SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  38
SISTEM
PEMERINTAHAN
INDONESIA

OLEH : WAHYUDIN HADI, M.PdI
GURU SMK N 1 LOSARANG
WILAYAH NEGARA INDONESIA
BATAS WILAYAH
BATAS
ZEE

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batasbatas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang
(Pasal 25A) **
PEMERINTAHAN

 pemerintah adalah kekuasaan memerintah
sesuatu negara (daerah-negara) atau
badan yang tertinggi yang memerintah
sesuatu negara (seperti kabinet
merupakan suatu pemerintah);
 hak untuk melaksanakan kekuasaan
berdaulat atau tertinggi;
 pemerintahan mempunyai kekuasaan
legislatif, kekuasaan eksekutif, kekuasaan
yudikatif.
PEMERINTAHAN

 menunjukkan kegiatan atau proses memerintah,
yaitu melaksanakan kontrol atas pihak lain;
 menunjukkan masalah-masalah (hal ikhwal)
negara dalam mana kegiatan atau proses di atas
dijumpai;
 menunjukkan orang-orang (maksudnya pejabatpejabat) yang dibebani tugas-tugas untuk
memerintah;
 menunjukkan cara, metoda atau sistem dengan
mana suatu masyarakat tertentu diperintah.
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

 presidensial, karena presiden selain
berperan sebagai kepala pemerintahan
juga berperan sebagai kepala negara.
Presiden dalam menjalankan tugasnya
dibantu oleh wakil Presiden dan menterimenteri yang diangkat, diberhentikan, dan
bertanggung jawab kepada Presiden.
 menganut paham pembagian kekuasaan
(distribution of power), bukan pemisahan
kekuasaan (separation of power)
 Kekuasaan legislatif di Indonesia berada di
tangan MPR, terdiri dari anggota DPR dan
DPD;
 Kekuasaan eksekutif berada di tangan
Presiden dan Wakil Presiden;
 Kekuasaan yudikatif berada di tangan
Mahkamah Agung dan lembaga peradilan
yang ada di bawahnya, serta mahkamah
konstitusi;
BAB I. BENTUK DAN KEDAULATAN
Negara Indonesia ialah Negara
Kesatuan, yang berbentuk
Republik
[Pasal 1 (1)]

Negara Indonesia
adalah negara
hukum
[Pasal 1 (3)***]

Kedaulatan berada di
tangan rakyat dan
dilaksanakan
menurut UndangUndang Dasar
[Pasal 1 (2)***]
LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PUSAT

UUD 1945

BPK

Presiden
bank
sentral

kpu

kementerian
negara
dewan
pertimbangan
TNI/POLRI

Perwakilan
BPK
Provinsi

Pemerintahan Daerah
Provinsi
Gubernur

DPRD

Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
Bupati/
Walikota

DPRD

DPR

MPR

DPD

MA

MK

KY

badan-badan lain
yang fungsinya
berkaitan dengan
kekuasaan
kehakiman

Lingkungan
Peradilan Umum
Lingkungan
Peradilan Agama
Lingkungan
Peradilan Militer
Lingkungan
Peradilan TUN

DAERA
Lembaga-lembaga Negara yang memegang kekuasaan menurut
UUD

DPR

Pasal 20 (1)*
Memegang
kekuasaan
membentuk UU

Presiden

Pasal 4 (1)
Memegang
kekuasaan
pemerintahan

MA

MK

Pasal 24 (1)***
Kekuasaan kehakiman
merupakan kekuasaan
yang merdeka untuk
menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan
BAB II. MAJELIS PERMUSYAWARATAN
RAKYAT
ANGGOTA
DPR
dipilih
melalui
pemilu

MPR

Pasal 2 (1) ****

ANGGOTA
DPD
dipilih
melalui
pemilu

Wewenang

 Mengubah dan menetapkan Undang-Undang
Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ];
 Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden
[Pasal 3 ayat (2)***/**** ];
 Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil
Presiden dalam masa jabatannya menurut
Undang-Undang Dasar
[Pasal 3 ayat (3)***/****];

 Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang
diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi
kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***];
 Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan
partai politik yang pasangan calon Presiden dan
Wakil Presidennya meraih suara terbanyak
pertama dan kedua dalam pemilihan umum
sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya,
jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat,
berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya
secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****].
BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA

Syarat, Masa Jabatan, dan Wewenang Presiden/Wakil Presiden
Calon Presiden dan calon
Wakil Presiden harus seorang
warga negara Indonesia sejak
kelahirannya dan tidak pernah
menerima kewarganegaraan
lain karena kehendaknya
sendiri, tidak pernah
mengkhianati negara, serta
mampu secara rohani dan
jasmani untuk melaksanakan
tugas dan kewajiban sebagai
Presiden dan Wakil Presiden.
[Pasal 6 (1)***]

Presiden/
Wakil
Presiden
Wewenang, Kewajiban, dan
Hak
























Presiden dan Wakil Presiden
dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat
[Pasal 6A (1)***]
Presiden dan Wakil Presiden
memegang jabatan selama
lima tahun, dan sesudahnya
dapat dipilih kembali dalam
jabatan yang sama, hanya
untuk satu kali masa jabatan.
(Pasal 7 *)

Antara lain tentang:
memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)];
berhak mengajukan RUU kepada DPR [Pasal 5 (1)*];
menetapkan peraturan pemerintah [Pasal 5 (2)*];
memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa [Pasal 9 (1)*];
memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU (Pasal 10);
menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR [Pasal 11 (1)****];
membuat perjanjian internasional lainnya… dengan persetujuan DPR [Pasal 11 (2)***];
menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12);
mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*];
menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (3)*];
memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA [Pasal 14 (1)*];
memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 14 (2)*];
memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU (Pasal 15)*;
membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden (Pasal 16)****;
pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17 (2)*];
pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [Pasal 20 (2)*] serta pengesahan RUU [Pasal 20 (4)*];
hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang memaksa [Pasal 22 (1)];
pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23 (2)***];
peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***];
penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A (3)***];
pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***];
pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***].
BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu
pasangan secara langsung oleh rakyat
[Pasal 6A (1)***]

diusulkan partai politik atau gabungan partai
politik peserta pemilu sebelum pemilu
[Pasal 6A (2) ***]

