1. Antenatal care berkualitas dapat meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan mendeteksi komplikasi kehamilan secara dini dan merujuk tepat waktu.
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
1. ANC.pdf
1. ANTENATAL CARE BERKUALITAS
DALAM MENINGKATKAN
PELAYANAN KESEHATAN
IBU DAN ANAK
PELATIHAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) KEPANITERAAN KLINIK
DISIPLIN ILMU OBGIN FK UMI / UNISMUH 2015
2. Di dunia
Akibat komplikasi kehamilan & persalinan :
Setiap menit 1 ibu meninggal
500.000 ibu meninggal/ tahun
50 juta ibu menderita krn kesehatan reproduksi buruk, sakit & cacat
krn kehamilan risiko tinggi
1.500 ibu meninggal per bulan (50 ibu per hari)
karena komplikasi kehamilan dan persalinan
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia paling tinggi di ASEAN
250 per 100.000 kelahiran hidup (2013)
Target → AKI 110 per 100.000 kelahiran hidup
4. Gambar 2.1 : Angka Kematian Ibu di Indonesia
450
421
390
373
334
307
290.8
125
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
1986 1992 1994 1995 1997 2003 2005 2010
Tahun
per
100.000
kelahiran
hidup
5.
6.
7. → Kematian ♀ waktu hamil, persalinan & dlm 90 hari ssdh kehamilan berakhir
o/ sebab apapun, tanpa memperhitungkan tuanya kehamilan &
tindakan yg dilakukan u/ mengakhiri kehamilan (WHO)
Penyebab langsung 67%
Penyebab tak langsung 25%
Ketidaksengajaan 8%
Kematian Maternal (Maternal Mortality)
→ Kematian ♀ dlm kehamilan, persalinan atau dlm 42 hari setelah terminasi
tanpa mempertimbangkan lama & di mana kehamilan berlangsung
(FIGO, 1973)
8. Penyebab langsung
Perdarahan post partum 26%
Aborsi 12%
Eklamsia 12%
Hipertensi karena kehamilan 10%
Perdarahan ante partum 7%
Septikemia post partum
Ruptur uterus 5%
Kehamilan ektopik
Sepsis puerperal
Syok hipovolemik 3%
Emboli cairan ketuban
Kehamilan mola 2%
Tidak diketahui 7%
10. Desa SiAGa / Kabupaten – Kota SiAGa, 2005
Safe Motherhood Initiative (SMI),1988
Kebijakan umum pemerintah
Indonesia Sehat 2010
Gerakan Sayang Ibu (GSI), 1996
Akselerasi penurunan AKI (AP AKI),1994
Pendidikan & pelatihan 54.120 bidan di desa,
dg penempatan 1 bidan utk tiap desa, (1990-1996)
11. Safe Motherhood
Pengertian:
Suatu sistem manajemen → preventif & kuratif
dikelola o/ tenaga terampil (bidan Puskesmas), tp
mempunyai akses ke unit pelayanan yang lebih
tinggi (RS).
12.
13. Tujuan → mencegah & memastikan setiap komplikasi kehamilan
dpt dideteksi secara dini & ditangani secara benar
Antenatal Care / Perawatan Antenatal
Tindakan :
• multivitamin
• vaksinasi
• skrining ibu dg faktor risiko tinggi
Dasar pemikiran
tanda-tanda awal/faktor risiko dpt dideteksi dini
→ intervensi yg efektif
14. Making Pregnancy Safer (MPS)
Misi
Membantu negara-negara tsb mengembangkan & menjalankan
program peningkatan kualitas pelayanan terhadap ibu & balita
Tujuan WHO :
Memberikan dukungan & mempercepat me↓ angka kematian ibu
pd negara-negara dg AKI yang tinggi
Tujuan
Melindungi hak reproduksi & hak asasi manusia
dg mengurangi beban kesakitan, kecacatan & kematian
yg berhubungan dg kehamilan & persalinan
15. Fokus Pada:
• Akses terhadap pelayanan oleh tenaga kesehatan terampil
• Akses terhadap pelayanan rujukan, jika terjadi komplikasi
• Pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan
penanganan komplikasi keguguran
Safe Motherhood
Hak Azasi
Manusia
Pemberdayaan
perempuan
Pendidikan
Sektor
Kesehatan
Pembangunan
Sosio-Ekonomi
MPS
Strategi
Kualitas dan
Cakupan
Pelayanan
Kemitraan
Lintas Sektor
Pemberdayaan
Perempuan
dan Keluarga
Pemberdayaan
Masyarakat
16. Desa SiAGa
• Pengertian: desa yang mempunyai sistem
kesiapan dan kegawatdaruratan untuk
menolong ibu melahirkan.
