SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Télécharger pour lire hors ligne
F. MENERAPKAN LOGIKA MATEMATIKA DALAM
   PEMECAHAN DALAM PEMECAHAN MASALAH YANG
   BERKAITAN DENGAN PERNYATAAN MAJEMUK DAN
   PERNYATAAN BERKUANTOR.

A. Mendiskripsikan Pernyataan dan bukan Pernyataan (Kalimat Terbuka).
1. Pernyataan
  1.1. Pengertian Pernyataan .
     Pernyataan adalah kalimat yang hanya benar saja atau salah saja, akan tetapi
     tidak sekaligus benar dan salah.
   1.2. Lambang dan nilai kebenaran suatu pernyataan
            Dalam matematika , pernyataan-pernyataan dengan huruf kecil,seperti a , b ,
       p dan q.Perhatikan contoh berikut !
   1.3. Kalimat Terbuka.
            Kalimat terbuka adalah kalimat yang masih mengandung variabel, sehingga
        belum dapat ditentukan nilai kebenarannya (benar atau salah). Kalimat terbuka
        tersebut dapat diubah menjadi bentuk pernyataan, jika variabelnyadiganti dengan
        suatu konstanta.
        Contoh :
        a) Kalimat terbuka : x + 5 = 9
            Jika variabelnya diganti dengan 4 maka 4 + 5 = 9 (pernyataan benar)
        b) Jika variabelnya diganti dengan 7 maka 7 + 5 = 12 (Pernyataan salah)
B. Mendeskripsikan, Ingkaran, Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, Biimplikasi Dan
  Ingkaranya.
B.1. Pernyataan Majemuk.
          Apabila suatu pernyataan terdiri lebih dari satu pernyataan maka diantara satu
    pernyataan dengan pernyataan lainnya dibutuhkan suatu kata penghubung sehingga
    diperoleh suatu pernyataan majemuk.
          Untuk Logika matematika ada 5 macam penghubung pernyataan yaitu
     ingkaran (negasi) (tidak), konjungsi (dan), disjungsi (atau),implikasi(jika…maka…)
     dan biimplikasi (jika dan hanya jika).
Operasi Logika             Penghubung              Lambang

                  Ingkaran                   Tidak, non              ~ atau -
                 Konjungsi                      Dan                         ∧
                  Disjungsi                     Atau                        ∨
                  Implikasi               Jika….maka….                     ⇒
                 Biimplikasi            Jika dan hanya jika                ⇔



     Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi disebut operasi dalam
     logika.Simbol-simbol dari operasi dalam logika diberikan dalam tabel berikut.
Ingkaran atau Negasi atau penyangkalan
   Nilai kebenaran dapat dituliskan dalam bentuk tabel yang dinamakan tabel kebenaran
   seperti berikut.




                  p                ~p
                  B                S
                  S                B

1.2. Operasi Konjungsi
    Operasi konjungsi merupakan operasi biner (operasi yang dikenakan pada dua
    pernyataan) yang dilambangkan dengan tanda “ ∧ ”. Dengan operasi ini dua
    pernyataan dihubungkan dengan kata “ dan “.


    Jika p dan q dua pernyataan , maka p ∧ q bernilai benar jika p dan q keduanya
    bernilai benar, sebaliknya p ∧ q bernilai salah jika salah satu dari p atau q bernilai
    salah atau keduanya salah.
Tabel nilai kebenaran dari operasi konjungsi.


            p                  q          p∧ q
            B                  B          B
B                S            S
            S                B            S
            S                S            S

1.3. Operasi Disjungsi
    Operasi disjungsi juga merupakan operasi binary yang dilambangkan dengan tanda
    ” ∨ ”. Operasi ini menggabungkan dua pernyataan menjadi satu dengan kata
    hubungan “atau”.
    Jika p dan q dua pernyataan maka p ∨ q bernilai benar jika p dan q keduanya
    bernilai benar atau salah salah satu dari p atau q bernilai benar, sebaliknya p ∨ q
    bernilai salah jika keduanya bernilai salah.
     Tabel nilai kebenaran Disjungsi
            p                q            p∨ q
            B                B            B
            B                S            B
            S                B            B
            S                S            S