Pemilu

mendapatkan suara >50%
jumlah suara dalam pemilu
dengan sedikitnya 20% di
setiap provinsi yang
tersebar di lebih dari 1/2
jumlah provinsi

Presiden
dan
Wapres

[Pasal 6A (3)***]

Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih
pasangan calon yang
memperoleh suara terbanyak
pertama dalam pemilu
pasangan calon yang
memperoleh suara terbanyak
kedua dalam pemilu

Pemilu

pasangan yang
memperoleh
suara
terbanyak
[Pasal 6A (4)****]
BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA

Pengusulan Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden

DPR
Pendapat DPR bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden telah
melakukan pelanggaran hukum
ataupun telah tidak lagi
memenuhi syarat
[Pasal 7B (2)***]

MPR
DPR
menyelenggarakan
sidang paripurna
untuk meneruskan
usul pemberhentian
kepada MPR
[Pasal 7B (5)***]

Pengajuan permintaan DPR
kepada MK hanya dapat
dilakukan dengan dukungan
sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota yang hadir
dalam sidang paripurna yang
dihadiri oleh sekurangkurangnya 2/3 dari jumlah
anggota
[Pasal 7B (3)***]

MK
wajib memeriksa, mengadili,
dan memutus paling lama 90
hari setelah permintaan
diterima
[Pasal 7B (4)***]

terbukti

tidak terbukti

wajib menyelenggarakan
sidang untuk memutuskan
usul DPR paling lambat 30
hari sejak usul diterima
[Pasal 7B (6)***]
Keputusan diambil dalam
sidang paripurna, dihadiri
sekurang-kurangnya 3/4
jumlah anggota, disetujui
sekurang-kurangnya 2/3
jumlah yang hadir, setelah
Presiden dan/atau wakil
presiden diberi kesempatan
menyampaikan penjelasan
[Pasal 7B (7)***]

Presiden
dan/atau Wakil
Presiden terus
menjabat
usul DPR
tidak diterima

usul DPR
diterima

Presiden
dan/atau Wakil
Presiden
diberhentikan
BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA

Pemilihan Wakil Presiden Dalam Hal Terjadi Kekosongan Wakil Presiden
[Pasal 8 (2)***]

MPR
Presiden

mengajukan
dua calon
Wapres

selambat-lambatnya
dalam waktu 60 hari
menyelenggarakan
sidang MPR untuk
memilih Wapres

Wapres
terpilih
BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Dalam Hal Keduanya Berhalangan
Tetap Secara Bersamaan [Pasal 8 (3)****]

Presiden
dan
Wapres
parpol atau gabungan
parpol yang pasangan
calon Presiden dan
Wapresnya meraih
suara terbanyak
pertama dalam pemilu
sebelumnya
parpol atau gabungan
parpol yang pasangan
calon Presiden dan
Wapresnya meraih
suara terbanyak
kedua dalam pemilu
sebelumnya

mengusulkan
pasangan
calon
Presiden dan
Wapres

mengusulkan
pasangan
calon
Presiden dan
Wapres

MPR
selambat-lambatnya
dalam waktu 30 hari
menyelenggarakan
sidang MPR untuk
memilih
BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA

DPR
dengan
persetujuan

Presiden

MA

menyatakan perang, membuat perdamaian
dan perjanjian dengan negara lain dan
internasional lainnya
[Pasal 11 (1)**** dan (2)***]

menyatakan keadaan bahaya
(Pasal 12)

dengan
pertimbangan

mengangkat dan menerima Duta
[Pasal 13 (2)* dan (3)*]
memberi grasi dan rehabilitasi

dengan
pertimbangan

[Pasal 14 (1)*]

memberi amnesti dan abolisi
[Pasal 14 (2)*]

memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain
tanda kehormatan yang diatur dengan
undang-undang
(Pasal 15 *)

dengan
pertimbangan
BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Kementerian Negara dan Dewan Pertimbangan

Presiden

membentuk suatu
dewan pertimbangan
yang bertugas
memberikan nasihat
dan pertimbangan
kepada Presiden
(Pasal 16) ****

dibantu
menteri-menteri negara
[Pasal 17 (1)]
yang diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden
[Pasal 17 (2)*]
membidangi urusan tertentu
dalam pemerintahan
[Pasal 17 (3)*]

Pembentukan,
pengubahan, dan
pembubaran
kementerian negara
diatur dalam
undang-undang
[Pasal 17 (4) ***]
BAB VII. DEWAN PERWAKILAN
RAKYAT
anggota DPR
dipilih melalui
pemilihan umum
[Pasal 19 (1)**]

DPR

memegang
kekuasaan
membentuk UU
[Pasal 20 (1)*]

anggota DPR
dapat
diberhentikan
dari jabatannya,
yang syaratsyarat dan tata
caranya
diatur dalam
undang-undang
(Pasal 22B**)