• Tujuan: mencegah Kematian Ibu dan Bayi.
17. • Siap:
1. Mencatat ibu hamil.
2. Mempersiapkan tabungan.
3. Mempersiapkan calon pendonor darah.
• Antar:
Mempersiapkan transportasi.
• Jaga:
1. Menemani ibu selama pada masa
persalinan.
2. Menganjurkan ibu segera meneteki bayi
setelah bersalin.
3. Menemani istri dan bayi periksa dalam
seminggu setelah melahirkan.
18. 4. Mengenal, mencegah, dan dapat memberikan
penanganan awal kasus emergency obstetri
1. Konseling Keluarga Berencana
Strategi Pemerintah (2013)
5. Pengawasan Pasca persalinan
3. Pertolongan persalinan oleh tenaga profesional
2. Mantapkan Antenatal care
19. Faktor Ketidak-tahuan (Ignorance)
Faktor Kemiskinan (Poverty)
Faktor Kepercayaan
Faktor Pencapaian (Accesibility)
Faktor Salah Duga (Misconception)
Hambatan dan Tantangan
20. Definisi
Asuhan Antenatal adalah
pemeriksaan yang
sistimatik dan teliti pada
ibu hamil, pada
perkembangan/pertumbu
han janin dalam
kandungannya serta
penanganan Ibu hamil
dan bayinya saat
dilahirkan dalam kondisi
terbaik.
21. Paradigma ANC
Dahulu tujuan Asuhan Antenatal
menjaring kehamilan resiko
tinggi dan rendah
Sekarang Antenatal terfokus
(Focused Antenatal) yang
mengutamakan kualitas
kunjungan daripada
kuantitasnya.
22. Tujuan utama antenatal terfokus
1. Identifikasi kondisi-kondisi
kesehatan yang ada
2. Deteksi dini komplikasi-
komplikasi yang akan muncul
selama kehamilan
3. Promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit
4. Persiapan kelahiran dan
perencanaan penanganan
komplikasi yang mungkin
terjadi
23. Tujuan Khusus ANC
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta
sosial ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
24. Kebijakan program
1. Satu kali kunjungan selama trimester I
(sebelum 14 minggu)
2. Satu kali kunjungan selama trimester II
(antara minggu 14-28)
3. Dua kali kunjungan selama trimester III
(antara minggu 28-36 dan sesudah
minggu 36)
25. LANGKAH – LANGKAH ANC
• Menyapa ibu (dan keluarganya)
dan membuat merasa nyaman
• Mendapat riwayat kehamilan ibu
• Melakukan pemeriksaan fisik
umum
• Melakukan anamnesis,
pemeriksaan fisik obstetri dan
laboratorium untuk menilai
apakah kehamilannya normal
• Membantu ibu dan keluarganya
untuk mempersiapkan kelahiran
dan kemungkinan darurat
• Memberikan konseling
26. Pelayanan /asuhan standar
minimal “7T”
1. (Timbang) berat badan
2. Ukur Tekanan darah
3. Ukur Tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi (tetanus
toksoid) TT lengkap
5. Pemberian Tablet zat besi,
minimum 90 tablet selama
kehamilan
6. Tes terhdap penyakit menular
seksual/Hepatitis
7. Temu wicara dalam rangka
persiapan rujukan
27. PEMBERIAN VITAMIN ZAT BESI
• Satu tablet sehari, sesegera mungkin
setelah rasa mual hilang. Fe SO4 mg (zat
besi 60 mg) dan Asam Folat 500 g,
minimal masing-masing 90 tablet.
