SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
CARA MEMBUAT BIBIT JAMUR F0/BBIT PDA
                             Oleh : Aris Priyanto, SPd.
                          http://bibitsuung.blogspot.com
                     http://bibitcendawantiram.blogspot.com




F0 adalah bibit jamur yang di tumbuhkan di media PDA (potatoes Dextrose
Agar=Kentang Dextrosa Agar). Pada 1000 ml larutan Sari kentang, dimasukan 20
gr gula, 20 gr agar dan didihkan ,disterilisasi dengan autoclave pada suhu dan
tekanan 121°C dan 15 PSI. Dimasukan ke dalam petridish,tabung raksi atau jar,
dibekukan pada suhu ruangan.agar permukaan lebih luas media PDA dituangkan
tipis-tipis seperti plat(agar plat), Secuil fragmen tubuh buah jamur ditempatkan
pada media tadi kemudian di incubasikan pada suhu 28°C, setelah lk 2 minggu
misellium menutupi seluruh permukaan media PDA dan siap di perbanyak
kemedia PDA lain, atau di turunkan ke media biji-bijian F1.
Ada tiga langkah pembuatan bibit jamur tiram fo, Inilah langkah-langkah tersebut:

   A.Membuat agar plat
      Alat:
      1.      Botol pipih, tabung reaksi atau cawan petri
2.   Kapas,
3.   Kertas koran
4.   Karet
5.   Autoclave




6.   Panci bergagang panjang /cooking pan




7.   Spatula
8.   Kertas saring
9.   Corong
10.Pisau
11.Glas ukur/glass kimia




12.Neraca ohaus/timbangan emas




13.Kompor gas
Bahan
1.   Kentang 200 gr
2.   Dextrosa/dektrona 20 gr
3.   Agar 20 gr
4.   Aquades 1000 ml
Prosedur
1. Kentang dicuci bersih tanpa dikupas. Kentang ditimbang sebanyak 200
   gram dan diiris tipis dengan pisau




2. Tuangkan 1000 ml aquades ke dalam panci bergagang, panaskan sampai
   mendidih diatas nyala api sedang.
   Masukanlah irisan kentang kedalamnya sambil di aduk. Aduk terus
   dengan spatula sampai sari kentangnya larut. Tanda sari kentang sudah
   larut air rebusan tampak keruh
3. Angkat dan saring dengan menggunakan kertas saring pada corong.
   Kentang rebus dibuang, tinggalah sari kentang.Ukur volumenya apakah
   masih 1000 ml? jika berkurang tambahkan aquadest hinggga 1000 ml.
   Masukan atau tambahkan 20 gr dextrosa dan 20 gr agar-agar bubuk ,
   aduk-aduk hingga larut. Didihkan untuk kedua kalinya! Pastikan agar-
   agar dan dextrosa larut.




4. Angkat dan jangan di biarkan dingin atau beku.Kini media PDA telah Siap
   dimasukan kedalam botol atau tabung reaksi. Media PDA yang masih
   cair dan panas segera di Isikan ke dalam botol pipih atau tabung reaksi
   setinggi 2 cm.Mulut botol atau tabung reaksi di sumbat dengan kapas,
   tutup dengan kertas buram/alumunium foil dan ikat dengan karet
5. Jika menggunakan cawan petry (tidak menggunakan tabung reaksi),
   media PDA di masukan kedalam tabung erlen meyer atau botol ukuran
   1lt. Mulut tabung erlenmeyer/botol disu

                        -

      C. pada suhu ini media PDA dalam botol di tuangkan tipis-tipis
   kedalam cawan petry, tutup secepat mungkin dan di isolatif.
   Dinginkan!!! Kini kita punya agar plat dalam petrydish




