat pokok pada awal
dan akhir paragraf. Dalam jenis paragraf ini, terdapat kalimat kalimat penjelas yang berada di
antara kedua kalimat pokok di awal dan di akhir paragraf tersebut. Dengan begitu akan
terbentuk sebuah paragraf yang terdiri 3 bagian yang bersifat umum-khusus-umum. Hal
menjadi poin penting dalam penulisan jenis paragraf campuran, seorang penulis harus dapat
memberikan batas pembeda yang jelas pada tiga bagian yaitu awal paragraf, tengah paragraf
dan akhir paragraf.
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 5
Sesuai dengan skema struktur paragraf campuran diatas. Kalimat atau ide pokok harus
ditampilkan terlebih dahulu pada awal kalimat. Kalimat tersebut berfungsi sebagai pengenalan
dan juga peletakan pondasi ide paragraf tersebut. Setelah itu pada bagian tengah paragraf,
terdapat kalimat kalimat penjelas yang lebih bersifat khusus. Kalimat kalimat tersebut
umumnya ditulis dengan jumlah yang lebih banyak. Dan yang terakhir pada penutupan
paragraf, terdapat kalimat pokok yang ditampilkan kembali. Di sini fungsi nya ialah
memberikan penguat dan juga kesimpulan dari apa yang telah dijabarkann sebelumnya.
Pada dasarnya penggunaan jenis paragraf ini bersifat saling melengkapi dengan jenis
paragraf induktif dan deduktif. Paragraf campuran merupakan penggabungan dari kedua jenis
paragraf tersebut, dengan penggabungan tersebut diharapkan akan lebih memudahkan pembaca
dalam memahami isi paragraf, terutama kalimat atau ide pokok dari paragraf tersebut.
Ciri-ciri Paragraf Campuran
Beberapa hal yang bisa dicermati untuk membedakan paragraf campuran dengan jenis
paragraf lain adalah:
1. Adanya kalimat pokok pada awal dan akhir paragraf.
2. Adanya kalimat kalimat penjelas atau pendukung pada bagian tengah paragraf.
3. Mempunyai struktur paragraf umum-khusus-umum.
4. Adanya pengulangan atau variasi pada beberapa kata kunci atau keyword pada awal
dan akhir paragraf.
Contoh Paragraf Campuran
Indonesai merupakan negera dengan kekayaan alam yang sangat berlimpah. Dengan
wilayah yang terdiri dari banyak sekali pulau besar dan kecil, sudah barang pasti negera
Indonesia mempunyai wilayah lautan yang tidak sedikit. Begitu pula dengan daratannya,
dengan kombinasi antara dataran rendah dan tingginya yang saling menyambung semakin
memperluas cakupan kekayaan hayati tanah air. Laut yang sangat luas menyimpan kekayaan
hewani dan potensi kelautan lainya. Di tanah kering pun, keberaneka ragaman flora dan fauna
juga menambah inventaris kekayaan Indonesia. Belum lagi dengan penampakan alam nya yang
indah, terbentang dengan sangat elok dari sabang hingga kota merauke. Semuanya merupakan
kombinasi yang tepat mengisi kazanah negeri ini. Melihat semua potensi tersebut, tidak
diragukan lagi memang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya.
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 6
4. Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang memberikan gambaran atau penjelasan tentang
sebuah objek, tempat, peristiwa atau pun fenomena yang ada dengan detil dan juga mendalam.
Tujuannya adalah agar para pembaca dapat seolah olah merasakan atau mengetahui sendiri
tentang apa yang sedang dipaparkan dalam paragraf tersebut.
Dari definisi singkat diatas yang menjadi kunci pokok dalam penulisan sebuah paragraf
deskriptif adalah pemberian keterangan detil mengenai konten paragraf tersebut. Dengan
adanya keterangan yang bisa berbentuk data, fakta, atau pun sumber terpercaya lainnya, maka
sebuah paragraf deskriptif dapat memberikan apa yang diharapkan oleh para pembaca setelah
membaca paragraf tersebut. Namun tidak terbatas pada hal itu saja, pengalaman dan juga
observasi langsung juga bisa menjadi pilihan yang paling tepat bagi para penulis dalam
membuat sebuah paragraf deskriptif.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, diharapkan setelah membaca paragraf
deskriptif tersebut, obyek yang diterangkan dapat benar benar tersampaikan dengan jelas
hingga seolah olah para pembaca merasakannya sendiri dengan panca indera masing masing.
Memang bukan hal mudah untuk mencapai tujuan tersebut, tapi dengan memberikan item item
pendukung dan juga kreatifitas mengolah kata kata, tujuan tersebut pasti akan dapat tercapai
dengan baik.
Ciri-ciri Paragraf Deskriptif
1. Adanya sebuah obyek yang dijelaskan.
2. Adanya penjelasan yang melibatkan penggunaan panca indera sehingga bisa lebih
berkesan bagi para pembaca.
3. Adanya keterangan yang mencakup warna, bentuk, keadaan fisik, atau apapun yang
berkenaan dengan obyek yang sedang dibahas.
Pola Pengembangan Paragraf Deskriptif
1. Paragraf Deskripsi Spasial, pola pengembangan ini lebih berfokus pada obyek ruangan,
benda dan juga tempat.
2. Paragraf Deskripsi Subjektif, pola pengembangan ini lebih berfokus pada fikiran atau
perasaan yang timbul dari sudut pandang penulis sendiri.
3. Paragraf Deskripsi Objektif, pola pengembangan ini lebih berfokus pada fakta yang
ada, bisa menurut materi atau teori yang telah ada sebelumnya.
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 7
Contoh Paragraf Deskriptif
Jika anda sedang berada di kota Nganjuk di provinsi Jawa Timur tidak akan pernah
lengkap tanpa rasanya jika tidak mencoba mengunjungi salah satu obyek wisata terkenal di
kota tersebut yaitu, Air Terjun Sedudo. Air Terjun Sedudo merupakan sebuah obyek wisata
yang terletak di kaki gunung Wilis yang megah. Air terjun dengan ketinggian mencapai 1.438
meter di atas batas permukaan air laut tersebut, merupakan destinasi wisata keluarga dan juga
out bond yang sangat menarik untuk dikunjungi. Pemandangan alam sekitar yang masih sangat
hijau juga merupakan suguhan spesial disamping derasnya air bening meluncur dari celah
diatas lereng gunung. Terdapat sungai kecil yang mengalir dibawah air terjun tersebut, airnya
yang jernih pastinya akan sangat menggoda para pelancong untuk segera merasakan masuk dan
merasakan dingin dan segarnya air pegunungan.
5. Paragraf Naratif
Paragraf Naratif merupakan salah satu jenis paragraf yang memiliki tujuan penulis
untuk menggambarkan suatu kejadian atau menjelaskan sebuah informasi tertentu yang
terdapat dalam sebuah runtutan waktu atau yang bisa disebut juga dengan kronologi. Dalam
penulisan sebuah paragraf Naratif, salah satu hal yang menjadi penanda utama adalah adanya
sebuah sekuel waktu yang berjalan mengiringi setiap hal hal yang dijelaskan dalam paragraf
tersebut. Dengan adanya runtutan waktu, sebuah paragraf Naratif akan menjadi paragraf yang
lebih mudah dipahami disamping juga akan lebih menarik untuk dibaca.
Pada dasarnya paragraf Naratif merupakan salah satu jenis paragraf yang paling banyak
digunakan salam sebuah tulisan. Banyak penulis yang menggunakan jenis paragraf tersebut
dengan alasan bentuk tersebut akan memberikan penjelasan yang berkesan memiliki nilai
estetika yang lebih menarik lewat pilihan kata atau diksi yang digunakan, namun sama sekali
tidak meninggalkan ide yang harus disampaikan lewat paragraf tersebut.
Dari segi penggunaannya, paragraf Naratif juga lebih fleksible dapat digunakan tidak
hanya pada karakngan fiksi yang penuh cerita namun juga karangan non-fiksi yang lebih
memaparkan sebuah informasi atau mungkin ilmu pengetahuan spesifik. Yang terpenting
adalah tetap dijaganya runtutan yang waktu agar tidak keluar dari pokok pokok sebuah paragraf
Naratif.
Jika ditilik dari isi atau kontennya, paragraf Naratif dapat dibedakan menjadi 3 jenis
yang berbeda yaitu, Naratif ekspositoris, Naratif sugestif dan yang terakhir Naratif informatif.
Dimana Naratif ekspositoris berisi informasi tentang seseorang atau sesuatu, kemudian Naratif
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 8
sugestif yang bertujuan untuk mensugesti atau mengajak orang dan Naratif informatif yang
lebih berisi tentang informasi atau ilmu pengetahuan secara umum.
Ciri-ciri Paragraf Naratif
Ciri ciri paragraf Naratif adalah sebagai berikut:
1. Adanya unsur unsur paragraf Naratif seperti tema, alur atau plot, setting dan juga
adanya sudut pandang tertentu dari penulis.
2. Adanya sebuah unsur tindakan, proses atau kejadian yang dapat dijelaskan secara
beruntun.
3. Adanya fakta riil dan keterangan riil yang digunakan untuk mendukung ide pokok
dalam paragraf tersebut.
4. Adanya kronologi atau runtutan waktu. Masih berhubungan dengan poin nomer 2,
kronologi yang muncul dalam sebuah paragraf Naratif merupakan elemen yang melekat
dari tiap tiap kejadian yang ada didalamnya.
5. Memiliki nilai estetika. Dalam paragraf Naratif diharapkan penulis bisa lebih
membebaskan fikiran dan lebih kreatif dalam menentukan diksi yang akan digunakan.
Selain itu gaya penyusunan kalimat juga akan mempengaruhi hal tersebut.
Contoh Paragraf Naratif
Tahun 1878 di sebuah kota kecil bernama Bonstok, Bosnia, terdapat sepasang suami
istri yang sedang tersenyum menyambut kedatangan buah hatinya yang lahir kedunia. Ialah
Domnest Outalk, seorang anak yang nantinya akan memimpin negara tempat kelahiranya
tersebut. Waktu berlalu, hingga menginjak tahun 1891 ketika sang patriot muda memutuskan
untuk mencari jati dirinya di tanah perantauan jauh dari ayah bundanya. Namun bukan tanpa
hasil 10 tahun berselang, Agustus 1901, ia berhasil mencapai jajaran konsulat negara yang
dipandang. Dan berkat tetesan darah dan keringat, tampuk kekuasaan tertinggi pun dapat ia