28. IMUNISASI TT
Antige
n
Interval
(selang waktu
minimal)
Lama
Perlindunga
n
% per-
lindungan
TT1 Pada kunjungan
antenatal pertama
- -
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 thn/
seumur hidup
99
Keterangan : * artinya apabila dlm waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan,
maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum)
29. Pelayanan asuhan antenatal ini hanya
dapat diberikan oleh tenaga kesehatan
profesional dan tidak dapat diberikan
oleh dukun
30. 1. Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
2. Standar 4 : Pemeriksaan &
Pemantauan Antenatal
2. Standar 5 : Palpasi Abdominal
3. Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada
kehamilan
4. Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi
5. Standar 8 : Persiapan Persalinan
31. Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
- Melakukan kunjungan rumah, berinteraksi dengan
masyarakat.
- Memberikan penyuluhan & motivasi, agar
mendorong
ibu memeriksakan kehamilannya.
Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
- Memberikan sedikitnya 4 x pelayanan ANC.
Pelayanan
meliputi : Anamnesa, Pemantauan ibu dan janin.
- Mengenal kehamilan resiko tinggi : Anemia, kurang
gizi,
hipertensi dan PMS.
Standar 5 : Palpasi Abdominal
- Melakukan pemeriksaan abdominal dan palpasi
Leopold
I, II, III, IV
- Merujuk tepat waktu
32. Standar 6 : Pengelolaan Anemia pd Kehamilan
Melakukan tindakan pencegahan, penemuan,
penanganan dan merujuk.
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pd
Kehamilan
Menemukan sec. dini kenaikan tekanan darah
pd kehamilan & mengenali tanda-tanda pre-
eklampsia.
Standar 8 : Persiapan Persalinan
Memberikan saran yg tepat kepada ibu hamil,
suami, serta keluarga untuk menentukan
tempat persalinan, persalinan yg aman dan
bersih, serta transportasi dan biaya rujukan.
33. Ada banyak alasan mengapa ibu tdk
melakukan pemeriksaan antenatal. Dibawah ini
ada beberapa kemungkinan penyebab ibu tdk
memeriksakan kehamilannya :
1. Ibu seringkali tdk berhak memutuskan sesuatu,
karena hal itu hak suami atau mertua,
sementara mereka tidak mengetahui perlunya
memeriksakan kehamilan dan hanya
mengandaikan cara-cara tradisional.
2. Fasilitas utk pelayanan antenatal tdk memadai,
tdk berfungsi sbg mana mestinya, tdk
memungkinkan kerahasiaan, harus menunggu
lama atau perlakuan petugas yg kurang
memuaskan (petugas tdk melakukan asuhan
sayang ibu).
34. Jika terdapat salah satu hal diatas bidan
harus bekerjasama dgn masyarakat utk
mengembangkan strategi dlm mengatasi
masalah.
Setiap ibu harus melakukan paling sedikit 4 x
pemeriksaan antenatal selama
kehamilannya. Satu kali kunjungan pd
trimester I, satu kali kunjungan pd trimester II
dan dua kali pada trimester III.
Bekerjasama dgn setiap ibu, suami dan
keluarganya utk membuat suatu strategi yg
memungkinkan ibu utk melakukan
perawatan antenatal.
35. 1. Segera rujuk, jika ditemukan kelainan
yg memerlukan pemeriksaan
lanjutan.
2. Tindak lanjuti setiap rujukan.
3. Rujukan sebaiknya dilakukan tepat
waktu utk menghindari komplikasi.
36. Kelainan yang memerlukan pemeriksaan lanjutan
meliputi :
1. Tinggi fundus uteri berbeda dgn usia kehamilan dlm
minggu.
2. Kelainan letak (letak bokong, letak lintang, letak yg
berubah-ubah.
3. Dugaan kehamilan ganda.
4. Denyut jantung janin < 100x/menit atau >160x/menit
atau iramanya tdk teratur.
5. Gerak janin lemah or menurun, < 10 x dlm 12 jam pd
bulan terakhir kehamilan.
6. Cairan amnion berlebihan (dinding perut bulat &
mengkilap) atau kurang (bagian janin mudah terlihat
dr luar).
