SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
1




                  Makalah

            Bioteknologi
           “Hewan Transgenik
      (Metode Stem Cell Embryo)”




                   Oleh :
           Nama     :Gus Cindrawasih
           Semester : VIb
           NPM      : 09 22 0076


    Dosen pengampu : Syamsul Hadi, M.Pd




SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMI PENDIDIKIAN
         (STKIP) HAMZANWADI SELONG
     JURUSAN MIPA PROGRAM STUDI BIOLOGI
                  T.A. 2012
i




                            KATA PENGANTAR


         Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
limpahan rahmatnya kepad kita semua, sehingga alam semesta seraya berkata
Allah Maha besar akan segala ciptaannya.
         Shalawat serta salam kita haturkan kepada Rasulullah SAW. Yang telah
membawa umat manusia wabil khususi umat islam saat ini, dari jalan pikiran
tanpa batas menjadi lebih mulia dalam keterbatasan yaitu mengakui keEsaan
Allah.
         Dengan ucapan salam, serta hormat kami kepada Dosen Pengampu
Bioteknologi      Bapak Syamsul Hadi, M.Pd            atas segala usaha dalam
memaksimalkan pengetahuan mahasiswa dari makalah yang berjudul “Hewan
Transgenik (Metode Stem Cell Embryo)”. Kami sampaikan segenap pengetahuan
kami dan atas dasar referensi – referensi sebagai sumber acuan dari isi makalah
kami.
         Tidak ada kata sempurna yang pantas untuk segala hal di dunia ini kecuali
Allah. Apabila ada kesalahan yang secara tidak sadar diketahui serta pengetikan,
kata – kata, bahkan referensi, untuk kami dimaafkan. Kritik dan saran kami
tunggu dari Bapak Dosen dan semua saudara/i mahasiswa.




                                                             Pancor 28 Juni 2012




                                                                        Penyusun
ii




                                              DAFTAR ISI


19 COVER
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
            A. Latar Belakang .............................................................................. 1
            B. Rumusan Masalah......................................................................... 2
            C. Tujuan ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3
            A. Difinisi Stem Cell.......................................................................... 3
            B. Aspek Biomedik Embrionik Stem Cell ......................................... 5
            C. Aplikasi/Penggunnaan kultur Stem Cell ....................................... 8
BAB III PENUTUP
            Kesimpulan ....................................................................................... 10
Daftar Pustaka
1




                                   BAB I
                             PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
      Ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah berkembang sangat pesat.
   Dimana penerapannya sebagian besar digunakan untuk meningkatkan taraf
   hidup manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut
   menjangkau setiap aspek kehidupan manusia, tak ketinggalan pula dalam
   bidang bioteknologi. Selain pada dunia tumbuhan, bioteknologi modern juga
   telah menjangkau dunia hewan.
      Salah satu pengembangan bioteknologi modern adalah “Teknologi
   Transgenik”. Transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup
   ke makhluk hidup lainnya, baik dari satu hewan ke hewan lainnya atau dari
   satu tanaman ke tanaman lainnya. Transformasi gen tersebut yang umumnya
   berasal dari spesies yang sama, tapi dapat juga berasal dari spesies berbeda
   yang dilakukan terhadap embrio sebelum hewan transgenik tersebut
   dilahirkan. Transformasi genetik diharapkan menyebabkan mutasi spontan
   sehingga genetik dari hewan yang ditransformasi termodifikasi sesuai dengan
   gen yang diharapkan muncul sebagai performans. Salah satu tujuan dilakukan
   manipulasi genetik adalah untuk menghasilkan hewan yang memiliki karakter
   yang diharapkan (breeding).
      Hewan transgenik dikembangkan dengan 3 cara, yaitu mikroinjeksi DNA,
   transfer gen dengan media retrovirus dan transfer gen dengan media sel
   cangkokan embrionik. Mikroinjeksi DNA dilakukan dengan melakukan
   injeksi langsung gen terpilih yang diambil dari anggota lain dalam spesies
   yang sama ataupun berbeda ke dalam pronukleus ovum yang telah dibuahi.
   Transfer gen dengan media retrovirus menggunakan retrovirus sebagai vector,
   kemudian menginjeksikan DNA ke dalam sel inang. DNA dari retrovirus
   berintegrasi ke dalam germ untuk bekerja. Transfer gen dengan media sel
   cangkokan embrionik diaplikasikan dengan menggunakan sequence DNA
   yang diharapkan muncul ke dalam kultur in vitro sel cangkokan embrionik.
   Sel cangkokan dapat menjadi organisme lengkap.
2