6. Jika menggunakan botol/tabung reaksi ,Sterilisasi dalam autoclave pad
              C dan tekanan 15 psi selama 45 menit. Angkat dan dinginkan.
   Tapi awasss! Jangan meletakan botol dalam posisi berdiri karena itu bisa
   membuat agar-agar membeku dengan permukaan sempit.!!! Jadi supaya
   didapatkan permukaan luas, meletakan botol harus dalam posisis miring
   sampai beku benar. Setelah membeku baru boleh di diletakan dengan
   posisi berdiri. Kini kita sudah memiliki agar plat dalam botol atau tabung
   reaksi!!!! Dan siap di inokulasi
B. Menginokulasi agar plat
  1. Memilih jamur indukan
     Sarat :
     a. Pilih jamur yang masih muda dari panen pertama
     b. Ukuran jamur paling besar dari koloninya
     c. Keadaan masih segar dan sehat, tidak mengandung penyakit
     d. Jamur yang dipilih berasal dari baglog yang tidak terkontaminasi dan
        direncanakan untuk Indukan dan dipelihara secara khusus

  2. Persiapan ruangan
     Syarat:
        a. Ruangan bersih dan steril. Lantai selalu di pel sehingga tidak ada
           debu yang menempel. Sterilisasi bisa dilakukanndengan
           menyalakan lampu UV selama 1 Jam, bisa juga dengan cara
           menyemprot ruangan dengan alqohol 70 %
        b. Tersedia pentilasi yang bisa dibuka dan ditutup, juga tersedia
           pentilasi diatas langit-langit
        c. Ada perlengkapan Meja keramik yang mudah di lap atau di
           bersihkan, tempat meletakan incase atau airflow. Bisa juga
           menggunakeun meja kayu , tapi bahan kayu mudah ditumbuhi
           jamur, sehingga membuka kemungkinan kontaminasi oleh jamur
           liar

  3. Persiapan alat bahan
     Alat:
     1. Scalpel
2.   Lampu spirtus/bunsen
   3.   Sprayer
   4.   Agar plat
   5.   Encas/laminar air flow
   6.   Lampu UV
   7.   Korek api atau pemantik api
   8.   Sarung tangan
   Bahan :
  1.    Agar plat
  2.    Spirtus
  3.    Alqohol
  4.    Jamur muda

4. Inokulasi agar plat
   Prosedur:
      1. Sebelum masuk pastikan semua yang kita butuhkan ada didalam
         ruangan
      2. Karena semuanya harus suci hama, Mandilah sebersih mungkin
         dengan berkeramas, pakailah Pakaian bersih, rambut memekai
         penutup.Perlu diketahui bahwa seluruh tubuh kita dipenuhi
         bakteri dan jamur. Kalo ga salah nih ya ada kurang lebih 65 milyar
         bakteri di seluruh tubuh kita
      3. Sejam sebelum masuk ruangan lampu UV di nyalakan dan
         dimatikanSebelum masuk ruangan,Jangan masuk ruangan pada
         waktu uv menyala sebab dapat membahayakan kesehatan. Sinar
         Ultra violet mampu membunuh bakteri dan spora jamur didalam
         ruangan dan radiasinya berpotensi merusak jaringan kulit
         manusia.
         Jika tidak menggunakan lampu UV Semprotlah ruangan dengan
         alqohol 70%. Sebelum masuk ruangan biarlah kabut alqohol
         mengendap dahulu, selama 15 menit, sambil menyalakan lampu
         bunsen
      4. Bukalah pintu secara perlahan, masuklah dan duduklah
         menghadapa ke peralatan. Semua alat ditata sedemikian rupa di
         atas meja diseksi, Bunsen di tengah pas dihadapan kita. Scalvel,
pemantik api,agar plat, sprayer ada di sebelah kanan depan ,
          jamur disebelah kiri kita
       5. Tangan disemprot dengan alqohol 70%, sebaiknya gunakan
          sarung tangan lalu semprot dengan alkohol. Bakarlah ujung
          scalpel diatas bunsen sampai memerah, dinginkan. Ambilah agar
          plat bukalah kapasnya dengan kelingking tangan kanan dan
          jangan di lepas,botolnya diletakan di kiri kita. Ambil sebuah jamur
          dengan tangan kiri, keratlah sedikit jaringannya dengan scalpel.
          Masukan kedalam botol agar plat, tanamlah diatas permukaan
          agar plat tepat di tengah.
       6. Bakarlah mulut botol dengan bunsen, sumbat mulut botol dengan
          kapas dan tutup dengan kertas atau alumunium foill,ikat dengan
          karet.Inokulasi selesai
       7. Bibit jamur di inkubasikan dalam incubator Pada suhu 28 °C
          selama 21 hari