1.4. Operasi Implikasi.
    Operasi implikasi (kondisional) adalah operasi penggabungan dua pernyataan yang
     menggunakan kata hubung “ jika …. Maka ….” Yang dilambangkan “ ⇒ “.
     Implikasi dari pernyataan p dan q ditulis p ⇒ q dan dibaca “ jika p maka q”.
     Pernyataan bersyarat p ⇒ q juga dapat dibaca “ p hanya jika q” atau “ p adalah
     syarat cukup bagi q atau “ q adalah syarat perlu bagi p”.
     Dalam pernyataan p ⇒ q
     p disebut hipotesa / anteseden / sebab
     q disebut koklusi / konequen / akibat


     Jika p dan q dua buah pernyataan maka p ⇒ q salah jika p benar dan q
     salah,dalam kemungkinan lainnya p ⇒ q benar.
     Tabel nilai kebenaran operasi implikasi
p             q     p⇒ q
              B             B      B
              B             S       S
              S             B       B
              S             S       B

1.5. Operasi Biimplikasi ( Bikondisional).
    Biimplikasi yaitu pernyataan majemuk yang menggunakan kata hubung “……jika
    dan hanya jika …..” dinotasikan “ ⇔ ” .
    Biimplikasi dari pernyataan p dan q ditulis p ⇔ q dibaca p jika dan hanya jika q.
    Pernyataan p ⇔ q dapat juga dibaca :
    1) p equivalent q
    2) p adalah syarat perlu dan cukup bagi q


    Jika pdan q dua buah pernyatan maka p ⇔ q benar bila kedua pernyataan
    tersebut mempunyai nilai kebenaran yang sama, sebaliknya p ⇔ q salah bila salah
    satu salah , atau salah satu benar .
    Tabel nilai kebenaran operasi Biimplikasi.


              p             q     p⇔ q
              B             B      B
              B             S       S
              S             B       S
              S             S       B

1.6. Menentukan Nilai Kebenaran Pernyataan Majemuk.
    Dari pernyataan-pernyataan tunggal p, q, r, . . . dan dengan menggunakan operasi-
opersi
         pernyataan     negasi (~), konjungsi ( ∧ ), disjungsi ( ∨ ), implikasi ( ⇒ ) dan
biimplikasi ( ⇔ )
    dapat disusun suatu pernyataan majemuk yang lebih rumit.
    Contoh : 1) ~( p    ∨   ~q)
2) ~ [ p ∧ ( p ⇒ q ) ]
                  3)   [( p ∨ q) ⇒ r]
            Nilai kebenaran pernyataan majemuk seperti itu dapat ditentukan dengan
menggunakan
       pertolongan tabel kebenaran dasar untuk negasi, konjungsi, disjungsi , implikasi dan
         biimplikasi yang telah dibahas di depan.Untuk memahami cara-cara menentukan
nilai
       kebenaran pernyataanmajemuk yang lebih rumit ,perhatikan contoh berikut .
       Contoh 1: Tentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk ~ ( p        ∨    ~q ).
        Jawab :


            p           q               ~q   ( p∨ q )        ~(p   ∨   ~q ).
            B           B               S       B                  S
            B           S               B       B                  S
            S           B               S       S                  B
            S           S               B       B                  S



