SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
I.1 Latar Belakang 
Perkembangan yang terjadi pada anak meliputi segala aspek kehidupan yang mereka 
jalani baik bersifat fisik maupun non fisik.Perkembangan berarti serangkaian perubahan 
progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.Para ahli 
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan perkembangan itu adalah “Suatu proses 
perubahan pada seseorang kearah yang lebih maju dan lebih dewasa,namun mereka berbeda-beda 
pendapat tentang bagaimana proses perubahan itu terjadi dalam bentuknya yang hakiki. 
Beberapa teori perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa manusia telah 
tumbuh dan berkembang dari masa bayi kemasa dewasa melalui beberapa langkah jenjang. 
Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangnya itu pada dasarnya merupakan 
kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Pada proses integrasi dan interaksi ini 
faktor intelektual dan emosional mengambil peranan penting. Proses tersbut merupakan 
proses sosialisai yang mendudukkan anak-anak sebagai insan yang yang secara aktif 
melakukan proses sosialisasi. 
Menurut undang-undang RI No.20 tahun 2003 mendefinisikan pendidikan sebagai 
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran 
sehingga peserta didik secara aktif mengembangakan potensi dirinya untuk memiliki 
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, 
serta keterampilan ynag diperlukan masyarakat, bangsa dan negara. Adapun tujuan 
pendidikan menengah umum atau SMA pada dasarnya sama dengan tujuan pendidikan dasar, 
hanya saja jika pada pendidikan dasar dinyatakan sebagai peletak dasar saja, maka pada 
pendidikan menengah umum untuk meningkatkan apa yang dicapai pada pendidikan dasar. 
Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, seorang pendidik harus dapat 
mengetahui karakteristik- karakteristik setiap peserta didik. Agar seorang pendidik dapat
membuat media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap peserta didik. Dalam 
dunia pendidikan anak, seorang pendidik tidak hanya mentransferkan ilmunya saja akan 
tetapi di dalamnya ada sebuah hubungan yang tidak bisa dipisahkan yaitu interaksi seorang 
pendidik dengan peserta didik atau peserta didik dengan peserta didik lainnya didalam proses 
pengajaran yang berjalan dikelas. 
2 
I.2 Rumusan Masalah 
 Apa pengertian pendidik dan peserta didik? 
 Apa makna perkembangan sosial? 
 Bagaimana bentuk-bentuk tingkah laku social pada peserta didik? 
 Bagaimana pengaruh perkembangan social peserta didik usia SMP terhadap tingkah 
laku? 
 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan social peserta didik? 
I.3 Tujuan 
 Untuk mengetahui pengertian pendidik dan peserta didik. 
 Untuk mengetahui perkembangan social anak. 
 Untuk mengetahui faktor-faktor yang memepengaruhi perkembangan social peserta 
didik. 
 Untuk mengetahui pengaruh perkembangan sosial peserta didik sekolah menengah 
pertama (SMP) terhadap tingkah laku.
3 
BAB II 
PEMBAHASAN 
II.1 PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK 
1. Pendidik 
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan 
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan 
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada 
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. (UU No.20 THN 2003, 
PSL 39 (2)). 
2. Peserta Didik 
Peserta didik adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang 
selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang 
berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen 
pendidikan. 
Peserta didik melakukan interaksi dengan rekan sesamanya, guru-guru, dan 
masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Dalam situasi inilah nilai-nilai social 
yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap melalui proses pembelajaran dan 
pengalaman langsung. 
Dalam bahasa Arab dikenal juga istilah yang sering digunakan untuk 
menunjukkan pada anak didik kita. Istilah tersebut adalah murid yang 
secara harfiah berarti orang yang menginginkan atau membutuhkan 
sesuatu, tilmidz yang berarti murid, dan tholib al-ilm yang menuntut ilmu, 
pelajar. Ketiga istilah tersebut seluruhnya mengacu kepada seorang yang 
tengah menempuh pendidikan. 
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciriciri 
anak didik adalah sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu,
bimbingan dan pengarahan. Untuk mencapai keberhasilan pendidikan diperlukan 
hubungan kerjasama antara pendidik dan peserta didik, sebaik apapun upaya seorang 
guru dalam menanmkan pengetahuan, namun jika tidak ada kesanggupan, kesiapan 
dari peserta didik maka proses pembelajaran sulit untuk mencapai kata berhasil. 
Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses 
pendidikan sepanjang hayat, sedangakan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang 
belajar disekolah (Sinolungan, 1997). Departemen Pendidikan Nasional (2003) 
menegaskan bahwa, peserta didik adalah angota masyarakat yang berusaha 
mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang dan jenis pendidikan. 
Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai 
perasaan dan pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan 
dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang, papan), kebutuhan akan rasa aman, 
kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi 
dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai dengan potensinya). Dalam tahap 
perkembangannya, peserta didik SMP berada pada tahap periode perkembangan 