37. Anemia pd kehamilan merupakan masalah
besar yg berdampak buruk terhadap
kehamilan/persalinan baik bg ibu dan bayinya
serta memerlukan penanganan yg hati-hati,
termasuk pemeriksaan utk mencari penyebab.
Jika prevalensi malaria tinggi, tekankan utk
menggunakan kelambu dan memberantas
nyamuk.
Pencegahan anemia pd kehamilan dimulai dgn
memberikan makanan bergizi bg anak
perempuan, utamanya remaja putri.
Pd ibu hamil dgn anemia, shock dpt terjadi pd
perdarahan yg sedikit sekalipun. Karena itu
usahakan perdarahan sesedikit mungkin pd saat
persalinan.
38. Tekanan darah harus diukur dgn seksama,
sebaiknya pd lengan kiri dlm posisi duduk or
berbaring dgn punggung kiri di tinggikan dgn
bantal.
Jangan membaringkan ibu hamil terlentang pd
punggungnya, krn dpt menyebabkan pingsan
atau hasil pengukuran tekanan darah yg salah.
Baca angka pd tensimeter setinggi mata, bila
menggunakan tensimeter air raksa.
Gunakan ukuran mangset yg tepat, sedikitnya 80
% mangset dpt melingkari lengan dgn selang
mangset di bagian dlm tepi bawah mangset 2 cm
diatas lipatan siku.
Gunakan stateskop dgn benar, bagian telinga
harus terpasang dgn baik.
Periksa apakah semua peralatan bekerja dgn baik.
Catat tekanan sistol dan diastol.
39. Peringatkan ibu hamil agar tdk memasukkan /
mengoleskan minyak atau bahan lainnya ke dlm
vagina pd akhir kehamilan, terutama menjelang
persalinan. Hal ini dpt menimbulkan infeksi dan
membahayakan ibu/janin.
Peringatkan ibu hamil, suami / keluarga bahwa mereka
harus mencari bidan jika ketuban telah pecah dan
atau pd saat mulai terjadi mules pd proses persalinan.
Peringatkan ibu hamil bahwa setiap perdarahan
pervaginam selama kehamilan atau persalinan yg
bukan darah lendir normal, adalah tanda bahaya yg
harus segera dirujuk or memanggil bidan, meskipun
perdarahannya hanya sedikit.
Pastikan bahwa ibu hamil, suami/keluarganya mengerti
tanda dan gejala preeklampsia berat (pusing,
penglihatan kabur, sakit kepala, nyeri epigastrik,
pembengkakan pd wajah) memerlukan rujukan segera.
40. Penilaian klinik
Penilaian klinik merupakan
proses berkelanjutan yag
dimulai pada kontak
pertama antara petugas
kesehatan dengan ibu
hamil dan secara optimal
berakhir pada pemeriksaan
6 minggu setelah
persalinan
41. Penilaian antenatal Kunjungan
I
Kunjungan
II
Kunjungan
III
Kunjungan
IV
Riwayat
Kehamilan
Kebidanan
Kesehatan
Sosial
√
√
√
√
√ √ √
Pemeriksaan
Keseluruhan
Kebidanan
Luar
Dalam
laboratorium
√
√
√
√
Jika ada indikasi
√
Jika ada indikasi
Jika ada indikasi
Jika ada indikasi
√
Jika ada indikasi
Jika ada indikasi
Jika ada indikasi
√
Jika ada indikasi
Cek kembali Hb dan
pemeriksaan lab jika ada
indikasi
Penanganan
Pemberian tetanus toksoid TT1 (0,5 cc) TT2(0,5 cc)
Pemberian tablet zat besi 90 hari
Konseling
Umum
Khusus
√
Jika ada indikasi
Memperkuat
Jika ada indikasi
Memperkuat
Jika ada indikasi
Memperkuat
Jika ada indikasi
Perencanaan
Persalinan
Penanganan komplikasi
√ √ √
√
√
√
42. PENILAIAN KLINIK
Anamnesis
Riwayat
kehamilan ini
Riwayat Obstetri
lalu
Riwayat
penyakit
Riwayat
Sosial
Ekonomi
Usia bumil
HPHT
Perdarahan
pervaginan
Keputihan
Mual & Muntah
