SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
Télécharger pour lire hors ligne
Geoteknik Tambang Terbuka
Pemantauan Lereng
PENDAHULUAN
 Lereng yang dirancang dengan sangat berhati-hati
sekalipun tetap mempunyai kemungkinan untuk
menjadi tidak mantap karena:
 variabilitas sifat tanah/batuan,
 gempa bumi dan hujan bersifat quasi-random,
 data masukan perhitungan merupakan estimasi dari
populasi dengan distribusi yang signifikan.
 Pemahaman bahwa ketidakmantapan lereng dapat
terjadi dan pengetahuan akan tanda-tanda
ketidakmantapan tersebut akan memberikan kontribusi
yang berarti pada keselamatan operasi.
Pendahuluan
 Terdapat beberapa tanda-tanda ketidakmantapan
lereng yang penting untuk diketahui dan tanda-
tanda ini dapat dilihat secara visual.
 Selain itu, program pemantauan yang baik, dengan
menggunakan peralatan yang sesuai, akan dapat
pula memberikan peringatan awal mengenai
ketidakstabilan lereng.
Pendahuluan
"Pada dasarnya pemantauan adalah pemeriksaan
dinding pit terhadap kemungkinan terjadinya suatu
ketidakstabilan agar kemudian dapat diambil suatu
tindakan perbaikan.“
(Laroque, 1977)
KEPMEN No. 555.K/26/M.PE/1995
Pasal 257
1. Apabila seseorang yang ditugaskan bertanggungjawab
pada suatu bagian dari pertambangan menyadari bahwa
kemungkinan bahaya akan timbul, maka:
a. harus memeriksa atau menyuruh orang untuk
memeriksa kondisi daerah yang terancam bahaya dan
mengambil tindakan pengamanan;
b. harus segera memerintahkan para pekerja yang
berada di daerah tersebut untuk menyingkir dalam hal
kondisi tidak dapat diamankan;
c. setelah melaksanakan hal sebagaimana dimaksud
dalam huruf b kemudian memberitahukan kepada
atasan langsung bahwa terdapat bahaya dan para
pekerja telah menyingkir dan
d. dilarang memasuki tempat yang berbahaya sebelum
daerah tersebut dinyatakan aman.
KEPMEN No. 555.K/26/M.PE/1995
Pasal 257
2. Pekerja tambang yang mengetahui atau menurut
dugaannya ada ancaman bahaya, harus:
a. menyuruh orang menyingkir dari daerah berbahaya
tersebut dan
b. segera memberitahukan kepada orang yang
bertanggung jawab terhadap daerah berbahaya
tersebut.
3. Keadaan berbahaya tersebut dan tindakan perbaikan yang
telah dilaksanakan untuk mengatasi bahaya tersebut harus
dicatat dalam buku tambang.
KEPMEN No. 555.K/26/M.PE/1995
Pasal 257
 Rekahan tarik akan terjadi jika material lereng telah
bergerak ke arah pit.
 Perpindahan ini tidak dapat dideteksi dari lantai pit 
Sangat penting untuk secara reguler menginspeksi crest
pada highwall di atas daerah penambangan aktif.
Rekahan Tarik
 Akses yang aman harus terus dijaga di daerah yang
langsung berada di lokasi penambangan aktif.
 Inspeksi dengan frekuensi sering mungkin diperlukan
selama periode musim hujan dan setelah peledakan
yang besar.
Rekahan Tarik
 Scarps terjadi jika material telah bergerak ke bawah
secara vertikal atau hampir vertikal. Material dan
permukaan scarp dapat tidak stabil dan harus dipantau
secara benar.
Scarps
 Peningkatan aliran air di dalam lereng dapat
menyebabkan pengaruh yang buruk pada lereng.
 Perubahan aliran langgeng pada sumur-sumur
penirisan atau perubahan pada hasil pembacaan
piezometer juga dapat menunjukkan pergerakan
subsurface yang telah memotong muka air tanah atau