Operasional formal (umur 11/12-18 tahun). Ciri pokok perkembangan pada tahap ini 
adalah anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis. Model berfikir ilmiah dengan 
tipe hipotetico-deductive dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan 
kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa (Asri 
Budiningsih, 2005: 39). 
Begitu banyak tipe kepribadian menurut para ilmuwan. Berikut ini adalah 
tipe-tpe kepibadian menurut masing-masing para ahli agar kita lebih memahami 
kepribadian peserta didik sehingga saat proses kegiatan belajar dan mengajar 
berlangsung dengan maksimal. 
Menurut Eysenck 1964 (dalam Buchori 1982) menyatakan 
Tipe kepribadian dibagi menjadi tiga, yaitu: 
4
 Kepribadian Ekstrovert: dicirikan dengan sifat sosiabilitas, bersahabat, 
menikmati kegembiraan, aktif bicara, impulsif, menyenangkan spontan, ramah, 
sering ambil bagian dalam aktivitas sosial. 
 Kepribadian Introvert: dicirikan dengan sifat pemalu, suka menyendiri, 
5 
mempunyai kontrol diri yang baik. 
 Kepribadian Neurosis: dicirikan dengan pencemas, pemurung, tegang, bahkan 
kadang-kadang disertai dengan simptom fisik seperti keringat, pucat, dan gugup. 
Menurut Mahmud 1990 (dalam Suadianto 2009) menyatakan 
Kepribadian terbagi menjadi dua belas kepribadian, yang meliputi kepribadian 
sebagai berikut: 
 Mudah menyesuaikan diri, baik hati, ramah, hangat VS dingin. 
 Bebas, cerdas, dapat dipercaya VS bodoh, tidak sungguh-sungguh, tidak kreatif. 
 Emosi stabil, realistis, gigih VS emosi mudah berubah, suka menghindar (evasive), 
neurotik. 
 Dominat, menonjolkan diri VS suka mengalah, menyerah. 
 Riang, tenang, mudah bergaul, banyak bicara VS mudah berkobar, tertekan, 
menyendiri, sedih. 
 Sensitif, simpatik, lembut hati VS keras hati, kaku, tidak emosional. 
 Berbudaya, estetik VS kasar, tidak berbudaya. 
 Berhati-hati, tahan menderita, bertanggung jawab VS emosional, tergantung, 
impulsif, tidak bertanggung jawab. 
 Petualang, bebas, baik hati VS hati-hati, pendiam, menarik diri. 
 Penuh energi, tekun, cepat, bersemangat VS pelamun, lamban, malas, mudah lelah. 
 Tenang, toleran VS tidak tenang, mudah tersinggung. 
 Ramah, dapat dipercaya VS curiga, bermusuhan. 
Dalam bahasa Arab dikenal juga istilah yang sering digunakan untuk 
menunjukkan pada anak didik kita. Istilah tersebut adalah murid yang 
secara harfiah berarti orang yang menginginkan atau membutuhkan
sesuatu, tilmidz yang berarti murid, dan tholib al-ilm yang menuntut ilmu, 
pelajar. Ketiga istilah tersebut seluruhnya mengacu kepada seorang yang 
tengah menempuh pendidikan. 
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciric-iri 
anak didik adalah sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu, 
bimbingan dan pengarahan. 
Untuk mencapai keberhasilan pendidikan diperlukan hubungan 
kerjasama antara pendidik dan peserta didik, sebaik apapun upaya seorang guru dalam 
menanamkan pengetahuan, namun jika tidak ada kesanggupan,kesiapan dari peserta 
didik maka proses pembelajaran sulit untuk mencapai kata berhasil. 
Menurut Al-Ghazali yang dikutip oleh Heri Noer Aly, ilmu 
pendidikan Islam mengungkapkan tugas peserta didik antara lain: 
1. Mensucikan diri dari akhlak dan sifat tercela 
2. Keikhlasan menjadi seorang murid untuk belajar kepada seorang 
6 
guru. 
3. Memiliki tanggung jawab untuk berkonsentrasi, serius dalam belajar. 
4. Tidak memiliki sifat sombong kepada guru dan ilmu 
5. Tidak mempelajari suatu ilmu secara keseluruhan sekaligus. 
Melainkan memperhatikan sistemtis mulai dari mudah 
6. Memelajari ilmu disesuaikan dengan kebutuhan, tingkat, tahap 
perkembangan murid. 
7. Mengetahui kedudukan ilmu terhadap tujuan agar tidak 
mendahulukan ilmu yang tidak penting atas ilmu yang penting. 
II.2 Makna Perkembangan Sosial Peserta Didik 
Sebagai makhluk social,individu dituntut untuk mampu mengatasi segala 
permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan social dan mampu 
menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku.Oleh karena itu setiap 
individu dituntut untuk menguasai keterampilan-keterampilan social dan kemampuan 
penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya.
Syamsu Yusuf (2007) menyatakan bahwa perkembangan social merupakan 
pencapaian kematanagan dalam hubungan social.Perkembangan social dapat pula diartikan 
sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok,moral dan 
tradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama. 
Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki 
kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari 
berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya. 
Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirasakan sejak usia enam bulan, disaat itu 
mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak 
mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang 
mendengar suara keras) dan kasih sayang. Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa : 
“Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling 
membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari 
oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia 
menjadi kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang amat 
kompleks”. 
Dari kutipan diatas dapatlah dimengerti bahwa semakin bertambah usia anak maka semakin 
kompleks perkembangan sosialnya, dalam arti mereka semakin membutuhkan orang lain. 
Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup 
sendiri, mereka butuh interaksi dengan manusia lainnya, interaksi sosial merupakan 