      Berdasarkan paparan singkat diatas, maka penulis bermaksud untuk
   membahas salah satu metode yang digunakan dalam menghasilkan hewan
   transgenik yakni Metode Stem Cell Embrio


B. Rumusan Masalah
   Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
   1. Apakah yang dimaksud dengan Stem Cell?
   2. Bagaimana aspek biomedik Embryonic Stem Cells?
   3. Bagaimanakah proses transgenik pada hewan terutama dengan metode
      Stem Cell Embryo?
   4. Apa saja aplikasi/penggunaan kultur Stem Cell Embryo?
C. Tujuan
  1. Untuk mengetahui pengertian Stem Cell.
  2. Untuk mengetahui konsep aspek biomedik Embryonic Stem Cell.
  3. Untuk mengetahui proses transgenik pada hewan terutama dengan metode
     Stem Cell Embryo.
  4. Untuk mengetahui aplikasi/penggunaan kultur Stem Cell Embryo.
3




                                        BAB II

                                  PEMBAHASAN


A. Definisi Stem Cell
       Sel Punca atau stem cell adalah sel yang tidak/belum terspesialisasi dan
   mempunyai kemampuan/potensi untuk berkembang menjadi berbagai jenis
   sel-sel yang spesifik yang membentuk berbagai jaringan tubuh.




                                         Gambar-1
           Sifat/karakter sel punca yaitu differentiate dan self regenerate/renew


       Stem Cell mempunyai 2 sifat yang khas yaitu
       1. Differentiate yaitu kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi sel lain. Sel
          Punca mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel yang khas (spesifik)
          misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas dan lain-lain
       2. Self regenerate/self renew yaitu kemampuan untuk memperbaharui atau
          meregenerasi dirinya sendiri. Stem cells mampu membuat salinan sel yang
          persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel.
4




   Berdasarkan     pada   kemampuannya       untuk    berdifferensiasi   sel   punca
dikelompokkan menjadi
1. Totipoten yaitu sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi semua jenis sel.
   Yang termasuk dalam sel punca totipoten adalah zigot dan morula. Sel-sel ini
   merupakan sel embrionik awal yang mempunyai kemampuan untuk membentuk
   berbagai jenis sel termasuk sel-sel yang menyusun plasenta dan tali pusat.
   Karenanya sel punca kelompok ini mempunyai kemampuan untuk membentuk
   satu individu yang utuh.


                 Gambar-2 Sel Punca totipoten dan pluripoten




2. Pluripoten yaitu sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi 3 lapisan
   germinal (ektoderm, mesoderm, dan endoderm) tetapi tidak dapat menjadi
   jaringan ekstraembrionik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk sel punca
   pluripoten adalah sel punca embrionik (embryonic stem cells).
3. Multipoten yaitu sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel
   misalnya sel punca hemopoetik (hemopoetic stem cells) yang terdapat pada
   sumsum tulang yang mempunyai kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi
   berbagai jenis sel yang terdapat di dalam darah seperti eritrosit, lekosit dan
   trombosit. Contoh lainnya adalah sel punca saraf (neural stem cells) yang
   mempunyai kemampuan berdifferensiasi menjadi sel saraf dan sel glia.
4. Unipotent yaitu sel punca yang hanya dapat berdifferensiasi menjadi 1 jenis sel.
   Berbeda dengan non sel punca, sel punca mempunyai sifat masih dapat
5




      memperbaharui atau meregenerasi diri (self-regenerate/self renew) Contohnya
      erythroid progenitor cells hanya mampu berdifferensiasi menjadi sel darah
      merah.




