SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
Télécharger pour lire hors ligne
TUGAS 
MANAJEMEN STRATEGIK 
Dosen : Prof. Dr. Agus Rahayu H. MSI. 
Kajian Teori Manajemen Strategis 
How to assess the corporate parenting strategy? A conceptual answer 
Matthias Kruehler, Ulrich Pidun dan Harald Rubner 
Maret 27, 2014 
Oleh : 
Arif Partono Prasetio - 1303193 
Universitas Pendidikan Indonesia 
Program Doktor Ilmu Manajemen 
2014
Arif Partono - 1303193 
How to assess the corporate parenting strategy? A conceptual 
answer 
1 
Pengantar 
Kajian ini dilakukan karena banyaknya kondisi yang kurang menguntungkan yang 
dialami perusahaan bersifat multi bisnis dalam hal penciptaan nilai dibandingkan dengan 
perusahaan yang fokus pada bisnis tertentu. 
Bahkan di dalam riset yang dilakukan oleh Boston Consultant Group, ditemukan 
fakta bahwa perusahaan konglomerat (multi bisnis) di Eropa menyusut hingga 27%. 
Kondisi ini memunculkan gagasan bahwa tingkat diversifikasi bukanlah faktor yang 
mendorong meningkatnya nilai perusahaan. Hal yang lebih penting adalah bagaimana 
diversifikasi tersebut dikelola dengan baik oleh perusahaan induknya (parent company). 
Sesuai dengan judulnya, kajian ini akan menganalisis dan menggambarkan 
bagaimana strategi parenting tersebut dijalankan. Pembahasan akan diawali dengan kosep 
strategi parenting, yang diikuti oleh kerangka kegiatan parenting yang bisa membangun 
atau merusak nilai perusahaan. Sebagaimana diskusi mengenai strategi parenting, kajian ini 
juga menggunakan konsep dasar dari Goold et al (1994). Disini konsep keunggulan 
parenting menyatakan bahwa perusahaan harus berusaha untuk menjadi pengelola terbaik 
bagi portfolio bisnisnya, atau jika tidak, bisa menjual bisnis tersebut pada tingkat nilai yang 
menguntungkan kepada pengelola lain. Untuk mencapai keunggulan parenting, 
karakteristik perusahaan harus sesuai dengan faktor keberhasilan kritis dari bisnisnya dan 
kebutuhan. Oleh karenanya perusahaan harus menentukan pada kegiatan atau bisnis apa 
mereka harus menginvestasikan sumberdaya keuangan dan manajerialnya. Di samping itu 
faktor lain yang juga penting adalah bagaimana perusahaan induk mempengaruhi unit 
bisnis yang dikelolanya. 
Jurnal ini bertujuan untuk menjelaskan konsep keunggulan parenting dengan cara 
mengidentifikasi kegiatan yang bisa menambah atau menghilangkan nilai perusahaan. Di 
samping itu juga merangkum semua kegiatan dalam suatu kerangka holistik untuk 
mengevaluasi strategi parenting dari perusahaan. Kutipan-kutipan yang tertera di dalam 
kajian adalah kutipan yang sesuai aslinya dari jurnal terkait. Dengan demikian, daftar 
pustaka terkait kutipan tersebut ada pada jurnal yang menjadi pokok kajian.
Arif Partono - 1303193 
2 
Konsep Strategi Parenting 
Konsep strategi parenting dikemukakan oleh Goold, Campbell dan Alexander 
sebagai panduan bagi para pengambil keputusan di tingkat korporasi. Konsep tersebut 
ditujukan untuk membantu dalam pemilihan dan pengelolaan bisnis. Kriteria utamanya 
adalah kompetensi dan kapabilitas yang ditawarkan oleh dari perusahaan induk; kebutuhan 
unit bisnis; dan nilai yang dibentuk bagi unit bisnis melalui kegiatan perusahaan induk. 
Konsep ini didasarkan pada teori Porter (1985) mengenai keungguan bersaing dan peran 
kantor pusat dari Chandler (1962). 
Keunggulan parenting berbeda dari konsep kompetensi inti (Prahalad & Hamel, 
1990). Goold mengkritisi pdan angan kompetensi inti yang terfokus pada kompetensi teknis 
dan operasional yang tidak bisa memberikan panduan praktis dalam perumusan strategi 
perusahaan serta juga tidak mampu menjelaskan asal usul keberhasilan perusahaan yang 
memiliki beragam bisnis. 
Salah satu poin penting di dalam strategi parenting adalah bahwa perusahaan induk 
harus memastikan bahwa nilai yang mereka berikan kepada unit bisnis harus lebih besar 
dari biaya yang dikeluarkan. Jika tidak demikian, maka strategi korporasi akan tidak 
membawa manfaat dan malah menurunkan nilai pemegang saham. 
Terdapat empat cara untuk meningkatkan (sekaligus menghilangkan) nilai bagi unit 
bisnis; 
 Stand-alone influence; 
 Linkage influence; 
 Central functions dan services; dan 
 Corporate development activities. 
Kunci keberhasilan perusahaan induk adalah pada kemampuan menyesuaikan 
karakteristiknya dengan kebutuhan unit bisnis. Hal ini sejalan dengan kondisi bahwa 
masing-masing anak perusahaan memiliki perbedaan dalam hal faktor keberhasilan, potensi 
pengembangan, dan tantangan. Perusahaan induk harus memperhatikan kondisi ini. 
Sudah banyak riset manajemen strategis yang mengkaji pengaruh aktivitas 
perusahaan induk dan pengaruh berbagai pendekatan parenting yang digunakan (Collis et 
al. 2007; Van Oijen & Douma, 2000; Hill 1988; Doz & Prahalad, 1984; Bower, 1970).
Arif Partono - 1303193 
Kerangka Holistik untuk Mengevaluasi Strategi Parenting 
Pada tulisan ini, strategi parenting korporasi didefinisikan sebagai suatu kombinasi 
dari aktivitas pembentukan nilai secara konsisten dan efektif, baik yang dihasilkan dari 
kegiatan langsung perusahaan induk atau dari komposisi portofolio (interaksi antara anak 
perusahaan tanpa adanya campur tangan dari perusahaan induk). Dengan demikian 
kerangka yang dibuat harus dapat mengakomodasi keperluan untuk mengevaluasi kedua 
aktivitas tersebut. Secara vertikal untuk melihat hubungan antara anak perusahaan dengan 
perusahaan induk, dan horizontal untuk melihat interaksi antar anak perusahaan. 
Konsep awal dari keunggulan parenting tidak hanya pada pembentukan nilai akan 
tetapi juga pada kemungkinan kehilangan atau penghancuran nilai. Perusahaan induk perlu 
memastikan bahwa kegiatan yang dilakukannya tidak menyebabkan kehancuran atau 
pengurangan nilai. Paham ini kecuali berlaku secara vertikal, juga berlaku untuk hubungan 
antar anak perusahaan. Kerangka yang dibuat juga harus mengakomodasi aktivitas 
pembentukan nilai dan mengantisipasi tindakan yang dapat menghancurkan nilai. 
Syarat ketiga bagi kerangka yang dibuat adalah kemampuannya dalam 
mempertimbangkan pendekatan strategis dan operasional, yang diperkirakan bisa 
membentuk atau menghancurkan nilai. 
Ketiga persyaratan tersebut disajikan sebagai kerangka evaluasi strategi parenting. 
3 
Kerangka ini memisahkan: 
- Asal kegiatan (langsung/vertikal vs komposisional/ horizontal), 
- Dampaknya (value-adding vs value-destroying), 
- Jenis aktivitas (strategic vs operational) 
Berdasarkan pemisahan tersebut didapatkan 8 dasar pendorong penerapan strategi 
parenting dalam pengelolaan bisnis yang beragam. Kajian selanjutnya akan membahas 
operasionalisasi dari kerangka tersebut dengan cara menjelaskan kegiatan yang ada 
dibelakang 8 pendorong tersebut.
Arif Partono - 1303193 
4 
Kerangka Operasional 
Dukungan dan Pdan uan Strategis 
Perusahaan induk dapat menambah nilai anak perusahaan dengan menjalankan 
strategi yang lebih baik dari strategi bisnis unit tersebut secara mdan iri (individu-stdan 
alone). Beberapa alternatif yang dapat diterapkan antara lain; 
a. Arahan strategis. Perusahaan induk meningkatkan nilai anak perusahaan dengan 
memberikan arahan strategis yang baik. Misalnya melalui misi bisnis, menetapkan 
sasaran yang jelas, dan merancang arah pengembangan yang baik. 
b. Keahlian strategis. Ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan; 
- Transfer kompetensi (Chandler, 1991) 
- Berbagi pengalaman dan keahlian dalam industri 
- Memberikan dukungan dalam menghadapi tantangan. 
c. Pertumbuhan bisnis. Perusahaan induk mendukung pengembangan usaha dan 
pertumbuhan manajemen. 
d. Alokasi sumberdaya. Perusahaan induk dapat membentuk pasar modal internal dan 
meningkatkan nilai melalui pendistribusian modal dengan lebih optimal di antara 
anak perusahaan. Ada 2 mekanisme untuk melakukan ini. Pertama, perusahaan 
induk mendesak agara anak perusahaan mencari kegiatan yang hasilnya dapat 
diperkirakan dengan lebih akurat . kedua adalah melalui kemampuan perusahaan 
induk dalam mengantisipasi tingkat keuntungan, sehingga dapat mengambil modal 
dari perusahaan yang kurang bagus dan memindahkannya ke perusahaan yang lebih 
berpotensi.
Arif Partono - 1303193 
e. Perlindungan dari pasar modal. Perlindungan ini bermanfaat bagi anak 