kebutuhan kodrati yang dimiliki oleh manusia. 
II.3 Bentuk – Bentuk Tingkah laku Sosial 
Dalam perkembangan menuju kematangan social peserta didik mewujudkan dalam 
7 
bentuk-bentuk interkasi sosial diantarannya : 
1. Pembangkangan (Negativisme) 
Bentuk tingkah laku melawan. Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap penerapan 
disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak. 
Sikap orang tua terhadap anak seyogyanya tidak memandang pertanda mereka anak yang 
nakal, keras kepala, tolol atau sebutan negatif lainnya, sebaiknya orang tua mau memahami 
sebagai proses perkembangan anak dari sikap dependent menuju kearah independent.
2. Agresi (Agression) 
Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal). Agresi 
merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi ( rasa kecewa karena tidak terpenuhi 
kebutuhan atau keinginannya.Sebaiknya orang tua berusaha mereduksi, mengurangi 
agresifitas anak dengan cara mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua 
menghukum anak yang agresif maka egretifitas anak akan semakin meningkat. 
3. Berselisih (Bertengkar) 
Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku anak 
lain. 
4. Menggoda (Teasing) 
Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda merupakan serangan mental 
terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan) yang 
menimbulkan marah pada orang yang digodanya. 
5. Persaingan (Rivaly) 
Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. 
6. Kerja sama (Cooperation) 
Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain. 
7. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior) 
Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap bossiness. 
Wujud dari sikap ini adalah ; memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan sebagainya. 
8. Mementingkan diri sendiri (selffishness) 
Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya 
9. Simpati (Sympaty) 
Yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang 
lain mau mendekati atau bekerjasama dengan dirinya. 
8
II.4 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Peserta Didik 
Perkembangan sosial anak dipengaruhi beberapa faktor yaitu : 
1. Keluarga 
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai 
aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara 
kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Proses 
pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh 
keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain banyak ditentukan oleh 
keluarga. 
2. Kematangan 
Untuk dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga 
mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain, 
memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam 
berbahasa juga sangat menentukan. 
3. Status Sosial Ekonomi 
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam 
masyarakat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah 
ditanamkan oleh keluarganya. 
4. Pendidikan 
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai 
proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna kehidupan sosial anak 
didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang. 
5. Kapasitas Mental : Emosi dan Intelegensi 
Kemampuan berfikir dapat banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, 
memecahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi perpengaruh sekali terhadap 
perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelek tinggi akan berkemampuan 
berbahasa dengan baik. Oleh karena itu jika perkembangan ketiganya seimbang maka akan 
sangat menentukan keberhasilan perkembangan sosial anak. 
9
II.5 Pengaruh Perkembangan Sosial terhadap Tingkah Laku 
Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain. 
Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik 
dari hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh 
orang lain, bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau merahasiakannya. 
Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis 
terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang tuanya. Kemampuan abstraksi anak 
sering menimbulkan kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan 
keadaan bagaimana yang semstinya menurut alam pikirannya. 
Disamping itu pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa : 
1. Cita-cita dan idealism yangbaik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri, tanpa 
memikirkan akibat labih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin 
menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan. 
2. Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat orang lain daalm 
penilaiannya. 
Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi 
pendapat orang lain, maka sikap ego semakin berkurang dan diakhir masa remaja sudah 
sangat kecil rasa egonya sehingga mereka dapat bergaul dengan baik. 
10
BAB III 
11 
III.1 IDENTITAS PESERTA DIDIK 
Nama :Riana Sukma Dewi 
Ttl :Tasikmalaya,24 Mei 1999 
Alamat :Kp.sindangrasa Ds.Cigunung 
Kec.Parungponteng 
Kab.Tasikmalaya 
Sekolah :MTs Al-Asas 
Hobi :Melakukan sesuatu yang bersifat 
menantang,Bereksperimen. 
Cita-cita :Dokter , Profesor,ilmuwan
12 
III.2 Tabel Quisioner 
Aspek Sosial Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama kelas VII 
NO. Pernyataan Ya Tidak 
1. Saya lebih sering menghabiskan waktu diluar dari pada dirumah  
2. Saya lebih dekat dengan Ibu dibanding dengan Ayah  
3. Saya mempunyai banyak teman laki-laki dibanding perempuan  
4. Saya senang membantu orang lain dan bekerja sama dengan orang 
lain 
 