raih di tahun 1913. Pencapaian yang sungguh membanggakan kedua orang tuanya.
B. JENIS PARAGRAF
1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Dalam karangan ilmiah, paragraf
pembuka dapat berupa:
1. garis besar karangan dengan menonjolkan bagian yang dipandang penting
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 9
2. pemaparan isi dan maksud judul karangan
3. kutipan pendapat pakar pada bidang ilmu yang bersangkutan
4. sitiran dari suatu pendapat
5. pembatasan objek dan subjeknya
6. pemaparan arti penting masalah yang akan dibicarakan
7. gabungan dari beberapa cara di atas.
Contoh : Jacques Cousteau lahir pada tanggal 11 Juni 1910 di St. Andre de Cubzac,
Prancis. Sejak usia 4-5 tahun, ia sudah jatuh cinta pada air. Cousteau pandai berenang dan
menyelam gara-gar waktu berusia 10 tahun dikirim kesekolah musim panas di Danau harvey,
AS. Oarng tuanya ketika itu tinggal di sana. Seorang gurunya agak sentimaen kepadanya. Boetz
sering menghukumnya membersihkan dasar danau yang penuh ranting dan pohon kering.
Kalau tidak dibersihkan, anak-anak yang terjun bisa celaka. Inilah asal mulanya ia semakain
pandai berenang dan menyelam.
2. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca.
Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Ada beberapa pola
penyusunan kalimat-kalimat yang menjadi sebuah paragraf isi yang dapat dijadikan pedoman,
yaitu :
1. Pola Urutan Waktu
Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan gagasan-gagasannya secara kronologis.
Contoh : Secara Eksplisit
Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir. Ia lantas mendiskusikan dengan guru atau
teman-temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah kondisi tanah di sekitar
jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai peseta lomba Karya Ilmu Pengetahuan
Remaja 1982. dan siswa kelas II IPA SMA Regina Pacis (Bogor) itu tercatat sebagai pemenang
harapan.
Contoh : Secara Implisit
Ketukan tangan kecil di daun pintu sebuah rumah di pulau Mandangin, di malam buta
pertengahan Februari yang lalu membangunkan penghuninya. Seorang bocah berseru dari luar
memberi tahu, saat berangkat sudah tiba. Yang dipanggil bangkit dari tidurnya, berkemas, dan
turun ke pantai. Si bocah yang di pulau itu disebut kacong, berlalu kerumah lain untuk
membangunkan yang lain pula, dan beberapa waktu kemudian sebuah perahu dengan 18 awak
meluncur ke tengah laut. Nelayan pulau Mandangin turun mencari ikan. Besuk siang mungkin
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 10
merekakembali ke darat dengan tangkapan yang lumayan, tetapi boleh jadi pula ia pulang
dengan hasil yang nihil. Malam itu adalah melam mencari nafkah. Hari itu janji batas hutang
yang ditumpuk sampai ratusan ribu rupiah untuk setiap orang tengah ditunaikan.
2. Pola Runtutan Tingkat
` Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat
terendah sampai dengan yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan sebagainya.
Contoh : Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari satu desa ke desa
lainnya, dari satu negara ke negara lainnya, akan tetapi ada suatu persamaan umum yang dapat
diterima. Pertama, pembangunan diharapkan dapat memenuhi harapan semua penduduk.
Kedua, pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan, dan
pendapatan penduduk desa. Ketiga, dengan pembangunan desa diharapkan pendapatan
penduduk dapat menjadi kekuatan penggerak utama di dalam berbagai bentuk yang positif,
Keempat, pembangunan desa diharapkan pula dapat menjamin keselamatan atau jaminan
dimasa mendatang. Kelima, pembangunan desa diharapkan membuka kesempatn memajukan
karir masing-masing warga desa.
3. Pola Urutan Apresiatif
Mengungkapkan gagasannya berdasarkan, baik buruk, untung rugi, salah benar,
berguna tidak berguna, dan sebagainya.
Contoh : Pernyataan bahwa business adalah unsur dari peternakan sering ditentang oleh
banyak orang. Mereka berpendapat bahwa dalam pertanian yang subsistence ataupun yang
primitif beternak bukanlah suatu business tetapi, suatu cara hidup, suatu way of life. Pandangan
ini bukan sering dikemukakan dengan tandas oleh banyak pejabat yang bertanggung jawab
atasa produksi pertanian. Mungkin benar bahwa fungsi farming is way of life, sebab produksi
dicampur aduk dengan konsumsi.,sebab usaha pertaniannya dipaterikan dengan kepuasan
hidup dalam masyarakat taninya. Tetapi haruslah disadari pula pula selama tersangkut soal
produksi, dan itulah business. Untuk menerangkan hal ini baiklah diteliti keadaan petani-
peternak yang telah maju yang telah mengubah cara ‘primitif’ dengan cara ‘modern’. Petani-
peternak terlibat dan makin lama makin terlibat dalam usaha jual dan beli. Menjual hasilnya
yang berlebihan dan membeli alat-alat, serta bahan- bahan yang diperlukan untuk produksi.
Bahkan dalam keadaan subsistence, petani yang maju tadi berpikir seperti pengusaha, sebagai
businessmen, dan selalu bertindak secara itu.
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 11
4. Pola Urutan Tempat
Dalam pola urutan tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu
tempat ketempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke luar, dari kiri ke kanan,
dan sebagainya. Urutan demikian dapat dikombinasikan dengan urutan berdasarkan tingkat
pentingnya suatu tempat, dari tempat yang terpenting ke tempat yang penting sampai tempat
yang kurang penting.
Contoh : Sebelum perahu bertolak ke tengah laut, Suhardi disibukkan oleh tugas
membenahi semua perlengkapan. Ketika sudah sampai tempat yang dituju, jaring telah
ditebarkan, anak laki-laki sembilan tahun ini meloncat ke air bersama sepotong bambu
sepanjang tiga meter sebagai pelampung. Dia mencebur ke air waktu malam hari sekali pun.
Tugasnya saat ini adalah membetulkan jaring, atau menjaganya jangan tersangkut di dalam air.
Untuk itu, dia mengapung di laut selama satu setengah atau dua jam. Dan kembali ke perahu
berbarengan dengan naiknya jaring.
5. Pola Urutan Klimaks
Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat. Hanya saja, dalam
pola urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menaik, sedangkan dalam
pola urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis
mengungkapkan gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin meningkat intensitasnya,
dan berakhir pada gagasan yang paling intens.
Contoh : Dalam film terlihat seekor kera yang semula lincah akhirnya lumpuh, dan buta
setelah dicekoki obat mencret Entro Vioform, 6 butir setiap hari selama 2 minggu. Hadirin
menarik nafas. Tetapi suasana menekan perasaan justru tambah menjadi-jadi setelah film
berakhir, dan lampu dinyalakan diruang Press Club.
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali
(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup yang berupa kesimpulan :
Media cetak tergolong tertua kehadirannya di Indonesia dibandingkan dengan jenis
media lainya (radio, film, dan tv), seorang pembaca surat biasanya adalah pendengar radio,dan
penonton tv. Dengan demikian, media cetak mempunyai peranan yang yang khas dalam
penyampaian informasi. Bukan saja untuk menghidupkan tradisi menulis, dan minat baca
masyarakat, tetapi ia metupakan bagian terpenting dalam penciptaan suasana kemasyarakatan
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 12
yang dinamis, dan harmonis dari keseluruhan sistem media komunikasi modern, baik diaderah
pedesaan, dan terlebih-lebih lagi di daerah perkotaan.
Contoh paragraf penutup yang berupa ringkasan :
Beberapa hal yang dapat diringkaskan dari pengamatan di atas. Pertama, terdapat gejala
rendahnya mutu murid SD di seluruh Indonesia,yaitu murid SD tidak hanya mampu mencapai
50 % standar pengetahuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mereka. Kedua, daerah-daerah
dengan mutu murid SD yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional terletak di Indonesia
bagian barat. Ketiga, ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang paling parah diderita oleh semua
murid SD, sedang matematika mrupakan ilmu pengetahuan yang paling kaut mereka miliki.
Keempat, rendahnya mutu murid SD terjadi dalam jumlah murid yang naik dengan deras.
Contoh paragraf penutup yang berupa penekanan kembali hal-hal yang penting :
Harus diakui bahwa ketegasan di dalam menghadapi dan memecahkan secara tepat
persoalan yang menyangkut Pancasila itu merupakan faktor penting yang memungkinkan
terwujudnya stabilitas dan pembangunan nasional. Kejadian sejarah yang penuh ujian bagi
Pancasila kiranya akan membawa bangsa ini kedalam tataran yang lebih dalam, dan lebih
penting yaitu pengalaman, dan penghayatan Pancasila secara lebih mantap lagi. Sesudah
stabilitas nasional dapat diwujudkan, dan di dalam dasar itu eksistensi bangsa dan negara ini
mempunyai landasan yang sangat kuat, yaitu Pancasila maksud dalam sikap dan hati nurani
manusia-manusia Indonesia.
Contoh paragraf penutup yang berupa saran :
Demikianlah peta bumi KMD. Jangkauan KMD sangat luas, meluputi sebagian besar
rakya Indonesia. Pemerintah dalam hal ini hanya sekedar memberi dorongan pada
pertumbuhan dan perkambangan pers nasional, khususnya yang terbit di daerah-daerah.
Selanjutnya para penerbit pers itu sendirilah yang harus bekerja keras: menyusuri pantai,dan