perusahaan untuk berpikir lebih panjang ketika melakukan keputusan investasi. 
f. Evaluasi kinerja. Perusahaan induk melakukan monitoring kepada anak 
5 
perusahaan (Rappaport, 1990). 
g. Perbaikan operasional. Perusahaan induk dapat campur tangan dalam kegiatan 
operasional anak perusahaan, misalnya; mengganti manajer yang buruk (Barker et 
al, 2001), memberikan bimbingan selama proses pealihan, mengoptimalkan supply 
chain, dan menjalankan inisiatif untuk menyelaraskan kinerja. 
h. Memberdayakan sinergi. Perusahaan induk dapat secara aktif mendorong 
terjadinya sinergi antar anak perusahaan, khususnya dalam mencapai sasaran 
horizontal Goold dan Campbell, 1998). 
Pengaruh Negatif 
Sebaliknya tindakan yang dilakukan perusahaan induk dapat berdampak negatif pada 
kinerja anak perusahaan. Berikut beberapa hal yang menjelasnkan kondisi tersebut: 
a. Kurang keahlian dan ketrampilan. Perusahaan induk sering merasa terlalu 
percaya diri dan menganggap remeh pengetahuan detail mengenai industri tertentu 
pada level bisnis. Kondisi ini dapat mengakibatkan korporasi tidak memahami kunci 
keberhasilan dan paasr dari unit bisnis terkait (Goold & Campbell, 1998). 
b. Managerial entrenchment. Perusahaan induk dapat merusak nilai anak perusahaan 
dengan tetap memaksakan beberapa kondisi yang kurang bagus. Misalnya; proyek 
yang gagal, menjustifikasi keputusan investasi masa lalu, atau berinvestasi hanya 
pada industri yang dikuasasi saja tanpa memperhatikan industri yang berpotensi 
memberikan peningkatan value (Shleifer dan Vishny, 1989). 
c. Empire-building. Nilai perusahaan dapat berkurang jika manajer korporasi hanya 
fokus pada pengembangan kejayaan korporat. Sebaiknya manajer korporasi 
berupaya untuk menemukan keunggulan di masa depan dan meningkatkan value 
(Jensen, 1986). Orientasi jangka pendek dan kepentingan sekelompok orang harus 
diganti dengan kepentingan bersama jangka panjang. 
d. Menghindari risiko. Karakteristik dari manajer korporat yang mengamankan posisi 
akan berpotensi meminimalkan peluang peningatan nilai (Amihud dan Lev, 1981).
Arif Partono - 1303193 
e. Lack of performance pressure. Berada dalam satu kondisi korporasi menyebabkan 
unit bisnis yang tidak menguntungkan dapat berjalan dengan dukungan keuangan 
dari korporasi. Hal ini kurang produktif dalam peningkatan nilai bagi anak 
perusahaan tersebut (Rajan et al., 2000). 
f. Kurangnya motivasi. Manajer pada anak perusahaan dapat menjadi tidak 
termotivasi jika campur tangan perusahaan induk terlalu dalam, apalagi jika pada 
akhirnya hal itu berpengaruh terhadap penilaian dan penghargaan yang diterima 
(Brusco dan Panunzi, 2005). 
6 
Sumberdaya dan Layanan Terpusat 
Perusahaan induk juga dapat memberikan kemudahan pemusatan sumberdaya, 
membentuk perpaduan layanan, atau menawarkan kemudahan akses ke pasar modal dan 
pasar tenaga kerja kepada unit bisnis. Inti dukungan ini bukan pada perbaikan strategis, 
tetapi lebih pada pencapaian keunggulan dari sisi biaya. Beberapa tindakan yang dapat 
dilakukan: 
a. Aset korporasi. Anak perusahaan dapat menikmati manfaat dengan ketersediaan 
aset dari perusahaan induk. Di samping itu mereka juga dapat melakukan kerja sama 
dengan anak perusahaan lain dalam berbagai bidang, misalnya dalam pemasaran, 
pelatihan, dan layanan pelanggan. 
b. Kapabilitas manajemen. Perusahaan induk dapat memberikan dukungan 
manajemen yang handal untuk mengurangi biaya, mengidentifikasi risiko, 
menyederhanakan organisasi, dan mencapai tata kelola yang baik. Kapabilitas 
manajemen dapat berarti pemahaman akan industri yang baik, memiliki ketrampilan 
yang diperlukan, dan memiliki jaringan distribusi yang kuat (Grant, 1991; 
Wernerfelt, 1984). Kemampuan perusahaan induk untuk mentransfer pengetahuan 
ini dapat menjadi faktor penting dalam keunggulan bersaing (Barney, 1991). 
c. Pemusatan fungsi. Perusahaan akan menikmati keuntungan jika memiliki jaringan 
dan fungsi yang terpusat. Di samping memudahkan pada saat ada kebutuhan, 
pemusatan ini juga memudahkan pengontrolannya. Perusahaan induk dapat 
meningkatkan nilai melalui penyediaan sarana yang terpusat (Yavitz dan Newman, 
1982).
Arif Partono - 1303193 
d. Sumber dana eksternal. Sudah tentu, bisnis yang memiliki jaringan luas dan 
terdiri dari beberapa anak perusahan akan lebih mudah mendapatkan akses terhadap 
dana eksternal (Lamont, 1997). 
e. Pendanaan internal. Arus kas dari berbagai anak perusahaan dapat dimanfaatkan 
oleh perusahaan yang membutuhkan. Hal ini dapat meminimalkan biaya 
peminjaman dana dari pihak eksternal. Pinjaman internal ini dapat digunakan untuk 
pembiayaan jangka pendek (Shin dan Stulz, 1998). 
f. Optimalisasi pajak. Peningkatan nilai lainnya yang dapat dilakukan oleh 
perusahaan induk adalah melalui cara konsolidasi laba dan rugi secara keseluruhan. 
Praktek ini dapat mengurangi beban pajak secara keseluruhan. 
g. Persyaratan laporan eksternal. Dengan adanya perusahaan induk, maka anak 
perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya terkait pembuatan laporan bisnis 
(Taggart, 1987). Pesaing yang tidak memiliki korporasi harus melakukan pelaporan 
secara mandiri yang memerlukan waktu. 
h. Keunggulan pasar tenaga kerja. Keuntungan lain yang dapat diperoleh adalah 
terkait perolehan tenaga kerja. Besarnya skala korporasi memudahkan manajemen 
mencari karyawan dari anak perusahaan. Atau, jika harus melakukan rekrutmen dari 
luar,perusahaan korporasi tentu lebih menarik minat calon pelamar. 
7 
Biaya Overhead 
Meski memiliki manfaat, akan tetapi pelaksanaan pemusatan sumberdaya dan layanan 
dapat meningkatkan biaya bagi departemen pusat dan juga meningkatkan kebutuhan 
karyawan. sisi negatif lain adalah terjadinya kondisi yang kurang tanggap dan proses yang 
tidak efisien. Hal ini berpotensi mengurangi nilai perusahaan. 
a. Oversized scope. Hal ini terjadi jika tingkat keterlibatan persuahaan induk melebihi 
kebutuhan sehingga apa yang disajikan tidak sesuai dengan kebutuhan anak 
perusahaan. Kelebihan biaya ini akan merugikan anak p erusahaan (Campbell et al., 
1995). 
b. Costly charges. Ketika perusahaan induk mengenakan beban biaya terlalu tinggi, 
maka akan terjadi penurunan nilai. Dengan demikian perlu dilakukan komparasi 
apakah lebih murah jika dilakukan mandiri atau melalui perusahaan induk (Van
Arif Partono - 1303193 
Oijen dan Douma, 2000). Kemungkinan kerugian lain adalah layanan yang tidak 
sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. 
c. Sumberdaya tambahan. Dengan adanya layanan terpusat anak perusahaan 
menanggung tambahan biaya yang mungkin beropengaruh terhadap laba (Goold dan 
Campbell, 2002). 
d. Fokus ke dalam. Kecuali aspek finansial kerugian bisa juga terjadi pada aspek 
manajemen. pemusatan aktivitas ini bisa mengarah pada konsentrasi pekerjaan 
administratif, sehingga mengaburkan pentingnya pengembangan pasar. . 
e. Proses yang kompleks. Perencanaan, anggaran, dan pengendalian yang kompleks 
dapat mengurangi fleksibilitas, kualitas, dan kecepatan pengambilan keputusan. 
(Chandler, 1991). 
8 
Sinergi antara Manajerial dan Sales 
Ansoff (1965) mendefinisikan sinergi dalam penjualan sebagai peningkatan volume 
penjualan karena penggunaan saluran distribusi, administrasi, dan pengelolaan gudang 
secara bersama. Sedangkan manajerial sinergi lebih mengarah pada kemungkinan untuk 
meningkatkan kapabilitas saat ini, pengalaman, dan pengetahuan dengan cara memecahkan 
masalah strategis, organisasional, dan operasional. Sinergi ini membawa manfaat sebagai 
berikut: 
a. Bundling dan cross selling. Bundling produk dan layanan adalah praktek penjualan 
dua atau lebih produk dari anak perusahaan yang berbeda dalam satu paket pada 
tingkat harga yang lebih murah daripada harga satuan (Porter, 1985). Efek sinergi 
terjadi dari manfaat jangka panjang akibat peningkatan harga secara perlahan, 
peningkatan volume penjualan, dan pertumbuhan pangsa pasar. Manfaat lain adalah 
dalam bentuk produk cross-selling (menjual produk berbeda kepada konsumen yang 
sama) yang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. 
b. Kapabilitas dan pengalaman. Pengalaman dan kemampuan yang beragam akan 
membawa manfaat jika dibagikan kepada anak perusahaan (Tanriverdi dan 
Venkatraman, 2005). 
c. Joint development of strategic assets. Strategi yang dikembangkan secara bersama 