          Gambar-3 Multipotent dan unipotent stem cells pada sumsum tulang


B. Aspek Biomedik Sel Punca Embrionik (Embryonic Stem Cells)
      Sel punca embrionik (embryonic stem cells) adalah sel yang diambil dari
   inner cell mass (suatu kumpulan sel yang terletak di satu sisi blastokista)
   embrio berumur 5 hari dan terdiri dari 100 sel. Sel ini mempunyai sifat dapat
   berkembang biak secara terus menerus dalam media kultur optimal dan dalam
   keadaan tertentu dapat diarahkan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai sel
   yang terdifferensiasi seperti sel jantung, sel kulit, neuron, hepatosit dan
   sebagainya, sehingga dapat dipakai untuk transplantasi jaringan yang rusak.
6




                       Gambar -4 Embryonic Stem Cells
   Inner cell mass ini mempunyai kemampuan untuk menjadi berbagai
jaringan embrio dan tubuh kecuali membentuk plasenta. Inner cell mass ini
disebut sel pluripotent karena dapat berkembang lebih lanjut menjadi berbagai
jaringan dan organ tubuh. Secara alami sel pluripotent yang telah berkembang
dan melakukan spesialisasi dikenal sebagai sel multipoten dan merupakan sel
punca dewasa. Sel punca dewasa ini dapat berkembang menjadi berbagai sel
dan jaringan. Tantangan bagi peneliti sebenarnya adalah cara memanipulasi
sel punca dewasa ini sehingga berkembang menjadi sel atau produk yang
diinginkan yang dapat digunakan untuk pengobatan.
   Sel punca embrionik (Embryonic Stem Cell) mempunyai sifat sebagai
berikut
1. pluripoten, artinya sel punca ini mempunyai kemampuan berdifferensiasi
   menjadi sel-sel yang merupakan turunan dari 3 lapis germinal, tetapi tidak
   dapat membentuk membran embrio (tali pusat dan plasenta)
2. immortal artinya dapat berumur panjang sehingga dapat memperbanyak
   diri ratusan kali pada media kultur. Mereka merupakan sumber sel-sel
7




   yang belum berdifferensiasi. Sel punca embrionik dulu dipikirkan dapat
   memperbanyak diri sendiri secara tak terbatas, tetapi kini diketahui bahwa
   usia dan perbanyakan diri sendiri sel-sel stem juga ada batasnya. Hal ini
   disebabkan karena terjadinya mutasi pada gen-gen pada sel stem yang
   diakibatkan karena pengaruh nutrisi dalam medium kultur.
3. mempunyai karyotipe yang normal
4. dapat bersifat tumorigenik artinya setiap kontaminasi dengan sel yang tak
   berdifferensiasi dapat menimbulkan kanker
5. selalu bersifat allogenik sehingga berpotensi menimbulkan terjadinya
   rejeksi imunitas. Untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan jaringan
   dapat digunakan metoda somatic cell nuclear transfer atau terapi kloning.




             Gambar-5 Metoda Somatic Cell Nuclear Transfer


   Therapeutic cloning atau disebut Somatic Cell Nuclear Transfer (SCNT)
adalah suatu teknik yang bertujuan untuk menghindari resiko penolakan atau
rejeksi. Pada teknik ini inti sel telur donor dikeluarkan dan diganti dengan inti
sel resipien. Sel yang telah dimanipulasi ini kemudian akan membelah diri dan
8




   setelah menjadi blastokista maka inner cell massnya akan diambil sebagai
   embryonic stem cells. Stem cells ini kemudian akan dimasukkan kembali
   kedalam tubuh resipien dan stem cells ini kemudian akan berdifferensiasi
   menjadi sel organ (sel beta pankreas, sel otot jantung dan lain-lain). Tanpa
   reaksi penolakan karena sel tersebut mengandung materi genetik resipien.




                   Gambar-6 Terapi Kloning (Therapeutic Cloning)


C. Aplikasi / Penggunaan Kultur Stem Cells
       Stem cells dapat digunakan untuk keperluan baik dalam bidang riset
   maupun pengobatan. Adapun penggunaan kultur stem cells adalah sebagai
   berikut
   1. Terapi gen
             Stem cells khususnya hematopoetic stem cells digunakan sebagai
       pembawa transgen kedalam tubuh pasien dan selanjutnya dilacak apakah
       jejaknya apakah stem cells ini berhasil mengekspresikan gen tertentu
       dalam tubuh pasien. Adanya sifat self renewing pada stem cell
       menyebabkan pemberian stem cells yang mengandung transgen tidak perlu
       dilakukan berulang-ulang. Selain itu hematopoetic stem cells juga dapat
9




   berdifferensiasi menjadi bermacam-macam sel sehingga transgen tersebut
   dapat menetap diberbagai macam sel.
2. Penelitian untuk mempelajari proses-proses biologis yang terjadi pada
   organisma termasuk perkembangan organisma dan perkembangan kanker
3. Penelitian untuk menemukan dan mengembangkan              obat-obat baru
   terutama untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan
4. Terapi sel (cell based therapy)
   Stem cell dapat hidup diluar tubuh manusia, misalnya di cawan Petri. Sifat
   ini dapat digunakan untuk melakukan manipulasi pada stem cells yang
   akan ditransplantasikan ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit-
   penyakit tertentu tanpa mengganggu organ tubuh.