sungai-sungai, memasuki hutan-hutan, ngarai, dan daerah-daerah pegunungan
untukmmencapai masyarakat pedesaan yang menjadi sasaran KMD.
Contoh paragraf penutup yang berupa harapan :
Mudah-mudahan pedoman ini bermanfaat bagi usaha peningkatan sutau laporan hasil
penelitian, dan peningkatan koefisienan, serta keefektifan pengelolaan penelitian bahasa, dan
sastra. Dan untuk lebih dapat mewujudkan harapan ini, segera kritik, dan saran para pemakai
buku ini akan dimanfaatkan.
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 13
C. PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Klimaks dan Anti Klimaks
Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap
paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga
gagasan yang paling tinggi kedudukan/kepentingannya.
Contoh: “Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman seiring dengan
kemajuan tehnologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada
traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang,
traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai
sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam
ini adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan
dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah bersaing
dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor
yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.”
Pikiran utama dari paragraf di atas adalah “bentuk traktor mengalami perkembangan
dari zaman ke zaman”. Pikiran utama itu kemudian dirinci dengan gagasan-gagasan : traktor
yang dijalankan dengan mesin uap, traktor yang memakai roda rantai, traktor buatan Ford, dan
traktor buatan Jepang.
Variasi dari klimaks ialah antiklimaks. Pengembangan dengan antiklimaks dilakukan
dengan cara menguraikan gagasan dari yang paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-
lahan menurun ke gagasan lain yang lebih rendah.
2. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah tempat darimana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut
pandang tidak diartikan sebagai penglihatan atas suatu barang dari atas atau dari bawah, kiri
atau kanan. Tetapi bagaimana kita melihat barang tersebut dengan mengambil posisi tertentu.
Sudut pandang juga mencakup pengetian bagaimana pandangan atau anggapan penulis
terhadap subjek yang sedang dikerjakannya. Seorang penulis misalnya membuat suatu artikel
tentang anak muda yang sudah ketagihan narkoba. Dengan bertolak dari sudut pandang yang
penuh simpati dan kesedihan, mengemukakan bahwa terseretnya mereka dalam kebiasaan itu
karena kesalahan orang tuanya, atau mengenai pokok yang sama ia bertolak dari suatu sudut
pandang yang penuh permusuhan, kemarahan bahwa perbuatan tersebut merusak moral serta
berbahaya bagi bangsa dan Negara. Sudut pandang inilah yang bisa dikatakan membentuk
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 14
bahan mentah menjadi suatu karangan, membantu merumuskan tujuan penulis dan membatasi
pokok yang akan dikerjakannya.
3. Perbandingan dan Pertentangan
Untuk menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis berusaha
membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis berusaha menunjukkan
persamaan dan berbedaan antara dua hal. Syarat perbandingan/pertentangan adalah dua hal
yang tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan sekaligus perbedaan.
Contoh: “Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha
tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Ke luar kota paling senang
mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan scraf. Lain halnya dengan
Margareth Thacher. Sejak menjadi pemimpin partai konservatif, ia melembutkan gaya
berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung
berbelanja ke tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman,
ke upacara resmi misalnya ke parlemen.”
4. Analogi
Digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan hal yang
belum dikenal. Analogi ini dimaksudkan untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.
Contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara analogi.
“Filsafat dapat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang merebut pantai untuk
mendaratkan pasukan infantri. Pasukan infasntri ini diibaratkan sebagai ilmu pengetahuan yang
diantaranya terdapat ilmu. Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan
keilmuan. Setelah itu ilmulah yang membelah gunung dan merambah hutan, menyempurnakan
kemenangan ini menjadi pengetahuan yang dapat diandalkan. Filsafat menyerahkan daerah
yang sudah dimenangkan itu kepada pengetahuan-pengetahuan lainnya. Setelah penyerahan
dilakukan, maka filsafat pun pergiu kembali menjelajah laut lepas, berspekulasi dan
meneratas.”
5. Proses (Kronologi)
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu, atau suatu urutap peristiwa atau kejadian.
Untuk menyusun proses, pertama penulis harus mengetahui perincian-perincian secara
menyeluruh. Kedua, penulis harus membagi proses tersebut atas tahapan-tahapan kejadian.
Bila tahapan-tahapan kejadian ini berlangsung dalam waktu yang berlainan, maka penulis
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 15
harus memisahkan dan mengurutkannya. Ketiga, sesudah melakukan pembagian, harus
dijelaskan tiap tahapan-tahapan secara detail dan tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh
proses dengan jelas.
6. Sebab Akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal ini
sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas; atau
sebaliknya. Contoh:
“Jalan Jendral Sudirman akhir-akhir ini kembali macet dan semrawut. Lebih dari
separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan pedagang kaki lima. Untuk
mengatasinya, pemerintah daerah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan
dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima
tempat mereka diizinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat
pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan
kemacetan lalu lintas.”
7. Umum - Khusus
Cara pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan adalah cara deduktif dan
induktif.
Contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara deduktif
“ Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan
ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan
ini mungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah
menjadi lingua franca selama berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh
faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu
dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.”
Contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara deduktif
“ Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yang dikeluarkan
pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato-
pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan dengan bahasa Indonesia. Hanya
dalam keadaan tertentu , demi kepentingan antarbangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan
diucapkan dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Demikian juga pemakaian bahasa
Indoensia oleh masyarakat dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan . Dengan kata
lain, komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat berlangsung dengan
menggunakan bahasa Indonesia.”
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 16
Ada paragraf yang berfungsi untuk menjelaskan, membandingkan, mempertentangkan,
menggambarkan, atau memperdebatkan. Berikut ini akan dipaparkan bentuk-bentuk
pengembangan paragraf berdasarkan fungsinya dalam suatu karangan.
8. Klasifikasi
Dalam pengembangan paragraf, kadang-kadang kita mengelompokkan hal-hal yang
mempunyai persamaan. Pengelompokan ini biasanya dirinci lebih lanjut ke dalam kelompok-
kelompok yang lebih kecil.
Contoh pengembangan paragraf dengan cara mengklasifikasikan.
“Dalam karang-mengarang atau tulis-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara
lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau
penyajian. Yang termasuk kemampuan kebahasaan adalah kemampuan menerapkan ejaan,
pungtuasi, kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan
pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan,
subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.”
9. Defenisi
Defenisi adalah pembentukan sebuah paragraph yang digunakan untuk memberikan
keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau kata.
Contoh pengembangan paragraf dengan definisi:
“Pompa hidran (Hydraulicran) ialah sejelis pompa yang dapat bekerja secara kontinue
tanpa menggunakan bahan bakar atau energi tambahan dari luar. Pompa ini bekerja dengan
memanfaatkan tenaga aliran air yang berasal dari sumber air, dan mengalirkan sebagian air
tersebut ke tempat yang lebih tinggi. Bagian utama sistem ini ialah pompa pemasukan, katub
limbah, katub pengantar, katup udara, ruang udara , dan pipa pengeluaran. Pada dasarnya air
dapat dipompakan karena adanya perubahan energi kinetis air jatuh, yang menimbulkan tenaga
yang cukup tinggi dalam ruang udara, sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke
tempat yang lebih tinggi permukaannya. Desain katub limbah dan katub pemasukan dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi bergantian.”
Referensi : http://contohsuratku.com/Paragraf/
: http://id.wikipedia.com/Paragraf/
: http://google.com/paragraph/