        Jadi nilai kebenaran pernyataan majemuk ~ ( p    ∨   ~q ) adalah S S B S


C. Mendeskripsikan Invers, Konvers Dan Kontraposisi
        Dari suatu pernyataan bersyarat “ p ⇒ q ” yang diketahui dapat dibuat pernyataan
lain
       sebagai berikut :
       1) q ⇒ p          disebut pernyataan Konvers dari p ⇒ q
       2) ~p ⇒ ~q disebut pernyataan Invers dari p ⇒ q
       3) ~q ⇒ ~p disebut pernyataan Kontraposisi dari p ⇒ q
       Untuk semua kemungkinan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan komponen p dan
       q, hubungan nilai kebenaran konvers, invers, dan kontraposisi dengan implikasi
       semula, dapat ditunjukkan dengan memakai tabel kebenaran .
       Tabel hubungan nilai kebenaran q ⇒ p, ~p ⇒ ~q , ~q ⇒ ~p dengan p ⇒ q
Implikasi       Konvers    Invers   Kontraposisi
          p    q    ~p     ~q           p ⇒q           q ⇒ p     ~p ⇒ ~q    ~q ⇒ ~p

         B     B       S    S             B              B          B           B
         B     S       S    B             S              B          B           S
         S     B       B    S             B              S          S           B
         S     S       B    B             B              B          B           B

    Dari tabel diatas ternyata :
Suatu implikasi yang salah konversnya benar, tetapi implikasinya yang benar


C.1. Negasi Pernyataan Majemuk
         Untuk menentukan negasi dari pernyataan majemuk dapat digunakan sifat-sifat
negasi
    pernyataan majemuk pada tabel berikut ini:
         Operasi             Lambang               Negasi
         Konjungsi           p∧q                   ~ p∨ ~ q
         Disjungsi           p∨q                   ~ p∧ ~ q
         Implikasi           p⇒q                   p∧ ~ q
         Biimplikasi         p⇔q                   p ⇔~ q atau ~ p ⇔ q


    Contoh : Tentukan negasi dari pernyataan majemuk berikut !
D. Menerapkan Modus ponens, modus tollens dan prinsip silogisme Dalam Menarik
   Kesimpulan
        Dasar-dasar logika matematika yang telah kita pelajari pada subbab terdahulu
akan diterapkan lebih lanjut dalam proses penarikan kesimpulan . Suatu proses penarikan
kesimpulan terdiri atas beberapa pernyataanyang dikeahui (disebut premis), Kemudian
dengan memakai prinsip logika dapat diturunkan suatu pernyataan baru yang ditarik dari
premis-premis semula (disebut kesimpulan / konklusi). Penarikan seperti itu disebut
argumentasi. Kalau konjungsi dari premis-premis berimplikasi konklusi maka
argumentasi itu dikatakan berlaku atau sah.Sebaliknya, kalau konjungsi dari premis-
premis tidak berimplikasi konklusi maka argumentasi itu dikatakan tidak sah. Jadi suatu
argumentasi dikatakan sah kalau premis-premisnya benar maka konklusinya juga benar.
        Dalam subbab ini kita akan mempelajari beberapa cara penarikan kesimpulan,
diantaranya adalah Modus Ponens, Modus Tollens, dan Silogisme.
D.1. Modus Ponens
    Jika p ⇒ q benar dan p benar maka q benar.
    Skema argumen dapat ditulis sebagai berikut :

    p⇒q        . . . . . . premis 1
    p           . . . . . . premis 2
∴q            . . . . . kesimpulan / konklusi

        Dalam bentuk implikasi, argumentasi tersebut dapat dituliskan sebagai
       [ ( p ⇒ q ) ∧ p] ⇒ q . Argumentasi ini dikatakan sah kalau pernyataan implikasi
       [ ( p ⇒ q ) ∧ p ] ⇒ q merupakan tautologi. Tautologi adalah sebuah pernyataan
        majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari
        pernyataan-pernyataan komponennya.