5. Saya mempunyai rasa kepedulian yang tinggi terhadap orang  
6. Saya mengalami kesulitan dalam bersosialisai dengan orang yang 
usianya diatas saya dan dibawah saya 
 
7. Saya jarang mempunyai masalah dengan saudara saya dirumah  
8. Saya adalah orang yang mudah memaafkan kesalahan orang lain  
9. Saya tidak suka pilih-pilih teman bermain  
10. Saya tidak dekat dengan semua orang yang ada di lingkungan 
tempat saya tinggal 
 
11. Saya kurang suka memberi dan menerima solusi orang  
12. Saya kurang mampu memahami orang lain 
BAB IV 
ANALISIS 
Riana adalah seorang siswi SMP kelas VII yang lebih sering 
menghabiskan waktunya dirumah dibandingkan diluar rumah.Dirumah dia 
lebih dekat pada ayahnya dalam ruang lingkup sosialnya akan tetapi masalah 
perasaannya dia lebih terbuka pada Ibunya. 
Dia tidak suka pilih-pilih teman.Dia mempunyai banyak teman laki-laki 
tetapi lebih banyak teman perempuannya.Dia mempunyai rasa 
kepedulian yang tinggi terhadap orang lain,dia juga sudah mulai mampu 
menyesuaikan diri dengan teman – teman yang lainnya maupun dengan 
masyarakat setempat walaupun dia tidak terlalu dekat pada semua orang 
yang tinggal di lingkungannya tetapi Dia juga bisa bergaul dengan orang-orang 
yang ada disekelilingnya baik itu dengan yang lebih tua,lebih muda 
dan yang sebaya. Dia kurang mampu memahami orang lain karena dia 
belum begitu tahu karakteristik dari masing-masing individu. 
Selain itu,Dia sudah mulai suka bekerjasama dengan oranglain dan 
senang membantu oranglain. Dia mampu memberi atau menerima solusi dari 
orang lain ketika dia mengeluh kepada orang lain maupun ketika orang lain 
mengeluh kepadanya. Dia juga bisa menghargai dirinya sendiri maupun diri 
orang lain. Jadi dia mulai mengerti pentingnya hidup bermasyarakat. 
13
BAB V 
PENUTUP 
14 
V.1 KESIMPULAN 
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan 
sosial. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum 
memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak 
diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang 
dilingkungannya. 
Berdasarkan hasil penelitian Riana Sukma Dewi adalah remaja SMP yang memiliki 
Perkembangan karakteristik hampir sesuai dengan teori-teori yang ada pada usia anak 
sekolah menengah pertama secara umum. 
Dari semua analisis anak tersebut Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor 
yang paling mempengaruhi perkembangan sosial anak, semakin bagus tata cara 
keluarga, maka perkembangan sosial anak juga semakin bagus. 
Perkembangan sosial juga sangat mempengaruhi kepribadian anak, anak yang 
mempunyai daya intelegensi yang tinggi, perkembangan sosial yang baik pada 
umumnya memiliki kepribadian yang baik. 
V.2 SARAN 
Hendaknya Riana lebih terbuka lagi baik kepada kedua orangtuanya maupun kepada 
teman-temannya dengan kadar tertentu. 
Bimbingan dari dalam keluarga perlu ditingkatkan karena perkembangan social pada 
awalnya timbulnya kepekaan terhadap sekitarnya tumbuh dari dalam keluarga terlebih dahulu 
maka dari itu dia memelukan didikan ataupun arahan dari orangtuanya
15 
DAFTAR PUSTAKA 
Cahyani Ani. Mubin, Psikologi perkembangan; cet I (Quantum Teaching, 
Ciputat Press Group, 2006). 
Hurlock B Elizabeth, Developmental Psikologi; Mc Grow Hill, Inc, 1980, Alih 
Bahasa, Istiwidayanti dan suedjarwo, Psikologi Perkembangan suatu 
pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta, Erlangga, tt. 
LN Yusuf Syamsu; Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : 
Remaja Rosdakarya. 
Nurihsan Juntika, 2007, Buku Materi Pokok Perkembangan Peserta didik , 
Bandung; Sekolah Pasca Sarjana (UPI) 
Santrock, John W, Life-Span Development, WM, C Brown Comunication, Inc, 
1995, Alih bahasa Achmad Chusairi, S.PSI, Perkembangan Masa Hidup Jilid I, 
Jakarta, Erlangga, 2002. 
Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan; (PT Raja Grafindo, : 2004). 
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2178771-pengertian-peserta-didik- 
murid/ 
http://eksan.web.id/archives/235 
Yusuf, Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. 
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Contenu connexe

Tendances

Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanovindaaa
 
Bab I Proses Pendidikan
Bab I Proses PendidikanBab I Proses Pendidikan
Bab I Proses Pendidikanguesteff40c
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptbertha_tandi
 
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...Irsyadul Ibad
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanAndriani Widi Astuti
 
Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Rahmat Saputra
 
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)Irwan Hasan
 
hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan febrywenny
 
Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)rusiana12
 
Karakteristik dan perbedaan individu
Karakteristik dan perbedaan individuKarakteristik dan perbedaan individu
Karakteristik dan perbedaan individuDeasy Katiandagho
 
Karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didikKarakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didikYuna Van Basthom
 
Arti dan hakikat pendidikan
Arti dan hakikat pendidikanArti dan hakikat pendidikan
Arti dan hakikat pendidikanIBNU UBAIDILAH
 
Landasan Psikologis Pendidikan
Landasan Psikologis PendidikanLandasan Psikologis Pendidikan
Landasan Psikologis PendidikanAhmad Abd Kholik
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dinaherdina18
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasanwindarti aja
 

Tendances (20)

Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
 
Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikan
 
Bab I Proses Pendidikan
Bab I Proses PendidikanBab I Proses Pendidikan
Bab I Proses Pendidikan
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan ppt
 