lapisan pembawa air.
Aliran Air Tak Normal
 Muka lereng yang
melendut
mengindikasikan
adanya rayapan atau
pergerakan subsurface
perlahan-lahan dari
lereng.
 Indikator lain dari
terjadinya rayapan
adalah dengan
melihat vegetasi pada
area penambangan,
misalnya pergerakan
pohon pada crest
lereng.
Pelendutan atau Rayapan
PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Langkah-Langkah
1. Pahami mekanisme penyebab ketidakstabilan.
2. Tetapkan dan prioritaskan data geoteknik yang
dipakai.
3. Tetapkan lokasi pemantauan.
4. Prediksi besar pergerakan dan parameter-parameter
lainnya pada lokasi tersebut.
5. Buat anggaran instrumentasi.
6. Pilih instrumen yang digunakan berdasarkan langkah
1-5 di atas.
PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Pertimbangan
 Peralatan otomatis pada umumnya lebih akurat dari
peralatan manual karena beberapa kesalahan
akibat human error tidak ada.
 Sistem otomatis juga menyediakan fleksibilitas dalam
tingkat pengambilan data, sehingga dapat
dilakukan pemantauan yang lebih sering
dibandingkan cara manual.
 Pertimbangan lain yang perlu diingat ketika memilih
peralatan adalah jumlah pekerja terlatih yang
diperlukan dan persyaratan waktu untuk
pengumpulan data.
 Pekerja mungkin memerlukan pelatihan yang sangat
teknis untuk mengkalibrasi dan memelihara sistem
elektronik yang kompleks.
 Instrumen murah dan handal dalam jumlah yang
lebih banyak akan lebih berguna dibandingkan
beberapa instrumen mahal yang sangat sensitif.
 Estimasi gerakan pada daerah tertentu harus
dilakukan untuk memastikan bahwa batas
kemampuan instrumen tidak terlewati.
 Perpindahan adalah salah satu besaran primer yang
paling sering diukur pada kegiatan pemantauan di
tambang.
 “Pengukuran” parameter lainnya, khususnya gaya
dan tegangan, membutuhkan penggunaan model
matematis dan karakteristik material untuk
perhitungannya.
“... stress is a philosophical concept – deformation is the
physical reality” (Burland, 1967).
PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Pertimbangan
 Kalibrasi untuk
menjamin
keakuratan dan
kehandalannya.
 Titik-titik kontrol
permanen pada
lokasi yang
mantap dan
memasang prisma
secara baik.
 Semua galat pada
survey harus lebih
kecil dibandingkan
dengan akurasi
minimum yang
dipersyaratkan.
PEMANTAUAN DENGAN
INSTRUMEN:
Jaringan Survey
 Metode paling sederhana:
penyemprotan cat
 Crack gages dengan
electrical readout juga
tersedia, tetapi sering
terjadi rekahan melampaui
batas pengukuran dari
peralatan.
PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Pengukuran Rekahan
 Dapat diprogram untuk mengaktifkan alarm.
 Pelendutan harus minimal.
 Kadang-kadang perlu dilakukan adjustment akibat
ekpansi termal dari kabel.
 Juga, kemungkinan adanya burung yang hinggap di
atas extensometer.
PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Wireline Extensometer
 Inclinometer terdiri
atas sebuah casing
yang dipasang ke
dalam tanah melalui
area yang
diperkirakan
bergerak.
 Ujung casing
diasumsikan tidak
bergerak sehingga
profil dari
perpindahan lateal
dapat dihitung.
Inclinometer
PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Inclinometer
 Sebuah casing yang
dipasang ke dalam
tanah.
 Ujung casing
diasumsikan tidak