akan lebih cepat dan lebih efisien bagi anak perusahaan, apalagi jika dibandingkan 
dengan pesaing yang berskala kecil (Markides dan Williamson, 1994). Kemudahan
Arif Partono - 1303193 
akses ke sumberdaya yang mahal jika dilakukan secara sendirian dapat menjadi 
keunggulan bersaing. 
d. Mutual forbearance. Dengan adanya anak perusahaan lain yang memiliki produk 
atau sumberdaya yang kadang dibutuhkan oleh anak perusahaan lain. Peningkatan 
nilai perusahaan kadang dapat dicapai melalui peluncuran produk dan layanan baru 
atau pengembangan ke segmen pasar baru. Hal ini mudah dilakukan oleh 
perusahaan yang tergabung dalam korporasi. 
9 
Kekurangan Sumberdaya 
Interaksi horizontal kecuali membawa manfaat juga memiliki efek negatif. 
a. Kurang perhatian. Meski sudah dirancang dengan baik, akan tetapi jika pada 
pelaksanaannya kurang diperhatikan dapat berakibat buruk. Korporasi sering kurang 
memiliki waktu dan perhatian (Stein, 1997). 
b. Cross-subsidization. Terjadi subsidi silang antar anak perusahaan. Meski kondisi ini 
adalah hal yang biasa, akan tetapi bagi perusahaan yang menanggung beban akan 
menderita kerugian karena sumberdaya yag dihasilkannya digunakan untuk 
mengembangkan anak perusahaan lain yang sedang kurang baik (Rajan et al., 
2000). 
c. Portfolio role. Anak perusahaan kadang ditugaskan untuk menjalankan peran 
tertentu secara korporasi. Misalnya didorong untuk meningkatkan kinerja, karena 
hasilnya akan digunakan untuk mengembangkan bisnis baru. Atau sebaliknya, 
mereka dipaksa untuk memilih kegiatan yang kurang berisiko, karena korporat 
sedang menyeimbangkan risiko total. 
Sinergi Operasional dan Investasi 
Aktivitas horizontal yang dapat menambah nilai perusahaan terwujud dalam sinergi 
operasional dan investasi. 
a. Economies of scope. Anak perusahaan memperoleh manfaat economies of scope 
melalui kerjasama operasi dalam suatu value chain. Peningkatan nilai tercapai 
ketika terjadi kegiatan bersama yang lebih efisien dibandingkan jika dilakukan 
sendiri-sendiri (Teece, 1980).
Arif Partono - 1303193 
b. Economies of scale. Anak perusahaan merasakan manfaat dari economies of scale. 
Efek sinergi antar beberapa unit dapat mendistribusikan biaya lebih lebar (Brush, 
1996). 
c. Pemanfaatan fasilitas. Anak perusahaan memperoleh manfaat dengan adanya 
efisiensi dan optimalisasi pemanfaatan fasilitas. Anak perusahaan dapat 
merencanakan pemanfaatan kapasitas produksi lebih efektif sehingga menghindari 
pengadaan aset yang tidak produkti (Ansoff, 1965). 
d. Kekuatan Pembelian. Perusahaan besar memiliki keunggulan jika dikaitkan 
dengan kemampuan mereka dalam membeli (pasokan). Jumlah besar yang dibeli 
dapat mengurangi harga satuan. Koordinasi pembelian dari masing-masing anak 
perusahaan akan membua perusahaan bisa melakukan penghematan. 
10 
Kompleksitas Biaya 
Interaksi antar anak perusahaan yang intensif dapat menurunkan nilai perusahaan 
dengan peningkatan unsur kompleksitas. Variasi produk yang beragam akan memerlukan 
koordinasi yang lebih kuat dan kadang membutuhkan biaya lebih besar. Meningkatnya 
kompleksitas juga bearti diperlukannya perencanaan lebih matang, manajemen yang lebih 
detil serta pengendalian yang relatif sulit. 
a. Tambahan koordinasi internal. Koorporasi dengan portfolio memerlukan adanya 
koordinasi yang baik. Jika hal ini tidak terlaksana dengan baik akan dapat 
menurunkan nilai perusahaan (Jones dan Hill, 1988). Koordinasi 
yangberkepanjangan mengurangi fleksibilitas dalam pengambilan keputusan. 
b. Manuver taktis. Dengan besarnya ukuran organisasi, sering dibutuhkan adanya 
manuver taktis untuk mempengaruhi pengambil keputusan di pusat. Hal ini 
menyebabkan sumberdaya manusia perlu berpikir keras untuk mendapat persetujuan 
dari pusat. Waktu dan upaya untuk hal yang ebih prodduktif kadang terabaikan. 
Kondisi ini sering disebut sebagai biaya pengaruh (Milgrom dan Roberts, 1988). 
c. Perebutan kekuasaan internal. Jika ada pihak yang merasa dirugikan mereka akan 
berupaya mempernaiki citra tersebut. Hal ini kadang berkembang menjadi suatu 
kondisi dimana karyawan berebut pegaruh. Kejadian ini akan memboroskan waktu 
dan sumberdaya. Persaingan yang tidak sehat dapat mengarah pada pengambilan 
keputusan yang tidak tepat.
Arif Partono - 1303193 
11 
Kesimpulan 
Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa penerapan kebijakan strategis 
parenting tidak menjamin perusahaan akan memiliki kinerja lebih baik. Strategi parenting 
sebaiknya dijalankan dengan memperhatikan kesesuaian karakteristik perusahaan induk 
dengan kebutuhan dari masing-masing anak perusahaan. Perusahaan induk sebaiknya tidak 
memiliki pandangan bahwa semua keputusan dari pusat adalah yang terbaik. Akan lebih 
bijaksana jika mereka mempertimbangkan dan mengkaji kondisi keunikan di setiap anak 
perusahaan. Perlu dicatat disini bahwa korporasi biasanya memiliki beragam perusahan 
yang bergerak di berbagai industri. Manajer di korporat sebaiknya menguasai pasar dari 
masing-masing industri. Hal ini perlu agar mereke memahami perusahaan secara holistik. 
Keterbatasan sudut pandang dan pengetahuan akan berakibat pada penambilan keputusan 
yang tidak didukung fakta empiris. 
Hal lain yang berhasil penulis identifikasi adalah, bahwa setiap tindakan perusahan 
induk akan berkaitan dengan nilai perusahaan. Di satu sisi akan memberikan nilai positif 
dalam arti aktivitas tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan disisi lain, 
pelaksanaan aktivitas yang tidak sesuai akan menyebabkan nilai yang sudah dimiliki 
berkurang atau hilang sama sekali. Oleh karenanya, perusahaan yang ingin menerapkan 
suatu tindakan yang berkaitan dengan perusahaan induk dan anak perusahaan, sebaiknya 
mereka membuat perhitungan matang dan melakukan analisis kelayakan. Salah satu hal 
penting dengan melakukan analisis kelayakan adalah menjadikan perusahaan membuat 
pertimbangan dengan lebih akurat. 
Penulis artikel ini juga menulis kajian di Boston Consulting Group (2012). Mereka 
membahas mengenai 6 strategi yang dapat diterapkan guna memperoleh keunggulan 
strategi parenting. Pandangan ini didasarkan pada survey yang dilakukan terhadap 50 orang 
ahli dan praktisi di bidang strategi parenting. Berikut ke enam strategi tersebut: 
- Hands-off ownership. Perusahaan induk tidak campur tangan pada operasional anak 
perusahaan 
- Financial sponsorship. Strategi parenting yang fokus pada pembiayan secara 
finansial 
- Synergy creation. Strategi parenting dimana perusahaan induk berusaha 
mensinergikan kegiatan-kegiatan pada anak perusahaan. Hal ini tentu dilakukan 
dalam batasan kesesuaian sumberdaya, kapabilitas, dan sasaran keseluruhan
Arif Partono - 1303193 
- Panduan strategis. Strategi parenting yang fokus pada pembentukan keunggulan 
strategis. Perusahaan induk meningkatkan nilai melalui penjelasan mengenai misi 
perusahaan serta berbagi wawasan dan pengalaman 
- Kepemimpinan fungsional. Peningkatan nilai dilakukan melalui pembentukan 
departemen fungsional yang baik, berbagi sumberdaya korporasi, dan memberikan 
pemusatan layanan. 
- Hands-on management. Bentuk strategi parenting yang memiliki tingkat 
keterlibatan tertinggi. Perusahaan induk terlibat cukup dalam pada aktivitas 
manajemen bahkan sampai pada tahap operasional. 
Campbell, et al (Hunger, 2012:228) menjelaskan tiga tahapan dalam pembentukan 
12 
strategi parenting; 
a. Melakukan analisis faktor strategis dari masing-masing unit bisnis 
b. Menganalisis titik kinerja yang hendak diperbaiki 
c. Menganalisis sejauh mana kapabilitas dan pengetahuan dari perusahaan induk dapat 
sesuai dengan kebutuhan anak perusahaan yang akan digarap 
Kesesuaian adalah kata kunci yang harus dipenuhi agar pelaksanaan strategi 
parenting berhasil.
Arif Partono - 1303193 
13 
Daftar Pustaka 
Kruehler, M., Pidun, U., & Rubner, H. (2012). How to assess the corporate parenting 
strategy? A conceptual answer. Journal of Business Strategy. Vol. 33, No. 44. 4-17 
Kruehler, M., Pidun, U., & Rubner, H. (2012). First, Do No Harm: How to be A Good 
Corporate Parent. Boston Consulting Groups. 
Wheelen, T.L. & Hunger J.D. (2012). Strategic Management dan Business Policy: 
TOWARD GLOBAL SUSTAINABILITY. New Jersey: Pearson Education.