Masalah/kelainan
pd kehamilan
sekarang
Jumlah kehamilan
Jumlah persalinan
Jumlah persalinan
cukup bulan
Jumlah persalinan
prematur
Jumlah anak hidup
Jumlah keguguran
Jantung
Tekanan
darah
Diabetes
Mellitus
TBC
Pernah
operasi
Alergi
obat/makanan
Ginjal
Asma
Status
perkawinan
Respon ibu dan
keluarga
terhadap
kehamilan
Jumlah
keluarga di
rumah yang
membantu
43. Riwayat
kehamilan
ini
Riwayat Obstetri
lalu
Riwayat
penyakit
Riwayat
Sosial Ekonomi
Pemakaian
obat-obat
(termasuk
jamu-jamuan)
Jumlah aborsi
Perdarahan pada
kehamilan, persalinan,
nifas terdahulu
Adanya hipertensi dlm
kehamilan terdahulu
Berat bayi < 2,5 kg
atau > 4 kg
Ada masalah-masalah
selama kehamilan,
persalinan, nifas
terdahulu
Epilepsi
Penyakit hati
Pernah
kecelakaan
Siapa pembuat
keputusan dalam
keluarga
Kebiasaan makan
dan minum
Kebiasaan
merokok,
menggunakan obat-
obat dan alkohol
Kehidupan seksual
Pekerjaan dan
aktifitas sehari-hari
Pilihan tempat
untuk melahirkan
Pendidikan
Penghasilan
44. Pemeriksaan
Fisik Umum Pemeriksaan Luar Pemeriksaa
n dalam
Laboratoriu
m
Kunjungan Pertama:
Tekanan darah
Suhu badan
Nadi
Pernafasan
Berat Badan
Tinggi Badan
Muka: Edema, pucat
Mulut & gigi:
kebersihan, karies,
tonsil, paru
Tiroid/gondok
Tulang belakang/
punggung: skoliosis
Payudara: puting
susu, tumor
Abdomen: bekas
operasi
Pada setiap kunjungan:
Mengukur tinggi fundus
Palpasi untuk menentukan
letak janin (atau lebih 28
minggu)
Auskultasi detak jantung
janin
Pada Kunjungan
Pertama:
Pemeriksaan
vulva/Perineum
untuk :
Varises
Kondiloma
Edema
Hemoroid
Kelainan lain
Kunjungan
pertama:
Darah:
Hemoglobin
Glukosa
VDRL
Urin:
Warna, bau,
kejernihan
Protein
Glukosa
Nitrit/LEA
50. Fisik Umum Pemeriksaan Luar Pemeriksaa
n dalam
Laboratoriu
m
Ekstremitas:
edema, varises,
refleks patella
Costovertebral
Angle Tender-ness
(CVAT)
Kunjungan berikut:
Tekanan darah
Berat badan
Edema
Masalah dari
kunjungan pertama
Pemeriksaan
untuk menilai:
Serviks*
Uterus*
Adneksa*
Bartholin
Skene
Uretra
* Bila usia
kehamilan < 12
minggu
51. MEMANTAU TUMBUH KEMBANG JANIN
(NILAI NORMAL)
Usia kehamilan Tinggi fundus Tinggi fundus
Dalam cm Menggunakan
penunjuk badan
12 minggu - Teraba di atas simfisis pubis
16 minggu - Di tengah, antara simfisis pubis
dan umbilikus
20 minggu 20 cm (±2 cm) Pada umbilikus
22-27 minggu Usia kehamilan dalam minggu=
cm (±2 cm)
-
28 minggu 28 cm (±2 cm) Ditengah, antara umbilikus dan
prosesus sifoideus
29-35 minggu Usia kehamilan dalam minggu=
cm (±2 cm)
-
36 minggu 36 cm (±2 cm) Pada prosesus sifoideus
52. DIAGNOSIS
Kategori Gambaran
Kehamilan normal
Kehamilan dgn masalah khusus
Kehamilan dgn masalah kesehatan yg
membutuhkan rujukan untuk konsultasi
dan atau kerjasama penanganannya
Kehamilan dgn kondisi kegawatdaruratan
yang membutuhkan rujukan segera
Ibu sehat
Tidak ada riwayat obstetri buruk
Ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan
Pemeriksaan fisik dan lab. Normal
Seperti masalah keluarga atau psiko-sosial,
kekerasan dalam rumah tangga, kebutuhan
finansial dll
Seperti hipertensi, anemia berat,
preeklampsia, pertumbuhan janin
terhambat, infeksi saluran kemih, peny.