bergerak.
 Sisi casing
mempunyai lajur
untuk unit sensor.
Defleksi dari casing
(~ massa batuan)
diukur berdasarkan
inklinasi dari unit
sensor.
 Pulsa-pulsa elektronik dikirimkan sepanjang kabel
coaxial yang sudah di-grouted di dalam lubang bor.
 Deformasi atau kabel putus  signal akan dipantulkan
 informasi mengenai deformasi sub-permukaan dari
massa batuan.
PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Time Domain Reflectometer
 Mendeteksi dan
memantau
perubahan jarak
antara beberapa
anchors dalam
sebuah lubang bor.
 Perubahan jarak 
perpindahan pada
massa batuan.
 Terbaik untuk
memantau
pergerakan akibat
struktur geologi yang
diketahui.
PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Borehole Extensometer
KRITERIA UNTUK
PEMANTAUAN
 Pemantauan akan menghasilkan banyak data,
tetapi pengetahuan mengenai data mana
yang penting akan dapat mengarahkan
tindakan selanjutnya.
 Plotting perpindahan terhadap waktu tidak
akan memberikan informasi yang cukup bagi
perencana tambang. Laju perpindahan
merupakan parameter paling penting yang
harus dipantau.
 Permasalahan lainnya adalah berapa harga
limit yang harus digunakan.
KRITERIA UNTUK
PEMANTAUAN
 Laju kritis (laju yang menunjukkan transisi dari
pergerakan stabil ke tidak stabil) adalah rata-
rata 12 mm/hari (Ryan and Call, 1992).
 Data empirik menunjukkan bahwa pada laju 50
mm/hari akan terdapat rentang waktu 48 jam
sebelum lereng longsor.
 Tetapi, tidak ada angka yang dapat digunakan
secara global.
KRITERIA UNTUK
PEMANTAUAN
 Di Aznalcollar Mine, Spain, laju perpindahan
melebihi 1600 mm/hari dan perpindahan lereng
total mecapai 10 m tetapi lereng masih belum
longsor dan kegiatan penambangan masih
berlangsung (Sjöberg, 1996).
 Jadi, sebenarnya para personal yang bekerja di
tambanglah yang memegang peranan lebih
penting.
LATIHAN SOAL
Tentukan besar perpindahan horizontal, vertical dan resultan
perpindahan rata-rata.
Buat grafik hubungan perpindahan (mm) terhadap waktu (hari)
?X ?X Kum ?Y ?YKum ?Z ?Z Kum R R Kum
Xn - Xn-1 ΔXn + ΔXn-1 Yn - Yn-1 ΔYn + ΔYn-1 Zn - Zn-1 Zn + Zn-1 ?(?X 2
+ ?Y2
+ ?Z 2
) Rn + Rn-1
1 0.00 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
2 8.58 0.0057 0.0057 -0.0028 -0.0028 0.0050 0.0050 0.0081 0.0081
3 24.17 0.0028 0.0085 -0.0042 -0.0071 0.0030 0.0080 0.0059 0.0140
4 32.80 -0.0031 0.0054 0.0068 -0.0003 -0.0020 0.0060 0.0077 0.0217
5 51.80 -0.0054 0.0000 0.0045 0.0042 -0.0020 0.0040 0.0073 0.0290
6 55.58 0.0078 0.0078 -0.0064 -0.0021 0.0042 0.0082 0.0109 0.0399
7 71.83 0.0000 0.0078 -0.0014 -0.0035 -0.0002 0.0080 0.0014 0.0413
8 79.67 -0.0051 0.0027 0.0023 -0.0013 -0.0050 0.0030 0.0075 0.0488
9 100.08 -0.0018 0.0008 -0.0011 -0.0024 -0.0073 -0.0043 0.0076 0.0564
10 106.13 -0.0023 -0.0014 0.0066 0.0042 0.0193 0.0150 0.0205 0.0770
11 118.93 0.0058 0.0044 -0.0040 0.0003 -0.0305 -0.0155 0.0313 0.1083
12 129.58 0.0034 0.0078 -0.0052 -0.0049 0.0225 0.0070 0.0233 0.1316
13 144.85 -0.0260 -0.0182 0.0054 0.0004 -0.0097 -0.0027 0.0283 0.1599
14 153.98 0.0182 0.0000 -0.0018 -0.0014 0.0137 0.0110 0.0229 0.1828
15 171.42 0.0054 0.0054 -0.0001 -0.0016 -0.0108 0.0002 0.0121 0.1949
16 177.05 -0.0068 -0.0014 -0.0013 -0.0028 0.0078 0.0080 0.0104 0.2053
HariNo Jam
Perpindahan dan Arahnya