C. Inkubasi
      Ruang inkubasi untuk bibit induk ukurannya diseuaikan dengan
      jumlah bibit, bila sedikit cukup di lemari saja, yang penting bersih dan
      suhunya dapat disetel antara 28°C-30°C dan kelembaban 80%. Cahaya
      boleh ditiadakan saja atau gelap. Pada saat Inkubasi misellium
      membenci cahaya, karena dapat menghambat pertumbuhan
      Bibit dinyatakan berhasil bila tumbuh misellium berwarna putih dan
      tebal, jika berwarna lain atau muncul lendir, bibit jamur bisa
      dipastikan gagal. Penyebabnya adalah masuknya kontaminan berupa
      spora jamur atau bakteri. Mereka masuk melaui udara terkontaminasi
      atau terbawa partikel debu. Mereka kasatmata karena ukurannya
      amat renik. Penyebab lain media kurang steril waktu sterilisasi.
      Bahkan udara pernapasan dan tangan kita bias menjadi penyebabnya
      kontaminasi. Napas panjang bisa menghamburkan partikel debu
      pembawa spora jamur dan bakteri.Hati-hati jika bersin-bersin, suatu
      penelitian melaporkan lk 2 juta virus dan bakteri dilontarkan ke udara
      pada saat kita bersin


                           SELAMAT MENCOBA !!!!!!!!!!
JIKA ANDA BERMINAT MENCOBA TETAPI MASIH BINGUNG DAN
                    TAKUT GAGAL , COBALAH SARAN KAMI
       1. PESAN SEGERA PANDUAN LENGKAP “TEKNIK MEMBUAT BIBIT
             F0,F1,F2,F3 DAN BAGLOG JAMUR TIRAM” TERSEDIA JUGA
          MODUL:” PEMBIBITAN JAMUR DENGAN PERALATAN YANG ADA
                        DIRUMAH TAPI HASIL LUAR BIASA”
           2. DATANGLAH KEPADA KAMI! KAMI MEMBUKA KURSUS
          PERORANGAN,AKAN KAMI BEBERKAN SEMUANYA TANPA ADA
        RAHASIA, AMBILAH KESEMPATAN LANGKA INI! TIDAK MAHAL KOK
          3. JIKA MEMBUAT BIBIT SENDIRI BERMASALAH, LEBIH BAIK
                MEMESAN BIBIT JAMUR YANG SUDAH JADI!!! KAMI
            MENYEDIAKAN BIBIT JAMUR F0,F1,F2 DAN BAGLOG MEDIA
                                   TUMBUH
        4. TERSEDIA JUGA PAKET PERALATAN LAB PEMBIBITAN JAMUR
                        CALL 08112116921/NUNUNG/ARIS
ALAMAT KAMI: SINDANGRERET,RT/RW 05/04, KEL.TAMANJAYA , KEC.
    TAMANSARI- KOTA TASIKMALAYA-JAWABARAT-INDONESIA

Contenu connexe

Tendances

Cara kerja pengemasan
Cara kerja pengemasanCara kerja pengemasan
Cara kerja pengemasandewi mayasari
 
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!![PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!pingg0501
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianEmma Femi
 
Manajemen perkebunan
Manajemen perkebunanManajemen perkebunan
Manajemen perkebunanMemet Hakim
 