                  Gambar-7 Berbagai peran Stem Cells
10




                                   BAB III
                                 PENUTUP


Kesimpulan
       Transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup ke makhluk
hidup lainnya, baik dari satu hewan ke hewan lainnya atau dari satu tanaman ke
tanaman lainnya. Transformasi genetik diharapkan menyebabkan mutasi spontan
sehingga genetik dari hewan yang ditransformasi termodifikasi sesuai dengan gen
yang diharapkan muncul sebagai performans. Salah satu tujuan dilakukan
manipulasi genetik adalah untuk menghasilkan hewan yang memiliki karakter
yang diharapkan (breeding). Hewan transgenik dikembangkan dengan 3 cara,
yaitu mikroinjeksi DNA, transfer gen dengan media retrovirus dan transfer gen
dengan media sel cangkokan embrionik (Stem Cell Embryo). Transfer gen dengan
media sel cangkokan embrionik diaplikasikan dengan menggunakan sequence
DNA yang diharapkan muncul ke dalam kultur in vitro sel cangkokan embrionik.
Sel cangkokan dapat menjadi organisme lengkap.
11




                              Daftar Pustaka


Anatomy 101: Stem cell-Reeve Irvine              Research      Center-   http/
www.reeve.uci.edu/anatomy/stem cells.php

http//www.blogger.com oleh Priyono, S.Pt Mahasiswa Magister Ilmu Ternak
UNDIP 2008/2009, diakses tanggal 25 Juni 2012 pukul 05.00 PM
http://apikdewefppundip2011.wordpress.com/2012/04/06/   diakses pada tanggal
25 Juni 2012 pukul 05.15 PM

Contenu connexe

Tendances

pola pembentukan tungkai (pattern formation of limb)
pola pembentukan tungkai (pattern formation of limb)pola pembentukan tungkai (pattern formation of limb)
pola pembentukan tungkai (pattern formation of limb)Hepta Jayawardana
 
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptxPPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptxLondo4
 
Soal diskusi kelompok
Soal diskusi kelompokSoal diskusi kelompok
Soal diskusi kelompokmeldaambar
 
Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...
Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...
Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...dewisetiyana52
 
Teknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi HewanTeknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi HewanRiris Ros Lina
 
Sistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanSistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanRetno Suhabibi
 
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3. 4 (Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan ) A...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3. 4  (Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan ) A...RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3. 4  (Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan ) A...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3. 4 (Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan ) A...almansyahnis .
 
Hemogram dan Sediaan Apus
Hemogram dan Sediaan ApusHemogram dan Sediaan Apus
Hemogram dan Sediaan ApusRidwan
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalimat lisnawati
 
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdfNurKarimatunNisa1
 
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuhSofyan Dwi Nugroho
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanHafiza Maulita
 

Tendances (20)

TERMOREGULASI
TERMOREGULASITERMOREGULASI
TERMOREGULASI
 
pola pembentukan tungkai (pattern formation of limb)
pola pembentukan tungkai (pattern formation of limb)pola pembentukan tungkai (pattern formation of limb)
pola pembentukan tungkai (pattern formation of limb)
 
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptxPPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
 
Soal diskusi kelompok
Soal diskusi kelompokSoal diskusi kelompok
Soal diskusi kelompok
 
Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...
Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...
Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...
 
Teknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi HewanTeknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi Hewan
 
Sistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanSistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewan
 
PPT ORGANEL SEL
PPT ORGANEL SEL PPT ORGANEL SEL
PPT ORGANEL SEL
 
Evolusi Tumbuhan
Evolusi TumbuhanEvolusi Tumbuhan
Evolusi Tumbuhan
 
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3. 4 (Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan ) A...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3. 4  (Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan ) A...RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3. 4  (Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan ) A...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3. 4 (Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan ) A...
 