Contenu connexe

Tendances

Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
oilandgas24
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
heny novi
 
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang UmumDasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
Ipung Noor
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
Ayu Kuleh Putri
 
Paper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMRPaper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMR
heny novi
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
Ipung Noor
 
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamda
UDIN MUHRUDIN
 

Tendances (20)

Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
 
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
Point load
Point loadPoint load
Point load
 
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang UmumDasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
 
Pemboran tambang
Pemboran tambangPemboran tambang
Pemboran tambang
 
Genesa Bahan Galian
Genesa Bahan GalianGenesa Bahan Galian
Genesa Bahan Galian
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
 
Mekanika Batuan
Mekanika BatuanMekanika Batuan
Mekanika Batuan
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
Komponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatborKomponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatbor
 
Metoda Penambangan
Metoda PenambanganMetoda Penambangan
Metoda Penambangan
 
Alluvial mine
Alluvial mineAlluvial mine
Alluvial mine
 
Sistem ventilasi tbt
Sistem ventilasi tbtSistem ventilasi tbt
Sistem ventilasi tbt
 
Paper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMRPaper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMR
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
 
SNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser BatuanSNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser Batuan
 
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamda
 

Similaire à 9 pemantauan lereng

JURNAL SKRIPSI DEWO KUSUMO
JURNAL SKRIPSI DEWO KUSUMOJURNAL SKRIPSI DEWO KUSUMO
JURNAL SKRIPSI DEWO KUSUMO
Dewo Kusumo
 
314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptx
314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptx314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptx
314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptx
ssuser3e37d9
 
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
Sylvester Saragih
 
Analisis Tegangan Lokal Maksimum Struktur Chain Stopper pada Hexagonal Single...
Analisis Tegangan Lokal Maksimum Struktur Chain Stopper pada Hexagonal Single...Analisis Tegangan Lokal Maksimum Struktur Chain Stopper pada Hexagonal Single...
Analisis Tegangan Lokal Maksimum Struktur Chain Stopper pada Hexagonal Single...
Jamhari Hidayat Bin Mustofa
 
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut i
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut iPeran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut i
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut i
Sylvester Saragih
 
MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf
MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdfMEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf
MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf
JagadLangit1
 
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Ridwan Tedjokusumo
 
Diskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptxDiskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptx
denyainur
 

Similaire à 9 pemantauan lereng (20)

Danu mirza rezky (212190012) monitoring pada tambang bawah tanah
Danu mirza rezky (212190012)   monitoring pada tambang bawah tanahDanu mirza rezky (212190012)   monitoring pada tambang bawah tanah
Danu mirza rezky (212190012) monitoring pada tambang bawah tanah
 
GEOFISIKA EKSPLORASI.pdf
GEOFISIKA EKSPLORASI.pdfGEOFISIKA EKSPLORASI.pdf
GEOFISIKA EKSPLORASI.pdf
 
Mempersiapkan Tim Geotek
Mempersiapkan Tim GeotekMempersiapkan Tim Geotek
Mempersiapkan Tim Geotek
 
Metode pemantauan terumbu karang
Metode pemantauan terumbu karangMetode pemantauan terumbu karang
Metode pemantauan terumbu karang
 
JURNAL SKRIPSI DEWO KUSUMO
JURNAL SKRIPSI DEWO KUSUMOJURNAL SKRIPSI DEWO KUSUMO
JURNAL SKRIPSI DEWO KUSUMO
 
314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptx
314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptx314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptx
314547900-Analisa-Longsor-Pada-Tambang-Batubara-Terbuka.pptx
 
K3 PADA PENGGALIAN
K3 PADA PENGGALIANK3 PADA PENGGALIAN
K3 PADA PENGGALIAN
 
Tugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjutTugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjut
 
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut 2
 
Analisis Tegangan Lokal Maksimum Struktur Chain Stopper pada Hexagonal Single...
Analisis Tegangan Lokal Maksimum Struktur Chain Stopper pada Hexagonal Single...Analisis Tegangan Lokal Maksimum Struktur Chain Stopper pada Hexagonal Single...
Analisis Tegangan Lokal Maksimum Struktur Chain Stopper pada Hexagonal Single...
 