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
 
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
 
Unit 5
Unit 5Unit 5
Unit 5
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasan
 
Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2
 
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
 
Pengertian pendidikan by @noverinalola
Pengertian pendidikan by @noverinalolaPengertian pendidikan by @noverinalola
Pengertian pendidikan by @noverinalola
 
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
 
hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan
 
Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)
 
Karakteristik dan perbedaan individu
Karakteristik dan perbedaan individuKarakteristik dan perbedaan individu
Karakteristik dan perbedaan individu
 
Karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didikKarakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik
 
Arti dan hakikat pendidikan
Arti dan hakikat pendidikanArti dan hakikat pendidikan
Arti dan hakikat pendidikan
 
Landasan Psikologis Pendidikan
Landasan Psikologis PendidikanLandasan Psikologis Pendidikan
Landasan Psikologis Pendidikan
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dina
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasan
 

En vedette

Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+NotesBattlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notesrobby chandra
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Bmf 4 pernikahan & keluarga
Bmf 4 pernikahan & keluargaBmf 4 pernikahan & keluarga
Bmf 4 pernikahan & keluargaPT Wings Surya
 
Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha
Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean MantikhaMakalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha
Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean MantikhaDIEAN MANTIKHA
 

En vedette (8)

type of learner...
type of learner...type of learner...
type of learner...
 
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+NotesBattlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
 
Kel. 6 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 6 askep depresi  AKPER PEMKAB MUNA Kel. 6 askep depresi  AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 6 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
 
Depresi
DepresiDepresi
Depresi
 
Humor
HumorHumor
Humor
 
Bmf 4 pernikahan & keluarga
Bmf 4 pernikahan & keluargaBmf 4 pernikahan & keluarga
Bmf 4 pernikahan & keluarga
 
Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha
Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean MantikhaMakalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha
Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha
 

Similaire à .Mka lah psikoper zachura,,

Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganAli Murfi
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)setyawatiDK
 
Bahan ajar sosiologi pendidikan usu
Bahan ajar sosiologi pendidikan usu Bahan ajar sosiologi pendidikan usu
Bahan ajar sosiologi pendidikan usu Robert Siegar
 
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdfnyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdfNyokap Toto
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikansha_macc
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaSugeng Riadi
 
Manajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanManajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanEdwarn Abazel
 
perkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikperkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikacerputri
 
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...agyana_nadian
 
Psikologi jadi
Psikologi jadiPsikologi jadi
Psikologi jadiNarendra
 
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR MANDIRIMENGAJAR
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR MANDIRIMENGAJARAKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR MANDIRIMENGAJAR
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR MANDIRIMENGAJAREuisKomaracilvi
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikanpresetya
 

Similaire à .Mka lah psikoper zachura,, (20)

Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 
Bahan ajar sosiologi pendidikan usu
Bahan ajar sosiologi pendidikan usu Bahan ajar sosiologi pendidikan usu
Bahan ajar sosiologi pendidikan usu
 
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdfnyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusia
 
Manajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanManajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikan
 
Peserta Didik Pw Point
Peserta Didik Pw PointPeserta Didik Pw Point
Peserta Didik Pw Point
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
perkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikperkembangan peserta didik
perkembangan peserta didik
 
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...
 
Pendidikan dan pengajaran
Pendidikan dan pengajaranPendidikan dan pengajaran
Pendidikan dan pengajaran
 
Pendidikan dan pengajaran
Pendidikan dan pengajaranPendidikan dan pengajaran
Pendidikan dan pengajaran
 
Psikologi jadi
Psikologi jadiPsikologi jadi
Psikologi jadi
 
Psikologi jadi
Psikologi jadiPsikologi jadi
Psikologi jadi
 
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR MANDIRIMENGAJAR
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR MANDIRIMENGAJARAKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR MANDIRIMENGAJAR
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR MANDIRIMENGAJAR
 
Learning 2
Learning 2Learning 2
Learning 2
 
LANDASAN PSIKOLOGIS BK
LANDASAN PSIKOLOGIS BKLANDASAN PSIKOLOGIS BK
LANDASAN PSIKOLOGIS BK
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
 

Dernier

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Dernier (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