Contenu connexe

Tendances

Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
 
Definisi manajemen strategik
Definisi  manajemen strategikDefinisi  manajemen strategik
Definisi manajemen strategiknasruddien
 
strategi-internasional
strategi-internasionalstrategi-internasional
strategi-internasionalWudele Phong
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
Analisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternalAnalisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternalEga Jalaludin
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisKacung Abdullah
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANHeru Fernandez
 
Mengelola bauran dan lini produk
Mengelola bauran dan lini produkMengelola bauran dan lini produk
Mengelola bauran dan lini produksisteminformasi3403
 
memasuki pasar global
memasuki pasar globalmemasuki pasar global
memasuki pasar globalDeni Sofian
 
analisis bcg ( Boston consulting group)
analisis bcg ( Boston consulting group)analisis bcg ( Boston consulting group)
analisis bcg ( Boston consulting group)Opissen Yudisyus
 
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutanetika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutanSanti Duwi Putri Nugroho
 
Directional strategy by me
Directional strategy by meDirectional strategy by me
Directional strategy by meFahriani .
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Strategi Porter (Studi pada Indofood)
Strategi Porter (Studi pada Indofood)Strategi Porter (Studi pada Indofood)
Strategi Porter (Studi pada Indofood)Isah Nurdianah
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Puw Elroy
 

Tendances (20)

Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
 
Definisi manajemen strategik
Definisi  manajemen strategikDefinisi  manajemen strategik
Definisi manajemen strategik
 
strategi-internasional
strategi-internasionalstrategi-internasional
strategi-internasional
 
Corporate Strategy
Corporate StrategyCorporate Strategy
Corporate Strategy
 
Strategi dalam tindakan
Strategi dalam tindakanStrategi dalam tindakan
Strategi dalam tindakan
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Analisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternalAnalisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternal
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
 
Strategi Operasi
Strategi OperasiStrategi Operasi
Strategi Operasi
 
Evaluasi Strategi
Evaluasi StrategiEvaluasi Strategi
Evaluasi Strategi
 
Mengelola bauran dan lini produk
Mengelola bauran dan lini produkMengelola bauran dan lini produk
Mengelola bauran dan lini produk
 
memasuki pasar global
memasuki pasar globalmemasuki pasar global
memasuki pasar global
 
analisis bcg ( Boston consulting group)
analisis bcg ( Boston consulting group)analisis bcg ( Boston consulting group)
analisis bcg ( Boston consulting group)
 
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutanetika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
 
Directional strategy by me
Directional strategy by meDirectional strategy by me
Directional strategy by me
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Strategi Porter (Studi pada Indofood)
Strategi Porter (Studi pada Indofood)Strategi Porter (Studi pada Indofood)
Strategi Porter (Studi pada Indofood)
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
 

Similaire à Strategic management for corporate parenting

5, sm, maswanih, hafzi ali, tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan ...
5, sm, maswanih, hafzi ali, tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan ...5, sm, maswanih, hafzi ali, tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan ...
5, sm, maswanih, hafzi ali, tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan ...maswanihsagitaputri
 
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...salamthoyfoer
 
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...Kerina Decia
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...Muh Agus Priyetno
 