Rangka Manusia
Rangka ManusiaRangka Manusia
Rangka Manusia
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusiiPPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
 
Hemogram dan Sediaan Apus
Hemogram dan Sediaan ApusHemogram dan Sediaan Apus
Hemogram dan Sediaan Apus
 
Silabus biologi 11
Silabus biologi 11Silabus biologi 11
Silabus biologi 11
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Tumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumutTumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumut
 
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewan
 

Similaire à Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)

IPA Modul 2 KB 3 Rev
IPA Modul 2 KB 3 RevIPA Modul 2 KB 3 Rev
IPA Modul 2 KB 3 RevPPGhybrid3
 
Biology cell division
Biology cell divisionBiology cell division
Biology cell divisionZainulHasan13
 
MAKALAH BIOLOGI irfan.docx
MAKALAH BIOLOGI irfan.docxMAKALAH BIOLOGI irfan.docx
MAKALAH BIOLOGI irfan.docxSukandarAlBykazi
 
RPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XIIRPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XIIDiva Pendidikan
 
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docxMAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docxIccaPinzen
 
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...SMPN 4 Kerinci
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Rubby Putra
 
bab1Patofisiologi full.pdf
bab1Patofisiologi full.pdfbab1Patofisiologi full.pdf
bab1Patofisiologi full.pdfEviLusiana2
 
Makalah biologi-sel-tumbuhan
Makalah biologi-sel-tumbuhanMakalah biologi-sel-tumbuhan
Makalah biologi-sel-tumbuhanMKM MKM ADEP
 
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFATMAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFATMuhammad Rustan
 
Rekayasa genetika dalam bioetika
Rekayasa genetika dalam bioetikaRekayasa genetika dalam bioetika
Rekayasa genetika dalam bioetikaHandini Rahma
 
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGANMakalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGANFahrizal Hari
 

Similaire à Hewan trasngenik (metode stem cell embryo) (20)

Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
IPA Modul 2 KB 3 Rev
IPA Modul 2 KB 3 RevIPA Modul 2 KB 3 Rev
IPA Modul 2 KB 3 Rev
 
Biology cell division
Biology cell divisionBiology cell division
Biology cell division
 
MAKALAH BIOLOGI irfan.docx
MAKALAH BIOLOGI irfan.docxMAKALAH BIOLOGI irfan.docx
MAKALAH BIOLOGI irfan.docx
 
Makalah pembelahan sel
Makalah pembelahan selMakalah pembelahan sel
Makalah pembelahan sel
 
RPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XIIRPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XII
 
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docxMAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
 
Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)
 
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur.
 
bab1Patofisiologi full.pdf
bab1Patofisiologi full.pdfbab1Patofisiologi full.pdf
bab1Patofisiologi full.pdf
 
Makalah biologi-sel-tumbuhan
Makalah biologi-sel-tumbuhanMakalah biologi-sel-tumbuhan
Makalah biologi-sel-tumbuhan
 
Terapi stem cell
Terapi stem cellTerapi stem cell
Terapi stem cell
 
PEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SELPEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SEL
 
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFATMAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
 
Tik elearning
Tik elearningTik elearning
Tik elearning
 
Regenerasi sel
Regenerasi selRegenerasi sel
Regenerasi sel
 
Rekayasa genetika dalam bioetika
Rekayasa genetika dalam bioetikaRekayasa genetika dalam bioetika
Rekayasa genetika dalam bioetika
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGANMakalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGAN
 

Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)

