SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  22
 Jaringan tubuh hewan terdiri dari kulit,
jaringan lemak, jaringan otot, jaringan ikat
tulang, jaringan pembuluh darah, dan
jaringan syaraf.
 Jaringan otot merupakan komponen yg
terbanyak dalam karkas yaitu 35-65% dari
berat karkas atau 35-40% dari berat hewan
hidup.
a. Lemak subkutan : di permukaan luar
jaringan otot, langsung di bawah permukaan
kulit
b. Jaringan lemak intermuskular : terletak
diantara jaringan otot
c. Jaringan intramuskular : jaringan lemak di
dalam otot diantara serabut-serabut otot
d. Jaringan lemak intraseluler : jaringan di
dalam sel
 Jaringan ikat memiliki fungsi sebagai
pengikat bagian-bagian daging serta
mempertautkannya ke tulang
 Jaringan ikat yg penting adalah :
◦ Serabut kolagen : mengandung protein kolagen
berwarna putih banyak terdapat pada tendon
◦ Serabut elastin : protein elastin berwarna kuning,
tidak terlalu banyak terdapat pada daging
◦ Serabut retikulin : protein retikulin, banyak terdapat
dalam dinding sel/serabut otot
Komposisi Sapi Domba Babi
Air (%) 66.0 66.3 42.0
Protein (%) 18.8 17.1 11.9
Lemak (%) 14.0 14.8 45.0
Ca (mg/gram) 11.0 10.0 7.0
P (mg/gram) 170.0 19.0 117.0
Besi (mg/gram) 2.8 2.6 1.8
Vitamin A (SI) 30.0 - -
Vitamin B
(mg/gram)
0.08 0.15 0.58
Jenis Asam
Amino Essensial
Kadar (%) Jenis Asam
Amino Non
Essensial
Kadar (%)
Arginin 6.9 Alanin 6.4
Histidin 2.9 Asam Aspartat 8.8
Isoleusin 5.1 Sistin 1.4
Leusin 8.4 Asam Glutamat 14.4
Lisin 8.4 Glisisn 7.1
Metionin 2.3 Prolin 5.4
Phenilalanin 4.0 Serin 3.8
Threonin 4.0 Tirosin 3.2
Tripthopan 1.1
Valin 5.7
 Mioglobin merupakan pigmen yg menentukan
warna daging segar.
 Mioglobin bersifat larut dalam air dan larutan
garam encer
 Mioglobin merupakan pigmen yang berwarna
merah keunguan yg dapat mengalami
perubahan bentuk akibat reaksi kimia.
 Dressing adalah pemisahan bagian kepala,
kulit, dan jeroan dari tubuh ternak.
 Whole cuts atau prime cuts adalah cara
pemotongan daging berikut tulang dari
bagian karkas menjadi potongan-potongan
dalam ukuran yg mudah ditangani.
 Karkas sapi pertama-tama dibelah menjadi
dua sepanjang garis tengah tulang
punggung.
 Belahan-belahan karkas tsb dipotong lebih
lanjut, masing-masing menjadi dua potongan
bagian depan (fore quarters) dan dua
potongan bagian belakang (hind quarters)
 Masing-masing 4 potongan daging quarters
tsb dipotong lebih lanjut menjadi whole cuts
atau prime cuts.
 Fore quarters dibagi menjadi 4 bagian :
bagian atas disebut chuck dan rib, bagian
bawah disebut brisket dan short plat.
 Hind quarters dibagi menjadi tiga bagian
yaitu bagian pinggang disebut short loin dan
sirloin, bagian perut disebut flank dan bagian
paha disebut round yg didalamnya terdapat
rump
Jenis
Daging
Karkas
Kadar (%) Kilokalori
(per 100
gr)
Protein Air Lemak Abu
Chuck 18.6 65 16 0.9 220
Flank 19.9 61 18 0.9 250
Loin 16.7 57 25 0.8 290
Rib 17.4 59 23 0.8 280
Round 19.5 69 11 1.0 160
Rump 16.2 55 28 0.8 320
1. Pelayuan Daging (Aging)
Daging biasanya dilayukan dalam bentuk
karkas atau setengah karkas dengan tujuan
untuk mengurangi luas permukaan daging
yg kemungkinan dapat terinfeksi oleh
mikroba
 Tujuan pelayuan daging adalah :
- Agar proses pembentukan asam laktat dapat
berlangsung sempurna sehingga terjadi
penurunan pH daging yg rendah sehingga
pertumbuhan bakteri terhambat.
- Pengeluaran darah menjadi lebih sempurna
- Lapisan luar daging menjadi kering
- Memperoleh daging dengan tingkat
keempukan yg optimum serta cita rasa yg
khas
 Dilakukan pada suhu lebih rendah dari suhu
kamar
 Waktu yg dibutuhkan sekitar 2 x 24 jam.
 Untuk menghambat pertumbuhan mikroba
biasanya dibantu dengan sinar UV
2. Curing Daging
- Curing merupakan proses dasar dalam
pengolahan daging yaitu dengan penambahan
senyawa garam.
- Bahan-bahan yg digunakan adalah senyawa NaCl,
garam nitrat/nitrit, dan gula.
- Garam NaCl berfungsi sebagai pemberi cita rasa
dan pengawet, Pemakaiannya pada konsentrasi
2-5%
- Gula membantu membentuk cita rasa spesifik
dengan garam, dengan jumlah pemakaian sangat
sedikit.
 Pemakaian senyawa nitrat/nitrit harus dalam
batas-batas tertentu karena bersifat toksin.
 Kandungan senyawa nitrit pada produk akhir
harus kurang dari 200 ppm
 Daging yg di-curing mempunyai warna merah
cerah stabil karena terbentuknya pigmen
nitosomioglobin. Pigmen ini terbentuk dari
reaksi antara pigmen mioglobin daging
dengan nitrat oksida (NO).
 Bahan tambahan lain yg ditambahan dalam
curing adalah vit C (memperbaiki warna
daging), fosfat (untuk daging asap), dan MSG
 Curing daging dapat dilakukan dengan cara
pembaluran, perendaman, penyuntikan atau
kombinasinya.
 Curing daging merupakan pengolahan dasar
dalam pembuatan berbagai bentuk olahan
daging seperti karned, daging asap, dll
 WHC atau daya menahan air menunjukkan
kemampuan daing untuk mengikat air bebas.
 Sifat ini sangat penting dalam pembuatan
produk emulsi daign seperti sosis dan bakso.
 Dalam pembuatan produk tersebut
diperlukan WHC tinggi.
 WHC merupakan faktor penting dalam
pembentukan gel.
 Nilai WHC daging menurun dengan
menurunnya pH. Hal ini disebabkan protein
rusak dalam suasana asam.
 Daging prerigor mempunyai nilai WHC lebih
tinggi dibandingkan daging rigor mortis atau
pasca rigor. Selama proses pelayuan (aging),
pH daging menurun sehingga WHC juga
menurun
Terima Kasih..............