Pemanfaatan sagu
Pemanfaatan saguPemanfaatan sagu
Pemanfaatan saguAip aip
 
Laporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologiLaporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologiedhie noegroho
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihNur Haida
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihTidar University
 
Manajemen Perkebunan " Pola Strategi dan Pengembangan Perkebunan "
Manajemen Perkebunan " Pola Strategi dan Pengembangan Perkebunan "Manajemen Perkebunan " Pola Strategi dan Pengembangan Perkebunan "
Manajemen Perkebunan " Pola Strategi dan Pengembangan Perkebunan "Cha Isra
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanPeranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanamanita wahyu
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Puan Habibah
 
Acara 4 (struktur tanah)
Acara 4 (struktur tanah)Acara 4 (struktur tanah)
Acara 4 (struktur tanah)agung kurniawan
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAdiana novitasari
 
RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)Novia Dwi
 

Tendances (20)

Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Cara kerja pengemasan
Cara kerja pengemasanCara kerja pengemasan
Cara kerja pengemasan
 
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!![PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
Manajemen perkebunan
Manajemen perkebunanManajemen perkebunan
Manajemen perkebunan
 
Pemanfaatan sagu
Pemanfaatan saguPemanfaatan sagu
Pemanfaatan sagu
 
Laporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologiLaporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologi
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benih
 
Manajemen Perkebunan " Pola Strategi dan Pengembangan Perkebunan "
Manajemen Perkebunan " Pola Strategi dan Pengembangan Perkebunan "Manajemen Perkebunan " Pola Strategi dan Pengembangan Perkebunan "
Manajemen Perkebunan " Pola Strategi dan Pengembangan Perkebunan "
 
Proposal tomat
Proposal tomatProposal tomat
Proposal tomat
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Budidaya Tanaman Tebu
Budidaya Tanaman Tebu Budidaya Tanaman Tebu
Budidaya Tanaman Tebu
 
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanPeranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
 
Budidaya tomat ptt
Budidaya tomat pttBudidaya tomat ptt
Budidaya tomat ptt
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan
 
Acara 4 (struktur tanah)
Acara 4 (struktur tanah)Acara 4 (struktur tanah)
Acara 4 (struktur tanah)
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
 
RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)
 

Similaire à CARA MUDAH MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM MEDIA PDA/F0

TEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptx
TEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptxTEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptx
TEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptxIlhamRosihan1
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanLaksamana Indra
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
 
Metode ilmiah dan keselamatan kerja
Metode ilmiah dan keselamatan kerjaMetode ilmiah dan keselamatan kerja
Metode ilmiah dan keselamatan kerjaIrma Suryani
 
Ppt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxPpt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxMirwanSetiadi1
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramGoogle
 
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamurBrosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamurYusuf Arie
 
budidaya jamur tiram.pptx
budidaya jamur tiram.pptxbudidaya jamur tiram.pptx
budidaya jamur tiram.pptxFaisalSetiawan9
 
Pngrsn Pnykt&Prsk Cdwn Tiram
Pngrsn Pnykt&Prsk Cdwn TiramPngrsn Pnykt&Prsk Cdwn Tiram
Pngrsn Pnykt&Prsk Cdwn TiramRidzaludin
 
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).pptFitriNurHidayah9
 
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...ssuser72cb6d
 
Keselamatan kerja di laboratorium,
Keselamatan kerja di laboratorium,Keselamatan kerja di laboratorium,
Keselamatan kerja di laboratorium,Irma Suryani
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisFransiska Puteri
 

Similaire à CARA MUDAH MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM MEDIA PDA/F0 (20)

TEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptx
TEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptxTEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptx
TEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptx
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
Metode ilmiah dan keselamatan kerja
Metode ilmiah dan keselamatan kerjaMetode ilmiah dan keselamatan kerja
Metode ilmiah dan keselamatan kerja
 