Contenu connexe

Tendances

Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Suciati Yunus
 
Buku Penyuluhan Paragraf
Buku Penyuluhan ParagrafBuku Penyuluhan Paragraf
Buku Penyuluhan ParagrafIQbal KHan
 
Paragraf dan pengembangannya
Paragraf dan pengembangannyaParagraf dan pengembangannya
Paragraf dan pengembangannyaLia Destiani
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifWarnet Raha
 
MAKALAH PARAGRAF
MAKALAH PARAGRAFMAKALAH PARAGRAF
MAKALAH PARAGRAFtita_chubie
 
PERBEDAAN JURNAL, MAKALAH, ARTIKEL DAN ESAI.pptx
PERBEDAAN JURNAL, MAKALAH, ARTIKEL DAN ESAI.pptxPERBEDAAN JURNAL, MAKALAH, ARTIKEL DAN ESAI.pptx
PERBEDAAN JURNAL, MAKALAH, ARTIKEL DAN ESAI.pptxNadya368932
 
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmudita rahmawati
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaFair Nurfachrizi
 
Makalah Tentang Paragraf
Makalah Tentang ParagrafMakalah Tentang Paragraf
Makalah Tentang ParagrafLalu Enji
 
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIAPPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIAHanifa Zulfitri
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafPutri Sanuria
 
Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PEMILIHAN TOPIK DAN MASALAH, PEMBATASAN TOPIK ...
Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PEMILIHAN TOPIK DAN MASALAH, PEMBATASAN TOPIK ...Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PEMILIHAN TOPIK DAN MASALAH, PEMBATASAN TOPIK ...
Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PEMILIHAN TOPIK DAN MASALAH, PEMBATASAN TOPIK ...annisa berliana
 
Makalah notasi ilmiah
Makalah notasi ilmiahMakalah notasi ilmiah
Makalah notasi ilmiahf471h
 
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara IndonesiaMakalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara IndonesiaDini Audi
 
Bab tentang karangka karangan
Bab tentang karangka karanganBab tentang karangka karangan
Bab tentang karangka karanganIbnu Khoiry
 
Makna denotasi-dan-konotasi
Makna denotasi-dan-konotasiMakna denotasi-dan-konotasi
Makna denotasi-dan-konotasiKholid Hamdun
 

Tendances (20)

Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"
 
Buku Penyuluhan Paragraf
Buku Penyuluhan ParagrafBuku Penyuluhan Paragraf
Buku Penyuluhan Paragraf
 
Eksposisi ppt
Eksposisi pptEksposisi ppt
Eksposisi ppt
 
Paragraf dan pengembangannya
Paragraf dan pengembangannyaParagraf dan pengembangannya
Paragraf dan pengembangannya
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
 
MAKALAH PARAGRAF
MAKALAH PARAGRAFMAKALAH PARAGRAF
MAKALAH PARAGRAF
 
PERBEDAAN JURNAL, MAKALAH, ARTIKEL DAN ESAI.pptx
PERBEDAAN JURNAL, MAKALAH, ARTIKEL DAN ESAI.pptxPERBEDAAN JURNAL, MAKALAH, ARTIKEL DAN ESAI.pptx
PERBEDAAN JURNAL, MAKALAH, ARTIKEL DAN ESAI.pptx
 
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Makalah Tentang Paragraf
Makalah Tentang ParagrafMakalah Tentang Paragraf
Makalah Tentang Paragraf
 
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIAPPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragraf
 
Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PEMILIHAN TOPIK DAN MASALAH, PEMBATASAN TOPIK ...
Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PEMILIHAN TOPIK DAN MASALAH, PEMBATASAN TOPIK ...Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PEMILIHAN TOPIK DAN MASALAH, PEMBATASAN TOPIK ...
Teknik Penulisan Karya Ilmiah (PEMILIHAN TOPIK DAN MASALAH, PEMBATASAN TOPIK ...
 
Makalah notasi ilmiah
Makalah notasi ilmiahMakalah notasi ilmiah
Makalah notasi ilmiah
 
Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara IndonesiaMakalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
 
Bab tentang karangka karangan
Bab tentang karangka karanganBab tentang karangka karangan
Bab tentang karangka karangan
 
Makna denotasi-dan-konotasi
Makna denotasi-dan-konotasiMakna denotasi-dan-konotasi
Makna denotasi-dan-konotasi
 

En vedette

Presentasi Paragraf
Presentasi ParagrafPresentasi Paragraf
Presentasi ParagrafADHP
 
Jenis paragraf berdasar letak ide pokok
Jenis paragraf berdasar letak ide pokokJenis paragraf berdasar letak ide pokok
Jenis paragraf berdasar letak ide pokoklebda wisesa
 
Pola pengmbangan paragraf pola pengembangan paragraf
Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragrafPola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf
Pola pengmbangan paragraf pola pengembangan paragrafswitwulwul
 
Presentasi bi
Presentasi biPresentasi bi
Presentasi bizeellers
 
Bahasa Indonesia
Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Bahasa IndonesiaNiko Lu
 
Teknik Pengembangan Paragraf
Teknik Pengembangan ParagrafTeknik Pengembangan Paragraf
Teknik Pengembangan ParagrafBank Miko
 
Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Christian Lokas
 
Pola Pengembangan Paragraf Eksposisi
Pola Pengembangan Paragraf EksposisiPola Pengembangan Paragraf Eksposisi
Pola Pengembangan Paragraf EksposisiRizki Ginting
 
Decreto modifica el 191 de peatonalización
Decreto modifica el 191 de peatonalizaciónDecreto modifica el 191 de peatonalización
Decreto modifica el 191 de peatonalizaciónmauricio benitez
 
график консультаций гиа 9.docx
график консультаций  гиа 9.docxграфик консультаций  гиа 9.docx
график консультаций гиа 9.docxАня Иванова
 
Dell - Intimacy and Scale in Social Media
Dell - Intimacy and Scale in Social MediaDell - Intimacy and Scale in Social Media
Dell - Intimacy and Scale in Social MediaManish Mehta
 
05042 0-16-140 LUZ MARINA ORTIZ BEDOYA
05042 0-16-140 LUZ MARINA ORTIZ BEDOYA05042 0-16-140 LUZ MARINA ORTIZ BEDOYA
05042 0-16-140 LUZ MARINA ORTIZ BEDOYAmauricio benitez
 

En vedette (19)

Presentasi Paragraf
Presentasi ParagrafPresentasi Paragraf
Presentasi Paragraf
 
Jenis paragraf berdasar letak ide pokok
Jenis paragraf berdasar letak ide pokokJenis paragraf berdasar letak ide pokok
Jenis paragraf berdasar letak ide pokok
 
PENGEMBANGAN PARAGRAF
PENGEMBANGAN PARAGRAFPENGEMBANGAN PARAGRAF
PENGEMBANGAN PARAGRAF
 
Copy of pengembangan paragraf bu titiek
Copy of pengembangan paragraf bu titiekCopy of pengembangan paragraf bu titiek
Copy of pengembangan paragraf bu titiek
 
Pola pengmbangan paragraf pola pengembangan paragraf
Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragrafPola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf
Pola pengmbangan paragraf pola pengembangan paragraf
 
Presentasi bi
Presentasi biPresentasi bi
Presentasi bi
 
Bahasa Indonesia
Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
 
Teknik Pengembangan Paragraf
Teknik Pengembangan ParagrafTeknik Pengembangan Paragraf
Teknik Pengembangan Paragraf
 
Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)
 
Variasi bahasa
Variasi bahasaVariasi bahasa
Variasi bahasa
 
Contoh paragraf
Contoh paragrafContoh paragraf
Contoh paragraf
 
Pola Pengembangan Paragraf Eksposisi
Pola Pengembangan Paragraf EksposisiPola Pengembangan Paragraf Eksposisi
Pola Pengembangan Paragraf Eksposisi
 
Decreto modifica el 191 de peatonalización
Decreto modifica el 191 de peatonalizaciónDecreto modifica el 191 de peatonalización
Decreto modifica el 191 de peatonalización
 
Using social media for research handout
Using social media for research handoutUsing social media for research handout
Using social media for research handout
 
El enfoque lean startup
El enfoque lean startupEl enfoque lean startup
El enfoque lean startup
 
график консультаций гиа 9.docx
график консультаций  гиа 9.docxграфик консультаций  гиа 9.docx
график консультаций гиа 9.docx
 
Polyppolyp lynch syndrome version a
Polyppolyp lynch syndrome version aPolyppolyp lynch syndrome version a
Polyppolyp lynch syndrome version a
 
Dell - Intimacy and Scale in Social Media
Dell - Intimacy and Scale in Social MediaDell - Intimacy and Scale in Social Media
Dell - Intimacy and Scale in Social Media
 
05042 0-16-140 LUZ MARINA ORTIZ BEDOYA
05042 0-16-140 LUZ MARINA ORTIZ BEDOYA05042 0-16-140 LUZ MARINA ORTIZ BEDOYA
05042 0-16-140 LUZ MARINA ORTIZ BEDOYA
 

Similaire à Gambaran Struktur dan Jenis Paragraf

MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxMAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxNadila Utami
 
PPT tatatulis Paragraft yang baik dan benar
PPT tatatulis Paragraft yang baik dan benarPPT tatatulis Paragraft yang baik dan benar
PPT tatatulis Paragraft yang baik dan benarAchmadMuzaki8
 
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docxMakalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docxRara80056
 
Materi Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdf
Materi Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdfMateri Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdf
Materi Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdfZulfatulAliyah
 
Pengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafPengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafNINI IBRAHIM
 
Paragraf dan Pengembangannya
Paragraf dan PengembangannyaParagraf dan Pengembangannya
Paragraf dan Pengembangannyapjj_kemenkes
 
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..friget_rudzi
 
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)taufiq99
 
557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdf
557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdf557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdf
557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdfsyenlysimanjuntak
 
Tugas makalah paragraf.docx
Tugas makalah paragraf.docxTugas makalah paragraf.docx
Tugas makalah paragraf.docxakubi1
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Paragraf dan Pengembangannya
Paragraf dan PengembangannyaParagraf dan Pengembangannya
Paragraf dan Pengembangannyapjj_kemenkes
 

Similaire à Gambaran Struktur dan Jenis Paragraf (20)

MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxMAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
 
PPT tatatulis Paragraft yang baik dan benar
PPT tatatulis Paragraft yang baik dan benarPPT tatatulis Paragraft yang baik dan benar
PPT tatatulis Paragraft yang baik dan benar
 
Makalah jenis paragraf dan contohnya
Makalah jenis paragraf dan contohnyaMakalah jenis paragraf dan contohnya
Makalah jenis paragraf dan contohnya
 
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docxMakalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
 