Fungsi, Wewenang, dan Hak
Antara lain tentang:

 memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan

 pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam



 persetujuan atas perpu [Pasal 22 (2)] ;
 pembahasan dan persetujuan atas RAPBN yang






fungsi pengawasan [Pasal 20A (1)**] ;
mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak
menyatakan pendapat [Pasal 20A (2)**] ;
pengajuan usul pemberhentian Presiden dan/atau
Wakil Presiden [Pasal 7B (1)***] ;
persetujuan dalam menyatakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian
[Pasal 11 (1) dan (2)****] ;
pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam
pengangkatan duta [Pasal 13 (2)*] ;
pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam
menerima penempatan duta negara lain
[Pasal 13 (3)*] ;

pemberian amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*] ;

diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***] ;

 pemilihan anggota BPK dengan memperhatikan
pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***] ;

 persetujuan calon hakim agung yang diusulkan oleh KY
[Pasal 24A (3)***] ;

 persetujuan pengangkatan dan pemberhentian anggota
KY [Pasal 24B (3)***] ;

 pengajuan tiga orang calon anggota hakim konstitusi
[Pasal 24C (3)***] ;
BAB VII. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Pembentukan Undang-Undang

mendapat
persetujuan bersama

DPR
memegang
kekuasaan
membentuk UU
[Pasal 20 (1)*]
Anggota berhak
mengajukan usul
RUU
(Pasal 21*)

RUU dibahas
oleh DPR dan
Presiden
untuk
mendapat
persetujuan
bersama
[Pasal 20 (2)*]

Presiden
berhak
mengajukan
RUU
[Pasal 5 (1)*]
tidak mendapat
persetujuan bersama

Dalam hal RUU
tidak disahkan
dalam waktu 30
hari, RUU
tersebut sah
menjadi UU dan
wajib
diundangkan
[Pasal 20 (5)**]

mengesahkan UU
[Pasal 20 (4)*]

tidak boleh
diajukan lagi
dalam
persidangan
masa itu
[Pasal 20 (3)*]
BAB VII. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Pembentukan UU yang terkait dengan kewenangan DPD

DPD

DPR

dapat
mengajukan
RUU yang
sesuai dengan
kewenangannya
[Pasal 22D (1)***]

memegang
kekuasaan
membentuk
UU
[Pasal 20 (1)*]

ikut membahas
dan memberikan
pertimbangan
atas RUU yang
sesuai dengan
kewenangannya
[Pasal 22D (2)***]

Anggota
berhak
mengajukan
usul RUU
(Pasal 21*)

mendapat
persetujuan bersama
RUU dibahas
oleh DPR dan
Presiden
untuk
mendapat
persetujuan
bersama
[Pasal 20 (2)*]

Presiden
berhak
mengajukan
RUU
[Pasal 5 (1)*]

tidak mendapat
persetujuan bersama

Dalam hal RUU
tidak disahkan
dalam waktu
30 hari, RUU
tersebut sah
menjadi UU
dan wajib
diundangkan
[Pasal 20 (5)**]

mengesahkan
UU
[Pasal 20 (4)*]

tidak boleh
diajukan lagi
dalam
persidangan
masa itu
[Pasal 20 (3)*]
BAB VIIA. DEWAN PERWAKILAN
DAERAH
Kewenangan DPD
KEWENANGAN DPD
I.

RUU yang berkaitan
dengan:
•
•
•
•
•
•
•
•
•

Otonomi daerah
Hubungan pusat dan daerah
Pembentukan dan
pemekaran serta
penggabungan daerah
Pengelolaan sumber daya
alam dan sumber daya
ekonomi lainnya
Perimbangan keuangan
pusat dan daerah
RAPBN
Pajak
Pendidikan
Agama

II. Pemilihan anggota BPK

dapat
mengajukan

●
●
●

dapat
ikut
memberi
melakukan
membahas pertimbangan
pengawasan

●
●
●

●
●
●

●

●

●

●

●

●
●
●
●
●

●
●
●
●
●
BAB VII. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Peraturan Pemerintah Sebagai Pengganti Undang-Undang (Perpu)

setuju

Presiden
Dalam hal ihwal
kegentingan yang
memaksa, berhak
menetapkan
Perpu
[Pasal 22 (1)]

Perpu itu
harus
mendapat
persetujuan
DPR
[Pasal 22 (2)]

menjadi UU

DPR
tidak
setuju

harus dicabut
[Pasal 22 (3)]
BAB
VIIA.
DAERAH

DEWAN

Anggota DPD dipilih dari
setiap provinsi melalui pemilu
[Pasal 22C (1)***]
Anggota DPD dari setiap
provinsi jumlahnya sama dan
jumlah seluruh anggota DPD
itu tidak lebih 1/3 jumlah
anggota DPR
[Pasal 22C (2)***]

PERWAKILAN

DPD

Anggota DPD dapat
diberhentikan dari
jabatannya, yang
syarat-syarat dan tata
caranya diatur dalam
undang-undang
[Pasal 22D (4)***]
BAB VIIB. PEMILIHAN UMUM

Parpol/
Gabungan
Parpol

Partai Politik

Perseoranga
n

PEMILIHAN UMUM
“luber jurdil” setiap lima tahun

Presiden dan
Wapres

anggota
DPR

anggota
DPRD

anggota
DPD

kpu
PEMILIHAN
UMUM

 Dilaksanakan secara langsung, umum
bebas, rahasia, jujur dan adil
 Dilaksanakan lima tahun sekali.
 Untuk memilih anggota DPR, DPD,
Presiden dan Wakil Presiden, dan
DPRD.
 Peserta Pemilihan Umum adalah Partai
Politik, Gabungan Partai Politik dan
Perorangan.
BAB
VIII.
KEUANGAN
Penyusunan APBN

HAL

mengajukan
[Pasal 23 (2)***]

RAPBN

Presiden

DPR

memberi
pertimbangan
[Pasal 23 (2)***]

DPD

TIDAK
membahas
bersama
[Pasal 23 (2)***]
RAPBN

Pemerintah
menjalankan
persetujuan

YA

APBN

Pemerintah
menjalankan
APBN
tahun lalu
[Pasal 23 (3)***]
BAB VIII. HAL KEUANGAN

Pajak, Pungutan Lain, Macam dan Harga Mata Uang, dan Hal-Hal Lain
Mengenai Keuangan Negara
Pajak dan pungutan lain yang
bersifat memaksa untuk keperluan
negara
(Pasal 23A***)
diatur dengan

diatur dengan

Hal-hal lain
mengenai keuangan
negara
(Pasal 23C***)