Vii. pembiakan jamur
Vii. pembiakan jamurVii. pembiakan jamur
Vii. pembiakan jamur
 
Ppt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxPpt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptx
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
 
In
InIn
In
 
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamurBrosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
 
budidaya jamur tiram.pptx
budidaya jamur tiram.pptxbudidaya jamur tiram.pptx
budidaya jamur tiram.pptx
 
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksiMakalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
 
Pngrsn Pnykt&Prsk Cdwn Tiram
Pngrsn Pnykt&Prsk Cdwn TiramPngrsn Pnykt&Prsk Cdwn Tiram
Pngrsn Pnykt&Prsk Cdwn Tiram
 
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
 
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
 
Keselamatan kerja di laboratorium,
Keselamatan kerja di laboratorium,Keselamatan kerja di laboratorium,
Keselamatan kerja di laboratorium,
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 

CARA MUDAH MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM MEDIA PDA/F0

  • 1. CARA MEMBUAT BIBIT JAMUR F0/BBIT PDA Oleh : Aris Priyanto, SPd. http://bibitsuung.blogspot.com http://bibitcendawantiram.blogspot.com F0 adalah bibit jamur yang di tumbuhkan di media PDA (potatoes Dextrose Agar=Kentang Dextrosa Agar). Pada 1000 ml larutan Sari kentang, dimasukan 20 gr gula, 20 gr agar dan didihkan ,disterilisasi dengan autoclave pada suhu dan tekanan 121°C dan 15 PSI. Dimasukan ke dalam petridish,tabung raksi atau jar, dibekukan pada suhu ruangan.agar permukaan lebih luas media PDA dituangkan tipis-tipis seperti plat(agar plat), Secuil fragmen tubuh buah jamur ditempatkan pada media tadi kemudian di incubasikan pada suhu 28°C, setelah lk 2 minggu misellium menutupi seluruh permukaan media PDA dan siap di perbanyak kemedia PDA lain, atau di turunkan ke media biji-bijian F1. Ada tiga langkah pembuatan bibit jamur tiram fo, Inilah langkah-langkah tersebut: A.Membuat agar plat Alat: 1. Botol pipih, tabung reaksi atau cawan petri
  • 2. 2. Kapas, 3. Kertas koran 4. Karet 5. Autoclave 6. Panci bergagang panjang /cooking pan 7. Spatula 8. Kertas saring 9. Corong
  • 3. 10.Pisau 11.Glas ukur/glass kimia 12.Neraca ohaus/timbangan emas 13.Kompor gas
  • 4. Bahan 1. Kentang 200 gr 2. Dextrosa/dektrona 20 gr 3. Agar 20 gr 4. Aquades 1000 ml Prosedur 1. Kentang dicuci bersih tanpa dikupas. Kentang ditimbang sebanyak 200 gram dan diiris tipis dengan pisau 2. Tuangkan 1000 ml aquades ke dalam panci bergagang, panaskan sampai mendidih diatas nyala api sedang. Masukanlah irisan kentang kedalamnya sambil di aduk. Aduk terus dengan spatula sampai sari kentangnya larut. Tanda sari kentang sudah larut air rebusan tampak keruh