  • 1. 1 Makalah Bioteknologi “Hewan Transgenik (Metode Stem Cell Embryo)” Oleh : Nama :Gus Cindrawasih Semester : VIb NPM : 09 22 0076 Dosen pengampu : Syamsul Hadi, M.Pd SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMI PENDIDIKIAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG JURUSAN MIPA PROGRAM STUDI BIOLOGI T.A. 2012
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan limpahan rahmatnya kepad kita semua, sehingga alam semesta seraya berkata Allah Maha besar akan segala ciptaannya. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Rasulullah SAW. Yang telah membawa umat manusia wabil khususi umat islam saat ini, dari jalan pikiran tanpa batas menjadi lebih mulia dalam keterbatasan yaitu mengakui keEsaan Allah. Dengan ucapan salam, serta hormat kami kepada Dosen Pengampu Bioteknologi Bapak Syamsul Hadi, M.Pd atas segala usaha dalam memaksimalkan pengetahuan mahasiswa dari makalah yang berjudul “Hewan Transgenik (Metode Stem Cell Embryo)”. Kami sampaikan segenap pengetahuan kami dan atas dasar referensi – referensi sebagai sumber acuan dari isi makalah kami. Tidak ada kata sempurna yang pantas untuk segala hal di dunia ini kecuali Allah. Apabila ada kesalahan yang secara tidak sadar diketahui serta pengetikan, kata – kata, bahkan referensi, untuk kami dimaafkan. Kritik dan saran kami tunggu dari Bapak Dosen dan semua saudara/i mahasiswa. Pancor 28 Juni 2012 Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI 19 COVER KATA PENGANTAR ....................................................................................... i DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah......................................................................... 2 C. Tujuan ........................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3 A. Difinisi Stem Cell.......................................................................... 3 B. Aspek Biomedik Embrionik Stem Cell ......................................... 5 C. Aplikasi/Penggunnaan kultur Stem Cell ....................................... 8 BAB III PENUTUP Kesimpulan ....................................................................................... 10 Daftar Pustaka
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah berkembang sangat pesat. Dimana penerapannya sebagian besar digunakan untuk meningkatkan taraf hidup manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut menjangkau setiap aspek kehidupan manusia, tak ketinggalan pula dalam bidang bioteknologi. Selain pada dunia tumbuhan, bioteknologi modern juga telah menjangkau dunia hewan. Salah satu pengembangan bioteknologi modern adalah “Teknologi Transgenik”. Transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya, baik dari satu hewan ke hewan lainnya atau dari satu tanaman ke tanaman lainnya. Transformasi gen tersebut yang umumnya berasal dari spesies yang sama, tapi dapat juga berasal dari spesies berbeda yang dilakukan terhadap embrio sebelum hewan transgenik tersebut dilahirkan. Transformasi genetik diharapkan menyebabkan mutasi spontan sehingga genetik dari hewan yang ditransformasi termodifikasi sesuai dengan gen yang diharapkan muncul sebagai performans. Salah satu tujuan dilakukan manipulasi genetik adalah untuk menghasilkan hewan yang memiliki karakter yang diharapkan (breeding). Hewan transgenik dikembangkan dengan 3 cara, yaitu mikroinjeksi DNA, transfer gen dengan media retrovirus dan transfer gen dengan media sel cangkokan embrionik. Mikroinjeksi DNA dilakukan dengan melakukan injeksi langsung gen terpilih yang diambil dari anggota lain dalam spesies yang sama ataupun berbeda ke dalam pronukleus ovum yang telah dibuahi. Transfer gen dengan media retrovirus menggunakan retrovirus sebagai vector, kemudian menginjeksikan DNA ke dalam sel inang. DNA dari retrovirus berintegrasi ke dalam germ untuk bekerja. Transfer gen dengan media sel cangkokan embrionik diaplikasikan dengan menggunakan sequence DNA yang diharapkan muncul ke dalam kultur in vitro sel cangkokan embrionik. Sel cangkokan dapat menjadi organisme lengkap.