       Tabel nilai kebenaran dari [ ( p ⇒ q ) ∧ p ] ⇒ q
          p     q     p⇒q        ( p ⇒ q) ∧ p         [ ( p ⇒ q ) ∧ p] ⇒ p
         B      B       B               B                        B
         B      S       S                S                       B
          S     B       B                S                       B
          S     S       B                S                       B

    Dari tabel pada kolom (5) tampak bahwa [ ( p ⇒ q ) ∧ p ] ⇒ q merupakan
    tautologi,jadi argumen tersebut sah.
D.2. Modus Tollens
    Jika p ⇒ q benar dan ~ q benar maka p benar
    Skema argumen dapat ditulis sebagai berikut:



        p ⇒ q . . . . . premis 1
       ~q       . . . . . premis 2

   ∴~p           . . . . . . kesimpulan / konlusi

       Dalam bentuk implikasi, modus tollens dapat dituliskan sebagai [ ( p ⇒ q ) ∧ ~ q ] ⇒ ~ p
,sah
       atau tidaknya modus tollens dapat diuji dengan tabel kebenaran sebagai berikut !

       Tabel nilai kebenaran [ ( p ⇒ q ) ∧ ~ q ] ⇒ ~ p

            p    q      ~p      ~q          p⇒q          ( p ⇒ q) ∧ ~ q      [ ( p ⇒ q ) ∧ ~ q] ⇒~   p
            B    B       S       S            B                 S                       B
            B    S       S      B             S                 S                       B
            S    B      B        S            B                 S                       B
            S    S      B       B             B                 B                       B

       Dari tabel pada kolom 7 tampak bahwa [ ( p ⇒ q ) ∧ ~ q ] ⇒ ~ p merupakan tautologi.
Jadi
       modus tollens merupakan argumentasi yang sah .

D.3. Silogisma
Dari premis-premis p ⇒ q dan q ⇒ r dapat ditarik konklusi p ⇒ r . Penarikan
 kesimpulan seperti ini disebut kaidah silogisma . Skema argumnya dapat dinyatakan
 sebagai berikut :

 p⇒q .....             premis 1
 q⇒r .....             premis 2
 ∴p ⇒r . . .            kesimpulan / konklusi

 Dalam bentuk implikasi, silogisme dapat dituliskan sebagai
 [ ( p ⇒ q ) ∧ ( q ⇒ r ) ] ⇒ ( p ⇒ r ) sah atau tidaknya silogisme dapat diuji dengan tabel
 kebenaran sebagai berikut :

 Tabel nilai kebenaran [ ( p ⇒ q ) ∧ ( q ⇒ r ) ] ⇒ ( p ⇒ r ) .

 p    q    r     p⇒q        q⇒r         p⇒r         ( p ⇒ q) ∧ ( q ⇒ r )   [ ( p ⇒ q) ∧ ( q ⇒ r ) ] ⇒ ( p ⇒ r )
 B    B    B       B           B          B                  B                             B
 B    B    S       B           S          S                  S                             B
 B    S    B       S           B          B                  S                             B
 B    S    S       S           B          S                  S                             B
 S    B    B       B           B          B                  B                             B
 S    B    S       B           S          B                  S                             B
 S    S    B       B           B          B                  B                             B
 S    S    S       B           B          B                  B                             B

Dari tabel pada kolom (8) tampak bahwa [ ( p ⇒ q ) ∧ ( q ⇒ r ) ] ⇒ ( p ⇒ r ) merupakan
tautologi. Jadi silogisme merupakan argumentasi yang sah.

Contenu connexe

Tendances

powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikaSuryo Wedo Susilo
 
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaranP2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaransaid zulhelmi
 
Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII  Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII rudatulaini
 
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)arlanridfan farid
 
Bab 6 logika matematika
Bab 6 logika matematikaBab 6 logika matematika
Bab 6 logika matematikaEko Supriyadi
 
Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaModul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaDiana Permatasari
 
1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi
1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi
1. logika matematika_Konvers, Invers & KontraposisiAnha Anha
 
logika matematika
logika matematika logika matematika
logika matematika Erna S
 
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianEman Mendrofa
 
Logika matematika edit
Logika matematika editLogika matematika edit
Logika matematika editsamsaharsam
 