14.[Artikel] Penyusunan Study Kelayakan Usaha (Feasibility Study)
14.[Artikel] Penyusunan Study Kelayakan Usaha (Feasibility Study)14.[Artikel] Penyusunan Study Kelayakan Usaha (Feasibility Study)
14.[Artikel] Penyusunan Study Kelayakan Usaha (Feasibility Study)PT Inti Logika Cipta
 
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategikFormulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategikLily Herliana
 
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...A'aron Dicky Taruna Putra
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...Rudy Harland
 
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,Wina Winarsih
 
4. mnc004 modul- mnj. strategi - sesi 4 - 2020-2021
4. mnc004   modul- mnj. strategi - sesi 4 - 2020-20214. mnc004   modul- mnj. strategi - sesi 4 - 2020-2021
4. mnc004 modul- mnj. strategi - sesi 4 - 2020-2021Yoyo Sudaryo
 
Handout manajemen strategi
Handout manajemen strategiHandout manajemen strategi
Handout manajemen strategiWahyu Hidayat
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...lindawinata
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Longterm Objectiv...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Longterm Objectiv...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Longterm Objectiv...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Longterm Objectiv...Ipung Sutoyo
 
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptxSTRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptxmulyadiwork
 
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...FatinahGhiyats1
 
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...maya indrawati
 
Resume Strategic Management
Resume Strategic ManagementResume Strategic Management
Resume Strategic ManagementMochIlhamFaris
 
Kompilasi tugas sm; mawardi janitra
Kompilasi tugas sm; mawardi janitraKompilasi tugas sm; mawardi janitra
Kompilasi tugas sm; mawardi janitraMawardi Janitra
 

Similaire à Strategic management for corporate parenting (20)

5, sm, maswanih, hafzi ali, tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan ...
5, sm, maswanih, hafzi ali, tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan ...5, sm, maswanih, hafzi ali, tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan ...
5, sm, maswanih, hafzi ali, tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan ...
 
MAKALAH UAS
MAKALAH UASMAKALAH UAS
MAKALAH UAS
 
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
 
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
 
14.[Artikel] Penyusunan Study Kelayakan Usaha (Feasibility Study)
14.[Artikel] Penyusunan Study Kelayakan Usaha (Feasibility Study)14.[Artikel] Penyusunan Study Kelayakan Usaha (Feasibility Study)
14.[Artikel] Penyusunan Study Kelayakan Usaha (Feasibility Study)
 
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategikFormulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
 
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
 
Bab 2 pembahasan
Bab 2 pembahasanBab 2 pembahasan
Bab 2 pembahasan
 
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,
Sm,winarsih,hapzi ali, multi business strategy,universitas mercu buana,2018,
 
4. mnc004 modul- mnj. strategi - sesi 4 - 2020-2021
4. mnc004   modul- mnj. strategi - sesi 4 - 2020-20214. mnc004   modul- mnj. strategi - sesi 4 - 2020-2021
4. mnc004 modul- mnj. strategi - sesi 4 - 2020-2021
 
Handout manajemen strategi
Handout manajemen strategiHandout manajemen strategi
Handout manajemen strategi
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Multi Business Strategy, Universitas ...
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Longterm Objectiv...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Longterm Objectiv...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Longterm Objectiv...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Longterm Objectiv...
 
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptxSTRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
 
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
 
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...
 
Resume Strategic Management
Resume Strategic ManagementResume Strategic Management
Resume Strategic Management
 
Kompilasi tugas sm; mawardi janitra
Kompilasi tugas sm; mawardi janitraKompilasi tugas sm; mawardi janitra
Kompilasi tugas sm; mawardi janitra
 

Plus de Arif Partono

Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocadoAnalisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocadoArif Partono
 
Implementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom UniversityImplementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom UniversityArif Partono
 
Sesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategiesSesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategiesArif Partono
 
Sesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturitySesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturityArif Partono
 
Structure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management fieldStructure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management fieldArif Partono
 
Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education Arif Partono
 
Overview of strategic management theory
Overview of strategic management theoryOverview of strategic management theory
Overview of strategic management theoryArif Partono
 
Incorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategyIncorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategyArif Partono
 
Directional position matrix
Directional position matrixDirectional position matrix
Directional position matrixArif Partono
 

Plus de Arif Partono (20)

Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
 
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
 
Analisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocadoAnalisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocado
 
Implementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom UniversityImplementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom University
 
Sesi 14 km future
Sesi 14 km futureSesi 14 km future
Sesi 14 km future
 
Sesi 13 km audit
Sesi 13 km auditSesi 13 km audit
Sesi 13 km audit
 
Sesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategiesSesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategies
 
Sesi 10 km tools
Sesi 10 km toolsSesi 10 km tools
Sesi 10 km tools
 
Sesi 11 km team
Sesi 11 km teamSesi 11 km team
Sesi 11 km team
 
Sesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturitySesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturity
 
Structure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management fieldStructure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management field
 
Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education
 
Overview of strategic management theory
Overview of strategic management theoryOverview of strategic management theory
Overview of strategic management theory
 
Incorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategyIncorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategy
 
Directional position matrix
Directional position matrixDirectional position matrix
Directional position matrix
 