.Mka lah psikoper zachura,,

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1 I.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi pada anak meliputi segala aspek kehidupan yang mereka jalani baik bersifat fisik maupun non fisik.Perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.Para ahli menyatakan bahwa yang dimaksud dengan perkembangan itu adalah “Suatu proses perubahan pada seseorang kearah yang lebih maju dan lebih dewasa,namun mereka berbeda-beda pendapat tentang bagaimana proses perubahan itu terjadi dalam bentuknya yang hakiki. Beberapa teori perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa manusia telah tumbuh dan berkembang dari masa bayi kemasa dewasa melalui beberapa langkah jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangnya itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Pada proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan emosional mengambil peranan penting. Proses tersbut merupakan proses sosialisai yang mendudukkan anak-anak sebagai insan yang yang secara aktif melakukan proses sosialisasi. Menurut undang-undang RI No.20 tahun 2003 mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif mengembangakan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan ynag diperlukan masyarakat, bangsa dan negara. Adapun tujuan pendidikan menengah umum atau SMA pada dasarnya sama dengan tujuan pendidikan dasar, hanya saja jika pada pendidikan dasar dinyatakan sebagai peletak dasar saja, maka pada pendidikan menengah umum untuk meningkatkan apa yang dicapai pada pendidikan dasar. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, seorang pendidik harus dapat mengetahui karakteristik- karakteristik setiap peserta didik. Agar seorang pendidik dapat
  • 2. membuat media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap peserta didik. Dalam dunia pendidikan anak, seorang pendidik tidak hanya mentransferkan ilmunya saja akan tetapi di dalamnya ada sebuah hubungan yang tidak bisa dipisahkan yaitu interaksi seorang pendidik dengan peserta didik atau peserta didik dengan peserta didik lainnya didalam proses pengajaran yang berjalan dikelas. 2 I.2 Rumusan Masalah  Apa pengertian pendidik dan peserta didik?  Apa makna perkembangan sosial?  Bagaimana bentuk-bentuk tingkah laku social pada peserta didik?  Bagaimana pengaruh perkembangan social peserta didik usia SMP terhadap tingkah laku?  Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan social peserta didik? I.3 Tujuan  Untuk mengetahui pengertian pendidik dan peserta didik.  Untuk mengetahui perkembangan social anak.  Untuk mengetahui faktor-faktor yang memepengaruhi perkembangan social peserta didik.  Untuk mengetahui pengaruh perkembangan sosial peserta didik sekolah menengah pertama (SMP) terhadap tingkah laku.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN II.1 PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK 1. Pendidik Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. (UU No.20 THN 2003, PSL 39 (2)). 2. Peserta Didik Peserta didik adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan. Peserta didik melakukan interaksi dengan rekan sesamanya, guru-guru, dan masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Dalam situasi inilah nilai-nilai social yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap melalui proses pembelajaran dan pengalaman langsung. Dalam bahasa Arab dikenal juga istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan pada anak didik kita. Istilah tersebut adalah murid yang secara harfiah berarti orang yang menginginkan atau membutuhkan sesuatu, tilmidz yang berarti murid, dan tholib al-ilm yang menuntut ilmu, pelajar. Ketiga istilah tersebut seluruhnya mengacu kepada seorang yang tengah menempuh pendidikan. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciriciri anak didik adalah sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu,
  • 4. bimbingan dan pengarahan. Untuk mencapai keberhasilan pendidikan diperlukan hubungan kerjasama antara pendidik dan peserta didik, sebaik apapun upaya seorang guru dalam menanmkan pengetahuan, namun jika tidak ada kesanggupan, kesiapan dari peserta didik maka proses pembelajaran sulit untuk mencapai kata berhasil. Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangakan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar disekolah (Sinolungan, 1997). Departemen Pendidikan Nasional (2003) menegaskan bahwa, peserta didik adalah angota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaan dan pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang, papan), kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai dengan potensinya). Dalam tahap perkembangannya, peserta didik SMP berada pada tahap periode perkembangan Operasional formal (umur 11/12-18 tahun). Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis. Model berfikir ilmiah dengan tipe hipotetico-deductive dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa (Asri Budiningsih, 2005: 39). Begitu banyak tipe kepribadian menurut para ilmuwan. Berikut ini adalah tipe-tpe kepibadian menurut masing-masing para ahli agar kita lebih memahami kepribadian peserta didik sehingga saat proses kegiatan belajar dan mengajar berlangsung dengan maksimal. Menurut Eysenck 1964 (dalam Buchori 1982) menyatakan Tipe kepribadian dibagi menjadi tiga, yaitu: 4