Materi Biimplikasi
Materi Biimplikasi Materi Biimplikasi
Materi Biimplikasi mellawaty
 
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.ITLogika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.ITsaid zulhelmi
 
tabel kebenaran&hukum
 tabel kebenaran&hukum tabel kebenaran&hukum
tabel kebenaran&hukumHuzairi Zairi
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematikakusnadiyoan
 
pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)dwi sekti
 

Tendances (20)

Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Implikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasiImplikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasi
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
 
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaranP2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
 
Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII  Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII
 
logika matematika SMA
logika matematika SMAlogika matematika SMA
logika matematika SMA
 
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Bab 6 logika matematika
Bab 6 logika matematikaBab 6 logika matematika
Bab 6 logika matematika
 
Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaModul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logika
 
Logika mat-simpel
Logika mat-simpelLogika mat-simpel
Logika mat-simpel
 
1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi
1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi
1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi
 
logika matematika
logika matematika logika matematika
logika matematika
 
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas Pembuktian
 
Logika matematika edit
Logika matematika editLogika matematika edit
Logika matematika edit
 
Materi Biimplikasi
Materi Biimplikasi Materi Biimplikasi
Materi Biimplikasi
 
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.ITLogika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
 
tabel kebenaran&hukum
 tabel kebenaran&hukum tabel kebenaran&hukum
tabel kebenaran&hukum
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)
 

Similaire à Logika matematika-1

Matdis-logika matematika
Matdis-logika matematikaMatdis-logika matematika
Matdis-logika matematikaCeria Agnantria
 
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaKata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaEman Mendrofa
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1Safitrisymsr
 
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )reno sutriono
 
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015Bella Timorti
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversIkak Waysta
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1Safitrisymsr
 
Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717Rosmarosyam
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKANety24
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematikamfebri26
 

Similaire à Logika matematika-1 (20)

Matdis-logika matematika
Matdis-logika matematikaMatdis-logika matematika
Matdis-logika matematika
 
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaKata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
 
Materi Matematika
Materi MatematikaMateri Matematika
Materi Matematika
 
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
 
Materi logika
Materi logikaMateri logika
Materi logika
 
Materi logika
Materi logikaMateri logika
Materi logika
 
Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
 
Matematika-Logika revisi
Matematika-Logika revisiMatematika-Logika revisi
Matematika-Logika revisi
 

Dernier

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Dernier (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