Contenu connexe

Tendances

Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananAgnescia Sera
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisErnalia Rosita
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanLiswan Suhly
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahSutyawan
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahRatnawati Sigamma
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriBasyrowi Arby
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoErnalia Rosita
 
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganMateri 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganSutyawan
 
Kerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbiKerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbiAila Yumeko
 
Komponen Non Gizi
Komponen Non GiziKomponen Non Gizi
Komponen Non Giziwinautm
 
Pengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggasPengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggasAgnescia Sera
 
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialSIlfani Sabila
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestYusuf Ahmad
 

Tendances (20)

Bahan tambahan makanan
Bahan tambahan makananBahan tambahan makanan
Bahan tambahan makanan
 
Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makanan
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
 
Probiotik
ProbiotikProbiotik
Probiotik
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
 
mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
 
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganMateri 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
 
Kerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbiKerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbi
 
Fortifikasi
FortifikasiFortifikasi
Fortifikasi
 
Komponen Non Gizi
Komponen Non GiziKomponen Non Gizi
Komponen Non Gizi
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
 
Pengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggasPengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggas
 
Daging unggas
Daging unggasDaging unggas
Daging unggas
 
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soest
 

En vedette

Sni karkas dan daging sapi
Sni karkas dan daging sapiSni karkas dan daging sapi
Sni karkas dan daging sapiMuhammad Eko
 
Kualitas daging sebagai bahan pangan
Kualitas daging sebagai bahan panganKualitas daging sebagai bahan pangan
Kualitas daging sebagai bahan panganRi Zal
 
Bab ix cara pemotongan dan karkas
Bab ix cara pemotongan dan karkasBab ix cara pemotongan dan karkas
Bab ix cara pemotongan dan karkasRMontong
 
bahan ajar dasar dasar pengolahan daging
bahan ajar dasar dasar pengolahan dagingbahan ajar dasar dasar pengolahan daging
bahan ajar dasar dasar pengolahan dagingBBPP_Batu
 
Penanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan dagingPenanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan dagingBBPP_Batu
 