Strategic management for corporate parenting

  • 1. TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK Dosen : Prof. Dr. Agus Rahayu H. MSI. Kajian Teori Manajemen Strategis How to assess the corporate parenting strategy? A conceptual answer Matthias Kruehler, Ulrich Pidun dan Harald Rubner Maret 27, 2014 Oleh : Arif Partono Prasetio - 1303193 Universitas Pendidikan Indonesia Program Doktor Ilmu Manajemen 2014
  • 2. Arif Partono - 1303193 How to assess the corporate parenting strategy? A conceptual answer 1 Pengantar Kajian ini dilakukan karena banyaknya kondisi yang kurang menguntungkan yang dialami perusahaan bersifat multi bisnis dalam hal penciptaan nilai dibandingkan dengan perusahaan yang fokus pada bisnis tertentu. Bahkan di dalam riset yang dilakukan oleh Boston Consultant Group, ditemukan fakta bahwa perusahaan konglomerat (multi bisnis) di Eropa menyusut hingga 27%. Kondisi ini memunculkan gagasan bahwa tingkat diversifikasi bukanlah faktor yang mendorong meningkatnya nilai perusahaan. Hal yang lebih penting adalah bagaimana diversifikasi tersebut dikelola dengan baik oleh perusahaan induknya (parent company). Sesuai dengan judulnya, kajian ini akan menganalisis dan menggambarkan bagaimana strategi parenting tersebut dijalankan. Pembahasan akan diawali dengan kosep strategi parenting, yang diikuti oleh kerangka kegiatan parenting yang bisa membangun atau merusak nilai perusahaan. Sebagaimana diskusi mengenai strategi parenting, kajian ini juga menggunakan konsep dasar dari Goold et al (1994). Disini konsep keunggulan parenting menyatakan bahwa perusahaan harus berusaha untuk menjadi pengelola terbaik bagi portfolio bisnisnya, atau jika tidak, bisa menjual bisnis tersebut pada tingkat nilai yang menguntungkan kepada pengelola lain. Untuk mencapai keunggulan parenting, karakteristik perusahaan harus sesuai dengan faktor keberhasilan kritis dari bisnisnya dan kebutuhan. Oleh karenanya perusahaan harus menentukan pada kegiatan atau bisnis apa mereka harus menginvestasikan sumberdaya keuangan dan manajerialnya. Di samping itu faktor lain yang juga penting adalah bagaimana perusahaan induk mempengaruhi unit bisnis yang dikelolanya. Jurnal ini bertujuan untuk menjelaskan konsep keunggulan parenting dengan cara mengidentifikasi kegiatan yang bisa menambah atau menghilangkan nilai perusahaan. Di samping itu juga merangkum semua kegiatan dalam suatu kerangka holistik untuk mengevaluasi strategi parenting dari perusahaan. Kutipan-kutipan yang tertera di dalam kajian adalah kutipan yang sesuai aslinya dari jurnal terkait. Dengan demikian, daftar pustaka terkait kutipan tersebut ada pada jurnal yang menjadi pokok kajian.
  • 3. Arif Partono - 1303193 2 Konsep Strategi Parenting Konsep strategi parenting dikemukakan oleh Goold, Campbell dan Alexander sebagai panduan bagi para pengambil keputusan di tingkat korporasi. Konsep tersebut ditujukan untuk membantu dalam pemilihan dan pengelolaan bisnis. Kriteria utamanya adalah kompetensi dan kapabilitas yang ditawarkan oleh dari perusahaan induk; kebutuhan unit bisnis; dan nilai yang dibentuk bagi unit bisnis melalui kegiatan perusahaan induk. Konsep ini didasarkan pada teori Porter (1985) mengenai keungguan bersaing dan peran kantor pusat dari Chandler (1962). Keunggulan parenting berbeda dari konsep kompetensi inti (Prahalad & Hamel, 1990). Goold mengkritisi pdan angan kompetensi inti yang terfokus pada kompetensi teknis dan operasional yang tidak bisa memberikan panduan praktis dalam perumusan strategi perusahaan serta juga tidak mampu menjelaskan asal usul keberhasilan perusahaan yang memiliki beragam bisnis. Salah satu poin penting di dalam strategi parenting adalah bahwa perusahaan induk harus memastikan bahwa nilai yang mereka berikan kepada unit bisnis harus lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Jika tidak demikian, maka strategi korporasi akan tidak membawa manfaat dan malah menurunkan nilai pemegang saham. Terdapat empat cara untuk meningkatkan (sekaligus menghilangkan) nilai bagi unit bisnis;  Stand-alone influence;  Linkage influence;  Central functions dan services; dan  Corporate development activities. Kunci keberhasilan perusahaan induk adalah pada kemampuan menyesuaikan karakteristiknya dengan kebutuhan unit bisnis. Hal ini sejalan dengan kondisi bahwa masing-masing anak perusahaan memiliki perbedaan dalam hal faktor keberhasilan, potensi pengembangan, dan tantangan. Perusahaan induk harus memperhatikan kondisi ini. Sudah banyak riset manajemen strategis yang mengkaji pengaruh aktivitas perusahaan induk dan pengaruh berbagai pendekatan parenting yang digunakan (Collis et al. 2007; Van Oijen & Douma, 2000; Hill 1988; Doz & Prahalad, 1984; Bower, 1970).
  • 4. Arif Partono - 1303193 Kerangka Holistik untuk Mengevaluasi Strategi Parenting Pada tulisan ini, strategi parenting korporasi didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari aktivitas pembentukan nilai secara konsisten dan efektif, baik yang dihasilkan dari kegiatan langsung perusahaan induk atau dari komposisi portofolio (interaksi antara anak perusahaan tanpa adanya campur tangan dari perusahaan induk). Dengan demikian kerangka yang dibuat harus dapat mengakomodasi keperluan untuk mengevaluasi kedua aktivitas tersebut. Secara vertikal untuk melihat hubungan antara anak perusahaan dengan perusahaan induk, dan horizontal untuk melihat interaksi antar anak perusahaan. Konsep awal dari keunggulan parenting tidak hanya pada pembentukan nilai akan tetapi juga pada kemungkinan kehilangan atau penghancuran nilai. Perusahaan induk perlu memastikan bahwa kegiatan yang dilakukannya tidak menyebabkan kehancuran atau pengurangan nilai. Paham ini kecuali berlaku secara vertikal, juga berlaku untuk hubungan antar anak perusahaan. Kerangka yang dibuat juga harus mengakomodasi aktivitas pembentukan nilai dan mengantisipasi tindakan yang dapat menghancurkan nilai. Syarat ketiga bagi kerangka yang dibuat adalah kemampuannya dalam mempertimbangkan pendekatan strategis dan operasional, yang diperkirakan bisa membentuk atau menghancurkan nilai. Ketiga persyaratan tersebut disajikan sebagai kerangka evaluasi strategi parenting. 3 Kerangka ini memisahkan: - Asal kegiatan (langsung/vertikal vs komposisional/ horizontal), - Dampaknya (value-adding vs value-destroying), - Jenis aktivitas (strategic vs operational) Berdasarkan pemisahan tersebut didapatkan 8 dasar pendorong penerapan strategi parenting dalam pengelolaan bisnis yang beragam. Kajian selanjutnya akan membahas operasionalisasi dari kerangka tersebut dengan cara menjelaskan kegiatan yang ada dibelakang 8 pendorong tersebut.
  • 5. Arif Partono - 1303193 4 Kerangka Operasional Dukungan dan Pdan uan Strategis Perusahaan induk dapat menambah nilai anak perusahaan dengan menjalankan strategi yang lebih baik dari strategi bisnis unit tersebut secara mdan iri (individu-stdan alone). Beberapa alternatif yang dapat diterapkan antara lain; a. Arahan strategis. Perusahaan induk meningkatkan nilai anak perusahaan dengan memberikan arahan strategis yang baik. Misalnya melalui misi bisnis, menetapkan sasaran yang jelas, dan merancang arah pengembangan yang baik. b. Keahlian strategis. Ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan; - Transfer kompetensi (Chandler, 1991) - Berbagi pengalaman dan keahlian dalam industri - Memberikan dukungan dalam menghadapi tantangan. c. Pertumbuhan bisnis. Perusahaan induk mendukung pengembangan usaha dan pertumbuhan manajemen. d. Alokasi sumberdaya. Perusahaan induk dapat membentuk pasar modal internal dan meningkatkan nilai melalui pendistribusian modal dengan lebih optimal di antara anak perusahaan. Ada 2 mekanisme untuk melakukan ini. Pertama, perusahaan induk mendesak agara anak perusahaan mencari kegiatan yang hasilnya dapat diperkirakan dengan lebih akurat . kedua adalah melalui kemampuan perusahaan induk dalam mengantisipasi tingkat keuntungan, sehingga dapat mengambil modal dari perusahaan yang kurang bagus dan memindahkannya ke perusahaan yang lebih berpotensi.