Logika matematika-1

  • 1. F. MENERAPKAN LOGIKA MATEMATIKA DALAM PEMECAHAN DALAM PEMECAHAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PERNYATAAN MAJEMUK DAN PERNYATAAN BERKUANTOR. A. Mendiskripsikan Pernyataan dan bukan Pernyataan (Kalimat Terbuka). 1. Pernyataan 1.1. Pengertian Pernyataan . Pernyataan adalah kalimat yang hanya benar saja atau salah saja, akan tetapi tidak sekaligus benar dan salah. 1.2. Lambang dan nilai kebenaran suatu pernyataan Dalam matematika , pernyataan-pernyataan dengan huruf kecil,seperti a , b , p dan q.Perhatikan contoh berikut ! 1.3. Kalimat Terbuka. Kalimat terbuka adalah kalimat yang masih mengandung variabel, sehingga belum dapat ditentukan nilai kebenarannya (benar atau salah). Kalimat terbuka tersebut dapat diubah menjadi bentuk pernyataan, jika variabelnyadiganti dengan suatu konstanta. Contoh : a) Kalimat terbuka : x + 5 = 9 Jika variabelnya diganti dengan 4 maka 4 + 5 = 9 (pernyataan benar) b) Jika variabelnya diganti dengan 7 maka 7 + 5 = 12 (Pernyataan salah) B. Mendeskripsikan, Ingkaran, Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, Biimplikasi Dan Ingkaranya. B.1. Pernyataan Majemuk. Apabila suatu pernyataan terdiri lebih dari satu pernyataan maka diantara satu pernyataan dengan pernyataan lainnya dibutuhkan suatu kata penghubung sehingga diperoleh suatu pernyataan majemuk. Untuk Logika matematika ada 5 macam penghubung pernyataan yaitu ingkaran (negasi) (tidak), konjungsi (dan), disjungsi (atau),implikasi(jika…maka…) dan biimplikasi (jika dan hanya jika).
  • 2. Operasi Logika Penghubung Lambang Ingkaran Tidak, non ~ atau - Konjungsi Dan ∧ Disjungsi Atau ∨ Implikasi Jika….maka…. ⇒ Biimplikasi Jika dan hanya jika ⇔ Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi disebut operasi dalam logika.Simbol-simbol dari operasi dalam logika diberikan dalam tabel berikut. Ingkaran atau Negasi atau penyangkalan Nilai kebenaran dapat dituliskan dalam bentuk tabel yang dinamakan tabel kebenaran seperti berikut. p ~p B S S B 1.2. Operasi Konjungsi Operasi konjungsi merupakan operasi biner (operasi yang dikenakan pada dua pernyataan) yang dilambangkan dengan tanda “ ∧ ”. Dengan operasi ini dua pernyataan dihubungkan dengan kata “ dan “. Jika p dan q dua pernyataan , maka p ∧ q bernilai benar jika p dan q keduanya bernilai benar, sebaliknya p ∧ q bernilai salah jika salah satu dari p atau q bernilai salah atau keduanya salah. Tabel nilai kebenaran dari operasi konjungsi. p q p∧ q B B B
  • 3. B S S S B S S S S 1.3. Operasi Disjungsi Operasi disjungsi juga merupakan operasi binary yang dilambangkan dengan tanda ” ∨ ”. Operasi ini menggabungkan dua pernyataan menjadi satu dengan kata hubungan “atau”. Jika p dan q dua pernyataan maka p ∨ q bernilai benar jika p dan q keduanya bernilai benar atau salah salah satu dari p atau q bernilai benar, sebaliknya p ∨ q bernilai salah jika keduanya bernilai salah. Tabel nilai kebenaran Disjungsi p q p∨ q B B B B S B S B B S S S 1.4. Operasi Implikasi. Operasi implikasi (kondisional) adalah operasi penggabungan dua pernyataan yang menggunakan kata hubung “ jika …. Maka ….” Yang dilambangkan “ ⇒ “. Implikasi dari pernyataan p dan q ditulis p ⇒ q dan dibaca “ jika p maka q”. Pernyataan bersyarat p ⇒ q juga dapat dibaca “ p hanya jika q” atau “ p adalah syarat cukup bagi q atau “ q adalah syarat perlu bagi p”. Dalam pernyataan p ⇒ q p disebut hipotesa / anteseden / sebab q disebut koklusi / konequen / akibat Jika p dan q dua buah pernyataan maka p ⇒ q salah jika p benar dan q salah,dalam kemungkinan lainnya p ⇒ q benar. Tabel nilai kebenaran operasi implikasi