Cara menduga bobot badan
Cara menduga bobot badanCara menduga bobot badan
Cara menduga bobot badanAchmad Zakky
 
Survey karkas presentasi 2012
Survey karkas presentasi 2012Survey karkas presentasi 2012
Survey karkas presentasi 2012Muhammad Sirod
 
PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)
PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)
PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)Muhammad Eko
 
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWANPENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWANMuhammad Eko
 
PROSES PEMOTONGAN TERNAK
PROSES PEMOTONGAN TERNAKPROSES PEMOTONGAN TERNAK
PROSES PEMOTONGAN TERNAKMuhammad Eko
 
Pengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggasPengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggasAgnescia Sera
 
Meat & Poultry PowerPoint
Meat & Poultry PowerPointMeat & Poultry PowerPoint
Meat & Poultry PowerPointemurfield
 

En vedette (20)

Sni karkas dan daging sapi
Sni karkas dan daging sapiSni karkas dan daging sapi
Sni karkas dan daging sapi
 
Kualitas daging sebagai bahan pangan
Kualitas daging sebagai bahan panganKualitas daging sebagai bahan pangan
Kualitas daging sebagai bahan pangan
 
Bab ix cara pemotongan dan karkas
Bab ix cara pemotongan dan karkasBab ix cara pemotongan dan karkas
Bab ix cara pemotongan dan karkas
 
bahan ajar dasar dasar pengolahan daging
bahan ajar dasar dasar pengolahan dagingbahan ajar dasar dasar pengolahan daging
bahan ajar dasar dasar pengolahan daging
 
Penanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan dagingPenanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan daging
 
RPH
RPHRPH
RPH
 
Cara menduga bobot badan
Cara menduga bobot badanCara menduga bobot badan
Cara menduga bobot badan
 
Survey karkas presentasi 2012
Survey karkas presentasi 2012Survey karkas presentasi 2012
Survey karkas presentasi 2012
 
PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)
PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)
PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)
 
Tulang sapi
Tulang sapiTulang sapi
Tulang sapi
 
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWANPENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
 
PROSES PEMOTONGAN TERNAK
PROSES PEMOTONGAN TERNAKPROSES PEMOTONGAN TERNAK
PROSES PEMOTONGAN TERNAK
 
Pengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggasPengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggas
 
Daging ppt
Daging pptDaging ppt
Daging ppt
 
Jenis potongan daging
Jenis potongan dagingJenis potongan daging
Jenis potongan daging
 
Poultry
PoultryPoultry
Poultry
 
Poultry copy
Poultry   copyPoultry   copy
Poultry copy
 
Different Cuts of Poultry
Different Cuts of PoultryDifferent Cuts of Poultry
Different Cuts of Poultry
 
Meat and poultry
Meat and poultry Meat and poultry
Meat and poultry
 
Meat & Poultry PowerPoint
Meat & Poultry PowerPointMeat & Poultry PowerPoint
Meat & Poultry PowerPoint
 

Similaire à 3. susunan daging

__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdf
__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdf__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdf
__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdfSetiawan Putra Syah
 
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lainmaner b1
 
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lainmaner b1
 
presentation-daging2.pptx
presentation-daging2.pptxpresentation-daging2.pptx
presentation-daging2.pptxNeelaIshak
 
4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikanHeru Pramono
 
Teknologi Industri Pengolahan Daging
Teknologi Industri Pengolahan DagingTeknologi Industri Pengolahan Daging
Teknologi Industri Pengolahan DagingYana Melati
 
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptxKarakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptxVennyAgustin3
 
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmuhammadsahir5
 
Hewan Qurban di tinjau dari segi Kimia
Hewan Qurban di tinjau dari segi KimiaHewan Qurban di tinjau dari segi Kimia
Hewan Qurban di tinjau dari segi KimiaMuhammad Taufik
 
MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA
MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA
MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA Ardian Sufandi
 
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...Sutyawan
 
Media ayu m komposisi daging 100514
Media ayu m   komposisi daging 100514Media ayu m   komposisi daging 100514
Media ayu m komposisi daging 100514Ayu Mustofa
 
VII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptxVII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptxTataNiaga2
 
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdfPengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdfwisriyul
 

Similaire à 3. susunan daging (20)

__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdf
__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdf__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdf
__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdf
 
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
 
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
 
presentation-daging2.pptx
presentation-daging2.pptxpresentation-daging2.pptx
presentation-daging2.pptx
 
