Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium Kimia
1. P3K KARENA BAHAN KIMIA
Oleh:
Maya Tri Hartanti 13307144013
Nindyashinta MD 13307144014
Asida Gumara M 13307144015
2. Pengertian P3K
Upaya pertolongan dan
perawatan sementara terhadap
korban kecelakaan sebelum
mendapat pertolongan yang lebih
sempurna dari dokter atau
paramedik.
4. 1. Bahan Kimia Korosif Cair
Jika terkena bahan ini dapat menimbulkan
iritasi setempat sebagai akibat reaksi langsung
dengan kulit, proses pelarutan atau denaturasi
protein pada kulit atau akibat gangguan
kesetimbangan membran dan tekanan osmosa
pada kulit (Soemanto:14).
5. 2. Bahan Kimia Korosif Padat
Iritasi yang ditimbulkan oleh zat korosif padat
amat bergantung pada kelarutan zat pada kulit
yang lembab.
6. Pengertian P3K Bahan Kimia
Upaya pertolongan pertama
terhadap korban yang terkena
bahan kimia berbahaya sebelum
mendapat pertolongan dari dokter.
7. Tujuan P3K Bahan Kimia
Mencegah bertambah
parahnya luka serta komplikasi
seperti kecacatan atau infeksi
penyerta akibat terkena bahan kimia
yang berbahaya.
10. HNO3
Asam nitrat murni 100% berupa cairan tak berwarna, NO2 yang
larut dalam asam nitrat membuatnya berwarna kuning
bahkan merah dalam suhu tinggi dan mengeluarkan asap
saat. Asam nitrat bersifat mengoksidasi, dan biasa digunakan
untuk memproduksi bahan-bahan peledak.
11. Asam sulfat berupa cairan bening, tak berwarna dan
tak berbau. Asam sulfat bereaksi eksotermik dengan
air dan bersifat irritant bahkan korosif.
H2so4
12. HCl
Asam klorida pekat (asam klorida berasap) akan membentuk
kabut asam. Baik kabut dan larutan tersebut bersifat korosif
terhadap jaringan tubuh, dengan potensi kerusakan pada
organ pernapasan, mata, kulit, dan usus.
21. NaOH
NaOH berwarna putih, berbentuk pellet, serpihan atau batang
atau bentuk lain. NaOH bersifat higroskopis dan menyerap CO2.
Bagian tubuh yang terkena NaOH dapat rusak jaringannya.
22. KOH
KOH berwarna putih atau kuning. KOH bersifat korosif dan reaktif
terhadap air. KOH menyebabkan luka bakar dan berbahaya jika
tertelan.
23. Na2O2
Natrium peroksida berupa butiran kecil berwarna kuning pudar.
Natrium peroksida adalah oksidator dan tidak stabil dalam
temperatur tinggi, dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit
dan kerusakan mata yang serius.
26. Tertelan
keluarkan dan mulut dicuci dengan air
secukupnya, kumur dengan asam
asetat untuk menetralkan sisa basa.
Berilah mineral oil pada bibir untuk
mencegah dehidrasi dan
pembengkakan
29. Alkali Burns Acid Burns Irritant
Pupuk buatan,
ammoniak
Cuka, cairan
pembersih cat kuku
Detergen
Segera bilas mata dengan air dan buka mata
lebar-lebar selama 15 menit. Apabila memakai
lensa kontak, segera lepas. Kemudian dinetralkan
dengan larutan Natrium bikarbonat 5% dengan
sebuah mangkok mata (eye cup).
P3K Untuk Mata
30. Alcohol 70% dan 90%
Air kapur
Asam asetat 1% dan 5%
Bubur magnesia
Salep butesin
Mineral dan olive oil
Na Bikarbonat bubuk
Na Bikarbonat 5%
Asam borat 4%
Iodium tincur 2%
Universal antidote
Deocologne
Plester
Pembalut berperekat
Pembalut steril
Perban gulung
Perban segitiga
Kain kasa
Pinset
Gunting
Peniti
Obat luka baru
Minyak penghangat badan
Obat sakit kepala ringan
Bahan-Bahan P3K di Laboratorium Kimia
31. Luka bakar dikarenakan adanya tambahan kerusakan jaringan karena
H2SO4 (Asam Sulfat). Jenis asam sulfat pekat berasap (oleum) dapat
berbahaya untuk saluran pernapasan dan berpotensi merusak paru-
paru.
Dapat menyebabkan luka bakar dan kulit melepuh karena AgNO3 (Silver
Nitrate). Gas/uapnya juga menyebabkan hal yang sama.
Berpotensi menimbulkan kerusakan pada organ pernapasan, mata,
kulit, dan usus karena HCl (Hydro Chloric Acid) - Asam Klorida pekat
(asam klorida berasap).
Menghirup H2S (Hidrogen Sulfida) dapat menyebabkan pingsan,
gangguan pernafasan, bahkan kematian.
Dapat merusak jaringan tubuh dan merusak kulit karena NaOH (Sodium
Hidroksida/Soda Api). Senyawa ini bersifat higroskopis dan menyerap
gas CO2.
Penanganan terlambat akan menyebabkan…
32. Menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian bila ada
kontak dengan gas NH3 (Amoniak) berkonsentrasi tinggi. Amonia
digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup. Menghirup senyawa
ini pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan pembengkakan saluran
pernafasan dan sesak nafas. Terkena amonia pada konsentrasi 0.5%
selama 30 menit dapat menyebabkan kebutaan.
Bila makanan yang mengandung HCN (Asam Sianida) dikonsumsi dalam
jumlah tertentu menyebabkan pusing (mabuk).
Initatif terhadap jaringan kulit, merusak paru-paru dan menimbulkan
penyakit pneumonia (gangguan saluran pernafasan) bila terkena HF
(Hydrofluoric Acid).
Dapat menyebabkan luka bakar HNO3 (Asam Nitrat) menghirup uapnya
dapat menyebabkan kematian.
33. Muklis. 2011. 9 Senyawa Kimia yang Sangat Berbahaya bagi Manusia,
(http://muklis- chemicalengineer.blogspot.com/2011/01/9-senyawa-kimia-
yang-sangat-berbahaya.html), diakses pada 1 Maret 2014.
Sarah, Hanifa. 2012. Bahaya di Laboratorium dan Upaya Pertolongan Pertama,
(http://afinaharas.blogspot.com/2012/03/bahaya-di-laboratorium-dan-
upaya.html), diakses pada 1 Maret 2014.
S Hamdani. Tanpa tahun. Bahaya Asam Sulfat,
(http://catatankimia.com/catatan/bahaya-asam-sulfat.html), diakses pada 1
Maret 2014.
Soemanto, Imamkhasani. 1990. Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia.
Jakarta: PT Gramedia.
(http://www.sampepuas.com/pertolongan-pertama-jika-terkena-air-keras/),
diakses pada 26 Februari 2014
(http://www.bimbingan.org/mata-terkena-zat-kimia.htm), diakses pada 26
Februari 2014
Daftar Pustaka