  • 5.  Kepribadian Ekstrovert: dicirikan dengan sifat sosiabilitas, bersahabat, menikmati kegembiraan, aktif bicara, impulsif, menyenangkan spontan, ramah, sering ambil bagian dalam aktivitas sosial.  Kepribadian Introvert: dicirikan dengan sifat pemalu, suka menyendiri, 5 mempunyai kontrol diri yang baik.  Kepribadian Neurosis: dicirikan dengan pencemas, pemurung, tegang, bahkan kadang-kadang disertai dengan simptom fisik seperti keringat, pucat, dan gugup. Menurut Mahmud 1990 (dalam Suadianto 2009) menyatakan Kepribadian terbagi menjadi dua belas kepribadian, yang meliputi kepribadian sebagai berikut:  Mudah menyesuaikan diri, baik hati, ramah, hangat VS dingin.  Bebas, cerdas, dapat dipercaya VS bodoh, tidak sungguh-sungguh, tidak kreatif.  Emosi stabil, realistis, gigih VS emosi mudah berubah, suka menghindar (evasive), neurotik.  Dominat, menonjolkan diri VS suka mengalah, menyerah.  Riang, tenang, mudah bergaul, banyak bicara VS mudah berkobar, tertekan, menyendiri, sedih.  Sensitif, simpatik, lembut hati VS keras hati, kaku, tidak emosional.  Berbudaya, estetik VS kasar, tidak berbudaya.  Berhati-hati, tahan menderita, bertanggung jawab VS emosional, tergantung, impulsif, tidak bertanggung jawab.  Petualang, bebas, baik hati VS hati-hati, pendiam, menarik diri.  Penuh energi, tekun, cepat, bersemangat VS pelamun, lamban, malas, mudah lelah.  Tenang, toleran VS tidak tenang, mudah tersinggung.  Ramah, dapat dipercaya VS curiga, bermusuhan. Dalam bahasa Arab dikenal juga istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan pada anak didik kita. Istilah tersebut adalah murid yang secara harfiah berarti orang yang menginginkan atau membutuhkan
  • 6. sesuatu, tilmidz yang berarti murid, dan tholib al-ilm yang menuntut ilmu, pelajar. Ketiga istilah tersebut seluruhnya mengacu kepada seorang yang tengah menempuh pendidikan. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciric-iri anak didik adalah sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan pengarahan. Untuk mencapai keberhasilan pendidikan diperlukan hubungan kerjasama antara pendidik dan peserta didik, sebaik apapun upaya seorang guru dalam menanamkan pengetahuan, namun jika tidak ada kesanggupan,kesiapan dari peserta didik maka proses pembelajaran sulit untuk mencapai kata berhasil. Menurut Al-Ghazali yang dikutip oleh Heri Noer Aly, ilmu pendidikan Islam mengungkapkan tugas peserta didik antara lain: 1. Mensucikan diri dari akhlak dan sifat tercela 2. Keikhlasan menjadi seorang murid untuk belajar kepada seorang 6 guru. 3. Memiliki tanggung jawab untuk berkonsentrasi, serius dalam belajar. 4. Tidak memiliki sifat sombong kepada guru dan ilmu 5. Tidak mempelajari suatu ilmu secara keseluruhan sekaligus. Melainkan memperhatikan sistemtis mulai dari mudah 6. Memelajari ilmu disesuaikan dengan kebutuhan, tingkat, tahap perkembangan murid. 7. Mengetahui kedudukan ilmu terhadap tujuan agar tidak mendahulukan ilmu yang tidak penting atas ilmu yang penting. II.2 Makna Perkembangan Sosial Peserta Didik Sebagai makhluk social,individu dituntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan social dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku.Oleh karena itu setiap individu dituntut untuk menguasai keterampilan-keterampilan social dan kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya.
  • 7. Syamsu Yusuf (2007) menyatakan bahwa perkembangan social merupakan pencapaian kematanagan dalam hubungan social.Perkembangan social dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok,moral dan tradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya. Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirasakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih sayang. Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa : “Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang amat kompleks”. Dari kutipan diatas dapatlah dimengerti bahwa semakin bertambah usia anak maka semakin kompleks perkembangan sosialnya, dalam arti mereka semakin membutuhkan orang lain. Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup sendiri, mereka butuh interaksi dengan manusia lainnya, interaksi sosial merupakan kebutuhan kodrati yang dimiliki oleh manusia. II.3 Bentuk – Bentuk Tingkah laku Sosial Dalam perkembangan menuju kematangan social peserta didik mewujudkan dalam 7 bentuk-bentuk interkasi sosial diantarannya : 1. Pembangkangan (Negativisme) Bentuk tingkah laku melawan. Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak. Sikap orang tua terhadap anak seyogyanya tidak memandang pertanda mereka anak yang nakal, keras kepala, tolol atau sebutan negatif lainnya, sebaiknya orang tua mau memahami sebagai proses perkembangan anak dari sikap dependent menuju kearah independent.
  • 8. 2. Agresi (Agression) Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal). Agresi merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi ( rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan atau keinginannya.Sebaiknya orang tua berusaha mereduksi, mengurangi agresifitas anak dengan cara mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua menghukum anak yang agresif maka egretifitas anak akan semakin meningkat. 3. Berselisih (Bertengkar) Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain. 4. Menggoda (Teasing) Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan) yang menimbulkan marah pada orang yang digodanya. 5. Persaingan (Rivaly) Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. 6. Kerja sama (Cooperation) Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain. 7. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior) Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap bossiness. Wujud dari sikap ini adalah ; memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan sebagainya. 8. Mementingkan diri sendiri (selffishness) Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya 9. Simpati (Sympaty) Yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain mau mendekati atau bekerjasama dengan dirinya. 8
