3. Fungsi kebutuhan sandang
Sandang adalah pakaian yang diperlukan
oleh manusia sebagai mahluk berbudaya.
Pada awalnya manusia memanfaatkan
pakaian dari kulit kayu dan hewan yang
tersedia di alam. Kemudian manusia
mengembangkan teknologi pemintal
kapas menjadi benang untuk ditenun
menjadi bahan pakaian Pakaian berfungsi
sebagai pelindung dari panas dan dingin.
Lama kelamaan fungsi pakaian berubah,
yakni untuk memberi kenyamanan sesuai
6. Fungsi alat interior
Interior untuk mengelola agar nampak
bernilai seni dan sekaligus adanya
penataan ulang atau mempercantik demi
tujuan akhir dari sebuah keinginan.
Sehingga menjadi sangat penting hanya
untuk meraih kenyamanan bagi
pemiliknya
9. Fungsi wadah dan pelindung
• Mencegah kehilangan
• Mencegah kerusakan akibat lembab dan
gas.
• Mencegah kontaminasi.
• Mengurangi efek lingkungan akibat suhu
dan lingkungan.
10. Jenis penutup wadah dan
pelindung
• Sekali pakai: kertas dan plastik.
• Berulang (pici/cap): pici ditekan → terbuat
dari gabus atau gelas dengan mekanisme
ditekan langsung ditutup. pici putar →
penutup, sumbat, dan pelapis (terpisah
atau terpasang).
14. Kebutuhan sadang tradsional
Menurut arkeolog dan antropolog, pakaian paling awal
kemungkinan terdiri dari bulu , kulit , daun, atau
rumput yang terbungkus, dibungkus, atau diikatkan di
tubuh. Pengetahuan tentang pakaian tersebut tetap
inferensial, karena bahan pakaian memburuk dengan
cepat dibandingkan dengan batu, tulang, shell dan
artefak logam. Para arkeolog telah mengidentifikasi
sangat awal jarum jahit tulang dan gading dari sekitar
30.000 SM, ditemukan di dekat Kostenki , Rusia pada
tahun 1988. Dicelup rami serat yang bisa digunakan
dalam pakaian telah ditemukan di sebuah gua
prasejarah di Republik Georgia yang tanggal kembali
ke 36.000 BP .
17. Fungsi alat ritual
Ritual adalah serangkaian kegiatan yang
dilaksanakan terutama untuk tujuan
simbolis. Ritual dilaksanakan berdasarkan
suatu agama atau bisa juga berdasarkan
tradisi dari suatu komunitas tertentu.
Kegiatan-kegiatan dalam ritual biasanya
sudah diatur dan ditentukan, dan tidak
dapat dilaksanakan secara sembarangan.
18.
19. Kain ulos
• Ulos atau sering juga disebut kain ulos adalah salah satu
busana khas Indonesia. Ulos secara turun temurun
dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera utara. Dari
bahasa asalnya, ulos berarti kain. Cara membuat ulos serupa
dengan cara membuat songket khas Palembang, yaitu
menggunakan alat tenun bukan mesin.
• Warna dominan pada ulos adalah merah, hitam, dan putih
yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau
perak. Mulanya ulos dikenakan di dalam bentuk selendang
atau sarung saja, kerap digunakan pada perhelatan resmi
atau upacara adat Batak, namun kini banyak dijumpai di
dalam bentuk produk sovenir, sarung bantal, ikat pinggang,
tas, pakaian, alas meja, dasi, dompet, dan gorden.
20. • Ulos juga kadang-kadang diberikan kepada
sang ibu yang sedang mengandung supaya
mempermudah lahirnya sang bayi ke dunia
dan untuk melindungi ibu dari segala mara
bahaya yang mengancam saat proses
persalinan.
• Sebagian besar ulos telah punah karena
tidak diproduksi lagi, seperti Ulos Raja, Ulos
Ragi Botik, Ulos Gobar, Ulos Saput (ulos
yang digunakan sebagai pembungkus
jenazah), dan Ulos Sibolang.
21.
22. Kain tapis
• Kain Tapis merupakan salah satu jenis
kerajinan tradisional masyarakat Lampung
dalam menyelaraskan kehidupannya baik
terhadap lingkungannya maupun Sang
Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu,
munculnya kain tapis ini ditempuh melalui
tahap-tahap waktu yang mengarah kepada
kesempurnaan teknik tenun, maupun cara-cara
memberikan ragam hias yang sesuai
dengan perkembangan kebudayaan
masyarakat.
23.
24. Kain tenun capuk
• Asal usul nama kain Tenun Cepuk itu sendiri
berasal dari Bahasa Sansekerta, yakni
‘Cepuk’ yang berarti Kayu Canging. Kayu
Canging merupakan jenis tumbuhan yang
cocok digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan kain tenun. Berdasarkan sejarah
tersebut nama kain Tenun Cepuk menjadi
brand dari kain tenun khas Desa Tanglad.
Keberadaan kain Tenun Cepuk tidak hanya
dipakai saat melaksanakan
persembahyangan saja, namun kain ini juga
dipakai dalam upacara agama tertentu.
25.
26. Kain tenun songket
• Songket adalah jenis kain tenunan
tradisional Melayu dan Minangkabau di
Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Songket
digolongkan dalam keluarga tenunan
brokat. Songket ditenun dengan tangan
dengan benang emas dan perak dan pada
umumnya dikenakan pada acara-acara
resmi. Benang logam metalik yang
tertenun berlatar kain menimbulkan efek
kemilau cemerlang.