  • 4. p q p⇒ q B B B B S S S B B S S B 1.5. Operasi Biimplikasi ( Bikondisional). Biimplikasi yaitu pernyataan majemuk yang menggunakan kata hubung “……jika dan hanya jika …..” dinotasikan “ ⇔ ” . Biimplikasi dari pernyataan p dan q ditulis p ⇔ q dibaca p jika dan hanya jika q. Pernyataan p ⇔ q dapat juga dibaca : 1) p equivalent q 2) p adalah syarat perlu dan cukup bagi q Jika pdan q dua buah pernyatan maka p ⇔ q benar bila kedua pernyataan tersebut mempunyai nilai kebenaran yang sama, sebaliknya p ⇔ q salah bila salah satu salah , atau salah satu benar . Tabel nilai kebenaran operasi Biimplikasi. p q p⇔ q B B B B S S S B S S S B 1.6. Menentukan Nilai Kebenaran Pernyataan Majemuk. Dari pernyataan-pernyataan tunggal p, q, r, . . . dan dengan menggunakan operasi- opersi pernyataan negasi (~), konjungsi ( ∧ ), disjungsi ( ∨ ), implikasi ( ⇒ ) dan biimplikasi ( ⇔ ) dapat disusun suatu pernyataan majemuk yang lebih rumit. Contoh : 1) ~( p ∨ ~q)
  • 5. 2) ~ [ p ∧ ( p ⇒ q ) ] 3) [( p ∨ q) ⇒ r] Nilai kebenaran pernyataan majemuk seperti itu dapat ditentukan dengan menggunakan pertolongan tabel kebenaran dasar untuk negasi, konjungsi, disjungsi , implikasi dan biimplikasi yang telah dibahas di depan.Untuk memahami cara-cara menentukan nilai kebenaran pernyataanmajemuk yang lebih rumit ,perhatikan contoh berikut . Contoh 1: Tentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk ~ ( p ∨ ~q ). Jawab : p q ~q ( p∨ q ) ~(p ∨ ~q ). B B S B S B S B B S S B S S B S S B B S Jadi nilai kebenaran pernyataan majemuk ~ ( p ∨ ~q ) adalah S S B S C. Mendeskripsikan Invers, Konvers Dan Kontraposisi Dari suatu pernyataan bersyarat “ p ⇒ q ” yang diketahui dapat dibuat pernyataan lain sebagai berikut : 1) q ⇒ p disebut pernyataan Konvers dari p ⇒ q 2) ~p ⇒ ~q disebut pernyataan Invers dari p ⇒ q 3) ~q ⇒ ~p disebut pernyataan Kontraposisi dari p ⇒ q Untuk semua kemungkinan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan komponen p dan q, hubungan nilai kebenaran konvers, invers, dan kontraposisi dengan implikasi semula, dapat ditunjukkan dengan memakai tabel kebenaran . Tabel hubungan nilai kebenaran q ⇒ p, ~p ⇒ ~q , ~q ⇒ ~p dengan p ⇒ q
  • 6. Implikasi Konvers Invers Kontraposisi p q ~p ~q p ⇒q q ⇒ p ~p ⇒ ~q ~q ⇒ ~p B B S S B B B B B S S B S B B S S B B S B S S B S S B B B B B B Dari tabel diatas ternyata : Suatu implikasi yang salah konversnya benar, tetapi implikasinya yang benar C.1. Negasi Pernyataan Majemuk Untuk menentukan negasi dari pernyataan majemuk dapat digunakan sifat-sifat negasi pernyataan majemuk pada tabel berikut ini: Operasi Lambang Negasi Konjungsi p∧q ~ p∨ ~ q Disjungsi p∨q ~ p∧ ~ q Implikasi p⇒q p∧ ~ q Biimplikasi p⇔q p ⇔~ q atau ~ p ⇔ q Contoh : Tentukan negasi dari pernyataan majemuk berikut ! D. Menerapkan