  • 9. II.4 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Peserta Didik Perkembangan sosial anak dipengaruhi beberapa faktor yaitu : 1. Keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain banyak ditentukan oleh keluarga. 2. Kematangan Untuk dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam berbahasa juga sangat menentukan. 3. Status Sosial Ekonomi Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. 4. Pendidikan Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang. 5. Kapasitas Mental : Emosi dan Intelegensi Kemampuan berfikir dapat banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi perpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelek tinggi akan berkemampuan berbahasa dengan baik. Oleh karena itu jika perkembangan ketiganya seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan sosial anak. 9
  • 10. II.5 Pengaruh Perkembangan Sosial terhadap Tingkah Laku Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang lain, bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau merahasiakannya. Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang tuanya. Kemampuan abstraksi anak sering menimbulkan kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan bagaimana yang semstinya menurut alam pikirannya. Disamping itu pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa : 1. Cita-cita dan idealism yangbaik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri, tanpa memikirkan akibat labih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan. 2. Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat orang lain daalm penilaiannya. Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi pendapat orang lain, maka sikap ego semakin berkurang dan diakhir masa remaja sudah sangat kecil rasa egonya sehingga mereka dapat bergaul dengan baik. 10
  • 11. BAB III 11 III.1 IDENTITAS PESERTA DIDIK Nama :Riana Sukma Dewi Ttl :Tasikmalaya,24 Mei 1999 Alamat :Kp.sindangrasa Ds.Cigunung Kec.Parungponteng Kab.Tasikmalaya Sekolah :MTs Al-Asas Hobi :Melakukan sesuatu yang bersifat menantang,Bereksperimen. Cita-cita :Dokter , Profesor,ilmuwan
  • 12. 12 III.2 Tabel Quisioner Aspek Sosial Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama kelas VII NO. Pernyataan Ya Tidak 1. Saya lebih sering menghabiskan waktu diluar dari pada dirumah  2. Saya lebih dekat dengan Ibu dibanding dengan Ayah  3. Saya mempunyai banyak teman laki-laki dibanding perempuan  4. Saya senang membantu orang lain dan bekerja sama dengan orang lain  5. Saya mempunyai rasa kepedulian yang tinggi terhadap orang  6. Saya mengalami kesulitan dalam bersosialisai dengan orang yang usianya diatas saya dan dibawah saya  7. Saya jarang mempunyai masalah dengan saudara saya dirumah  8. Saya adalah orang yang mudah memaafkan kesalahan orang lain  9. Saya tidak suka pilih-pilih teman bermain  10. Saya tidak dekat dengan semua orang yang ada di lingkungan tempat saya tinggal  11. Saya kurang suka memberi dan menerima solusi orang  12. Saya kurang mampu memahami orang lain 
  • 13. BAB IV ANALISIS Riana adalah seorang siswi SMP kelas VII yang lebih sering menghabiskan waktunya dirumah dibandingkan diluar rumah.Dirumah dia lebih dekat pada ayahnya dalam ruang lingkup sosialnya akan tetapi masalah perasaannya dia lebih terbuka pada Ibunya. Dia tidak suka pilih-pilih teman.Dia mempunyai banyak teman laki-laki tetapi lebih banyak teman perempuannya.Dia mempunyai rasa kepedulian yang tinggi terhadap orang lain,dia juga sudah mulai mampu menyesuaikan diri dengan teman – teman yang lainnya maupun dengan masyarakat setempat walaupun dia tidak terlalu dekat pada semua orang yang tinggal di lingkungannya tetapi Dia juga bisa bergaul dengan orang-orang yang ada disekelilingnya baik itu dengan yang lebih tua,lebih muda dan yang sebaya. Dia kurang mampu memahami orang lain karena dia belum begitu tahu karakteristik dari masing-masing individu. Selain itu,Dia sudah mulai suka bekerjasama dengan oranglain dan senang membantu oranglain. Dia mampu memberi atau menerima solusi dari orang lain ketika dia mengeluh kepada orang lain maupun ketika orang lain mengeluh kepadanya. Dia juga bisa menghargai dirinya sendiri maupun diri orang lain. Jadi dia mulai mengerti pentingnya hidup bermasyarakat. 13
  • 14. BAB V PENUTUP 14 V.1 KESIMPULAN Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya. Berdasarkan hasil penelitian Riana Sukma Dewi adalah remaja SMP yang memiliki Perkembangan karakteristik hampir sesuai dengan teori-teori yang ada pada usia anak sekolah menengah pertama secara umum. Dari semua analisis anak tersebut Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor yang paling mempengaruhi perkembangan sosial anak, semakin bagus tata cara keluarga, maka perkembangan sosial anak juga semakin bagus. Perkembangan sosial juga sangat mempengaruhi kepribadian anak, anak yang mempunyai daya intelegensi yang tinggi, perkembangan sosial yang baik pada umumnya memiliki kepribadian yang baik. V.2 SARAN Hendaknya Riana lebih terbuka lagi baik kepada kedua orangtuanya maupun kepada teman-temannya dengan kadar tertentu. Bimbingan dari dalam keluarga perlu ditingkatkan karena perkembangan social pada awalnya timbulnya kepekaan terhadap sekitarnya tumbuh dari dalam keluarga terlebih dahulu maka dari itu dia memelukan didikan ataupun arahan dari orangtuanya
  • 15. 15 DAFTAR PUSTAKA Cahyani Ani. Mubin, Psikologi perkembangan; cet I (Quantum Teaching, Ciputat Press Group, 2006). Hurlock B Elizabeth, Developmental Psikologi; Mc Grow Hill, Inc, 1980, Alih Bahasa, Istiwidayanti dan suedjarwo, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta, Erlangga, tt. LN Yusuf Syamsu; Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : Remaja Rosdakarya. Nurihsan Juntika, 2007, Buku Materi Pokok Perkembangan Peserta didik , Bandung; Sekolah Pasca Sarjana (UPI) Santrock, John W, Life-Span Development, WM, C Brown Comunication, Inc, 1995, Alih bahasa Achmad Chusairi, S.PSI, Perkembangan Masa Hidup Jilid I, Jakarta, Erlangga, 2002. Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan; (PT Raja Grafindo, : 2004). http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2178771-pengertian-peserta-didik- murid/ http://eksan.web.id/archives/235 Yusuf, Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada