1. KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK
1. Aqshal Hidayatullah
2. Astari Fatatyasari
3. Fairuz Yasmin Majid
XII MIA 6
SMAN 7 TANGERANG
2. LISTRIK STATIS
Listrik statis adalah ketidak seimbangan muatan listrik dalam
atau pada permukaan benda. Muatan listrik tetap ada sampai
benda kehilangannya dengan cara sebuah
arus listrik melepaskan muatan listrik.
3.
4. Besarnya gaya tarik atau tolak pada interaksi elektrostatis
pertama kali diamati oleh Charles Augustin de Coulomb
(1736 – 1804), seorang insinyur berkebangsaan Prancis, pada
tahun 1784.
Hukum coloumb berbunyi :
“Gaya interaksi antara dua buah benda bermuatan listrik,
berbanding lurus dengan hasil kali masing-masing muatan
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
muatan”
5. Besar muatan listrik 1 coulomb didefinisikan sebagai muatan
listrik yang mengalir setiap detik pada suatu penghantar yang
berarus tetap 1 ampere.
2
21
r
qq
kF
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai:
F = gaya coloumb (Newton, N)
q1,q2 = muatan setiap partikel (coloumb, C)
r = jarak antara kedua muatan (meter, m)
k = konstanta pembanding yang di udara atau
di ruang hampa (9 × 109 Nm2/C-2)
6. Untuk medium selain udara atau ruang hampa, pada umumnya,
harga permitivitas listriknya lebih besar dari ε0 dan dituliskan ε
saja (tanpa indeks 0).
Jadi, ε > ε0
Perbandingan antara ε dan ε0 disebut konstanta dielektrik suatu
zat dan diberi lambang K.
k = konstanta pembanding.
ε0 = permitivitas ruang hampa.
7.
8. Medan listrik adalah ruang di sekitar benda-benda
bermuatan listrik, di mana setiap titik bermuatan listrik yang
berada di dalamnya mengalami gaya elektrostatik.
Garis-garis yang menunjukkan adanya medan listrik disebut garis
medan listrik atau garis gaya listrik.
9. Kuat medan listrik di suatu titik didefinisikan sebagai gaya
elektrostatik yang dialami oleh satu satuan muatan positif yang
diletakkan di titik itu.
E = kuat medan listrik (N/C)
F = gaya coloumb (N)
q' = muatan listrik (C)
Bisa dituliskan dalam bentuk lain:
E = kuat medan listrik (N/C)
k = konstanta Coulomb (Nm2/C2)
q = muatan listrik (C)
r = jarak titik dari muatan listrik (m)
10.
11. Hukum Gauss menyatakan bahwa:
“banyaknya garis medan yang keluar dari suatu permukaan
tertutup”
Keterangan:
E total = jumlah medan listrik pada permukaan Gauss (N/C)
Q = jumlah muatan dalam permukaan Gauss (C)
ε0 = permitivitas listrik (0,85 × 10–12 C2N–1m–2)
12. 1. Flux Listrik
Flux Listrik () adalah jumlah garis
medan listrik yang menembus suatu
luasan secara tegak lurus.
Flux Listrik () adalah adalah
besaran skalar, padahal kuat medan
(E) dan luasan (A) adalah vektor.
Jadi flux listrik () diperoleh dengan
cara perkalian titik (dot product)
antara E dan A.
E
A
E
A
N
Satuan adalah N C-1 m2 disebut
weber (Wb)
cosEA
A.E
13. 3. Kuat medan listrik pada Bola konduktor berongga
Keterangan:
E = kuat medan listrik (N/C)
Q = muatan listrik (C)
K = konstanta (9 × 109 N/Cm2)
a. Kuat medan di A
b. Kuat medan di B
c. Kuat medan di C