1. sholat jama qashar
Ketentuan shalat jama’, qashar dan jama’ qashar
ketentuan shalat jama’, qashar dan jama’ qashar
A. Shalat Jama’
1. Pengertian Shalat Jama’
Secara bahasa jama’ artinya mengumpulkan. Sedangkan menurut istilah,
shalat jama’ ialah mengumpulkan dua sholat fardhu yang dilakukan
secara berurutan dalam satu waktu. Menurut Sunnah Rasulullah SAW.
Shalat yang boleh dijama’ ialah Shalat Dhuhur dengan Shalat Ashar,
Shalat Maghrib dengan Shalat Isya’. shalat Subuh tidak boleh di jama’,
sehingga Shalat Subuh harus dilaksanakan secara terpisah dari shalat
yang lain.
Dasar adanya Shalat Jama’ adalah dari hadits:
“Dari Anas r.a, ia berkata: Rasulullah saw, apabila berangkat dalam
perjalanan sebelum matahari tergelincir, maka beliau akhirkan salat
zuhur ke waktu asar, kemudian beliau turun (berhenti) untuk menjama’
keduanya (zuhur dan asar). Jika matahari telah tergelincir sebelum
berangkat, maka beliau salat zuhur dahulu, kemudian baru beliau naik
kendaraan”. (H.R. Bukhari dan Muslim)
2. Macam-macam Shalat Jama’
Shalat jama’ terbagi dua, yaitu salat jama’ taqdim dan salat jama
takhir.
a) Shalat jama’ taqdim (dahulu)
2. Adalah mengumpulkan dua shalat fardhu yang
pelaksanaannya dikerjakan pada waktu yang lebih awal.
Seperti jika kita mau menjama’ shalat dhuhur dan ashar, maka
kita harus melaksanakannya pada waktu dhuhur. Hal ini karena
waktu pertama yang menjadi pegangan.
b) Shalat jama’ takhir (kemudian)
Adalah mengumpulkan dua shalat fardhu yang dikerjakan pada waktu
yang kedua. Seperti jika kita hendak menjama’ shalat
dhuhur dan ashar, maka kamu harus melaksanakannya pada
waktu ashar. Hal ini karena waktu kedua yang menjadi
pegangan.
3. Syarat Shalat Jama’
a) Sedang berpergian (muafir)
b) Sedang sakit
c) Karena ada hujan lebat
d) Karena takut penganiayaan orang kafir
e) Harus sesuai pasangan shalat (Shalat Dhuhur dengan Shalat
Ashar Shalat
Maghrib dengan shalat Isya’)
B. Shalat Qasar
1. Pengertian Shalat Qasar
Qasar artinya meringkas atau memendekan. Shalat Qasar ialah
melaksanakan (Shalat fardhu) dengan cara meringkas jumlah rakaatnya
dari empat rakaat menjadi dua rakaat. Dengan demikian, shalat yang
3. dapat di Qasar ialah Shalat Dhuhur, Shalat Ashar dan isya’. shalat
Maghrib tetap tiga rakaat dan Subuh tetap dua rakaat.
Dasar adanya Sahlat Qasar:
2. Syarat Salat Qasar
a) Perjalanan yang dilakukan minimal berjarak 3 farsakh atau 80,64
km.
b) Perjalanan yang dilakukan bukan untuk maksiat.
c) Salat yang diqasar harus salat yang bilangan rakaatnya empat.
d) Berniat salat qasar ketika takbiratul ihram.
e) Tidak bermakmum pada orang yang salat biasa
C. Shalat Jama’ Qasar
Shalat Jama’ Qasar adalah mengerjakan dua shalat
fardhu dalam satu waktu sekaligus meringkas rakaatnya yang empat
menjadi dua saja. Misalnya Shalat dhuhur dua rakaat dan Shalat ashar
dua rakaat dikerjakan dalam waktu Dhuhur atau dalam waktu Ashar.
Karena demikian maka da istilah dalam Ilmu Fiqih:
1. Qasar Jama’ Takdim. Contohnya Shalat Asar dua rakaat
dikerjakan dalam waktu Dhuhur bersama dengan Shalat dhuhur.
2. Qasar Jama’ Takkir. Shalat Dhuhur dua rakaat dikerjakan
didalam waktu Asar.
Untuk shalat yang boleh Qasar hanya ada tiga macam yaitu Shalat
Dhuhur, Shalat Ashar, Shalat Isya’.