UndangUndang

ditetapkan dengan

Macam dan harga
mata uang
(Pasal 23B****)
BAB VIII. HAL KEUANGAN
bank sentral

bank sentral
Pasal 23D ****

Susunan

Kedudukan

Kewenangan

Tanggungjawab

diatur dengan undang-undang

Independensi
BAB VIIIA. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Keanggotaan, Tugas, dan Wewenang

Anggota BPK
dipilih oleh DPR
dengan
memperhatikan
pertimbangan DPD
dan diresmikan
oleh Presiden
[Pasal 23F (1)***]

BPK

Hasil
pemeriksaan
keuangan negara
diserahkan
kepada DPR,
DPD, dan DPRD,
sesuai dengan
kewenangannya
[Pasal 23E (2)***]

Untuk memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan
negara diadakan satu Badan
Pemeriksa Keuangan yang
bebas dan mandiri
[Pasal 23E (1)***]
BPK berkedudukan di ibu kota
negara, dan memiliki
perwakilan di setiap provinsi
[Pasal 23G (1)***]

Hasil pemeriksaan tersebut
ditindaklanjuti oleh lembaga
perwakilan dan/atau badan
sesuai dengan undang-undang
[Pasal 23E (3)***]
BAB VIIIA. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Pemilihan Anggota BPK [Pasal 23 F (1)***]

Presiden

calon
Anggota
BPK

DPR
pertimbangan

DPD

memilih
calon

anggot
a BPK
terpilih

diresmikan
BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN
Mahkamah Agung

Hakim agung harus
memiliki integritas
dan kepribadian yang
tidak tercela, adil,
profesional, dan
berpengalaman di
bidang hukum
[Pasal 24A (2)***]

MA
Pasal 24A ***
Umum
Agama
Militer
TUN

Calon hakim agung
diusulkan oleh
Komisi Yudisial
kepada DPR untuk
mendapat
persetujuan dan
ditetapkan sebagai
hakim agung oleh
Presiden
[Pasal 24A (3)***]

Kewajiban dan Wewenang
1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undangundang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh
undang-undang [Pasal 24A (1)***];
2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***];
3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan
rehabilitasi [Pasal 14 (1)*].
BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN

Rekruitmen Hakim Agung [Pasal 24A (3)***]

KY

calon yang
diusulkan

DPR

calon yang
disetujui

Preside
n

hakim
agung
BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN
Komisi Yudisial

Anggota Komisi
Yudisial harus
mempunyai
pengetahuan dan
pengalaman di
bidang hukum serta
memiliki integritas
dan kepribadian yang
tidak tercela
[Pasal 24B (2)***]

KY

Pasal 24B ***

Anggota Komisi
Yudisial diangkat dan
diberhentikan oleh
Presiden dengan
persetujuan DPR
[Pasal 24B (3)***]

Wewenang
1. mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)***];
2. mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta
perilaku hakim [Pasal 24B (1)***].
BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN
Mahkamah Konstitusi

Hakim konstitusi
harus memiliki integritas
dan kepribadian yang
tidak tercela, adil,
negarawan yang
menguasai konstitusi dan
ketatanegaraan, serta tidak
merangkap sebagai pejabat
negara
[Pasal 24C (5)***]

MK

mempunyai
sembilan orang anggota
hakim konstitusi yang
ditetapkan oleh Presiden,
yang diajukan masingmasing tiga orang oleh MA,
tiga orang oleh DPR dan
tiga orang oleh Presiden
[Pasal 24C (3)***]

Wewenang dan Kewajiban
 berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap
Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara
yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil
pemilihan umum [Pasal 24C (1)***];
 wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat
mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden
menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 24C (2)***].
BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN

Rekruitmen anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***]

MA

DPR

Presiden
menetapkan

mengajukan
3 (tiga) orang
hakim
konstitusi

mengajukan
3 (tiga) orang
hakim
konstitusi

mengajukan
3 (tiga) orang
hakim
konstitusi

9 (sembilan)
orang anggota
hakim konstitusi
BAB XIV. PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL
Cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara
[Pasal 33 (2)]

disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan
[Pasal 33 (1)]

Fakir miskin dan anak-anak
yang terlantar dipelihara
oleh negara
[Pasal 34 (1)****]

Bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat
[Pasal 33 (3)]

PEREKONOMIA
N NASIONAL
DAN
KESEJAHTERA
AN SOSIAL

diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional [Pasal 33 (4)****]

Negara mengembangkan sistem jaminan
sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah
dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan
[Pasal 34 (2)****]

Negara bertanggung jawab
atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum
yang layak
[Pasal 34 (3)****]
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA

Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik
[Pasal 1 (1)]
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan
undang-undang.
[ Pasal 18 (1)**]
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang
bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang
[Pasal 18B (1)**]
Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat
beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia ,
yang diatur dalam undang-undang
[Pasal 18B (2)**]
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan
dengan undang-undang.
(Pasal 25A**)
Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan.
[Pasal 37 (5)****]
TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA . . . .

Contenu connexe

Tendances

Tendances (20)

17.) denah rencana & detail keramik
17.) denah rencana & detail keramik17.) denah rencana & detail keramik
17.) denah rencana & detail keramik
 
Analisa jembatan titian ulin
Analisa jembatan titian ulinAnalisa jembatan titian ulin
Analisa jembatan titian ulin
 
PLAT LANTAI
PLAT LANTAIPLAT LANTAI
PLAT LANTAI
 
Perpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdf
Perpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdfPerpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdf
Perpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdf
 
Surat penawaran
Surat penawaranSurat penawaran
Surat penawaran
 
Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Dewan Perwakilan Daerah (DPD)Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
 
Contoh Surat Penawaran Proyek
Contoh Surat Penawaran ProyekContoh Surat Penawaran Proyek
Contoh Surat Penawaran Proyek
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Analisa harga satuan jasa
Analisa harga satuan jasaAnalisa harga satuan jasa
Analisa harga satuan jasa
 
9.) detail pondasi f2 (setengah telapak kaki)
9.) detail pondasi f2 (setengah telapak kaki)9.) detail pondasi f2 (setengah telapak kaki)
9.) detail pondasi f2 (setengah telapak kaki)
 
Contoh Surat tugas
Contoh Surat tugasContoh Surat tugas
Contoh Surat tugas
 
PPT JEMBATAN
PPT JEMBATANPPT JEMBATAN
PPT JEMBATAN
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Contoh Daftar hadir
Contoh Daftar hadirContoh Daftar hadir
Contoh Daftar hadir
 
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan bajaLaporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
 
Undangan tahlil 100 dua batas kertas.doc
Undangan tahlil 100 dua batas kertas.docUndangan tahlil 100 dua batas kertas.doc
Undangan tahlil 100 dua batas kertas.doc
 
BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN (PARSIAL)
BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN (PARSIAL)BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN (PARSIAL)
BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN (PARSIAL)
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Surat kuasa-ambil-ijazah-doc
Surat kuasa-ambil-ijazah-docSurat kuasa-ambil-ijazah-doc
Surat kuasa-ambil-ijazah-doc
 
DED GUDANG FARMASI.pdf
DED GUDANG FARMASI.pdfDED GUDANG FARMASI.pdf
DED GUDANG FARMASI.pdf
 

Similaire à Sistem pemerintahan pusat pkn

Kedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viiiKedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viiiguest28d21d
 
kelembagaan.pptx
kelembagaan.pptxkelembagaan.pptx
kelembagaan.pptxDeliaNur3
 
Kewenangan lembaga negara 2.pdf
Kewenangan lembaga negara 2.pdfKewenangan lembaga negara 2.pdf
Kewenangan lembaga negara 2.pdfIMadeSukaika
 
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.pptHO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.pptPutraekaw
 
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.pptHO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.pptPutraEkaWanda1
 
LEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
LEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDENLEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
LEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDENRifin Sugiarto
 
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSIAMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSIRifin Sugiarto
 
Htn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iHtn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iNuelnuel11
 
Amandemen negara_dan_konstitusi
Amandemen  negara_dan_konstitusiAmandemen  negara_dan_konstitusi
Amandemen negara_dan_konstitusiAminudin Kentang
 
Bahan tayang 1 copy
Bahan tayang 1   copyBahan tayang 1   copy
Bahan tayang 1 copySri Rahayu
 
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjoFUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjoalberto207793
 
Bahan tayangan uud
Bahan tayangan uudBahan tayangan uud
Bahan tayangan uudRochimudin
 
dinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptx
dinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptxdinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptx
dinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptxIstiqomahMPd
 
Uud 1945 amandemen
Uud 1945 amandemenUud 1945 amandemen
Uud 1945 amandemenflashlove
 

Similaire à Sistem pemerintahan pusat pkn (20)

Kedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viiiKedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viii
 
kelembagaan.pptx
kelembagaan.pptxkelembagaan.pptx
kelembagaan.pptx
 
Kedaulatan
KedaulatanKedaulatan
Kedaulatan
 
Kewenangan lembaga negara 2.pdf
Kewenangan lembaga negara 2.pdfKewenangan lembaga negara 2.pdf
Kewenangan lembaga negara 2.pdf
 
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.pptHO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
 
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.pptHO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
 
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.pptHO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
 
LEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
LEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDENLEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
LEMBAGA MPR, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
 
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSIAMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
 
Htn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iHtn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan i
 
Amandemen negara_dan_konstitusi
Amandemen  negara_dan_konstitusiAmandemen  negara_dan_konstitusi
Amandemen negara_dan_konstitusi
 
Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945
 
Bahan tayangan UUD 1945
Bahan tayangan UUD 1945Bahan tayangan UUD 1945
Bahan tayangan UUD 1945
 
Bahan tayang 1 copy
Bahan tayang 1   copyBahan tayang 1   copy
Bahan tayang 1 copy
 
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjoFUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
 
Bahan tayangan uud
Bahan tayangan uudBahan tayangan uud
Bahan tayangan uud
 
Bahan Tayangan UUD 1945
Bahan Tayangan UUD 1945Bahan Tayangan UUD 1945
Bahan Tayangan UUD 1945
 
dinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptx
dinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptxdinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptx
dinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptx
 
Uud 1945 amandemen
Uud 1945 amandemenUud 1945 amandemen
Uud 1945 amandemen
 
Ppkn
PpknPpkn
Ppkn
 

Plus de Aris Khinuzuka

presenting report bahasa inggris
presenting report bahasa inggrispresenting report bahasa inggris
presenting report bahasa inggrisAris Khinuzuka
 
lowongan pekerjaan bahasa inggris
lowongan pekerjaan bahasa inggrislowongan pekerjaan bahasa inggris
lowongan pekerjaan bahasa inggrisAris Khinuzuka
 
KEWIRAUSAHAAN Bab 5 administrasi usaha xii pm 1
KEWIRAUSAHAAN Bab 5 administrasi usaha xii pm 1KEWIRAUSAHAAN Bab 5 administrasi usaha xii pm 1
KEWIRAUSAHAAN Bab 5 administrasi usaha xii pm 1Aris Khinuzuka
 
Presentasi kewirausahaan
Presentasi kewirausahaanPresentasi kewirausahaan
Presentasi kewirausahaanAris Khinuzuka
 
Parabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKA
Parabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKAParabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKA
Parabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKAAris Khinuzuka
 