Modus ponens, modus tollens dan prinsip silogisme Dalam Menarik Kesimpulan Dasar-dasar logika matematika yang telah kita pelajari pada subbab terdahulu akan diterapkan lebih lanjut dalam proses penarikan kesimpulan . Suatu proses penarikan kesimpulan terdiri atas beberapa pernyataanyang dikeahui (disebut premis), Kemudian dengan memakai prinsip logika dapat diturunkan suatu pernyataan baru yang ditarik dari premis-premis semula (disebut kesimpulan / konklusi). Penarikan seperti itu disebut argumentasi. Kalau konjungsi dari premis-premis berimplikasi konklusi maka argumentasi itu dikatakan berlaku atau sah.Sebaliknya, kalau konjungsi dari premis- premis tidak berimplikasi konklusi maka argumentasi itu dikatakan tidak sah. Jadi suatu argumentasi dikatakan sah kalau premis-premisnya benar maka konklusinya juga benar. Dalam subbab ini kita akan mempelajari beberapa cara penarikan kesimpulan, diantaranya adalah Modus Ponens, Modus Tollens, dan Silogisme. D.1. Modus Ponens Jika p ⇒ q benar dan p benar maka q benar. Skema argumen dapat ditulis sebagai berikut : p⇒q . . . . . . premis 1 p . . . . . . premis 2
  • 7. ∴q . . . . . kesimpulan / konklusi Dalam bentuk implikasi, argumentasi tersebut dapat dituliskan sebagai [ ( p ⇒ q ) ∧ p] ⇒ q . Argumentasi ini dikatakan sah kalau pernyataan implikasi [ ( p ⇒ q ) ∧ p ] ⇒ q merupakan tautologi. Tautologi adalah sebuah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Tabel nilai kebenaran dari [ ( p ⇒ q ) ∧ p ] ⇒ q p q p⇒q ( p ⇒ q) ∧ p [ ( p ⇒ q ) ∧ p] ⇒ p B B B B B B S S S B S B B S B S S B S B Dari tabel pada kolom (5) tampak bahwa [ ( p ⇒ q ) ∧ p ] ⇒ q merupakan tautologi,jadi argumen tersebut sah. D.2. Modus Tollens Jika p ⇒ q benar dan ~ q benar maka p benar Skema argumen dapat ditulis sebagai berikut: p ⇒ q . . . . . premis 1 ~q . . . . . premis 2 ∴~p . . . . . . kesimpulan / konlusi Dalam bentuk implikasi, modus tollens dapat dituliskan sebagai [ ( p ⇒ q ) ∧ ~ q ] ⇒ ~ p ,sah atau tidaknya modus tollens dapat diuji dengan tabel kebenaran sebagai berikut ! Tabel nilai kebenaran [ ( p ⇒ q ) ∧ ~ q ] ⇒ ~ p p q ~p ~q p⇒q ( p ⇒ q) ∧ ~ q [ ( p ⇒ q ) ∧ ~ q] ⇒~ p B B S S B S B B S S B S S B S B B S B S B S S B B B B B Dari tabel pada kolom 7 tampak bahwa [ ( p ⇒ q ) ∧ ~ q ] ⇒ ~ p merupakan tautologi. Jadi modus tollens merupakan argumentasi yang sah . D.3. Silogisma
  • 8. Dari premis-premis p ⇒ q dan q ⇒ r dapat ditarik konklusi p ⇒ r . Penarikan kesimpulan seperti ini disebut kaidah silogisma . Skema argumnya dapat dinyatakan sebagai berikut : p⇒q ..... premis 1 q⇒r ..... premis 2 ∴p ⇒r . . . kesimpulan / konklusi Dalam bentuk implikasi, silogisme dapat dituliskan sebagai [ ( p ⇒ q ) ∧ ( q ⇒ r ) ] ⇒ ( p ⇒ r ) sah atau tidaknya silogisme dapat diuji dengan tabel kebenaran sebagai berikut : Tabel nilai kebenaran [ ( p ⇒ q ) ∧ ( q ⇒ r ) ] ⇒ ( p ⇒ r ) . p q r p⇒q q⇒r p⇒r ( p ⇒ q) ∧ ( q ⇒ r ) [ ( p ⇒ q) ∧ ( q ⇒ r ) ] ⇒ ( p ⇒ r ) B B B B B B B B B B S B S S S B B S B S B B S B B S S S B S S B S B B B B B B B S B S B S B S B S S B B B B B B S S S B B B B B Dari tabel pada kolom (8) tampak bahwa [ ( p ⇒ q ) ∧ ( q ⇒ r ) ] ⇒ ( p ⇒ r ) merupakan tautologi. Jadi silogisme merupakan argumentasi yang sah.