  • 5. 2 Berdasarkan paparan singkat diatas, maka penulis bermaksud untuk membahas salah satu metode yang digunakan dalam menghasilkan hewan transgenik yakni Metode Stem Cell Embrio B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah yang dimaksud dengan Stem Cell? 2. Bagaimana aspek biomedik Embryonic Stem Cells? 3. Bagaimanakah proses transgenik pada hewan terutama dengan metode Stem Cell Embryo? 4. Apa saja aplikasi/penggunaan kultur Stem Cell Embryo? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian Stem Cell. 2. Untuk mengetahui konsep aspek biomedik Embryonic Stem Cell. 3. Untuk mengetahui proses transgenik pada hewan terutama dengan metode Stem Cell Embryo. 4. Untuk mengetahui aplikasi/penggunaan kultur Stem Cell Embryo.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Stem Cell Sel Punca atau stem cell adalah sel yang tidak/belum terspesialisasi dan mempunyai kemampuan/potensi untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel-sel yang spesifik yang membentuk berbagai jaringan tubuh. Gambar-1 Sifat/karakter sel punca yaitu differentiate dan self regenerate/renew Stem Cell mempunyai 2 sifat yang khas yaitu 1. Differentiate yaitu kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi sel lain. Sel Punca mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel yang khas (spesifik) misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas dan lain-lain 2. Self regenerate/self renew yaitu kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri. Stem cells mampu membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel.
  • 7. 4 Berdasarkan pada kemampuannya untuk berdifferensiasi sel punca dikelompokkan menjadi 1. Totipoten yaitu sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam sel punca totipoten adalah zigot dan morula. Sel-sel ini merupakan sel embrionik awal yang mempunyai kemampuan untuk membentuk berbagai jenis sel termasuk sel-sel yang menyusun plasenta dan tali pusat. Karenanya sel punca kelompok ini mempunyai kemampuan untuk membentuk satu individu yang utuh. Gambar-2 Sel Punca totipoten dan pluripoten 2. Pluripoten yaitu sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi 3 lapisan germinal (ektoderm, mesoderm, dan endoderm) tetapi tidak dapat menjadi jaringan ekstraembrionik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk sel punca pluripoten adalah sel punca embrionik (embryonic stem cells). 3. Multipoten yaitu sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel misalnya sel punca hemopoetik (hemopoetic stem cells) yang terdapat pada sumsum tulang yang mempunyai kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang terdapat di dalam darah seperti eritrosit, lekosit dan trombosit. Contoh lainnya adalah sel punca saraf (neural stem cells) yang mempunyai kemampuan berdifferensiasi menjadi sel saraf dan sel glia. 4. Unipotent yaitu sel punca yang hanya dapat berdifferensiasi menjadi 1 jenis sel. Berbeda dengan non sel punca, sel punca mempunyai sifat masih dapat
  • 8. 5 memperbaharui atau meregenerasi diri (self-regenerate/self renew) Contohnya erythroid progenitor cells hanya mampu berdifferensiasi menjadi sel darah merah. Gambar-3 Multipotent dan unipotent stem cells pada sumsum tulang B. Aspek Biomedik Sel Punca Embrionik (Embryonic Stem Cells) Sel punca embrionik (embryonic stem cells) adalah sel yang diambil dari inner cell mass (suatu kumpulan sel yang terletak di satu sisi blastokista) embrio berumur 5 hari dan terdiri dari 100 sel. Sel ini mempunyai sifat dapat berkembang biak secara terus menerus dalam media kultur optimal dan dalam keadaan tertentu dapat diarahkan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai sel yang terdifferensiasi seperti sel jantung, sel kulit, neuron, hepatosit dan sebagainya, sehingga dapat dipakai untuk transplantasi jaringan yang rusak.
  • 9. 6 Gambar -4 Embryonic Stem Cells Inner cell mass ini mempunyai kemampuan untuk menjadi berbagai jaringan embrio dan tubuh kecuali membentuk plasenta. Inner cell mass ini disebut sel pluripotent karena dapat berkembang lebih lanjut menjadi berbagai jaringan dan organ tubuh. Secara alami sel pluripotent yang telah berkembang dan melakukan spesialisasi dikenal sebagai sel multipoten dan merupakan sel punca dewasa. Sel punca dewasa ini dapat berkembang menjadi berbagai sel dan jaringan. Tantangan bagi peneliti sebenarnya adalah cara memanipulasi sel punca dewasa ini sehingga berkembang menjadi sel atau produk yang diinginkan yang dapat digunakan untuk pengobatan. Sel punca embrionik (Embryonic Stem Cell) mempunyai sifat sebagai berikut 1. pluripoten, artinya sel punca ini mempunyai kemampuan berdifferensiasi menjadi sel-sel yang merupakan turunan dari 3 lapis germinal, tetapi tidak dapat membentuk membran embrio (tali pusat dan plasenta) 2. immortal artinya dapat berumur panjang sehingga dapat memperbanyak diri ratusan kali pada media kultur. Mereka merupakan sumber sel-sel