4. 6.2. Mempraktikkan salat jama’, qashar dan jama’ qashar
A. Praktik Shalat Jama’, Qasar, Jama’ Qasar
a. Shalat Jama’
Mengerjakan Shalat Dhuhur 4 rakaat dan Shalat ashar 4 rakaat
dikerjakan pada waktu Dhuhur (Jama’ Takdim). sebaliknya mengerjakan
shalat dhuhur 4 rakaat dan Shalat Ashar 4 rakaat dikerjakan pada
waktu Ashar (Jama’ Takkir). untuk Shalat Maghrib dengan Shalat Isya’
juga dikerjakan ada waktu maghrib 3 rakaat dan Isya’ 4 rakaat
dikerjakan dalam satu waktu sekaligus.
b. Shalat Qasar
Untuk shalat qasar ini hanya yang 4 rakaat menjadi 2 rakaat saja,
yaitu Shalat Dhuhur 2 rakaat dikerjakan pada waktu Dhuhur. Shalat
Ashar 2 rakaat duikerjakan pada waktu Ashar, dan Shalat Isya’ 2
rakaat dikrjakan pada waktunya sendiri pula. Pengertian singkatnya
Shalat fardhu di kerjakan diwaktu masing-masing dengan meringkas
rakaatnya.
c. Shalat Jama’ Qasar
Shalat Jama’ qasar adalah mengerjakan shalat wajib dengan meringkas
rakaatnya yang 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Ketika mengerjakannya
adalah dua sholat wajib dikerjakan dalam satu waktu saja. Misalnya
Shalat Dhuhur dan Shalat Ashar dikerjakan dalam waktu Dhuhur, hal
seperti ini dalam ilmu fiqih dinamakan “Qasar Jama’ Takdim”. Tetapi
apabila Shalat Dhuhur dan Shalat Ashar disebut “Qasar Jama’ Takkir”.
5. 6.3. Menjelaskan ketentuan shalat dalam keadaan darurat ketika
sedang sakit dan di kendaraan.
A. Shalat Dalam Keadaan Darurat
Shalat dalam keadaan darurat adalah shalat yang dilaksanakan ketika
sakit atau dalam keadaan yang sulit. Contohnya seperti shalat di dalam
kendaraan, pesawat terbang, kereta api, dan sebagainya. Dalam
keadaan seperti ini seorang muslim wajib melaksanakan shalat. Dengan
catatan masih sehat akal dan ingatannya.
1. Cara bersuci orang yang sakit:
Orang yang akan memnunaikan ibadah Shalat hendaklah bersuci dulu
baik dari Hadats maupun Najis. Jika tidak bisa melaksanakan sendiri,
bisa minta bantuan orang lain. Jika tidak mungkin boleh bersuci
sebisanya.
a. Cara berwudhu
Jika masih mampu menggunakan air, maka wudhu bisa dilakukan
diatas tempat tidur atau bisa dengan bantuan orang lain.
6. b. Bila tidak sanggup dengan air atau menurut pertimbangan
dokter tidak boleh menggunakan air maka diganti dengan tayamum
sebagai pengganti wudhu. Bisa dengan minta bantuan kepada oran
lain atau ditayamumkan.
6.4. Mempraktikkan shalat dalam keadaan darurat ketika sedang
sakit dan di kendaraan.
1. Tata Cara Salat dalam Keadaan Sakit
a. Jika tidak mampu berdiri hendaklah shalat sambil duduk.
b. Jika tidak mampu sujud dalam posisi duduk, hendaklah
menggunakan isyarat dengan menganggukan kepalanya.
c. Jika tidak mampu duduk hendaklah shalat dengan membaringkan
tubuhnya ke sebelah kanan menghadap kiblat.
7. d. Jika tidak mampu berbaring hendaklah shalat dengan posisi
terlentang dan kedua kakinya dihadapkan ke kiblat.
2. Praktik Shalat dalam Kendaraan
Berikut ini adalah tata cara salat di dalam kendaraan:
a. Duduklah dengan tegak kemudian takbiratul ihram.
b. Kemudian rukulah, caranya dengan sedikit membungkukkan badan.
c. Kemudian iktidal, jangan lupa untuk tuma’ninah.
d. Kemudian sujud, caranya dengan lebih membungkukkan badan.
e. Lakukan gerakan salat sesuai dengan rakaatnya. Kemudian lakukan
salam ke kanan dan ke kiri.
f. Gerakan terakhir mengusap wajah.