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut i
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut iPeran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut i
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut i
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallPerencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
 
MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf
MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdfMEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf
MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf
 
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasi
 
Gambar 20
Gambar 20Gambar 20
Gambar 20
 
Remote Sensing Technologies & Data Processing Algorithms (Krapivin et al. 2015)
Remote Sensing Technologies & Data Processing Algorithms (Krapivin et al. 2015)Remote Sensing Technologies & Data Processing Algorithms (Krapivin et al. 2015)
Remote Sensing Technologies & Data Processing Algorithms (Krapivin et al. 2015)
 
Lap awal analisis_geotek
Lap awal analisis_geotekLap awal analisis_geotek
Lap awal analisis_geotek
 
Diskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptxDiskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptx
 
Proses Geoteknik dalam Perancanaan Lereng Tambang
Proses Geoteknik dalam Perancanaan Lereng TambangProses Geoteknik dalam Perancanaan Lereng Tambang
Proses Geoteknik dalam Perancanaan Lereng Tambang
 

Dernier

Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 

Dernier (19)

PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 

9 pemantauan lereng

  • 2. PENDAHULUAN  Lereng yang dirancang dengan sangat berhati-hati sekalipun tetap mempunyai kemungkinan untuk menjadi tidak mantap karena:  variabilitas sifat tanah/batuan,  gempa bumi dan hujan bersifat quasi-random,  data masukan perhitungan merupakan estimasi dari populasi dengan distribusi yang signifikan.  Pemahaman bahwa ketidakmantapan lereng dapat terjadi dan pengetahuan akan tanda-tanda ketidakmantapan tersebut akan memberikan kontribusi yang berarti pada keselamatan operasi.
  • 3. Pendahuluan  Terdapat beberapa tanda-tanda ketidakmantapan lereng yang penting untuk diketahui dan tanda- tanda ini dapat dilihat secara visual.  Selain itu, program pemantauan yang baik, dengan menggunakan peralatan yang sesuai, akan dapat pula memberikan peringatan awal mengenai ketidakstabilan lereng.
  • 4. Pendahuluan "Pada dasarnya pemantauan adalah pemeriksaan dinding pit terhadap kemungkinan terjadinya suatu ketidakstabilan agar kemudian dapat diambil suatu tindakan perbaikan.“ (Laroque, 1977)
  • 5. KEPMEN No. 555.K/26/M.PE/1995 Pasal 257 1. Apabila seseorang yang ditugaskan bertanggungjawab pada suatu bagian dari pertambangan menyadari bahwa kemungkinan bahaya akan timbul, maka: a. harus memeriksa atau menyuruh orang untuk memeriksa kondisi daerah yang terancam bahaya dan mengambil tindakan pengamanan; b. harus segera memerintahkan para pekerja yang berada di daerah tersebut untuk menyingkir dalam hal kondisi tidak dapat diamankan;
  • 6. c. setelah melaksanakan hal sebagaimana dimaksud dalam huruf b kemudian memberitahukan kepada atasan langsung bahwa terdapat bahaya dan para pekerja telah menyingkir dan d. dilarang memasuki tempat yang berbahaya sebelum daerah tersebut dinyatakan aman. KEPMEN No. 555.K/26/M.PE/1995 Pasal 257
  • 7. 2. Pekerja tambang yang mengetahui atau menurut dugaannya ada ancaman bahaya, harus: a. menyuruh orang menyingkir dari daerah berbahaya tersebut dan b. segera memberitahukan kepada orang yang bertanggung jawab terhadap daerah berbahaya tersebut. 3. Keadaan berbahaya tersebut dan tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan untuk mengatasi bahaya tersebut harus dicatat dalam buku tambang. KEPMEN No. 555.K/26/M.PE/1995 Pasal 257