IPA AMDAL BIDANG KESEHATAN
IPA AMDAL BIDANG KESEHATANIPA AMDAL BIDANG KESEHATAN
IPA AMDAL BIDANG KESEHATANAris Khinuzuka
 

Plus de Aris Khinuzuka (11)

presenting report bahasa inggris
presenting report bahasa inggrispresenting report bahasa inggris
presenting report bahasa inggris
 
lowongan pekerjaan bahasa inggris
lowongan pekerjaan bahasa inggrislowongan pekerjaan bahasa inggris
lowongan pekerjaan bahasa inggris
 
Ipa daur karbon
Ipa daur karbonIpa daur karbon
Ipa daur karbon
 
KEWIRAUSAHAAN Bab 5 administrasi usaha xii pm 1
KEWIRAUSAHAAN Bab 5 administrasi usaha xii pm 1KEWIRAUSAHAAN Bab 5 administrasi usaha xii pm 1
KEWIRAUSAHAAN Bab 5 administrasi usaha xii pm 1
 
Presentasi kewirausahaan
Presentasi kewirausahaanPresentasi kewirausahaan
Presentasi kewirausahaan
 
Presentase ipa
Presentase ipaPresentase ipa
Presentase ipa
 
KEWIRAUSAHAAN
KEWIRAUSAHAANKEWIRAUSAHAAN
KEWIRAUSAHAAN
 
PAI PERILAKU TERCELA
PAI PERILAKU TERCELAPAI PERILAKU TERCELA
PAI PERILAKU TERCELA
 
Parabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKA
Parabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKAParabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKA
Parabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKA
 
IPA AMDAL BIDANG KESEHATAN
IPA AMDAL BIDANG KESEHATANIPA AMDAL BIDANG KESEHATAN
IPA AMDAL BIDANG KESEHATAN
 
Bab 5 MATEMATIKA
Bab 5 MATEMATIKABab 5 MATEMATIKA
Bab 5 MATEMATIKA
 

Dernier

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 

Dernier (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Sistem pemerintahan pusat pkn

