Kehidupan yang semakin modern menarik anak-anak muda pada berbagai bentuk “keindahan” sementara, namun membuat mereka mudah rapuh dan galau. Masa-masa pencarian jati diri yang kerap memunculkan rasa keingintahuan dan rasa ingin meniru begitu dalam terhadap sesuatu sehingga timbul perilaku-perilaku unik sekaligus aneh pada diri kaum remaja. Yuk simak bagaimana potret dan wajah sebagian generasi hari ini?
Butuh konsultasi, diskusi, pelatihan, dauroh ?
silahkan hubungi kami
Salam Silaturahmi
2. Pendahuluan
• Fenomena “Gaby yang tinggal
kenangan”, 15.000 jiwa di
Indonesia mati sia-sia karena
bunuh diri
• Fenomena “anak durhaka” yang
menjadi salah satu tanda akhir
zaman
Fenomena
Sosial
• Fenomena LGBT
• Ikut-ikutan V-days
Yang lagi
marak • ِدْعَب ْنِم َفَلَخَفٌفَْلخ ْمِه
واُعَبَّتا َو َة ََلَّصال واُعاَضَأ
ْوَسَف ِتا َوَهَّشالَن ْوَقْلَي َف
ًّايَغ (Q.S Maryam:
59)
Why?
3. Penyebabnya adalah
Pertama: ketika mereka dihadapkan
pada sebuah masalah, yang mereka
lakuin bukan meminta petunjuk dan
pertolongan Allah, tetapi justru
malahan ngikutin hawa nafsu dan
bisikan syaitan. Kalau udah terjadi
pertemuan antara hawa nafsu dan
godaan syaitan.
4. Penyebabnya adalah
Kedua: ketika anak muda lebih betah untuk bersama
dengan lingkungannya di “tempat” yang
bukan RUMAHnya sendiri.
Penyebab kedua ini adalah episode lanjutan dari
penyebab pertama. Bagi sebagian anak muda Mall
adalah tempat yang lebih asyik ketimbang rumahnya,
café, warnet dan berbagai tempat yang bisa bikin
mereka “happy” lebih disukai dan bikin betah berlama
lama ketimbang sekolahan apalagi rumah. Ditambah
lagi, kalau rumah mereka tidak lagi bisa menjadi
“Rumahku Surgaku” serta ketiadaan keteladanan dan
kasih sayang dari orang-orang seisi rumah.
5. Penyebabnya adalah
Ketiga: ketika anak muda lebih merasa nyaman dan
betah berdiam diri di tempat selain MASJID.
Berbondong-bondong anak-anak muda meninggalkan
masjid, sedikit kita saksikan di rumah-rumah Allah baik
masjid ataupun mushola anak-anak muda yang mengisi
shaf-shaf shalat berjama‟ah. Kalau sudah begini,
sebuah bangsa atau wilayah cepat ataupun lambat
menjadi bangsa yang tertinggal di segala bidangnya,
sebab Dr. Yusuf Qardhowi, ketua ulama international
pernah bilang sebuah bangsa akan mengalami
kebangkitan manakala anak-anak mudanya mengisi
shaf-shaf utama salat berjama‟ah di masjid..
7. Merasakan Kebersamaan Allah
Setiap kamu dihadapkan pada sebuah
masalah, jangan buru-buru memutuskan
untuk berputus asa, yakini bahwa setiap
masalah itu pasti ada solusinya, apalagi
kalau di dalam hati kamu masih ada setitik
cahaya iman. Bagi orang yang beriman
optimis adalah pilihan mereka, sebab orang
mukmin percaya bahwa ada ALLAH
bersama mereka.
8. Belajar dari Teladan Utama
Lihatlah dan pelajari sosok-sosok teladan
utama dalam Islam seperti Rasulullah dan
para sahabatnya. Ada sosok Ibrahim muda
yang punya prinsip dan bertauhid, ada juga
keteladan Ismail yang mencontohkan
tentang patuh dan hormat kepada kedua
orang tuanya. Kita kenal juga ashabul kahfi
yang memiliki keberanian dan siap
menanggung resiko demi mempertahankan
dan memperjuangkan kebenaran
9. Giat dalam Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu adalah kewajiban
sepanjang hayat. Ilmu dapat menjadi
petunjuk dalam beramal, ilmu
menjadikan derajat mulia di sisi Allah,
menuntut ilmu adalah jalan menuju
surga