kelamin & kondisi lain yang dapat
memburuk selama kehamilan
Seperti perdarahan, eklampsia, KPD atau
kondisi kegawat-daruratan lain pada ibu
dan bayi
53. PENANGANAN
Kategori Gambaran
Kehamilan Normal 1. Anamnesia dan pemeriksaan lengkap pada
kunjungan antenatal awal
Lihat bagian penilaian
2. Memantau kemajuan kehamilan pada kunjungan
berikutnya
Tekanan darah – dibawah 140/90
Bertambahnya berat badan minimal 8 kg
selama kehamilan
Edema hanya pada ekstremitas
Tinggi fundus –cm atau menggunakan jari-
jari tangan dapat disamakan dengan usia
kehamilan
Detak jantung janin 120 – 160 detak
permenit
Gerakan janin + setelah 18-20 mgg hingga
melahirkan
54. Kategori Gambaran
3. Memberikan zat besi (lihat jadual)
4. Memberikan imunisasi TT (lihat jadual)
5. Memberikan konseling
• Gizi: Peningkatan konsumsi makanan hingga
300 kalori per hari, mengkonsumsi makanan
yang mengandung protein, zat besi, minum
cukup cairan (menu seimbang)
• Perubahan fisiologi: tambah berat badan,
perubahan pada payudara, tingkat tenaga
yang bisa menurun, mual selama triwulan
pertama, rasa panas dan/atau varises, hub.
suami istri boleh dilanjutkan selama
kehamilan (dianjurkan memakai kondom)
• Memberitahukan kepada ibu kapan kembali
untuk pemantauan lanjutan kehamilan
55. Kategori Gambaran
• Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera
jika ia mendapati tanda-tanda bahaya berikut :
Perdarahan pervaginam
Sakit kepala lebih dari biasa
Gangguan penglihatan
Pembengkakan pada wajah/tangan
Nyeri abdomen (epigastrik)
Janin tidak bergerak sebanyak biasanya
• Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yg
bersih dan aman di rumah (Utk tingkat desa) :
Sabun dan air
Handuk dan selimut bersih untuk bayi
Makanan dan minuman untuk ibu selama
persalinan
Mendiskusikan praktek-praktek tradisional,
posisi melahirkan, dan harapan-harapan
Mengidentifikasi siapa yg dpt membantu bidan
selama persalinan di rumah
56. Kategori Gambaran
• Menjaga kebersihan diri terutama lipatan
kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah
genitalia) dengan cara dibersihkan dengan
air dan dikeringkan
• Petunjuk dini: untuk mencegah
keterlambatan dalam pengambilan
keputusan dan upaya rujukan saat
terjadinya komplikasi, nasehat bumil,
suaminya, ibunya atau anggota keluarga lain
untuk :
Mengidentifikasi sumber transportasi dan
menyisihkan cukup dana untuk menutup
biaya-biaya perawatan
kegawatdaruratan
Menjelaskan cara merawat payudara
terutama pada ibu yang mempunyai
puting susu rata atau masuk ke dalam.
Ibu diajarkan dgn menggunakan kedua
ibu jari, dilakukan 2 kali sehari selama 5
menit.