  • 1. SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA OLEH : WAHYUDIN HADI, M.PdI GURU SMK N 1 LOSARANG
  • 2. WILAYAH NEGARA INDONESIA BATAS WILAYAH BATAS ZEE Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batasbatas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A) **
  • 3. PEMERINTAHAN  pemerintah adalah kekuasaan memerintah sesuatu negara (daerah-negara) atau badan yang tertinggi yang memerintah sesuatu negara (seperti kabinet merupakan suatu pemerintah);  hak untuk melaksanakan kekuasaan berdaulat atau tertinggi;  pemerintahan mempunyai kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, kekuasaan yudikatif.
  • 4. PEMERINTAHAN  menunjukkan kegiatan atau proses memerintah, yaitu melaksanakan kontrol atas pihak lain;  menunjukkan masalah-masalah (hal ikhwal) negara dalam mana kegiatan atau proses di atas dijumpai;  menunjukkan orang-orang (maksudnya pejabatpejabat) yang dibebani tugas-tugas untuk memerintah;  menunjukkan cara, metoda atau sistem dengan mana suatu masyarakat tertentu diperintah.
  • 5. SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA  presidensial, karena presiden selain berperan sebagai kepala pemerintahan juga berperan sebagai kepala negara. Presiden dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh wakil Presiden dan menterimenteri yang diangkat, diberhentikan, dan bertanggung jawab kepada Presiden.  menganut paham pembagian kekuasaan (distribution of power), bukan pemisahan kekuasaan (separation of power)
  • 6.  Kekuasaan legislatif di Indonesia berada di tangan MPR, terdiri dari anggota DPR dan DPD;  Kekuasaan eksekutif berada di tangan Presiden dan Wakil Presiden;  Kekuasaan yudikatif berada di tangan Mahkamah Agung dan lembaga peradilan yang ada di bawahnya, serta mahkamah konstitusi;
  • 7. BAB I. BENTUK DAN KEDAULATAN Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik [Pasal 1 (1)] Negara Indonesia adalah negara hukum [Pasal 1 (3)***] Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UndangUndang Dasar [Pasal 1 (2)***]
  • 8. LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PUSAT UUD 1945 BPK Presiden bank sentral kpu kementerian negara dewan pertimbangan TNI/POLRI Perwakilan BPK Provinsi Pemerintahan Daerah Provinsi Gubernur DPRD Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota Bupati/ Walikota DPRD DPR MPR DPD MA MK KY badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman Lingkungan Peradilan Umum Lingkungan Peradilan Agama Lingkungan Peradilan Militer Lingkungan Peradilan TUN DAERA
  • 9. Lembaga-lembaga Negara yang memegang kekuasaan menurut UUD DPR Pasal 20 (1)* Memegang kekuasaan membentuk UU Presiden Pasal 4 (1) Memegang kekuasaan pemerintahan MA MK Pasal 24 (1)*** Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
  • 10. BAB II. MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT ANGGOTA DPR dipilih melalui pemilu MPR Pasal 2 (1) **** ANGGOTA DPD dipilih melalui pemilu Wewenang  Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ];  Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal 3 ayat (2)***/**** ];  Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat (3)***/****];  Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***];  Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****].
  • 11. BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Syarat, Masa Jabatan, dan Wewenang Presiden/Wakil Presiden Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden. [Pasal 6 (1)***] Presiden/ Wakil Presiden Wewenang, Kewajiban, dan Hak                       Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat [Pasal 6A (1)***] Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. (Pasal 7 *) Antara lain tentang: memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)]; berhak mengajukan RUU kepada DPR [Pasal 5 (1)*]; menetapkan peraturan pemerintah [Pasal 5 (2)*]; memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa [Pasal 9 (1)*]; memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU (Pasal 10); menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR [Pasal 11 (1)****]; membuat perjanjian internasional lainnya… dengan persetujuan DPR [Pasal 11 (2)***]; menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12); mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*]; menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (3)*]; memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA [Pasal 14 (1)*]; memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 14 (2)*]; memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU (Pasal 15)*; membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden (Pasal 16)****; pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17 (2)*]; pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [Pasal 20 (2)*] serta pengesahan RUU [Pasal 20 (4)*]; hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang memaksa [Pasal 22 (1)]; pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23 (2)***]; peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***]; penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A (3)***]; pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***]; pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***].
  • 12. BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat [Pasal 6A (1)***] diusulkan partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu sebelum pemilu [Pasal 6A (2) ***] Pemilu mendapatkan suara >50% jumlah suara dalam pemilu dengan sedikitnya 20% di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari 1/2 jumlah provinsi Presiden dan Wapres [Pasal 6A (3)***] Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dalam pemilu pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak kedua dalam pemilu Pemilu pasangan yang memperoleh suara terbanyak [Pasal 6A (4)****]
  • 13. BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Pengusulan Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden DPR Pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum ataupun telah tidak lagi memenuhi syarat [Pasal 7B (2)***] MPR DPR menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [Pasal 7B (5)***] Pengajuan permintaan DPR kepada MK hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri oleh sekurangkurangnya 2/3 dari jumlah anggota [Pasal 7B (3)***] MK wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama 90 hari setelah permintaan diterima [Pasal 7B (4)***] terbukti tidak terbukti wajib menyelenggarakan sidang untuk memutuskan usul DPR paling lambat 30 hari sejak usul diterima [Pasal 7B (6)***] Keputusan diambil dalam sidang paripurna, dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 jumlah anggota, disetujui sekurang-kurangnya 2/3 jumlah yang hadir, setelah Presiden dan/atau wakil presiden diberi kesempatan menyampaikan penjelasan [Pasal 7B (7)***] Presiden dan/atau Wakil Presiden terus menjabat usul DPR tidak diterima usul DPR diterima Presiden dan/atau Wakil Presiden diberhentikan
  • 14. BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Pemilihan Wakil Presiden Dalam Hal Terjadi Kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 (2)***] MPR Presiden mengajukan dua calon Wapres selambat-lambatnya dalam waktu 60 hari menyelenggarakan sidang MPR untuk memilih Wapres Wapres terpilih
  • 15. BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Dalam Hal Keduanya Berhalangan Tetap Secara Bersamaan [Pasal 8 (3)****] Presiden dan Wapres parpol atau gabungan parpol yang pasangan calon Presiden dan Wapresnya meraih suara terbanyak pertama dalam pemilu sebelumnya parpol atau gabungan parpol yang pasangan calon Presiden dan Wapresnya meraih suara terbanyak kedua dalam pemilu sebelumnya mengusulkan pasangan calon Presiden dan Wapres mengusulkan pasangan calon Presiden dan Wapres MPR selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari menyelenggarakan sidang MPR untuk memilih
  • 16. BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA DPR dengan persetujuan Presiden MA menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dan internasional lainnya [Pasal 11 (1)**** dan (2)***] menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12) dengan pertimbangan mengangkat dan menerima Duta [Pasal 13 (2)* dan (3)*] memberi grasi dan rehabilitasi dengan pertimbangan [Pasal 14 (1)*] memberi amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*] memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang (Pasal 15 *) dengan pertimbangan
  • 17. BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Kementerian Negara dan Dewan Pertimbangan Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden (Pasal 16) **** dibantu menteri-menteri negara [Pasal 17 (1)] yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden [Pasal 17 (2)*] membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan [Pasal 17 (3)*] Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-undang [Pasal 17 (4) ***]