  • 6. Arif Partono - 1303193 e. Perlindungan dari pasar modal. Perlindungan ini bermanfaat bagi anak perusahaan untuk berpikir lebih panjang ketika melakukan keputusan investasi. f. Evaluasi kinerja. Perusahaan induk melakukan monitoring kepada anak 5 perusahaan (Rappaport, 1990). g. Perbaikan operasional. Perusahaan induk dapat campur tangan dalam kegiatan operasional anak perusahaan, misalnya; mengganti manajer yang buruk (Barker et al, 2001), memberikan bimbingan selama proses pealihan, mengoptimalkan supply chain, dan menjalankan inisiatif untuk menyelaraskan kinerja. h. Memberdayakan sinergi. Perusahaan induk dapat secara aktif mendorong terjadinya sinergi antar anak perusahaan, khususnya dalam mencapai sasaran horizontal Goold dan Campbell, 1998). Pengaruh Negatif Sebaliknya tindakan yang dilakukan perusahaan induk dapat berdampak negatif pada kinerja anak perusahaan. Berikut beberapa hal yang menjelasnkan kondisi tersebut: a. Kurang keahlian dan ketrampilan. Perusahaan induk sering merasa terlalu percaya diri dan menganggap remeh pengetahuan detail mengenai industri tertentu pada level bisnis. Kondisi ini dapat mengakibatkan korporasi tidak memahami kunci keberhasilan dan paasr dari unit bisnis terkait (Goold & Campbell, 1998). b. Managerial entrenchment. Perusahaan induk dapat merusak nilai anak perusahaan dengan tetap memaksakan beberapa kondisi yang kurang bagus. Misalnya; proyek yang gagal, menjustifikasi keputusan investasi masa lalu, atau berinvestasi hanya pada industri yang dikuasasi saja tanpa memperhatikan industri yang berpotensi memberikan peningkatan value (Shleifer dan Vishny, 1989). c. Empire-building. Nilai perusahaan dapat berkurang jika manajer korporasi hanya fokus pada pengembangan kejayaan korporat. Sebaiknya manajer korporasi berupaya untuk menemukan keunggulan di masa depan dan meningkatkan value (Jensen, 1986). Orientasi jangka pendek dan kepentingan sekelompok orang harus diganti dengan kepentingan bersama jangka panjang. d. Menghindari risiko. Karakteristik dari manajer korporat yang mengamankan posisi akan berpotensi meminimalkan peluang peningatan nilai (Amihud dan Lev, 1981).
  • 7. Arif Partono - 1303193 e. Lack of performance pressure. Berada dalam satu kondisi korporasi menyebabkan unit bisnis yang tidak menguntungkan dapat berjalan dengan dukungan keuangan dari korporasi. Hal ini kurang produktif dalam peningkatan nilai bagi anak perusahaan tersebut (Rajan et al., 2000). f. Kurangnya motivasi. Manajer pada anak perusahaan dapat menjadi tidak termotivasi jika campur tangan perusahaan induk terlalu dalam, apalagi jika pada akhirnya hal itu berpengaruh terhadap penilaian dan penghargaan yang diterima (Brusco dan Panunzi, 2005). 6 Sumberdaya dan Layanan Terpusat Perusahaan induk juga dapat memberikan kemudahan pemusatan sumberdaya, membentuk perpaduan layanan, atau menawarkan kemudahan akses ke pasar modal dan pasar tenaga kerja kepada unit bisnis. Inti dukungan ini bukan pada perbaikan strategis, tetapi lebih pada pencapaian keunggulan dari sisi biaya. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan: a. Aset korporasi. Anak perusahaan dapat menikmati manfaat dengan ketersediaan aset dari perusahaan induk. Di samping itu mereka juga dapat melakukan kerja sama dengan anak perusahaan lain dalam berbagai bidang, misalnya dalam pemasaran, pelatihan, dan layanan pelanggan. b. Kapabilitas manajemen. Perusahaan induk dapat memberikan dukungan manajemen yang handal untuk mengurangi biaya, mengidentifikasi risiko, menyederhanakan organisasi, dan mencapai tata kelola yang baik. Kapabilitas manajemen dapat berarti pemahaman akan industri yang baik, memiliki ketrampilan yang diperlukan, dan memiliki jaringan distribusi yang kuat (Grant, 1991; Wernerfelt, 1984). Kemampuan perusahaan induk untuk mentransfer pengetahuan ini dapat menjadi faktor penting dalam keunggulan bersaing (Barney, 1991). c. Pemusatan fungsi. Perusahaan akan menikmati keuntungan jika memiliki jaringan dan fungsi yang terpusat. Di samping memudahkan pada saat ada kebutuhan, pemusatan ini juga memudahkan pengontrolannya. Perusahaan induk dapat meningkatkan nilai melalui penyediaan sarana yang terpusat (Yavitz dan Newman, 1982).
  • 8. Arif Partono - 1303193 d. Sumber dana eksternal. Sudah tentu, bisnis yang memiliki jaringan luas dan terdiri dari beberapa anak perusahan akan lebih mudah mendapatkan akses terhadap dana eksternal (Lamont, 1997). e. Pendanaan internal. Arus kas dari berbagai anak perusahaan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yang membutuhkan. Hal ini dapat meminimalkan biaya peminjaman dana dari pihak eksternal. Pinjaman internal ini dapat digunakan untuk pembiayaan jangka pendek (Shin dan Stulz, 1998). f. Optimalisasi pajak. Peningkatan nilai lainnya yang dapat dilakukan oleh perusahaan induk adalah melalui cara konsolidasi laba dan rugi secara keseluruhan. Praktek ini dapat mengurangi beban pajak secara keseluruhan. g. Persyaratan laporan eksternal. Dengan adanya perusahaan induk, maka anak perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya terkait pembuatan laporan bisnis (Taggart, 1987). Pesaing yang tidak memiliki korporasi harus melakukan pelaporan secara mandiri yang memerlukan waktu. h. Keunggulan pasar tenaga kerja. Keuntungan lain yang dapat diperoleh adalah terkait perolehan tenaga kerja. Besarnya skala korporasi memudahkan manajemen mencari karyawan dari anak perusahaan. Atau, jika harus melakukan rekrutmen dari luar,perusahaan korporasi tentu lebih menarik minat calon pelamar. 7 Biaya Overhead Meski memiliki manfaat, akan tetapi pelaksanaan pemusatan sumberdaya dan layanan dapat meningkatkan biaya bagi departemen pusat dan juga meningkatkan kebutuhan karyawan. sisi negatif lain adalah terjadinya kondisi yang kurang tanggap dan proses yang tidak efisien. Hal ini berpotensi mengurangi nilai perusahaan. a. Oversized scope. Hal ini terjadi jika tingkat keterlibatan persuahaan induk melebihi kebutuhan sehingga apa yang disajikan tidak sesuai dengan kebutuhan anak perusahaan. Kelebihan biaya ini akan merugikan anak p erusahaan (Campbell et al., 1995). b. Costly charges. Ketika perusahaan induk mengenakan beban biaya terlalu tinggi, maka akan terjadi penurunan nilai. Dengan demikian perlu dilakukan komparasi apakah lebih murah jika dilakukan mandiri atau melalui perusahaan induk (Van
  • 9. Arif Partono - 1303193 Oijen dan Douma, 2000). Kemungkinan kerugian lain adalah layanan yang tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. c. Sumberdaya tambahan. Dengan adanya layanan terpusat anak perusahaan menanggung tambahan biaya yang mungkin beropengaruh terhadap laba (Goold dan Campbell, 2002). d. Fokus ke dalam. Kecuali aspek finansial kerugian bisa juga terjadi pada aspek manajemen. pemusatan aktivitas ini bisa mengarah pada konsentrasi pekerjaan administratif, sehingga mengaburkan pentingnya pengembangan pasar. . e. Proses yang kompleks. Perencanaan, anggaran, dan pengendalian yang kompleks dapat mengurangi fleksibilitas, kualitas, dan kecepatan pengambilan keputusan. (Chandler, 1991). 8 Sinergi antara Manajerial dan Sales Ansoff (1965) mendefinisikan sinergi dalam penjualan sebagai peningkatan volume penjualan karena penggunaan saluran distribusi, administrasi, dan pengelolaan gudang secara bersama. Sedangkan manajerial sinergi lebih mengarah pada kemungkinan untuk meningkatkan kapabilitas saat ini, pengalaman, dan pengetahuan dengan cara memecahkan masalah strategis, organisasional, dan operasional. Sinergi ini membawa manfaat sebagai berikut: a. Bundling dan cross selling. Bundling produk dan layanan adalah praktek penjualan dua atau lebih produk dari anak perusahaan yang berbeda dalam satu paket pada tingkat harga yang lebih murah daripada harga satuan (Porter, 1985). Efek sinergi terjadi dari manfaat jangka panjang akibat peningkatan harga secara perlahan, peningkatan volume penjualan, dan pertumbuhan pangsa pasar. Manfaat lain adalah dalam bentuk produk cross-selling (menjual produk berbeda kepada konsumen yang sama) yang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. b. Kapabilitas dan pengalaman. Pengalaman dan kemampuan yang beragam akan membawa manfaat jika dibagikan kepada anak perusahaan (Tanriverdi dan Venkatraman, 2005). c. Joint development of strategic assets. Strategi yang dikembangkan secara bersama akan lebih cepat dan lebih efisien bagi anak perusahaan, apalagi jika dibandingkan dengan pesaing yang berskala kecil (Markides dan Williamson, 1994). Kemudahan