Materi Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdf
Materi Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdfMateri Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdf
Materi Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdf
 
Paragraf
ParagrafParagraf
Paragraf
 
Pengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafPengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf
 
Pengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafPengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf
 
Paragraf dan Pengembangannya
Paragraf dan PengembangannyaParagraf dan Pengembangannya
Paragraf dan Pengembangannya
 
Norma (ips 4)
Norma (ips 4)Norma (ips 4)
Norma (ips 4)
 
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
 
wiwin
wiwin wiwin
wiwin
 
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
 
557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdf
557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdf557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdf
557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdf
 
Alinea.pptx [repaired]
Alinea.pptx [repaired]Alinea.pptx [repaired]
Alinea.pptx [repaired]
 
Tugas makalah paragraf.docx
Tugas makalah paragraf.docxTugas makalah paragraf.docx
Tugas makalah paragraf.docx
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
paragraf
paragrafparagraf
paragraf
 
Paragraf dan Pengembangannya
Paragraf dan PengembangannyaParagraf dan Pengembangannya
Paragraf dan Pengembangannya
 

Plus de Nasruddin Asnah

Administrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan Pramuka
Administrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan PramukaAdministrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan Pramuka
Administrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan PramukaNasruddin Asnah
 
Peraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris Berbaris
Peraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris BerbarisPeraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris Berbaris
Peraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris BerbarisNasruddin Asnah
 
Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018
Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018
Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018Nasruddin Asnah
 
RA. Kartini - Jejak Keislaman seorang Kartini
RA. Kartini - Jejak Keislaman seorang KartiniRA. Kartini - Jejak Keislaman seorang Kartini
RA. Kartini - Jejak Keislaman seorang KartiniNasruddin Asnah
 
Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017
Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017
Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017Nasruddin Asnah
 
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan KecapKKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan KecapNasruddin Asnah
 
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan KecapKKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan KecapNasruddin Asnah
 
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in PramukaNasruddin Asnah
 
Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013
Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013
Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013Nasruddin Asnah
 
Tugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan Internasional
Tugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan InternasionalTugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan Internasional
Tugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan InternasionalNasruddin Asnah
 
Tugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum Wakaf
Tugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum WakafTugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum Wakaf
Tugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum WakafNasruddin Asnah
 
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganMakalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganNasruddin Asnah
 
Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Makalah Aspek Hukum dalam EkonomiMakalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Makalah Aspek Hukum dalam EkonomiNasruddin Asnah
 
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam IslamMakalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam IslamNasruddin Asnah
 
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - TuhanMakalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - TuhanNasruddin Asnah
 
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli Filsafat
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli FilsafatMakalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli Filsafat
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli FilsafatNasruddin Asnah
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiNasruddin Asnah
 
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan MajasMakalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan MajasNasruddin Asnah
 

Plus de Nasruddin Asnah (20)

Outbond Training OP3T
Outbond Training OP3TOutbond Training OP3T
Outbond Training OP3T
 
Administrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan Pramuka
Administrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan PramukaAdministrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan Pramuka
Administrasi Kesekretariatan pada Gugusdepan Gerakan Pramuka
 
Peraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris Berbaris
Peraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris BerbarisPeraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris Berbaris
Peraturan Panglima TNI nomor 46 tahun 2014 - Peraturan Baris Berbaris
 
Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018
Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018
Juklak lomba hari pramuka ke 57 kwarcab inhil 2018
 
RA. Kartini - Jejak Keislaman seorang Kartini
RA. Kartini - Jejak Keislaman seorang KartiniRA. Kartini - Jejak Keislaman seorang Kartini
RA. Kartini - Jejak Keislaman seorang Kartini
 
Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017
Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017
Laporan Magang Mahasiswa FIAI UNISI 2017
 
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan KecapKKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Pembuatan Kecap
 
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan KecapKKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan Kecap
KKP - Pemanfaatan Air Kelapa untuk pembuatan Kecap
 
Teknik Presentasi
Teknik PresentasiTeknik Presentasi
Teknik Presentasi
 
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
 
Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013
Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013
Juklak Seminar Kepramukaan Hari Pramuka Ke 52 Tahun 2013
 
Tugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan Internasional
Tugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan InternasionalTugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan Internasional
Tugas Teori Ekonomi Makro - Perdagangan Internasional
 
Tugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum Wakaf
Tugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum WakafTugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum Wakaf
Tugas Fiqh Zakat dan Wakaf - Pengantar Umum Wakaf
 
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganMakalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
 
Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Makalah Aspek Hukum dalam EkonomiMakalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
 
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam IslamMakalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
 
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - TuhanMakalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
 
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli Filsafat
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli FilsafatMakalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli Filsafat
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli Filsafat
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan MajasMakalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
 

Dernier

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Dernier (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Gambaran Struktur dan Jenis Paragraf