  • 8.  Rekahan tarik akan terjadi jika material lereng telah bergerak ke arah pit.  Perpindahan ini tidak dapat dideteksi dari lantai pit  Sangat penting untuk secara reguler menginspeksi crest pada highwall di atas daerah penambangan aktif. Rekahan Tarik
  • 9.  Akses yang aman harus terus dijaga di daerah yang langsung berada di lokasi penambangan aktif.  Inspeksi dengan frekuensi sering mungkin diperlukan selama periode musim hujan dan setelah peledakan yang besar. Rekahan Tarik
  • 10.  Scarps terjadi jika material telah bergerak ke bawah secara vertikal atau hampir vertikal. Material dan permukaan scarp dapat tidak stabil dan harus dipantau secara benar. Scarps
  • 11.  Peningkatan aliran air di dalam lereng dapat menyebabkan pengaruh yang buruk pada lereng.  Perubahan aliran langgeng pada sumur-sumur penirisan atau perubahan pada hasil pembacaan piezometer juga dapat menunjukkan pergerakan subsurface yang telah memotong muka air tanah atau lapisan pembawa air. Aliran Air Tak Normal
  • 12.  Muka lereng yang melendut mengindikasikan adanya rayapan atau pergerakan subsurface perlahan-lahan dari lereng.  Indikator lain dari terjadinya rayapan adalah dengan melihat vegetasi pada area penambangan, misalnya pergerakan pohon pada crest lereng. Pelendutan atau Rayapan
  • 13. PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN: Langkah-Langkah 1. Pahami mekanisme penyebab ketidakstabilan. 2. Tetapkan dan prioritaskan data geoteknik yang dipakai. 3. Tetapkan lokasi pemantauan. 4. Prediksi besar pergerakan dan parameter-parameter lainnya pada lokasi tersebut. 5. Buat anggaran instrumentasi. 6. Pilih instrumen yang digunakan berdasarkan langkah 1-5 di atas.
  • 14. PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN: Pertimbangan  Peralatan otomatis pada umumnya lebih akurat dari peralatan manual karena beberapa kesalahan akibat human error tidak ada.  Sistem otomatis juga menyediakan fleksibilitas dalam tingkat pengambilan data, sehingga dapat dilakukan pemantauan yang lebih sering dibandingkan cara manual.  Pertimbangan lain yang perlu diingat ketika memilih peralatan adalah jumlah pekerja terlatih yang diperlukan dan persyaratan waktu untuk pengumpulan data.  Pekerja mungkin memerlukan pelatihan yang sangat teknis untuk mengkalibrasi dan memelihara sistem elektronik yang kompleks.  Instrumen murah dan handal dalam jumlah yang lebih banyak akan lebih berguna dibandingkan beberapa instrumen mahal yang sangat sensitif.
  • 15.  Estimasi gerakan pada daerah tertentu harus dilakukan untuk memastikan bahwa batas kemampuan instrumen tidak terlewati.  Perpindahan adalah salah satu besaran primer yang paling sering diukur pada kegiatan pemantauan di tambang.  “Pengukuran” parameter lainnya, khususnya gaya dan tegangan, membutuhkan penggunaan model matematis dan karakteristik material untuk perhitungannya. “... stress is a philosophical concept – deformation is the physical reality” (Burland, 1967). PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN: Pertimbangan
  • 16.  Kalibrasi untuk menjamin keakuratan dan kehandalannya.  Titik-titik kontrol permanen pada lokasi yang mantap dan memasang prisma secara baik.  Semua galat pada survey harus lebih kecil dibandingkan dengan akurasi minimum yang dipersyaratkan. PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN: Jaringan Survey
  • 17.  Metode paling sederhana: penyemprotan cat  Crack gages dengan electrical readout juga tersedia, tetapi sering terjadi rekahan melampaui batas pengukuran dari peralatan. PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN: Pengukuran Rekahan
  • 18.  Dapat diprogram untuk mengaktifkan alarm.  Pelendutan harus minimal.  Kadang-kadang perlu dilakukan adjustment akibat ekpansi termal dari kabel.  Juga, kemungkinan adanya burung yang hinggap di atas extensometer. PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN: Wireline Extensometer
