PT Satyamitra Surya Perkasa membuat rencana keberlangsungan bisnis (business continuity plan/BCP) untuk menangani gangguan bisnis dengan merujuk pada standar internasional BS 25999. Rencana ini melibatkan analisis dampak bisnis dan risiko, strategi keberlangsungan bisnis, alokasi sumber daya, dan pelatihan kompetensi karyawan sesuai dengan standar tersebut.
5.
Business Continuity Plan adalah metodologi yang dapat
digunakan untuk membuat dan memvalidasi sebuah rencana
keberlangsungan bisnis sebelum, saat terjadinya dan setelah
sebuah bencana terjadi (Snedaker,2007)
Sebuah rencana yang komperhensif yang menjamin
keberlangsungan dari layanan yang disediakan yang memiliki
informasi tentang informasi yang rentan, kondisi atau situasi
tertentu (Dr Modiri dan Ghorbani 2010)
Menurut BSI (Bundesamt fur Sucherheit in der Informationstechnic)
-Standard 100-4 (2012) BCM adalah sebuah proses management
dengan tujuan mendeteksi resiko yang serius yang akan
membahayakan keselamatan sebuah organisasi sedini mungkin
dan untuk mengimplementasikan usaha penjagaan terhadap resikoresiko ini.
6.
Menurut BS 25999-1 (2006) sebuah BCM adalah sebuah proses
yang dimiliki oleh bisnis dan didorong oleh bisnis yang
membentuk sebuah strategi yang didesain secara khusus dan
sebuah kerangka kerja yang :
Secara proaktif meningkatkan kemampuan untuk pulih dan
beradaptasi dengan cepat (baca: resilience) suatu perusahaan
terhadap gangguan yang mungkin terjadi terhadap kemampuan untuk
mencapai tujuan utama
Menyediakan metode pelatihan untuk memulihkan kemampuan
sebuah organisasi untuk menyediakan layanan dan produk utamanya
ke sebuah level yang sudah disetujui bersama dalam waktu yang telah
disepakati bersama setelah terjadinya sebuah gangguan,
menghasilkan kemampuan yang sudah dapat dibuktikan untuk
menangani gangguan usaha dan melindungi reputasi perusahaan dan
merk tertentu
7.
Level kebutuhan dan kepentingan akan berbeda-beda
tergantung dari jenis usahanya,
Misal : industri perbankan terikat regulasi PBI NOMOR:
9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Resiko dalam
Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum
Cost dari Down-nya sebuah sistem jauh lebih besar
daripada biaya investasi perancangan sebuah BCP
Bergantung dari besarnya ketergantungan suatu
organisasi kepada komunikasi data (Wiboonrat, 2008)
Kompetisi : customer dapat melihat, bagaimana
sebuah organisasi bereaksi ketika sebuah bencana
terjadi
8.
BS (British Standard) 25999 merupakan de-facto
standar penerapan BCM.
Merupakan standar internasional bukan hanya
standar Eropa maupun Inggris saja (Avaluation
Consulting and BSI Management System
America, 2010).
Standar ini menguraikan gambar besar dari
ekspektasi dari sebuah proses (The Code of
Practice) juga detail bagaimana cara mencapai
ekspektasi tersebut (The Spesification) dan versi
9.
10.
11.
12.
Kebijakan BCM (mengacu pada bab 3.2.2 di dalam BS
25999-2)
Pembagian sumber daya (mengacu pada bab 3.2.3 pada
BS 25999-2)
Kompetensi dari personel BCM dan catatan training yang
terkait (mengacu pada bab 3.2.4 pada BS 25999-2)
Dokumen BIA (mengacu pada bab 4.1.1 pada BS 25999-2)
Dokumen RA (mengacu pada bab 4.1.2. pada BS 25999-2)
Dokumen Business Continuity Strategy (mengacu pada
bab 4.2. pada BS 25999-2)