  • 1. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 1
  • 2. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 2 STRUKTUR, JENIS DAN PENGEMBANGAN PARAGRAF Oleh : NASRUDDIN. ASN A. STRUKTUR PARAGRAF 1. Paragraf Deduktif Paragraf deduktif adalah sebuah bentuk paragraph yang memiliki pokok pikiran atau kalimat utama pada awal paragraf tersebut. Jenis paragraph ini akan mengungkapkan apa yang menjadi pokok pikiran terlebih dahulu baru kemudian diikuti dengan kalimat kalimat penjelas dibawahnya. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa sebuah paragraph deduktif memiliki pola penulisa umum – khusus. Lebih dalam mengenai makna dari pola pengembangan umum – khusus. Pada dasarnya pola seperti ini hampir sama dengan pola penjabaran dalam kehidupan sehari hari. Pola tersebut bermula dari sebuah ide yang bersifat luas terlebih dahulu, kemudian dengan diberikannya kalimat kalimat tambahan yang bisa berbentuk data, fakta atau pun bentuk keterangan lain maka akan membentuk sebuah paragraph deduktif. Jika ditinjau dari segi fungsi penulisannya, jenis paragraph yang berkebalikan dengan paragraph induktif ini mempunyai fungsi untuk memberikan penjabaran yang lebih jelas tentang sebuah ide. Dengan menggunakan jenis paragraph ini, pembaca akan dengan mudah mengembangkan pemikiran dari ide pokok yang ada pada awal kalimat. Atau bisa dikatakan bahwa jenis paragraph deduktif akan mengajak pembaca nya untuk mengembangkan ide pokok paragraph setelah membacanya. Namun tidak seperti paragraph induktif, paragraph deduktif tidak bisa memberikan kesimpulan pada akhir paragraph. Ciri-ciri Paragraf Deduktif Beberapa hal yang menbedakan paragraph deduktif dengan jenis paragraph lain adalah sebagai berikut: 1. Adanya ide pokok yang selalu terletak pada awal paragraph. Hal tersebut merupakan yang tidak bisa ditawar lagi. Untuk menciptakan sebuah paragraph deduktif, penulis harus meletakkan ide popok yang benar benar bersifat umum dan dapat menggambarkan isi keseluruhan paragraph secara umum. 2. Adanya kalimat kalimat pendukung. Mengiikuti setelah kalimat pokok di awal paragraph, pada jenis paragraph ini dapat ditemukan beberapa kalimat pendukung yang
  • 3. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 3 masih berhubungan dengan ide pokoknya. Kalimat kalimat pendukung tersebut terlihat lebih khusus dengan menunjukkan data atau fakta. 3. Adanya keterkaitan atau koherensi dalam paragraph tersebut. Jadi meskipun pada akhir paragraph tidak disebutkan kembali apakah ide pokok dari paragraph tersebut (seperti paragraph induktif) , namun pembaca masih bisa dengan mudah mengerti atau faham ide pokok yang telah disebutkan sebelumnya. Contoh Paragraf Deduktif Keluarga Berencana merupakan program yang sangat baik untuk diterapkan oleh keluarga keluarga di Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan adanya program tersebut bisa mengatasi problematika tidak terkendalinya jumlah populasi penduduk. Semakin hari kini jumlah penduduk Indonesia semakin membludak jumlahnya. Bahkan di beberapa wilayah lonjakan jumlah penduduk bisa dibilang sudah melampaui batas. Hal tersebut tentunya menjadi permasalah bersama yang harus segera dipecahkan. Karena dengan semakin banyaknya jumlah penduduk, maka kesempatan pemerolehan pekerjaanpun akan semakin sulit dan yang pasti imbaskan akan terdampak pada kesejahteraan masyarakat secara luas. 2. Paragraf Induktif Paragraf induktif adalah salah satu jenis paragraf yang memiliki fungsi untuk menerangkan atau memaparkan suatu pokok bahasan atau masalah dengan pola penulisan dari khusus ke umum. Maksud dari pernyataan pola penulisan khusus ke umum adalah paragraf ini akan memberikan informasi, keterangan atau fakta rinci atau yang lebih sempit lingkupnya terlebih dahulu baru kemudian dengan cermat memberikan keterangan yang lebih umum atau simpulan pokok bahasan di akhir paragraf. Jenis paragraf ini dikenal juga dengan paragraf yang memiliki kalimat utama di akhir paragraf. Banyak referensi kebahasaan yang mengatakan hal serupa, namun informasi umum yang dimasuk kan di akhir paragraf tersebut tentunya tidak hanya berbentuk sebuah kalimat, ide pokok tersebut juga bisa terbagi dalam lebih dari satu kalimat utuh. Jadi untuk memahami jenis paragraf ini, anda harus memandangnya secara keseluruhan. Terkadang pola dari jenis paragraf ini juga akan menampilkan keterangan atau ide pokok pada awal paragraf. Jadi susunan lengkapnya akan menjadi umum-khusus-umum. Dan yang wajib dipahami adalah ide pokok yang terdapat di awal paragraf hanyalah menjadi pembuka untuk memberikan gambaran apa yang akan dibahas dalam paragraf tersebut. Selebihnya akan ditegaskan kembali di akhir paragraf.
  • 4. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 4 Ciri-ciri Paragraf Induktif Secara umum kita bisa melhat ciri-ciri dari jenis paragraf induktif, yaitu sebagai berikut: 1. Adanya keterangan, informasi atau ide yang bersifat khusus pada awal dan pertengahan paragraf. Biasanya keterangan tersebut terdapat dalam jumlah yang cukup banyak disertai dengan pendukung lain seperti fakta fakta tertaik. 2. Adanya keterangan, informasi atau ide yang bersifat umum di akhir paragraf. Namun terkadang juga ditemukan hal serupa di awal paragraf untuk memperkenalkan bahasan dari paragraf tersebut. 3. Adanya penguat di akhir paragraf yang menunjukkan simpulan dari paragraf tersebut. Contoh Paragraf Induktif Berikut ini contoh paragraf induktif dengan tema pendidikan: Kesempatan mendapatkan pendidikan diharapkan akan semakin maju kedepan. Pemerintah telah mencanangkan cukup banyak program terkait dengan peningkatan mutu dan juga kualitas dari pendidikan di Indonesia. Diantaranya adalah program sekolah gratis. Program tersebut merupakan langkah nyata yang diharapkan bisa mengatasi problematika dunia pendidikan. Tidak akan ada alasan bagi siswa untuk kesulitan mendapat pendidikan yang layak. Tidak hanya itu, kini telah banyak juga bantuan beasiswa yang bisa menjadi alternatif lain mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Para siswa baik dengan ekonomi yang kurang memadahi atau pun siswa dengan prestasi membanggakan mendapatkan perhatian yang sama besarnya. Dan pastinya, dengan semua usaha bersama tersebut, tujuan pemerintah untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan akan dapat tercapai dengan baik. 3. Paragraf Campuran (Deduktif Induktif) Paragraf campuran adalah sebuah paragraf yang mempunyai kalimat pokok pada awal dan akhir paragraf. Dalam jenis paragraf ini, terdapat kalimat kalimat penjelas yang berada di antara kedua kalimat pokok di awal dan di akhir paragraf tersebut. Dengan begitu akan terbentuk sebuah paragraf yang terdiri 3 bagian yang bersifat umum-khusus-umum. Hal menjadi poin penting dalam penulisan jenis paragraf campuran, seorang penulis harus dapat memberikan batas pembeda yang jelas pada tiga bagian yaitu awal paragraf, tengah paragraf dan akhir paragraf.
  • 5. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 5 Sesuai dengan skema struktur paragraf campuran diatas. Kalimat atau ide pokok harus ditampilkan terlebih dahulu pada awal kalimat. Kalimat tersebut berfungsi sebagai pengenalan dan juga peletakan pondasi ide paragraf tersebut. Setelah itu pada bagian tengah paragraf, terdapat kalimat kalimat penjelas yang lebih bersifat khusus. Kalimat kalimat tersebut umumnya ditulis dengan jumlah yang lebih banyak. Dan yang terakhir pada penutupan paragraf, terdapat kalimat pokok yang ditampilkan kembali. Di sini fungsi nya ialah memberikan penguat dan juga kesimpulan dari apa yang telah dijabarkann sebelumnya. Pada dasarnya penggunaan jenis paragraf ini bersifat saling melengkapi dengan jenis paragraf induktif dan deduktif. Paragraf campuran merupakan penggabungan dari kedua jenis paragraf tersebut, dengan penggabungan tersebut diharapkan akan lebih memudahkan pembaca dalam memahami isi paragraf, terutama kalimat atau ide pokok dari paragraf tersebut. Ciri-ciri Paragraf Campuran Beberapa hal yang bisa dicermati untuk membedakan paragraf campuran dengan jenis paragraf lain adalah: 1. Adanya kalimat pokok pada awal dan akhir paragraf. 2. Adanya kalimat kalimat penjelas atau pendukung pada bagian tengah paragraf. 3. Mempunyai struktur paragraf umum-khusus-umum. 4. Adanya pengulangan atau variasi pada beberapa kata kunci atau keyword pada awal dan akhir paragraf. Contoh Paragraf Campuran Indonesai merupakan negera dengan kekayaan alam yang sangat berlimpah. Dengan wilayah yang terdiri dari banyak sekali pulau besar dan kecil, sudah barang pasti negera Indonesia mempunyai wilayah lautan yang tidak sedikit. Begitu pula dengan daratannya, dengan kombinasi antara dataran rendah dan tingginya yang saling menyambung semakin memperluas cakupan kekayaan hayati tanah air. Laut yang sangat luas menyimpan kekayaan hewani dan potensi kelautan lainya. Di tanah kering pun, keberaneka ragaman flora dan fauna juga menambah inventaris kekayaan Indonesia. Belum lagi dengan penampakan alam nya yang indah, terbentang dengan sangat elok dari sabang hingga kota merauke. Semuanya merupakan kombinasi yang tepat mengisi kazanah negeri ini. Melihat semua potensi tersebut, tidak diragukan lagi memang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya.
  • 6. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 6 4. Paragraf Deskriptif Paragraf deskriptif adalah paragraf yang memberikan gambaran atau penjelasan tentang sebuah objek, tempat, peristiwa atau pun fenomena yang ada dengan detil dan juga mendalam. Tujuannya adalah agar para pembaca dapat seolah olah merasakan atau mengetahui sendiri tentang apa yang sedang dipaparkan dalam paragraf tersebut. Dari definisi singkat diatas yang menjadi kunci pokok dalam penulisan sebuah paragraf deskriptif adalah pemberian keterangan detil mengenai konten paragraf tersebut. Dengan adanya keterangan yang bisa berbentuk data, fakta, atau pun sumber terpercaya lainnya, maka sebuah paragraf deskriptif dapat memberikan apa yang diharapkan oleh para pembaca setelah membaca paragraf tersebut. Namun tidak terbatas pada hal itu saja, pengalaman dan juga observasi langsung juga bisa menjadi pilihan yang paling tepat bagi para penulis dalam membuat sebuah paragraf deskriptif. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, diharapkan setelah membaca paragraf deskriptif tersebut, obyek yang diterangkan dapat benar benar tersampaikan dengan jelas hingga seolah olah para pembaca merasakannya sendiri dengan panca indera masing masing. Memang bukan hal mudah untuk mencapai tujuan tersebut, tapi dengan memberikan item item pendukung dan juga kreatifitas mengolah kata kata, tujuan tersebut pasti akan dapat tercapai dengan baik. Ciri-ciri Paragraf Deskriptif 1. Adanya sebuah obyek yang dijelaskan. 2. Adanya penjelasan yang melibatkan penggunaan panca indera sehingga bisa lebih berkesan bagi para pembaca. 3. Adanya keterangan yang mencakup warna, bentuk, keadaan fisik, atau apapun yang berkenaan dengan obyek yang sedang dibahas. Pola Pengembangan Paragraf Deskriptif 1. Paragraf Deskripsi Spasial, pola pengembangan ini lebih berfokus pada obyek ruangan, benda dan juga tempat. 2. Paragraf Deskripsi Subjektif, pola pengembangan ini lebih berfokus pada fikiran atau perasaan yang timbul dari sudut pandang penulis sendiri. 3. Paragraf Deskripsi Objektif, pola pengembangan ini lebih berfokus pada fakta yang ada, bisa menurut materi atau teori yang telah ada sebelumnya.