Ayam
AyamAyam
Ayam
 
4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan
 
Teknologi Industri Pengolahan Daging
Teknologi Industri Pengolahan DagingTeknologi Industri Pengolahan Daging
Teknologi Industri Pengolahan Daging
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
tugas 1
tugas 1tugas 1
tugas 1
 
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptxKarakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
 
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
 
Hewan Qurban di tinjau dari segi Kimia
Hewan Qurban di tinjau dari segi KimiaHewan Qurban di tinjau dari segi Kimia
Hewan Qurban di tinjau dari segi Kimia
 
UTS MMT
UTS MMTUTS MMT
UTS MMT
 
UTS MMT
UTS MMTUTS MMT
UTS MMT
 
Uts Mmt
Uts MmtUts Mmt
Uts Mmt
 
MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA
MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA
MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA
 
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
 
Media ayu m komposisi daging 100514
Media ayu m   komposisi daging 100514Media ayu m   komposisi daging 100514
Media ayu m komposisi daging 100514
 
VII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptxVII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptx
 
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdfPengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
 

Plus de University of Brawijaya

13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustriUniversity of Brawijaya
 
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)University of Brawijaya
 

Plus de University of Brawijaya (20)

Perubahan pada pati
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada pati
 
Pertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product managementPertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product management
 
Pertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuriesPertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuries
 
Pertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deteriorationPertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deterioration
 
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh producePertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
 
15. analisa kelayakan
15. analisa kelayakan15. analisa kelayakan
15. analisa kelayakan
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
 
13. kerusakan bahan pangan
13. kerusakan bahan pangan13. kerusakan bahan pangan
13. kerusakan bahan pangan
 
12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri
 
12 persediaan agroindustri
12 persediaan agroindustri12 persediaan agroindustri
12 persediaan agroindustri
 
11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan
 
11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri
 
10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan
 
7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri
 
7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan
 
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
 
6. manajemen produksi
6. manajemen produksi6. manajemen produksi
6. manajemen produksi
 
5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri
 
5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi
 
2. perencanaan usaha agroindustri
2. perencanaan usaha agroindustri2. perencanaan usaha agroindustri
2. perencanaan usaha agroindustri
 