  • 10. Arif Partono - 1303193 akses ke sumberdaya yang mahal jika dilakukan secara sendirian dapat menjadi keunggulan bersaing. d. Mutual forbearance. Dengan adanya anak perusahaan lain yang memiliki produk atau sumberdaya yang kadang dibutuhkan oleh anak perusahaan lain. Peningkatan nilai perusahaan kadang dapat dicapai melalui peluncuran produk dan layanan baru atau pengembangan ke segmen pasar baru. Hal ini mudah dilakukan oleh perusahaan yang tergabung dalam korporasi. 9 Kekurangan Sumberdaya Interaksi horizontal kecuali membawa manfaat juga memiliki efek negatif. a. Kurang perhatian. Meski sudah dirancang dengan baik, akan tetapi jika pada pelaksanaannya kurang diperhatikan dapat berakibat buruk. Korporasi sering kurang memiliki waktu dan perhatian (Stein, 1997). b. Cross-subsidization. Terjadi subsidi silang antar anak perusahaan. Meski kondisi ini adalah hal yang biasa, akan tetapi bagi perusahaan yang menanggung beban akan menderita kerugian karena sumberdaya yag dihasilkannya digunakan untuk mengembangkan anak perusahaan lain yang sedang kurang baik (Rajan et al., 2000). c. Portfolio role. Anak perusahaan kadang ditugaskan untuk menjalankan peran tertentu secara korporasi. Misalnya didorong untuk meningkatkan kinerja, karena hasilnya akan digunakan untuk mengembangkan bisnis baru. Atau sebaliknya, mereka dipaksa untuk memilih kegiatan yang kurang berisiko, karena korporat sedang menyeimbangkan risiko total. Sinergi Operasional dan Investasi Aktivitas horizontal yang dapat menambah nilai perusahaan terwujud dalam sinergi operasional dan investasi. a. Economies of scope. Anak perusahaan memperoleh manfaat economies of scope melalui kerjasama operasi dalam suatu value chain. Peningkatan nilai tercapai ketika terjadi kegiatan bersama yang lebih efisien dibandingkan jika dilakukan sendiri-sendiri (Teece, 1980).
  • 11. Arif Partono - 1303193 b. Economies of scale. Anak perusahaan merasakan manfaat dari economies of scale. Efek sinergi antar beberapa unit dapat mendistribusikan biaya lebih lebar (Brush, 1996). c. Pemanfaatan fasilitas. Anak perusahaan memperoleh manfaat dengan adanya efisiensi dan optimalisasi pemanfaatan fasilitas. Anak perusahaan dapat merencanakan pemanfaatan kapasitas produksi lebih efektif sehingga menghindari pengadaan aset yang tidak produkti (Ansoff, 1965). d. Kekuatan Pembelian. Perusahaan besar memiliki keunggulan jika dikaitkan dengan kemampuan mereka dalam membeli (pasokan). Jumlah besar yang dibeli dapat mengurangi harga satuan. Koordinasi pembelian dari masing-masing anak perusahaan akan membua perusahaan bisa melakukan penghematan. 10 Kompleksitas Biaya Interaksi antar anak perusahaan yang intensif dapat menurunkan nilai perusahaan dengan peningkatan unsur kompleksitas. Variasi produk yang beragam akan memerlukan koordinasi yang lebih kuat dan kadang membutuhkan biaya lebih besar. Meningkatnya kompleksitas juga bearti diperlukannya perencanaan lebih matang, manajemen yang lebih detil serta pengendalian yang relatif sulit. a. Tambahan koordinasi internal. Koorporasi dengan portfolio memerlukan adanya koordinasi yang baik. Jika hal ini tidak terlaksana dengan baik akan dapat menurunkan nilai perusahaan (Jones dan Hill, 1988). Koordinasi yangberkepanjangan mengurangi fleksibilitas dalam pengambilan keputusan. b. Manuver taktis. Dengan besarnya ukuran organisasi, sering dibutuhkan adanya manuver taktis untuk mempengaruhi pengambil keputusan di pusat. Hal ini menyebabkan sumberdaya manusia perlu berpikir keras untuk mendapat persetujuan dari pusat. Waktu dan upaya untuk hal yang ebih prodduktif kadang terabaikan. Kondisi ini sering disebut sebagai biaya pengaruh (Milgrom dan Roberts, 1988). c. Perebutan kekuasaan internal. Jika ada pihak yang merasa dirugikan mereka akan berupaya mempernaiki citra tersebut. Hal ini kadang berkembang menjadi suatu kondisi dimana karyawan berebut pegaruh. Kejadian ini akan memboroskan waktu dan sumberdaya. Persaingan yang tidak sehat dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang tidak tepat.
  • 12. Arif Partono - 1303193 11 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa penerapan kebijakan strategis parenting tidak menjamin perusahaan akan memiliki kinerja lebih baik. Strategi parenting sebaiknya dijalankan dengan memperhatikan kesesuaian karakteristik perusahaan induk dengan kebutuhan dari masing-masing anak perusahaan. Perusahaan induk sebaiknya tidak memiliki pandangan bahwa semua keputusan dari pusat adalah yang terbaik. Akan lebih bijaksana jika mereka mempertimbangkan dan mengkaji kondisi keunikan di setiap anak perusahaan. Perlu dicatat disini bahwa korporasi biasanya memiliki beragam perusahan yang bergerak di berbagai industri. Manajer di korporat sebaiknya menguasai pasar dari masing-masing industri. Hal ini perlu agar mereke memahami perusahaan secara holistik. Keterbatasan sudut pandang dan pengetahuan akan berakibat pada penambilan keputusan yang tidak didukung fakta empiris. Hal lain yang berhasil penulis identifikasi adalah, bahwa setiap tindakan perusahan induk akan berkaitan dengan nilai perusahaan. Di satu sisi akan memberikan nilai positif dalam arti aktivitas tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan disisi lain, pelaksanaan aktivitas yang tidak sesuai akan menyebabkan nilai yang sudah dimiliki berkurang atau hilang sama sekali. Oleh karenanya, perusahaan yang ingin menerapkan suatu tindakan yang berkaitan dengan perusahaan induk dan anak perusahaan, sebaiknya mereka membuat perhitungan matang dan melakukan analisis kelayakan. Salah satu hal penting dengan melakukan analisis kelayakan adalah menjadikan perusahaan membuat pertimbangan dengan lebih akurat. Penulis artikel ini juga menulis kajian di Boston Consulting Group (2012). Mereka membahas mengenai 6 strategi yang dapat diterapkan guna memperoleh keunggulan strategi parenting. Pandangan ini didasarkan pada survey yang dilakukan terhadap 50 orang ahli dan praktisi di bidang strategi parenting. Berikut ke enam strategi tersebut: - Hands-off ownership. Perusahaan induk tidak campur tangan pada operasional anak perusahaan - Financial sponsorship. Strategi parenting yang fokus pada pembiayan secara finansial - Synergy creation. Strategi parenting dimana perusahaan induk berusaha mensinergikan kegiatan-kegiatan pada anak perusahaan. Hal ini tentu dilakukan dalam batasan kesesuaian sumberdaya, kapabilitas, dan sasaran keseluruhan
  • 13. Arif Partono - 1303193 - Panduan strategis. Strategi parenting yang fokus pada pembentukan keunggulan strategis. Perusahaan induk meningkatkan nilai melalui penjelasan mengenai misi perusahaan serta berbagi wawasan dan pengalaman - Kepemimpinan fungsional. Peningkatan nilai dilakukan melalui pembentukan departemen fungsional yang baik, berbagi sumberdaya korporasi, dan memberikan pemusatan layanan. - Hands-on management. Bentuk strategi parenting yang memiliki tingkat keterlibatan tertinggi. Perusahaan induk terlibat cukup dalam pada aktivitas manajemen bahkan sampai pada tahap operasional. Campbell, et al (Hunger, 2012:228) menjelaskan tiga tahapan dalam pembentukan 12 strategi parenting; a. Melakukan analisis faktor strategis dari masing-masing unit bisnis b. Menganalisis titik kinerja yang hendak diperbaiki c. Menganalisis sejauh mana kapabilitas dan pengetahuan dari perusahaan induk dapat sesuai dengan kebutuhan anak perusahaan yang akan digarap Kesesuaian adalah kata kunci yang harus dipenuhi agar pelaksanaan strategi parenting berhasil.
  • 14. Arif Partono - 1303193 13 Daftar Pustaka Kruehler, M., Pidun, U., & Rubner, H. (2012). How to assess the corporate parenting strategy? A conceptual answer. Journal of Business Strategy. Vol. 33, No. 44. 4-17 Kruehler, M., Pidun, U., & Rubner, H. (2012). First, Do No Harm: How to be A Good Corporate Parent. Boston Consulting Groups. Wheelen, T.L. & Hunger J.D. (2012). Strategic Management dan Business Policy: TOWARD GLOBAL SUSTAINABILITY. New Jersey: Pearson Education.