  • 7. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 7 Contoh Paragraf Deskriptif Jika anda sedang berada di kota Nganjuk di provinsi Jawa Timur tidak akan pernah lengkap tanpa rasanya jika tidak mencoba mengunjungi salah satu obyek wisata terkenal di kota tersebut yaitu, Air Terjun Sedudo. Air Terjun Sedudo merupakan sebuah obyek wisata yang terletak di kaki gunung Wilis yang megah. Air terjun dengan ketinggian mencapai 1.438 meter di atas batas permukaan air laut tersebut, merupakan destinasi wisata keluarga dan juga out bond yang sangat menarik untuk dikunjungi. Pemandangan alam sekitar yang masih sangat hijau juga merupakan suguhan spesial disamping derasnya air bening meluncur dari celah diatas lereng gunung. Terdapat sungai kecil yang mengalir dibawah air terjun tersebut, airnya yang jernih pastinya akan sangat menggoda para pelancong untuk segera merasakan masuk dan merasakan dingin dan segarnya air pegunungan. 5. Paragraf Naratif Paragraf Naratif merupakan salah satu jenis paragraf yang memiliki tujuan penulis untuk menggambarkan suatu kejadian atau menjelaskan sebuah informasi tertentu yang terdapat dalam sebuah runtutan waktu atau yang bisa disebut juga dengan kronologi. Dalam penulisan sebuah paragraf Naratif, salah satu hal yang menjadi penanda utama adalah adanya sebuah sekuel waktu yang berjalan mengiringi setiap hal hal yang dijelaskan dalam paragraf tersebut. Dengan adanya runtutan waktu, sebuah paragraf Naratif akan menjadi paragraf yang lebih mudah dipahami disamping juga akan lebih menarik untuk dibaca. Pada dasarnya paragraf Naratif merupakan salah satu jenis paragraf yang paling banyak digunakan salam sebuah tulisan. Banyak penulis yang menggunakan jenis paragraf tersebut dengan alasan bentuk tersebut akan memberikan penjelasan yang berkesan memiliki nilai estetika yang lebih menarik lewat pilihan kata atau diksi yang digunakan, namun sama sekali tidak meninggalkan ide yang harus disampaikan lewat paragraf tersebut. Dari segi penggunaannya, paragraf Naratif juga lebih fleksible dapat digunakan tidak hanya pada karakngan fiksi yang penuh cerita namun juga karangan non-fiksi yang lebih memaparkan sebuah informasi atau mungkin ilmu pengetahuan spesifik. Yang terpenting adalah tetap dijaganya runtutan yang waktu agar tidak keluar dari pokok pokok sebuah paragraf Naratif. Jika ditilik dari isi atau kontennya, paragraf Naratif dapat dibedakan menjadi 3 jenis yang berbeda yaitu, Naratif ekspositoris, Naratif sugestif dan yang terakhir Naratif informatif. Dimana Naratif ekspositoris berisi informasi tentang seseorang atau sesuatu, kemudian Naratif
  • 8. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 8 sugestif yang bertujuan untuk mensugesti atau mengajak orang dan Naratif informatif yang lebih berisi tentang informasi atau ilmu pengetahuan secara umum. Ciri-ciri Paragraf Naratif Ciri ciri paragraf Naratif adalah sebagai berikut: 1. Adanya unsur unsur paragraf Naratif seperti tema, alur atau plot, setting dan juga adanya sudut pandang tertentu dari penulis. 2. Adanya sebuah unsur tindakan, proses atau kejadian yang dapat dijelaskan secara beruntun. 3. Adanya fakta riil dan keterangan riil yang digunakan untuk mendukung ide pokok dalam paragraf tersebut. 4. Adanya kronologi atau runtutan waktu. Masih berhubungan dengan poin nomer 2, kronologi yang muncul dalam sebuah paragraf Naratif merupakan elemen yang melekat dari tiap tiap kejadian yang ada didalamnya. 5. Memiliki nilai estetika. Dalam paragraf Naratif diharapkan penulis bisa lebih membebaskan fikiran dan lebih kreatif dalam menentukan diksi yang akan digunakan. Selain itu gaya penyusunan kalimat juga akan mempengaruhi hal tersebut. Contoh Paragraf Naratif Tahun 1878 di sebuah kota kecil bernama Bonstok, Bosnia, terdapat sepasang suami istri yang sedang tersenyum menyambut kedatangan buah hatinya yang lahir kedunia. Ialah Domnest Outalk, seorang anak yang nantinya akan memimpin negara tempat kelahiranya tersebut. Waktu berlalu, hingga menginjak tahun 1891 ketika sang patriot muda memutuskan untuk mencari jati dirinya di tanah perantauan jauh dari ayah bundanya. Namun bukan tanpa hasil 10 tahun berselang, Agustus 1901, ia berhasil mencapai jajaran konsulat negara yang dipandang. Dan berkat tetesan darah dan keringat, tampuk kekuasaan tertinggi pun dapat ia raih di tahun 1913. Pencapaian yang sungguh membanggakan kedua orang tuanya. B. JENIS PARAGRAF 1. Paragraf Pembuka Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Dalam karangan ilmiah, paragraf pembuka dapat berupa: 1. garis besar karangan dengan menonjolkan bagian yang dipandang penting
  • 9. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 9 2. pemaparan isi dan maksud judul karangan 3. kutipan pendapat pakar pada bidang ilmu yang bersangkutan 4. sitiran dari suatu pendapat 5. pembatasan objek dan subjeknya 6. pemaparan arti penting masalah yang akan dibicarakan 7. gabungan dari beberapa cara di atas. Contoh : Jacques Cousteau lahir pada tanggal 11 Juni 1910 di St. Andre de Cubzac, Prancis. Sejak usia 4-5 tahun, ia sudah jatuh cinta pada air. Cousteau pandai berenang dan menyelam gara-gar waktu berusia 10 tahun dikirim kesekolah musim panas di Danau harvey, AS. Oarng tuanya ketika itu tinggal di sana. Seorang gurunya agak sentimaen kepadanya. Boetz sering menghukumnya membersihkan dasar danau yang penuh ranting dan pohon kering. Kalau tidak dibersihkan, anak-anak yang terjun bisa celaka. Inilah asal mulanya ia semakain pandai berenang dan menyelam. 2. Paragraf Penghubung Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Ada beberapa pola penyusunan kalimat-kalimat yang menjadi sebuah paragraf isi yang dapat dijadikan pedoman, yaitu : 1. Pola Urutan Waktu Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan gagasan-gagasannya secara kronologis. Contoh : Secara Eksplisit Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir. Ia lantas mendiskusikan dengan guru atau teman-temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah kondisi tanah di sekitar jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai peseta lomba Karya Ilmu Pengetahuan Remaja 1982. dan siswa kelas II IPA SMA Regina Pacis (Bogor) itu tercatat sebagai pemenang harapan. Contoh : Secara Implisit Ketukan tangan kecil di daun pintu sebuah rumah di pulau Mandangin, di malam buta pertengahan Februari yang lalu membangunkan penghuninya. Seorang bocah berseru dari luar memberi tahu, saat berangkat sudah tiba. Yang dipanggil bangkit dari tidurnya, berkemas, dan turun ke pantai. Si bocah yang di pulau itu disebut kacong, berlalu kerumah lain untuk membangunkan yang lain pula, dan beberapa waktu kemudian sebuah perahu dengan 18 awak meluncur ke tengah laut. Nelayan pulau Mandangin turun mencari ikan. Besuk siang mungkin
  • 10. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 10 merekakembali ke darat dengan tangkapan yang lumayan, tetapi boleh jadi pula ia pulang dengan hasil yang nihil. Malam itu adalah melam mencari nafkah. Hari itu janji batas hutang yang ditumpuk sampai ratusan ribu rupiah untuk setiap orang tengah ditunaikan. 2. Pola Runtutan Tingkat ` Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat terendah sampai dengan yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan sebagainya. Contoh : Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari satu desa ke desa lainnya, dari satu negara ke negara lainnya, akan tetapi ada suatu persamaan umum yang dapat diterima. Pertama, pembangunan diharapkan dapat memenuhi harapan semua penduduk. Kedua, pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan, dan pendapatan penduduk desa. Ketiga, dengan pembangunan desa diharapkan pendapatan penduduk dapat menjadi kekuatan penggerak utama di dalam berbagai bentuk yang positif, Keempat, pembangunan desa diharapkan pula dapat menjamin keselamatan atau jaminan dimasa mendatang. Kelima, pembangunan desa diharapkan membuka kesempatn memajukan karir masing-masing warga desa. 3. Pola Urutan Apresiatif Mengungkapkan gagasannya berdasarkan, baik buruk, untung rugi, salah benar, berguna tidak berguna, dan sebagainya. Contoh : Pernyataan bahwa business adalah unsur dari peternakan sering ditentang oleh banyak orang. Mereka berpendapat bahwa dalam pertanian yang subsistence ataupun yang primitif beternak bukanlah suatu business tetapi, suatu cara hidup, suatu way of life. Pandangan ini bukan sering dikemukakan dengan tandas oleh banyak pejabat yang bertanggung jawab atasa produksi pertanian. Mungkin benar bahwa fungsi farming is way of life, sebab produksi dicampur aduk dengan konsumsi.,sebab usaha pertaniannya dipaterikan dengan kepuasan hidup dalam masyarakat taninya. Tetapi haruslah disadari pula pula selama tersangkut soal produksi, dan itulah business. Untuk menerangkan hal ini baiklah diteliti keadaan petani- peternak yang telah maju yang telah mengubah cara ‘primitif’ dengan cara ‘modern’. Petani- peternak terlibat dan makin lama makin terlibat dalam usaha jual dan beli. Menjual hasilnya yang berlebihan dan membeli alat-alat, serta bahan- bahan yang diperlukan untuk produksi. Bahkan dalam keadaan subsistence, petani yang maju tadi berpikir seperti pengusaha, sebagai businessmen, dan selalu bertindak secara itu.
  • 11. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 11 4. Pola Urutan Tempat Dalam pola urutan tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu tempat ketempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke luar, dari kiri ke kanan, dan sebagainya. Urutan demikian dapat dikombinasikan dengan urutan berdasarkan tingkat pentingnya suatu tempat, dari tempat yang terpenting ke tempat yang penting sampai tempat yang kurang penting. Contoh : Sebelum perahu bertolak ke tengah laut, Suhardi disibukkan oleh tugas membenahi semua perlengkapan. Ketika sudah sampai tempat yang dituju, jaring telah ditebarkan, anak laki-laki sembilan tahun ini meloncat ke air bersama sepotong bambu sepanjang tiga meter sebagai pelampung. Dia mencebur ke air waktu malam hari sekali pun. Tugasnya saat ini adalah membetulkan jaring, atau menjaganya jangan tersangkut di dalam air. Untuk itu, dia mengapung di laut selama satu setengah atau dua jam. Dan kembali ke perahu berbarengan dengan naiknya jaring. 5. Pola Urutan Klimaks Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat. Hanya saja, dalam pola urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menaik, sedangkan dalam pola urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis mengungkapkan gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin meningkat intensitasnya, dan berakhir pada gagasan yang paling intens. Contoh : Dalam film terlihat seekor kera yang semula lincah akhirnya lumpuh, dan buta setelah dicekoki obat mencret Entro Vioform, 6 butir setiap hari selama 2 minggu. Hadirin menarik nafas. Tetapi suasana menekan perasaan justru tambah menjadi-jadi setelah film berakhir, dan lampu dinyalakan diruang Press Club. 3. Paragraf Penutup Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting. Contoh paragraf penutup yang berupa kesimpulan : Media cetak tergolong tertua kehadirannya di Indonesia dibandingkan dengan jenis media lainya (radio, film, dan tv), seorang pembaca surat biasanya adalah pendengar radio,dan penonton tv. Dengan demikian, media cetak mempunyai peranan yang yang khas dalam penyampaian informasi. Bukan saja untuk menghidupkan tradisi menulis, dan minat baca masyarakat, tetapi ia metupakan bagian terpenting dalam penciptaan suasana kemasyarakatan