  • 5. 3. Angkat dan saring dengan menggunakan kertas saring pada corong. Kentang rebus dibuang, tinggalah sari kentang.Ukur volumenya apakah masih 1000 ml? jika berkurang tambahkan aquadest hinggga 1000 ml. Masukan atau tambahkan 20 gr dextrosa dan 20 gr agar-agar bubuk , aduk-aduk hingga larut. Didihkan untuk kedua kalinya! Pastikan agar- agar dan dextrosa larut. 4. Angkat dan jangan di biarkan dingin atau beku.Kini media PDA telah Siap dimasukan kedalam botol atau tabung reaksi. Media PDA yang masih cair dan panas segera di Isikan ke dalam botol pipih atau tabung reaksi setinggi 2 cm.Mulut botol atau tabung reaksi di sumbat dengan kapas, tutup dengan kertas buram/alumunium foil dan ikat dengan karet
  • 6. 5. Jika menggunakan cawan petry (tidak menggunakan tabung reaksi), media PDA di masukan kedalam tabung erlen meyer atau botol ukuran 1lt. Mulut tabung erlenmeyer/botol disu - C. pada suhu ini media PDA dalam botol di tuangkan tipis-tipis kedalam cawan petry, tutup secepat mungkin dan di isolatif. Dinginkan!!! Kini kita punya agar plat dalam petrydish 6. Jika menggunakan botol/tabung reaksi ,Sterilisasi dalam autoclave pad C dan tekanan 15 psi selama 45 menit. Angkat dan dinginkan. Tapi awasss! Jangan meletakan botol dalam posisi berdiri karena itu bisa membuat agar-agar membeku dengan permukaan sempit.!!! Jadi supaya didapatkan permukaan luas, meletakan botol harus dalam posisis miring sampai beku benar. Setelah membeku baru boleh di diletakan dengan posisi berdiri. Kini kita sudah memiliki agar plat dalam botol atau tabung reaksi!!!! Dan siap di inokulasi
  • 7. B. Menginokulasi agar plat 1. Memilih jamur indukan Sarat : a. Pilih jamur yang masih muda dari panen pertama b. Ukuran jamur paling besar dari koloninya c. Keadaan masih segar dan sehat, tidak mengandung penyakit d. Jamur yang dipilih berasal dari baglog yang tidak terkontaminasi dan direncanakan untuk Indukan dan dipelihara secara khusus 2. Persiapan ruangan Syarat: a. Ruangan bersih dan steril. Lantai selalu di pel sehingga tidak ada debu yang menempel. Sterilisasi bisa dilakukanndengan menyalakan lampu UV selama 1 Jam, bisa juga dengan cara menyemprot ruangan dengan alqohol 70 % b. Tersedia pentilasi yang bisa dibuka dan ditutup, juga tersedia pentilasi diatas langit-langit c. Ada perlengkapan Meja keramik yang mudah di lap atau di bersihkan, tempat meletakan incase atau airflow. Bisa juga menggunakeun meja kayu , tapi bahan kayu mudah ditumbuhi jamur, sehingga membuka kemungkinan kontaminasi oleh jamur liar 3. Persiapan alat bahan Alat: 1. Scalpel
  • 8. 2. Lampu spirtus/bunsen 3. Sprayer 4. Agar plat 5. Encas/laminar air flow 6. Lampu UV 7. Korek api atau pemantik api 8. Sarung tangan Bahan : 1. Agar plat 2. Spirtus 3. Alqohol 4. Jamur muda 4. Inokulasi agar plat Prosedur: 1. Sebelum masuk pastikan semua yang kita butuhkan ada didalam ruangan 2. Karena semuanya harus suci hama, Mandilah sebersih mungkin dengan berkeramas, pakailah Pakaian bersih, rambut memekai penutup.Perlu diketahui bahwa seluruh tubuh kita dipenuhi bakteri dan jamur. Kalo ga salah nih ya ada kurang lebih 65 milyar bakteri di seluruh tubuh kita 3. Sejam sebelum masuk ruangan lampu UV di nyalakan dan dimatikanSebelum masuk ruangan,Jangan masuk ruangan pada waktu uv menyala sebab dapat membahayakan kesehatan. Sinar Ultra violet mampu