  • 19.  Inclinometer terdiri atas sebuah casing yang dipasang ke dalam tanah melalui area yang diperkirakan bergerak.  Ujung casing diasumsikan tidak bergerak sehingga profil dari perpindahan lateal dapat dihitung. Inclinometer
  • 20. PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN: Inclinometer  Sebuah casing yang dipasang ke dalam tanah.  Ujung casing diasumsikan tidak bergerak.  Sisi casing mempunyai lajur untuk unit sensor. Defleksi dari casing (~ massa batuan) diukur berdasarkan inklinasi dari unit sensor.
  • 21.  Pulsa-pulsa elektronik dikirimkan sepanjang kabel coaxial yang sudah di-grouted di dalam lubang bor.  Deformasi atau kabel putus  signal akan dipantulkan  informasi mengenai deformasi sub-permukaan dari massa batuan. PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN: Time Domain Reflectometer
  • 22.  Mendeteksi dan memantau perubahan jarak antara beberapa anchors dalam sebuah lubang bor.  Perubahan jarak  perpindahan pada massa batuan.  Terbaik untuk memantau pergerakan akibat struktur geologi yang diketahui. PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN: Borehole Extensometer
  • 23. KRITERIA UNTUK PEMANTAUAN  Pemantauan akan menghasilkan banyak data, tetapi pengetahuan mengenai data mana yang penting akan dapat mengarahkan tindakan selanjutnya.  Plotting perpindahan terhadap waktu tidak akan memberikan informasi yang cukup bagi perencana tambang. Laju perpindahan merupakan parameter paling penting yang harus dipantau.  Permasalahan lainnya adalah berapa harga limit yang harus digunakan.
  • 24. KRITERIA UNTUK PEMANTAUAN  Laju kritis (laju yang menunjukkan transisi dari pergerakan stabil ke tidak stabil) adalah rata- rata 12 mm/hari (Ryan and Call, 1992).  Data empirik menunjukkan bahwa pada laju 50 mm/hari akan terdapat rentang waktu 48 jam sebelum lereng longsor.  Tetapi, tidak ada angka yang dapat digunakan secara global.
  • 25. KRITERIA UNTUK PEMANTAUAN  Di Aznalcollar Mine, Spain, laju perpindahan melebihi 1600 mm/hari dan perpindahan lereng total mecapai 10 m tetapi lereng masih belum longsor dan kegiatan penambangan masih berlangsung (Sjöberg, 1996).  Jadi, sebenarnya para personal yang bekerja di tambanglah yang memegang peranan lebih penting.
  • 26. LATIHAN SOAL Tentukan besar perpindahan horizontal, vertical dan resultan perpindahan rata-rata. Buat grafik hubungan perpindahan (mm) terhadap waktu (hari) ?X ?X Kum ?Y ?YKum ?Z ?Z Kum R R Kum Xn - Xn-1 ΔXn + ΔXn-1 Yn - Yn-1 ΔYn + ΔYn-1 Zn - Zn-1 Zn + Zn-1 ?(?X 2 + ?Y2 + ?Z 2 ) Rn + Rn-1 1 0.00 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 8.58 0.0057 0.0057 -0.0028 -0.0028 0.0050 0.0050 0.0081 0.0081 3 24.17 0.0028 0.0085 -0.0042 -0.0071 0.0030 0.0080 0.0059 0.0140 4 32.80 -0.0031 0.0054 0.0068 -0.0003 -0.0020 0.0060 0.0077 0.0217 5 51.80 -0.0054 0.0000 0.0045 0.0042 -0.0020 0.0040 0.0073 0.0290 6 55.58 0.0078 0.0078 -0.0064 -0.0021 0.0042 0.0082 0.0109 0.0399 7 71.83 0.0000 0.0078 -0.0014 -0.0035 -0.0002 0.0080 0.0014 0.0413 8 79.67 -0.0051 0.0027 0.0023 -0.0013 -0.0050 0.0030 0.0075 0.0488 9 100.08 -0.0018 0.0008 -0.0011 -0.0024 -0.0073 -0.0043 0.0076 0.0564 10 106.13 -0.0023 -0.0014 0.0066 0.0042 0.0193 0.0150 0.0205 0.0770 11 118.93 0.0058 0.0044 -0.0040 0.0003 -0.0305 -0.0155 0.0313 0.1083 12 129.58 0.0034 0.0078 -0.0052 -0.0049 0.0225 0.0070 0.0233 0.1316 13 144.85 -0.0260 -0.0182 0.0054 0.0004 -0.0097 -0.0027 0.0283 0.1599 14 153.98 0.0182 0.0000 -0.0018 -0.0014 0.0137 0.0110 0.0229 0.1828 15 171.42 0.0054 0.0054 -0.0001 -0.0016 -0.0108 0.0002 0.0121 0.1949 16 177.05 -0.0068 -0.0014 -0.0013 -0.0028 0.0078 0.0080 0.0104 0.2053 HariNo Jam Perpindahan dan Arahnya