1. Annisa Dinandya Shafira (5)
Indra Akbar Maulana (13)
Taqiyuddin Hammam Afiify (21)
XII SCI IPA SMAN 2 BANDAR LAMPUNG
2. Kultur jaringan dalam bahasa Inggris disebut sebagai tissue
culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok
sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
Dengan demikian, kultur jaringan dapat berarti membudidayakan
suatu jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang mempunyai
sifat sama seperti induknya.
3. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman
dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas,
serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan
secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam
wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat
memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.
4. Untuk melakukan kultur jaringan banyak digunakan jaringan meristem
dari tumbuhan.
Jaringan meristem adalah jaringan yang muda, yaitu jaringan yang
terdiri dari sel-sel yang selalu membelah, dindingnya tipis, belum
memiliki penebalan dari zat pektin, plasmanya penuh, dan vakuolanya
kecil-kecil. Jaringan meristem memiliki sifat selalu membelah dan
mempunyai zat hormon yang mengatur pembelahan.
5. Dalam kultur jaringan dikenal istilah klon. Klon adalah
sekumpulan tanaman atau individu atau jaringan-jaringan
ataupun sel-sel yang mempunyai sifat keturunan (sifat genetik)
yang sama.
Apabila tanaman-tanaman yang dihasilkan berasal
dari pengembangan suatu jaringan meristem, disebut meriklon.
Sifat-sifat dari meriklon sama persis dengan tanaman induknya.
6. Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian
dari tumbuhan serta menumbuhkannya. Teori yang mendasari
tehnik kultur jaringan adalah teori sel oleh Schawann dan
Scheleiden (1838).
Schwann dan Schleiden menyatakan sifat totipotensi sel, yaitu
bahwa setiap sel tanaman yang hidup dilengkapi dengan informasi
genetik dan perangkat fisiologis yang lengkap untuk tumbuh dan
berkembang menjadi tanaman utuh, jika kondisinya sesuai.
7. Pada prinsipnya setiap sel dapat ditumbuhkan melalui teknik
kultur jaringan. Akan tetapi, sebaiknya dipilih bagian tanaman
yang masih muda dan mudah tumbuh, seperti bagian meristem
pada daun muda, ujung akar, ujung batang, dan keping biji.
8. Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman
dengan teknik kultur jaringan adalah:
1. Pembuatan media
2. Inisiasi
3. Sterilisasi
4. Multiplikasi
5. Pengakaran
6. Aklimatisasi
9.
10. Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan
kultur jaringan. Media tersebut dapat berupa medium padat atau
cair. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis
tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya
terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon.
Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-
botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan
cara memanaskannya dengan autoklaf.
11. Inisiasi adalah pengambilan eksplan (irisan sel/jaringan tanaman)
dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang
sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
12. Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan
harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan
menggunakan alat-alat yang juga steril.
Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan
etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang
digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus
steril.
13. Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan
menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar
flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan
gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami
ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang
steril dengan suhu kamar.
14. Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan
adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur
jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan
dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan
perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh
bakteri ataupun jamur.
Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti
berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk
(disebabkan bakteri).
15. Aklimatisasi adalah kegiatan
memindahkan eksplan keluar dari ruangan
aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan
secara hati-hati dan bertahap, yaitu
dengan memberikan sungkup.
Sungkup digunakan untuk melindungi
bibit dari udara luar dan serangan hama
penyakit karena bibit hasil kultur jaringan
sangat rentan terhadap serangan hama
penyakit dan udara luar.
Setelah bibit mampu beradaptasi dengan
lingkungan barunya maka secara bertahap
sungkup dilepaskan dan pemeliharaan
bibit dilakukan dengan cara yang sama
dengan pemeliharaan bibit generatif.
16. Manfaat kultur jaringan terutama untuk mendapatkan tanaman
baru dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang relatif singkat,
yang mempunyai sifat fisiologi dan morfologi sama persis
dengan tanaman induknya.
Keunggulan inilah yang menarik bagi produsen bibit untuk mulai
mengembangkan usaha kultur jaringan ini. Saat ini sudah terdapat
beberapa tanaman kehutanan yang dikembangbiakkan dengan
teknik kultur jaringan, antara lain adalah: jati, sengon, akasia, dll.
17. Contohnya, jati hasil kultur jaringan yang sering disebut
dengan jati emas dapat dipanen dalam jangka waktu yang
relatif lebih pendek dibandingkan dengan tanaman jati
yang berasal dari benih generatif, terlepas dari kualitas
kayunya yang belum teruji di Indonesia. Hal ini sangat
menguntungkan pengusaha karena akan memperoleh
hasil yang lebih cepat.
Kultur jaringan juga bermanfaat dalam bidang farmasi
khususnya pada pembuatan obat-obatan. Contohnya,
pohon kina melalui kultur jaringan dapat menghasilkan
senyawa kimia (anti malaria dan senyawa additif
minuman ringan) dan senyawa kinidia (obat penyakit
jantung aritmia).
18. Selain itu, kultur jaringan juga
bermanfaat di bidang fisiologi
tanaman. Pada tanaman anggrek,
misalnya diketahui bahwa apabila
ujung akarnya diiris melintang
akan memperlihatkan warna
tertentu.
Warna tersebut nantinya merupakan
warna bunga yang dihasilkan. Hal
ini tentu sangat bermanfaat dalam
dunia industri tanaman hias, sebab
walaupun tanaman anggrek tersebut
belum berbunga tetapi orang
sudah bisa mengetahui warna bunga
yang akan muncul nantinya.