  • 10. 7 yang belum berdifferensiasi. Sel punca embrionik dulu dipikirkan dapat memperbanyak diri sendiri secara tak terbatas, tetapi kini diketahui bahwa usia dan perbanyakan diri sendiri sel-sel stem juga ada batasnya. Hal ini disebabkan karena terjadinya mutasi pada gen-gen pada sel stem yang diakibatkan karena pengaruh nutrisi dalam medium kultur. 3. mempunyai karyotipe yang normal 4. dapat bersifat tumorigenik artinya setiap kontaminasi dengan sel yang tak berdifferensiasi dapat menimbulkan kanker 5. selalu bersifat allogenik sehingga berpotensi menimbulkan terjadinya rejeksi imunitas. Untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan jaringan dapat digunakan metoda somatic cell nuclear transfer atau terapi kloning. Gambar-5 Metoda Somatic Cell Nuclear Transfer Therapeutic cloning atau disebut Somatic Cell Nuclear Transfer (SCNT) adalah suatu teknik yang bertujuan untuk menghindari resiko penolakan atau rejeksi. Pada teknik ini inti sel telur donor dikeluarkan dan diganti dengan inti sel resipien. Sel yang telah dimanipulasi ini kemudian akan membelah diri dan
  • 11. 8 setelah menjadi blastokista maka inner cell massnya akan diambil sebagai embryonic stem cells. Stem cells ini kemudian akan dimasukkan kembali kedalam tubuh resipien dan stem cells ini kemudian akan berdifferensiasi menjadi sel organ (sel beta pankreas, sel otot jantung dan lain-lain). Tanpa reaksi penolakan karena sel tersebut mengandung materi genetik resipien. Gambar-6 Terapi Kloning (Therapeutic Cloning) C. Aplikasi / Penggunaan Kultur Stem Cells Stem cells dapat digunakan untuk keperluan baik dalam bidang riset maupun pengobatan. Adapun penggunaan kultur stem cells adalah sebagai berikut 1. Terapi gen Stem cells khususnya hematopoetic stem cells digunakan sebagai pembawa transgen kedalam tubuh pasien dan selanjutnya dilacak apakah jejaknya apakah stem cells ini berhasil mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien. Adanya sifat self renewing pada stem cell menyebabkan pemberian stem cells yang mengandung transgen tidak perlu dilakukan berulang-ulang. Selain itu hematopoetic stem cells juga dapat
  • 12. 9 berdifferensiasi menjadi bermacam-macam sel sehingga transgen tersebut dapat menetap diberbagai macam sel. 2. Penelitian untuk mempelajari proses-proses biologis yang terjadi pada organisma termasuk perkembangan organisma dan perkembangan kanker 3. Penelitian untuk menemukan dan mengembangkan obat-obat baru terutama untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan 4. Terapi sel (cell based therapy) Stem cell dapat hidup diluar tubuh manusia, misalnya di cawan Petri. Sifat ini dapat digunakan untuk melakukan manipulasi pada stem cells yang akan ditransplantasikan ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit- penyakit tertentu tanpa mengganggu organ tubuh. Gambar-7 Berbagai peran Stem Cells
  • 13. 10 BAB III PENUTUP Kesimpulan Transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya, baik dari satu hewan ke hewan lainnya atau dari satu tanaman ke tanaman lainnya. Transformasi genetik diharapkan menyebabkan mutasi spontan sehingga genetik dari hewan yang ditransformasi termodifikasi sesuai dengan gen yang diharapkan muncul sebagai performans. Salah satu tujuan dilakukan manipulasi genetik adalah untuk menghasilkan hewan yang memiliki karakter yang diharapkan (breeding). Hewan transgenik dikembangkan dengan 3 cara, yaitu mikroinjeksi DNA, transfer gen dengan media retrovirus dan transfer gen dengan media sel cangkokan embrionik (Stem Cell Embryo). Transfer gen dengan media sel cangkokan embrionik diaplikasikan dengan menggunakan sequence DNA yang diharapkan muncul ke dalam kultur in vitro sel cangkokan embrionik. Sel cangkokan dapat menjadi organisme lengkap.
  • 14. 11 Daftar Pustaka Anatomy 101: Stem cell-Reeve Irvine Research Center- http/ www.reeve.uci.edu/anatomy/stem cells.php http//www.blogger.com oleh Priyono, S.Pt Mahasiswa Magister Ilmu Ternak UNDIP 2008/2009, diakses tanggal 25 Juni 2012 pukul 05.00 PM http://apikdewefppundip2011.wordpress.com/2012/04/06/ diakses pada tanggal 25 Juni 2012 pukul 05.15 PM