57. Kategori Gambaran
Kehamilan normal
dengan kebutuhan
khusus
1. Memberikan seluruh layanan/asuhan antenatal
seperti diatas
2. Memberikan konseling khusus untuk kebutuhan
ibu dan masalah-masalahnya
Ibu hamil dgn masalah
kesehatan/komplikasi
yg membutuhkan
rujukan untuk
konsultasi atau
kerjasama penanganan
1. Merujuk ke dokter untuk konsultasi
• Menolong ibu menentukan pilihan yang
tepat untuk konsultasi (dokter puskesmas,
dokter obgin dsb)
2. Melampirkan kartu kesehatan bumil berikut
surat rujukan
3. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi
dan membawa surat dengan hasil dari rujukan
4. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi
selama kehamilan
5. Memberikan layanan/asuhan antenatal
58. Kategori Gambaran
6. Perencanaan dini jika tidak aman bagi ibu
melahirkan di rumah :
• Menyepakati diantara pengambil keputusan
dalam keluarga tetanga rencana kelahiran
(terutama suami & ibu/ibu mertua)
• Persiapan/pengaturan transportasi untuk ke
tempat persalinan dengan aman, terutama
pd malam hari atau selama musim hujan.
• Rencana pendanaan untuk transpor dan
perawatan di tempat persalinan yang aman.
Apakah ibu hamil dapat menabung cukup
uang, atau dapatkah ia meminta dana
masyarakat?
• Persiapan asuhan anak jika dibutuhkan
selama persalinan
59. Kategori Gambaran
Kegawatdaruratan 1. Rujuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat di
mana tersedia pelayanan kegawatdaruratan
obstetrik yang sesuai.
2. Sambil menunggu transportasi
• Berikan pertolongan awal kegawatdaruratan,
jika perlu berikan pengobatan
• Mulai memberikan cairan infus (IV)
3. Menemani bumil dan anggota keluarganya
4. Membawa obat dan kebutuhan-kebutuhan lain
5. Membawa catatan medik atau kartu kesehatan
ibu hamil dan surat rujukan
60. JADUAL KUNJUNGAN ULANG
• Kunjungan I : 16 mgg
– Penapisan & pengobatan anemia
– Perencanaan persalinan
– Pengenalan komplikasi akibat kehamilan &
pengobatannya
• Kunjungan II : 24-28 mgg & Kunjungan III (32 minggu)
– Pengenalan komplikasi akibat kehamilan &
pengobatannya
– Penapisan preeklampsia, gemelli, infeksi alat
reproduksi dan saluran perkemihan
– Mengulang perencanaan persalinan
• Kunjungan IV: 36 migg sampai lahir
– Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
– Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
– Memantapkan rencana persalinan
– Mengenali tanda-tanda persalinan
61. KEBIASAAN YG LAZIM DILAKUKAN
NAMUN TIDAK MENGUNTUNGKAN
Kebiasaan Keterangan
Mengurangi garam untuk
mencegah preeklampsia
Membatasi hubungan seksual
untuk mencegah abortus dan
kelahiran prematur
Pemberian kalsium untuk
mencegah kram pada kaki
Membatasi makan dan minum
untuk mencegah bayi besar
Hipertensi bukan karena retensi
garam
Dianjurkan untuk memakai kondom
agar semen (mengandung
prostaglandin) tidak merangsang
kontraksi uterus
Kram pada kaki bukan semata-mata
disebabkan karena kekurangan
kalsium
Bayi besar disebabkan karena
gangguan metabolisme pada ibu
seperti diabetes mellitus
68. PEMERIKSAAN USG
Trimester I
• Konfirmasi kehamilan dini
• Kehamilan patologi
Trimester II & III
• Konfirmasi usia kehamilan
• Pertumbuhan & perkembangan
janin
• Deteksi kelainan kongenital
• Profil biofisik
• Evaluasi Amnion, tali pusat &
plasenta
69. Nasihat Untuk Wanita Hamil
Diet & pengawasan
berat badan
Imunisasi
Lingkungan
Gerak badan
Pekerjaan
Kebersihan &
pakaian
Istirahat & rekreasi
Koitus
Kesehatan jiwa
Perawatan buah
dada
Perawatan gigi
Merokok
Pemberian obat
70. Asuhan antenatal yang efektif belum tentu
dapat mencegah mortalitas maternal dan
bayi baru lahir secara umum, akan tetapi
kualitas kesehatan wanita selama masa
kehamilan memegang peranan yang
sangat penting untuk memastikan agar ibu
dan bayinya jauh lebih sehat.