Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan peranan enzim pencernaan, khususnya enzim yang ada di saliva, dalam mencerna karbohidrat. Enzim amilase dalam saliva dapat memecah karbohidrat kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana. Praktikum melibatkan empat percobaan dengan media berbeda untuk menguji kerja enzim saliva, menggunakan larutan Benedict sebagai indikator. Hasilnya menunjukkan bahwa enzim sal
Praktikum iv enzimatis ( http://arisnagan.blogspot.co.id )
1. PRAKTIKUM IV
Pencernaan Enzimatis ( Pencernaan Karbohidrat Oleh Saliva )
14 Januari 2016
I. Tujuan :.
1. Untuk membuktikan peranan enzim pencernaan terhadap makanan yang
dimakan.
2. Untuk membuktikan peranan enzim yang terdapat pada saliva.
II. Dasar Teori
Saliva merupakan cairan mulut yang kompleks terdiri dari campuran sekresi
kelenjar saliva mayor dan minor yang ada dalam rongga mulut. Saliva sebagian besar
yaitu sekitar 90 persennya dihasilkan saat makan yang merupakan reaksi atas
rangsangan yang berupa pengecapan dan pengunyahan makanan
( Anna Poedjiadi, 2005 : 141 ).
Saliva terdapat sebagai lapisan setebal 0,1-0,01 mm yang melapisi seluruh
jaringan rongga mulut. Pengeluaran air ludah pada orang dewasa berkisar antara 0,3-
0,4 ml/menit sedangkan apabila distimulasi, banyaknya air ludah normal adalah 1-2
ml/menit. Menurunnya pH air ludah (kapasitas dapar / asam) dan jumlah air ludah
yang kurang menunjukkan adanya resiko terjadinya karies yang tinggi.
2. Meningkatnya pH air ludah (basa) akan mengakibatkan pembentukan karang gigi
( Michael J, 2006 : 318 ).
Dalam hal pencernaan, air liur berperan dalam membantu pencernaan
karbohidrat. Karbohidrat atau tepung sudah mulai dipecah sebagian kecil dalam
mulut oleh enzim ptyalin. Enzim dalam air liur itu memecah tepung (amylum)
menjadi disakarida maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya. Selain
dalam pencernaan, air liur juga berperan dalam kebersihan mulut
( Gadjahnata, 2009 : 97 ).
III. Alat dan Bahan
A. Alat
1. Gelas piala
2. Corong gelas
3. Rak tabung reaksi
4. Penjepit
5. Batang gelas pengaduk
6. Lampu spirtus
7. Thermometer
8. Pipet
9. Lempeng penguji
3. B. Bahan
1. Tepung beras
2. Saliva
3. Kertas filter
4. Cracker/ kapas/nasi
5. Gula pasir
6. Larutan JKJ
7. Larutan benedict
8. Aquadest
IV. Cara Kerja
1. Dipercobaan kesatu larutan tepung beras 45 ml tambah aquadest 100 ml.
2. Dipercobaan kedua larutan nasi di campur dengan saliva.
3. Dipercobaan ketiga dibuat larutan benedict 22 ml dan aquadest 100 ml.
4. Dipercobaan ke empat dibuat larutan gula 50 ml dan aquadest 100 ml.
5. Dipanaskan keempat tabung tersebut.
6. Dicatat hasil pengamatannya.
5. VI. Pembahasan
Enzim adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh sel-sel hidup. Inilah
mengapa enzim tersebut katalis hayati atau organik atau sarana katalitik. Katalis juga
menampakan spesifik atau kekhususan. Artinya suatu katalis tertentu akan berfungsi
pada hanya suatu jenis reaksi tertentu saja. Enzim sangat berperan dalam pencernaan
makanan,
Contohnya yaitu :
1. Enzim ptialin
Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah.
Fungsi enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.
2. Enzim amilase
Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar
pankreas.Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum
merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim
amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih
sederhana yaitu maltosa.
Namun pada praktikum kali ini kami mencoba mempraktikan prinsip kerja
dari kelenjar saliva dalam mencerna makanan yang terjadi di dalam mulut. Disini
kami menggunakan 4 tabung reaksi dengan media yang berbeda-beda.
6. Kerja enzim (saliva), dimana enzim dapat bekerja merombak glukosa atau
pati, dengan beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu keadaan substrat, suhu , ke
asaman (ph), kovaktor dan inhibitor. Dimana dalam percobaan ini dapat dilihat kerja
enzim yang di pengaruhi oleh suhu, dimana enzim bekerja pada suhu
normal,sedangkan pada suhu yang tidak normal maka enzim rusak atau tidak bekerja.
Karbohidrat (sakarida atau gula) yang kita makan sebagai sumber energi
masuk ke dalam tubuh dalam bentuk senyawa kompleks, seperti disakarida (maltosa
dan laktosa) dan polimer pati (amilosa dan amilopektin). Agar dapat digunakan oleh
tubuh untuk menghasilkan energi, senyawa karbohidrat yang diserap dari dinding
saluran pencernaan harus dipotong menjadi senyawa gula sederhana yang disebut
monosakarida, seperti glukosa.
Pencernaan polimer karbohidrat dimulai di mulut. Di dalam mulut, terdapat
enzim amilase yang dapat membantu memotong polimer karbohidrat menjadi
struktur yang lebih sederhana. Selain itu, air liur di dalam mulut memiliki pH yang
cukup asam untuk membantu pemotongan senyawa karbohidrat kompleks. Pada
tahap selanjutnya, pencernaan karbohidrat kompleks berlanjut di daerah lambung.
Enzim amilase yang masih ada akan segera berhenti bekerja karena pH lambung
yang sangat asam. Selain karbohidrat, beberapa senyawa lain, seperti protein dan
lemak, akan dicerna tubuh dengan bantuan enzim protease dan lipase. Setelah
menjadi senyawa yang lebih sederhana, polimer karbohidrat kemudian masuk ke
dalam usus pencernaan.
7. VII. Kesimpulan
Adapun dalam pembuatan laporan akhir ini dapat kita simpulkan bahwa :
Dapat prinsip kerja pada kelenjar salaiva yang ada pada mulut yaitu dalam
proses mencerna makanan. Di sini enzim berfungsi untuk melunakkan makan yang
keras supaya dapat di serap oleh tubuh.
Untuk menguji prinsip kerja dari kelenjar saliva tersebut praktikan
menggunakan larutan benedict sebagai indikator untuk melihat secara langsung
kerja dari saliva tersebut.
8. VIII. Daftar Pustaka
Anna poedjiadi. 2005.Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press
Gadjahnata. 2009. Biologi Kedokteran I. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Michael J. 2006. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta. UI-Press.