membunuh bakteri dan spora jamur didalam ruangan dan radiasinya berpotensi merusak jaringan kulit manusia. Jika tidak menggunakan lampu UV Semprotlah ruangan dengan alqohol 70%. Sebelum masuk ruangan biarlah kabut alqohol mengendap dahulu, selama 15 menit, sambil menyalakan lampu bunsen 4. Bukalah pintu secara perlahan, masuklah dan duduklah menghadapa ke peralatan. Semua alat ditata sedemikian rupa di atas meja diseksi, Bunsen di tengah pas dihadapan kita. Scalvel,
  • 9. pemantik api,agar plat, sprayer ada di sebelah kanan depan , jamur disebelah kiri kita 5. Tangan disemprot dengan alqohol 70%, sebaiknya gunakan sarung tangan lalu semprot dengan alkohol. Bakarlah ujung scalpel diatas bunsen sampai memerah, dinginkan. Ambilah agar plat bukalah kapasnya dengan kelingking tangan kanan dan jangan di lepas,botolnya diletakan di kiri kita. Ambil sebuah jamur dengan tangan kiri, keratlah sedikit jaringannya dengan scalpel. Masukan kedalam botol agar plat, tanamlah diatas permukaan agar plat tepat di tengah. 6. Bakarlah mulut botol dengan bunsen, sumbat mulut botol dengan kapas dan tutup dengan kertas atau alumunium foill,ikat dengan karet.Inokulasi selesai 7. Bibit jamur di inkubasikan dalam incubator Pada suhu 28 °C selama 21 hari C. Inkubasi Ruang inkubasi untuk bibit induk ukurannya diseuaikan dengan jumlah bibit, bila sedikit cukup di lemari saja, yang penting bersih dan suhunya dapat disetel antara 28°C-30°C dan kelembaban 80%. Cahaya boleh ditiadakan saja atau gelap. Pada saat Inkubasi misellium membenci cahaya, karena dapat menghambat pertumbuhan Bibit dinyatakan berhasil bila tumbuh misellium berwarna putih dan tebal, jika berwarna lain atau muncul lendir, bibit jamur bisa dipastikan gagal. Penyebabnya adalah masuknya kontaminan berupa spora jamur atau bakteri. Mereka masuk melaui udara terkontaminasi atau terbawa partikel debu. Mereka kasatmata karena ukurannya amat renik. Penyebab lain media kurang steril waktu sterilisasi. Bahkan udara pernapasan dan tangan kita bias menjadi penyebabnya kontaminasi. Napas panjang bisa menghamburkan partikel debu pembawa spora jamur dan bakteri.Hati-hati jika bersin-bersin, suatu penelitian melaporkan lk 2 juta virus dan bakteri dilontarkan ke udara pada saat kita bersin SELAMAT MENCOBA !!!!!!!!!!
  • 10. JIKA ANDA BERMINAT MENCOBA TETAPI MASIH BINGUNG DAN TAKUT GAGAL , COBALAH SARAN KAMI 1. PESAN SEGERA PANDUAN LENGKAP “TEKNIK MEMBUAT BIBIT F0,F1,F2,F3 DAN BAGLOG JAMUR TIRAM” TERSEDIA JUGA MODUL:” PEMBIBITAN JAMUR DENGAN PERALATAN YANG ADA DIRUMAH TAPI HASIL LUAR BIASA” 2. DATANGLAH KEPADA KAMI! KAMI MEMBUKA KURSUS PERORANGAN,AKAN KAMI BEBERKAN SEMUANYA TANPA ADA RAHASIA, AMBILAH KESEMPATAN LANGKA INI! TIDAK MAHAL KOK 3. JIKA MEMBUAT BIBIT SENDIRI BERMASALAH, LEBIH BAIK MEMESAN BIBIT JAMUR YANG SUDAH JADI!!! KAMI MENYEDIAKAN BIBIT JAMUR F0,F1,F2 DAN BAGLOG MEDIA TUMBUH 4. TERSEDIA JUGA PAKET PERALATAN LAB PEMBIBITAN JAMUR CALL 08112116921/NUNUNG/ARIS ALAMAT KAMI: SINDANGRERET,RT/RW 05/04, KEL.TAMANJAYA , KEC. TAMANSARI- KOTA TASIKMALAYA-JAWABARAT-INDONESIA