3. susunan daging

  • 1.
  • 2.  Jaringan tubuh hewan terdiri dari kulit, jaringan lemak, jaringan otot, jaringan ikat tulang, jaringan pembuluh darah, dan jaringan syaraf.  Jaringan otot merupakan komponen yg terbanyak dalam karkas yaitu 35-65% dari berat karkas atau 35-40% dari berat hewan hidup.
  • 3. a. Lemak subkutan : di permukaan luar jaringan otot, langsung di bawah permukaan kulit b. Jaringan lemak intermuskular : terletak diantara jaringan otot c. Jaringan intramuskular : jaringan lemak di dalam otot diantara serabut-serabut otot d. Jaringan lemak intraseluler : jaringan di dalam sel
  • 4.  Jaringan ikat memiliki fungsi sebagai pengikat bagian-bagian daging serta mempertautkannya ke tulang  Jaringan ikat yg penting adalah : ◦ Serabut kolagen : mengandung protein kolagen berwarna putih banyak terdapat pada tendon ◦ Serabut elastin : protein elastin berwarna kuning, tidak terlalu banyak terdapat pada daging ◦ Serabut retikulin : protein retikulin, banyak terdapat dalam dinding sel/serabut otot
  • 5. Komposisi Sapi Domba Babi Air (%) 66.0 66.3 42.0 Protein (%) 18.8 17.1 11.9 Lemak (%) 14.0 14.8 45.0 Ca (mg/gram) 11.0 10.0 7.0 P (mg/gram) 170.0 19.0 117.0 Besi (mg/gram) 2.8 2.6 1.8 Vitamin A (SI) 30.0 - - Vitamin B (mg/gram) 0.08 0.15 0.58
  • 6. Jenis Asam Amino Essensial Kadar (%) Jenis Asam Amino Non Essensial Kadar (%) Arginin 6.9 Alanin 6.4 Histidin 2.9 Asam Aspartat 8.8 Isoleusin 5.1 Sistin 1.4 Leusin 8.4 Asam Glutamat 14.4 Lisin 8.4 Glisisn 7.1 Metionin 2.3 Prolin 5.4 Phenilalanin 4.0 Serin 3.8 Threonin 4.0 Tirosin 3.2 Tripthopan 1.1 Valin 5.7
  • 7.  Mioglobin merupakan pigmen yg menentukan warna daging segar.  Mioglobin bersifat larut dalam air dan larutan garam encer  Mioglobin merupakan pigmen yang berwarna merah keunguan yg dapat mengalami perubahan bentuk akibat reaksi kimia.
  • 8.
  • 9.  Dressing adalah pemisahan bagian kepala, kulit, dan jeroan dari tubuh ternak.  Whole cuts atau prime cuts adalah cara pemotongan daging berikut tulang dari bagian karkas menjadi potongan-potongan dalam ukuran yg mudah ditangani.
  • 10.  Karkas sapi pertama-tama dibelah menjadi dua sepanjang garis tengah tulang punggung.  Belahan-belahan karkas tsb dipotong lebih lanjut, masing-masing menjadi dua potongan bagian depan (fore quarters) dan dua potongan bagian belakang (hind quarters)  Masing-masing 4 potongan daging quarters tsb dipotong lebih lanjut menjadi whole cuts atau prime cuts.
  • 11.  Fore quarters dibagi menjadi 4 bagian : bagian atas disebut chuck dan rib, bagian bawah disebut brisket dan short plat.  Hind quarters dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian pinggang disebut short loin dan sirloin, bagian perut disebut flank dan bagian paha disebut round yg didalamnya terdapat rump
  • 12.
  • 13. Jenis Daging Karkas Kadar (%) Kilokalori (per 100 gr) Protein Air Lemak Abu Chuck 18.6 65 16 0.9 220 Flank 19.9 61 18 0.9 250 Loin 16.7 57 25 0.8 290 Rib 17.4 59 23 0.8 280 Round 19.5 69 11 1.0 160 Rump 16.2 55 28 0.8 320
  • 14. 1. Pelayuan Daging (Aging) Daging biasanya dilayukan dalam bentuk karkas atau setengah karkas dengan tujuan untuk mengurangi luas permukaan daging yg kemungkinan dapat terinfeksi oleh mikroba
  • 15.  Tujuan pelayuan daging adalah : - Agar proses pembentukan asam laktat dapat berlangsung sempurna sehingga terjadi penurunan pH daging yg rendah sehingga pertumbuhan bakteri terhambat. - Pengeluaran darah menjadi lebih sempurna - Lapisan luar daging menjadi kering - Memperoleh daging dengan tingkat keempukan yg optimum serta cita rasa yg khas
  • 16.  Dilakukan pada suhu lebih rendah dari suhu kamar  Waktu yg dibutuhkan sekitar 2 x 24 jam.  Untuk menghambat pertumbuhan mikroba biasanya dibantu dengan sinar UV
  • 17. 2. Curing Daging - Curing merupakan proses dasar dalam pengolahan daging yaitu dengan penambahan senyawa garam. - Bahan-bahan yg digunakan adalah senyawa NaCl, garam nitrat/nitrit, dan gula. - Garam NaCl berfungsi sebagai pemberi cita rasa dan pengawet, Pemakaiannya pada konsentrasi 2-5% - Gula membantu membentuk cita rasa spesifik dengan garam, dengan jumlah pemakaian sangat sedikit.
  • 18.  Pemakaian senyawa nitrat/nitrit harus dalam batas-batas tertentu karena bersifat toksin.  Kandungan senyawa nitrit pada produk akhir harus kurang dari 200 ppm  Daging yg di-curing mempunyai warna merah cerah stabil karena terbentuknya pigmen nitosomioglobin. Pigmen ini terbentuk dari reaksi antara pigmen mioglobin daging dengan nitrat oksida (NO).
  • 19.  Bahan tambahan lain yg ditambahan dalam curing adalah vit C (memperbaiki warna daging), fosfat (untuk daging asap), dan MSG  Curing daging dapat dilakukan dengan cara pembaluran, perendaman, penyuntikan atau kombinasinya.  Curing daging merupakan pengolahan dasar dalam pembuatan berbagai bentuk olahan daging seperti karned, daging asap, dll
  • 20.  WHC atau daya menahan air menunjukkan kemampuan daing untuk mengikat air bebas.  Sifat ini sangat penting dalam pembuatan produk emulsi daign seperti sosis dan bakso.  Dalam pembuatan produk tersebut diperlukan WHC tinggi.  WHC merupakan faktor penting dalam pembentukan gel.
  • 21.  Nilai WHC daging menurun dengan menurunnya pH. Hal ini disebabkan protein rusak dalam suasana asam.  Daging prerigor mempunyai nilai WHC lebih tinggi dibandingkan daging rigor mortis atau pasca rigor. Selama proses pelayuan (aging), pH daging menurun sehingga WHC juga menurun