  • 12. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 12 yang dinamis, dan harmonis dari keseluruhan sistem media komunikasi modern, baik diaderah pedesaan, dan terlebih-lebih lagi di daerah perkotaan. Contoh paragraf penutup yang berupa ringkasan : Beberapa hal yang dapat diringkaskan dari pengamatan di atas. Pertama, terdapat gejala rendahnya mutu murid SD di seluruh Indonesia,yaitu murid SD tidak hanya mampu mencapai 50 % standar pengetahuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mereka. Kedua, daerah-daerah dengan mutu murid SD yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional terletak di Indonesia bagian barat. Ketiga, ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang paling parah diderita oleh semua murid SD, sedang matematika mrupakan ilmu pengetahuan yang paling kaut mereka miliki. Keempat, rendahnya mutu murid SD terjadi dalam jumlah murid yang naik dengan deras. Contoh paragraf penutup yang berupa penekanan kembali hal-hal yang penting : Harus diakui bahwa ketegasan di dalam menghadapi dan memecahkan secara tepat persoalan yang menyangkut Pancasila itu merupakan faktor penting yang memungkinkan terwujudnya stabilitas dan pembangunan nasional. Kejadian sejarah yang penuh ujian bagi Pancasila kiranya akan membawa bangsa ini kedalam tataran yang lebih dalam, dan lebih penting yaitu pengalaman, dan penghayatan Pancasila secara lebih mantap lagi. Sesudah stabilitas nasional dapat diwujudkan, dan di dalam dasar itu eksistensi bangsa dan negara ini mempunyai landasan yang sangat kuat, yaitu Pancasila maksud dalam sikap dan hati nurani manusia-manusia Indonesia. Contoh paragraf penutup yang berupa saran : Demikianlah peta bumi KMD. Jangkauan KMD sangat luas, meluputi sebagian besar rakya Indonesia. Pemerintah dalam hal ini hanya sekedar memberi dorongan pada pertumbuhan dan perkambangan pers nasional, khususnya yang terbit di daerah-daerah. Selanjutnya para penerbit pers itu sendirilah yang harus bekerja keras: menyusuri pantai,dan sungai-sungai, memasuki hutan-hutan, ngarai, dan daerah-daerah pegunungan untukmmencapai masyarakat pedesaan yang menjadi sasaran KMD. Contoh paragraf penutup yang berupa harapan : Mudah-mudahan pedoman ini bermanfaat bagi usaha peningkatan sutau laporan hasil penelitian, dan peningkatan koefisienan, serta keefektifan pengelolaan penelitian bahasa, dan sastra. Dan untuk lebih dapat mewujudkan harapan ini, segera kritik, dan saran para pemakai buku ini akan dimanfaatkan.
  • 13. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 13 C. PENGEMBANGAN PARAGRAF 1. Klimaks dan Anti Klimaks Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga gagasan yang paling tinggi kedudukan/kepentingannya. Contoh: “Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman seiring dengan kemajuan tehnologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah bersaing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.” Pikiran utama dari paragraf di atas adalah “bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman”. Pikiran utama itu kemudian dirinci dengan gagasan-gagasan : traktor yang dijalankan dengan mesin uap, traktor yang memakai roda rantai, traktor buatan Ford, dan traktor buatan Jepang. Variasi dari klimaks ialah antiklimaks. Pengembangan dengan antiklimaks dilakukan dengan cara menguraikan gagasan dari yang paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan- lahan menurun ke gagasan lain yang lebih rendah. 2. Sudut Pandang Sudut pandang adalah tempat darimana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut pandang tidak diartikan sebagai penglihatan atas suatu barang dari atas atau dari bawah, kiri atau kanan. Tetapi bagaimana kita melihat barang tersebut dengan mengambil posisi tertentu. Sudut pandang juga mencakup pengetian bagaimana pandangan atau anggapan penulis terhadap subjek yang sedang dikerjakannya. Seorang penulis misalnya membuat suatu artikel tentang anak muda yang sudah ketagihan narkoba. Dengan bertolak dari sudut pandang yang penuh simpati dan kesedihan, mengemukakan bahwa terseretnya mereka dalam kebiasaan itu karena kesalahan orang tuanya, atau mengenai pokok yang sama ia bertolak dari suatu sudut pandang yang penuh permusuhan, kemarahan bahwa perbuatan tersebut merusak moral serta berbahaya bagi bangsa dan Negara. Sudut pandang inilah yang bisa dikatakan membentuk
  • 14. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 14 bahan mentah menjadi suatu karangan, membantu merumuskan tujuan penulis dan membatasi pokok yang akan dikerjakannya. 3. Perbandingan dan Pertentangan Untuk menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis berusaha membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis berusaha menunjukkan persamaan dan berbedaan antara dua hal. Syarat perbandingan/pertentangan adalah dua hal yang tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan sekaligus perbedaan. Contoh: “Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Ke luar kota paling senang mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan scraf. Lain halnya dengan Margareth Thacher. Sejak menjadi pemimpin partai konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung berbelanja ke tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman, ke upacara resmi misalnya ke parlemen.” 4. Analogi Digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan hal yang belum dikenal. Analogi ini dimaksudkan untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut. Contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara analogi. “Filsafat dapat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang merebut pantai untuk mendaratkan pasukan infantri. Pasukan infasntri ini diibaratkan sebagai ilmu pengetahuan yang diantaranya terdapat ilmu. Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan. Setelah itu ilmulah yang membelah gunung dan merambah hutan, menyempurnakan kemenangan ini menjadi pengetahuan yang dapat diandalkan. Filsafat menyerahkan daerah yang sudah dimenangkan itu kepada pengetahuan-pengetahuan lainnya. Setelah penyerahan dilakukan, maka filsafat pun pergiu kembali menjelajah laut lepas, berspekulasi dan meneratas.” 5. Proses (Kronologi) Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu, atau suatu urutap peristiwa atau kejadian. Untuk menyusun proses, pertama penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh. Kedua, penulis harus membagi proses tersebut atas tahapan-tahapan kejadian. Bila tahapan-tahapan kejadian ini berlangsung dalam waktu yang berlainan, maka penulis
  • 15. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 15 harus memisahkan dan mengurutkannya. Ketiga, sesudah melakukan pembagian, harus dijelaskan tiap tahapan-tahapan secara detail dan tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses dengan jelas. 6. Sebab Akibat Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas; atau sebaliknya. Contoh: “Jalan Jendral Sudirman akhir-akhir ini kembali macet dan semrawut. Lebih dari separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan pedagang kaki lima. Untuk mengatasinya, pemerintah daerah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diizinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.” 7. Umum - Khusus Cara pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan adalah cara deduktif dan induktif. Contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara deduktif “ Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan ini mungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca selama berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.” Contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara deduktif “ Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yang dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato- pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan dengan bahasa Indonesia. Hanya dalam keadaan tertentu , demi kepentingan antarbangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Demikian juga pemakaian bahasa Indoensia oleh masyarakat dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan . Dengan kata lain, komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat berlangsung dengan menggunakan bahasa Indonesia.”
  • 16. UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 16 Ada paragraf yang berfungsi untuk menjelaskan, membandingkan, mempertentangkan, menggambarkan, atau memperdebatkan. Berikut ini akan dipaparkan bentuk-bentuk pengembangan paragraf berdasarkan fungsinya dalam suatu karangan. 8. Klasifikasi Dalam pengembangan paragraf, kadang-kadang kita mengelompokkan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini biasanya dirinci lebih lanjut ke dalam kelompok- kelompok yang lebih kecil. Contoh pengembangan paragraf dengan cara mengklasifikasikan. “Dalam karang-mengarang atau tulis-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian. Yang termasuk kemampuan kebahasaan adalah kemampuan menerapkan ejaan, pungtuasi, kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.” 9. Defenisi Defenisi adalah pembentukan sebuah paragraph yang digunakan untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau kata. Contoh pengembangan paragraf dengan definisi: “Pompa hidran (Hydraulicran) ialah sejelis pompa yang dapat bekerja secara kontinue tanpa menggunakan bahan bakar atau energi tambahan dari luar. Pompa ini bekerja dengan memanfaatkan tenaga aliran air yang berasal dari sumber air, dan mengalirkan sebagian air tersebut ke tempat yang lebih tinggi. Bagian utama sistem ini ialah pompa pemasukan, katub limbah, katub pengantar, katup udara, ruang udara , dan pipa pengeluaran. Pada dasarnya air dapat dipompakan karena adanya perubahan energi kinetis air jatuh, yang menimbulkan tenaga yang cukup tinggi dalam ruang udara, sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi permukaannya. Desain katub limbah dan katub pemasukan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi bergantian.” Referensi : http://contohsuratku.com/Paragraf/ : http://id.wikipedia.com/Paragraf/ : http://google.com/paragraph/