  • 18. BAB VII. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT anggota DPR dipilih melalui pemilihan umum [Pasal 19 (1)**] DPR memegang kekuasaan membentuk UU [Pasal 20 (1)*] anggota DPR dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syaratsyarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang (Pasal 22B**) Fungsi, Wewenang, dan Hak Antara lain tentang:  memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan  pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam   persetujuan atas perpu [Pasal 22 (2)] ;  pembahasan dan persetujuan atas RAPBN yang     fungsi pengawasan [Pasal 20A (1)**] ; mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat [Pasal 20A (2)**] ; pengajuan usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal 7B (1)***] ; persetujuan dalam menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian [Pasal 11 (1) dan (2)****] ; pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam pengangkatan duta [Pasal 13 (2)*] ; pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam menerima penempatan duta negara lain [Pasal 13 (3)*] ; pemberian amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*] ; diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***] ;  pemilihan anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***] ;  persetujuan calon hakim agung yang diusulkan oleh KY [Pasal 24A (3)***] ;  persetujuan pengangkatan dan pemberhentian anggota KY [Pasal 24B (3)***] ;  pengajuan tiga orang calon anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***] ;
  • 19. BAB VII. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Pembentukan Undang-Undang mendapat persetujuan bersama DPR memegang kekuasaan membentuk UU [Pasal 20 (1)*] Anggota berhak mengajukan usul RUU (Pasal 21*) RUU dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama [Pasal 20 (2)*] Presiden berhak mengajukan RUU [Pasal 5 (1)*] tidak mendapat persetujuan bersama Dalam hal RUU tidak disahkan dalam waktu 30 hari, RUU tersebut sah menjadi UU dan wajib diundangkan [Pasal 20 (5)**] mengesahkan UU [Pasal 20 (4)*] tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan masa itu [Pasal 20 (3)*]
  • 20. BAB VII. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Pembentukan UU yang terkait dengan kewenangan DPD DPD DPR dapat mengajukan RUU yang sesuai dengan kewenangannya [Pasal 22D (1)***] memegang kekuasaan membentuk UU [Pasal 20 (1)*] ikut membahas dan memberikan pertimbangan atas RUU yang sesuai dengan kewenangannya [Pasal 22D (2)***] Anggota berhak mengajukan usul RUU (Pasal 21*) mendapat persetujuan bersama RUU dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama [Pasal 20 (2)*] Presiden berhak mengajukan RUU [Pasal 5 (1)*] tidak mendapat persetujuan bersama Dalam hal RUU tidak disahkan dalam waktu 30 hari, RUU tersebut sah menjadi UU dan wajib diundangkan [Pasal 20 (5)**] mengesahkan UU [Pasal 20 (4)*] tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan masa itu [Pasal 20 (3)*]
  • 21. BAB VIIA. DEWAN PERWAKILAN DAERAH Kewenangan DPD KEWENANGAN DPD I. RUU yang berkaitan dengan: • • • • • • • • • Otonomi daerah Hubungan pusat dan daerah Pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah Pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya Perimbangan keuangan pusat dan daerah RAPBN Pajak Pendidikan Agama II. Pemilihan anggota BPK dapat mengajukan ● ● ● dapat ikut memberi melakukan membahas pertimbangan pengawasan ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
  • 22. BAB VII. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Peraturan Pemerintah Sebagai Pengganti Undang-Undang (Perpu) setuju Presiden Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, berhak menetapkan Perpu [Pasal 22 (1)] Perpu itu harus mendapat persetujuan DPR [Pasal 22 (2)] menjadi UU DPR tidak setuju harus dicabut [Pasal 22 (3)]
  • 23. BAB VIIA. DAERAH DEWAN Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui pemilu [Pasal 22C (1)***] Anggota DPD dari setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh anggota DPD itu tidak lebih 1/3 jumlah anggota DPR [Pasal 22C (2)***] PERWAKILAN DPD Anggota DPD dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang [Pasal 22D (4)***]
  • 24. BAB VIIB. PEMILIHAN UMUM Parpol/ Gabungan Parpol Partai Politik Perseoranga n PEMILIHAN UMUM “luber jurdil” setiap lima tahun Presiden dan Wapres anggota DPR anggota DPRD anggota DPD kpu
  • 25. PEMILIHAN UMUM  Dilaksanakan secara langsung, umum bebas, rahasia, jujur dan adil  Dilaksanakan lima tahun sekali.  Untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, dan DPRD.  Peserta Pemilihan Umum adalah Partai Politik, Gabungan Partai Politik dan Perorangan.
  • 26. BAB VIII. KEUANGAN Penyusunan APBN HAL mengajukan [Pasal 23 (2)***] RAPBN Presiden DPR memberi pertimbangan [Pasal 23 (2)***] DPD TIDAK membahas bersama [Pasal 23 (2)***] RAPBN Pemerintah menjalankan persetujuan YA APBN Pemerintah menjalankan APBN tahun lalu [Pasal 23 (3)***]
  • 27. BAB VIII. HAL KEUANGAN Pajak, Pungutan Lain, Macam dan Harga Mata Uang, dan Hal-Hal Lain Mengenai Keuangan Negara Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara (Pasal 23A***) diatur dengan diatur dengan Hal-hal lain mengenai keuangan negara (Pasal 23C***) UndangUndang ditetapkan dengan Macam dan harga mata uang (Pasal 23B****)
  • 28. BAB VIII. HAL KEUANGAN bank sentral bank sentral Pasal 23D **** Susunan Kedudukan Kewenangan Tanggungjawab diatur dengan undang-undang Independensi
  • 29. BAB VIIIA. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Keanggotaan, Tugas, dan Wewenang Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden [Pasal 23F (1)***] BPK Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD, sesuai dengan kewenangannya [Pasal 23E (2)***] Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri [Pasal 23E (1)***] BPK berkedudukan di ibu kota negara, dan memiliki perwakilan di setiap provinsi [Pasal 23G (1)***] Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai dengan undang-undang [Pasal 23E (3)***]
  • 30. BAB VIIIA. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Pemilihan Anggota BPK [Pasal 23 F (1)***] Presiden calon Anggota BPK DPR pertimbangan DPD memilih calon anggot a BPK terpilih diresmikan
  • 31. BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN Mahkamah Agung Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum [Pasal 24A (2)***] MA Pasal 24A *** Umum Agama Militer TUN Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapat persetujuan dan ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden [Pasal 24A (3)***] Kewajiban dan Wewenang 1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undangundang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang [Pasal 24A (1)***]; 2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***]; 3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi [Pasal 14 (1)*].
  • 32. BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN Rekruitmen Hakim Agung [Pasal 24A (3)***] KY calon yang diusulkan DPR calon yang disetujui Preside n hakim agung
  • 33. BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN Komisi Yudisial Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela [Pasal 24B (2)***] KY Pasal 24B *** Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***] Wewenang 1. mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)***]; 2. mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim [Pasal 24B (1)***].
  • 34. BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN Mahkamah Konstitusi Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara [Pasal 24C (5)***] MK mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masingmasing tiga orang oleh MA, tiga orang oleh DPR dan tiga orang oleh Presiden [Pasal 24C (3)***] Wewenang dan Kewajiban  berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)***];  wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 24C (2)***].
  • 35. BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN Rekruitmen anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***] MA DPR Presiden menetapkan mengajukan 3 (tiga) orang hakim konstitusi mengajukan 3 (tiga) orang hakim konstitusi mengajukan 3 (tiga) orang hakim konstitusi 9 (sembilan) orang anggota hakim konstitusi
  • 36. BAB XIV. PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara [Pasal 33 (2)] disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan [Pasal 33 (1)] Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara [Pasal 34 (1)****] Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat [Pasal 33 (3)] PEREKONOMIA N NASIONAL DAN KESEJAHTERA AN SOSIAL diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional [Pasal 33 (4)****] Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan [Pasal 34 (2)****] Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak [Pasal 34 (3)****]
  • 37. NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik [Pasal 1 (1)] Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang. [ Pasal 18 (1)**] Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang [Pasal 18B (1)**] Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia , yang diatur dalam undang-undang [Pasal 18B (2)**] Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang. (Pasal 25A**) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan. [Pasal 37 (5)****]