1. PRAKTIKUM I
Difusi dan Osmosis
28 Desember 2015
I. Tujuan :
1. Untuk dapat mengetahui berlangsungnya difusi.
2. Untuk dapat mengetahui berlangsungnya osmosis.
II. Dasar Teori
Difusi dapat didefinisikan sebagai usaha untuk meniadakan beda kadar
antara dua larutan yang berbatasan tanpa adanya dinding pemisah. Pada akhir
difusi kedua larutan akan bercampur menjadi larutan yang homogen. Jika kedua
larutan itu terpisahkan oleh suatu membran yang hanya dapat dilalui oleh air dan
zat – zat tertentu yang terlarut di dalamnya, peristiwa itu disebut osmosis.
Membran yang bersifat demikian disebut membran yang semi permeabel, lebih
tepat kalau disebut selektif permeabel ( Hartono, S. 2007 : 85 ).
Osmosis dari perkataan os = lubang dan movea = to move = pindah. Difusi
molekul-molekul itu melewati lubang-lubang/pori. Tekanan osmosis itu
sebenarnya tak lain hanyalah pernyataan lain dari nilai osmosis. Nilai osmosis
menyatakan sesuatu yang masih statis, sedangkan tekanan osmosis adalah
pelaksanaan dari nilai osmosis ( Dwijoseputro. 1980 : 62-63 ).
2. Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air, yang
menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah
besar volume air akan memiliki kelebihan energy bebas pada volume sedikit,
dibawah kondisi yang sama. Energi bebas suatu zat per unit jumlah, terutama per
berat gram molekul (energy bebas mol) disebut potensial kimia. Potensial kimia
zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut
yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensial kimia
lebih tinggi menuju daerah yang potensial kimianya lebih kecil ( Siregar. 1996 :
52-53).
III. Alat dan Bahan
A. Alat
1. Alat bedah
2. 3 Petridish
3. Sarung tangan
B. Bahan
1. Usus katak
2. Garam
3. Larutan glukosa secukupnya
4. Asam asetat pekat
5. Aquadest
3. IV. Cara Kerja
1. Dipotong usus katak, kemudian dibersihkan makanan yang ada
didalamnya.
2. Diletakkan diatas ke 3 petridish, kemudian diisi :
Petridish 1 => Larutan glukosa.
Petridish 2 => Asam asetat pekat.
Petridish 3 => Aquadest.
3. Diamati perubahan yang terjadi apakah ada perbedaan.
4. V. Tabel Pengamatan
NO
Usus Katak Yang
Dimasukkan Kedalam
Larutan
Sebelum
Perlakuan
Sesudah
Perlakuan
1 Larutan Garam
Panjang : 2,5 cm
Lebar : 0,3 mm
Warna :pink agak
keras
Panjang : 2cm
Lebar : 0,1 mm
Warna : pink
pudar agak
lembek
2 Larutan Gula
Panjang : 2 cm
Lebar : 0,5 mm
Warna : Putih
kuning.
Teksturnya keras
Panjang : 2 cm
Lebar : 0,5 mm
Warna : putih
kekuningan
Teksturnya
keras
3 Larutan Asam
Panjang : 2,4 cm
Lebar : 0,8 mm
Warna : pink
Teksturnya keras
Panjang: 2,3 cm
Lebar : 0,7 mm
Warna : Putih
pucat
Teksturnya
keras
4 Larutan Aguadest
Panjang : 3,0 cm
Lebar : 0,8 mm
Warna : kuning
pudar kecoklatan,
Teksturnya keras
Panjang : 3,0 cm
Lebar : 0,8 mm
Warna : kuning
pudar
Teksturnya
keras
5. VI. Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa difusi
merupakan suatu proses pergerakan zat terlarut berkonsentrasi tinggi ke daerah
yang berkonstentrasi rendah tanpa melalui membran semi permiabel, sedangkan
osmosis merupakan proses pergerakan melekul air dari daerah yang berkonstrasi
rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi sehingga konsentrasinya sama.
Berdasarkan dari hasil pengamatan bila usus katak dimasukkan kedalam
larutan maka warna, panjang, dan lebarnya akan berubah dan berbeda di setiap
masing-masing larutan.
VII. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembuatan laporan akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Gejala difusi osmotik dapat diamati dengan kenaikan volume dalam
larutan yang menunjukkan aliran pelarut (air) dari tempat berkonsentrasi
pelarut tinggi ke konsentrasi rendah melalui membrane semipermeable.
2. Faktor yang mempengaruhi osmosis adalah perbedaan konsentrasi larutan.
6. VIII. Daftar Pustaka
Dwijoseputro. 1980. Biologi Edisi Kelima, Jakarta: Erlangga.
Hartono, S. 2007. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan, Jakarta:
Depertermen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Siregar. 1996. Petunjuk Praktikum Fisiologi hewan.
Yogyakarta:Fakultas Matematika dan IPA.